2. BATASAN
Virus bersifat parasitik, mikroorganisme yang dapat
menyerang sel-sel normal dan menyebabkan penyakit.
Kebutuhan terhadap – nutrisi, metabolisme dan
reproduksinya tergantung kepada sel-sel yang diinvasi.
Sistem imun merupakan mekanisme pertahanan tubuh
terhadap serangan virus, fungi, bakteri, dan zat asing
lainnya.
3. ANTIFUNGAL AGENTS
Merupakan obat hasil sintesis yang dapat
menghambat atau menghancurkan
pertumbuhan fungi.
.
Karakteristik dan Kegunaan
Cara kerja. Bersifat fungistatik atau fungicidal
terhadap sel yang sedang tumbuh atau istirahat, obat
ini tidak efektif untuk bakteri, rickettsia, atau virus.
.
Indikasi. Digunakan untuk penyakit infeksi Candida
pada kulit, membran mukosa, intestine dan vagina
seperti histoplasmosis dan cryptococcosis.
4. Kontraindikasi. Hypersensitif terhadap obat
antifungal dan gangguan ginjal
.
Efek samping. Nausea, muntah, diare, sakit
kepala, vertigo, sakit otot, anemia, dan
hipersensitif seperti pruritus, urticaria, gatal-
gatal, demam dan anaphylaksis
.
Dosis dan rute. Ditetapkan oleh dokter
5. Contoh obat :
Amphotericin B., Klotrimazole, Fluconazole,
Griseofulvin, Ketoconazole, dan Nystatin
Bentuk sediaan: Krim, lotion, salep, solution,
tablet dan vaginal suppository
6. ANTIVIRAL AGENTS
Merupakan obat hasil sintesis yang
dikembangkan untuk melawan penyakit
viral tertentu, seperti demam, influenza,
herpes genital, herpes zoster dan AIDS
Contoh obat : Acyclovir (Zovirax)
Karakteristik dan Kegunaan
Cara kerja. Secara in vitro menghambat aktivitas
virus herpes simplek tipe 1 dan 2, varicella
zoster, Epstein-Barr dan cytomegalovirus.
7. Indikasi. Digunakan pada pengobatan episode awal
penyakit herpes genital
Kontraindikasi. Hypersensitif terhadap formula
/komponen obat, wanita hamil dan menyusui
.
Efek samping.
Nausea, muntah, diare, anorexia, ngantuk, lelah, ede
ma, skin rash, bingung dan sakit kepala.
.
Dosis dan rute
Oral dosis awal 200mg/cap setiap 4 jam – 5 cap
/hari selama 10 hari
Salep dioleskan pada luka setiap 3 jam, 6 kali / hari
selama 7 hari
9. ANTIRETROVIRAL AGENTS
Merupakan kelompok obat yang
digunakan untuk pengobatan infeksi HIV,
terdapat empat kelompok :
.
1. Nucleoside reverse transcriptase inhibitors
(NRTIs)
2. Non-nucleoside reverse transcriptase
inhibitors (NNRTIs)
3. Protease inhibitors (PIs)
4. Fusion (entry) inhibitors (Fis)
11. IMMUNISASI
Merupakan keadaan terlindung atau
resisten terhadap penyakit tertentu
karena terbentuknya antibodi
Immunisasi Aktif ; produksi antibodi / antitoksin
sebagai respon pemberian vaksin atau toksoid
Immunisasi Pasif ; keadaan imunitas sementara
karena pemberian antitoksin atau antibodi
12. IMMUNIZING AGENTS
Vaccines, Toxoid, Immune Globulin,
Specific Immune Globulin, Antitoksin
.
Imunisasi untuk anak dan dewasa:
Vaksin Diphteria, Tetanus Toxoid dan Acellular
Pertusis Adsorbed (DTaP)
Vaksin Haemophilus b Conjugate
Vaksin Haemophilus b Conjugate dan Hepatitis B
Vaksin Hepatitis A
Vaksin Hepatitis B (Rekombinant)
Influenza type A dan B