SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Tugas : Makalah

                   SEMINAR FISIKA
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN
       MENGGUNAKAN POWER POINT




                         Oleh :



                       ASIRUDDIN
                       A1C3 09 018




    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

                  UNIVERSITAS HALUOLEO

                        KENDARI

                          2012



                           1
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL …………………………………………………..                                  i
KATA PENGANTAR …………………………………………………                                   ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………...                                 iii


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………… ...………………………                            1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………..…….                            2
C. Tujuan ………………………………………………………….…...                                3
D. Manfaat…………………………………………………….………..                                 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Peranan Multimedia dalam Pembelajaran ……...………..………….             4
   1. Pengertian Media………………………………………………...                          4
   2. Pengertian Multimedia……………………………………….......                    4
B. Penerapan Aplikasi dan Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran…...   6
   1. Penerapan Aplikasi Multimedia………………………………….                    6
   2. Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran…………………………                 9
C. Manfaat dan Penggunaan Multimedia…………………………...…..                 13
   1. Manfaat Multimedia Pembelajaran……………………………....                 13
   2. Penggunaan Multimedia…………………………………………                          14
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan
    menggunakan Poser Point…………………………………………...                       16
    1. Kelebihan………………………………………………………..                              16
    2. Kekurangan……………………………………………………...                             17

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …...…………………………………………………….                              18
B. Saran ……………………………………………………………….                                   18

DAFTAR PUSTAKA




                                     2
KATA PENGANTAR




       Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas penyusunan makalah Seminar Fisika dengan tema “Pembelajaran Berbasis
Multimedia” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
       Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah
Seminar PendidikanFisika karena atas semua bimbingannya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada wakunya. Ucapan terima kasih
juga penulis haturkan kepada teman-teman mahasiswa dan pihak-pihak yang telah
membatu dalam penyusunan makalah ini.
       Penulis juga mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap
kalangan, baik itu mahasiswa mata kuliah ini maupun mahasiswa yang lain dan
juga semoga makalah ini menjadi bahan ajar atau pedoman dalam penyusunan
makalah selanjutnya.
       Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan, baik itu dari segi tata penulisannya maupun dari
cakupan materi atau pembahasan yang disajikan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.




                                                    Kendari,   Oktober 2012




                                                          Penyusun




                                      3
BAB I
                              PENDAHULUAN


A. LatarBelakang
          Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat
   pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya berbagai cara yang digunakan
   dalam proses belajar mengajar untuk penyampaian materi pada peserta didik.
   Dengan harapan pengajaran yang disampaikan lebih berkesan dan kegiatan
   pembelajaran yang dilakukan pesertadidik lebih bermakna. Akhir-akhir ini
   dalam proses belajar mengajar telah banyak yang menggunakan teknologi
   infomasi dan telekomunikasi. Hal ini diharapkan dapat memajukan mutu
   pendidikan seiring dengan kemajuan teknologi.
          Perkembangan teknologi multimedia membuka potensi besar dalam
   perubahan cara belajar, cara memperoleh informasi dan sebagainya. Dengan
   perkembangan multimedia ini juga membuka peluang bagi para pendidik
   untuk mengembangkan sistem pembelajaran supaya menghasilkan hasil yang
   optimal. Demikian pula bagi peserta didik, dengan multimedia diharapkan
   mereka akan lebih mudah menentukan dengan cara apa dan bagaimana
   menyerap informasi yang disampaikan secara cepat dan efisien. Sumber
   informsi dan ilmu yang mereka peroleh tidak lagi hanya terpaku pada buku,
   tetapi lebih luas dan beraneka ragam. Apalagi dengan adanya jaringan internet
   yang akan membuat kemudahan dalam memperoleh informasi yang
   diperlukan.
          Proses belajar mengajar seringkali dihadapkan pada materi yang
   abstrak dan di luar pengalaman pesertadidik sehari-hari, sehingga materi
   tersebut menjadi sulit diajarkan pengajar dan sulit dipahami pesertadidik.
   Visualisasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
   menjelaskan sesuatu yang abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga
   dimensi merupakan visualisasi yang sering dilakukan dalam proses belajar


                                       4
mengajar. Pada era informatika visualisasi berkembang dalam bentuk gambar
  bergerak (animasi) yang dapat ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual
  atau lebih dikenal dengan sebutan multimedia menjadikan visualisasi lebih
  menarik. Dalam hal ini komputer dengan dukungan multimedia dapat
  menyajikan sebuah tampilan berupa teks yang tidak monoton dan lebih
  menarik yang lebih interaktif. Tampilan tersebut akan membuat pengguna
  lebih leluasa memilih, menyaring dan memahami pengetahuan yang ingin
  diketahuinya. Hasilnya komputer dapat mengatasi pesertadidik yang lamban
  menerima pelajaran, karena komputer tidak pernah bosan, sangat sabar dalam
  menjalankan instruksi, seperti yang diinginkan.
         Penelitian De Porter mengungkapkan manusia dapat menyerap suatu
  materi sebanyak 70% dari apa yang dikerjakan, 50% dari apa yang didengar
  dan dilihat (audio visual)sedangkan dari yang dilihat saja hanya 30%, dari
  yang didengar saja hanya 20% dan dari yang dibaca hanya 10%. Berdasarkan
  ini semua, maka kegiatan hands on (praktik secara langsung) dalam proses
  belajarmengajar harus tetap diutamakan. Kadang kala proses belajarmengajar
  dihadapkan pada materi yang tidak dapat dilakukan secara hands on. Misalnya
  suatu percobaan membutuhkan waktu lama, sedangkan waktu proses belajar
  mengajar terbatas atau benda sebenarnya sulit untuk diperlihatkan dan
  dieksplorasi oleh peserta didik. Pada saat seperti inilah diperlukan alat bantu
  pengajaran, salah satunya adalah pembelajaran berbasis Multimedia
  (berbantuan Komputer).
B. Rumusan Masalah
         Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada halaman
  sebelumnya, maka dapat diangkat beberapa masalah yang berhubungan
  dengan pembelajaran berbasis multimedia (pembelajaran berbasis multimedia
  dengan menggunakan powerpoint). Masalah-masalah yang dimaksud adalah
  sebagai berikut;
  1. Bagaimana pengertian dan peranan multimedia dalam pembelajaran ?
  2. Bagaimana penerapan Pembelajaran berbasis multimedia?
  3. Bagaimana manfaat pembelajaran dan penggunaan pembelajaran yang
    berbasis multimedia ?



                                       5
4. Bagaimana       kelebihandan    kekurangan   media   pembelajaran    berbasis
    multimedia dengan menggunakan power point.
C. Tujuan
         Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah
  sebagai berikut;
  1. Agar dapat mengetahui dan memahami peranan multi media dalam
     pembelajaran.
  2. Agar dapat mengetahui penerapan pembelajaran berbasis multimedia.
  3. Agar dapat mengetahui manfaat dan penggunaan pembelajaran berbasis
     multimedia.
  4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berbasis
     multimedia dengan menggunakan power point.
D. Manfaat
         Manfaat yang dapat diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah
  sebagai berikut :
  1. Dapat    mengetahui       dan    memahami     peranan   multimedia     dalam
     pembelajaran.
  2. dapat mengetahui penerapan pembelajaran berbasis multimedia
  3. Agar dapat mengetahui manfaat dan penggunaan pembelajaran berbasis
     multimedia.
  4. Dapat digunakan sebagai penambah ilmu pengetahuan bagi pembaca
     untuk mengetahui media pembelajaran berbasis multimedia dengan
     menggunakan power point




                                         6
BAB II
                           PENDAHULUAN


A. PERANAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
 1. PENGERTIAN MEDIA DAN MULTIMEDIA

   a. Pengertian Media

                  Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat saluran
      komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
      jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu
      perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan. Media
      pembelajran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan
      pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi
      antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Media pembelajaran selalu
      terdiri atas 2 unsur penting, yaitu unsur peralatan (hardware) dan unsur
      pesan yang dibawanya (softw

                  are). Perangkat keras adalah sarana atau peralatan yang
      digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar tersebut. Sedangkan
      perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri
      yang akan disampaikan kepada siswa.

   b. Pengertian Multimedia Pembelajaran

                  Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur
      atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio,
      video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua
      kategori,   yaitu:   multimedia   linier   dan   multimedia   interaktif.
      Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi
      dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna.



