1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menyimak dan mencatat adalah bagian penting untuk memahami suatu mata
pelajaran yang dujikan. Tapi seiring berjalannya waktu, kedua aktivitas tersebut
mulai terlupakan. Para siswa lebih tertarik dengan gadget yang mereka miliki,
meski pihak sekolah telah melarang menggunakannya diwaktu kegiatan belajar
mengajar sedang berlangsung.
Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 yang berisi tentang, “Pendidikan
diselenggarakan dengan member keteladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran.”
Sebagai siswa, menyimak adalah bekal utama setelah membaca. Karena
dengan menyimak sebagian informasi dan petunjuk yang diberikan oleh guru di
kelas. Berhubungan dengan hal tersebut, penulis melakukan penelitian tentang
menyimak dan mencat untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap
mata pelajaran yang diberikan oleh guru pembimbing.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana minat siswa untuk menyimak dalam proses belajar mengajar?
1.2.2 Bagaimana hubungan menyimak dengan prestasi belajar siswa?
1.2.3 Mengapa para siswa sulit untuk menyimak dengan baik?
1.2.4 Bagaimana solusi yang tepat agar para siswa dapat menyimak dengan
baik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana minat siswa untuk menyimak dalam proses
belajar mengajar.
1.3.2 Untuk mengetahui hubungan menyimak dengan prestasi siswa.
1.3.3 Untuk mengetahui sebab dari sulitnya para siswa untuk menyimak dalam
proses belajar mengajar.
2. 2
1.3.4 Untuk mengetahui sebab dari sulitnya para siswa dapat menyimak dengan
baik?
1.4 Definisi Operasional
1.4.1 Korelasi
ko.re.la.si
[n] hubungan timbal balik atau sebab akibat
1.4.2 Menyimak
si.mak
[v] me.nyi.mak v (1) mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yg
diucapkan atau dibaca orang
1.4.3 Prestasi
pres.ta.si
[n] hasil yg telah dicapai (dr yg telah dilakukan, dikerjakan, dsb): ia
merasa kecewa thd -- yg telah dicapai anak asuhnya; -- nya itu telah
menumbangkan rekor sebelumnya.
(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.)
3. 3
BAB II
KAJIAN MATERI
2.1 Minat Menyimak
Menyimak termasuk hal yang penting dalam suatu usaha untuk
memahami hal yang baru atau pun untuk memperdalam ilmu yang telah kita
dapat sebelumnya.
Guru di sekolah menyampaikan informasi dan petunjuk dengan lisan,
pesan yang di dalamnya pun tersirat. Mendengar saja tidak bias dikatakan
dengan menyimak karena mendengar itu hanya bunyi yang sampai di telinga.
Jika menyimak, kita pasti akan benar-benar memikirkan bunyi tersebut dan
berusaha untuk memahami dan mengingat maknanya.
Menyimak itu tidak bisa diduakan. Artinya, kita tidak boleh melakukan
aktivitas lain disaat menyimak. Itu dilakukan untuk memperoleh hasil yang
baik.
2.2 Hubungan Menyimak dengan Prestasi Belajar
Menyimak adalah hal yang tidak boleh disepelekan. Menyimak adalah
salah satu kunci menuju kesuksesan. Para siswa terkadang menyepelekan apa
yang dikatakan oleh guru-guru mereka di dalam kelas. Entah karena materi
yang diajarkan itu tidak menarik atau guru yang menyampaikan materi
membosankan.
Biasanya mereka membunuh kebosanan dengan membaca buku lain dari
pelajaran yang sedang diajarkan, bicara dengan teman bahkan terkadang
mereka bermain dengan handphone. Sangatlah disayangkan jika mereka tidak
menghargai guru yang sedang menjelaskan.
