SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 211
Descargar para leer sin conexión
Syarifudin: Desain Grafis 1 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 1
Syarifudin: Desain Grafis 2 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 2 
BAGIAN PERTAMA 1. Histografi Desan Grafis Sejarah desain grafis pertama kali ditemukan di Mesir Kuno. pada masa ini penduduk Mesir mencurahkan kecerdasan menggambar melalui batu dinding gowa. Ekspresi masyarakat Mesir yang dieksplorasi melalui pikiran dan perasaan intelektual mereka melalui pelefah kayu, tanah, batu sesaui standar teknologi yang dimiliki saat itu. Dari inspirasi sejarah inilah cikal bakal sehingga pada era modern melalui ilmu komunikasi berkembangan satu disiplin ilmu namanya ilmu desain grafis yang membahas secara psesifik tentang pencitraan pesan dan produk industi. 
Produk aksara tertua di dunia ini adalah aksara Arab yang pertama kali ditemukan oleh bangsa semeria di Persia. Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang- lambang grafis (sign dan simbol) yang berwujud gambar
Syarifudin: Desain Grafis 3 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 3 
(pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain). Hitungan kapan ditemukan karya desain grafis pada masa sesudah 100 tahun Rasulullah saw yang suci meninggal dunia pada abad II dan III para ilmuan mengumpulkan tulisan-tulisan dari ucapan Rasulullah yang dikenal dengan hadis, hadis maknanya semua ucapan Rasulullah saw yang suci yang ditulis disebut produk desain grafis dalam bentuk aksara Arab. Perkembangan ini selama 700 tahun tokoh-tokoh desain grafis seperti Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Darrimi, dan Ibnu Abbas.
Syarifudin: Desain Grafis 4 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 4 
Setelah terjadi peran salib para ilmuan barat belajar di timur tengah. dan setelah mereka menguasi keilmuan tersebut terjadi perlawan selama 150 tahun sehingga mereka membakar perpustakaan desain grafis terbesar di Bayt al- Hikmah pada masa pemerintahan khalifah al-Ma'mun. Pada abad 19 Eropa melakukan revolusi atas otoritas gereja sehingga perkembangan ilmu mulai berkembang di eropa dengan mengembangkan ilmu yang didapatkan di dunia Islam. Setelah ditemukannya teknologi informasi perkembangan ilmu juga terjadi lompatan perubahan yang sangat signifikan. 
Tulisan/aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif sudah menggunakan
Syarifudin: Desain Grafis 5 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 5 
coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis. 
Lambang/aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani.1 Pada awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26. 
1http://sjrdesgrafison.blogspot.com/
Syarifudin: Desain Grafis 6 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 6 
Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis- tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat
Syarifudin: Desain Grafis 7 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 7 
dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak di atas satu halaman buku. A. Era Cetak 
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa. Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak ‚Latin Bible‛ atau disebut ‚Guterberg Bible‛, ‚Mararin Bible‛ atau ‚42 line Bible‛ yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis
Syarifudin: Desain Grafis 8 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 8 
dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya ‚Where of Babilon‛. Johannes Gutenberg (1398-1468) Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai ‚The Golden Age of The Poster‛. 
Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya ‚Eldorado: Penari Riang‛ (1898), ‚La Loie Fuller: Penari Fuller‛ (1897), ‚Quinquina Dubonnet‛ (1896), ‚Enu des Sirenes‛ (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.
Syarifudin: Desain Grafis 9 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 9 
Perkembangan Lebih Lanjut. peristiwa-peristiwa penting di dunia yang berperan dalam sejarah perkembangan desain grafis. Pada tahun 1851, The Great Exhibition Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851, pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton. Pada tahun 1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois Senefelder 
Pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan industri dan seni. Poster Aristide Bruant 1910, Modernisme Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah "Form follow Function" yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat dari kejayan modernisme adalah
Syarifudin: Desain Grafis 10 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 10 
mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan ‚bahasa mesin‛, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ‚estetika mesin‛. Pada tahun 1916, dadaisme suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-1923) yang dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik. Dadaisme membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan. 
Pada tahun 1916, De Stijl Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris. Gambar dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit Rietveld. The Red and Blue Chair
Syarifudin: Desain Grafis 11 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 11 
1918, Constructivism Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris. Model dari Menara Tatlin, suatu monumen untuk Komunis Internasional. Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan. 
Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility). 
Foto Eric Gill
Syarifudin: Desain Grafis 12 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 12 
Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta. Harry Beck dan Peta bawah tanahnya 1950s, International Style 
International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi. Sampul buku dari Taschen 1951, Helvetica Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.
Syarifudin: Desain Grafis 13 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 13 
Sampul buku Helvetica 1960s, Psychedelia and Pop ArtKultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar. 
Poster karya Milton Glaser 1984, ÉmigréMajalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi. Sampul Majalah Émigré 
Dari perkembangan desain grafis diEropa di tersebut mari kita melihat perkembangan desain grafis di Indonesia. pada tahuan 1744 Iklan pertama di Jakarta (baca: Batavia)
Syarifudin: Desain Grafis 14 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 14 
muncul pada tanggal 17 Agustus 1744 bersamaan dengan terbitnya surat kabar pertama oleh pemerintah Hindia Belanda. Iklan itu, awalnya adalah sebuah berita yang ditulis indah dengan tangan oleh Jan Pieterzoen Coen (Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1619-1629), dengan judul Memorie De Nouvelles, yang ditujukan kepada pemerintah setempat di Ambon untuk melawan aktivitas perdagangan Portugis. Tulisan itu kemudian dipasang sebagai iklan oleh karyawan sekretariat kantor Gubernur Jenderal Imhoff, Jourdans di surat kabar Bataviaasche Nouvelles.2 
Pada tahun 1893 pemerintah Hindia Belanda mendirikan Percetakan Negara di Jakarta, pada waktu itu yang terbesar di Asia. Sementara itu di seluruh Indonesia sudah terdapat 6500 percetakan, 2700 di antaranya terdapat di Jakarta. Industri grafika dan dunia penerbitan di Indonesia pada waktu itu sudah mulai menyadari pentingnya desain grafis. Laribu Meyoko, sekretaris Percetakan Negara: ‚Mengapa desain itu penting? Barang cetakan sama seperti manusia: penampilan lahiriahnya yang penting. Untuk memberi kesan yang baik, untuk menarik 
2Sejarah Periklanan Indonesia 1744-1984″, Bab I, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia.
Syarifudin: Desain Grafis 15 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 15 
perhatian, untuk memberi kepercayaan. Desain grafis di Indonesia mempunyai masa depan gemilang.3 Pada tanggal 16-24 Juni 1980 di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, jalan Menteng Raya 25, Jakarta diselenggarakan pameran desain grafis oleh tiga desainer grafis Indonesia: Gauri Nasution, Didit Chris Purnomo dan Hanny Kardinata, bertajuk ‚Pameran Rancangan Grafis ‘80 Hanny, Gauri, Didit‛. Pameran ini membawa misi utama memperkenalkan profesi desainer grafis ke masyarakat luas serta tercatat sebagai pameran desain grafis pertama di Indonesia yang diadakan oleh desainer-desainer grafis Indonesia (‚Pameran Rancangan Grafis Hanny, Gauri, Didit – Mau Merubah Dunia‛, Agus Dermawan T, Kompas, 25 Juni 1980, hal. 6). Pameran ini menampilkan bukan saja hasil akhir produk desain grafis (logo, tipografi, layout majalah, ilustrasi, poster, sampul buku, sampul kaset dll), tetapi juga proses kreatif serta proses cetaknya. Pameran Rancangan Grafis ‘80 Hanny, Gauri, Didit. Ki-ka: Didit, Hanny dan Gauri. 
Pada tahun 1980 Ikatan Perancang Grafis Indonesia (IPGI) terbentuk pada tanggal 25 April 1980 dan diresmikan 
3لآuku‚Nederland Indonesia, 1945-1995, Suatu Pertalian Budaya‛, [Z]OO produkties, Den Haag, 1995, hal. 165.
Syarifudin: Desain Grafis 16 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 16 
pada tanggal 24 September 1980 bersamaan dengan diselenggarakannya sebuah pameran besar bertajuk ‚Grafis ‘80‛ di Jakarta. Badan Pendiri yang terdiri dari 9 orang: Sadjiroen, Sutarno, Suprapto Martosuhardjo, SJH Damais, Bambang Purwanto, Chairman, Wagiono, Didit Chris Purnomo dan J Leonardo N merumuskan program kerja dan membentuk pengurus sementara dengan susunan sebagai berikut: Ketua: Wagiono Wakil Ketua: Karnadi Sekretaris 1: Didit Chris Purnomo Sekretaris 2: J Leonardo N Bendahara: Hanny Kardinata Dibantu beberapa koordinator bidang: Pameran: FX Harsono, S Prinka Publikasi dan Buletin: Tjahjono Abdi Hubungan Masyarakat: Agus Dermawan T Dokumentasi dan Perpustakaan: Helmi Sophiaan Pendidikan dan Ceramah: Hanny Kardinata Perjalanan IPGI selanjutnya bisa diikuti pada ‚Sejarah IPGI-Upaya Menumbuhkan Apresiasi‛. 
Convention Center, diterbitkan Memorandum ADGI kepada Gauri Nasution, Danton Sihombing, Hastjarjo B. Wibowo dan Mendiola B. Wiryawan untuk mempersiapkan Kongres ADGI dalam waktu 6 bulan. Pada bulan Oktober
Syarifudin: Desain Grafis 17 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 17 
2005 para penerima mandat membentuk Tim Revitalisasi ADGI yang terdiri dari 14 orang desainer, yaitu; Andi S. Boediman, Ardian Elkana, Danton Sihombing, Divina Nathalia, Djoko Hartanto, Gauri Nasution, Hastjarjo B. Wibowo, Hermawan Tanzil, Ilma D. Noe’man, Irvan A. Noe’man, Lans Brahmantyo, Mendiola B. Wiryawan, Nia Karlina dan Sakti Makki. Tim ini bekerja selama 5 bulan untuk merumuskan platform ‚ADGI Baru‛. Berdasarkan evaluasi terhadap kinerja ADGI pada masa lalu dirumuskan branding platform Adgi baru yang kini hadir dengan deskripsi Indonesia Design Professionals Association Pada tanggal 22 Februari 2006 sekitar 40 desainer menghadiri ‚Designer Gathering‛ di LeBoYe atas undangan tim 14 yang mencanangkan Revitalisasi ADGI. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menghidupkan kembali asosiasi desainer yang sempat mati suri itu. Pertemuan malam itu menghasilkan logo baru Adgi serta rencana menggelar seminar pada bulan April 2006. Setiap usulan dalam gathering dijadikan bahan diskusi dalam pertemuan-pertemuan Tim 14 sesudahnya, yang pada akhirnya menentukan fornat Adgi sebagai sebuah organisasi non-profit oriented yang berbentuk yayasan, yang berjuang bagi kepentingan anggotanya dan kemajuan desain nasional.
Syarifudin: Desain Grafis 18 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 18 
Pada tanggal 19 April 2006 bertempat di Ballroom Hotel Le Meridien, Jakarta diselenggarakan Kongres Adgi dimana terpilih formasi presidium yang terdiri dari 5 orang yaitu Andi S. Boediman, Danton Sihombing, Hastjarjo B. Wibowo, Hermawan Tanzil dan Lans Brahmantyo untuk mengemban tugas memimpin Adgi selama periode 1 tahun dengan mengusung tema ‚Unifying Spirits‛. Implementasi gagasan desentralisasi telah melahirkan Adgi-Jakarta Chapter yang diketuai oleh Nico A.Pranoto dan Adgi- Surabaya Chapter yang diketuai oleh Yosua Alpha Buana. Pada tanggal 16-30 Agustus 2006 Adgi menggelar pameran desain komunikasi visual ‚Petasan Grafis‛ di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta dengan sub-judul ‚Pameran Nasionalisme Indonesia dalam Desain Komunikasi Visual‛. 
Pameran yang dibuka oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu itu diawali dengan pemutaran video perjalanan IPGI sebelum menjadi Adgi, disusul penyerahan penghargaan untuk ke-5 pemenang kompetisi ‚Ide Awards‛ (Penghargaan Nasional Akademik Desain Grafis). Kompetisi ini diadakan khusus untuk mahasiswa desain komunikasi visual yang mewakili institusi-institusi pendidikan desain di Indonesia yang terbagi atas 3 pilihan tema:
Syarifudin: Desain Grafis 19 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 19 
1. Kemasan makanan tradisional Indonesia, misalnya ekspolorasi kemasan dodol durian, tape ketan dsb., mulai dari brand identity dan seterusnya 
2. Event, misalnya promosi tari-tarian daerah, resital gamelan dsb., mulai dari logo event dan sebagainya 
3. Destination Branding, misalnya mengolah program komunikasi visual suatu tempat yang menarik di Indonesia (pantai, museum, tempat bersejarah dsb.). 
Setelah melalui penilaian dewan juri yang terdiri dari Hanny Kardinata (Desainer Grafis Senior), Sita Subijakto (Headline Creative Communication), Ipong Purnomosidi (Kurator Bentara Budaya, Jakarta), Nirwan Dewanto (Budayawan) dan Seno Gumira Ajidarma (Budayawan), keluar sebagai pemenang adalah karya ‚Dolanpiade‛ dari Digital Studio, Jakarta (Dicky Mardona, Meliana Sari Hermanto, Octavia Subiyanto, Rifki Zulkarnain, Welly Caslin); ‚Peranakan Idealis‛ dari Institut Kesenian Jakarta (Irvan Mulia Ahmadi, Rahayu Pratiwi, Husin Alkaff, Muhammad Rizki Lazuardy); ‚Lurjuk‛ dari Universitas Kristen Petra, Surabaya (Aileen Halim, Ang Siau Fang, Selvy Hermawan); ‚Batik Illusion‛ dari Universitas Bina Nusantara (Adeline Ardine, Fredy Susanto, Nadya Kartika) serta ‚Moralitas Pers‛ dari Universitas Bina Nusantara,
Syarifudin: Desain Grafis 20 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 20 
Jakarta (Kezia Winarta Wahyuni Wijayati, Lia Anggraeni, Filina Vicentia, Tafrian). Pada hari Kamis, tanggal 19 April 2007 jam 09.00 s/d 13.00 WIB dilaksanakan Kongres Nasional Adgi kedua di gedung Galeri Nasional, Jakarta. Kongres dihadiri 45 peserta undangan yang terdiri dari praktisi (desainer) dan pendidik. Kongres memutuskan dan menetapkan 4 agenda penting yaitu: 
1. Penerimaan laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya (presidium). 
2. Penetapan draft AD/ART dan Kode Etik menjadi rancangan AD/ART dan Kode Etik untuk kemudian dihibahkan kepada pengurus mendatang untuk disempurnakan. 
3. Pelantikan Dewan Penasehat yang terdiri dari: Gauri Nasution, Ign. Hermawan Tanzil, Irvan A. Noe’man, Iwan Ramelan, dan Wagiono Sunarto. 
4. Pemilihan, dan pelantikan Ketua Umum Adgi untuk periode pengurusan 2007–2010 atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan yang tertera pada AD/ART yang telah disempurnakan. Dari 5 nama Calon Ketua Umum, terpilih satu dengan suara
Syarifudin: Desain Grafis 21 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 21 
terbanyak yaitu sebanyak 27 suara adalah Danton Sihombing. 
Selanjutnya, Danton Sihombing selaku Ketua Umum Adgi 2007-2010 telah menunjuk Mario Tetelepta sebagai Sekjen Adgi dan Irvan N. Suryanto sebagai Direktur Pengembangan dan Pemasaran Produk. Tanggal 17-25 April 2007 ‚1001 Inspiration Design Festival‛, sebuah acara berskala besar pertama di bidang komunikasi visual Indonesia (desain grafis, multimedia, animasi) yang diselenggarakan oleh majalah desain grafis Concept dan Digital Studio College. Acara yang digelar pada tanggal 17-25 April ini secara umum dipecah dalam dua bagian yaitu ‚Inspiration Light Up‛ (seminar kreatif menghadirkan pembicara luar dan dalam negeri, yang berlangsung 17-19 April di Crown Plaza Jakarta) dan Exhibition (memamerkan karya peserta kompetisi desain ‚1001 Cover Concept‛, karya lulusan Digital Studio College, karya para desainer Inggris, serta acara hiburan lainnya), yang berlangsung 20-25 April di Senayan City Jakarta). 
Sebagai bagian dari ‚1001 Inspiration Design Festival‛ majalah desain grafis Concept mengadakan kompetisi desain ‚1001 Cover Concept‛ yang bermaksud
Syarifudin: Desain Grafis 22 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 22 
memecahkan rekor dunia ‘majalah dengan variasi cover terbanyak dalam satu edisi’. Kompetisi dengan hadiah terbesar sepanjang sejarah ini (hadiah utama sebuah mobil Chevrolet-Kalos) diadakan dengan tujuan untuk memberi kesempatan kepada para desainer muda Indonesia untuk ikut merasakan menjadi pemecah rekor bersama-sama. Total karya yang masuk berjumlah lebih dari 1300 karya, yang setelah didata dan dipilah, ditentukan 1001 pemecah rekornya. Pada tahap berikutnya tim intern Concept menyeleksi 208 karya yang dinilai unggul. Ke 208 karya tersebut disaring lagi hingga menjadi 101 semifinalis untuk kemudian dinilai oleh 5 juri yang terdiri dari Hanny Kardinata (Desainer Grafis Senior), Hermawan Tanzil (Creative Director LeBoYe yang mewakili Adgi-Indonesia Design Professionals Association), Mendiola B Wiryawan (Creative Director Mendiola Design yang mewakili FDGI-Forum Desain Grafis Indonesia), Vera Tarjono (Art Director Majalah Concept) dan Stefanus Aristo Kristandyo (Marketing Manager General Motor yang mewakili GM sebagai sponsor utama). 
Penjurian yang berlangsung di Ruang Pamer Seni Rupa-Institut Kesenian Jakarta itu memilih 11 finalis, yang kemudian dipersempit hingga menjadi tiga pemenang, masing-masing sebagai juara pertama Daud Budi Surya
Syarifudin: Desain Grafis 23 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 23 
Nugraha, juara kedua Marishka Cempaka Dewi dan juara ketiga Agra 
Tanggal 14 November 2008 Majalah kreatif berbasis desain grafis ‚Versus‛ edisi #1 terbit dan mengadakan soft- launching pada acara Bedah Buku ‚Layout Dasar & Penerapannya‛ di Universitas Tarumanagara, Jakarta. Majalah ‚Versus‛ dikelola oleh Hanny Kardinata (Chairman), Caroline F Soenarko (Business Director), Ismiaji Cahyono (Chief Editor), Ronald Holoang (Business Development Manager), Berti Alia Bahaduri (Managing Editor), Celvie Toramaya (Creative Director), Mario Utama (Graphic Designer), Bima Nurin Aulan (Graphic Designer), Intan Febrianni (Workflow Manager), Diana Soetrisno (Account Executive) dan Novi Rachmawati (Finance and General Affair). 
1. Teknik Desain Informasi (Pesan) 
Pertimbangan penting dalam pengemasan informasi bagi pembaca terkadang desainer hanya punya satu berita tanpa visual. setiap berita tanpa didukung oleh gambar visual maka berita itu memiliki nilai validitas yang rendah. Menurut Syarifudin Ambon bahwa berita yang efektif adalah berita yang memiliki narasi dan teks, jika berita 
BAGIAN KEDUA
Syarifudin: Desain Grafis 24 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 24 
memiliki narasi dan teks maka tingkat kepercayaan pembaca sangat efektif dan kecederungan memiliki respon yang cepat. Dalam pengolahan informasi seorang desainer membutuhkan perangkat komputer grafis sebagai penunjang primer dalam mengolah, mendesain, dan mempublikasikan informasi berupa, teks, gambar,visual dan AUDIO. Informasi ini diolah dengan menggunakan komputer grafis. 
a. Perangkat Lunak (Software) 
Terminologi perangkat lunak (software) yang dimaksudkan disini adalah bahan yang berisi catatan untuk keperluan menjalankan komputer.4 Dari kajian teori J. Devito memberikan sebuah ide dan gagasan bahwa ekspresi prilaku seseorang sangat tergantung pada entri-data yang di- input.5 Software yang dimaksudkan adalah program desain grafis yang digunakan untuk mendesain pesan-pesan yang akan dijadikan sebagai materi dakwah. Program publikasi yang dijadikan sebagai standar dalam bidang advertising adalah; Adobe Photoshop, Corel Draw, dan Page Maker. 
4John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Cet. XXIII; Jakarta: PT. Gramedia, 1996), h. 593. 5Joseph DeVito, Human Communication: (New York: Harper Collins Publishers Inc,1996) diterjemahkan oleh Agus Maulana dengan Judul: Komunikasi Antar Manusia, h.91.
Syarifudin: Desain Grafis 25 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 25 
Untuk mengakselerasi ide dan gagasan dakwah membutuhkan konsep sistem informasi dakwah yang efektif mengatur, mengolah, menyimpan, dan menyajikan data dengan memanfaatkan teknologi informasi kepada masyarakat.6 Sebagai media pengolah data yang secara spesifik dalam aplikasi sistem informasi dakwah dapat mengolah data dakwah yang siap ditransformasikan di tengah realitas sosial keagamaan. Sebelum mentransformasikan pesan-pesan dakwah perlu ada persiapan perangkat lunak yang memiliki kemmapuan untuk mendesain materi dakwah sesuai dengan kebutuhan mubalig dan mad’u. Software tersebut di instal dalam Computer Mediated Communication Da’wah maka media ini berfungsi sebagai instrumen Mubalig dalam menyampaikan pesan di tengah realitas problematika sosial yang bertujuan memberikan solusi tantang tata tertib hidup yang lebih baik. Oleh sebab itu, sebelum menjalankan konten aplikasi sistem informasi dakwah maka infrastruktur yang perlu di analisis adalah: 
a) Dimensi Accessibility (Daya Jangkau/Akses Informasi): Dimensi ini mengindikasikan bahwa 
6Joseph DeVito, Elements of Public Speaking: Fourth Edition (New York: Harper Collins Publishers Inc,1998) h.121.
Syarifudin: Desain Grafis 26 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 26 
proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah. 
b) Dimensi Speed (Kecepatan Akses Informasi): Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah, mampu menunjukkan kecepatan akses data dakwah, kemudahan, dakwah yang aktual, efektifitas dan efisien.7 
c) Dimensi Amount (Jumlah/ kualitas Informasi): Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah. Mampu memenuhi kebutuhan mad’u, dalam artian informasi yang disajikan sesuai kebutuhan mad’u sesuai daya nalarnya. 
d) Dimensi Cognitive Effectiveness (Keefektifan memperoleh Sumber Data dakwah): Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah. Data yang disampaikan bersumber dari Al-Quran dan 
7Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Cet. I; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya offset, 2011), h. 22
Syarifudin: Desain Grafis 27 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 27 
Sunnah sebagai pondasi dalam menyampaikan argumentasi dakwah.8 
e) Dimensi Relevance (Kesesuaian Informasi): Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah. Proses dakwah harus relevan dengan kondisi, kebutuhan mad’u, dan daya nalar atau serap mad’u. 
f) Dimensi Motivating (Motivasi dan memacu inovasi): Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah. Pesan-pesan dakwah yang disampaikan itu dapat memberikan sugesti perubahan dengan materi dakwah yang memiliki daya kekuatan untuk memacu mad’u berubah prilakunya. 9 
Aplikasi konsep sistem informasi dakwah sebagai pola dasar dalam meng-input informasi, memahami informasi, dan mengekspresikan informasi yang difahami dalam Al- Quran dan Sunnah. Dalam kajian ilmu dakwah dikenal beberapa macam proses mendesain, memahami, dan menyusun konsep sistem informasi dakwah. 
8Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Cet. I; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya offset, 2011), h. 23 9Ibid., Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran… h. 24
Syarifudin: Desain Grafis 28 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 28 
Secara konseptual untuk memahami unsur sistem informasi dakwah, perbedaan antara ‚data‛ dan ‚informasi‛10 sebagai titik awal memahami dasar unsur dari sistem informasi dakwah. Hemat penulis Al-Quran dan Sunnah adalah merupakan data wahyu yang perlu eksplorasi secara komprehensip dalam transformasi pesan-pesan dakwah melalui sistem informasi dakwah yang profesional. Muballigh menjelaskan agama tidak boleh berhenti pada teks Al-Quran dan Sunnah tetapi perlu menelusuri makna di balik metateks secara tekstual, konstekstual, dan antar tekstual. Kekuatan sebuah sistem informasi dakwah yang baik jika memiliki unsur-unsur yang saling mengokohkan, menunjang, dan memiliki arah gerak yang sesuai spirit Al- Quran dan Sunnah. Pesan-pesan Al-Quran yang dipublikasikan akan sampai pada tepian hati jika Mubalig menyampaikan keluar dari dalam hati. Sebuah perubahan yang besar harus dilandasi oleh spirit keyakinan aqidah yang kokoh, tata tertib (syari’ah), dan budi pekerti yang luhur (akhlaq). 
10George M. Scott, Principles of Information Management System di terjemahkan oleh Nasiri Budiman dengan Judul: Prinsip- Prinsip Sistem Informasi Manajemen (Cet, VII; Jakarta: PT. Grafindo, 2002), h. 69.
Syarifudin: Desain Grafis 29 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 29 
Sebuah perubahan besar kearah yang lebih baik membutuhkan alur sistem dapat mengarahkan cita-cita manusia dalam menghadapi gempuran hidup yang penuh dengan hambatan dan tantangan akibat dari perbedaan- perbedaan budaya, bahasa, cara memenuhi kebutuhan hidup, dan cara memahami agama bagi keharmonisan pola hidup masyarakat.11 
Pelajaran besar yang dapat dijadikan sebagai inovasi, inspirasi dalam kajian ini bahwa adanya keteraturan sistem alam. Seperti pergatian siang, malam, panas, dingin, mati, hidup dan ekosistem alam ini menjadi pelajaran untuk membangun sistem informasi dakwah pada masyarakat multikutlural yang dilakukan oleh lembaga dakwah.12 Al- Quran dan sunnah laksana mata air yang terus ditimbah untuk menjadi penyegar serta menjadi spirit bagi kebutuhan hidup manusia. 
Sistem informasi dakwah adalah unsur penting di tengah masyarakat, karena ia adalah warasatull ambiyah (pewaris pesan-pesan kenabian) yang dapat memberikan 
11Talcott Parson, The Social System: The Structure of Social Action (London EC4P 4EE Routledge is an imprint of the Taylor & Francis Group This edition published, 2005) h. 47. 12Soetandyo Wignysoebroto, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi Metodologi (Cet. I; Jakarta: LKiS, 2005), h. 85.
Syarifudin: Desain Grafis 30 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 30 
kecerdasan membahasakan Al-Quran dan Sunnah. yang mudah difahami dan menyenangkan dalam proses transformasi pada masyarakat multikultural dalam berbagai aspek budaya, dan pola pikir. Penjelasan agama secara secara tesktual, kontesktual, dan antar tesktual (komprehensip) dapat memberikan kontribusi besar dalam mencerahkan umat menjadi berkeadaban. Konsep dasar sistem informasi dakwah adalah cara penyebaran informasi yang sistematik dan teratur sesuai mekanisme tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan mempelajari makna sistem dan elemen-elemenya yang menyusunnya. 13 Jika dapat memahami cara kerja sistem informasi sebagai sebuah sistem. 
Unsur-unsur dalam sebuah sistem informasi dakwah terdiri dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan saling terpadu dalam tatakerja sebuah organisasi dakwah yang terdiri dari, tujuan (motivasi/niat), Masukan (input), Proses, output, Mekanisme Pengendalian, dan efek.14 
13Robert L. Mathis dan John H. Jacson, Human Resource Management10th diterjemahkan Diana Angelina dengan judul Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 10 (Cet. I; Jakarta: Salemba, 2006), h. 184. 14Colin Coulson Thomas, Public Relation A Practical Guide diterjemahkan oleh: Tarech Rasyid dengan judul; Public Relations: Pedoman Praktis untuk PR (Cet. IV; Jakarata: Bumi Akara, 2005), h.
Syarifudin: Desain Grafis 31 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 31 
Unsur-unsur sistem informasi ini perlu diidentifikasi efektifitasnya sebagai wadah penyaluran informasi. Proses dari motivasi atau niat kuat yang akan menjadi spirit kekuatan rohani mentransformasikan Al-Quran dan Sunnah kepada masyarakat untuk merubah prilaku yang berkeadaban melalui inspirasi dan inovasi dari Mubalig. Efektifitas ini bisa tercapai jika memperhatikan teknik materi mendesain materi dakwah berupa pengolahan data, nilai data, dan kekuatan data dalam memberikan spirit pencerahan kepada mad’u yang bersumber dari Al-Quran, Sunnah, pandangan para alim ulama, dan fenomena alam yang dapat dijadikan rujukan sesuai konteks realitas sosial keagamaan yang dihadapi oleh mubalig. 
Secara filosofis bangunan aplikasi sistem informasi dakwah penulis kembangkan menjadi dua kemasan sistem informasi dakwah yakni perangkat lunak dan perangkat keras, yang akan digunakan oleh praktisi Mubalig dalam mengimplementasikan pesan-pesan agama.15 Konsep pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras dalam sistem informasi dakwah dalam penelitian ini menggunakan teknologi komputer grafis sebagai media produksi untuk 
15H. Nasuka, Teori Sistem: Sebagai Salah satu Alternatif Pendekatan dalam Ilmu-ilmu Agama Islam (Cet. I; Jakarta: Prenada Group, 2005), h. 69.
Syarifudin: Desain Grafis 32 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 32 
mengolah materi dakwah yang telah di interpretasi dalam Al-Quran dan Sunnah.16 Kumpulan ide atau gagasan dalam Al-Quran dan Sunnah tersebut bertujuan untuk memudahkan proses aplikasi sistem informasi dakwah. Suatu aplikasi perangkat lunak terutama distribusi informasi agama oleh Mubalig produksi multimedia dakwah.17 Layanan ini akan dipublikasikan oleh organisasi dakwah Muhammadiyah untuk menciptakan suasana dakwah yang berbasis multimedia untuk memudahkan daya serap mad’u dalam menerima pesan-pesan agama. Misalnya saja membagun komunitas sistem informasi dakwah bidang LAN (Local Areal Networking) dakwah bagi komunitas. 
Selain dakwah di dalam masjid: masjid adalah pusat pertemuan umat islam setiap hari jumat, tempat inilah yang perlu dibangun infrastruktur teknologi informasi sehingga dapat mambantu mubalig menerima pesan-pesan dakwah. Efketifitas penerimaan pesan jika sound system dan audio visual seperti LCD projector sebagai penunjang dakwah dapat tercapai dengan baik. Selain itu buku khotbah digital 
16Dani Darmawan, Biologi Komunikasi Berbasis Multimedia (Cet. II; Badung: Widya Press, 2009), h. 34. 17Departemen Teknik Informatika, Sistem Informasi dalam Berbagai Perspektif: Manusia dan System Informasi, Teknologi, Organisasi, serta Pendidikan (Cet. II; Bandung: Informatika), h. 172
Syarifudin: Desain Grafis 33 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 33 
yang didesain dalam lembaran elektronik juga perlu di lengkapi dimasjid sehingga dapat memudahkan pengurus dan mubalig memilih materi khotbah sesuai kebutuhan mad’u. Selain kelengkapan system informasi dakwah di madjid praktisi dakwah juga dapat memanfaatkan intenet sebagai media dakwah melalui web-site organisasi LDK, blog pribadi, menjadi anggota suatu mailist, mengikuti perkumpulan komunitas seperti FaceBook, Friendster, Flixster, ataupun yang lainnya, dapat dijadikan media dakwah maya yang jitu untuk menyentuh objek dakwah yang jarang masuk masjid. Ada tiga program sistem informasi dakwah di internet yang dapat dioptimalkan bagi komunitas masyarakat yang menghabiskan waktunya didepan komputer antara lain adalah: 
a) Adanya halaman khusus yang memuat artikel-artikel Islam yang menarik dan terkait membahas problem kemahasiswaan (seperti materi berpacaran, mencontek, cara sholat yang benar, berhijab, dll). Dengan adanya artikel yang dekat kebutuhan
Syarifudin: Desain Grafis 34 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 34 
mereka, membuat artikel Islam Anda kemungkinan besar untuk dibaca.18 
b) Adanya halaman khusus yang membahas mengenai berita-berita Islam ter-update secara kontinu. Sebagai satu bagian tubuh, kita sebagai orang Islam harus mengetahui dan mengabarkan keadaan saudara muslim kita yang ada dibelahan lain di bumi ini kepada orang yang belum tahu lainnya. 
c) Adanya kata-kata mutiara dan hadits yang menghiasi. Adanya kata-kata mutiara atau hadits yang menghiasi dinding website membuat para mengunjung mau tidak mau membaca secara sekilas tulisan itu. 
d) Jangan lupa memasukan link-link website Islam lainnya agar dapat di informasikan kepada pengunjung.19 Misalnya yang sering ditemukan dalam internet adalah dakwahtuna. 
Konsep LAN (Local Areal Networking) awalnya adalah sistem informasi saja. Dari sudut nilai hal ini adalah 
18Engjang As, Etika Dakwah: Suatu Pendekatan Teologi Filosofis (Cet. I; Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), h. 183. 19Dony Ariyus dan Rum Adri, Komunikasi Data (Cet. II;Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008), h. 21
Syarifudin: Desain Grafis 35 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 35 
persoalan yang netral, tetapi setelah ditambah dakwah menjadi sistem informasi dakwah melahirkan berbagai macam tafsiran di tengah realitas sosial keagamaan bahwa, teknologi itu adalah spesifik media pengumpul, pengolah data-data yang berhubungan dengan pesan-pesan rohani yang bersumber dari teks Al-Quran dan Sunnah.20 
Untuk mencapai keterampilan teknologi informasi membutuhkan kekuatan taqwa yaitu memelihara diri dari siksaan kebodohan, keterbelakangan dengan mengikuti segala perintah Tuhan, dan menjauhi segala larangan- larangan-Nya yang dapat merusak nilai-nilai kemanusiaan melalui kelemahan inteklektual, dan kelemahan spiritual.21 Tafsiran departemen agama yang sekarang menjadi kementrian agama ini, hemat penulis Al-Quran adalah lembaran teks yang netral sama seperti netralnya peran ICT (Information Communication Technology). 
Hal ini menunjukkan bahwa Al-Quran itu mampu berada di tengah masyarakat dalam berbagai aspek untuk menjadi guidens bagi semua umat manusia yang memiliki 
20Abu Abdillah Ibnu Mustamil, Al-Ajwibah al-Mufida ‘an AS- ilah al-Manhij al-jadidah diterjemahkan dengan judul Menepis Penyimpangan Manhaj Dakwah II (Cet. II; Surakarta: Al-Madinah, 1998), h. 1 21Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemah Perkata: Syamila Al-Quran (Cet. Jakarta: Sigma, 2007), h. 2.
Syarifudin: Desain Grafis 36 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 36 
sifat taqwa. Taqwa adalah kekuatan mental manusia untuk masuk ke pintu kesadaran dan pencerahan manusia. Hal ini jika dianalogikan sama dengan konsep sistem informasi dakwah yaitu untuk menyaman prekuensi antara kenetralan ICT (Information Communication Technology) dan kenetralan memahami Al-Quran dan Sunnah untuk melahirkan wawasan teknologi informasi dakwah yang netral seperti netralnya sifat teknologi informasi dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah.22 Hal ini menunjukkan mubalig tidak boleh memilih dan berdiri pada satu aliran saja tetapi ia harus netral dan berpikir holistik. 
Jika konsep spirit teknologi informasi dakwah dilandasi oleh gagasan teknologi rahmatallil’alamin seperti ini maka secara aplikasi pesan sistem informasi dakwah Muhmmadiyah dapat menjadi konsep ICT (Information Communication Technology) yang berbasis rahmatallil’alamin. Indikator ICT yang berbasis rahmatallil’alamin dalam kajian ini adalah sistem informasi dakwah dapat menembus ruang dan waktu, agama, dan budaya.23 Ia adalah spirit pencerahan sebagaimana cahaya 
22Muhammad Soelhi, Komunikasi Internesional: Perspektif Jurnalistik (Cet. I; Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 19 23Ibid., Muhammad Soelhi, Komunikasi Internesional: Perspektif Jurnalistik… h. 19
Syarifudin: Desain Grafis 37 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 37 
memancarkan sinarnya kepada siapa saja tanpa mengenal ia agama, dan budaya apa. 
Teknologi informasi dan komunikasi sebagai tren media digital dakwah yang digunakan untuk mendesain pesan-pesan dakwah melalui lembaran-lembaran elektronik. Media ini bernama Aplikasi komputer grafis yang berfungsi pengambilan data, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi di tengah masyarakat.24 Semua perangkat keras dan kunak yang digunakan sebagai penunjang untuk mengolah data yang akan dipublikasikan di tengah masyarakat di tunjang oleh teknologi informasi komputer yang dewasa ini memiliki banyak fasilitas dan daya jangkau efektif dalam publikasi. dalam Al-Quran yang dikemas oleh programer dakwah dalam sistem aplikasi program komputer grafis sebagai media kemasan produksi dakwah. Inspirasi ini tersirat dalam QS an-Naml/27:28.            
 
24Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Cet. I; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya offset, 2011), h. 3
Syarifudin: Desain Grafis 38 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 38 
Terjemahnya: Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka(Ratu balqis dan kaumnya), kemudian berpalinglah dari mereka (dengan tidak terlalu jauh), lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan. 
Hemat penulis ayat ini mengandung banyak premis tentang proses pengemasan transformasi Informasi dakwah yang disimbolkan dengan burung hud-hud. Burung hud-hud ini boleh jadi dewasa ini dikenal dengan ISP (Internet Services Provider) seperti Wasantaranet, Indosat, Telkomsel, dan Indonet.25 Layanan ISP ini adalah penyedia jasa transformasi informasi yang dapat terkoneksi ke jaringan Global yakni Internasional Networking (Internet). 
Ayat ini memiliki substansi sistem informasi dakwah moderen ini kata بكتبى (bikita>bihi> ) dapat dimaknai risalah, tulisan, surat,26 audio, visual, email, face book, signal, SMS, fax, telekomunikasi, dan buku bacaan termasuk lembaran- lembaran elektronik yang digunakan dalam teknologi 
25Dony Ariyus dan Rum Adri, Komunikasi Data (Cet. II; Yogyakarta: Andi Press, 2008), h. 21 26Asep Ibnu Hibban, Kamus Elektronik V2 Bentuk Software Praktis yang diakses sebagai penerjemah dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia.
Syarifudin: Desain Grafis 39 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 39 
komputer sebagai media untuk menulis atau mengetik pesan-pesan dakwah yang ada di komputer. 
Komponen konsep perangkat lunak dalam ayat tersebut di atas, dalam sistem informasi dakwah yang berbasis ICT (Information Communication Technologi) ini terdiri dari tiga unsur yang sangat penting antara lain adalah: interface, implementation, dan deployment.27 
1) Interfacer: suatu konsep sistem informasi dakwah yang berbentuk multimedia audio visual dakwah yang disediakan oleh sebuah organisasi kepada pengguna jasa ICT dakwah untuk mendapatkan informasi- informasi Al-Quran dan Sunnah melalui media komputerisasi yang memiliki program sistem informasi dakwah yang di dalamnya memuat semua kebutuhan publikasi dakwah manusia yang berhubungan tentang tata tertib hidup di dunia dan di akhirat mulai dari Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq. 
2) Implementation: adalah teknik aplikasi penggunaan program sistem informasi dakwah mulai dari cara pemilihan data sesuai dengan kebutuhan mad’u sampai kepada data yang berhubungan dengan 
27Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu offset, 2012), h. 85
Syarifudin: Desain Grafis 40 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 40 
membangun perencanaan pola hidup dari pra nikah sampai kematian. Semua data ini perlu didesain dalam sebuah database yang dapat memudahkan mad’u memahami pesan-pesan agama melalui teks dan metateks dalam Al-Quran dan Sunnah. 
3) Deployment; adalah komponen program yang menyiapkan data atau file yang dapat digunakan oleh programmer dakwah digital sesuai kebutuhan dan problematika dakwah yang dihadapi.28 Hal ini basa langsung dipandu oleh penyedia content provider dakwah yang menjadi server (pengendali data dakwah dan komunikasi) dalam sebuah ISP (Internet Service Provider).29 Di Indonesia Jasa ISP yang dapat digunakan oleh programmer dakwah adalah Wasantara Net, Indosat, Visionnet, Indo Internet, Telkomnet, dan Cetrin. Bentuk software yang digunakan bisa menggunakan software Acces sebagai software standar bawaan windows. Software ini bisa didapatkan dalam windows XP dan windows 7. 
28Departemen Teknik Informatika, Sistem Informasi dalam Berbagai Perspektif: Manusia dan System Informasi, Teknologi, Organisasi, serta Pendidikan (Cet. II; Bandung: Informatika), h. 172 29Ibid., Departemen Teknik Informatika, Sistem Informasi dalam Berbagai Perspektif: …h. 172
Syarifudin: Desain Grafis 41 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 41 
Program database Acces ini hanya dapat menampun data dakwah teks, gambar, dan audio visual sebesar 10-50 GB.30 
4) Software desain grafis: untuk menampilkan pesan- pesan dakwah dalam lembaran-lembaran elektronik sama dengan mendesain program yang umum lainnya. Perbedaannya terletak pada ide dan kontens program desain grafis dakwah. Software desain grafis yang digunakan dalam mendesain materi dakwah antara lain: 
a) Adobe Premiere; program aplikasi yang digunakan untuk mendesain dan mengolah video, film dakwah. Kelebihan dari program aplikasi adobe premier ini, dapat memudahkan programmer dakwah mentranformasikan ide-ide Al-Quran dan Sunnah dalam bentuk gambar yang bergerak. Menerima informasi film, sinetron, dan animasi lainnya cukup memberikan kemudahan bagi mata sebagai media penangkap pesan kemudian disampaikan kepada otak sebagai perekam pesan. 
30Andi Purmono, Presentasi Multimedia dengan Macromedia Flash (Cet. II; Bandung: Andi press, 2009), h. 7.
Syarifudin: Desain Grafis 42 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 42 
b) Adobe after effects, Kelebihan dari program aplikasi yang dapat memudahkan programmer dakwah membuat efek pencitraan pada objek pesan dakwah dalam bentuk audio visual. 31 Program aplikasi ini secara spesifik mendesain iklan dalam Al-Quran, fenomena alam, dan Sunnah sebagai sumber ide mendesain program multimedia dakwah. Kekuatan software ini memberikan kemudahan programmer Dakwah. 
c) Coreldraw; Program aplikasi yang secara spesifik diprogramkan untuk menggambar. Program ini memiliki banyak fasilitas desain grafis yang dapat mewujudkan ide-ide gagasan dakwah yang selama ini dikemas kurang menarik perhatian mata mad’u.32 Software ini memiliki kemampuan untuk mendesain buku khotbah digital. 
d) Adobe Photoshop: Program aplikasi yang secara spesifik diprogramkan untuk mendesain dan mengatur komposisi dan kecerahan image(foto) 
31Gill Branston & Roy Stafford, The Media Student’s Book. Third Edition (Londonn Usa, Canada: Routledge aylor & Prancis Group, 2003), h. 280. 32op. cit., Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu offset, 2012), h. 15
Syarifudin: Desain Grafis 43 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 43 
yang di imput melalui kamaera digital. Program ini memiliki banyak fasilitas desain grafis berbasisis fotografi yang dapat mewujudkan ide- ide gagasan dakwah yang selama ini dikemas kurang dikemas secara professional oleh programmer dakwah untuk menarik perhatian mata mad’u. Flash MX 2004 Macromedia Professional; Program ini secara spesifik mendesain animasi pesan-pesan dakwah.33 
1. Perangkat keras (Hardware). 
Penampilan dakwah yang dikemas dalam sebuah sistem informasi dakwah dengan berbagai macam tampilan karya multimedia dakwah perlu komponen perangkat keras untuk dapat mengoperasikan aplikasi software-software yang memiliki kekayaan animasi dan daya publikasi yang menarik serta interaktif untuk memudahkan mad’u memahami pesan-pesan dakwah yang dikemas dengan bahasa elektronik. Untuk merangkai pesan dakwah yang profesional dalam lembaran lelektronik membutuhkan 
33Hendi Hendratman, The magic of Premiere dan Adobe After Effects: Video, Audio, Animation, Visual effects, Capturing (Cet. II; Bandung: Informatika, 2007), h. 7.
Syarifudin: Desain Grafis 44 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 44 
hardware yang sesuai dengan spesifikasi teknonologi komputer grafis.34 Komputer grafis yang memenuhi spesifikasi multimedia akan melahirkan kualitas pesan dakwah yang interaktif. 
Pelaksanaan dakwah interaktif sebagai akselerasi target pencapaian dakwah perangkat hardware sangat menentukan suksesnya sebuah proses transformasi pesan- pesan agama dalam era teknologi informasi.35 Kemasan sistem informasi dakwah terdiri dari unsur-unsur dakwah di antaranya: Mubalig, Materi, Media, Metode, dan Mad’u (4 M). Ke empat unsur dakwah menjadi prinsip dalam setiap transformasi dakwah. Unsur-unsur dakwah ini saling terintergasi dalam bentuk sistem informasi dakwah yang dipublikasikan melaui dakwah bi al-Lisan (komunikasi verbal), Dakwah bi al-Qalam (komunikasi non verbal), dan Dakwah bi al-Hal gabungan antara komunikasi verbal dan 
34Hendi Hendratman, The magic of Premiere dan Adobe After Effects: Video, Audio, Animation, Visual effects, Capturing (Cet. II; Bandung: Informatika, 2007), h. ii. 35Deni Darmawan, Biologi Komunikasi: Komunikasi pembelajaran Berbasis Brain (Information Communication Technology (Cet. I; Bandung: humaniora, 2009), h. 193.
Syarifudin: Desain Grafis 45 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 45 
non verbal).36 Gabungan yang dimaksudkan adalah berdakwah sambil menyediakan lembaran-lembaran kertas digital yang telah dikemas dalam sebuah komputer grafis yang standar untuk kebutuhan produksi teks, audio, visual/film, dan animasi. Produksi kemasan dakwah yang memiliki tampilan yang interaktif jika menggunakan software dan hardware yang memenuhi standar komputer grafis. 
Komponen hardware (perangkat keras) dalam publikasi dakwah perlu disesuaikan dengan konteks realitas problematika sosial keagamaan. Pemilihan hardware (perangkat keras) yang strategis turut membantu daya serap mad’u. bentuk-bentuk sistem informasi dakwah seperti media mimbar, studio, dan di lapangan terbuka spesifikasi hardware (perangkat keras) yang digunakan berbeda-beda untuk menunjang efektifitas pelaksanaan dakwah.37 Penggunaan hardware (perangkat keras) dapat disesuaikan dalam bentuk-bentuk sistem informasi dakwah. 
36Eko Nugroho, Sistem Informasi Management: Konsep, Aplikasi, dan Perkembangannya ( Cet. I; Yogyakarta: Andi Press, 2008), h.19-23. 37Ibid., Eko Nugroho, Sistem Informasi Management: Konsep, Aplikasi…h. 23.
Syarifudin: Desain Grafis 46 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 46 
Kegunaan komputer grafis adalah sebagai media konversi teologi, ide, gagasan, konsep menjadi sebuah data empiris yang dapat dicernah oleh semua panca indra manusia. Komputer grafis ini adalah media konversi data yang berfungsi untuk mendesain materi dakwah yang dapat menghasilkan gambar, suara, dan audio visual.38 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat prosesnya sistem informasi dari metarealitas menjadi realitas (dari teori menjadi praktek) dalam skema gambar berikut ini: 
38Arief Ramadhan, Mengenal dan Memahami Animasi Tiga Dimensi (Cet. II; Jakarta Elex Media Komputindo, 2006), h.1
Syarifudin: Desain Grafis 47 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 47 
Semakin canggih media konversi data dakwah yang digunakan semakin tinggi pula daya kreasi dan hasil kemasannya. Atas dasar inilah sehingga perlu media converter yang berkulitas tinggi digunakan dalam mendesain materi dakwah. Prinsipnya tidak semua komputer memiliki spesifikasi sama, semakin canggih spesifikasi komputer grafis yang dimiliki semakin canggih pula tampilan screen saver dakwah yang akan dipublikasikan.39 Dengan demikian penting menentukan sebuah standar spesifikasi komputer grafis yang akan 
39Arief Ramadhan, Mengenal dan Memahami Animasi Tiga Dimensi (Cet. II; Jakarta Elex Media Komputindo, 2006), h.1 
Teologi 
Ide & Gagasan 
Konsep 
Komputer Grafis (Media Konversi Data untuk materi dakwah) 
Hasil Kemasan: 
1. Audio Visual 
2. Teks/Narasi 
3. Animasi 
4. Film 
5. Simbol 
Mubalig 
Mad’u
Syarifudin: Desain Grafis 48 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 48 
dijadikan sebagai standar dalam mendesain materi dakwah yang berbasis digital. Media dakwah adalah sebuah instrumen penting dalam sebuah sub sistem dakwah. Dalam dunia publikasi dakwah peran spesifikasi komputer grafis sangat menentukan daya jangkau dan daya produksi pesan dakwah yang ingin dicapai. Untuk mendesain sistem informasi dakwah untuk kebutuhan khotbah jumat, dan ceramah. Dalam konteks ini Arief Rahman menentukan standar komputer grafis untuk mendapatkan materi dakwah yang sesuai dengan tren media digital sebagai berikut ini.40 
Spesifikasi Computer Grafis 12 inc 
Bentuk 
Platform : Notebook PC Processor Type : Intel Core i5 Processor Processor Onboard : Intel® Core™ i5-2410M Processor (2.30 GHz, Cache 3MB) Chipset : Intel® HM65 Standard Memory : 4 GB DDR3 PC-8500 Max. Memory : 8 GB (2 DIMMs) Video Type : NVIDIA GeForce GT 540M 1GB Display Size : 12" WXGA LED Display Max. Resolution : 1766 x 768 Display Technology : CineCrystal LED Audio Type : Integrated Speakers Type : Integrated Floppy Drive : Optional 
40Ibid., h. 2.
Syarifudin: Desain Grafis 49 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 49 
Hard Drive : Type 640 GB Serial ATA 5400 RPM Optical Drive Type : DVD±RW Networking : Integrated Wireless Network Type : Integrated Wireless Network Protocol : IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, IEEE, 802.11n Wireless Bluetooth : Integrated Keyboard Type : Full size Input Device Type : Touch Pad Interface Provided : 1x USB 3.0, 2x USB 2.0, VGA, HDMI, LAN, Audio O/S Provided : Microsoft Windows 7 Home Premium Battery Type : Rechargeable Lithium-ion Batter 6-cell Power Supply : External AC Adapter Dimension (WHD) : 342 x 34.20 x 245 mm Weight : 2.3 kg Standard Warranty : 1-year Limited Warranty. Bundled Peripherals : Optional Others : Contents may vary 
Spesifikasi perangkat komputer grafis tersebut sebagai infrastruktur standar dalam olah data dakwah yang akan dipublikasikan di tengah masyarakat untuk memaksimalkan daya serap mad’u. Menurut Barmawi untuk menyampaikan pesan kepada audiens yang memiliki pendidikan Sekolah Menengah Umum (SMU) kebawah tidak cukup jika menjelaskan dengan cerama lisan tetapi perlu dibantu
Syarifudin: Desain Grafis 50 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 50 
dengan visual gambar.41 Begitupula orang yang memiliki daya serap yang lemah perlu bantuan media untuk menjembatani materi dakwah dengan tampilan gambar.42 Dalam Al-Qur’an di kenal dengan ayat-ayat ams}al (ayat- ayat perumpamaan). Ayat-ayat perumpamaan ini adalah jalan untuk membahasakan Al-Quran sesuai dengan daya nalar mad’u. 
Hemat penulis ayat-ayat ams}al (ayat-ayat perumpamaan) ini termasuk isyarat-isyarat Al-Quran untuk memudahkan dalam mengajarkan manusia, dalam proses dakwah sangat mustahil orang memahami seluruh isi ceramah dengan baik jika hanya mengandalkan komunikasi verbal saja. Sebagai media produksi sistem informasi dakwah yang berbasis digital ini memiliki banyak fasilitas yang dapat membantu praktisi Mubalig dalam mentrasnformasikan pesan-pesan agama di tengah realitas sosial. Komputer grafis dakwah ini secara spesifik didesain secara khusus untuk kebutuhan publikasi dakwah. Program- program yang di-install dalam Komputer grafis dakwah ini 
41Barmawi Munthe, Desain Pembelajaran (Cet. I; Yogyakarta: Andi Press, 2009), h. 142. 42Deni Darmawan, Biologi Komunikasi Berbasis Brain: Information Communication Technology (Cet. I; Bandung: Humaniora, 2009), h. 154.
Syarifudin: Desain Grafis 51 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 51 
seperti maktaba syamila, maktaba kubro, flif book khotbah jumat, bahan ceramah, dan referensi yang berkaitan dengan kebutuhan jamaah sesuai daya nalarnya masing-masing.43 
Fasilitas komputer grafis dakwah di era digital ini, memiliki peran strategis dalam proses transformasi informasi untuk memudahkan daya nalar mad’u.44 Hal ini sesuai dengan pandangan Qasim Mathar bahwa menggunakan projector (LCD) yang telah dilengkapi oleh fasilitas teknologi komputer grafis akan memudahkan khatif bisa mengontrol waktu, mad’u bisa focus, Mubalig tidak bertele-tele, daya serap mad’u semakin meningkat, dan mengurangi mad’u yang suka tidur saat khotbah jumat sedang berlangsung.45 Hemat penulis hal ini penting karena selama ini masjid belum difasilitasi peralatan audio visual yang canggih sehingga kerap kali pesan-pesan yang disampaikan mubalig kurang efektif bagi mad’u. 
Semua komponen hardware (perangkat keras) di atas, dapat digunakan pada semua level sistem informasi dakwah seperti: sistem informasi dakwah nafsiah, sistem informasi 
43Eko Nogroho, Sistem Informasi Manajemen: Konsep, Aplikasi dan Perkembangan (Cet. X; Yogyakarta: Andi Offset, 2008), h. 44. 44Wahana Komputer, Pembuatan Program Sistem Informasi Akademik berbasis ASP (Cet. I; Jakarta: Salemba Infotek, 2005), h. 107. 45Moch. H. Qasim Mathar (63 Tahun) Dosen Tetap Universitas Islam Makassar, Wawancara tanggal 27 Januari 2011 jam 10.30 wit.
Syarifudin: Desain Grafis 52 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 52 
dakwah fardiyah (individual), sistem informasi dakwah fi’ah qalilah, sistem informasi dakwah hizbiyah (jamaah).46 Jika fasilitas dakwah belum dibenahi dengan penggunaan teknologi informasi di dalam masjid maka masjid memiliki daya syiar sangat kurang. Infrastruktur sistem informasi dakwah dalam masjid seperti audio, visual, Projector (LCD), dan komputer grafis yang standar sistem informasi publikasi, yang dapat membantu Mubalig mengingat kembali materi yang sudah diberikan dan materi yang belum pernah diberikan pada mad’u. 
Publikasi dakwah selama ini, masih sangat tradisional, hal itu tampak dari teknologi yang digunakan dihampir seluruh Indonesia sound system di masjid-masjid tidak memenuhi standar dalam publikasi dakwah yang memiliki jamaah yang banyak.47 Hal ini juga disebabkan oleh belum adanya Rencana Strategis Dakwah (RENSTRADAK) ini memiliki tiga unsur penting dalam sebuah publiaksi dakwah 
46Moch. H. Qasim Mathar (63 Tahun) Dosen Tetap Universitas Islam Makassar, Wawancara tanggal 27 Januari 2011 jam 10.30 wit. 47Abdullah Ahmad al-‘Allaf, Kullana Du’a Aktsar min Alaf Fikrah wa Wasila wa uslub Fi al Da’wah Ilallah diterjemahkan oleh Ardiansyah Ashri Husein dengan judul: 1001 Cara Berdakwah: Sukses Berdakwah Kapan pun dimana pun (Cet. I; Surakarta: Ziyad Books, 2008), h. 59.
Syarifudin: Desain Grafis 53 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 53 
antara lain adalah kelayakan teknik, kelayakan operasional, dan kelayakan pembiayaan. Kelayakan teknis adalah penyediaan infrastrukstur penunjang dakwah seperti program sistem informasi dakwah yang telah diekmas lewat komputer grafis, kelayakan operasional apakah teknologi dakwah yang digunakan sesuai dengan daya nalar mad’u atau tidak, dan kelayakan estimasi pembiayaan dakwah. Ketiga ini perlu menjadi perhatian serius jika mendambakan kondisi dakwah yang efektif. Untuk mencapai kepuasan tersebut maka perlu perencanaan publikasi dakwah antara lain adalah: 
a) Planning data dakwah; Membangun niat (motivasi); membangun energi positif dalam memahami Al- Quran dan Sunnah sebagai sumber data dakwah diniatkan semata-mata memperbaiki umat dan hanya mengharap kekuatan Allah swt dengan berlandaskan pada QS Al- Imran /3: 104 
        