                                   7
Contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu
      multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
      dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa
      yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia
      interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game,
      dan lain-lain. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses
      penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
      Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar.

                   Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita
      gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai
      aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran,
      dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan
      dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
      kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi,
      bertujuan dan terkendali.

                   Multimedia oleh Ariesto Hadi Sutopo (2003:106), diartikan
      sebagai kombinasi dari macam-macam objek multimedia, yaitu teks,
      image, animasi, audio, video dan link interaktif untuk menyajikan
      informasi.

2. Peranan Multimedia dalam Pembelajaran

            Peranan multimedia dalam bidang pendidikan antara lain
   sebagai perangkat lunak pengajaran, memberikan fasilitas untuk
   mahasiswa atau siswa untuk belajar dengan mengambil keuntungan dari
   multimedia, belajar jarak jauh, dan pemasaran pendidikan. Penggunaan
   perangkat lunak multimedia dalam proses belajar mengajar, menurut Davis
   dan Crowther, akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi,
   memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar terpusat-
   siswa, dan memandu untuk belajar lebih baik. Pelopor penyedia perangkat



                                    8
lunak proses belajarmengajar di Indonesia adalah Pusat Teknologi
      Komunikasi dan Informasi Pendidikan ( Pustekkom ) Depdiknas. Program
      multimedia dari Pustekkom merupakan media pembelajaran berbasis
      komputer. Media ini menggabungkan dan mensinergikan semua media
      yang terdiri atas teks, grafis, foto, video, animasi, musik, narasi, dan
      interaktivitas   yang   dirancang     dan    diprogram   berdasarkan   teori
      pembelajaran.

                 Pembelajaran      berbasis       multimedia   yang    diterapkan
      diintegrasikan dengan sarana penunjang multimedia yaitu komputer, yang
      dimaksud dengan pembelajaran multimedia adalah suatu kegiatan belajar
      mengajar di mana dalam penyampaian bahan pelajaran yang disajikan
      kepada siswa, pengajar menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat
      media pembelajaran. Adapun media pembelajaran itu sangatlah beraneka
      macam, baik itu dalam bentuk media cetak, media / alat peraga ataupun
      media elektronik. Media cetak sudah sangat lazim bagi pengajar maupun
      siswa, media cetak meliputi buku paket, buku referensi, majalah, tabloid,
      koran, atlas / peta atau media - media cetak lainnya. Alat peraga meliputi
      model / bentuk, globe, relief, gambar bagan, alat musik, dll. Sedang
      mediaelektronik meliputi TV, Radio, Tape Recorder, OHP, Komputer,
      LCD Proyektor, Slide, dll.

B. Penerapan Aplikasi dan Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran
   1. Penerapan Aplikasi Multimedia

                 Selain berbagai masalah yang muncul dari dunia pendidikan
      sendiri, kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi pun
      menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Berbagai konten menarik
      dapat dilihat keseharian oleh anak-anak melalui berbagai media seperti
      televisi, majalah, maupun internet. Konten-konten tersebut menjadi
      godaan yang menggiurkan bagi para pelajar, apalagi hal ini kontradiksi
      dengan pemandangan yang jauh berbeda di lingkungan sekolah.


                                        9
Lingkungan belajar yang membosankan, gersang, minim hiburan dan
tantangan. Ditambah menggunakan media konvensional seperti buku-buku
teks, modul, maupun LKS yang dengan desain tidak menarik, terlalu
banyak kata-kata, dan hampir tidak ada interaktifitasnya.

          Kembali menjadi tugas gurulah untuk menciptakan lingkungan
belajar yang menyenangkan dengan melakukan berbagai inovasi dalam
pembelajaran. Salah satunya dengan membuat bahan ajar mandiri berbasis
multimedia baik yang bisa dijalankan secara offline atau online sesuai
kebutuhan. Bahan ajar yang dibuat disamping menjadi sumber ajar utama
di dalam kelas juga bisa dipelajari secara mandiri tanpa tergantung pada
kehadiran guru.

          Kita juga tidak bisa menafikan bahwa sudah banyak produk
multimedia pembelajaran yang beredar di pasaran. Tetapi hal ini tidak
boleh menyebabkan seorang guru untuk terus berinovasi. Sebagus apapun
produk di pasaran, belum tentu sesuai dengan keinginan atau kebutuhan.

          Di samping itu, sebenarnya tidak diperlukan kemampuan
pemrograman yang tinggi untuk membuat sebuah produk bahan ajar
berbasis multimedia. Dengan menggunakan kode skrip sederhana dan
ketelatenan dalam melakukan desain, dapat dihasilkan bahan ajar yang
menarik dan sesuai dengan kebutuhan.

   Dengan Flash , dalam versi macromedia atau adobe , banyak
digunakan untuk membuat berbagai produk, seperti menggambar kartun,
menggambar obyek secara realistik, membuat berbagai animasi, game,
banner, website, presentasi interaktif, multimedia pembelajaran interaktif,
dan sebagainya. Sedangkan Microsoft PowerPoint merupakan program
untuk membuat presentasi yang sangat handal dan user friendly.

          Salah satu kelebihan program flash yaitu kemudahannya dalam
membuat animasi, simulasi, kuis, maupun evaluasi dengan menggunakan


                                10
skrip sederhana. Kekurangan dalam flash adalah membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk membuat efek, meskipun efek yang sederhana,
misalnya transisi antar halaman (slide dalam PowerPoint). Kekurangan
dalam flash ini dapat diatasi dengan menggunakan PowerPoint untuk
desain layout-nya maupun membuat efek animasi dengan cepat.

          Kunci kekuatan PowerPoint dalam pengaturan tampilan (layout)
terletak pada penggunaan slide master. Setiap presentasi setidaknya berisi
satu master slide. Slide master bermanfaat ketika kita ingin melakukan
perubahan pada slide master, maka perubahan tersebut berlaku pada
seluruh slide yang ada dalam presentasi.

          Adapun Berbagai aplikasi multimedia dapat dilihat pada
penjabaran berikut. Tampak bahwa aplikasi multimedia sangat luas.

1. ( CBT / Computer Based Training ) Multimedia digunakan untuk
   mempermudah pembelajaran tentang pengetahuan yang menuntut
   penyajian visual.
2. Aplikasi Hiburan Multimedia digunakan dalam programprogram
   permainan untuk membentuk suasana yang lebih menarik dan
   interaktif.
3. Aplikasi      Pendidikan   Multimedia   digunakan   memvisualisasikan
   pelajara-pelajaran yang sulit diterangkan ( misalnya fisika dan
   matematika ) dengan cara konvensional.
4. Aplikasi Penyajian Informasi Multimedia dapat dipakai untuk
   membentuk ensiklopedia atau kamus yang melibatkan teks, gambar,
   dan suara. Selain itu, multimedia juga memungkinkan penerbitan
   elektronis, baik dalam bentuk buku elektronis maupun koran
   elektronis.