Para guru sebagian besar menggunakan materi yang disampaikan untuk
bahan ulangan harian. Jadi sayang sekali kalau para siswa tidak menyimak
segala sesuatu yang para guru jelaskan. Alhasil nilai yang mereka peroleh
4. 4
tidak maksimal. Itulah sebabnya para siswa harus mengikuti apa yang guru
jelaskan di kelas.
Siswa yang serius dalam menyimak akan mendapatkan hasil yang
maksimal dibandingkan dengan siswa yang tidak serius dalam menyimak.
Siswa yang serius akan mengingat apa yang telah diutaran oleh guru. Dia
mampu menjelaskan kembali dan bisa menghubungkan dengan hal-hal
disekitarnya. Sedangkan siswa yang kurang serius dalam menyimak kurang
bisa memahami apa yang telah dijelaskan oleh guru di kelas. Dia akan
kesulitan jika diminta untuk menjelaskan kembali, dan sukar untuk
memberikan contoh yang tepat.
2.3 Faktor-faktor dalam Menyimak
Menurut Taringan beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan
menyimak antara lain sebagai berikut:
Pertama, faktor fisik. Kondisi fisik seorang penyimak merupakan
faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keefektifan
dalam menyimak. Sebagai contoh, ada seorang yang sukar sekali mendengar,
dalam keadaan yang sama itu, dia mungkin saja terganggu serta
dibingungkan oleh upaya yang dilakukannya untuk mendengar. Secara fisik
dia mungkin berada jauh di bawah ukuran gizi yang normal sehingga tingkat
perhatiannya rendah. Kesehatan serta kesejahteraan fisik merupakan suatu
modal penting yang turut menentukan keberhasilan menyimak. Oleh karena
itu, faktor-faktor fisik yang dapat mengganggu dan menghambat proses
kelancaran menyimak perlu dihilangkan.
Kedua, faktor psikologis. Faktor psikologis juga turut mempengaruhi
proses menyimak. Faktor psikologis yang positif akan memberi pengaruh
yang baik, sedangkan faktor psikologis yang negatif akan memberi pengaruh
yang buruk terhadap kegiatan menyimak. Faktor negatif itu antara lain
prasangka dan kurang simpati, keegosentrisan, dan keasikan terhadap minat
pribadi, pandangan yang kurang luas, kebosanan dan kejenuhan, serta sikap
5. 5
yang tidak layak dilakukan terhadap pembicara, sedangkan faktor positif
yang menguntungkan bagi kegiatan menyimak, antara lain pengalaman masa
lalu yang menyenangkan sehingga dapat menentukan minat dan pilihan, serta
kepandaian yang beraneka ragam.
Ketiga, faktor pengalaman. Sikap merupakan hasil pertumbuhan dan
perkembangan pengalaman kita. Kurangnya minat merupakan akibat dari
kurang atau tidak ada sama sekali pengalaman yang dimiliki dalam bidang
yang akan disimak itu. Sikap-sikap antagonistik, sikap yang menentang, serta
sikap bermusuhan timbul dari pengalaman-pengalaman yang tidak
menyenagkan. Faktor pengalaman merupakan faktor yang penting yang
mempengaruhi proses menyimak seseorang.
Keempat, faktor sikap. Pada dasarnya manusia mempunyai dua sikap
utama, yaitu sikap menerima dan sikap menolak. Orang akan bersikap
menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan baginya dan
menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak menguntungkan baginya.
Kedua hal itu memberikan dampak pada menyimak. Masing-masing dapat
berupa dampak negatif dan dampak positif. Sebagai pendidik, nantinya kita
pasti lebih memilih dan menanamkan dampak positif kepada siswa didik kita
dari segala bahan yang disajikan, khususnya bahan simakan. Menyajikan
bahan pelajaran yang baik dengan materi simakan yang menarik, ditambah
dengan penampilan yang mengasikkan dan mengagumkan, jelas sangat
menguntungkan dan sekaligus membentuk sikap positif bagi siswa.