        
Terjemahnya:
Syarifudin: Desain Grafis 54 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 54 
104. dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. 
Konteks ayat ini dapat difahami bahwa ada kesadaran dari segolongan umat yang memiliki profesionalisme dalam menyampaikan pesan agama yang dilandasai oleh energy positif semata-mata hanya mengabdi kepada Allah bukan tujuan lain. Motivasi yang baik semata-mata karena Allah ini sebuah rekayasa genetic positif (memaksimalkan potensi baik dalam diri) untuk mengaktifkan potensi baik kecerdasan motivasi yang kuat dalam psikis dan fisik seseorang ilmuan dakwah dan praktisi dakwah dalam mensucikan batinnya hanya untuk mengabdi kepada Allah swt.48 Dalam tradisi tasawuf proses ini dikenal dengan istilah tahalli, takhalli, dan tajalli. 
Menentukan target pencapaian; setelah motivasi yang dibangun telah berdasarkan atas dasar hanya pengabdian kepada Allah selanjutnya menentukan target pencapaian 
48Abdullah Ahmad al-‘Allaf, Kullana Du’a Aktsar min Alaf Fikrah wa Wasila wa uslub Fi al Da’wah Ilallah diterjemahkan oleh Ardiansyah Ashri Husein dengan judul: 1001 Cara Berdakwah: Sukses Berdakwah Kapan pun dimana pun (Cet. I; Surakarta: Ziyad Books, 2008), h. 59.
Syarifudin: Desain Grafis 55 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 55 
dalam memahami Al-Quran dan Sunnah sesuai kompetensi dan kecerdasan memilih pesan-pesan agama yang relevan dengan kebutuhan mad’u yang akan mendi objek dakwah. 
2). Input data dakwah; Sumber informasi dalam menerima pesan dari Al-Quran dan Sunnah menggunakan beberapa metode dan teknik memahami teks Al-Quran dan Sunnah sebagai sumber inspirasi yang akan dikemas menjadi informasi siap saji kepada mad’u. Hal ini bertujuan untuk mengefektifkan proses transformasi ide ajaran agama pada orang lain.49 Transformasi ide atau gagasan dalam Al- Quran dan Sunnah kepada orang lain bisa efektif menurut Arifin jika didukung oleh kecerdasan spiritualitas (budipekerti).50 Penggalian informasi dalam Al-Quran dan Sunnah bisa maksimal jika ilmuan dakwah memiliki kecerdasan intelektual dalam bidang ta’wil, tafsir, dan terjemahan. 
Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam peran ilmuan dakwah dalam mengeksplorasi makna dalam Al-Quran dan Sunnah melalui ta’wil, tafsir, isyarat 
49John Hartley, Danny Saunders, Martin Montgomery Key, Concepts in Communication and Cultural Studies (London and New York: 2010), 317. 50Syamsul Arifin dkk, Spiritualitas Islam dan Peradaban Masa Depan (Cet. I; Yogyakarta: SIPRESS,1996), h. 14.
Syarifudin: Desain Grafis 56 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 56 
penomena alam, dan terjemahan yang dilakukan secara tekstual, kontekstual, dan antartekstual.51 Transformasi makna memiliki peran strategis untuk mendapatkan kekayaan cara membahasakan, mengkomunikasikan Al- Quran dan Sunnah tidak berhenti pada permukaan teks tetapi perlu dijelajahi maknanya secara tekstual, kontekstual, dan antar tekstual berdasarkan kaidah-kaidah yang telah disepakati oleh para alim ulama klasik dan kontemporer. 3). Process mendesain pesan dakwah; Teknik mendesain pesan dakwah yang telah di input dalam Al- Quran dan Sunnah ini, dapat dijadikan menjadi beberapa model pesan walaupun materi dan konteksnya sama antara lain; 
a) Sistem informasi bi al-Lisan: pesan yang telah di input didesain dengan memilih menggunakan metode komunikasi verbal (bi al-Lisan) memerlukan kecerdasan retorika atau dikenal dengan ilmu badi, ma’ani’ dan bayan. Ilmu badi adalah kecerdasan pemilihan kalimat yang mudah 
51Muhammad ‘Ali al-S{abu>iy, al-Tibyan fi ‘Ulumul Al-Qur’a>n Juz I (Mishr:t.p., 1976), h. 75. Lihat dalam Mardan, Al-Quran Sebuah Pengantar Memahami Al-Quran Secara Utuh (Cet. I; Jakarta: Pustaka Mapan, 2009), h. 240
Syarifudin: Desain Grafis 57 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 57 
dinalar oleh mad’u, sedangkan ilmu ma’ani adalah kecerdasan memilih makna dalam pesan yang Ada dalam Al-Quran dan Sunnah, dan sedangkan ilmu bayan adalah kecerdasan praktisi Mubalig dalam menjelaskan pesan-pesan Al-Quran dan Sunnah sebagai panduan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan beribadah kepada Allah swt. 
b) Sistem informasi bi al-Qalam; Mendesain pesan dakwah melalui media tulisan memerlukan instrumen sebagai alat bantu dalam melakukan kemasan untuk memudahkan panca indra manusia dalam memahami pesan-pesan Allah yang telah di Input melalui proses ta’wil, terjemah, dan tafsir. Semua model transformasi pesan itu dapat didesain melalui software desain grafis yang sangat populer dewasa ini seperti; Adobe photoshop, adobe premier, after effect, 3D Max, Coreldraw, dan software animasi. Media ini hemat McLuhan menjadi perpanjangan panca indra manusia.52 Penggunaan media dapat dijadikan sebagai media 
52Marshal McLuhan, Understanding Media: The Extensions of Man (New York: McGrw Company, 1964). Dalam Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma Teori Aplikasi, Strategi Dan Komunikasi Politik Indonesia (Cet. I; PT. Balai Pustaka, 2003), h. 93.
Syarifudin: Desain Grafis 58 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 58 
interaktif dalam menyebarkan informasi dakwah. Selain itu pesan melalui tulisan sebagai khazanah kekayaan pesan yang terkandung cara melakukan transformasi pesan-pesan Al-Quran dan Sunnah kepada mad’u. 
c) Peran media komputer grafis melalui software desain grafis dakwah belakangan ini telah memberikan warna tersendiri terhadap perkembangan teknologi informasi dewasa ini khususnya sistem informasi dakwah. Hal itu tampak pada kebutuhan komputer grafis meningkat, yang secara spesifik mendesain naskah- naskah klasik versi digital, artefak visual, kaligrafi, hadis digital, dan Al-Quran digital, sebagai pesan dakwah.53 
d) Penyebaran informasi dakwah melaui media desain grafis ini juga efektif bagi sangat signifikan dalam mengakselerasi penyebaran informasi Islam, yang selama ini dikemas lewat mimbar saja.54 Urgensi dan inovasi dalam gagasan ilmu desain grafis yang 
53Ono W. Purbo, e-Lerning Berbasis PHP dan MySQL (Cet. I; Jakarta: Elexmedia Komputindo Information Age, 2002), h. 17. 54Deddy Mulayana, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Cet. IV; Bandung: PT.Remajarosdakarya, 2009), h. 19.
Syarifudin: Desain Grafis 59 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 59 
merupakan sub sistem dalam sistem informasi dakwah sebagai program desain pesan dakwah yang efektif mengkomunikasikan dan membahasakan Al- Quran dan Sunnah dengan kemasan warna dan citarasa materi dakwah dalam bentuk digital. Desakan kebutuhan para ilmuan dan praktisi dakwah yang menggunakan media sebagai penunjang untuk memudahkan para Muballigh mengolah data dan tema-tema Islam yang akan menjadi bahan dakwah kepada mad’u baik secara verbal maupun non verbal. 
e) Peran media desain grafis dalam sistem informasi dakwah memiliki peran desain grafis terhadap publikasi dakwah untuk memudahkan mad’u menerima informasi dalam berbagai macam kemasan informasi Islam baik cetak maupun dalam bentuk lembaran elektronik yang interaktif.55 Sistem informasi dakwah tidak cukup dijelaskan lewat mimbar saja tetapi perlu media lain untuk memperkayah wawasan keilmuan dakwah sehingga mad’u mempunyai pilihan sesuai standar 
55Ono Purbo, Komunikasi Data Digital, (Cet. II; Yogyakarya: Andi Press, 2008), h. 33.
Syarifudin: Desain Grafis 60 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 60 
kompetensi yang dimiliki dalam memahami pesan- pesan agama.56 Sampai saat ini, para praktisi dan ilmuan dakwah belum banyak memberikan pilihan kemasan informasi yang mudah diakses oleh mad’u dalam berbagai model informasi untuk dijadikan umat sebagai pilihan memahami agama. Hal ini disebabkan karena minimnya wawasan dalam mentransformasikan ajaran Islam, sehingga yang disampaikan cenderung bersifat konvensional semata dalam menyampaikan ajaran Islam kepada umat lewat media mimbar. 
f) Menurut hasil penelitian Nurhidayat 90% Muballigh menggunakan media mimbar menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada mad’u.57 Dari hasil penelitian ini, sehingga hemat penulis perlu inovasi-inovasi baru mengkomunikasikan ajaran Islam kepada mad’u dengan berbagai macam kemasan dakwah yang 
56Syarifudin, makalah Teknologi Informasi Dakwah diseminarkan pada mahasiswa PASCASARJANA program S3 (Doktor) di Universitas Alauddin Makassar tanggal 17 April 2011 jam 10.00 wit. 57Nuhidayat Muhammad Said, Disertasi: Perubahan Dakwah di era global: Studi Anilisis terhadap respon umat terhadap media dakwah digital. Di ajukan untuk mencapai gelar doktor di bidang dakwah dan komunikasi, (JakartaL: 2008) h. 120.
Syarifudin: Desain Grafis 61 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 61 
lebih mudah dijangkau dan difahami mad’u. Sebagaimana dalam Hadis Rasulullah saw. Khotibunnasi ‘ala qadri ‘ukulihim artinya: Sampaikanlah informasi atau berbicaralah kepada manusia sesuai dengan tingkat akal, budaya, pikiran dan tingkat kecerdasannya.58 
Makna yang tersirat dalam hadis ini, bahwa untuk menyampaikan pesan agama perlu ada media penunjang untuk membantu Mubalig melakukan kreasi yang inovatif dalam memudahkan mad’u menerima informasi agama dari Muballigh. Sistem informasi dakwah pada prinsipnya adalah tata tertib atau seni membahasakan agama dengan menggunakan fasilitas teknologi informasi sebagai perpanjangan indra manusia sebagaimana teori McLuhan.59 
Desain grafis dakwah yang profesional perlu mengetahui komposisi materi dakwah. Komposisi berarti pengorganisasi unsur-unsur rupa yang disusun dalam karya desain grafis dakwah untuk memanjakan mata mad’u jika mengakses data. Atau dapat dimaknai juga komposisi 
58H. M. Arifin, Psikologi Dakwah (Cet. VII; Jakarta: BUmi Aksara), h. 17 59W. Stephen Littlejonh, Theory of Human Communication (Usa Wadsworth Publishing Company, 1996), h. 362.
Syarifudin: Desain Grafis 62 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 62 
adalah menempatkan sesuatu objek berdasarkan fungsinya/karakter yang tepat sehingga dapat memudahkan panca indra manusia dalam menyerap pesan-pesan dakwah. Hal ini diperkuat oleh teori Mc Luhan bahwa media adalah merupakan perpanjangan panca indra manusia maka unsur- unsur yang perlu diperhatikan dalam kemasan dakwah adalah prinsip-prinsip komposisi pesan dakwah antara lain: 
a. Kesatuan: Satu ide yang tersusun dari unsur-unsur warna, garis, teks citarasa, yang saling mendukung dan membentuk satu kekuatan karakter yang indah dan menarik perhatian panca indra manusia.60 
b. Menentukan dominasi dalam sebuah titik fokus sehingga pesan yang disampaikan bisa tepat sasaran. Misalnya dalam sebuah karya desain grafik seni budaya Islam. Terdapat brosur tentang sejarah masuknya Islam di Maluku. Dalam tulisan itu di tonjolkan tokoh pembawa Islam dengan menggunakan bahasa khas sehingga orang dengan mudah inti pesan yang disampikan. Begitu pula dalam dunia fotografi 
60Werner J. Severin dan James W. Tangkard, Communication Theories: Original, Methods and Uses in the Mass Media, diterjemahkan oleh: Sugeng Hariyanto dengan judul Teori Komunikasi: Sejarah Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa (Cet. II; Jakarta: Kencana Prenada media group, 2007), h. 240
Syarifudin: Desain Grafis 63 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 63 
ada titik fokus yang perlu ditonjolkan dalam komposisi image (foto) sehingga mata dapat mendeteksinya bahwa yang dimaksudkan dalam pesan dakwah adalah ini yang ditonjolkan atau pesan yang ingin disampaikan.61 
c. Dominasi Ukuran: sebuah karya desain grafis ukuran memiiliki daya tarik tersendiri. Untuk semua bidang perlu diberi sentuhan garis sehingga semua bidang saling menunjang dan mengokohkan. 
d. Dominasi Warna: Setiap karya ada warna yang mendominasi sesuai visi dan misi dari semangat yang melatabelakangi membuat sebuah karya. Gunakan warna yang saling mendukung tidak kontra produktif antara warna yang satu dengan warna yang lain. Setiap sentuhan garis dan warna memiliki makna filosofi yang memiliki nilai estetika. 
e. Dominan pada letak/Penempatan: Faktor penunjang sebuah karya seni desain grafis digital adalah tempat/lingkungan dimana diletakkan atau dipajang yang mudah dilihat oleh orang.62 
61John Kim, Empat Puluh Trik Teknik Fotografi Digital (Cet. II; Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004), h. 25-29. 62Ibid., John Kim, Empat Puluh Trik Teknik Fotografi Digital (Cet. II; Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004), h. 30.
Syarifudin: Desain Grafis 64 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 64 
f. Menyatukan Arah: setiap karya harus memiliki poit of view. Sebagai daya tarik awal bagi mad’u. 
g. Menyatukan bentuk: Bentuk yang tidak boleh terlalu rumit sehingga responden sulit mencernah person yang ingin disampaikan. Dengan demikian pesan yang disampaikan harus jelas, dan memiliki satu kesatuan bentuk yang dapat memacu adrenalin responden sehingga mudah dicernah. 
h. Keseimbangan atau balance yang dimaksudkan disini adalah semua bidang ruang titik fokus objek yang didesain memiliki simetris, memusat, dan menyebar. Model keseimbangan ini memilki karakter dan kekuatan tersendiri, sebagai seorang desainer grafis hanya perlu memperhatikan kondisi budaya dan naluri (psikologi) audiens setempat. 
Proses pembuatan naskah dakwah interaktif yang berbasis digital salah satu indikator sistem informasi dakwah dalam lembaran eletronik interaktif jika elemen dalam pesan dakwah memiliki unsur-unsur yang saling terintegrasi dalam aplikasi sebagai berikut: 
a. Teks/simbol: adalah dasar dari semua aplikasi sebagai tampilan makna dilayar style fonts yang ditampilkan dipilih yang nyaman dipandang mata
Syarifudin: Desain Grafis 65 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 65 
sehingga dapat menarik perhatian panca indra. Teks adalah bagian dari desain grafis yang mempelajari bentuk bentuk huruf yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan. 63 
b. Image: gambar atau vektor/bitmap kekuatan gambar lebih kuat memengaruhi mad’u dibanding dengan sebuah teks. 
c. Movie: gerakan, sebuah pesan akan lebih menarik jika terjadi motion (gerakan) dalam mendesain pesan dakwah. 
d. Animation: Begitupula animation merupakan unsur yang harus ada dalam sebuah pesan dakwah. Unsur animation yang bergerak dapat menjelaskan lebih akurat jika dibandingkan dengan movie, kelebihan animasi gambar dapat di ulang-ulang sesuai keingin mad’u. 
e. Sound: Suara yang disertakan memiliki kekuatan tersendiri yang dapat mendramatisir pesan dakwah lebih menarik. Suara juga punya kelebihan jika gambar bersuara sehingga memiliki karakter. 
63Ibid., John Kim, Empat Puluh Trik Teknik Fotografi Digital (Cet. II; Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004), h. 25-29.
Syarifudin: Desain Grafis 66 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 66 
f. User Control: Kelengkapan fasilitas pesan dakwah yang digunakan Mubalig untuk mengendalikan program. Misalnya perpindahan dari halaman kehalaman lainnya.64 Inilah hemat penulis yang harus terintegrasi dalam sebuah pesan dakwah yang akan dikemas dalam software desain grafis dakwah. 
4). Output data dakwah; Efek dari ketiga model desain pesan dakwah tersebut, dapat ditentukan sesuai daya nalar mad’u sehingga ketepatan dalam mendesain informasi dakwah dapat disesuaikan dengan output yang telah ditargetkan sebelumnya. Output data dakwah lebih kepada produk dakwah. 65 Produk materi dakwah terdiri dari aqidah, syari’ah, dan akhlaq. 
Komponen materi dakwah di atas Mubalig mentransformasikan dengan tiga kecerdasan yakni kecerdasan menjelaskan (bayani), kecerdasan memaknai (ma’ni) dan kecerdasan kata dan kalimat yang indah (badi). Dewasa ini manusia kontemporer disediakan berbagai macam data dan informasi, regulasi informasi cukup banyak 
64Kusdiyanto, Desain Komunikasi Visual: Berbasis Advertising Multimedia (Cet. I; Yogyakarta: Andi Press, 2007), h. 15. 65M. Munir dkk, Manajemen Dakwah (Ed. I; Jakarta: Kencana, 2006), h. 17
Syarifudin: Desain Grafis 67 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 67 
dalam berbagai bentuk lisan, rekaman, dan simbol. Keadaan ini beiringan dengan prilaku kejahatan juga semakin merajalela. Semakin banyak ceramah dan khotbah yang disaksikan tetapi ketidakjujuran, dan kejahatan diberbagai bidang juga semakin semarak dimana-mana. 
Pertanyaannya adalah apakah kata-kata sekarang ini sudah tidak sampai pada tepian hati? Apakah kata-kata yang dipublikasikan oleh para Mubalig itu sudah hampa tanpa makna sehingga kurang mengdorong orang merubah prilaku menjadi baik? Apakah mereka banyak bicara tetapi jarang mendengar? Pertanyaan ini dijawah oleh Jalaluddin Rumi yang dikutip oleh Subandy bahwa seorang komunikator yang baik harus menjadi pendengar yang baik, belajarlah berbicara dengan mendengarkan.66 
Dalam bidang human communication perlu ada komunikasi empatik yaknik komunikasi yang berkarakter profetik. Komunikasi profetik ini lebih menekankan pada kredibilitas Informan, sifat siddiq(sifat jujur dan dapat dipercaya), amanah (seiring perkataan dan perbuatan), fat}anah (memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual), dan tablig (memiliki kemampuan berkomunikasi 
66Ibid., Subandy Ibrahim, Sinar Komunikasi Empatik: Krisis Budaya dalam masyarakat Kontemporer (Cet. I; Jakarta: Pustaka bani Quraisy, 2004), h. xx
Syarifudin: Desain Grafis 68 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 68 
secara bayani, ma’ani, dan badi). Kriteria ini menjadi standar jika ingin menjadi Mubalig yang memiliki komunikasi qaulan baligah (komunikasi yang berbekas di hati mad’u). 
Dakwah Ali Mahfuz} dikutip Aziz Targhib wa al- Tarhib (motivasi dan inovasi) dalam penerapan teori ini adalah: 1). Pemilihan Mubalig (Informan) yang memberikan inovasi dan motivasi, 2). Pemilihan materi Informasi yang mudah, ringan dicernah dan relavan dengan kebutuhan realitas yang dikemas secara profesional dengan tidak menyinggung perasaan mad’u, tetapi ia termotivasi. 3). Kondisikan dengan waktu yang tepat dalam menyerbarkan dakwah.67 Sistem informasi dakwah ini dilakukan secara interpersonal, kelompok, dan massa. 
Sistem informasi dakwah di atas menelaah cara memilih sumber informasi, sistematika menerima informasi dakwah perlu mengandung unsur Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq, dengan menyelidiki, mengemas, dan memproduksi informasi dakwah, serta cara mengekspresikan informasi tersebut baik secara intrapersonal, interpersonal, kelompok, 
67Mohammah Ali Aziz, Ilmu Dawah (Cet. I; Jakarta: Prenada Group , 2009), h. 34.
Syarifudin: Desain Grafis 69 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 69 
dan massa. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 
a. Al-Hikmah Sistem Sentimental/Hati (al-Manh}aj al- At}ifi> ) menurut pandangan Muhammad Abduh: hikmah adalah mengetahui rahasia, peta keilmuan masyarakat multikultural, dan faedah dalam tiap-tiap hal, serta menempatkan sesuatu pada tempatnya.68 Konsep ini dapat oleh lembaga Dakwah Muhammadiyah untuk membahasakan agama dengan kemasan dakwah dalam berbagai bentuk dengan memanfatakan teknologi informasi sebagai media publikasi sistem informasi dakwah yang didesain secara professional demi memudahkan transformasi pesan kepada masyarakat Multikultural di Kota Ambon. 
b. Al-Muaizatul Hasanah Sistem Indrawi/Ilmiah (al- Manh}aj al-hissi ) Melakukan bimbingan, peringatan, nasihat, oleh lembaga dakwah Muhammadiyah dengan menawarkan pilihan-pilihan kebenaran yang mudah dijangkau oleh masyarakat multikultural di Kota 
68Abu Hayyan, al-Bah}rul Mahit, jilid I h. 392. Juga Zaid Abdul karim al-Da’wah al-H{ikmah, h. 26.
Syarifudin: Desain Grafis 70 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 70 
Ambon.69 Muaiz}a h}asanah} menurut K.H. Ali Mah}fuz} yang dikutip oleh Hamid: Nasihat Atau Petua, bimbingan pelajaran perbaikan hidup, Kisah-kisah, kabar gembira dan peringatan, Pesan-pesan positif yang dapat menjadi pertimbangan bagi mad’u itu sendiri.70 Dalam hal ini masyarakat multikultural di Kota Ambon yang dilakukan secara individual, kelompok, dan massa berdasarkan ketepatan moment dan problematika sosial yang dibutuhkan masyarakat multikultural. 
c. Al-Muja>ddalah Sistem Rasional/dialogis (al-Manh}aj al-Aqli ) mendialogkan agama kepada masyarakat multikultural, sesuai tingkat keilmuan dan kebutuhan informasi sesuai peta keilmuan dari masyarakat multikultural, mulai dari kalangan professional (atas), kalangan menengah, dan kalangan masyarakat awam. Ketiga struktur masyarakat ini menggunakan ketiga teori di atas dalam mentransformasikan bahasa agama yang lebih mudah cerna oleh masyarakat 
69Lois Ma’luf Munjid, fi al-Lughah wa A’lam (Beirut: Da>r al- Fikr, 1986), h. 907. Lihat Juga Ibnu Mans}ur Lisa>nul al-Arab, Jilid V (Beirut: Da>r Fikr, 1990), h. 466. 70Abdul Hamid Al-Bilali, Fiqh al-Dakwah fi> Ingkar al-Mungkar (Kuwait: Da>r al-Dakwah, 1989), h. 260.
Syarifudin: Desain Grafis 71 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 71 
multikultural baik secara tekstual, kontekstual, dan antartekstual. 
Penentuan konten informasi dakwah yang bersumber dari Al-Quran, Sunnah, dan Fenomena alam merupakan unsur yang sangat penting dalam mendesain materi dakwah.71 Informasi yang akan disampaikan kepada objek dakwah harus berkualitas dan berbekas (qaula>n bali>gha>n) pada jiwa, hati sebagai stimulan untuk memicu mad’u dalam merawat dirinya secara lahir batin. Makna bali>g memiliki tiga dimensi informasi yaitu; mengandung unsur kebenaran dari sudut bahasa, mempunyai kesesuaian dengan apa yang dimaksudkan, dan mengandung kebenaran secara substansial.72 Perkataan dianggap bali>g jika informasi yang disampaikan oleh para Mubalig dan Muballigh dipresepsi sama bagi mad’u. Padangan ini sesuai dengan pakar komunikasi John bahwa komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang sama dirasakan oleh komunikator dan 
71H. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah (Cet. I; Surabaya, Al-Ikhlas, 1993), h. 143. Bandingkan dalam Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Cet. I; Jakarta: Amza, 2009), h. 88 72Ahsin W. Al-hafiz} Kamus Ilmu Al-Quran (Cet. I; Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2005), h. 273
Syarifudin: Desain Grafis 72 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 72 
komunikan.73 Pernyataan seperti ini dalam Al-Quran banyak derivasinya seperti: Qau>lan kari>ma>n (perkataan yang mulia, Qaula>n Layyina>n (pilihan kata yang lembut), Qaula>n maisyu>ra>n (perkataan yang mudah difahami), dan Qaula>n sadi>da>n (Perktaan yang benar). Dalam mendesain konten informasi dakwah berbagai pandangan para ahli memberikan perspektifnya antara lain: 
a. Barmawi Umari; yang dikutip oleh Munir Amin bahwa skema dalam konten informasi dakwah pada mad’u sebagai berikut: Aqidah, Akhlaq, Ahkam, Ukhuah, Pendidikan, Sosial, kemasyarakatan, Amar ma’ruf nahimungkar, dan Kebudayaan. 
b. Quraish memberikan skema konten informasi dakwah adalah; a). memaparkan ide-ide yang dapat memberikan stimulan pada generasi muda untuk mengetahui hakikat untul lebih partisifatif ke arah yang positif. b). sumbangan agama ditujukan kepada masyarakat luas yang sedang membangun, khususnya bidang sosial, ekonomi, dan budaya. c). Studi tentang pokok agama yang dapat dijadikan sebagai landasan bersama demi mewujudkan 
73Littlejohn, Stephen W. Encyclopedia of Communication Theory. (Los Angles, SAGE Publications India Pvt. Ltd, 2009), h. 77.
Syarifudin: Desain Grafis 73 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 73 
kerjasama antar agama tanpa mengabaikan indentitas masing-masing.74 
c. Dari kedua pandangan tersebut hemat penulis konten informasi bagi masyarakat multikultural itu harus disesuaikan kondisi sosiologis, psikologis, dan antropologis dengan pendekatan kontesktual yang berkembang dari fenomena masyarakat multikultural. 
Mendesain sistem informasi dakwah dengan memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi dapat memberikan kemudahan mad’u yang multikultural dalam memahami materi yang disampaikan oleh Mubalig. Adapun pemetaan materi dakwah terdiri dari materi: 
a. Masalah keimanan (Aqidah); Pokok kepercayaan pada Tuhan yang Mahasa Esa dari segala macam perbuatan syirik yang bertentangan dengan nilai- nilai kemanusiaan. 
b. Masalah keislaman (Syari’ah); materi dakwah yang berisi tentang penegakkan Undang-undang sebagai payung bagi orang-orang yang lemah baik 
74M. Quraish Shihab, Membuimikan Al-Quran (Cet. I; Bandung: PT. Mizan, 1993), h.200
Syarifudin: Desain Grafis 74 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 74 
yang berhubungan dengan Allah mapun sesama umat manusia. kekuatan hukum akan memberikan dampak positif untuk membina pola hidup yang sejahtera bagi sel;uruh umat manusia. 
c. Masalah budipekerti (Akhlaq); pelengkap dari kedua hal tersebut di atas yakni senang berbuat baik dan gelisah jika berbuat kejahatan fisik dan psikis. 
Dari ketiga unsur tersebut, dapat difahami bahwa peran strategis materi dakwah dalam proses transformasi memiliki peran penting dalam mencerahkan masyarakat multikultural. Hal ini termasuk dalam sub sistem karena ia merupakan tanda yang akan menjadi pesan dan ditangkap oleh panca indra manusia dalam proses transformasi dakwah. Jenis informasi yang dikonsumsi masyarakat akan memberikan dampak terhadap prilaku ekspresi dalam melakukan interaksi.75 Karena pentingnya sebuah konten informasi dalam melakukan kostruksi sosial pada masyarakat multikultural sehingga unsur-unsur pesan itu perlu dipertimbangkan dampak psikologis, sosiologis, dan antropologisnya. 
75ibid
Syarifudin: Desain Grafis 75 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 75 
Dalam mendesain konten informasi dakwah membutuhkan tenaga ahli dari kalangan ilmuan dakwah. Dari kajian filosofis mendalam dari ilmuan dakwah(visualizer dakwah) inilah sehingga melahirkan ilmu praktis yang akan dijadikan bahan bagi praktisi dakwah. Salah satu unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain konten informasi dakwah adalah; 
a. Tema/topik: Secara harfiah tema berarti ‚sesuatu sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Kata ini berasal dari bahasa Yunani tithenai yang berarti menempatkan. Kata tema kerap disandingkan dengan kata topik. Kata ini juga berasal dari bahasa Yunani yakni topoi yang berarti tempat.76 Tradisi topik ini pertama kali dipopulerkan oleh Aristoteles sebagai Bapak Retorika pada masa klasik, menegaskan bahwa untuk membangun kontens materi informasi yang akan dipublikasikan perlu penentuan topik dan batasannya fokus pembicaraan untuk memudahkan para audiens menelaah pesan-pesan yang disampaikan oleh 
76Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Cet. I; Yogyakarta: LKiS, 2001), dalam Alex Sobur, Analisis teks Media (Cet. IV; Bandung: Rosdakarya, 2006),h.74-75.
Syarifudin: Desain Grafis 76 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 76 
komunikator.77 Van Dikj mendefinisikan topik sebagai struktur makro dari tulisan, ceramah, dan pesan-pesan singkat.78 Tema yang diangkat diusakan sesuai dengan konteks masyarakat multikultural. Seperti contoh materi yang berhubungan dengan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq. Pemilihan dari ketiga materi ini dalam mendesain isi pesan memerlukan kreatifitas membangun tema atau topik yang dapat memberikan nilai ketertarikan bagi mad’u. 
b. Skematiknya; Desain konten informasi juga tidak terlepas dari unsur skematik yang terdiri dari pendahuluan(muqaddimah), konten informasi, pijakan informasi, inti pesan (isi) dan kesimpulan. Dalam mendesain skema konten informasi perlu dipertimbangkan daya serap dari mad’u sehingga inti pesan yang akan dipublikasikan dalam membangun skema bisa di awal dan di akhir kalimat.79 Penentuan inti informasi yang akan disampaikan kepada 
77Ahmad Sumanto, Jurnalistik Islami; Panduan Praktis Bagi Jurnalis Muslim, Cet. Bandung: Mizan 2002), h. 76. 78Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Cet. III; Bandung: Rosdakarya, 2006), h. 271. 79 Alex Sobur, Analisis Wacana Teks Media: Untuk Analisis Wanaca, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Cet. IV; Bandung: Rosdakarya, 2006), h. 79.
Syarifudin: Desain Grafis 77 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 77 
pembaca atau pendengar membutuhkan kreatifitas penceramah, penulis, dan visualiser, karena hal ini menetukan proses transforamsi pesan kepada mad’u apakah ada respon atau tidak. 
c. Semantiknya; terminologi ilmu semantik menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal mapun makna gramatikal. makna yang ditunjukkan dalam struktur teks menurut Van Dijk yang dikutip Alex terdiri dari beberapa cara antara lain adalah; makna yang ditonjolkan dalam teks, makna yang dihaluskan dalam teks dan makna yang tersembunyi dalam teks.80 Semua ini dilakukan sesuai konteks sosiologis karakter pembaca dan pendengar. Semua eksplorasi makna semantik untuk menggambarkan makna positif dalam teks yang ingin disampaikan. 
d. Sintaktik; secara etimologi sintaksis berasal dari bahasa Yunani (sun = dengan + tattein = menempatkan. Jadi secara terminologi sintaksis adalah; menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis juga membicarakan suatu cabang ilmu yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, 
80Ibid., Alex Sobur, Analisis Wacana Teks Media: … h. 77.
Syarifudin: Desain Grafis 78 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 78 
dan frase. Khas Sintaksis tampil maksimal dengan cara sendiri secara positif dengan pemilihan kalimat dan kata yang spesifik sesuai kecendrungan pesan- pesan dakwah yang ingi disampaikan kepada mad’u.81 
e. Stilistika: Pusat perhatian stylistika adalah gaya bahasa yakni dalam mentransformasikan pesan dakwah ada gaya yang unik dilakoni oleh informasi Islam baik pada media cetak dan elektronik. Keindahan bahasa yang ditonjolkan sebagai corak dari kemasan konten informasi dakwah. Citarasa konten informasi dakwah antara lain; kalimat, majas, metafora, citraan, pola rima, matra yang digunakan dan gaya bahasa secara intrapersonal seseorang. 
f. Restoris; menggunakan kalimat atau kata yang hiperbolik (berlebihan) yang berfungsi sebagai gaya persuasif, dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan dakwah yang ingin disampaikan dapat tercapai dengan baik sesuai konten informasi yang diberikan dengan pilihan kata dan kalimat yang berlebihan.82 Hal ini sangat efektif bagi masyarakat multikultural 
81Ibid., Alex Sobur, Analisis Wacana Teks Media: … h. 79. 82Ibid., Alex Sobur, Analisis Wacana Teks Media: … h. 79.
Syarifudin: Desain Grafis 79 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 79 
karena ada kepastian dan kecocokan dalam proses transformasi dakwah. 
Dari analisis konten informasi ini dapat meminimalisasi dampak distorsi pesan-pesan agama yang akan dipublikasikan di tengah-tengah masyarakat multikultural. Hal ini penting karena prinsip komunikasi sekali kata-kata dikeluarkan tidak dapat lagi di tarik kembali, ia bersifat irreversible. 
Karena prinsip komunikasi bersifat irreversible maka pengolahan informasi dakwah untuk dikonsumsi pada masyarakat multikultural.83 Prinsip pesan dakwah memiliki karakter pesan yang telah didakwakan sulit dikendalikan. jika telah ucapkan sehingga perlu analisis konten informasi sebelum pesan-pesan agama ditransformasikan. untuk menghindari desktruksi pada mad’u yang menjadi penerima informasi dakwah. 
Sebelum mempublikasikan informasi di tengah masyarakat ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam melakukan penyebaran informasi dakwah kepada masyarakat multikultural antara lain adalah: a). Niat atau motivasi menyebarkan informasi kepada 
83Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi… h. 123
Syarifudin: Desain Grafis 80 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 80 
masyarakat multikultural. b). Corak informasi yang akan disebarkan apakah memiliki dampak perbaikan atau sebaliknya. c). Semakin heterogen suatu kelompok masyarakat yang akan dijadikan objek dakwah semakin sulit konten kemasan informasinya. d). Tingkat kesulitan informasi yang akan dipublikasikan dan penonjolan pilihan kata dan kalimat. e). Kriteria informasi memiliki prinsip memotivasi, memperbaiki, dan menjaga keharmonisan pada masyarakat majemuk.84 Prinsinya adalah menjaga keseimbangan informasi di tengah masyarakat untuk menhindari terjadinya konflik kemnusiaan. 
Secara konseptual data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Bentuk nilai data terus mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan sebuah organisasi. Pengolahan data secara digital, tentunya dapat mempercepat serta lebih efektif, efisien dan kompetitif.85 Hal ini, tampak pada kantor-kantor telah menggunakan sistem informasi computer sebagai media menampung dan 
84Syamsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Cet. I; Jakarta: Amzah, 2009), h. 236 85Blogger Pribadi Information Sistem, Arief Setyanto, S.Si., MT diakses di pada tanggal 22 Okober 2009.
Syarifudin: Desain Grafis 81 
Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 81 
pengolahan data secara interaktif berupa gambar (visual), audio (suara), teks (narasi), garis dan lain sebagainya. 
Prinsip data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, video. Data juga dapat menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang. Teks adalah sederatan huruf, angka dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang dikombinasikan dan tidak tergantung pada masing-masing item secara individual. 86 contohnya teks adalah artikel koran. 
Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar citra dapat berupa grafik, foto, tanda tangan atau gambar yang lain. Audio, adalah data dalam bentuk suara, instrumen musik, suara orang, suara binatang, gemercik air, detak jantung, merupakan beberapa contoh data audio.87 Video data dalam bentuk gambar yang bergerak dan bisa dilengkapi dengan suara, data digunakan untuk mendokumentasikan suatu aktifitas.88 Pengolahan data menjadi informasi tersebut prosesnya dapat dilihat pada skema berikut ini. 
86H.A.W. Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Cet. V; Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 22. 87Adi Kusriyanto, Pengantar Desain Komunikasi Visual: Graphic Advertising Multimedia (Cet. I; Yogyakarta: Andi Press, 2007), h. 30,32. 88op. cit., Abdul Kadir, Pengantar Sistem Informasi, h. 31
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS
SEJARAH DESAIN GRAFIS

