SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
15
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN
ISLAM
(Studi Kasus di MTs Daruttauhid Malang)
Oleh: Aldi Al Bani, M. Pd.I
Abstrak
Pendidikan merupakan sarana pencerdasan kehidupan bangsa.
Dengan pendidikan manusia akan mengerti tentang apa yang harus
dillakukan dan mana yang tidak. Pendidikan memiliki tiga komponen
utama yaitu guru, siswa, dan materi. Proses pendidikan tergambar dari
tiga hal yaitu adanya input, proses, dan output. Profesionalisme guru
merupakan hal yang harus selalu ditingkatkan oleh seorang yang
berprofesi sebagi guru atau pendidik. Ada banyak cara melakukan
peningkatan profesionalisme yang dapat dilakukan baik secara individu
maupun kelompok. Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga
pendidikan bertanggung jawab atas perkembangan tenaga
kependidikan. Setiap guru semestinya pada tahap profesional karena
sebagian guru telah tersertifikasi dan kesesuain bidang yang diajarkan.
Upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan
profesionalisme guru melalui beberap hal di antaranya, dengan
melanjutkan studi, kegiatan lesson study, MGMP, diklat, seminar.
Penghambat upaya kepala sekolah pada peningkatan profesionalisme
guru di antarnya adalah, keterbatasan dana, honor yang tidak seimbang,
kurangnya guru tetap. Sedangkan yang menjadi pendukung upaya
tersebut antara lain, kedudukan kepala sekolah sebagai alumni, rasa
kasih sayang, dan rasa saling menghormati yang tercipta melalui iklim
sekolah yang baik.
Kata Kunci: Kepala Sekolah, profesionalisme Guru.
Pendahuluan
Pendidikan sebagai sistem pencerdasan anak bangsa, dewasa ini dihadapkan
pada berbagai persoalan, baik ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Pada arus
global, sementara ini kita berhadapan dengan arus globalisasi, peniadaan sekat-sekat
ideologi politik, budaya, dan sebagainya. Selain itu, kita menyaksikan pesona
peradaban yang disatukan oleh corak budaya yang sama, ekonomi yang sama, bahkan
substansi kehidupan yang nyaris sama, globalisasi. Di era globalisasi ini belahan
dunia bagian timur dan barat dapat terakses dengan mudah dengan batas waktu yang
begitu singkat. Karena itu tugas dan tanggung jawab kita saat ini adalah bagaimana
dapat memecahkan masalah yang berkembang di era globalisasi ini melalui
pendidikan.
Pendidik yang merupakan salah satu unsur terpenting yang menentukan
keberhasilan sebuah pendidikan dituntut untuk menjadi profesional. Arti pendidik
dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional adalah tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
16
Adapun pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menengah disebut
guru dan pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan tinggi disebut dosen.
Ada beberapa hal yang menjadi masalah bagi guru pada era ini. Sosok guru
dalam hal ini harus mengedepankan sikap profesionalnya. Permasalahan pertama
adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan
mendasar. Kedua, krisis moral yang melanda bangsa secara merata. Ketiga, krisis
sosial, seperti kriminalitas, kekerasan, pengangguran, dan kemiskinan yang terjadi
dalam masyarakat. Keempat, krisis identitas sebagai bangsa dan negara, sudah
seharusnya kita memiliki suatu identitas kebangsaan tersendiri di tengah bangsa-
bangsa di dunia. Kelima, adanya perdagangan bebas, baik tingkat Asia Pasifik
maupun dunia. Kondisi ini mutlak membutuhkan kesiapan yang matang terutama dari
segi kualitas sumber daya manusia. Dari sekian banyak masalah dan tantangan guru
sebagaimana telah disebutkan di atas, menurut hemat peneliti semua itu hanyalah
rangsangan untuk meningkatkan profesionalisme guru semata.
Lebih jauh jika kita perhatikan, maka kita akan menemukan berbagai
problematika yang berkaitan dengan guru terjadi di lembaga-lembaga pendidikan
formal. Salah satu contoh yang peneliti angkat dalam penelitian ini adalah MTs
Daruttauhid Malang. Sejauh pengamatan peneliti, MTs Daruttuahid Malang
merupakan lembaga pendidikan formal sebagaimana lembaga pendidikan formal
lainnya. Adapun yang membuatnya berbeda dengan lembaga formal setingkat lainnya
adalah karena MTs Daruttauhid Malang ini merupakan MTs yang dinaungi oleh
Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Daruttauhid Malang, para guru MTs Daruttuahid
Malang sebagian merupakan alumni dari LPI Daruttauhid Malang dan sebagian lagi