Kelima, faktor motivasi. Motivasi merupakan salah satu butir penentu
keberhasilan seseorang. Jika seseorang memiliki motivasi yang kuat maka
diharapkan orang itu akan berhasil mencapai tujuan. Begitu pula dengan
menyimak. Dorongan dan tekat diperlukan dalam mengerjakan sesuatu
dalam kehidupan ini. Menerangkan pelajaran dengan baik dan jelas,
mengutarakan maksud dan tujuan yang hendak dicapai, serta bagaimana cara
mencapai tujuan, jelas merupakan suatu bimbingan kepada para siswa untuk
6. 6
menanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk menyimak dengan
tekun
Keenam, faktor jenis kelamin. Dari beberapa penelitian, beberapa
pakar menarik simpulan bahwa antara pria dan wanita, pada umumnya
mempunyai perhatian yang berbeda dan cara mereka memusatkan perhatian
pada sesuatu pun berbeda pula.
Tabel 01. Perbedaan Gaya Menyimak Pria dan Wanita
Perbedaan Gaya Menyimak
Pria Wanita
Objektif
Aktif
Keras hati
Analisis
Rasional
Tidak mau mundur
Netral
Intrusif
Berdikari
Swasembada
Menguasai emosi
Subjektif
Pasif
Simpatik
Difusif
Sensitif
Mudah terpengaruh
Cenderung memihak
Mudah mengalah
Reseptif
Bergantung
Emosional
Ketujuh, faktor lingkungan. Faktor lingkungan berpengaruh besar
terhadap keberhasilan belajar para siswa pada umumnya. Faktor lingkungan
berupa lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik menyangkut
pengaturan dan penataan ruang kelas serta sarana dalam pembelajaran
menyimak. Lingkungan sosial mencakup suasana yang mendorong anak-
anak untuk mengekspresikan ide-ide mereka, dan juga mengetahui bahwa
sumbangan-sumbangan mereka akan dihargai. Anak-anak yang mempunyai
kesempatan untuk didengarkan akan lebih sigap lagi mendengarkan apabila
seseorang mempunyai kesempatan berbicara.
7. 7
Kedelapan, faktor peranan dalam masyarakat. Kemampuan menyimak
dapat juga dipengaruhi oleh peranan dalam masyarakat. Peranan dalam
masyarakat menjadi faktor penting bagi peningkatan keterampilan
menyimak. Jika banyak menyimak maka akan banyak menyerap
pengetahuan pula. (http://odazzander.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-
yang-mempengaruhi.html)
2.4 Menyimak dengan Baik
Untuk dapat menyimak dengan baik, perlu mengetahui syarat
menyimak efektif. Adapun syarat tersebut ialah:
(1) Menyimak dengan berkonsentrasi ,
(2) Menyiapkan materi yang akan disimak
(3) Menyimak dengan kritis, dan
(4) Membuat catatan.
Berikut ini adalah masing-masing hal tersebut:
1. Menyimak dengan Berkonsentrasi
Yang dimaksud dengan menyimak berkonsentrasi ialah
memusatkan pikiran perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan
yang disampaikan pembicara.
Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan
yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat
menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari dirinya
sendiri ataupun yang berasal dari luar.
2. Menelaah Materi yang akan disimak
Untuk menelaah materi yang akan disimak, penyimak dapat
melakukan hal-hal berikut ini: (a) mencari arah dan tujuan
pembicaraan, (b) mencoba membuat penggalan-penggalan
pembicaraan dari awal sampai akhir, (c) menemukan tema sentral
(pokok pembicaraan). (d) mengamati dan memahami alat peraga
8. 8
(media) sebagai penegas materi simakan. (e) memperhatikan
rangkuman (jika pembicara membuat rangkuman) yang
disampaikan pembicara.
3. Menyimak dengan Kritis
Yang dimaksudkan dengan menyimak kritis ialah aktivitas
menyimak yang para penyimaknya tidak dapat langsung menerima
gagasan yang disampaikan pembicara sehingga mereka meminta
argumentasi pembicara.