                                 11
5. Aplikasi Telekonferensi Multimedia digunakan untuk bertemu muka
     dan bercakap-cakap melalui kamera kecil yang dihubungkan
     kemasing-masing komputer pemakai
2. Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran

            Sebagaimana umumnya alat bantu mengajar, multimedia bagi
  pendidik memiliki beberapa tujuan tertentu, antara lain :

  1. Memotivasi pembelajar
  2. Merangsang pembelajar untuk mengingat berbagai hal yang sudah
     dipelajari
  3. Membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan (joyful
     learning)
  4. Interaksi yang lebih luas
  5. Mempermudah proses belajar-mengajar
  6. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
  7. Menjaga relevansi dengan tujuan belajar
  8. Membantu konsentrasi
  9. Merangsang proses belajar
  10. Menghadirkan objek langka dan berbahaya
  11. Membuat kongkret dari konsep abstrak
  12. Memberi kesamaan persepsi
  13. Mengatasi hambatan biaya, waktu, tempat, jumlah, dan jarak
  14. Menyajikan ulangan informasi secara konsisten
  15. Memberikan suasana belajar yang santai dan menarik “A picture is
     worth a thousand words”

            Multimedia     Melatih      pembelajar   lebih    mandiri   dalam
  mendapatkan ilmu pengetahuan (Hubbard, 1983; Lee, 2000; Wahono,
  2007, Bracht, 1981; Lemmerman, 1984; Moles, 1971 dll)




                                   12
Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas
maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan
adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. AECT
(Association for Education and Communicatian Technology) dalam
Harsoyo    (2002)   memaknai     media    sebagai   segala      bentuk   yang
dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA (National
Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta
instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Raharjo (1991)
menyimpulkan beberapa pandangan tentang media, yaitu Gagne yang
menempatkan media sebagai komponen sumber, mendefinisikan media
sebagai “komponen sumber belajar di lingkungan peserta didik yang dapat
merangsangnya untuk belajar.” Briggs berpendapat bahwa media harus
didukung sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan kurikuler)
supaya terjadi proses belajar, yang mendefinisikan media sebagai wahana
fisik yang mengandung materi instruksional.

          Wilbur Schramm mencermati pemanfaatan media sebagai suatu
teknik untuk menyampaikan pesan, di mana ia mendefinisikan media
sebagai teknologi pembawa informasi/pesan instruksional. Yusuf hadi
Miarso memandang media secara luas/makro dalam sistem pendidikan
sehingga mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang dapat
merangsang terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.

          Harsoyo (2002) menyatakan bahwa banyak orang membedakan
pengertian media dan alat peraga. Namun tidak sedikit yang menggunakan
kedua istilah itu secara bergantian untuk menunjuk alat atau benda yang
sama (interchangeable). Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada
fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar disebut alat
peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja; dan
sumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh
proses atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian tanggung


                                13
jawab antara guru di satu sisi dan sumber lain (media) di sisi lain.
Pembahasan pada istilah media dan alat peraga digunakan untuk menyebut
sumber atau hal atau benda yang sama dan tidak dibedakan secara
substansial.

          Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti yang
terbatas, yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media
sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk:

1. Memotivasi belajar peserta didik
2. Memperjelas informasi/pesan pengajaran
3. Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting
4. Memberi variasi pengajaran
5. Memperjelas struktur pengajaran.

          Di sini media memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas,
memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang akan
disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi
belajarnya     dan   mengefisienkan   proses    belajar.   Hasil   penelitian
menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan
mudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari yang
dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera
penglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat
mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50%
dari apa yang dilihat dan didengar.

          Rahardjo (1991) menguraikan dengan berangkat dari teori
belajar diketahui bahwa hakekat belajar adalah interaksi antara peserta
didik yang belajar dengan sumber-sumber belajar di sekitarnya yang
memungkinkan terjadinya perubahan perilaku belajar dari tidak tahu
menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, tidak jelas menjadi jelas, dsb.
Sumber belajar tersebut dapat berupa pesan, bahan, alat, orang, teknik dan


                                14
lingkungan. Proses belajar tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor internal
dan eksternal. Faktor internal seperti sikap, pandangan hidup, perasaan
senang dan tidak senang, kebiasaan dan pengalaman pada diri peserta
didik. Bila peserta didik apatis, tidak senang, atau menganggap buang
waktu maka sulit untuk mengalami proses belajar. Faktor eksternal
merupakan rangsangan dari luar diri peserta didik melalui indera yang
dimilikinya, terutama pendengaran dan penglihatan. Media pembelajaran
sebagai faktor eksternal dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi
belajar karena mempunyai potensi atau kemampuan untuk merangsang
terjadinya proses belajar.


          Edgar Dale dalam Rahardjo (1991) menggambarkan pentingya
visualisasi dan verbalistis dalam pengalaman belajar yang disebut
“Kerucut pengalaman Edgar Dale” dikemukakan bahwa ada suatu
kontinuum dari konkrit ke abstrak antara pengalaman langsung, visual dan
verbal dalam menanamkan suatu konsep atau pengertian. Semakin konkrit
pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses belajar.
Namun, agar terjadi efisiensi belajar maka diusahakan agar pengalaman
belajar yang diberikan semakin abstrak (“go as low on the scale as you
need to ensure learning, but go as high as you can for the most efficient
learning”).

          Raharjo (1991 menyatakan bahwa visualisasi mempermudah
orang untuk memahami suatu pengertian. Sebuah pemeo mengatakan
bahwa sebuah gambar “berbicara“ seribu kali dari yang dibicarakan
melalui kata-kata (a picture is worth a thousand words). Hal ini tidaklah
berlebihan karena sebuah durian “monthong” atau gambarnya akan lebih
menjelaskan barangnya (atau pengertiannya) daripada definisi atau
penjelasan dengan seribu kata kepada orang yang belum pernah
mengenalnya. Salah satu dari sarana visual yang dapat dimanfaatkan untuk



                                15
kegiatan belajar mengajar tersebut adalah OHT atau “overhead
transparency.“ Sarana visual seperti OHT ini bila digarap dengan baik dan
benar. Di samping dapat mempermudah pemahaman konsep dan daya
serap belajar siswa, juga membantu pengajar untuk menyajikan materi
secara terarah, bersistem dan menarik sehingga tujuan belajar dapat
tercapai. Inilah manfaat yang harus dioptimalkan dalam pembuatan
rancangan media seperti OHT ini.


          Pada pembelajaran dalam virtual classroom , bahan ajar
berbasis multimedia ini sumber materi utama yang menggantikan peran
guru dalam pembelajaran konvensional. Guru menjadi fasilitator dan
moderator yang mengatur jalannya pembelajaran dan siswa menjadi
subyek pembelajaran yang secara aktif berinteraksi baik secara maya
dengan program maupun dengan guru dan siswa lain.


          Penggunaan ruang kelas maya, baik melalui pemanfaatan blog
maupun multimedia pembelajaran bagi guru sangatlah penting, baik untuk
meningkatkan profesionalitas melalui variasi pembelajaran yang menarik,
maupun untuk memerangi konten-konten “sampah” yang ada di internet.