dari guru-guru luar yang bukan alumni LPI Daruttauhid Malang yang tentunya
memiliki kemampuan profesional yang tidak diragukan lagi, MTs Daruttauhid
Malang dalam beberapa tahun terakhir ini mampu meluluskan semua siswanya dalam
Ujian Nasional. Keberadaan lembaga MTs Daruttauhid Malang ini didahului oleh
lembaga formal yang tingkatannya lebih tinggi yaitu MA Daruttauhid Malang.
Beberapa hal tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk menjadikan MTs
Daruttuahid Malang sebagai objek penelitian ini, namun yang paling utama membuat
peneliti untuk meneliti di MTs Daruttauhid Malang adalah karena kedua lembaga
formal di bawah naungan Lembaga Pendidikan Islam Daruttauhid ini dikepalai oleh
satu orang kepala sekolah.
Awal mulanya kedua lembaga formal ini masing-masing dikepalai oleh
seorang kepala sekolah, namun pada masa-masa terakhir, kedua lembaga formal ini
hanya dikepalai oleh satu orang kepala sekolah, dari keunikan inilah peneliti ingin
meneliti tentang bagaimana seorang kepala sekolah menangani dua lembaga formal
sekaligus dalam hal peningkatam profesionalisme guru yang ada di lembaga MTs
Daruttauhid Malang yang membuatnya masih dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Hal ini merupakan hal yang luar biasa dan tentunya tidak mudah bagi seorang kepala
untuk menangani dua lembaga. Oleh karena itu peneliti tidak ragu lagi untuk
mengkaji dan meneliti di lembaga MTs Daruttauhid Malang.
Penelitian ini berfokus pada tiga hal yaitu: 1) bagaimana profesionalisme guru
di Mts Daruttauhid Malang?; 2) Bagaimana upaya kepala sekolah pada peningkatan
profesionalisme guru di MTs Daruttauhid Malang?; 3) Apa faktor penghambat dan
pendukung upaya kepala sekolah pada peningkatan profesionalisme guru di MTs
Daruttauhid Malang?. Penelitian ini bertujuan secara khusus untuk menggambarkan
secara mendalam tentang profesionalisme guru yang ada di MTs Daruttauhid Malang
17
serta mengungkapkan faktor yang memengaruhi dan menghambat upaya menuju
profesional.
Tinjauan Teori
Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan tonggak bagi suatu lembaga pendidikan.
Keberhasilah suatu lembaga tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah. Karena
kepala sekolah merupakan pemimpin di lembaganya, maka ia harus mampu
mencapai tujuan lembaga yang telah ditetapkan, ia harus mampu melihat perubahan,
dan mampu melihat masa depan dalam kehidupan global yang lebih baik. Kepala
sekolah mendapatkan bermacam-macam sebutan sebagaimana pendapat Arrifin
(1998: 44-45) yang dikutip oleh Marno dan Triyo. Ada yang menyebut kepala sekolah
sebagai guru (head techer dan head master), kepala sekolah (principal), kepala
sekolah yang mengajar (teaching principal), kepala sekolah pensupervisi (supervising
principal), direktur (director), administrator (administrator), pemimpin pendidikan
(aducational leaderrship).
Syarat menjadi kepala sekolah sebenarnya telah diatur oleh pemerintah secara
khusus sesuai jenjang pendidikan. Sebagai contoh dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan
menjelaskan bahwa kriteria untuk menjadi kepala SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK
meliputi:
Berstatus sebagai guru SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK;
Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di
SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK; dan
Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang
pendidikan.
Profesionalisme Guru
Profesionalisme berasal kata dari kata profesi yang artinya bidang pekerjaan
yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan kejuruan) tertentu. Adapun
profesional bermakna bersangkutan dengan profesi atau memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya. Secara bahasa profesionalisme berarti mutu, kualitas,
dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.
Menurut Dedi Supriyadi (1999) yang dikutip oleh Saondi. Guru sebagai suatu
profesi di Indonesia baru dalam taraf sedang tumbuh (emerging profession) yang
tingkat kematangannya belum sampai pada yang telah dicapai oleh profesi-profesi
lainnya sehingga guru dikatakan sebagai profesi yang setengah-setengah atau semi
profesional.
Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian
dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang. Maka
pengertian profesionalisme merujuk kepada komitmen sebagai anggota suatu profesi
untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya terus menerus. Adapun