Pada dasarnya penyimak kritis memiliki ciri-ciri: (a) dapat
menghubungkan yang dikaitakan pembicara dengan pengetahuan
dan pengalamannya, (b) dapat menyusun bahan yang telah disimak
dengan baik (reproduksi), (c) dapat menguraikan (menelaskan) apa
saja yang telah disampaikan pembicara. dan (d) dapat melakukan
evaluasi terhadap bahan yang telah disimak.
4. Membuat Catatan
Kegiatan menyimak yang baik ialah kegiatan menyimak
yang diikuti dengan kegiatan mencatat. Yang perlu dicatat dalam
kegiatan menyimak ialah hal-hal. yang dianggap penting bagi
penyimak. Catatan itu merupakan langkah awal dalam memahami
bahan simakan.
Hal-hal penting yang perlu diketahui penyimak dalam
mencatat ialah: (a) catatan boleh menggunakan tanda-tanda yang
bersifat informal. (b) bentuk catatan yang benar ialah singkat, padat,
dan jelas. (c) catatan yang baik ialah catatan yang benar artinya
catatan itu tidak akan menimbulkan keraguan, (d) catatan yang
diberi tanda-tanda tertentu, akan mempermudah penyimak membaca
ulang, (e) catatan perlu direviu secara periodik.
9. 9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di lingkungan SMA
Negeri 1 Srengat, Jl. Raya Bagelenan Tromol Pos 2. Tepatnya Kelas
XI IIA 3.
3.1.2 Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis (22/03/2012) dengan cara
menyebar angket kepada para responden.
3.2 Rancangan Penelitian
Peneliti mengadakan penelitian tentang korelasi menyimak dengan
prestasi siswa XI IIA 3 SMA Negeri 1 Srengat, dan hal lain yang berkaitan
dengan materi penelitian.
Rancangan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
3.2.1 Tahap Persiapan
a. Menentukan tema penelitian, judul, dan objek penelitian,
b. Konsultasi pada guru Bahasa Indonesia tentang tema, judul dan
objek penelitian, dan
c. Menyeleksi ulang tema, judul dan objek penelitian yang akan
dilaksanakan, sehingga tercapai kesesuaian.
3.2.2 Tahap Pelaksanaan
a. Menyusun latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan
perumusan hipotesis,
b. Mencari data pustaka dari media cetak dan elektronik (internet)
yang sesuai dengan tema penelitian, dan
10. 10
c. Pembuatan, penyebaran, dan penarikan angket untuk memperoleh
data angket adalah sebagai berikut:
- Pembuatan angket : Senin (19/03/2012)
- Penyebaran angket : Kamis (22/03/2012)
- Penarikan angket : Kamis (22/03/2012)
3.3 Populasi dan Sampel
Dalam penyusunan laporan penelitian ini, peneliti mengambil populasi
yaitu siswa-siswi kelas XI IIA 3 SMA Negeri 1 Srengat tahun ajaran
2011/2012, yang terdiri dari 28 orang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode kuesioner.
Dengan metode ini peneliti dapat memperoleh informasi secara langsung dari
pararesponden melalui angket yang disebar. Adapun angket yang digunakan
peneliti dalam penulisan laporan ini adalah angket tertutup yaitu semua
pertanyaan dalam angket ini yang berjumlah 6 butir, telah disertai alternative
jawaban yang disediakan oleh peneliti yang semuanya dikembangkan dari
rumusan masalah.