          Keunggulan bahan ajar mandiri berbasis multimedia bagi siswa
diantaranya :


1. Program ini dapat dimanfaatkan oleh siswa kapan saja, termasuk di
    rumah sehingga mereka belajar lebih lama dan mengulangi materi
    tanpa terikat oleh guru dan waktu
2. Dapat menyajikan simulasi dengan murah dari suatu percobaan yang
    sulit dan mahal bahkan percobaan-percobaan tertentu yang tidak
    mungkin dilakukan




                               16
3. Dapat menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat
        membandingkan pemikirannya dengan yang tidak benar dengan
        simulasi yang dilihat dan dilakukannya
     4. Paket multimedia ini dapat digunakan oleh siswa sesuai dengan
        kecepatannya masing-masing.


C. MANFAAT DAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA
  1. MANFAAT


             Fungsi multimedia dalam Kegiatan Pembelajaran tentunya
    mempunyai tujuan, diantaranya sebagai berikut :

    1. Tujuan Kognitif

             Multimedia dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip,
       langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga
       dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan
       penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok
       untuk kegiatan pembelajaran mandiri.

    2. Tujuan Afektif

             Bila program didesain secara tepat dengan memberikan
       potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan,
       pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media
       komputer.

    3. Tujuan Psikomotor

             Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk
       games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi
       dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan




                                   17
pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan
     sebagainya .

2. PENGGUNAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA


           Dalam presentasi, Multimedia digunakan untuk menjelaskan
  materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran
  klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media
  ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki
  jangkauan      pancar   cukup   besar.    Kelebihan   media    ini     adalah
  menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image,
  grafik   dan    sound   menjadi    satu   kesatuan    penyajian,     sehingga
  mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat
  mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun
  kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang
  berkembang cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar
  dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa
  komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya.
  Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft power
  point yang dikembangkan oleh Microsoft inc” Corel presentation yang
  dikembangkan oleh Coral inc” hingga perkembangan terbaru perangkat
  lunak yang dikembangkan Macromedia inc, yang mengembangkan banyak
  sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut.


           Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi
  dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik.
  Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan
  sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling
  banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital
  saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta



                                    18
perkembangan     proyektor   digital   (digital   image   projector)     yang
memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk
bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta
ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini
menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan
dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).


         Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak
hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital
dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan
sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan
proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides
projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau
instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi
telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan
presentasi melalui komputer secara maksimal. Dalam sudut pandang
proses    pembelajaran,   presentasi   merupakan     salah   satu      metode
pernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling tinggi
dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan,
telah memberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya pada
pengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran
akan tetapi juga pada teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan
terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah
menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Di
antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan
para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media
presentasi yang berbasis komputer.




                                19
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS
  MULTIMEDIA DENGAN MENGGUNAKAN POWER POINT
  1. KELEBIHAN

           Pembelajaran     Berbasis    multimedia        memiliki   kelebihan   dan
  kelemahan.    Kelebihan     Pembelajaran        Berbasis     multimedia    dengan
  menggunakan power point antara lain dapat meningkatkan perhatian dan
  konsentrasi siswa, serta dapat meningkatkan motivasi siswa. Menurut Orton
  (Sudarman, 2001) sebagai pembelajaran terprogram, Pembelajaran Berbasis
  multimedia dengan menggunakan power point                    memiliki kelebihan-
  kelebihan, misalnya: (1) anak-anak bertanggung jawab terhadap belajarnya
  sendiri, (2) interaksi antara anak dan materi bersifat konstan, (3) anak hanya
  menghadapi satu rangsangan pada waktu tertentu, (4) materi pembelajaran
  sudah diurutkan dengan benar, (5) kecepatan pembelajaran dapat diatur, (6)
  anak menerima umpan balik segera dan (7) hampir tidak ada persoalan
  kecemasan anak.

  2. KEKURANGAN

            Sebagai    pembelajaran         terprogram,    Pembelajaran     Berbasis
    multimedia dengan menggunakan power point mempunyai kelemahan
    misalnya: (1) motivasi yang dihasilkan dengan jalan bekerja sama dengan
    anak lain menjadi hilang, (2) inspirasi yang dihasilkan oleh ide dari anak
    lain hilang, (3) materi mungkin tidak terlalu menantang, (4) materi
    mungkin membawa kemunduran bagi beberapa anak dan (5) program
    pembelajaran memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkannya
    (Orton dalam Sudarman, 2001)




                                       20
BAB III
                                 PENUTUP


A. KESIMPULAN
           Berdasarkan    Pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
  sebagai berikut :
  1. Media     pembelajran    adalah   sebuah   alat   yang   berfungsi   untuk
       menyampaikan pesan pembelajaran Sedangkan Multimedia adalah media
       yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks,
       grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Dan
       peranan multimedia, akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi,
       memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar terpusat-
       siswa, dan memandu untuk belajar lebih baik.
  2.   Sebagai alat bantu mengajar, umumnya multimedia bagi pendidik
       memiliki beberapa tujuan tertentu, antara lain : Memotivasi pembelajar,
       Merangsang pembelajar untuk mengingat berbagai hal yang sudah
       dipelajari, Membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan (joyful
       learning), Mempermudah proses belajar-mengajar, Meningkatkan efisiensi
       belajar-mengajar, Menjaga relevansi dengan tujuan belajar, Merangsang
       proses belajar, Menghadirkan objek langka dan berbahaya, Menyajikan
       ulangan informasi secara konsisten, Memberikan suasana belajar yang
       santai dan menarik “A picture is worth a thousand words.


                                       21
3. Dalam pembelajaran, Multimedia digunakan untuk menjelaskan materi-
       materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal
       dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini
       cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki
       jangkauan pancar cukup besar.
B. SARAN
           Saran yang dapat kami ajukan adalah agar makalah ini dapat
    dijadikan sebagai salah satu referensi untuk menambah pengetahuan pembaca
    terutama bagi para guru-guru dalam merancang media pembelajaran.
                                DAFTAR PUSTAKA


Blasius Sudarsono, 2006. Antologi Kepustakawanan Indonesia, Jakarta: Sagung
       Seto,

Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash, Yogyakarta:
       Graha Ilmu

Suyanto, M. 2004. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
       Yogyakarta: ANDI.

J.D. Latuheru. 2006. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar Masa
        Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

http://www.guraru.org/news/2012/06/09/865/pengembangan_bahan_ajar_berbasis
         multimedia_dengan_mudah_menggunakan_kolaborasi_flash.html

http://yppti.org/index.php?option=com_content&view=article&id=164:media-
          pembelajaran-berbasis-komputer-&catid=5:artikel&Itemid=4

http://mahurianasla.blogspot.com/2011/01/menyusun-desain-pembelajaran-
        berbasis.html

http://www.guraru.org/news/2012/06/09/865/pengembangan_bahan_ajar_berbasis_
         multimedia_dengan_mudah_menggunakan_kolaborasi_flash.html




                                       22
23
24

More Related Content

What's hot

PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranChristian Lokas
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanAprilia putri
 
Dimensi dan struktur pendidikan ips
Dimensi dan struktur pendidikan ipsDimensi dan struktur pendidikan ips
Dimensi dan struktur pendidikan ipsAhmad Zainuddin
 
Contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran
Contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran Contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran
Contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran Fahmi Hamdani
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunitaYunita Anggraeni
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Dedi Yulianto
 
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria Pemilihan Media PembelajaranKriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria Pemilihan Media PembelajaranMona Naswa
 
Konsep pengayaan
Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Konsep pengayaan sintaroyani
 
Filsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan PerenialismeFilsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan PerenialismeTiti Imansari
 