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...juniska efendi
 
Terjemahan shafwah attafsir
Terjemahan shafwah attafsirTerjemahan shafwah attafsir
Terjemahan shafwah attafsirazzahra93
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaAinina Sa'id
 
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam IslamKebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam Islamanitartaruna
 
Teori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetTeori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetSepkli Eka
 
Review tafsir al manar
Review tafsir al manarReview tafsir al manar
Review tafsir al manarDodyk Fallen
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatKhairul Muttaqin
 
Rijal al Hadits-Ulumul Hadits
Rijal al Hadits-Ulumul HaditsRijal al Hadits-Ulumul Hadits
Rijal al Hadits-Ulumul Haditsade orreo
 
Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabAlmayszaroh
 
KAIDAH MAKNA
KAIDAH MAKNAKAIDAH MAKNA
KAIDAH MAKNAsyoretta
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemahjuniska efendi
 

La actualidad más candente (20)

Asbabun nuzul
Asbabun nuzulAsbabun nuzul
Asbabun nuzul
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
 
Psikologi sastra
Psikologi sastraPsikologi sastra
Psikologi sastra
 
Terjemahan shafwah attafsir
Terjemahan shafwah attafsirTerjemahan shafwah attafsir
Terjemahan shafwah attafsir
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
 
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam IslamKebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
 
Teori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetTeori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piaget
 
Review tafsir al manar
Review tafsir al manarReview tafsir al manar
Review tafsir al manar
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
 
Hubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsanHubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsan
 
Filsafat Barat Klasik
Filsafat Barat Klasik Filsafat Barat Klasik
Filsafat Barat Klasik
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
Ppt ulumul quran
Ppt ulumul quranPpt ulumul quran
Ppt ulumul quran
 
Rijal al Hadits-Ulumul Hadits
Rijal al Hadits-Ulumul HaditsRijal al Hadits-Ulumul Hadits
Rijal al Hadits-Ulumul Hadits
 
Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawab
 
Cbr isbd
Cbr isbdCbr isbd
Cbr isbd
 
KAIDAH MAKNA
KAIDAH MAKNAKAIDAH MAKNA
KAIDAH MAKNA
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
 

Similar a SEJARAH DESAIN GRAFIS

Syarifudin, desain grafis
Syarifudin, desain grafisSyarifudin, desain grafis
Syarifudin, desain grafisSyarifudin Amq
 
Syarifudin, desain grafis
Syarifudin, desain grafisSyarifudin, desain grafis
Syarifudin, desain grafisSyarifudin Amq
 
Pekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernPekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernDani Ibrahim
 
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptx
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptxSEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptx
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptxFerdiLasmi
 
UICI 2022 - Bab 02 perpindahan ilmu (nota)
UICI 2022 - Bab 02 perpindahan ilmu (nota)UICI 2022 - Bab 02 perpindahan ilmu (nota)
UICI 2022 - Bab 02 perpindahan ilmu (nota)Abdul Khaliq
 
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_dMakalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_dAlda no-Danna
 
Historical Development of Letters
Historical Development of LettersHistorical Development of Letters
Historical Development of LettersKumala Ayu
 
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by AbdillahPengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillahabdillahmandar
 
Alat komunikasi dan sejarahnya serta alat komunikasi di paris
Alat komunikasi dan sejarahnya serta alat komunikasi di parisAlat komunikasi dan sejarahnya serta alat komunikasi di paris
Alat komunikasi dan sejarahnya serta alat komunikasi di parisFitraAnnissa07
 
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaPPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaErika N. D
 
Sejarah umum seni lukis (.doc)
Sejarah umum seni lukis (.doc)Sejarah umum seni lukis (.doc)
Sejarah umum seni lukis (.doc)Lutfia Ningtias
 
Keliping seni budaya aliran seni rupa
Keliping seni budaya aliran seni rupaKeliping seni budaya aliran seni rupa
Keliping seni budaya aliran seni rupajuniska efendi
 
Seni lukis
Seni lukisSeni lukis
Seni lukisinoseven
 
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptx
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptxPerkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptx
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptxUlfaAini3
 
Presentasi Tentang Sejarah, Gratis Silahkan download
Presentasi Tentang Sejarah, Gratis Silahkan downloadPresentasi Tentang Sejarah, Gratis Silahkan download
Presentasi Tentang Sejarah, Gratis Silahkan downloadfikrinurfahmi1
 

Similar a SEJARAH DESAIN GRAFIS (20)

Syarifudin, desain grafis
Syarifudin, desain grafisSyarifudin, desain grafis
Syarifudin, desain grafis
 
Syarifudin, desain grafis
Syarifudin, desain grafisSyarifudin, desain grafis
Syarifudin, desain grafis
 
Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis
 
Pekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernPekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modern
 
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptx
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptxSEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptx
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptx
 
UICI 2022 - Bab 02 perpindahan ilmu (nota)
UICI 2022 - Bab 02 perpindahan ilmu (nota)UICI 2022 - Bab 02 perpindahan ilmu (nota)
UICI 2022 - Bab 02 perpindahan ilmu (nota)
 
7 Renaissance.pdf
7 Renaissance.pdf7 Renaissance.pdf
7 Renaissance.pdf
 
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_dMakalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
 
Historical Development of Letters
Historical Development of LettersHistorical Development of Letters
Historical Development of Letters
 
1. penemuan mesin cetak
1. penemuan mesin cetak1. penemuan mesin cetak
1. penemuan mesin cetak
 
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by AbdillahPengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
 
Alat komunikasi dan sejarahnya serta alat komunikasi di paris
Alat komunikasi dan sejarahnya serta alat komunikasi di parisAlat komunikasi dan sejarahnya serta alat komunikasi di paris
Alat komunikasi dan sejarahnya serta alat komunikasi di paris
 
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusiaPPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
PPT Sejarah - Perkembangan IPTEK dan dampak bagi manusia
 
Sejarah umum seni lukis (.doc)
Sejarah umum seni lukis (.doc)Sejarah umum seni lukis (.doc)
Sejarah umum seni lukis (.doc)
 
Keliping seni budaya aliran seni rupa
Keliping seni budaya aliran seni rupaKeliping seni budaya aliran seni rupa
Keliping seni budaya aliran seni rupa
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
seni lukis
seni lukisseni lukis
seni lukis
 
