SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 50
i
Materi Pelatihan
                                                      PUBLIC SPEAKING

                 DIKLAT TEKNIS HUBUNGAN MASYARAKAT
                           (PUBLIC RELATIONS)

                                                 dipersembahkan khusus untuk:




                                                dan diselenggarakan bekerjasama dengan:




                                                                  disusun oleh:
                                                                 Tarsih Ekaputra
                                   Public Relations Consultant, Trainer & Director of mistertipr
                                          mobile: +62 87878778753 / +62 8567 515 749
                                            e-mail:tarsihekaputra@trainersclub.or.id
                                                 tarsihekaputra@mistertipr.com



                                                                               ------
[Tarsih Ekaputra adalah director dari mistertipr dan Executive member of Trainers Club Indonesia (TCI) yang juga aktif sebagai PR Consultant di beberapa perusahaan
advertising dan business community atau lembaga swadaya masyarakat. Hingga saat ini ia juga sebagai Redaktur F (Film) Magazine, Trainer di The International
 Republican Institute (IRI) untuk media relations dan Candidate branding dan Branding New Party. Selain itu ia juga pernah menjadi instruktur tamu untuk tema
  media relations dan creative writing di Selapa Polri untuk Dikjur Humas angkatan 2008. Tahun lalu bersama dengan Progresiff Communications ia dipercaya
menjadi Program Director Pelatihan Public Speaking DivHumas Mabes Polri (27 Juli s/d 15 Agustus 2008 di Hotel Paragon Jakarta). Personal web: www.mistertipr.com




                                                                                    i
pengantar




            ii
daftar isi


                                                                   DAFTAR ISI
 Pengantar Penyusun............................................................................................................. ii
 Daftar Isi ........................................................................................................................ .....   iii
 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................                      1
          A. Deskripsi Singkat
          B. Hasil Belajar
          C. Indikator Hasil Belajar
          D. Pokok Bahasan
 BAB II PUBLIC SPEAKING & KECEPATAN INFORMASI......................................... 2
          A.Pembahasan
          B. Sikap Public dan Pengaruhnya bagi organisasi
          C. Kebutuhan Masyarakat akan Informasi
          D. Sumber Informasi Public
          E. Wartawan & Berita
          F. Rangkuman
 BAB III DASAR-DASAR PUBLIC SPEAKING............................................................... 5
          A. Definisi Public Speaking
          B. Prinsip-Prinsip Public Speaking
          C. Konsep Public Speaking
          D. Unsur-Unsur Public Speaking
          E. Metode Public Speaking
          F. Diskusi & Latihan
          G. Rangkuman
 BAB IV PERSIAPAN & PRAKTIKPUBLIC SPEAKING .............................................. 9
          A. Tujuan & Pemetaan Audience
          B. Mengorganisasikan Materi
          C.Teknik Menulis Naskah Public Speaking
          D.Menyampaikan Pesan
          E. Hambatan Public Speaking
 BAB V TALK WITH CAMERA........................................................................................                              28
          A. Kamera dan pengaruhnya
          B. Masalah yang Sering Timbul
          C. Angle & Personal Style
          D. Pakaian & Aksesoris



                                                                               iii
daftar isi


                                                      DAFTAR ISI


 BAB VI MEDIA RELATIONS............................................................................................ 31
        A. Definisi Media Relations
        B. Teknik berhadapan dengan wartawan.
        C. Teknik menjawab pertanyaan wartawan.
        D. Yang boleh dan Yang Tidak
        E. Diskusi
        F. Rangkuman
 BAB VII VOCAL DEVELOPMENT ....................................................................................36
        A. Suara dan Teknik Berbicara
        B. Public Speaking dan Vocal Management
        C. Kapan Public Speaking dibutuhkan
        D. Konsep 3 ”V”
        E. Anatomi Suara
        F. Latihan




                                                           iv
bab 1



                                      PENDAHULUAN


A. Deskripsi Singkat
    Modul ‘'Public Speaking’' ini membahas tentang prinsip public speaking; persiapan
    public speaking; mengorganisasikan materi; menghantarkan pesan; dan kiat
    menghantar public speaking yang persuasif.


B. Hasil Belajar
    Setelah pelatihan, peserta latih diharapkan tahu dan memahami prinsip dasar
    public speaking, serta mampu menghantarkannya kepada publik secara persuasif.


C. Indikator Hasil Belajar
Setelah pelatihan, peserta latih diharapkan :
    1. Mampu menjelaskan prinsip public speaking.
    2. Mampu mempersiapkan public speaking.
    3. Mampu menyusun dan mengorganisasikan materi public speaking.
    4. Mampu menghantarkan pesan dalam public speaking.
    5. Mampu memilih tindakan yang tepat ketika menghadapi masalah dalam
       menghantar public speaking.