Pengelolaan lingkungan belajar dalam manajemen Kelas.pptx
Pengelolaan lingkungan belajar dalam manajemen Kelas.pptxPengelolaan lingkungan belajar dalam manajemen Kelas.pptx
Pengelolaan lingkungan belajar dalam manajemen Kelas.pptxYayuNuraidah
 
Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranHumairahnia12
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 
Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruemy mila
 
Strategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SDStrategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitaTjoetnyak Izzatie
 

What's hot (20)

PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikan
 
Dimensi dan struktur pendidikan ips
Dimensi dan struktur pendidikan ipsDimensi dan struktur pendidikan ips
Dimensi dan struktur pendidikan ips
 
Contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran
Contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran Contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran
Contoh Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria Pemilihan Media PembelajaranKriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
 
Konsep pengayaan
Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Konsep pengayaan
 
Filsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan PerenialismeFilsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan Perenialisme
 
Sumber belajar
Sumber belajarSumber belajar
Sumber belajar
 
Pengelolaan lingkungan belajar dalam manajemen Kelas.pptx
Pengelolaan lingkungan belajar dalam manajemen Kelas.pptxPengelolaan lingkungan belajar dalam manajemen Kelas.pptx
Pengelolaan lingkungan belajar dalam manajemen Kelas.pptx
 
Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaran
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 
Media dan sumber belajar
Media dan sumber belajarMedia dan sumber belajar
Media dan sumber belajar
 
Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guru
 
Strategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SDStrategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SD
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 

Viewers also liked

Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia PresentasiModul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia PresentasisyukranIAIN
 
Pembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaPembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaambarlestari
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)FKIP UHO
 
Dokumentasi Keperawatan Berdasarkan Metode Proses Keperawatan
Dokumentasi Keperawatan Berdasarkan Metode Proses KeperawatanDokumentasi Keperawatan Berdasarkan Metode Proses Keperawatan
Dokumentasi Keperawatan Berdasarkan Metode Proses Keperawatanpjj_kemenkes
 
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browserModel pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browserBagus Prastya
 
Pembeljaran Multimedia Presentasi
Pembeljaran Multimedia PresentasiPembeljaran Multimedia Presentasi
Pembeljaran Multimedia PresentasiMuhammadded
 
Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...
Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...
Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...ananda gunadharma
 
Makalah multimedia
Makalah multimediaMakalah multimedia
Makalah multimediarifai_ahmad
 
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR ripto atmaja
 
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif INur Alfiyatur Rochmah
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 

Viewers also liked (14)

Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia PresentasiModul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
 
Pembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaPembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimedia
 
materi multimedia
materi multimedia materi multimedia
materi multimedia
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
 
Dokumentasi Keperawatan Berdasarkan Metode Proses Keperawatan
Dokumentasi Keperawatan Berdasarkan Metode Proses KeperawatanDokumentasi Keperawatan Berdasarkan Metode Proses Keperawatan
Dokumentasi Keperawatan Berdasarkan Metode Proses Keperawatan
 
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browserModel pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
 
Pembeljaran Multimedia Presentasi
Pembeljaran Multimedia PresentasiPembeljaran Multimedia Presentasi
Pembeljaran Multimedia Presentasi
 
Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...
Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...
Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multim...
 
Makalah tik multimedia
Makalah tik multimediaMakalah tik multimedia
Makalah tik multimedia
 
Makalah multimedia
Makalah multimediaMakalah multimedia
Makalah multimedia
 
Proposal UKK SMK Multimedia
Proposal UKK SMK MultimediaProposal UKK SMK Multimedia
Proposal UKK SMK Multimedia
 
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR
PENGARUH GAME ONLINE TERHADAP PELAJAR
 
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 

Similar to Multimedia Pembelajaran

Modul multimedia
Modul multimediaModul multimedia
Modul multimediauncume12
 
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdfKel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdfarfiansetya
 
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdfKel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdfSitiMuya2
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranRANDI077
 
Modul MEDIA PEMBELAJARAN
Modul MEDIA PEMBELAJARANModul MEDIA PEMBELAJARAN
Modul MEDIA PEMBELAJARANaisyahfiksyah
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERSyaifuljihad
 
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMakalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMayapuspitasari20
 
Laporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtLaporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtanihdx
 
Media berbasis komputer
Media berbasis komputerMedia berbasis komputer
Media berbasis komputerabdsalam20
 
Modul berbasis komputer
Modul berbasis komputerModul berbasis komputer
Modul berbasis komputerambarlestari
 
Makalah kelompok 2 pgsd 5 a
Makalah kelompok 2 pgsd 5 aMakalah kelompok 2 pgsd 5 a
Makalah kelompok 2 pgsd 5 arisda11
 
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...Linda Rosita
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediabagibagiilmu
 
11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputerHusnulMuliaCitra
 
11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputersulaiman297
 
media pembelajaran berbasisi komputer
media pembelajaran berbasisi komputermedia pembelajaran berbasisi komputer
media pembelajaran berbasisi komputerTiyaIndahCahyani
 

Similar to Multimedia Pembelajaran (20)

Modul multimedia
Modul multimediaModul multimedia
Modul multimedia
 
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdfKel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdf
 
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdfKel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdf
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul MEDIA PEMBELAJARAN
Modul MEDIA PEMBELAJARANModul MEDIA PEMBELAJARAN
Modul MEDIA PEMBELAJARAN
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
 
media pembelajaran
media pembelajaranmedia pembelajaran
media pembelajaran
 
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMakalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tik
 
Laporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtLaporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smt
 
Media berbasis komputer
Media berbasis komputerMedia berbasis komputer
Media berbasis komputer
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Summary buku
Summary bukuSummary buku
Summary buku
 
Pemanfaatan ict
Pemanfaatan ictPemanfaatan ict
Pemanfaatan ict
 
Modul berbasis komputer
Modul berbasis komputerModul berbasis komputer
Modul berbasis komputer
 
Makalah kelompok 2 pgsd 5 a
Makalah kelompok 2 pgsd 5 aMakalah kelompok 2 pgsd 5 a
Makalah kelompok 2 pgsd 5 a
 
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan media
 
11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer
 
11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer
 
media pembelajaran berbasisi komputer
media pembelajaran berbasisi komputermedia pembelajaran berbasisi komputer
media pembelajaran berbasisi komputer
 

More from FKIP UHO

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks PresentationFKIP UHO
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaFKIP UHO
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kimFKIP UHO
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)FKIP UHO
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOFKIP UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduFKIP UHO
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal buturFKIP UHO
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranFKIP UHO
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013FKIP UHO
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013FKIP UHO
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoFKIP UHO
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentationFKIP UHO
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasamaFKIP UHO
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1FKIP UHO
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program UnggulanFKIP UHO
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanFKIP UHO
 
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 KendariMATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 KendariFKIP UHO
 

More from FKIP UHO (20)

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks Presentation
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter Fisika
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kim
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis riset
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis riset
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal butur
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentation
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasama
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1
 
Soal lab
Soal labSoal lab
Soal lab
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program Unggulan
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
 
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 KendariMATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
 