profesionalitas adalah sikap seorang profesional yang menjunjung tinggi kemampuan
profesinya, ia akan bekerja dan mengerjakan sesuatu sesuai bidangnya. Senada
dengan yang diungkapkan Kunandar, profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai,
tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata
pencaharian seseorang.
Kesimpulan
18
Berdasarkan uraian dalam pembahasan tentang hasil penelitian yang berjudul
“Upaya Kepala Sekolah Pada Peningkatan Profersionalisme Guru (Studi Kasus di
MTs Daruttauhid Malang)”, dapat diambil bebarapa kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, Guru MTs Daruttauhid Malang sudah termasuk guru yang
profesional. Hal ini berdasarkan pada kesesuaian bidang dengan materi yang
diajarkan, penguasaan keilmuan yang mencukupi dan keinginan untuk terus
melakukan peningkatan dalam hal keilmuan, pengalaman, dan kinerja, pengalaman
mengajar yang cukup lama, serta dari sertifikasi sebagian guru. Peningkatan empat
kompetesi guru yaitu kepribadian, profesionalisme, pedagogik, dan sosial telah
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para guru.
Kedua, Upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah MTs Daruttauhid Malang
pada peningkatan profesionalisme guru sudah cukup baik. Hal ini berdasarkan
kesesuaian realitas di lapangan dengan teori-teori yang berlaku secara umum. Namun
ada satu langkah yang tidak peneliti temukan dalam teori yaitu kegiatan lesson study,
ini merupakan langkah yang berbeda yang diupayakan kepala sekolah pada
peningkatan profesionalisme guru MTs Daruttauhid Malang.
Upaya kepala sekolah untuk meningkatkan empat kompetensi guru telah dilakukan
secara tidak langsung dari berbagai kebijakan dan kegiatan terkait peningkatan
profesionalisme guru MTs Daruttauhid Malang.
Ketiga, Ada beberapa hambatan yang dialami kepala sekolah dalam rangka
meningkatkan profesionalisme guru MTs Daruttauhid Malang, antara lain,
ketidaksesuaian antara honor yang diberikan dengan kinerja yang dikeluarkan,
keterbatasan dana untuk melakukan kegiatan-kegitaan dalam upaya peningkatan
profesionalisme guru, dan rendahnya kesejahteraan guru sehingga membuat kepala
sekolah harus berupaya untuk memasukkan sebagian guru mengikuti program
sertifikasi dengan harapan kesejahteraan mereka akan menjadi lebih baik. Adapun
yang menjadi motivasi atau pendukung upaya kepala sekolah pada peningkatan
profesionalisme guru adalah, kedudukannya sebagai alumni, rasa kasih sayang kepada
bawahan yang timbul karena komunikasi yang baik, dan rasa saling menghormati
antara kepala sekolah dan guru yang dihasilkan dari iklim sekolah yang baik.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.
Jogjakarta: DIVA Press.
Bafadal, Ibrahim. 2006. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Faisal, Sanapiyah. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakrata: Rajawali
Pers.
Marno dan Triyo Supriyanto. 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan
Islam. Bandung: PT Refika Aditama.
19
Mulyasa, E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nurdin, Syafruddin dan Basyiruddin Usman. 2002. Guru Profesional dan
Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers.
Purwanto, M. Ngalim. 2006. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Redaksi Sinar Grafika. 2010. Undan-Undang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.
Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: ALFABETA
Saondi, Ondi dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika
Aditama
Saudagar, Facruddin dan Ali Idrus. 2009. Pengembangan Profesionalitas Guru,
Jakarta: Gaung Persada Press.
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto, B. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tim Penyusun. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesi (edisi ketiga). Jakarta: Balai
Pustaka.
Tim Penyusun. 2010. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
“tentang SISIDIKNAS dan tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
serta WAJIB BELAJAR”. Bandung: Citra Umbara.
Tirtarahardja, Umar dan S. L. La Sulo 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Kasara.
Usman, Moh. Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Wahjosumidjo. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Yasmin, Martinis dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung
Persada Press.
Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