3.5 Teknik Analisis Data
Dari data angket yang diperoleh peneliti secara terperinci, dapat dilihat
dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 02 Data Angket yang telah disebarkan
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Prosentase
1. Menyimak itu
menurutmu..
a. Penting
b. Tidak
28
0
100%
0%
2. Bosan saat menyimak… a. Sering
b. Tidak
24
2
86%
7%
3. Konsentrasi sewaktu
menyimak…
a. Sering
b. Tidak
18
2
64%
7%
11. 11
4.. Memikirkan apa yang
sedang disimak…
a. Sering
b. Tidak
19
4
68%
14%
5. Saat menyimak, yang
kamu lakukan itu…
c. Sering
d. Tidak
13
14
67%
14%
6. Belajar sebelum
menyimak …
a. Belajar
c. Tidak
4
22
14%
78%
12. 12
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Data yang diperoleh dari seluruh angket adalah:
Tabel 03 : Penting tidaknya menyimak bagi siswa
No. Jawaban Frekuensi Prosentase
1.
2.
3.
Penting
Tidak
Abstain
28
0
0
100%
0%
0%
Grafik 01 : Penting tidaknya menyimak bagi siswa
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut dapat dilihat frekuensi 28 siswa
memilih bahwa menyimak itu penting, dengan prosentase 100%. Dan dapat
disimpulkan bahwa, seluruh siswa kelas XI IIA 3 menyatakan jika menyimak
adalah hal yang penting bagi siswa.
100%
0% 0%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Penting Tidak Abstain
13. 13
Tabel 04 : Siswa merasa bosan saat menyimak
No. Jawaban Frekuensi Prosentase
1.
2.
3.
Sering
Tidak
Abstain
24
2
2
86%
7%
7%
Grafik 02 : Penting tidaknya menyimak bagi siswa
Berdasakan tabel dan grafik tersebut dapat dilihat dengan frekuensi 24
siswa memilih sering merasa bosan ketika menyimak, dengan prosentasi 24%.
Dan ada 2 siswa yang tidak merasa bosan saat menyimak, dengan prosentase
7%. Serta ada 2 siswa yang abstain dengan prosentase 7%.
86%
7% 7%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Sering Tidak Abstain
14. 14
Tabel 05 : Siswa konsentrasi saat menyimak
No. Jawaban Frekuensi Prosentase
1.
2.
3.
Sering
Tidak
Abstain
18
2
8
64%
7%
29%
Grafik 03 : Siswa konsentrasi saat menyimak.
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa 18 siswa dapat
konsentarsi dengan apa yang disimak, dengan prosentase 64%. Dan ada 2
siswa yang menyatakan tidak konsentrasi dalam menyimak, dengan
prosentase 7%. Serta terdapat 8 siswa abstain dengan prosentase 29%.
64%
7%
29%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Sering Tidak Abstain
15. 15
Tabel 06 : Siswa memikirkan apa yang sedang disimak
No. Jawaban Frekuensi Prosentase
1.
2.
3.
Sering
Tidak
Abstain
19
4
5
68%
14%
18%
Grafik 04 : Siswa memikirkan apa yang sedang disimak
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut dapat dilihat bahwa 19 siswa
dengan prosentase 68% sering memikirkan apa yang sedang disimaknya. 4
siswa dengan prosentase 14% kurang memikirkan apa yang akan disimak,
sedangkan 5 siswa dengan prosentase 19% menyatakan abstain.
68%
14%
18%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Sering Tidak Abstain
16. 16
Tabel 07 : Yang sering dilakukan siswa ketika menyimak
No. Jawaban Frekuensi Prosentase
1.
2.
3.
Memandang
Menyimak
Abstain
13
14
1
46%
50%
4%
Grafik 05 : Yang sering dilakukan siswa ketika menyimak
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa 13 siswa dengan
preosentase 46% menjawab memandang sang pembicara. 14 siswa dengan prosentase
50% menyatakan jika mereka benar-benar menyimak. Dan 1 orang dari 28 siswa
menyatakan abstain dengan prosentase 4%.
46%
50%
4%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Memandang Menyimak Abstain
17. 17
Tabel 08 : Siswa belajar sebelum menyimak suatu pelajaran
No. Jawaban Frekuensi Prosentase
1.