Multimedia Pembelajaran

  • 1. Tugas : Makalah SEMINAR FISIKA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN MENGGUNAKAN POWER POINT Oleh : ASIRUDDIN A1C3 09 018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012 1
  • 2. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………….. i KATA PENGANTAR ………………………………………………… ii DAFTAR ISI …………………………………………………………... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………… ...……………………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………..……. 2 C. Tujuan ………………………………………………………….…... 3 D. Manfaat…………………………………………………….……….. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Peranan Multimedia dalam Pembelajaran ……...………..…………. 4 1. Pengertian Media………………………………………………... 4 2. Pengertian Multimedia………………………………………....... 4 B. Penerapan Aplikasi dan Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran…... 6 1. Penerapan Aplikasi Multimedia…………………………………. 6 2. Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran………………………… 9 C. Manfaat dan Penggunaan Multimedia…………………………...….. 13 1. Manfaat Multimedia Pembelajaran…………………………….... 13 2. Penggunaan Multimedia………………………………………… 14 D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan menggunakan Poser Point…………………………………………... 16 1. Kelebihan……………………………………………………….. 16 2. Kekurangan……………………………………………………... 17 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan …...……………………………………………………. 18 B. Saran ………………………………………………………………. 18 DAFTAR PUSTAKA 2
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah Seminar Fisika dengan tema “Pembelajaran Berbasis Multimedia” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Seminar PendidikanFisika karena atas semua bimbingannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada wakunya. Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada teman-teman mahasiswa dan pihak-pihak yang telah membatu dalam penyusunan makalah ini. Penulis juga mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap kalangan, baik itu mahasiswa mata kuliah ini maupun mahasiswa yang lain dan juga semoga makalah ini menjadi bahan ajar atau pedoman dalam penyusunan makalah selanjutnya. Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik itu dari segi tata penulisannya maupun dari cakupan materi atau pembahasan yang disajikan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Kendari, Oktober 2012 Penyusun 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya berbagai cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk penyampaian materi pada peserta didik. Dengan harapan pengajaran yang disampaikan lebih berkesan dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan pesertadidik lebih bermakna. Akhir-akhir ini dalam proses belajar mengajar telah banyak yang menggunakan teknologi infomasi dan telekomunikasi. Hal ini diharapkan dapat memajukan mutu pendidikan seiring dengan kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi multimedia membuka potensi besar dalam perubahan cara belajar, cara memperoleh informasi dan sebagainya. Dengan perkembangan multimedia ini juga membuka peluang bagi para pendidik untuk mengembangkan sistem pembelajaran supaya menghasilkan hasil yang optimal. Demikian pula bagi peserta didik, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah menentukan dengan cara apa dan bagaimana menyerap informasi yang disampaikan secara cepat dan efisien. Sumber informsi dan ilmu yang mereka peroleh tidak lagi hanya terpaku pada buku, tetapi lebih luas dan beraneka ragam. Apalagi dengan adanya jaringan internet yang akan membuat kemudahan dalam memperoleh informasi yang diperlukan. Proses belajar mengajar seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman pesertadidik sehari-hari, sehingga materi tersebut menjadi sulit diajarkan pengajar dan sulit dipahami pesertadidik. Visualisasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjelaskan sesuatu yang abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga dimensi merupakan visualisasi yang sering dilakukan dalam proses belajar 4
  • 5. mengajar. Pada era informatika visualisasi berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual atau lebih dikenal dengan sebutan multimedia menjadikan visualisasi lebih menarik. Dalam hal ini komputer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan sebuah tampilan berupa teks yang tidak monoton dan lebih menarik yang lebih interaktif. Tampilan tersebut akan membuat pengguna lebih leluasa memilih, menyaring dan memahami pengetahuan yang ingin diketahuinya. Hasilnya komputer dapat mengatasi pesertadidik yang lamban menerima pelajaran, karena komputer tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi, seperti yang diinginkan. Penelitian De Porter mengungkapkan manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 70% dari apa yang dikerjakan, 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio visual)sedangkan dari yang dilihat saja hanya 30%, dari yang didengar saja hanya 20% dan dari yang dibaca hanya 10%. Berdasarkan ini semua, maka kegiatan hands on (praktik secara langsung) dalam proses belajarmengajar harus tetap diutamakan. Kadang kala proses belajarmengajar dihadapkan pada materi yang tidak dapat dilakukan secara hands on. Misalnya suatu percobaan membutuhkan waktu lama, sedangkan waktu proses belajar mengajar terbatas atau benda sebenarnya sulit untuk diperlihatkan dan dieksplorasi oleh peserta didik. Pada saat seperti inilah diperlukan alat bantu pengajaran, salah satunya adalah pembelajaran berbasis Multimedia (berbantuan Komputer). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada halaman sebelumnya, maka dapat diangkat beberapa masalah yang berhubungan dengan pembelajaran berbasis multimedia (pembelajaran berbasis multimedia dengan menggunakan powerpoint). Masalah-masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut; 1. Bagaimana pengertian dan peranan multimedia dalam pembelajaran ? 2. Bagaimana penerapan Pembelajaran berbasis multimedia? 3. Bagaimana manfaat pembelajaran dan penggunaan pembelajaran yang berbasis multimedia ? 5
  • 6. 4. Bagaimana kelebihandan kekurangan media pembelajaran berbasis multimedia dengan menggunakan power point. C. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut; 1. Agar dapat mengetahui dan memahami peranan multi media dalam pembelajaran. 2. Agar dapat mengetahui penerapan pembelajaran berbasis multimedia. 3. Agar dapat mengetahui manfaat dan penggunaan pembelajaran berbasis multimedia. 4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berbasis multimedia dengan menggunakan power point. D. Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui dan memahami peranan multimedia dalam pembelajaran. 2. dapat mengetahui penerapan pembelajaran berbasis multimedia 3. Agar dapat mengetahui manfaat dan penggunaan pembelajaran berbasis multimedia. 4. Dapat digunakan sebagai penambah ilmu pengetahuan bagi pembaca untuk mengetahui media pembelajaran berbasis multimedia dengan menggunakan power point 6
  • 7. BAB II PENDAHULUAN A. PERANAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN 1. PENGERTIAN MEDIA DAN MULTIMEDIA a. Pengertian Media Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan. Media pembelajran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Media pembelajaran selalu terdiri atas 2 unsur penting, yaitu unsur peralatan (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (softw are). Perangkat keras adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar tersebut. Sedangkan perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa. b. Pengertian Multimedia Pembelajaran Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. 7
  • 8. Contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Multimedia oleh Ariesto Hadi Sutopo (2003:106), diartikan sebagai kombinasi dari macam-macam objek multimedia, yaitu teks, image, animasi, audio, video dan link interaktif untuk menyajikan informasi. 2. Peranan Multimedia dalam Pembelajaran Peranan multimedia dalam bidang pendidikan antara lain sebagai perangkat lunak pengajaran, memberikan fasilitas untuk mahasiswa atau siswa untuk belajar dengan mengambil keuntungan dari multimedia, belajar jarak jauh, dan pemasaran pendidikan. Penggunaan perangkat lunak multimedia dalam proses belajar mengajar, menurut Davis dan Crowther, akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar terpusat- siswa, dan memandu untuk belajar lebih baik. Pelopor penyedia perangkat 8