Seni lukis
Seni lukisSeni lukis
Seni lukis
 
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptx
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptxPerkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptx
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptx
 
Presentasi Tentang Sejarah, Gratis Silahkan download
Presentasi Tentang Sejarah, Gratis Silahkan downloadPresentasi Tentang Sejarah, Gratis Silahkan download
Presentasi Tentang Sejarah, Gratis Silahkan download
 

Más de Syarifudin Amq

Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015Syarifudin Amq
 
Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015Syarifudin Amq
 
Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015Syarifudin Amq
 
Syarifudin, teknologi komunikasi
Syarifudin, teknologi komunikasiSyarifudin, teknologi komunikasi
Syarifudin, teknologi komunikasiSyarifudin Amq
 
Syarifudin, sejarah rasul.
Syarifudin, sejarah rasul.Syarifudin, sejarah rasul.
Syarifudin, sejarah rasul.Syarifudin Amq
 
Syarifudin, rumah pertobatan manusia
Syarifudin, rumah pertobatan manusiaSyarifudin, rumah pertobatan manusia
Syarifudin, rumah pertobatan manusiaSyarifudin Amq
 
Syarifudin, qasidah 2013
Syarifudin, qasidah 2013Syarifudin, qasidah 2013
Syarifudin, qasidah 2013Syarifudin Amq
 
Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali
Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijaliSyarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali
Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijaliSyarifudin Amq
 
Syarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalisSyarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalisSyarifudin Amq
 
Syarifudin, problematika dakwah di maluku
Syarifudin, problematika dakwah di malukuSyarifudin, problematika dakwah di maluku
Syarifudin, problematika dakwah di malukuSyarifudin Amq
 
Syarifudin, praktek desain cover
Syarifudin, praktek desain coverSyarifudin, praktek desain cover
Syarifudin, praktek desain coverSyarifudin Amq
 
Syarifudin, praktek dakwah
Syarifudin, praktek dakwahSyarifudin, praktek dakwah
Syarifudin, praktek dakwahSyarifudin Amq
 
Syarifudin, perencanaan media
Syarifudin, perencanaan mediaSyarifudin, perencanaan media
Syarifudin, perencanaan mediaSyarifudin Amq
 
Syarifudin, peradaban islam maluku 2014
Syarifudin, peradaban islam maluku 2014Syarifudin, peradaban islam maluku 2014
Syarifudin, peradaban islam maluku 2014Syarifudin Amq
 
Syarifudin, pemberdayaan wakaf produktif, 3 mei 2014
Syarifudin, pemberdayaan  wakaf produktif, 3 mei 2014Syarifudin, pemberdayaan  wakaf produktif, 3 mei 2014
Syarifudin, pemberdayaan wakaf produktif, 3 mei 2014Syarifudin Amq
 
Syarifudin, paradigma ilmu.docx
Syarifudin, paradigma ilmu.docxSyarifudin, paradigma ilmu.docx
Syarifudin, paradigma ilmu.docxSyarifudin Amq
 
Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa
Syarifudin, panduan praktikum mahasiswaSyarifudin, panduan praktikum mahasiswa
Syarifudin, panduan praktikum mahasiswaSyarifudin Amq
 
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012Syarifudin Amq
 
Syarifudin, mozaik peradaban islam maluku
Syarifudin, mozaik peradaban islam malukuSyarifudin, mozaik peradaban islam maluku
Syarifudin, mozaik peradaban islam malukuSyarifudin Amq
 

Más de Syarifudin Amq (20)

Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015
 
Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015
 
Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015Syarifudin, Kurikulum Puasa  2015
Syarifudin, Kurikulum Puasa 2015
 
Syarifudin, teknologi komunikasi
Syarifudin, teknologi komunikasiSyarifudin, teknologi komunikasi
Syarifudin, teknologi komunikasi
 
Syarifudin, sejarah rasul.
Syarifudin, sejarah rasul.Syarifudin, sejarah rasul.
Syarifudin, sejarah rasul.
 
Syarifudin, rumah pertobatan manusia
Syarifudin, rumah pertobatan manusiaSyarifudin, rumah pertobatan manusia
Syarifudin, rumah pertobatan manusia
 
Syarifudin, qasidah 2013
Syarifudin, qasidah 2013Syarifudin, qasidah 2013
Syarifudin, qasidah 2013
 
Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali
Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijaliSyarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali
Syarifudin, proposal pergerakan dakwah imam rijali
 
Syarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalisSyarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalis
 
Syarifudin, problematika dakwah di maluku
Syarifudin, problematika dakwah di malukuSyarifudin, problematika dakwah di maluku
Syarifudin, problematika dakwah di maluku
 
Syarifudin, praktek desain cover
Syarifudin, praktek desain coverSyarifudin, praktek desain cover
Syarifudin, praktek desain cover
 
Syarifudin, praktek dakwah
Syarifudin, praktek dakwahSyarifudin, praktek dakwah
Syarifudin, praktek dakwah
 
Syarifudin, perencanaan media
Syarifudin, perencanaan mediaSyarifudin, perencanaan media
Syarifudin, perencanaan media
 
Syarifudin, peradaban islam maluku 2014
Syarifudin, peradaban islam maluku 2014Syarifudin, peradaban islam maluku 2014
Syarifudin, peradaban islam maluku 2014
 
Syarifudin, pemberdayaan wakaf produktif, 3 mei 2014
Syarifudin, pemberdayaan  wakaf produktif, 3 mei 2014Syarifudin, pemberdayaan  wakaf produktif, 3 mei 2014
Syarifudin, pemberdayaan wakaf produktif, 3 mei 2014
 
Syarifudin,zakat
Syarifudin,zakatSyarifudin,zakat
Syarifudin,zakat
 
Syarifudin, paradigma ilmu.docx
Syarifudin, paradigma ilmu.docxSyarifudin, paradigma ilmu.docx
Syarifudin, paradigma ilmu.docx
 
Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa
Syarifudin, panduan praktikum mahasiswaSyarifudin, panduan praktikum mahasiswa
Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa
 
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
 
Syarifudin, mozaik peradaban islam maluku
Syarifudin, mozaik peradaban islam malukuSyarifudin, mozaik peradaban islam maluku
Syarifudin, mozaik peradaban islam maluku
 