2.
3.
Belajar
Tidak
Abstain
5
22
1
18%
78%
4%
Grafik 06 : Siswa belajar sebelum menyimak suatu pelajaran
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa 5 siswa dengan
prosentase 18% menyatakan mereka belajar malamnya sebelum menyimak di kelas.
22 siswa dengan prosentase 78% menyatakan mereka tidak belajar dahulu sebelum
mendapatkan materi. Dan 1 orang dengan prosentase 4% menyatakan abstain.
18%
78%
4%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Belajar Tidak Abstain
18. 18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menyimak adalah hal terpenting yang harus dijalani para pelajar
ketika menjalani proses belajar. Bosan menyimak adalah hal yang sering
dialami para pelajar. Bosan karena pematerinya memang membosankan
atau materinya yang tidak asik untuk disimak. Sebagian besar para siswa
mengatakan mereka konsentrasi pada saat menyimak pelajaran dari guru,
padahal mereka „menduakan‟nya.
Memikirkan apa yang disimak itu adalah pertanyaan yang muncul
dalam benak kita saat mengetahui hal baru. Kita menjadi penasaran
tentang penjelasan dari guru.Sebagian besar siswa tidak bisa
membedakan antara memandang dan menyimak pembicara. Terkadang
mereka merasa menyimak tetapi tidak paham apa isi dari penjelasan para
guru. Apalagi kebanyakan dari mereka „berangkat‟ menyimak tanpa bekal
secuil pun.
5.2 Saran
Bagi mereka yang benar-benar ingin mendapatkan hasil dari
menyimak itu sendiri, seharusnya sebelumnya sudah mempersiapkan
bahan untuk referensi. Agar tidak berangkat dengan tangan kosong.
Mereka jadi lebih memahami tentang materi yang akan dibicarakan oleh
guru. Bahkan mereka bisa menanyakannay kepada guru tentang hal yang
masih janggal dalam pikiran.Serius saat menyimak itu pun juga
diperlukan. Karena dengan berbekal keseriusan kita akan mendapatkan
hasil yang maksimal.
19. 19
DAFTAR PUSTAKA
Arista. 2011. Keterampilan Menyimak. http://aristhaserenade .blogspot. com.
diakses pada tanggal 23 Mei 2012.
Budiono, Uswatun H dan Andi. 2011. Buku Ajar Acuan Pengayaan Bahasa
Indonesia untuk SMA/MA. Kartasura: CV. Sindunata.
Jannah, Izzatul. 2011. Remaja Berprestasi Pasti!! Solo: Era Adicitra
Intermedia.
Kosasih, Engkos. 2008. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas
XI. Jakarta: Erlangga.
Schumm, Jeanne Shay. 2004. Sekolah? Siapa Takut..?! Sukses dan Fun di
Sekolah. Bandung: Kaifa.
Singarimbun, Masri. 1998. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Tema Baru.
Suryanega, Lisman. 2011. La Tahzan for Students. Jakarta: PT. Lingkar Pena
Kreativa.
Subekti, Mukodas Arif. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak.
http://odazzander.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html. diakses pada tanggal 25 Februari 2012.
Tim. 2010. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet.
http://www.anneahira.com. Diakses pada tanggal 23 Mei 2012.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
20. 20
LAMPIRAN
Tabel 09. Model angket yang disebarkan kepada responden.
No Pertanyaan Jawaban
1.
Menyimak itu menurutmu.. a. Penting
b. Tidak
2.
Bosan saat menyimak… a. Sering
b. Tidak
3.
Konsentrasi sewaktu menyimak… a. Sering
b. Tidak
4..
Memikirkan apa yang sedang disimak… a. Sering
b. Tidak
5.
Saat menyimak, yang kamu lakukan
itu…
a. Sering
b. Tidak
6.
Belajar sebelum menyimak … a. Belajar
b. Tidak