More Related Content

What's hot

Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadiManajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadimahmudi moedy
 
Ke arah penjaminan kualiti kepimpinan dan pengurusan sekolah
Ke arah penjaminan kualiti kepimpinan dan pengurusan sekolahKe arah penjaminan kualiti kepimpinan dan pengurusan sekolah
Ke arah penjaminan kualiti kepimpinan dan pengurusan sekolahMpsm Cawangan Melaka
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanEdwarn Abazel
 
27 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-2019101527 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-20191015Alfat6
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainimahmudi moedy
 
Profesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamProfesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamNoor Aini Samsusah
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiancciran
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyahManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyahmahmudi moedy
 
PERANAN GURU UNTUK MELAHIRKAN SEKOLAH BERKESAN
PERANAN GURU UNTUK MELAHIRKAN SEKOLAH BERKESANPERANAN GURU UNTUK MELAHIRKAN SEKOLAH BERKESAN
PERANAN GURU UNTUK MELAHIRKAN SEKOLAH BERKESANSyuhaila Shukri
 
4. amalan kualiti guru dalam kalangan
4. amalan kualiti guru dalam kalangan4. amalan kualiti guru dalam kalangan
4. amalan kualiti guru dalam kalanganikhwanecdc
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN Cescashinta
 
Guru sebagai pendidik
Guru sebagai pendidikGuru sebagai pendidik
Guru sebagai pendidikayu Naoman
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohrumaini
 
Manajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
Manajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus MukhandarManajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
Manajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus MukhandarAgus Mukhandar
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadiManajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
 
Ke arah penjaminan kualiti kepimpinan dan pengurusan sekolah
Ke arah penjaminan kualiti kepimpinan dan pengurusan sekolahKe arah penjaminan kualiti kepimpinan dan pengurusan sekolah
Ke arah penjaminan kualiti kepimpinan dan pengurusan sekolah
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan
 
Makalah guru profesional
Makalah guru profesionalMakalah guru profesional
Makalah guru profesional
 
27 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-2019101527 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-20191015
 
Makalah daspen
Makalah daspenMakalah daspen
Makalah daspen
 
Makalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi GuruMakalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi Guru
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
 
Profesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamProfesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islam
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Tugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran paiTugas metode pembelajaran pai
Tugas metode pembelajaran pai
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyahManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
 
PERANAN GURU UNTUK MELAHIRKAN SEKOLAH BERKESAN
PERANAN GURU UNTUK MELAHIRKAN SEKOLAH BERKESANPERANAN GURU UNTUK MELAHIRKAN SEKOLAH BERKESAN
PERANAN GURU UNTUK MELAHIRKAN SEKOLAH BERKESAN
 
Tajuk 6 done
Tajuk 6 doneTajuk 6 done
Tajuk 6 done
 
4. amalan kualiti guru dalam kalangan
4. amalan kualiti guru dalam kalangan4. amalan kualiti guru dalam kalangan
4. amalan kualiti guru dalam kalangan
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
 
Guru sebagai pendidik
Guru sebagai pendidikGuru sebagai pendidik
Guru sebagai pendidik
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
 
Manajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
Manajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus MukhandarManajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
Manajemen mutu pendidikan Islam-Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 

Similar to Peningkatan Profesionalisme

Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanRiris Purbosari
 
Etika profesionalisme guru
Etika profesionalisme guruEtika profesionalisme guru
Etika profesionalisme gurukingzkurtz777
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan AisAisyah
 
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRAGURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRAFazHani Faz
 
PPT Kelompok 6_PK.pptx
PPT Kelompok 6_PK.pptxPPT Kelompok 6_PK.pptx
PPT Kelompok 6_PK.pptxVinaApriatni
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanNina Rahayu
 
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniMengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniLSP3I
 