SEJARAH DESAIN GRAFIS

  • 1. Syarifudin: Desain Grafis 1 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 1
  • 2. Syarifudin: Desain Grafis 2 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 2 BAGIAN PERTAMA 1. Histografi Desan Grafis Sejarah desain grafis pertama kali ditemukan di Mesir Kuno. pada masa ini penduduk Mesir mencurahkan kecerdasan menggambar melalui batu dinding gowa. Ekspresi masyarakat Mesir yang dieksplorasi melalui pikiran dan perasaan intelektual mereka melalui pelefah kayu, tanah, batu sesaui standar teknologi yang dimiliki saat itu. Dari inspirasi sejarah inilah cikal bakal sehingga pada era modern melalui ilmu komunikasi berkembangan satu disiplin ilmu namanya ilmu desain grafis yang membahas secara psesifik tentang pencitraan pesan dan produk industi. Produk aksara tertua di dunia ini adalah aksara Arab yang pertama kali ditemukan oleh bangsa semeria di Persia. Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang- lambang grafis (sign dan simbol) yang berwujud gambar
  • 3. Syarifudin: Desain Grafis 3 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 3 (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain). Hitungan kapan ditemukan karya desain grafis pada masa sesudah 100 tahun Rasulullah saw yang suci meninggal dunia pada abad II dan III para ilmuan mengumpulkan tulisan-tulisan dari ucapan Rasulullah yang dikenal dengan hadis, hadis maknanya semua ucapan Rasulullah saw yang suci yang ditulis disebut produk desain grafis dalam bentuk aksara Arab. Perkembangan ini selama 700 tahun tokoh-tokoh desain grafis seperti Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Darrimi, dan Ibnu Abbas.
  • 4. Syarifudin: Desain Grafis 4 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 4 Setelah terjadi peran salib para ilmuan barat belajar di timur tengah. dan setelah mereka menguasi keilmuan tersebut terjadi perlawan selama 150 tahun sehingga mereka membakar perpustakaan desain grafis terbesar di Bayt al- Hikmah pada masa pemerintahan khalifah al-Ma'mun. Pada abad 19 Eropa melakukan revolusi atas otoritas gereja sehingga perkembangan ilmu mulai berkembang di eropa dengan mengembangkan ilmu yang didapatkan di dunia Islam. Setelah ditemukannya teknologi informasi perkembangan ilmu juga terjadi lompatan perubahan yang sangat signifikan. Tulisan/aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif sudah menggunakan
  • 5. Syarifudin: Desain Grafis 5 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 5 coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis. Lambang/aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani.1 Pada awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26. 1http://sjrdesgrafison.blogspot.com/
  • 6. Syarifudin: Desain Grafis 6 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 6 Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis- tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat
  • 7. Syarifudin: Desain Grafis 7 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 7 dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak di atas satu halaman buku. A. Era Cetak Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa. Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak ‚Latin Bible‛ atau disebut ‚Guterberg Bible‛, ‚Mararin Bible‛ atau ‚42 line Bible‛ yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis
  • 8. Syarifudin: Desain Grafis 8 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 8 dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya ‚Where of Babilon‛. Johannes Gutenberg (1398-1468) Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai ‚The Golden Age of The Poster‛. Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya ‚Eldorado: Penari Riang‛ (1898), ‚La Loie Fuller: Penari Fuller‛ (1897), ‚Quinquina Dubonnet‛ (1896), ‚Enu des Sirenes‛ (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.
  • 9. Syarifudin: Desain Grafis 9 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 9 Perkembangan Lebih Lanjut. peristiwa-peristiwa penting di dunia yang berperan dalam sejarah perkembangan desain grafis. Pada tahun 1851, The Great Exhibition Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851, pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton. Pada tahun 1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois Senefelder Pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan industri dan seni. Poster Aristide Bruant 1910, Modernisme Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah "Form follow Function" yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat dari kejayan modernisme adalah
  • 10. Syarifudin: Desain Grafis 10 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 10 mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan ‚bahasa mesin‛, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ‚estetika mesin‛. Pada tahun 1916, dadaisme suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-1923) yang dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik. Dadaisme membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan. Pada tahun 1916, De Stijl Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris. Gambar dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit Rietveld. The Red and Blue Chair
  • 11. Syarifudin: Desain Grafis 11 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 11 1918, Constructivism Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris. Model dari Menara Tatlin, suatu monumen untuk Komunis Internasional. Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan. Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility). Foto Eric Gill
  • 12. Syarifudin: Desain Grafis 12 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 12 Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta. Harry Beck dan Peta bawah tanahnya 1950s, International Style International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi. Sampul buku dari Taschen 1951, Helvetica Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.
  • 13. Syarifudin: Desain Grafis 13 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 13 Sampul buku Helvetica 1960s, Psychedelia and Pop ArtKultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar. Poster karya Milton Glaser 1984, ÉmigréMajalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi. Sampul Majalah Émigré Dari perkembangan desain grafis diEropa di tersebut mari kita melihat perkembangan desain grafis di Indonesia. pada tahuan 1744 Iklan pertama di Jakarta (baca: Batavia)
  • 14. Syarifudin: Desain Grafis 14 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 14 muncul pada tanggal 17 Agustus 1744 bersamaan dengan terbitnya surat kabar pertama oleh pemerintah Hindia Belanda. Iklan itu, awalnya adalah sebuah berita yang ditulis indah dengan tangan oleh Jan Pieterzoen Coen (Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1619-1629), dengan judul Memorie De Nouvelles, yang ditujukan kepada pemerintah setempat di Ambon untuk melawan aktivitas perdagangan Portugis. Tulisan itu kemudian dipasang sebagai iklan oleh karyawan sekretariat kantor Gubernur Jenderal Imhoff, Jourdans di surat kabar Bataviaasche Nouvelles.2 Pada tahun 1893 pemerintah Hindia Belanda mendirikan Percetakan Negara di Jakarta, pada waktu itu yang terbesar di Asia. Sementara itu di seluruh Indonesia sudah terdapat 6500 percetakan, 2700 di antaranya terdapat di Jakarta. Industri grafika dan dunia penerbitan di Indonesia pada waktu itu sudah mulai menyadari pentingnya desain grafis. Laribu Meyoko, sekretaris Percetakan Negara: ‚Mengapa desain itu penting? Barang cetakan sama seperti manusia: penampilan lahiriahnya yang penting. Untuk memberi kesan yang baik, untuk menarik 2Sejarah Periklanan Indonesia 1744-1984″, Bab I, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia.
  • 15. Syarifudin: Desain Grafis 15 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 15 perhatian, untuk memberi kepercayaan. Desain grafis di Indonesia mempunyai masa depan gemilang.3 Pada tanggal 16-24 Juni 1980 di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, jalan Menteng Raya 25, Jakarta diselenggarakan pameran desain grafis oleh tiga desainer grafis Indonesia: Gauri Nasution, Didit Chris Purnomo dan Hanny Kardinata, bertajuk ‚Pameran Rancangan Grafis ‘80 Hanny, Gauri, Didit‛. Pameran ini membawa misi utama memperkenalkan profesi desainer grafis ke masyarakat luas serta tercatat sebagai pameran desain grafis pertama di Indonesia yang diadakan oleh desainer-desainer grafis Indonesia (‚Pameran Rancangan Grafis Hanny, Gauri, Didit – Mau Merubah Dunia‛, Agus Dermawan T, Kompas, 25 Juni 1980, hal. 6). Pameran ini menampilkan bukan saja hasil akhir produk desain grafis (logo, tipografi, layout majalah, ilustrasi, poster, sampul buku, sampul kaset dll), tetapi juga proses kreatif serta proses cetaknya. Pameran Rancangan Grafis ‘80 Hanny, Gauri, Didit. Ki-ka: Didit, Hanny dan Gauri. Pada tahun 1980 Ikatan Perancang Grafis Indonesia (IPGI) terbentuk pada tanggal 25 April 1980 dan diresmikan 3لآuku‚Nederland Indonesia, 1945-1995, Suatu Pertalian Budaya‛, [Z]OO produkties, Den Haag, 1995, hal. 165.
  • 16. Syarifudin: Desain Grafis 16 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 16 pada tanggal 24 September 1980 bersamaan dengan diselenggarakannya sebuah pameran besar bertajuk ‚Grafis ‘80‛ di Jakarta. Badan Pendiri yang terdiri dari 9 orang: Sadjiroen, Sutarno, Suprapto Martosuhardjo, SJH Damais, Bambang Purwanto, Chairman, Wagiono, Didit Chris Purnomo dan J Leonardo N merumuskan program kerja dan membentuk pengurus sementara dengan susunan sebagai berikut: Ketua: Wagiono Wakil Ketua: Karnadi Sekretaris 1: Didit Chris Purnomo Sekretaris 2: J Leonardo N Bendahara: Hanny Kardinata Dibantu beberapa koordinator bidang: Pameran: FX Harsono, S Prinka Publikasi dan Buletin: Tjahjono Abdi Hubungan Masyarakat: Agus Dermawan T Dokumentasi dan Perpustakaan: Helmi Sophiaan Pendidikan dan Ceramah: Hanny Kardinata Perjalanan IPGI selanjutnya bisa diikuti pada ‚Sejarah IPGI-Upaya Menumbuhkan Apresiasi‛. Convention Center, diterbitkan Memorandum ADGI kepada Gauri Nasution, Danton Sihombing, Hastjarjo B. Wibowo dan Mendiola B. Wiryawan untuk mempersiapkan Kongres ADGI dalam waktu 6 bulan. Pada bulan Oktober
  • 17. Syarifudin: Desain Grafis 17 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 17 2005 para penerima mandat membentuk Tim Revitalisasi ADGI yang terdiri dari 14 orang desainer, yaitu; Andi S. Boediman, Ardian Elkana, Danton Sihombing, Divina Nathalia, Djoko Hartanto, Gauri Nasution, Hastjarjo B. Wibowo, Hermawan Tanzil, Ilma D. Noe’man, Irvan A. Noe’man, Lans Brahmantyo, Mendiola B. Wiryawan, Nia Karlina dan Sakti Makki. Tim ini bekerja selama 5 bulan untuk merumuskan platform ‚ADGI Baru‛. Berdasarkan evaluasi terhadap kinerja ADGI pada masa lalu dirumuskan branding platform Adgi baru yang kini hadir dengan deskripsi Indonesia Design Professionals Association Pada tanggal 22 Februari 2006 sekitar 40 desainer menghadiri ‚Designer Gathering‛ di LeBoYe atas undangan tim 14 yang mencanangkan Revitalisasi ADGI. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menghidupkan kembali asosiasi desainer yang sempat mati suri itu. Pertemuan malam itu menghasilkan logo baru Adgi serta rencana menggelar seminar pada bulan April 2006. Setiap usulan dalam gathering dijadikan bahan diskusi dalam pertemuan-pertemuan Tim 14 sesudahnya, yang pada akhirnya menentukan fornat Adgi sebagai sebuah organisasi non-profit oriented yang berbentuk yayasan, yang berjuang bagi kepentingan anggotanya dan kemajuan desain nasional.
  • 18. Syarifudin: Desain Grafis 18 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 18 Pada tanggal 19 April 2006 bertempat di Ballroom Hotel Le Meridien, Jakarta diselenggarakan Kongres Adgi dimana terpilih formasi presidium yang terdiri dari 5 orang yaitu Andi S. Boediman, Danton Sihombing, Hastjarjo B. Wibowo, Hermawan Tanzil dan Lans Brahmantyo untuk mengemban tugas memimpin Adgi selama periode 1 tahun dengan mengusung tema ‚Unifying Spirits‛. Implementasi gagasan desentralisasi telah melahirkan Adgi-Jakarta Chapter yang diketuai oleh Nico A.Pranoto dan Adgi- Surabaya Chapter yang diketuai oleh Yosua Alpha Buana. Pada tanggal 16-30 Agustus 2006 Adgi menggelar pameran desain komunikasi visual ‚Petasan Grafis‛ di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta dengan sub-judul ‚Pameran Nasionalisme Indonesia dalam Desain Komunikasi Visual‛. Pameran yang dibuka oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu itu diawali dengan pemutaran video perjalanan IPGI sebelum menjadi Adgi, disusul penyerahan penghargaan untuk ke-5 pemenang kompetisi ‚Ide Awards‛ (Penghargaan Nasional Akademik Desain Grafis). Kompetisi ini diadakan khusus untuk mahasiswa desain komunikasi visual yang mewakili institusi-institusi pendidikan desain di Indonesia yang terbagi atas 3 pilihan tema:
  • 19. Syarifudin: Desain Grafis 19 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 19 1. Kemasan makanan tradisional Indonesia, misalnya ekspolorasi kemasan dodol durian, tape ketan dsb., mulai dari brand identity dan seterusnya 2. Event, misalnya promosi tari-tarian daerah, resital gamelan dsb., mulai dari logo event dan sebagainya 3. Destination Branding, misalnya mengolah program komunikasi visual suatu tempat yang menarik di Indonesia (pantai, museum, tempat bersejarah dsb.). Setelah melalui penilaian dewan juri yang terdiri dari Hanny Kardinata (Desainer Grafis Senior), Sita Subijakto (Headline Creative Communication), Ipong Purnomosidi (Kurator Bentara Budaya, Jakarta), Nirwan Dewanto (Budayawan) dan Seno Gumira Ajidarma (Budayawan), keluar sebagai pemenang adalah karya ‚Dolanpiade‛ dari Digital Studio, Jakarta (Dicky Mardona, Meliana Sari Hermanto, Octavia Subiyanto, Rifki Zulkarnain, Welly Caslin); ‚Peranakan Idealis‛ dari Institut Kesenian Jakarta (Irvan Mulia Ahmadi, Rahayu Pratiwi, Husin Alkaff, Muhammad Rizki Lazuardy); ‚Lurjuk‛ dari Universitas Kristen Petra, Surabaya (Aileen Halim, Ang Siau Fang, Selvy Hermawan); ‚Batik Illusion‛ dari Universitas Bina Nusantara (Adeline Ardine, Fredy Susanto, Nadya Kartika) serta ‚Moralitas Pers‛ dari Universitas Bina Nusantara,
  • 20. Syarifudin: Desain Grafis 20 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 20 Jakarta (Kezia Winarta Wahyuni Wijayati, Lia Anggraeni, Filina Vicentia, Tafrian). Pada hari Kamis, tanggal 19 April 2007 jam 09.00 s/d 13.00 WIB dilaksanakan Kongres Nasional Adgi kedua di gedung Galeri Nasional, Jakarta. Kongres dihadiri 45 peserta undangan yang terdiri dari praktisi (desainer) dan pendidik. Kongres memutuskan dan menetapkan 4 agenda penting yaitu: 1. Penerimaan laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya (presidium). 2. Penetapan draft AD/ART dan Kode Etik menjadi rancangan AD/ART dan Kode Etik untuk kemudian dihibahkan kepada pengurus mendatang untuk disempurnakan. 3. Pelantikan Dewan Penasehat yang terdiri dari: Gauri Nasution, Ign. Hermawan Tanzil, Irvan A. Noe’man, Iwan Ramelan, dan Wagiono Sunarto. 4. Pemilihan, dan pelantikan Ketua Umum Adgi untuk periode pengurusan 2007–2010 atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan yang tertera pada AD/ART yang telah disempurnakan. Dari 5 nama Calon Ketua Umum, terpilih satu dengan suara
  • 21. Syarifudin: Desain Grafis 21 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 21 terbanyak yaitu sebanyak 27 suara adalah Danton Sihombing. Selanjutnya, Danton Sihombing selaku Ketua Umum Adgi 2007-2010 telah menunjuk Mario Tetelepta sebagai Sekjen Adgi dan Irvan N. Suryanto sebagai Direktur Pengembangan dan Pemasaran Produk. Tanggal 17-25 April 2007 ‚1001 Inspiration Design Festival‛, sebuah acara berskala besar pertama di bidang komunikasi visual Indonesia (desain grafis, multimedia, animasi) yang diselenggarakan oleh majalah desain grafis Concept dan Digital Studio College. Acara yang digelar pada tanggal 17-25 April ini secara umum dipecah dalam dua bagian yaitu ‚Inspiration Light Up‛ (seminar kreatif menghadirkan pembicara luar dan dalam negeri, yang berlangsung 17-19 April di Crown Plaza Jakarta) dan Exhibition (memamerkan karya peserta kompetisi desain ‚1001 Cover Concept‛, karya lulusan Digital Studio College, karya para desainer Inggris, serta acara hiburan lainnya), yang berlangsung 20-25 April di Senayan City Jakarta). Sebagai bagian dari ‚1001 Inspiration Design Festival‛ majalah desain grafis Concept mengadakan kompetisi desain ‚1001 Cover Concept‛ yang bermaksud
  • 22. Syarifudin: Desain Grafis 22 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 22 memecahkan rekor dunia ‘majalah dengan variasi cover terbanyak dalam satu edisi’. Kompetisi dengan hadiah terbesar sepanjang sejarah ini (hadiah utama sebuah mobil Chevrolet-Kalos) diadakan dengan tujuan untuk memberi kesempatan kepada para desainer muda Indonesia untuk ikut merasakan menjadi pemecah rekor bersama-sama. Total karya yang masuk berjumlah lebih dari 1300 karya, yang setelah didata dan dipilah, ditentukan 1001 pemecah rekornya. Pada tahap berikutnya tim intern Concept menyeleksi 208 karya yang dinilai unggul. Ke 208 karya tersebut disaring lagi hingga menjadi 101 semifinalis untuk kemudian dinilai oleh 5 juri yang terdiri dari Hanny Kardinata (Desainer Grafis Senior), Hermawan Tanzil (Creative Director LeBoYe yang mewakili Adgi-Indonesia Design Professionals Association), Mendiola B Wiryawan (Creative Director Mendiola Design yang mewakili FDGI-Forum Desain Grafis Indonesia), Vera Tarjono (Art Director Majalah Concept) dan Stefanus Aristo Kristandyo (Marketing Manager General Motor yang mewakili GM sebagai sponsor utama). Penjurian yang berlangsung di Ruang Pamer Seni Rupa-Institut Kesenian Jakarta itu memilih 11 finalis, yang kemudian dipersempit hingga menjadi tiga pemenang, masing-masing sebagai juara pertama Daud Budi Surya
  • 23. Syarifudin: Desain Grafis 23 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 23 Nugraha, juara kedua Marishka Cempaka Dewi dan juara ketiga Agra Tanggal 14 November 2008 Majalah kreatif berbasis desain grafis ‚Versus‛ edisi #1 terbit dan mengadakan soft- launching pada acara Bedah Buku ‚Layout Dasar & Penerapannya‛ di Universitas Tarumanagara, Jakarta. Majalah ‚Versus‛ dikelola oleh Hanny Kardinata (Chairman), Caroline F Soenarko (Business Director), Ismiaji Cahyono (Chief Editor), Ronald Holoang (Business Development Manager), Berti Alia Bahaduri (Managing Editor), Celvie Toramaya (Creative Director), Mario Utama (Graphic Designer), Bima Nurin Aulan (Graphic Designer), Intan Febrianni (Workflow Manager), Diana Soetrisno (Account Executive) dan Novi Rachmawati (Finance and General Affair). 1. Teknik Desain Informasi (Pesan) Pertimbangan penting dalam pengemasan informasi bagi pembaca terkadang desainer hanya punya satu berita tanpa visual. setiap berita tanpa didukung oleh gambar visual maka berita itu memiliki nilai validitas yang rendah. Menurut Syarifudin Ambon bahwa berita yang efektif adalah berita yang memiliki narasi dan teks, jika berita BAGIAN KEDUA
  • 24. Syarifudin: Desain Grafis 24 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 24 memiliki narasi dan teks maka tingkat kepercayaan pembaca sangat efektif dan kecederungan memiliki respon yang cepat. Dalam pengolahan informasi seorang desainer membutuhkan perangkat komputer grafis sebagai penunjang primer dalam mengolah, mendesain, dan mempublikasikan informasi berupa, teks, gambar,visual dan AUDIO. Informasi ini diolah dengan menggunakan komputer grafis. a. Perangkat Lunak (Software) Terminologi perangkat lunak (software) yang dimaksudkan disini adalah bahan yang berisi catatan untuk keperluan menjalankan komputer.4 Dari kajian teori J. Devito memberikan sebuah ide dan gagasan bahwa ekspresi prilaku seseorang sangat tergantung pada entri-data yang di- input.5 Software yang dimaksudkan adalah program desain grafis yang digunakan untuk mendesain pesan-pesan yang akan dijadikan sebagai materi dakwah. Program publikasi yang dijadikan sebagai standar dalam bidang advertising adalah; Adobe Photoshop, Corel Draw, dan Page Maker. 4John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Cet. XXIII; Jakarta: PT. Gramedia, 1996), h. 593. 5Joseph DeVito, Human Communication: (New York: Harper Collins Publishers Inc,1996) diterjemahkan oleh Agus Maulana dengan Judul: Komunikasi Antar Manusia, h.91.
  • 25. Syarifudin: Desain Grafis 25 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 25 Untuk mengakselerasi ide dan gagasan dakwah membutuhkan konsep sistem informasi dakwah yang efektif mengatur, mengolah, menyimpan, dan menyajikan data dengan memanfaatkan teknologi informasi kepada masyarakat.6 Sebagai media pengolah data yang secara spesifik dalam aplikasi sistem informasi dakwah dapat mengolah data dakwah yang siap ditransformasikan di tengah realitas sosial keagamaan. Sebelum mentransformasikan pesan-pesan dakwah perlu ada persiapan perangkat lunak yang memiliki kemmapuan untuk mendesain materi dakwah sesuai dengan kebutuhan mubalig dan mad’u. Software tersebut di instal dalam Computer Mediated Communication Da’wah maka media ini berfungsi sebagai instrumen Mubalig dalam menyampaikan pesan di tengah realitas problematika sosial yang bertujuan memberikan solusi tantang tata tertib hidup yang lebih baik. Oleh sebab itu, sebelum menjalankan konten aplikasi sistem informasi dakwah maka infrastruktur yang perlu di analisis adalah: a) Dimensi Accessibility (Daya Jangkau/Akses Informasi): Dimensi ini mengindikasikan bahwa 6Joseph DeVito, Elements of Public Speaking: Fourth Edition (New York: Harper Collins Publishers Inc,1998) h.121.
  • 26. Syarifudin: Desain Grafis 26 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 26 proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah. b) Dimensi Speed (Kecepatan Akses Informasi): Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah, mampu menunjukkan kecepatan akses data dakwah, kemudahan, dakwah yang aktual, efektifitas dan efisien.7 c) Dimensi Amount (Jumlah/ kualitas Informasi): Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah. Mampu memenuhi kebutuhan mad’u, dalam artian informasi yang disajikan sesuai kebutuhan mad’u sesuai daya nalarnya. d) Dimensi Cognitive Effectiveness (Keefektifan memperoleh Sumber Data dakwah): Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah. Data yang disampaikan bersumber dari Al-Quran dan 7Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Cet. I; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya offset, 2011), h. 22
  • 27. Syarifudin: Desain Grafis 27 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 27 Sunnah sebagai pondasi dalam menyampaikan argumentasi dakwah.8 e) Dimensi Relevance (Kesesuaian Informasi): Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah. Proses dakwah harus relevan dengan kondisi, kebutuhan mad’u, dan daya nalar atau serap mad’u. f) Dimensi Motivating (Motivasi dan memacu inovasi): Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian dakwah dengan Computer Mediated Communication Da’wah. Pesan-pesan dakwah yang disampaikan itu dapat memberikan sugesti perubahan dengan materi dakwah yang memiliki daya kekuatan untuk memacu mad’u berubah prilakunya. 9 Aplikasi konsep sistem informasi dakwah sebagai pola dasar dalam meng-input informasi, memahami informasi, dan mengekspresikan informasi yang difahami dalam Al- Quran dan Sunnah. Dalam kajian ilmu dakwah dikenal beberapa macam proses mendesain, memahami, dan menyusun konsep sistem informasi dakwah. 8Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Cet. I; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya offset, 2011), h. 23 9Ibid., Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran… h. 24
  • 28. Syarifudin: Desain Grafis 28 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 28 Secara konseptual untuk memahami unsur sistem informasi dakwah, perbedaan antara ‚data‛ dan ‚informasi‛10 sebagai titik awal memahami dasar unsur dari sistem informasi dakwah. Hemat penulis Al-Quran dan Sunnah adalah merupakan data wahyu yang perlu eksplorasi secara komprehensip dalam transformasi pesan-pesan dakwah melalui sistem informasi dakwah yang profesional. Muballigh menjelaskan agama tidak boleh berhenti pada teks Al-Quran dan Sunnah tetapi perlu menelusuri makna di balik metateks secara tekstual, konstekstual, dan antar tekstual. Kekuatan sebuah sistem informasi dakwah yang baik jika memiliki unsur-unsur yang saling mengokohkan, menunjang, dan memiliki arah gerak yang sesuai spirit Al- Quran dan Sunnah. Pesan-pesan Al-Quran yang dipublikasikan akan sampai pada tepian hati jika Mubalig menyampaikan keluar dari dalam hati. Sebuah perubahan yang besar harus dilandasi oleh spirit keyakinan aqidah yang kokoh, tata tertib (syari’ah), dan budi pekerti yang luhur (akhlaq). 10George M. Scott, Principles of Information Management System di terjemahkan oleh Nasiri Budiman dengan Judul: Prinsip- Prinsip Sistem Informasi Manajemen (Cet, VII; Jakarta: PT. Grafindo, 2002), h. 69.
  • 29. Syarifudin: Desain Grafis 29 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 29 Sebuah perubahan besar kearah yang lebih baik membutuhkan alur sistem dapat mengarahkan cita-cita manusia dalam menghadapi gempuran hidup yang penuh dengan hambatan dan tantangan akibat dari perbedaan- perbedaan budaya, bahasa, cara memenuhi kebutuhan hidup, dan cara memahami agama bagi keharmonisan pola hidup masyarakat.11 Pelajaran besar yang dapat dijadikan sebagai inovasi, inspirasi dalam kajian ini bahwa adanya keteraturan sistem alam. Seperti pergatian siang, malam, panas, dingin, mati, hidup dan ekosistem alam ini menjadi pelajaran untuk membangun sistem informasi dakwah pada masyarakat multikutlural yang dilakukan oleh lembaga dakwah.12 Al- Quran dan sunnah laksana mata air yang terus ditimbah untuk menjadi penyegar serta menjadi spirit bagi kebutuhan hidup manusia. Sistem informasi dakwah adalah unsur penting di tengah masyarakat, karena ia adalah warasatull ambiyah (pewaris pesan-pesan kenabian) yang dapat memberikan 11Talcott Parson, The Social System: The Structure of Social Action (London EC4P 4EE Routledge is an imprint of the Taylor & Francis Group This edition published, 2005) h. 47. 12Soetandyo Wignysoebroto, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi Metodologi (Cet. I; Jakarta: LKiS, 2005), h. 85.
  • 30. Syarifudin: Desain Grafis 30 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 30 kecerdasan membahasakan Al-Quran dan Sunnah. yang mudah difahami dan menyenangkan dalam proses transformasi pada masyarakat multikultural dalam berbagai aspek budaya, dan pola pikir. Penjelasan agama secara secara tesktual, kontesktual, dan antar tesktual (komprehensip) dapat memberikan kontribusi besar dalam mencerahkan umat menjadi berkeadaban. Konsep dasar sistem informasi dakwah adalah cara penyebaran informasi yang sistematik dan teratur sesuai mekanisme tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan mempelajari makna sistem dan elemen-elemenya yang menyusunnya. 13 Jika dapat memahami cara kerja sistem informasi sebagai sebuah sistem. Unsur-unsur dalam sebuah sistem informasi dakwah terdiri dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan saling terpadu dalam tatakerja sebuah organisasi dakwah yang terdiri dari, tujuan (motivasi/niat), Masukan (input), Proses, output, Mekanisme Pengendalian, dan efek.14 13Robert L. Mathis dan John H. Jacson, Human Resource Management10th diterjemahkan Diana Angelina dengan judul Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 10 (Cet. I; Jakarta: Salemba, 2006), h. 184. 14Colin Coulson Thomas, Public Relation A Practical Guide diterjemahkan oleh: Tarech Rasyid dengan judul; Public Relations: Pedoman Praktis untuk PR (Cet. IV; Jakarata: Bumi Akara, 2005), h.
  • 31. Syarifudin: Desain Grafis 31 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 31 Unsur-unsur sistem informasi ini perlu diidentifikasi efektifitasnya sebagai wadah penyaluran informasi. Proses dari motivasi atau niat kuat yang akan menjadi spirit kekuatan rohani mentransformasikan Al-Quran dan Sunnah kepada masyarakat untuk merubah prilaku yang berkeadaban melalui inspirasi dan inovasi dari Mubalig. Efektifitas ini bisa tercapai jika memperhatikan teknik materi mendesain materi dakwah berupa pengolahan data, nilai data, dan kekuatan data dalam memberikan spirit pencerahan kepada mad’u yang bersumber dari Al-Quran, Sunnah, pandangan para alim ulama, dan fenomena alam yang dapat dijadikan rujukan sesuai konteks realitas sosial keagamaan yang dihadapi oleh mubalig. Secara filosofis bangunan aplikasi sistem informasi dakwah penulis kembangkan menjadi dua kemasan sistem informasi dakwah yakni perangkat lunak dan perangkat keras, yang akan digunakan oleh praktisi Mubalig dalam mengimplementasikan pesan-pesan agama.15 Konsep pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras dalam sistem informasi dakwah dalam penelitian ini menggunakan teknologi komputer grafis sebagai media produksi untuk 15H. Nasuka, Teori Sistem: Sebagai Salah satu Alternatif Pendekatan dalam Ilmu-ilmu Agama Islam (Cet. I; Jakarta: Prenada Group, 2005), h. 69.
  • 32. Syarifudin: Desain Grafis 32 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 32 mengolah materi dakwah yang telah di interpretasi dalam Al-Quran dan Sunnah.16 Kumpulan ide atau gagasan dalam Al-Quran dan Sunnah tersebut bertujuan untuk memudahkan proses aplikasi sistem informasi dakwah. Suatu aplikasi perangkat lunak terutama distribusi informasi agama oleh Mubalig produksi multimedia dakwah.17 Layanan ini akan dipublikasikan oleh organisasi dakwah Muhammadiyah untuk menciptakan suasana dakwah yang berbasis multimedia untuk memudahkan daya serap mad’u dalam menerima pesan-pesan agama. Misalnya saja membagun komunitas sistem informasi dakwah bidang LAN (Local Areal Networking) dakwah bagi komunitas. Selain dakwah di dalam masjid: masjid adalah pusat pertemuan umat islam setiap hari jumat, tempat inilah yang perlu dibangun infrastruktur teknologi informasi sehingga dapat mambantu mubalig menerima pesan-pesan dakwah. Efketifitas penerimaan pesan jika sound system dan audio visual seperti LCD projector sebagai penunjang dakwah dapat tercapai dengan baik. Selain itu buku khotbah digital 16Dani Darmawan, Biologi Komunikasi Berbasis Multimedia (Cet. II; Badung: Widya Press, 2009), h. 34. 17Departemen Teknik Informatika, Sistem Informasi dalam Berbagai Perspektif: Manusia dan System Informasi, Teknologi, Organisasi, serta Pendidikan (Cet. II; Bandung: Informatika), h. 172