  • 9. lunak proses belajarmengajar di Indonesia adalah Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan ( Pustekkom ) Depdiknas. Program multimedia dari Pustekkom merupakan media pembelajaran berbasis komputer. Media ini menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri atas teks, grafis, foto, video, animasi, musik, narasi, dan interaktivitas yang dirancang dan diprogram berdasarkan teori pembelajaran. Pembelajaran berbasis multimedia yang diterapkan diintegrasikan dengan sarana penunjang multimedia yaitu komputer, yang dimaksud dengan pembelajaran multimedia adalah suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa, pengajar menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran. Adapun media pembelajaran itu sangatlah beraneka macam, baik itu dalam bentuk media cetak, media / alat peraga ataupun media elektronik. Media cetak sudah sangat lazim bagi pengajar maupun siswa, media cetak meliputi buku paket, buku referensi, majalah, tabloid, koran, atlas / peta atau media - media cetak lainnya. Alat peraga meliputi model / bentuk, globe, relief, gambar bagan, alat musik, dll. Sedang mediaelektronik meliputi TV, Radio, Tape Recorder, OHP, Komputer, LCD Proyektor, Slide, dll. B. Penerapan Aplikasi dan Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran 1. Penerapan Aplikasi Multimedia Selain berbagai masalah yang muncul dari dunia pendidikan sendiri, kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi pun menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Berbagai konten menarik dapat dilihat keseharian oleh anak-anak melalui berbagai media seperti televisi, majalah, maupun internet. Konten-konten tersebut menjadi godaan yang menggiurkan bagi para pelajar, apalagi hal ini kontradiksi dengan pemandangan yang jauh berbeda di lingkungan sekolah. 9
  • 10. Lingkungan belajar yang membosankan, gersang, minim hiburan dan tantangan. Ditambah menggunakan media konvensional seperti buku-buku teks, modul, maupun LKS yang dengan desain tidak menarik, terlalu banyak kata-kata, dan hampir tidak ada interaktifitasnya. Kembali menjadi tugas gurulah untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dengan melakukan berbagai inovasi dalam pembelajaran. Salah satunya dengan membuat bahan ajar mandiri berbasis multimedia baik yang bisa dijalankan secara offline atau online sesuai kebutuhan. Bahan ajar yang dibuat disamping menjadi sumber ajar utama di dalam kelas juga bisa dipelajari secara mandiri tanpa tergantung pada kehadiran guru. Kita juga tidak bisa menafikan bahwa sudah banyak produk multimedia pembelajaran yang beredar di pasaran. Tetapi hal ini tidak boleh menyebabkan seorang guru untuk terus berinovasi. Sebagus apapun produk di pasaran, belum tentu sesuai dengan keinginan atau kebutuhan. Di samping itu, sebenarnya tidak diperlukan kemampuan pemrograman yang tinggi untuk membuat sebuah produk bahan ajar berbasis multimedia. Dengan menggunakan kode skrip sederhana dan ketelatenan dalam melakukan desain, dapat dihasilkan bahan ajar yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan Flash , dalam versi macromedia atau adobe , banyak digunakan untuk membuat berbagai produk, seperti menggambar kartun, menggambar obyek secara realistik, membuat berbagai animasi, game, banner, website, presentasi interaktif, multimedia pembelajaran interaktif, dan sebagainya. Sedangkan Microsoft PowerPoint merupakan program untuk membuat presentasi yang sangat handal dan user friendly. Salah satu kelebihan program flash yaitu kemudahannya dalam membuat animasi, simulasi, kuis, maupun evaluasi dengan menggunakan 10
  • 11. skrip sederhana. Kekurangan dalam flash adalah membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membuat efek, meskipun efek yang sederhana, misalnya transisi antar halaman (slide dalam PowerPoint). Kekurangan dalam flash ini dapat diatasi dengan menggunakan PowerPoint untuk desain layout-nya maupun membuat efek animasi dengan cepat. Kunci kekuatan PowerPoint dalam pengaturan tampilan (layout) terletak pada penggunaan slide master. Setiap presentasi setidaknya berisi satu master slide. Slide master bermanfaat ketika kita ingin melakukan perubahan pada slide master, maka perubahan tersebut berlaku pada seluruh slide yang ada dalam presentasi. Adapun Berbagai aplikasi multimedia dapat dilihat pada penjabaran berikut. Tampak bahwa aplikasi multimedia sangat luas. 1. ( CBT / Computer Based Training ) Multimedia digunakan untuk mempermudah pembelajaran tentang pengetahuan yang menuntut penyajian visual. 2. Aplikasi Hiburan Multimedia digunakan dalam programprogram permainan untuk membentuk suasana yang lebih menarik dan interaktif. 3. Aplikasi Pendidikan Multimedia digunakan memvisualisasikan pelajara-pelajaran yang sulit diterangkan ( misalnya fisika dan matematika ) dengan cara konvensional. 4. Aplikasi Penyajian Informasi Multimedia dapat dipakai untuk membentuk ensiklopedia atau kamus yang melibatkan teks, gambar, dan suara. Selain itu, multimedia juga memungkinkan penerbitan elektronis, baik dalam bentuk buku elektronis maupun koran elektronis. 11
  • 12. 5. Aplikasi Telekonferensi Multimedia digunakan untuk bertemu muka dan bercakap-cakap melalui kamera kecil yang dihubungkan kemasing-masing komputer pemakai 2. Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran Sebagaimana umumnya alat bantu mengajar, multimedia bagi pendidik memiliki beberapa tujuan tertentu, antara lain : 1. Memotivasi pembelajar 2. Merangsang pembelajar untuk mengingat berbagai hal yang sudah dipelajari 3. Membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan (joyful learning) 4. Interaksi yang lebih luas 5. Mempermudah proses belajar-mengajar 6. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar 7. Menjaga relevansi dengan tujuan belajar 8. Membantu konsentrasi 9. Merangsang proses belajar 10. Menghadirkan objek langka dan berbahaya 11. Membuat kongkret dari konsep abstrak 12. Memberi kesamaan persepsi 13. Mengatasi hambatan biaya, waktu, tempat, jumlah, dan jarak 14. Menyajikan ulangan informasi secara konsisten 15. Memberikan suasana belajar yang santai dan menarik “A picture is worth a thousand words” Multimedia Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan (Hubbard, 1983; Lee, 2000; Wahono, 2007, Bracht, 1981; Lemmerman, 1984; Moles, 1971 dll) 12
  • 13. Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. AECT (Association for Education and Communicatian Technology) dalam Harsoyo (2002) memaknai media sebagai segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA (National Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Raharjo (1991) menyimpulkan beberapa pandangan tentang media, yaitu Gagne yang menempatkan media sebagai komponen sumber, mendefinisikan media sebagai “komponen sumber belajar di lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar.” Briggs berpendapat bahwa media harus didukung sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan kurikuler) supaya terjadi proses belajar, yang mendefinisikan media sebagai wahana fisik yang mengandung materi instruksional. Wilbur Schramm mencermati pemanfaatan media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan, di mana ia mendefinisikan media sebagai teknologi pembawa informasi/pesan instruksional. Yusuf hadi Miarso memandang media secara luas/makro dalam sistem pendidikan sehingga mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Harsoyo (2002) menyatakan bahwa banyak orang membedakan pengertian media dan alat peraga. Namun tidak sedikit yang menggunakan kedua istilah itu secara bergantian untuk menunjuk alat atau benda yang sama (interchangeable). Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja; dan sumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh proses atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian tanggung 13
  • 14. jawab antara guru di satu sisi dan sumber lain (media) di sisi lain. Pembahasan pada istilah media dan alat peraga digunakan untuk menyebut sumber atau hal atau benda yang sama dan tidak dibedakan secara substansial. Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas, yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk: 1. Memotivasi belajar peserta didik 2. Memperjelas informasi/pesan pengajaran 3. Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting 4. Memberi variasi pengajaran 5. Memperjelas struktur pengajaran. Di sini media memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar. Rahardjo (1991) menguraikan dengan berangkat dari teori belajar diketahui bahwa hakekat belajar adalah interaksi antara peserta didik yang belajar dengan sumber-sumber belajar di sekitarnya yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku belajar dari tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, tidak jelas menjadi jelas, dsb. Sumber belajar tersebut dapat berupa pesan, bahan, alat, orang, teknik dan 14