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitamahmudi moedy
 
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015anida juita
 
artikel keguruan
artikel keguruanartikel keguruan
artikel keguruandjuna
 
Tugasan 3083 noraini othman
Tugasan 3083 noraini othmanTugasan 3083 noraini othman
Tugasan 3083 noraini othmanmuhammad
 
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdf
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdfGuru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdf
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdfDefison Chan
 
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaEsensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaHariyatunnisa Ahmad
 

Similar to Peningkatan Profesionalisme (20)

BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
Karya ilmiah5
Karya ilmiah5Karya ilmiah5
Karya ilmiah5
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi Pendidikan
 
Etika profesionalisme guru
Etika profesionalisme guruEtika profesionalisme guru
Etika profesionalisme guru
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan
 
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRAGURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
 
Uas lpp
Uas lppUas lpp
Uas lpp
 
PPT Kelompok 6_PK.pptx
PPT Kelompok 6_PK.pptxPPT Kelompok 6_PK.pptx
PPT Kelompok 6_PK.pptx
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikan
 
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniMengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
 
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
 
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
 
artikel keguruan
artikel keguruanartikel keguruan
artikel keguruan
 
Tugas 4 tik
Tugas 4 tikTugas 4 tik
Tugas 4 tik
 
Tugasan 3083 noraini othman
Tugasan 3083 noraini othmanTugasan 3083 noraini othman
Tugasan 3083 noraini othman
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdf
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdfGuru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdf
Guru_Menginovasi_Bahan_Ajar_Sebagai_Lang.pdf
 
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru PemulaEsensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Kompetensi guru
Kompetensi guruKompetensi guru
Kompetensi guru
 

More from taqiudinzarkasi

hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)taqiudinzarkasi
 
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...taqiudinzarkasi
 
pengembangan pembelajaran ips di sdmi berbasis integrasi interkoneksi
pengembangan pembelajaran ips  di sdmi berbasis integrasi interkoneksipengembangan pembelajaran ips  di sdmi berbasis integrasi interkoneksi
pengembangan pembelajaran ips di sdmi berbasis integrasi interkoneksitaqiudinzarkasi
 
pernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conferencepernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conferencetaqiudinzarkasi
 
Naskah jurnal mansur s unipa
Naskah jurnal mansur s unipaNaskah jurnal mansur s unipa
Naskah jurnal mansur s unipataqiudinzarkasi
 
pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi tri darma perguruan t...
pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi tri darma perguruan t...pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi tri darma perguruan t...
pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi tri darma perguruan t...taqiudinzarkasi
 
jurnal usulan yohanes ehe lowetan
 jurnal usulan yohanes ehe lowetan jurnal usulan yohanes ehe lowetan
jurnal usulan yohanes ehe lowetantaqiudinzarkasi
 
jurnal usulan sonya kristiani maria
jurnal usulan sonya kristiani mariajurnal usulan sonya kristiani maria
jurnal usulan sonya kristiani mariataqiudinzarkasi
 
jurnal usulan lukas bera
jurnal usulan lukas berajurnal usulan lukas bera
jurnal usulan lukas berataqiudinzarkasi
 
the implementation of bilingual education system
the implementation of bilingual education systemthe implementation of bilingual education system
the implementation of bilingual education systemtaqiudinzarkasi
 

More from taqiudinzarkasi (10)

hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
 
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
 
pengembangan pembelajaran ips di sdmi berbasis integrasi interkoneksi
pengembangan pembelajaran ips  di sdmi berbasis integrasi interkoneksipengembangan pembelajaran ips  di sdmi berbasis integrasi interkoneksi
pengembangan pembelajaran ips di sdmi berbasis integrasi interkoneksi
 
pernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conferencepernikahan melalui video conference
pernikahan melalui video conference
 
Naskah jurnal mansur s unipa
Naskah jurnal mansur s unipaNaskah jurnal mansur s unipa
Naskah jurnal mansur s unipa
 
pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi tri darma perguruan t...
pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi tri darma perguruan t...pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi tri darma perguruan t...
pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi tri darma perguruan t...
 