  • 33. Syarifudin: Desain Grafis 33 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 33 yang didesain dalam lembaran elektronik juga perlu di lengkapi dimasjid sehingga dapat memudahkan pengurus dan mubalig memilih materi khotbah sesuai kebutuhan mad’u. Selain kelengkapan system informasi dakwah di madjid praktisi dakwah juga dapat memanfaatkan intenet sebagai media dakwah melalui web-site organisasi LDK, blog pribadi, menjadi anggota suatu mailist, mengikuti perkumpulan komunitas seperti FaceBook, Friendster, Flixster, ataupun yang lainnya, dapat dijadikan media dakwah maya yang jitu untuk menyentuh objek dakwah yang jarang masuk masjid. Ada tiga program sistem informasi dakwah di internet yang dapat dioptimalkan bagi komunitas masyarakat yang menghabiskan waktunya didepan komputer antara lain adalah: a) Adanya halaman khusus yang memuat artikel-artikel Islam yang menarik dan terkait membahas problem kemahasiswaan (seperti materi berpacaran, mencontek, cara sholat yang benar, berhijab, dll). Dengan adanya artikel yang dekat kebutuhan
  • 34. Syarifudin: Desain Grafis 34 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 34 mereka, membuat artikel Islam Anda kemungkinan besar untuk dibaca.18 b) Adanya halaman khusus yang membahas mengenai berita-berita Islam ter-update secara kontinu. Sebagai satu bagian tubuh, kita sebagai orang Islam harus mengetahui dan mengabarkan keadaan saudara muslim kita yang ada dibelahan lain di bumi ini kepada orang yang belum tahu lainnya. c) Adanya kata-kata mutiara dan hadits yang menghiasi. Adanya kata-kata mutiara atau hadits yang menghiasi dinding website membuat para mengunjung mau tidak mau membaca secara sekilas tulisan itu. d) Jangan lupa memasukan link-link website Islam lainnya agar dapat di informasikan kepada pengunjung.19 Misalnya yang sering ditemukan dalam internet adalah dakwahtuna. Konsep LAN (Local Areal Networking) awalnya adalah sistem informasi saja. Dari sudut nilai hal ini adalah 18Engjang As, Etika Dakwah: Suatu Pendekatan Teologi Filosofis (Cet. I; Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), h. 183. 19Dony Ariyus dan Rum Adri, Komunikasi Data (Cet. II;Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008), h. 21
  • 35. Syarifudin: Desain Grafis 35 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 35 persoalan yang netral, tetapi setelah ditambah dakwah menjadi sistem informasi dakwah melahirkan berbagai macam tafsiran di tengah realitas sosial keagamaan bahwa, teknologi itu adalah spesifik media pengumpul, pengolah data-data yang berhubungan dengan pesan-pesan rohani yang bersumber dari teks Al-Quran dan Sunnah.20 Untuk mencapai keterampilan teknologi informasi membutuhkan kekuatan taqwa yaitu memelihara diri dari siksaan kebodohan, keterbelakangan dengan mengikuti segala perintah Tuhan, dan menjauhi segala larangan- larangan-Nya yang dapat merusak nilai-nilai kemanusiaan melalui kelemahan inteklektual, dan kelemahan spiritual.21 Tafsiran departemen agama yang sekarang menjadi kementrian agama ini, hemat penulis Al-Quran adalah lembaran teks yang netral sama seperti netralnya peran ICT (Information Communication Technology). Hal ini menunjukkan bahwa Al-Quran itu mampu berada di tengah masyarakat dalam berbagai aspek untuk menjadi guidens bagi semua umat manusia yang memiliki 20Abu Abdillah Ibnu Mustamil, Al-Ajwibah al-Mufida ‘an AS- ilah al-Manhij al-jadidah diterjemahkan dengan judul Menepis Penyimpangan Manhaj Dakwah II (Cet. II; Surakarta: Al-Madinah, 1998), h. 1 21Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemah Perkata: Syamila Al-Quran (Cet. Jakarta: Sigma, 2007), h. 2.
  • 36. Syarifudin: Desain Grafis 36 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 36 sifat taqwa. Taqwa adalah kekuatan mental manusia untuk masuk ke pintu kesadaran dan pencerahan manusia. Hal ini jika dianalogikan sama dengan konsep sistem informasi dakwah yaitu untuk menyaman prekuensi antara kenetralan ICT (Information Communication Technology) dan kenetralan memahami Al-Quran dan Sunnah untuk melahirkan wawasan teknologi informasi dakwah yang netral seperti netralnya sifat teknologi informasi dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah.22 Hal ini menunjukkan mubalig tidak boleh memilih dan berdiri pada satu aliran saja tetapi ia harus netral dan berpikir holistik. Jika konsep spirit teknologi informasi dakwah dilandasi oleh gagasan teknologi rahmatallil’alamin seperti ini maka secara aplikasi pesan sistem informasi dakwah Muhmmadiyah dapat menjadi konsep ICT (Information Communication Technology) yang berbasis rahmatallil’alamin. Indikator ICT yang berbasis rahmatallil’alamin dalam kajian ini adalah sistem informasi dakwah dapat menembus ruang dan waktu, agama, dan budaya.23 Ia adalah spirit pencerahan sebagaimana cahaya 22Muhammad Soelhi, Komunikasi Internesional: Perspektif Jurnalistik (Cet. I; Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 19 23Ibid., Muhammad Soelhi, Komunikasi Internesional: Perspektif Jurnalistik… h. 19
  • 37. Syarifudin: Desain Grafis 37 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 37 memancarkan sinarnya kepada siapa saja tanpa mengenal ia agama, dan budaya apa. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai tren media digital dakwah yang digunakan untuk mendesain pesan-pesan dakwah melalui lembaran-lembaran elektronik. Media ini bernama Aplikasi komputer grafis yang berfungsi pengambilan data, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi di tengah masyarakat.24 Semua perangkat keras dan kunak yang digunakan sebagai penunjang untuk mengolah data yang akan dipublikasikan di tengah masyarakat di tunjang oleh teknologi informasi komputer yang dewasa ini memiliki banyak fasilitas dan daya jangkau efektif dalam publikasi. dalam Al-Quran yang dikemas oleh programer dakwah dalam sistem aplikasi program komputer grafis sebagai media kemasan produksi dakwah. Inspirasi ini tersirat dalam QS an-Naml/27:28.             24Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Cet. I; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya offset, 2011), h. 3
  • 38. Syarifudin: Desain Grafis 38 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 38 Terjemahnya: Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka(Ratu balqis dan kaumnya), kemudian berpalinglah dari mereka (dengan tidak terlalu jauh), lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan. Hemat penulis ayat ini mengandung banyak premis tentang proses pengemasan transformasi Informasi dakwah yang disimbolkan dengan burung hud-hud. Burung hud-hud ini boleh jadi dewasa ini dikenal dengan ISP (Internet Services Provider) seperti Wasantaranet, Indosat, Telkomsel, dan Indonet.25 Layanan ISP ini adalah penyedia jasa transformasi informasi yang dapat terkoneksi ke jaringan Global yakni Internasional Networking (Internet). Ayat ini memiliki substansi sistem informasi dakwah moderen ini kata بكتبى (bikita>bihi> ) dapat dimaknai risalah, tulisan, surat,26 audio, visual, email, face book, signal, SMS, fax, telekomunikasi, dan buku bacaan termasuk lembaran- lembaran elektronik yang digunakan dalam teknologi 25Dony Ariyus dan Rum Adri, Komunikasi Data (Cet. II; Yogyakarta: Andi Press, 2008), h. 21 26Asep Ibnu Hibban, Kamus Elektronik V2 Bentuk Software Praktis yang diakses sebagai penerjemah dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia.
  • 39. Syarifudin: Desain Grafis 39 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 39 komputer sebagai media untuk menulis atau mengetik pesan-pesan dakwah yang ada di komputer. Komponen konsep perangkat lunak dalam ayat tersebut di atas, dalam sistem informasi dakwah yang berbasis ICT (Information Communication Technologi) ini terdiri dari tiga unsur yang sangat penting antara lain adalah: interface, implementation, dan deployment.27 1) Interfacer: suatu konsep sistem informasi dakwah yang berbentuk multimedia audio visual dakwah yang disediakan oleh sebuah organisasi kepada pengguna jasa ICT dakwah untuk mendapatkan informasi- informasi Al-Quran dan Sunnah melalui media komputerisasi yang memiliki program sistem informasi dakwah yang di dalamnya memuat semua kebutuhan publikasi dakwah manusia yang berhubungan tentang tata tertib hidup di dunia dan di akhirat mulai dari Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq. 2) Implementation: adalah teknik aplikasi penggunaan program sistem informasi dakwah mulai dari cara pemilihan data sesuai dengan kebutuhan mad’u sampai kepada data yang berhubungan dengan 27Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu offset, 2012), h. 85
  • 40. Syarifudin: Desain Grafis 40 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 40 membangun perencanaan pola hidup dari pra nikah sampai kematian. Semua data ini perlu didesain dalam sebuah database yang dapat memudahkan mad’u memahami pesan-pesan agama melalui teks dan metateks dalam Al-Quran dan Sunnah. 3) Deployment; adalah komponen program yang menyiapkan data atau file yang dapat digunakan oleh programmer dakwah digital sesuai kebutuhan dan problematika dakwah yang dihadapi.28 Hal ini basa langsung dipandu oleh penyedia content provider dakwah yang menjadi server (pengendali data dakwah dan komunikasi) dalam sebuah ISP (Internet Service Provider).29 Di Indonesia Jasa ISP yang dapat digunakan oleh programmer dakwah adalah Wasantara Net, Indosat, Visionnet, Indo Internet, Telkomnet, dan Cetrin. Bentuk software yang digunakan bisa menggunakan software Acces sebagai software standar bawaan windows. Software ini bisa didapatkan dalam windows XP dan windows 7. 28Departemen Teknik Informatika, Sistem Informasi dalam Berbagai Perspektif: Manusia dan System Informasi, Teknologi, Organisasi, serta Pendidikan (Cet. II; Bandung: Informatika), h. 172 29Ibid., Departemen Teknik Informatika, Sistem Informasi dalam Berbagai Perspektif: …h. 172
  • 41. Syarifudin: Desain Grafis 41 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 41 Program database Acces ini hanya dapat menampun data dakwah teks, gambar, dan audio visual sebesar 10-50 GB.30 4) Software desain grafis: untuk menampilkan pesan- pesan dakwah dalam lembaran-lembaran elektronik sama dengan mendesain program yang umum lainnya. Perbedaannya terletak pada ide dan kontens program desain grafis dakwah. Software desain grafis yang digunakan dalam mendesain materi dakwah antara lain: a) Adobe Premiere; program aplikasi yang digunakan untuk mendesain dan mengolah video, film dakwah. Kelebihan dari program aplikasi adobe premier ini, dapat memudahkan programmer dakwah mentranformasikan ide-ide Al-Quran dan Sunnah dalam bentuk gambar yang bergerak. Menerima informasi film, sinetron, dan animasi lainnya cukup memberikan kemudahan bagi mata sebagai media penangkap pesan kemudian disampaikan kepada otak sebagai perekam pesan. 30Andi Purmono, Presentasi Multimedia dengan Macromedia Flash (Cet. II; Bandung: Andi press, 2009), h. 7.
  • 42. Syarifudin: Desain Grafis 42 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 42 b) Adobe after effects, Kelebihan dari program aplikasi yang dapat memudahkan programmer dakwah membuat efek pencitraan pada objek pesan dakwah dalam bentuk audio visual. 31 Program aplikasi ini secara spesifik mendesain iklan dalam Al-Quran, fenomena alam, dan Sunnah sebagai sumber ide mendesain program multimedia dakwah. Kekuatan software ini memberikan kemudahan programmer Dakwah. c) Coreldraw; Program aplikasi yang secara spesifik diprogramkan untuk menggambar. Program ini memiliki banyak fasilitas desain grafis yang dapat mewujudkan ide-ide gagasan dakwah yang selama ini dikemas kurang menarik perhatian mata mad’u.32 Software ini memiliki kemampuan untuk mendesain buku khotbah digital. d) Adobe Photoshop: Program aplikasi yang secara spesifik diprogramkan untuk mendesain dan mengatur komposisi dan kecerahan image(foto) 31Gill Branston & Roy Stafford, The Media Student’s Book. Third Edition (Londonn Usa, Canada: Routledge aylor & Prancis Group, 2003), h. 280. 32op. cit., Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu offset, 2012), h. 15
  • 43. Syarifudin: Desain Grafis 43 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 43 yang di imput melalui kamaera digital. Program ini memiliki banyak fasilitas desain grafis berbasisis fotografi yang dapat mewujudkan ide- ide gagasan dakwah yang selama ini dikemas kurang dikemas secara professional oleh programmer dakwah untuk menarik perhatian mata mad’u. Flash MX 2004 Macromedia Professional; Program ini secara spesifik mendesain animasi pesan-pesan dakwah.33 1. Perangkat keras (Hardware). Penampilan dakwah yang dikemas dalam sebuah sistem informasi dakwah dengan berbagai macam tampilan karya multimedia dakwah perlu komponen perangkat keras untuk dapat mengoperasikan aplikasi software-software yang memiliki kekayaan animasi dan daya publikasi yang menarik serta interaktif untuk memudahkan mad’u memahami pesan-pesan dakwah yang dikemas dengan bahasa elektronik. Untuk merangkai pesan dakwah yang profesional dalam lembaran lelektronik membutuhkan 33Hendi Hendratman, The magic of Premiere dan Adobe After Effects: Video, Audio, Animation, Visual effects, Capturing (Cet. II; Bandung: Informatika, 2007), h. 7.
  • 44. Syarifudin: Desain Grafis 44 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 44 hardware yang sesuai dengan spesifikasi teknonologi komputer grafis.34 Komputer grafis yang memenuhi spesifikasi multimedia akan melahirkan kualitas pesan dakwah yang interaktif. Pelaksanaan dakwah interaktif sebagai akselerasi target pencapaian dakwah perangkat hardware sangat menentukan suksesnya sebuah proses transformasi pesan- pesan agama dalam era teknologi informasi.35 Kemasan sistem informasi dakwah terdiri dari unsur-unsur dakwah di antaranya: Mubalig, Materi, Media, Metode, dan Mad’u (4 M). Ke empat unsur dakwah menjadi prinsip dalam setiap transformasi dakwah. Unsur-unsur dakwah ini saling terintergasi dalam bentuk sistem informasi dakwah yang dipublikasikan melaui dakwah bi al-Lisan (komunikasi verbal), Dakwah bi al-Qalam (komunikasi non verbal), dan Dakwah bi al-Hal gabungan antara komunikasi verbal dan 34Hendi Hendratman, The magic of Premiere dan Adobe After Effects: Video, Audio, Animation, Visual effects, Capturing (Cet. II; Bandung: Informatika, 2007), h. ii. 35Deni Darmawan, Biologi Komunikasi: Komunikasi pembelajaran Berbasis Brain (Information Communication Technology (Cet. I; Bandung: humaniora, 2009), h. 193.
  • 45. Syarifudin: Desain Grafis 45 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 45 non verbal).36 Gabungan yang dimaksudkan adalah berdakwah sambil menyediakan lembaran-lembaran kertas digital yang telah dikemas dalam sebuah komputer grafis yang standar untuk kebutuhan produksi teks, audio, visual/film, dan animasi. Produksi kemasan dakwah yang memiliki tampilan yang interaktif jika menggunakan software dan hardware yang memenuhi standar komputer grafis. Komponen hardware (perangkat keras) dalam publikasi dakwah perlu disesuaikan dengan konteks realitas problematika sosial keagamaan. Pemilihan hardware (perangkat keras) yang strategis turut membantu daya serap mad’u. bentuk-bentuk sistem informasi dakwah seperti media mimbar, studio, dan di lapangan terbuka spesifikasi hardware (perangkat keras) yang digunakan berbeda-beda untuk menunjang efektifitas pelaksanaan dakwah.37 Penggunaan hardware (perangkat keras) dapat disesuaikan dalam bentuk-bentuk sistem informasi dakwah. 36Eko Nugroho, Sistem Informasi Management: Konsep, Aplikasi, dan Perkembangannya ( Cet. I; Yogyakarta: Andi Press, 2008), h.19-23. 37Ibid., Eko Nugroho, Sistem Informasi Management: Konsep, Aplikasi…h. 23.
  • 46. Syarifudin: Desain Grafis 46 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 46 Kegunaan komputer grafis adalah sebagai media konversi teologi, ide, gagasan, konsep menjadi sebuah data empiris yang dapat dicernah oleh semua panca indra manusia. Komputer grafis ini adalah media konversi data yang berfungsi untuk mendesain materi dakwah yang dapat menghasilkan gambar, suara, dan audio visual.38 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat prosesnya sistem informasi dari metarealitas menjadi realitas (dari teori menjadi praktek) dalam skema gambar berikut ini: 38Arief Ramadhan, Mengenal dan Memahami Animasi Tiga Dimensi (Cet. II; Jakarta Elex Media Komputindo, 2006), h.1
  • 47. Syarifudin: Desain Grafis 47 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 47 Semakin canggih media konversi data dakwah yang digunakan semakin tinggi pula daya kreasi dan hasil kemasannya. Atas dasar inilah sehingga perlu media converter yang berkulitas tinggi digunakan dalam mendesain materi dakwah. Prinsipnya tidak semua komputer memiliki spesifikasi sama, semakin canggih spesifikasi komputer grafis yang dimiliki semakin canggih pula tampilan screen saver dakwah yang akan dipublikasikan.39 Dengan demikian penting menentukan sebuah standar spesifikasi komputer grafis yang akan 39Arief Ramadhan, Mengenal dan Memahami Animasi Tiga Dimensi (Cet. II; Jakarta Elex Media Komputindo, 2006), h.1 Teologi Ide & Gagasan Konsep Komputer Grafis (Media Konversi Data untuk materi dakwah) Hasil Kemasan: 1. Audio Visual 2. Teks/Narasi 3. Animasi 4. Film 5. Simbol Mubalig Mad’u
  • 48. Syarifudin: Desain Grafis 48 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 48 dijadikan sebagai standar dalam mendesain materi dakwah yang berbasis digital. Media dakwah adalah sebuah instrumen penting dalam sebuah sub sistem dakwah. Dalam dunia publikasi dakwah peran spesifikasi komputer grafis sangat menentukan daya jangkau dan daya produksi pesan dakwah yang ingin dicapai. Untuk mendesain sistem informasi dakwah untuk kebutuhan khotbah jumat, dan ceramah. Dalam konteks ini Arief Rahman menentukan standar komputer grafis untuk mendapatkan materi dakwah yang sesuai dengan tren media digital sebagai berikut ini.40 Spesifikasi Computer Grafis 12 inc Bentuk Platform : Notebook PC Processor Type : Intel Core i5 Processor Processor Onboard : Intel® Core™ i5-2410M Processor (2.30 GHz, Cache 3MB) Chipset : Intel® HM65 Standard Memory : 4 GB DDR3 PC-8500 Max. Memory : 8 GB (2 DIMMs) Video Type : NVIDIA GeForce GT 540M 1GB Display Size : 12" WXGA LED Display Max. Resolution : 1766 x 768 Display Technology : CineCrystal LED Audio Type : Integrated Speakers Type : Integrated Floppy Drive : Optional 40Ibid., h. 2.
  • 49. Syarifudin: Desain Grafis 49 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 49 Hard Drive : Type 640 GB Serial ATA 5400 RPM Optical Drive Type : DVD±RW Networking : Integrated Wireless Network Type : Integrated Wireless Network Protocol : IEEE 802.11b, IEEE 802.11g, IEEE, 802.11n Wireless Bluetooth : Integrated Keyboard Type : Full size Input Device Type : Touch Pad Interface Provided : 1x USB 3.0, 2x USB 2.0, VGA, HDMI, LAN, Audio O/S Provided : Microsoft Windows 7 Home Premium Battery Type : Rechargeable Lithium-ion Batter 6-cell Power Supply : External AC Adapter Dimension (WHD) : 342 x 34.20 x 245 mm Weight : 2.3 kg Standard Warranty : 1-year Limited Warranty. Bundled Peripherals : Optional Others : Contents may vary Spesifikasi perangkat komputer grafis tersebut sebagai infrastruktur standar dalam olah data dakwah yang akan dipublikasikan di tengah masyarakat untuk memaksimalkan daya serap mad’u. Menurut Barmawi untuk menyampaikan pesan kepada audiens yang memiliki pendidikan Sekolah Menengah Umum (SMU) kebawah tidak cukup jika menjelaskan dengan cerama lisan tetapi perlu dibantu
  • 50. Syarifudin: Desain Grafis 50 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 50 dengan visual gambar.41 Begitupula orang yang memiliki daya serap yang lemah perlu bantuan media untuk menjembatani materi dakwah dengan tampilan gambar.42 Dalam Al-Qur’an di kenal dengan ayat-ayat ams}al (ayat- ayat perumpamaan). Ayat-ayat perumpamaan ini adalah jalan untuk membahasakan Al-Quran sesuai dengan daya nalar mad’u. Hemat penulis ayat-ayat ams}al (ayat-ayat perumpamaan) ini termasuk isyarat-isyarat Al-Quran untuk memudahkan dalam mengajarkan manusia, dalam proses dakwah sangat mustahil orang memahami seluruh isi ceramah dengan baik jika hanya mengandalkan komunikasi verbal saja. Sebagai media produksi sistem informasi dakwah yang berbasis digital ini memiliki banyak fasilitas yang dapat membantu praktisi Mubalig dalam mentrasnformasikan pesan-pesan agama di tengah realitas sosial. Komputer grafis dakwah ini secara spesifik didesain secara khusus untuk kebutuhan publikasi dakwah. Program- program yang di-install dalam Komputer grafis dakwah ini 41Barmawi Munthe, Desain Pembelajaran (Cet. I; Yogyakarta: Andi Press, 2009), h. 142. 42Deni Darmawan, Biologi Komunikasi Berbasis Brain: Information Communication Technology (Cet. I; Bandung: Humaniora, 2009), h. 154.
  • 51. Syarifudin: Desain Grafis 51 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 51 seperti maktaba syamila, maktaba kubro, flif book khotbah jumat, bahan ceramah, dan referensi yang berkaitan dengan kebutuhan jamaah sesuai daya nalarnya masing-masing.43 Fasilitas komputer grafis dakwah di era digital ini, memiliki peran strategis dalam proses transformasi informasi untuk memudahkan daya nalar mad’u.44 Hal ini sesuai dengan pandangan Qasim Mathar bahwa menggunakan projector (LCD) yang telah dilengkapi oleh fasilitas teknologi komputer grafis akan memudahkan khatif bisa mengontrol waktu, mad’u bisa focus, Mubalig tidak bertele-tele, daya serap mad’u semakin meningkat, dan mengurangi mad’u yang suka tidur saat khotbah jumat sedang berlangsung.45 Hemat penulis hal ini penting karena selama ini masjid belum difasilitasi peralatan audio visual yang canggih sehingga kerap kali pesan-pesan yang disampaikan mubalig kurang efektif bagi mad’u. Semua komponen hardware (perangkat keras) di atas, dapat digunakan pada semua level sistem informasi dakwah seperti: sistem informasi dakwah nafsiah, sistem informasi 43Eko Nogroho, Sistem Informasi Manajemen: Konsep, Aplikasi dan Perkembangan (Cet. X; Yogyakarta: Andi Offset, 2008), h. 44. 44Wahana Komputer, Pembuatan Program Sistem Informasi Akademik berbasis ASP (Cet. I; Jakarta: Salemba Infotek, 2005), h. 107. 45Moch. H. Qasim Mathar (63 Tahun) Dosen Tetap Universitas Islam Makassar, Wawancara tanggal 27 Januari 2011 jam 10.30 wit.
  • 52. Syarifudin: Desain Grafis 52 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 52 dakwah fardiyah (individual), sistem informasi dakwah fi’ah qalilah, sistem informasi dakwah hizbiyah (jamaah).46 Jika fasilitas dakwah belum dibenahi dengan penggunaan teknologi informasi di dalam masjid maka masjid memiliki daya syiar sangat kurang. Infrastruktur sistem informasi dakwah dalam masjid seperti audio, visual, Projector (LCD), dan komputer grafis yang standar sistem informasi publikasi, yang dapat membantu Mubalig mengingat kembali materi yang sudah diberikan dan materi yang belum pernah diberikan pada mad’u. Publikasi dakwah selama ini, masih sangat tradisional, hal itu tampak dari teknologi yang digunakan dihampir seluruh Indonesia sound system di masjid-masjid tidak memenuhi standar dalam publikasi dakwah yang memiliki jamaah yang banyak.47 Hal ini juga disebabkan oleh belum adanya Rencana Strategis Dakwah (RENSTRADAK) ini memiliki tiga unsur penting dalam sebuah publiaksi dakwah 46Moch. H. Qasim Mathar (63 Tahun) Dosen Tetap Universitas Islam Makassar, Wawancara tanggal 27 Januari 2011 jam 10.30 wit. 47Abdullah Ahmad al-‘Allaf, Kullana Du’a Aktsar min Alaf Fikrah wa Wasila wa uslub Fi al Da’wah Ilallah diterjemahkan oleh Ardiansyah Ashri Husein dengan judul: 1001 Cara Berdakwah: Sukses Berdakwah Kapan pun dimana pun (Cet. I; Surakarta: Ziyad Books, 2008), h. 59.
  • 53. Syarifudin: Desain Grafis 53 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 53 antara lain adalah kelayakan teknik, kelayakan operasional, dan kelayakan pembiayaan. Kelayakan teknis adalah penyediaan infrastrukstur penunjang dakwah seperti program sistem informasi dakwah yang telah diekmas lewat komputer grafis, kelayakan operasional apakah teknologi dakwah yang digunakan sesuai dengan daya nalar mad’u atau tidak, dan kelayakan estimasi pembiayaan dakwah. Ketiga ini perlu menjadi perhatian serius jika mendambakan kondisi dakwah yang efektif. Untuk mencapai kepuasan tersebut maka perlu perencanaan publikasi dakwah antara lain adalah: a) Planning data dakwah; Membangun niat (motivasi); membangun energi positif dalam memahami Al- Quran dan Sunnah sebagai sumber data dakwah diniatkan semata-mata memperbaiki umat dan hanya mengharap kekuatan Allah swt dengan berlandaskan pada QS Al- Imran /3: 104                 Terjemahnya:
  • 54. Syarifudin: Desain Grafis 54 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 54 104. dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. Konteks ayat ini dapat difahami bahwa ada kesadaran dari segolongan umat yang memiliki profesionalisme dalam menyampaikan pesan agama yang dilandasai oleh energy positif semata-mata hanya mengabdi kepada Allah bukan tujuan lain. Motivasi yang baik semata-mata karena Allah ini sebuah rekayasa genetic positif (memaksimalkan potensi baik dalam diri) untuk mengaktifkan potensi baik kecerdasan motivasi yang kuat dalam psikis dan fisik seseorang ilmuan dakwah dan praktisi dakwah dalam mensucikan batinnya hanya untuk mengabdi kepada Allah swt.48 Dalam tradisi tasawuf proses ini dikenal dengan istilah tahalli, takhalli, dan tajalli. Menentukan target pencapaian; setelah motivasi yang dibangun telah berdasarkan atas dasar hanya pengabdian kepada Allah selanjutnya menentukan target pencapaian 48Abdullah Ahmad al-‘Allaf, Kullana Du’a Aktsar min Alaf Fikrah wa Wasila wa uslub Fi al Da’wah Ilallah diterjemahkan oleh Ardiansyah Ashri Husein dengan judul: 1001 Cara Berdakwah: Sukses Berdakwah Kapan pun dimana pun (Cet. I; Surakarta: Ziyad Books, 2008), h. 59.
  • 55. Syarifudin: Desain Grafis 55 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 55 dalam memahami Al-Quran dan Sunnah sesuai kompetensi dan kecerdasan memilih pesan-pesan agama yang relevan dengan kebutuhan mad’u yang akan mendi objek dakwah. 2). Input data dakwah; Sumber informasi dalam menerima pesan dari Al-Quran dan Sunnah menggunakan beberapa metode dan teknik memahami teks Al-Quran dan Sunnah sebagai sumber inspirasi yang akan dikemas menjadi informasi siap saji kepada mad’u. Hal ini bertujuan untuk mengefektifkan proses transformasi ide ajaran agama pada orang lain.49 Transformasi ide atau gagasan dalam Al- Quran dan Sunnah kepada orang lain bisa efektif menurut Arifin jika didukung oleh kecerdasan spiritualitas (budipekerti).50 Penggalian informasi dalam Al-Quran dan Sunnah bisa maksimal jika ilmuan dakwah memiliki kecerdasan intelektual dalam bidang ta’wil, tafsir, dan terjemahan. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam peran ilmuan dakwah dalam mengeksplorasi makna dalam Al-Quran dan Sunnah melalui ta’wil, tafsir, isyarat 49John Hartley, Danny Saunders, Martin Montgomery Key, Concepts in Communication and Cultural Studies (London and New York: 2010), 317. 50Syamsul Arifin dkk, Spiritualitas Islam dan Peradaban Masa Depan (Cet. I; Yogyakarta: SIPRESS,1996), h. 14.
  • 56. Syarifudin: Desain Grafis 56 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 56 penomena alam, dan terjemahan yang dilakukan secara tekstual, kontekstual, dan antartekstual.51 Transformasi makna memiliki peran strategis untuk mendapatkan kekayaan cara membahasakan, mengkomunikasikan Al- Quran dan Sunnah tidak berhenti pada permukaan teks tetapi perlu dijelajahi maknanya secara tekstual, kontekstual, dan antar tekstual berdasarkan kaidah-kaidah yang telah disepakati oleh para alim ulama klasik dan kontemporer. 3). Process mendesain pesan dakwah; Teknik mendesain pesan dakwah yang telah di input dalam Al- Quran dan Sunnah ini, dapat dijadikan menjadi beberapa model pesan walaupun materi dan konteksnya sama antara lain; a) Sistem informasi bi al-Lisan: pesan yang telah di input didesain dengan memilih menggunakan metode komunikasi verbal (bi al-Lisan) memerlukan kecerdasan retorika atau dikenal dengan ilmu badi, ma’ani’ dan bayan. Ilmu badi adalah kecerdasan pemilihan kalimat yang mudah 51Muhammad ‘Ali al-S{abu>iy, al-Tibyan fi ‘Ulumul Al-Qur’a>n Juz I (Mishr:t.p., 1976), h. 75. Lihat dalam Mardan, Al-Quran Sebuah Pengantar Memahami Al-Quran Secara Utuh (Cet. I; Jakarta: Pustaka Mapan, 2009), h. 240
  • 57. Syarifudin: Desain Grafis 57 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 57 dinalar oleh mad’u, sedangkan ilmu ma’ani adalah kecerdasan memilih makna dalam pesan yang Ada dalam Al-Quran dan Sunnah, dan sedangkan ilmu bayan adalah kecerdasan praktisi Mubalig dalam menjelaskan pesan-pesan Al-Quran dan Sunnah sebagai panduan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan beribadah kepada Allah swt. b) Sistem informasi bi al-Qalam; Mendesain pesan dakwah melalui media tulisan memerlukan instrumen sebagai alat bantu dalam melakukan kemasan untuk memudahkan panca indra manusia dalam memahami pesan-pesan Allah yang telah di Input melalui proses ta’wil, terjemah, dan tafsir. Semua model transformasi pesan itu dapat didesain melalui software desain grafis yang sangat populer dewasa ini seperti; Adobe photoshop, adobe premier, after effect, 3D Max, Coreldraw, dan software animasi. Media ini hemat McLuhan menjadi perpanjangan panca indra manusia.52 Penggunaan media dapat dijadikan sebagai media 52Marshal McLuhan, Understanding Media: The Extensions of Man (New York: McGrw Company, 1964). Dalam Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma Teori Aplikasi, Strategi Dan Komunikasi Politik Indonesia (Cet. I; PT. Balai Pustaka, 2003), h. 93.