  • 15. lingkungan. Proses belajar tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti sikap, pandangan hidup, perasaan senang dan tidak senang, kebiasaan dan pengalaman pada diri peserta didik. Bila peserta didik apatis, tidak senang, atau menganggap buang waktu maka sulit untuk mengalami proses belajar. Faktor eksternal merupakan rangsangan dari luar diri peserta didik melalui indera yang dimilikinya, terutama pendengaran dan penglihatan. Media pembelajaran sebagai faktor eksternal dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi belajar karena mempunyai potensi atau kemampuan untuk merangsang terjadinya proses belajar. Edgar Dale dalam Rahardjo (1991) menggambarkan pentingya visualisasi dan verbalistis dalam pengalaman belajar yang disebut “Kerucut pengalaman Edgar Dale” dikemukakan bahwa ada suatu kontinuum dari konkrit ke abstrak antara pengalaman langsung, visual dan verbal dalam menanamkan suatu konsep atau pengertian. Semakin konkrit pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses belajar. Namun, agar terjadi efisiensi belajar maka diusahakan agar pengalaman belajar yang diberikan semakin abstrak (“go as low on the scale as you need to ensure learning, but go as high as you can for the most efficient learning”). Raharjo (1991 menyatakan bahwa visualisasi mempermudah orang untuk memahami suatu pengertian. Sebuah pemeo mengatakan bahwa sebuah gambar “berbicara“ seribu kali dari yang dibicarakan melalui kata-kata (a picture is worth a thousand words). Hal ini tidaklah berlebihan karena sebuah durian “monthong” atau gambarnya akan lebih menjelaskan barangnya (atau pengertiannya) daripada definisi atau penjelasan dengan seribu kata kepada orang yang belum pernah mengenalnya. Salah satu dari sarana visual yang dapat dimanfaatkan untuk 15
  • 16. kegiatan belajar mengajar tersebut adalah OHT atau “overhead transparency.“ Sarana visual seperti OHT ini bila digarap dengan baik dan benar. Di samping dapat mempermudah pemahaman konsep dan daya serap belajar siswa, juga membantu pengajar untuk menyajikan materi secara terarah, bersistem dan menarik sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Inilah manfaat yang harus dioptimalkan dalam pembuatan rancangan media seperti OHT ini. Pada pembelajaran dalam virtual classroom , bahan ajar berbasis multimedia ini sumber materi utama yang menggantikan peran guru dalam pembelajaran konvensional. Guru menjadi fasilitator dan moderator yang mengatur jalannya pembelajaran dan siswa menjadi subyek pembelajaran yang secara aktif berinteraksi baik secara maya dengan program maupun dengan guru dan siswa lain. Penggunaan ruang kelas maya, baik melalui pemanfaatan blog maupun multimedia pembelajaran bagi guru sangatlah penting, baik untuk meningkatkan profesionalitas melalui variasi pembelajaran yang menarik, maupun untuk memerangi konten-konten “sampah” yang ada di internet. Keunggulan bahan ajar mandiri berbasis multimedia bagi siswa diantaranya : 1. Program ini dapat dimanfaatkan oleh siswa kapan saja, termasuk di rumah sehingga mereka belajar lebih lama dan mengulangi materi tanpa terikat oleh guru dan waktu 2. Dapat menyajikan simulasi dengan murah dari suatu percobaan yang sulit dan mahal bahkan percobaan-percobaan tertentu yang tidak mungkin dilakukan 16
  • 17. 3. Dapat menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat membandingkan pemikirannya dengan yang tidak benar dengan simulasi yang dilihat dan dilakukannya 4. Paket multimedia ini dapat digunakan oleh siswa sesuai dengan kecepatannya masing-masing. C. MANFAAT DAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA 1. MANFAAT Fungsi multimedia dalam Kegiatan Pembelajaran tentunya mempunyai tujuan, diantaranya sebagai berikut : 1. Tujuan Kognitif Multimedia dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri. 2. Tujuan Afektif Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer. 3. Tujuan Psikomotor Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan 17
  • 18. pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya . 2. PENGGUNAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Dalam presentasi, Multimedia digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc” Corel presentation yang dikembangkan oleh Coral inc” hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut. Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta 18
  • 19. perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal. Dalam sudut pandang proses pembelajaran, presentasi merupakan salah satu metode pernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan, telah memberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya pada pengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media presentasi yang berbasis komputer. 19
  • 20. D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN MENGGUNAKAN POWER POINT 1. KELEBIHAN Pembelajaran Berbasis multimedia memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan Pembelajaran Berbasis multimedia dengan menggunakan power point antara lain dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa, serta dapat meningkatkan motivasi siswa. Menurut Orton (Sudarman, 2001) sebagai pembelajaran terprogram, Pembelajaran Berbasis multimedia dengan menggunakan power point memiliki kelebihan- kelebihan, misalnya: (1) anak-anak bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, (2) interaksi antara anak dan materi bersifat konstan, (3) anak hanya menghadapi satu rangsangan pada waktu tertentu, (4) materi pembelajaran sudah diurutkan dengan benar, (5) kecepatan pembelajaran dapat diatur, (6) anak menerima umpan balik segera dan (7) hampir tidak ada persoalan kecemasan anak. 2. KEKURANGAN Sebagai pembelajaran terprogram, Pembelajaran Berbasis multimedia dengan menggunakan power point mempunyai kelemahan misalnya: (1) motivasi yang dihasilkan dengan jalan bekerja sama dengan anak lain menjadi hilang, (2) inspirasi yang dihasilkan oleh ide dari anak lain hilang, (3) materi mungkin tidak terlalu menantang, (4) materi mungkin membawa kemunduran bagi beberapa anak dan (5) program pembelajaran memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkannya (Orton dalam Sudarman, 2001) 20
  • 21. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan Pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Media pembelajran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran Sedangkan Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Dan peranan multimedia, akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar terpusat- siswa, dan memandu untuk belajar lebih baik. 2. Sebagai alat bantu mengajar, umumnya multimedia bagi pendidik memiliki beberapa tujuan tertentu, antara lain : Memotivasi pembelajar, Merangsang pembelajar untuk mengingat berbagai hal yang sudah dipelajari, Membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan (joyful learning), Mempermudah proses belajar-mengajar, Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar, Menjaga relevansi dengan tujuan belajar, Merangsang proses belajar, Menghadirkan objek langka dan berbahaya, Menyajikan ulangan informasi secara konsisten, Memberikan suasana belajar yang santai dan menarik “A picture is worth a thousand words. 21
  • 22. 3. Dalam pembelajaran, Multimedia digunakan untuk menjelaskan materi- materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. B. SARAN Saran yang dapat kami ajukan adalah agar makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk menambah pengetahuan pembaca terutama bagi para guru-guru dalam merancang media pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Blasius Sudarsono, 2006. Antologi Kepustakawanan Indonesia, Jakarta: Sagung Seto, Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash, Yogyakarta: Graha Ilmu Suyanto, M. 2004. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: ANDI. J.D. Latuheru. 2006. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar Masa Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. http://www.guraru.org/news/2012/06/09/865/pengembangan_bahan_ajar_berbasis multimedia_dengan_mudah_menggunakan_kolaborasi_flash.html http://yppti.org/index.php?option=com_content&view=article&id=164:media- pembelajaran-berbasis-komputer-&catid=5:artikel&Itemid=4 http://mahurianasla.blogspot.com/2011/01/menyusun-desain-pembelajaran- berbasis.html http://www.guraru.org/news/2012/06/09/865/pengembangan_bahan_ajar_berbasis_ multimedia_dengan_mudah_menggunakan_kolaborasi_flash.html 22
  • 23. 23
  • 24. 24