jurnal usulan yohanes ehe lowetan
 jurnal usulan yohanes ehe lowetan jurnal usulan yohanes ehe lowetan
jurnal usulan yohanes ehe lowetan
 
jurnal usulan sonya kristiani maria
jurnal usulan sonya kristiani mariajurnal usulan sonya kristiani maria
jurnal usulan sonya kristiani maria
 
jurnal usulan lukas bera
jurnal usulan lukas berajurnal usulan lukas bera
jurnal usulan lukas bera
 
the implementation of bilingual education system
the implementation of bilingual education systemthe implementation of bilingual education system
the implementation of bilingual education system
 

Recently uploaded

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 

Recently uploaded (20)

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 

Peningkatan Profesionalisme

  • 1. 15 PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di MTs Daruttauhid Malang) Oleh: Aldi Al Bani, M. Pd.I Abstrak Pendidikan merupakan sarana pencerdasan kehidupan bangsa. Dengan pendidikan manusia akan mengerti tentang apa yang harus dillakukan dan mana yang tidak. Pendidikan memiliki tiga komponen utama yaitu guru, siswa, dan materi. Proses pendidikan tergambar dari tiga hal yaitu adanya input, proses, dan output. Profesionalisme guru merupakan hal yang harus selalu ditingkatkan oleh seorang yang berprofesi sebagi guru atau pendidik. Ada banyak cara melakukan peningkatan profesionalisme yang dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan bertanggung jawab atas perkembangan tenaga kependidikan. Setiap guru semestinya pada tahap profesional karena sebagian guru telah tersertifikasi dan kesesuain bidang yang diajarkan. Upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui beberap hal di antaranya, dengan melanjutkan studi, kegiatan lesson study, MGMP, diklat, seminar. Penghambat upaya kepala sekolah pada peningkatan profesionalisme guru di antarnya adalah, keterbatasan dana, honor yang tidak seimbang, kurangnya guru tetap. Sedangkan yang menjadi pendukung upaya tersebut antara lain, kedudukan kepala sekolah sebagai alumni, rasa kasih sayang, dan rasa saling menghormati yang tercipta melalui iklim sekolah yang baik. Kata Kunci: Kepala Sekolah, profesionalisme Guru. Pendahuluan Pendidikan sebagai sistem pencerdasan anak bangsa, dewasa ini dihadapkan pada berbagai persoalan, baik ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Pada arus global, sementara ini kita berhadapan dengan arus globalisasi, peniadaan sekat-sekat ideologi politik, budaya, dan sebagainya. Selain itu, kita menyaksikan pesona peradaban yang disatukan oleh corak budaya yang sama, ekonomi yang sama, bahkan substansi kehidupan yang nyaris sama, globalisasi. Di era globalisasi ini belahan dunia bagian timur dan barat dapat terakses dengan mudah dengan batas waktu yang begitu singkat. Karena itu tugas dan tanggung jawab kita saat ini adalah bagaimana dapat memecahkan masalah yang berkembang di era globalisasi ini melalui pendidikan. Pendidik yang merupakan salah satu unsur terpenting yang menentukan keberhasilan sebuah pendidikan dituntut untuk menjadi profesional. Arti pendidik dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
  • 2. 16 Adapun pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menengah disebut guru dan pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan tinggi disebut dosen. Ada beberapa hal yang menjadi masalah bagi guru pada era ini. Sosok guru dalam hal ini harus mengedepankan sikap profesionalnya. Permasalahan pertama adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan mendasar. Kedua, krisis moral yang melanda bangsa secara merata. Ketiga, krisis sosial, seperti kriminalitas, kekerasan, pengangguran, dan kemiskinan yang terjadi dalam masyarakat. Keempat, krisis identitas sebagai bangsa dan negara, sudah seharusnya kita memiliki suatu identitas kebangsaan tersendiri di tengah bangsa- bangsa di dunia. Kelima, adanya perdagangan bebas, baik tingkat Asia Pasifik maupun dunia. Kondisi ini mutlak membutuhkan kesiapan yang matang terutama dari segi kualitas sumber daya manusia. Dari sekian banyak masalah dan tantangan guru sebagaimana telah disebutkan di atas, menurut hemat peneliti semua itu hanyalah rangsangan untuk meningkatkan profesionalisme guru semata. Lebih jauh jika kita perhatikan, maka kita akan menemukan berbagai problematika yang berkaitan dengan guru terjadi di lembaga-lembaga pendidikan formal. Salah satu contoh yang peneliti angkat dalam penelitian ini adalah MTs Daruttauhid Malang. Sejauh