  • 58. Syarifudin: Desain Grafis 58 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 58 interaktif dalam menyebarkan informasi dakwah. Selain itu pesan melalui tulisan sebagai khazanah kekayaan pesan yang terkandung cara melakukan transformasi pesan-pesan Al-Quran dan Sunnah kepada mad’u. c) Peran media komputer grafis melalui software desain grafis dakwah belakangan ini telah memberikan warna tersendiri terhadap perkembangan teknologi informasi dewasa ini khususnya sistem informasi dakwah. Hal itu tampak pada kebutuhan komputer grafis meningkat, yang secara spesifik mendesain naskah- naskah klasik versi digital, artefak visual, kaligrafi, hadis digital, dan Al-Quran digital, sebagai pesan dakwah.53 d) Penyebaran informasi dakwah melaui media desain grafis ini juga efektif bagi sangat signifikan dalam mengakselerasi penyebaran informasi Islam, yang selama ini dikemas lewat mimbar saja.54 Urgensi dan inovasi dalam gagasan ilmu desain grafis yang 53Ono W. Purbo, e-Lerning Berbasis PHP dan MySQL (Cet. I; Jakarta: Elexmedia Komputindo Information Age, 2002), h. 17. 54Deddy Mulayana, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Cet. IV; Bandung: PT.Remajarosdakarya, 2009), h. 19.
  • 59. Syarifudin: Desain Grafis 59 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 59 merupakan sub sistem dalam sistem informasi dakwah sebagai program desain pesan dakwah yang efektif mengkomunikasikan dan membahasakan Al- Quran dan Sunnah dengan kemasan warna dan citarasa materi dakwah dalam bentuk digital. Desakan kebutuhan para ilmuan dan praktisi dakwah yang menggunakan media sebagai penunjang untuk memudahkan para Muballigh mengolah data dan tema-tema Islam yang akan menjadi bahan dakwah kepada mad’u baik secara verbal maupun non verbal. e) Peran media desain grafis dalam sistem informasi dakwah memiliki peran desain grafis terhadap publikasi dakwah untuk memudahkan mad’u menerima informasi dalam berbagai macam kemasan informasi Islam baik cetak maupun dalam bentuk lembaran elektronik yang interaktif.55 Sistem informasi dakwah tidak cukup dijelaskan lewat mimbar saja tetapi perlu media lain untuk memperkayah wawasan keilmuan dakwah sehingga mad’u mempunyai pilihan sesuai standar 55Ono Purbo, Komunikasi Data Digital, (Cet. II; Yogyakarya: Andi Press, 2008), h. 33.
  • 60. Syarifudin: Desain Grafis 60 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 60 kompetensi yang dimiliki dalam memahami pesan- pesan agama.56 Sampai saat ini, para praktisi dan ilmuan dakwah belum banyak memberikan pilihan kemasan informasi yang mudah diakses oleh mad’u dalam berbagai model informasi untuk dijadikan umat sebagai pilihan memahami agama. Hal ini disebabkan karena minimnya wawasan dalam mentransformasikan ajaran Islam, sehingga yang disampaikan cenderung bersifat konvensional semata dalam menyampaikan ajaran Islam kepada umat lewat media mimbar. f) Menurut hasil penelitian Nurhidayat 90% Muballigh menggunakan media mimbar menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada mad’u.57 Dari hasil penelitian ini, sehingga hemat penulis perlu inovasi-inovasi baru mengkomunikasikan ajaran Islam kepada mad’u dengan berbagai macam kemasan dakwah yang 56Syarifudin, makalah Teknologi Informasi Dakwah diseminarkan pada mahasiswa PASCASARJANA program S3 (Doktor) di Universitas Alauddin Makassar tanggal 17 April 2011 jam 10.00 wit. 57Nuhidayat Muhammad Said, Disertasi: Perubahan Dakwah di era global: Studi Anilisis terhadap respon umat terhadap media dakwah digital. Di ajukan untuk mencapai gelar doktor di bidang dakwah dan komunikasi, (JakartaL: 2008) h. 120.
  • 61. Syarifudin: Desain Grafis 61 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 61 lebih mudah dijangkau dan difahami mad’u. Sebagaimana dalam Hadis Rasulullah saw. Khotibunnasi ‘ala qadri ‘ukulihim artinya: Sampaikanlah informasi atau berbicaralah kepada manusia sesuai dengan tingkat akal, budaya, pikiran dan tingkat kecerdasannya.58 Makna yang tersirat dalam hadis ini, bahwa untuk menyampaikan pesan agama perlu ada media penunjang untuk membantu Mubalig melakukan kreasi yang inovatif dalam memudahkan mad’u menerima informasi agama dari Muballigh. Sistem informasi dakwah pada prinsipnya adalah tata tertib atau seni membahasakan agama dengan menggunakan fasilitas teknologi informasi sebagai perpanjangan indra manusia sebagaimana teori McLuhan.59 Desain grafis dakwah yang profesional perlu mengetahui komposisi materi dakwah. Komposisi berarti pengorganisasi unsur-unsur rupa yang disusun dalam karya desain grafis dakwah untuk memanjakan mata mad’u jika mengakses data. Atau dapat dimaknai juga komposisi 58H. M. Arifin, Psikologi Dakwah (Cet. VII; Jakarta: BUmi Aksara), h. 17 59W. Stephen Littlejonh, Theory of Human Communication (Usa Wadsworth Publishing Company, 1996), h. 362.
  • 62. Syarifudin: Desain Grafis 62 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 62 adalah menempatkan sesuatu objek berdasarkan fungsinya/karakter yang tepat sehingga dapat memudahkan panca indra manusia dalam menyerap pesan-pesan dakwah. Hal ini diperkuat oleh teori Mc Luhan bahwa media adalah merupakan perpanjangan panca indra manusia maka unsur- unsur yang perlu diperhatikan dalam kemasan dakwah adalah prinsip-prinsip komposisi pesan dakwah antara lain: a. Kesatuan: Satu ide yang tersusun dari unsur-unsur warna, garis, teks citarasa, yang saling mendukung dan membentuk satu kekuatan karakter yang indah dan menarik perhatian panca indra manusia.60 b. Menentukan dominasi dalam sebuah titik fokus sehingga pesan yang disampaikan bisa tepat sasaran. Misalnya dalam sebuah karya desain grafik seni budaya Islam. Terdapat brosur tentang sejarah masuknya Islam di Maluku. Dalam tulisan itu di tonjolkan tokoh pembawa Islam dengan menggunakan bahasa khas sehingga orang dengan mudah inti pesan yang disampikan. Begitu pula dalam dunia fotografi 60Werner J. Severin dan James W. Tangkard, Communication Theories: Original, Methods and Uses in the Mass Media, diterjemahkan oleh: Sugeng Hariyanto dengan judul Teori Komunikasi: Sejarah Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa (Cet. II; Jakarta: Kencana Prenada media group, 2007), h. 240
  • 63. Syarifudin: Desain Grafis 63 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 63 ada titik fokus yang perlu ditonjolkan dalam komposisi image (foto) sehingga mata dapat mendeteksinya bahwa yang dimaksudkan dalam pesan dakwah adalah ini yang ditonjolkan atau pesan yang ingin disampaikan.61 c. Dominasi Ukuran: sebuah karya desain grafis ukuran memiiliki daya tarik tersendiri. Untuk semua bidang perlu diberi sentuhan garis sehingga semua bidang saling menunjang dan mengokohkan. d. Dominasi Warna: Setiap karya ada warna yang mendominasi sesuai visi dan misi dari semangat yang melatabelakangi membuat sebuah karya. Gunakan warna yang saling mendukung tidak kontra produktif antara warna yang satu dengan warna yang lain. Setiap sentuhan garis dan warna memiliki makna filosofi yang memiliki nilai estetika. e. Dominan pada letak/Penempatan: Faktor penunjang sebuah karya seni desain grafis digital adalah tempat/lingkungan dimana diletakkan atau dipajang yang mudah dilihat oleh orang.62 61John Kim, Empat Puluh Trik Teknik Fotografi Digital (Cet. II; Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004), h. 25-29. 62Ibid., John Kim, Empat Puluh Trik Teknik Fotografi Digital (Cet. II; Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004), h. 30.
  • 64. Syarifudin: Desain Grafis 64 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 64 f. Menyatukan Arah: setiap karya harus memiliki poit of view. Sebagai daya tarik awal bagi mad’u. g. Menyatukan bentuk: Bentuk yang tidak boleh terlalu rumit sehingga responden sulit mencernah person yang ingin disampaikan. Dengan demikian pesan yang disampaikan harus jelas, dan memiliki satu kesatuan bentuk yang dapat memacu adrenalin responden sehingga mudah dicernah. h. Keseimbangan atau balance yang dimaksudkan disini adalah semua bidang ruang titik fokus objek yang didesain memiliki simetris, memusat, dan menyebar. Model keseimbangan ini memilki karakter dan kekuatan tersendiri, sebagai seorang desainer grafis hanya perlu memperhatikan kondisi budaya dan naluri (psikologi) audiens setempat. Proses pembuatan naskah dakwah interaktif yang berbasis digital salah satu indikator sistem informasi dakwah dalam lembaran eletronik interaktif jika elemen dalam pesan dakwah memiliki unsur-unsur yang saling terintegrasi dalam aplikasi sebagai berikut: a. Teks/simbol: adalah dasar dari semua aplikasi sebagai tampilan makna dilayar style fonts yang ditampilkan dipilih yang nyaman dipandang mata
  • 65. Syarifudin: Desain Grafis 65 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 65 sehingga dapat menarik perhatian panca indra. Teks adalah bagian dari desain grafis yang mempelajari bentuk bentuk huruf yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan. 63 b. Image: gambar atau vektor/bitmap kekuatan gambar lebih kuat memengaruhi mad’u dibanding dengan sebuah teks. c. Movie: gerakan, sebuah pesan akan lebih menarik jika terjadi motion (gerakan) dalam mendesain pesan dakwah. d. Animation: Begitupula animation merupakan unsur yang harus ada dalam sebuah pesan dakwah. Unsur animation yang bergerak dapat menjelaskan lebih akurat jika dibandingkan dengan movie, kelebihan animasi gambar dapat di ulang-ulang sesuai keingin mad’u. e. Sound: Suara yang disertakan memiliki kekuatan tersendiri yang dapat mendramatisir pesan dakwah lebih menarik. Suara juga punya kelebihan jika gambar bersuara sehingga memiliki karakter. 63Ibid., John Kim, Empat Puluh Trik Teknik Fotografi Digital (Cet. II; Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004), h. 25-29.
  • 66. Syarifudin: Desain Grafis 66 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 66 f. User Control: Kelengkapan fasilitas pesan dakwah yang digunakan Mubalig untuk mengendalikan program. Misalnya perpindahan dari halaman kehalaman lainnya.64 Inilah hemat penulis yang harus terintegrasi dalam sebuah pesan dakwah yang akan dikemas dalam software desain grafis dakwah. 4). Output data dakwah; Efek dari ketiga model desain pesan dakwah tersebut, dapat ditentukan sesuai daya nalar mad’u sehingga ketepatan dalam mendesain informasi dakwah dapat disesuaikan dengan output yang telah ditargetkan sebelumnya. Output data dakwah lebih kepada produk dakwah. 65 Produk materi dakwah terdiri dari aqidah, syari’ah, dan akhlaq. Komponen materi dakwah di atas Mubalig mentransformasikan dengan tiga kecerdasan yakni kecerdasan menjelaskan (bayani), kecerdasan memaknai (ma’ni) dan kecerdasan kata dan kalimat yang indah (badi). Dewasa ini manusia kontemporer disediakan berbagai macam data dan informasi, regulasi informasi cukup banyak 64Kusdiyanto, Desain Komunikasi Visual: Berbasis Advertising Multimedia (Cet. I; Yogyakarta: Andi Press, 2007), h. 15. 65M. Munir dkk, Manajemen Dakwah (Ed. I; Jakarta: Kencana, 2006), h. 17
  • 67. Syarifudin: Desain Grafis 67 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 67 dalam berbagai bentuk lisan, rekaman, dan simbol. Keadaan ini beiringan dengan prilaku kejahatan juga semakin merajalela. Semakin banyak ceramah dan khotbah yang disaksikan tetapi ketidakjujuran, dan kejahatan diberbagai bidang juga semakin semarak dimana-mana. Pertanyaannya adalah apakah kata-kata sekarang ini sudah tidak sampai pada tepian hati? Apakah kata-kata yang dipublikasikan oleh para Mubalig itu sudah hampa tanpa makna sehingga kurang mengdorong orang merubah prilaku menjadi baik? Apakah mereka banyak bicara tetapi jarang mendengar? Pertanyaan ini dijawah oleh Jalaluddin Rumi yang dikutip oleh Subandy bahwa seorang komunikator yang baik harus menjadi pendengar yang baik, belajarlah berbicara dengan mendengarkan.66 Dalam bidang human communication perlu ada komunikasi empatik yaknik komunikasi yang berkarakter profetik. Komunikasi profetik ini lebih menekankan pada kredibilitas Informan, sifat siddiq(sifat jujur dan dapat dipercaya), amanah (seiring perkataan dan perbuatan), fat}anah (memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual), dan tablig (memiliki kemampuan berkomunikasi 66Ibid., Subandy Ibrahim, Sinar Komunikasi Empatik: Krisis Budaya dalam masyarakat Kontemporer (Cet. I; Jakarta: Pustaka bani Quraisy, 2004), h. xx
  • 68. Syarifudin: Desain Grafis 68 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 68 secara bayani, ma’ani, dan badi). Kriteria ini menjadi standar jika ingin menjadi Mubalig yang memiliki komunikasi qaulan baligah (komunikasi yang berbekas di hati mad’u). Dakwah Ali Mahfuz} dikutip Aziz Targhib wa al- Tarhib (motivasi dan inovasi) dalam penerapan teori ini adalah: 1). Pemilihan Mubalig (Informan) yang memberikan inovasi dan motivasi, 2). Pemilihan materi Informasi yang mudah, ringan dicernah dan relavan dengan kebutuhan realitas yang dikemas secara profesional dengan tidak menyinggung perasaan mad’u, tetapi ia termotivasi. 3). Kondisikan dengan waktu yang tepat dalam menyerbarkan dakwah.67 Sistem informasi dakwah ini dilakukan secara interpersonal, kelompok, dan massa. Sistem informasi dakwah di atas menelaah cara memilih sumber informasi, sistematika menerima informasi dakwah perlu mengandung unsur Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq, dengan menyelidiki, mengemas, dan memproduksi informasi dakwah, serta cara mengekspresikan informasi tersebut baik secara intrapersonal, interpersonal, kelompok, 67Mohammah Ali Aziz, Ilmu Dawah (Cet. I; Jakarta: Prenada Group , 2009), h. 34.
  • 69. Syarifudin: Desain Grafis 69 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 69 dan massa. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Al-Hikmah Sistem Sentimental/Hati (al-Manh}aj al- At}ifi> ) menurut pandangan Muhammad Abduh: hikmah adalah mengetahui rahasia, peta keilmuan masyarakat multikultural, dan faedah dalam tiap-tiap hal, serta menempatkan sesuatu pada tempatnya.68 Konsep ini dapat oleh lembaga Dakwah Muhammadiyah untuk membahasakan agama dengan kemasan dakwah dalam berbagai bentuk dengan memanfatakan teknologi informasi sebagai media publikasi sistem informasi dakwah yang didesain secara professional demi memudahkan transformasi pesan kepada masyarakat Multikultural di Kota Ambon. b. Al-Muaizatul Hasanah Sistem Indrawi/Ilmiah (al- Manh}aj al-hissi ) Melakukan bimbingan, peringatan, nasihat, oleh lembaga dakwah Muhammadiyah dengan menawarkan pilihan-pilihan kebenaran yang mudah dijangkau oleh masyarakat multikultural di Kota 68Abu Hayyan, al-Bah}rul Mahit, jilid I h. 392. Juga Zaid Abdul karim al-Da’wah al-H{ikmah, h. 26.
  • 70. Syarifudin: Desain Grafis 70 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 70 Ambon.69 Muaiz}a h}asanah} menurut K.H. Ali Mah}fuz} yang dikutip oleh Hamid: Nasihat Atau Petua, bimbingan pelajaran perbaikan hidup, Kisah-kisah, kabar gembira dan peringatan, Pesan-pesan positif yang dapat menjadi pertimbangan bagi mad’u itu sendiri.70 Dalam hal ini masyarakat multikultural di Kota Ambon yang dilakukan secara individual, kelompok, dan massa berdasarkan ketepatan moment dan problematika sosial yang dibutuhkan masyarakat multikultural. c. Al-Muja>ddalah Sistem Rasional/dialogis (al-Manh}aj al-Aqli ) mendialogkan agama kepada masyarakat multikultural, sesuai tingkat keilmuan dan kebutuhan informasi sesuai peta keilmuan dari masyarakat multikultural, mulai dari kalangan professional (atas), kalangan menengah, dan kalangan masyarakat awam. Ketiga struktur masyarakat ini menggunakan ketiga teori di atas dalam mentransformasikan bahasa agama yang lebih mudah cerna oleh masyarakat 69Lois Ma’luf Munjid, fi al-Lughah wa A’lam (Beirut: Da>r al- Fikr, 1986), h. 907. Lihat Juga Ibnu Mans}ur Lisa>nul al-Arab, Jilid V (Beirut: Da>r Fikr, 1990), h. 466. 70Abdul Hamid Al-Bilali, Fiqh al-Dakwah fi> Ingkar al-Mungkar (Kuwait: Da>r al-Dakwah, 1989), h. 260.
  • 71. Syarifudin: Desain Grafis 71 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 71 multikultural baik secara tekstual, kontekstual, dan antartekstual. Penentuan konten informasi dakwah yang bersumber dari Al-Quran, Sunnah, dan Fenomena alam merupakan unsur yang sangat penting dalam mendesain materi dakwah.71 Informasi yang akan disampaikan kepada objek dakwah harus berkualitas dan berbekas (qaula>n bali>gha>n) pada jiwa, hati sebagai stimulan untuk memicu mad’u dalam merawat dirinya secara lahir batin. Makna bali>g memiliki tiga dimensi informasi yaitu; mengandung unsur kebenaran dari sudut bahasa, mempunyai kesesuaian dengan apa yang dimaksudkan, dan mengandung kebenaran secara substansial.72 Perkataan dianggap bali>g jika informasi yang disampaikan oleh para Mubalig dan Muballigh dipresepsi sama bagi mad’u. Padangan ini sesuai dengan pakar komunikasi John bahwa komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang sama dirasakan oleh komunikator dan 71H. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah (Cet. I; Surabaya, Al-Ikhlas, 1993), h. 143. Bandingkan dalam Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Cet. I; Jakarta: Amza, 2009), h. 88 72Ahsin W. Al-hafiz} Kamus Ilmu Al-Quran (Cet. I; Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2005), h. 273
  • 72. Syarifudin: Desain Grafis 72 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 72 komunikan.73 Pernyataan seperti ini dalam Al-Quran banyak derivasinya seperti: Qau>lan kari>ma>n (perkataan yang mulia, Qaula>n Layyina>n (pilihan kata yang lembut), Qaula>n maisyu>ra>n (perkataan yang mudah difahami), dan Qaula>n sadi>da>n (Perktaan yang benar). Dalam mendesain konten informasi dakwah berbagai pandangan para ahli memberikan perspektifnya antara lain: a. Barmawi Umari; yang dikutip oleh Munir Amin bahwa skema dalam konten informasi dakwah pada mad’u sebagai berikut: Aqidah, Akhlaq, Ahkam, Ukhuah, Pendidikan, Sosial, kemasyarakatan, Amar ma’ruf nahimungkar, dan Kebudayaan. b. Quraish memberikan skema konten informasi dakwah adalah; a). memaparkan ide-ide yang dapat memberikan stimulan pada generasi muda untuk mengetahui hakikat untul lebih partisifatif ke arah yang positif. b). sumbangan agama ditujukan kepada masyarakat luas yang sedang membangun, khususnya bidang sosial, ekonomi, dan budaya. c). Studi tentang pokok agama yang dapat dijadikan sebagai landasan bersama demi mewujudkan 73Littlejohn, Stephen W. Encyclopedia of Communication Theory. (Los Angles, SAGE Publications India Pvt. Ltd, 2009), h. 77.
  • 73. Syarifudin: Desain Grafis 73 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 73 kerjasama antar agama tanpa mengabaikan indentitas masing-masing.74 c. Dari kedua pandangan tersebut hemat penulis konten informasi bagi masyarakat multikultural itu harus disesuaikan kondisi sosiologis, psikologis, dan antropologis dengan pendekatan kontesktual yang berkembang dari fenomena masyarakat multikultural. Mendesain sistem informasi dakwah dengan memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi dapat memberikan kemudahan mad’u yang multikultural dalam memahami materi yang disampaikan oleh Mubalig. Adapun pemetaan materi dakwah terdiri dari materi: a. Masalah keimanan (Aqidah); Pokok kepercayaan pada Tuhan yang Mahasa Esa dari segala macam perbuatan syirik yang bertentangan dengan nilai- nilai kemanusiaan. b. Masalah keislaman (Syari’ah); materi dakwah yang berisi tentang penegakkan Undang-undang sebagai payung bagi orang-orang yang lemah baik 74M. Quraish Shihab, Membuimikan Al-Quran (Cet. I; Bandung: PT. Mizan, 1993), h.200
  • 74. Syarifudin: Desain Grafis 74 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 74 yang berhubungan dengan Allah mapun sesama umat manusia. kekuatan hukum akan memberikan dampak positif untuk membina pola hidup yang sejahtera bagi sel;uruh umat manusia. c. Masalah budipekerti (Akhlaq); pelengkap dari kedua hal tersebut di atas yakni senang berbuat baik dan gelisah jika berbuat kejahatan fisik dan psikis. Dari ketiga unsur tersebut, dapat difahami bahwa peran strategis materi dakwah dalam proses transformasi memiliki peran penting dalam mencerahkan masyarakat multikultural. Hal ini termasuk dalam sub sistem karena ia merupakan tanda yang akan menjadi pesan dan ditangkap oleh panca indra manusia dalam proses transformasi dakwah. Jenis informasi yang dikonsumsi masyarakat akan memberikan dampak terhadap prilaku ekspresi dalam melakukan interaksi.75 Karena pentingnya sebuah konten informasi dalam melakukan kostruksi sosial pada masyarakat multikultural sehingga unsur-unsur pesan itu perlu dipertimbangkan dampak psikologis, sosiologis, dan antropologisnya. 75ibid
  • 75. Syarifudin: Desain Grafis 75 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 75 Dalam mendesain konten informasi dakwah membutuhkan tenaga ahli dari kalangan ilmuan dakwah. Dari kajian filosofis mendalam dari ilmuan dakwah(visualizer dakwah) inilah sehingga melahirkan ilmu praktis yang akan dijadikan bahan bagi praktisi dakwah. Salah satu unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain konten informasi dakwah adalah; a. Tema/topik: Secara harfiah tema berarti ‚sesuatu sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Kata ini berasal dari bahasa Yunani tithenai yang berarti menempatkan. Kata tema kerap disandingkan dengan kata topik. Kata ini juga berasal dari bahasa Yunani yakni topoi yang berarti tempat.76 Tradisi topik ini pertama kali dipopulerkan oleh Aristoteles sebagai Bapak Retorika pada masa klasik, menegaskan bahwa untuk membangun kontens materi informasi yang akan dipublikasikan perlu penentuan topik dan batasannya fokus pembicaraan untuk memudahkan para audiens menelaah pesan-pesan yang disampaikan oleh 76Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media (Cet. I; Yogyakarta: LKiS, 2001), dalam Alex Sobur, Analisis teks Media (Cet. IV; Bandung: Rosdakarya, 2006),h.74-75.
  • 76. Syarifudin: Desain Grafis 76 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 76 komunikator.77 Van Dikj mendefinisikan topik sebagai struktur makro dari tulisan, ceramah, dan pesan-pesan singkat.78 Tema yang diangkat diusakan sesuai dengan konteks masyarakat multikultural. Seperti contoh materi yang berhubungan dengan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq. Pemilihan dari ketiga materi ini dalam mendesain isi pesan memerlukan kreatifitas membangun tema atau topik yang dapat memberikan nilai ketertarikan bagi mad’u. b. Skematiknya; Desain konten informasi juga tidak terlepas dari unsur skematik yang terdiri dari pendahuluan(muqaddimah), konten informasi, pijakan informasi, inti pesan (isi) dan kesimpulan. Dalam mendesain skema konten informasi perlu dipertimbangkan daya serap dari mad’u sehingga inti pesan yang akan dipublikasikan dalam membangun skema bisa di awal dan di akhir kalimat.79 Penentuan inti informasi yang akan disampaikan kepada 77Ahmad Sumanto, Jurnalistik Islami; Panduan Praktis Bagi Jurnalis Muslim, Cet. Bandung: Mizan 2002), h. 76. 78Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Cet. III; Bandung: Rosdakarya, 2006), h. 271. 79 Alex Sobur, Analisis Wacana Teks Media: Untuk Analisis Wanaca, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Cet. IV; Bandung: Rosdakarya, 2006), h. 79.
  • 77. Syarifudin: Desain Grafis 77 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 77 pembaca atau pendengar membutuhkan kreatifitas penceramah, penulis, dan visualiser, karena hal ini menetukan proses transforamsi pesan kepada mad’u apakah ada respon atau tidak. c. Semantiknya; terminologi ilmu semantik menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal mapun makna gramatikal. makna yang ditunjukkan dalam struktur teks menurut Van Dijk yang dikutip Alex terdiri dari beberapa cara antara lain adalah; makna yang ditonjolkan dalam teks, makna yang dihaluskan dalam teks dan makna yang tersembunyi dalam teks.80 Semua ini dilakukan sesuai konteks sosiologis karakter pembaca dan pendengar. Semua eksplorasi makna semantik untuk menggambarkan makna positif dalam teks yang ingin disampaikan. d. Sintaktik; secara etimologi sintaksis berasal dari bahasa Yunani (sun = dengan + tattein = menempatkan. Jadi secara terminologi sintaksis adalah; menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis juga membicarakan suatu cabang ilmu yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, 80Ibid., Alex Sobur, Analisis Wacana Teks Media: … h. 77.
  • 78. Syarifudin: Desain Grafis 78 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 78 dan frase. Khas Sintaksis tampil maksimal dengan cara sendiri secara positif dengan pemilihan kalimat dan kata yang spesifik sesuai kecendrungan pesan- pesan dakwah yang ingi disampaikan kepada mad’u.81 e. Stilistika: Pusat perhatian stylistika adalah gaya bahasa yakni dalam mentransformasikan pesan dakwah ada gaya yang unik dilakoni oleh informasi Islam baik pada media cetak dan elektronik. Keindahan bahasa yang ditonjolkan sebagai corak dari kemasan konten informasi dakwah. Citarasa konten informasi dakwah antara lain; kalimat, majas, metafora, citraan, pola rima, matra yang digunakan dan gaya bahasa secara intrapersonal seseorang. f. Restoris; menggunakan kalimat atau kata yang hiperbolik (berlebihan) yang berfungsi sebagai gaya persuasif, dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan dakwah yang ingin disampaikan dapat tercapai dengan baik sesuai konten informasi yang diberikan dengan pilihan kata dan kalimat yang berlebihan.82 Hal ini sangat efektif bagi masyarakat multikultural 81Ibid., Alex Sobur, Analisis Wacana Teks Media: … h. 79. 82Ibid., Alex Sobur, Analisis Wacana Teks Media: … h. 79.
  • 79. Syarifudin: Desain Grafis 79 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 79 karena ada kepastian dan kecocokan dalam proses transformasi dakwah. Dari analisis konten informasi ini dapat meminimalisasi dampak distorsi pesan-pesan agama yang akan dipublikasikan di tengah-tengah masyarakat multikultural. Hal ini penting karena prinsip komunikasi sekali kata-kata dikeluarkan tidak dapat lagi di tarik kembali, ia bersifat irreversible. Karena prinsip komunikasi bersifat irreversible maka pengolahan informasi dakwah untuk dikonsumsi pada masyarakat multikultural.83 Prinsip pesan dakwah memiliki karakter pesan yang telah didakwakan sulit dikendalikan. jika telah ucapkan sehingga perlu analisis konten informasi sebelum pesan-pesan agama ditransformasikan. untuk menghindari desktruksi pada mad’u yang menjadi penerima informasi dakwah. Sebelum mempublikasikan informasi di tengah masyarakat ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam melakukan penyebaran informasi dakwah kepada masyarakat multikultural antara lain adalah: a). Niat atau motivasi menyebarkan informasi kepada 83Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi… h. 123
  • 80. Syarifudin: Desain Grafis 80 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 80 masyarakat multikultural. b). Corak informasi yang akan disebarkan apakah memiliki dampak perbaikan atau sebaliknya. c). Semakin heterogen suatu kelompok masyarakat yang akan dijadikan objek dakwah semakin sulit konten kemasan informasinya. d). Tingkat kesulitan informasi yang akan dipublikasikan dan penonjolan pilihan kata dan kalimat. e). Kriteria informasi memiliki prinsip memotivasi, memperbaiki, dan menjaga keharmonisan pada masyarakat majemuk.84 Prinsinya adalah menjaga keseimbangan informasi di tengah masyarakat untuk menhindari terjadinya konflik kemnusiaan. Secara konseptual data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Bentuk nilai data terus mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan sebuah organisasi. Pengolahan data secara digital, tentunya dapat mempercepat serta lebih efektif, efisien dan kompetitif.85 Hal ini, tampak pada kantor-kantor telah menggunakan sistem informasi computer sebagai media menampung dan 84Syamsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Cet. I; Jakarta: Amzah, 2009), h. 236 85Blogger Pribadi Information Sistem, Arief Setyanto, S.Si., MT diakses di pada tanggal 22 Okober 2009.
  • 81. Syarifudin: Desain Grafis 81 Dr. Syarifudin; Desain Grafis: Komunikasi Penyiaran dan Konsentrasi Jurnalistik 81 pengolahan data secara interaktif berupa gambar (visual), audio (suara), teks (narasi), garis dan lain sebagainya. Prinsip data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, video. Data juga dapat menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang. Teks adalah sederatan huruf, angka dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang dikombinasikan dan tidak tergantung pada masing-masing item secara individual. 86 contohnya teks adalah artikel koran. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar citra dapat berupa grafik, foto, tanda tangan atau gambar yang lain. Audio, adalah data dalam bentuk suara, instrumen musik, suara orang, suara binatang, gemercik air, detak jantung, merupakan beberapa contoh data audio.87 Video data dalam bentuk gambar yang bergerak dan bisa dilengkapi dengan suara, data digunakan untuk mendokumentasikan suatu aktifitas.88 Pengolahan data menjadi informasi tersebut prosesnya dapat dilihat pada skema berikut ini. 86H.A.W. Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Cet. V; Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 22. 87Adi Kusriyanto, Pengantar Desain Komunikasi Visual: Graphic Advertising Multimedia (Cet. I; Yogyakarta: Andi Press, 2007), h. 30,32. 88op. cit., Abdul Kadir, Pengantar Sistem Informasi, h. 31