pengamatan peneliti, MTs Daruttuahid Malang merupakan lembaga pendidikan formal sebagaimana lembaga pendidikan formal lainnya. Adapun yang membuatnya berbeda dengan lembaga formal setingkat lainnya adalah karena MTs Daruttauhid Malang ini merupakan MTs yang dinaungi oleh Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Daruttauhid Malang, para guru MTs Daruttuahid Malang sebagian merupakan alumni dari LPI Daruttauhid Malang dan sebagian lagi dari guru-guru luar yang bukan alumni LPI Daruttauhid Malang yang tentunya memiliki kemampuan profesional yang tidak diragukan lagi, MTs Daruttauhid Malang dalam beberapa tahun terakhir ini mampu meluluskan semua siswanya dalam Ujian Nasional. Keberadaan lembaga MTs Daruttauhid Malang ini didahului oleh lembaga formal yang tingkatannya lebih tinggi yaitu MA Daruttauhid Malang. Beberapa hal tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk menjadikan MTs Daruttuahid Malang sebagai objek penelitian ini, namun yang paling utama membuat peneliti untuk meneliti di MTs Daruttauhid Malang adalah karena kedua lembaga formal di bawah naungan Lembaga Pendidikan Islam Daruttauhid ini dikepalai oleh satu orang kepala sekolah. Awal mulanya kedua lembaga formal ini masing-masing dikepalai oleh seorang kepala sekolah, namun pada masa-masa terakhir, kedua lembaga formal ini hanya dikepalai oleh satu orang kepala sekolah, dari keunikan inilah peneliti ingin meneliti tentang bagaimana seorang kepala sekolah menangani dua lembaga formal sekaligus dalam hal peningkatam profesionalisme guru yang ada di lembaga MTs Daruttauhid Malang yang membuatnya masih dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini merupakan hal yang luar biasa dan tentunya tidak mudah bagi seorang kepala untuk menangani dua lembaga. Oleh karena itu peneliti tidak ragu lagi untuk mengkaji dan meneliti di lembaga MTs Daruttauhid Malang. Penelitian ini berfokus pada tiga hal yaitu: 1) bagaimana profesionalisme guru di Mts Daruttauhid Malang?; 2) Bagaimana upaya kepala sekolah pada peningkatan profesionalisme guru di MTs Daruttauhid Malang?; 3) Apa faktor penghambat dan pendukung upaya kepala sekolah pada peningkatan profesionalisme guru di MTs Daruttauhid Malang?. Penelitian ini bertujuan secara khusus untuk menggambarkan secara mendalam tentang profesionalisme guru yang ada di MTs Daruttauhid Malang
  • 3. 17 serta mengungkapkan faktor yang memengaruhi dan menghambat upaya menuju profesional. Tinjauan Teori Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan tonggak bagi suatu lembaga pendidikan. Keberhasilah suatu lembaga tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah. Karena kepala sekolah merupakan pemimpin di lembaganya, maka ia harus mampu mencapai tujuan lembaga yang telah ditetapkan, ia harus mampu melihat perubahan, dan mampu melihat masa depan dalam kehidupan global yang lebih baik. Kepala sekolah mendapatkan bermacam-macam sebutan sebagaimana pendapat Arrifin (1998: 44-45) yang dikutip oleh Marno dan Triyo. Ada yang menyebut kepala sekolah sebagai guru (head techer dan head master), kepala sekolah (principal), kepala sekolah yang mengajar (teaching principal), kepala sekolah pensupervisi (supervising principal), direktur (director), administrator (administrator), pemimpin pendidikan (aducational leaderrship). Syarat menjadi kepala sekolah sebenarnya telah diatur oleh pemerintah secara khusus sesuai jenjang pendidikan. Sebagai contoh dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kriteria untuk menjadi kepala SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK meliputi: Berstatus sebagai guru SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK; Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK; dan Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan. Profesionalisme Guru Profesionalisme berasal kata dari kata profesi yang artinya bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan kejuruan) tertentu. Adapun profesional bermakna bersangkutan dengan profesi atau memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Secara bahasa profesionalisme berarti mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Menurut Dedi Supriyadi (1999) yang dikutip oleh Saondi. Guru sebagai suatu profesi di Indonesia baru dalam taraf sedang tumbuh (emerging profession) yang tingkat kematangannya belum sampai pada yang telah dicapai oleh profesi-profesi lainnya sehingga guru dikatakan sebagai profesi yang setengah-setengah atau semi profesional. Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang. Maka pengertian profesionalisme merujuk kepada komitmen sebagai anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya terus menerus. Adapun profesionalitas adalah sikap seorang profesional yang menjunjung tinggi kemampuan profesinya, ia akan bekerja dan mengerjakan sesuatu sesuai bidangnya. Senada dengan yang diungkapkan Kunandar, profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang. Kesimpulan
  • 4. 18 Berdasarkan uraian dalam pembahasan tentang hasil penelitian yang berjudul “Upaya Kepala Sekolah Pada Peningkatan Profersionalisme Guru (Studi Kasus di MTs Daruttauhid Malang)”, dapat diambil bebarapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Guru MTs Daruttauhid Malang sudah termasuk guru yang profesional. Hal ini berdasarkan pada kesesuaian bidang dengan materi yang diajarkan, penguasaan keilmuan yang mencukupi dan keinginan untuk terus melakukan peningkatan dalam hal keilmuan, pengalaman, dan kinerja, pengalaman mengajar yang cukup lama, serta dari sertifikasi sebagian guru. Peningkatan empat kompetesi guru yaitu kepribadian, profesionalisme, pedagogik, dan sosial telah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para guru. Kedua, Upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah MTs Daruttauhid Malang pada peningkatan profesionalisme guru sudah cukup baik. Hal ini berdasarkan kesesuaian realitas di lapangan dengan teori-teori yang berlaku secara umum. Namun ada satu langkah yang tidak peneliti temukan dalam teori yaitu kegiatan lesson study, ini merupakan langkah yang berbeda yang diupayakan kepala sekolah pada peningkatan profesionalisme guru MTs Daruttauhid Malang. Upaya kepala sekolah untuk meningkatkan empat kompetensi guru telah dilakukan secara tidak langsung dari berbagai kebijakan dan kegiatan terkait peningkatan profesionalisme guru MTs Daruttauhid Malang. Ketiga, Ada beberapa hambatan yang dialami kepala sekolah dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru MTs Daruttauhid Malang, antara lain, ketidaksesuaian antara honor yang diberikan dengan kinerja yang dikeluarkan, keterbatasan dana untuk melakukan kegiatan-kegitaan dalam upaya peningkatan profesionalisme guru, dan rendahnya kesejahteraan guru sehingga membuat kepala sekolah harus berupaya untuk memasukkan sebagian guru mengikuti program sertifikasi dengan harapan kesejahteraan mereka akan menjadi lebih baik. Adapun yang menjadi motivasi atau pendukung upaya kepala sekolah pada peningkatan profesionalisme guru adalah, kedudukannya sebagai alumni, rasa kasih sayang kepada bawahan yang timbul karena komunikasi yang baik, dan rasa saling menghormati antara kepala sekolah dan guru yang dihasilkan dari iklim sekolah yang baik. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Bafadal, Ibrahim. 2006. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Faisal, Sanapiyah. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakrata: Rajawali Pers. Marno dan Triyo Supriyanto. 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung: PT Refika Aditama.
  • 5. 19 Mulyasa, E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurdin, Syafruddin dan Basyiruddin Usman. 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers. Purwanto, M. Ngalim. 2006. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Redaksi Sinar Grafika. 2010. Undan-Undang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika. Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: ALFABETA Saondi, Ondi dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama Saudagar, Facruddin dan Ali Idrus. 2009. Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta: Gaung Persada Press. Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suryosubroto, B. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tim Penyusun. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesi (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka. Tim Penyusun. 2010. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 “tentang SISIDIKNAS dan tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN serta WAJIB BELAJAR”. Bandung: Citra Umbara. Tirtarahardja, Umar dan S. L. La Sulo 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Kasara. Usman, Moh. Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wahjosumidjo. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Yasmin, Martinis dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada Press. Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.