D. Pokok Bahasan
    1. Seni Kehumasan: Public Speaking dan kecepatan informasi.
    2. Dasar-dasar Public Speaking.
    3. Persiapan dan Praktik Public Speaking.
    4. Talk with Camera: Kiat Berhadapan dengan Kamera TV
    5. Vocal Development / Management.
    6. Media Relations: Kiat Berhadapan dengan Wartawan
    7. Teknik Menulis Naskah Public Speaking.
    8. Coaching Clinic: Berbagi Pengalaman Dengan Public Fegure



                                                1
bab 2


                                         SENI KEHUMASAN:
                     PUBLIC SPEAKING & KECEPATAN INFORMASI

      “Peserta pelatihan disuguhi dan diajak secara aktif untuk berdiskusi seputar trend terkini yang terjadi di
       dalam kegiatan public speaking yang menyangkut 3 sisi; pertama sisi public, kemudian sisi media, dan
      ketiga adalah sisi organisasi. Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu: memahami dan menyiasati
               arus informasi secara bijak dan strategis melalui kegiatan public speaking yang tepat”.



  A. Pembahasan
      Public Speaking adalah bagian dari kegiatan kehumasan. Sedangkan kehumasan menurut
  Frank Jefkins dalam Public Relations Techniques adalah sebuah upaya dari organisasi untuk
  menjalin hubungan baik dengan public (media, instansi terkait, internal dalam organisasi dan
  masyarakat umum) sehingga didapatkan saling pengertian secara berkesinambungan. Lebih
  lanjut Frank Jefkins menjelaskan bahwa kehumasan adalah seni dan keahlian sebuah organisasi
  dalam menganalisis berbagai gejala yang sedang berlangsung di tengah masyarakat, serta prediksi
  mengenai bernagai konsekuensi yang akan dihadapi organisasi tersebut. Hasilnya akan
  diimplementasikan dalam program-program pelayanan masyarakat yang saling menguntungkan.
      Oleh karenanya, untuk menunjang sukses kerja kehumasan diperlukan ketrampilan khusu
  dan salah satunya adalah ketrampilan dalam menyampaikan/mengkomunikasikan beragam
  informasi, langkah dan kebijakan yang diambil oleh organisasi dan diimplementasikan ke dalam
  kegiatan yang disebut dengan public speaking. Karenanya ada beberapa hal yang wajib untuk
  diketahui dan dikuasai oleh seorang public speaker antara lain;


  B. SIKAP PUBLIK
       Dalam hal ini, sikap publik dibagi dalam dua kategori; pertama adalah sikap negatif yang
         merugikan organisasi dan kedua adalah sikap positif yang menguntungkan bagi organisasi.


  -   SIKAP NEGATIF
      1. Sikap tidak bersahabat (antipatif)
      2. Penuh prasangka
      3. Ketidak pedulian
      4. Ketidaktahuan
      Dari hal diatas hasilnya adalah RUMOR (desas-desus)



                                                      2
::SeniKehumasan



-   SIKAP POSITIF
    1. Simpati
    2. Penerimaan tanpa prasangka
    3. Keingintahuan
    4. Pengetahuan
    Dari hal diatas hasilnya adalah Fakta Sebenarnya yang diketahui masyarakat.


C. KEBUTUHAN MASYARAKAT AKAN INFORMASI
    1. Kecepatan informasi
    2. Informasi yang faktual dan akurat
    3. Informasi yang memiliki “kedekatan” dengan masyarakat
    4. Informasi tentang penyelesaian masalah yang berkesinambungan dan transparan.
    5. Kabar Gembira
    6. Rasa Aman


D. SUMBER INFORMASI (yang paling mudah didapat masyarakat)
    1. Rumor dikalangan masyarakat (baik yang didapat dari SMS atau bisik-bisik antartetangga).
    2. Radio
    3. Televisi
    4. Internet (blog/website)
    5. Polisi


E. WARTAWAN & BERITA
    -   NEWS VALUE (yang paling dicari oleh wartawan/media)
    1. News                   10. Conflic
    2. Important              11. Drama / human interest
    3. Unique                 12. Scandal
    4. Prominence
    5. Relevance
    6. Magnitude
    7. Proximity
    8. Cover both side
    9. Impact




                                                 3
::SeniKehumasan



-   SUMBER BERITA BAGI WARTAWAN
    1. Masyarakat
    2. Media-media lainnya (koran, radio, majalah, televisi, internet, kantor berita)
    3. Aparat keamanan (Polisi, Tentara)
    4. Pejabat pemerintahan (pusat dan daerah)
    5. Tokoh masyarakat
    6. Sesama wartawan


-   KIAT MEDIA DALAM MEMBURU BERITA
    1. Menempatkan wartawan pada pos-pos penting (instansi pemerintah pusat/daerah,
       kepolisian, organisasi kemasyarakatan/politik)
    2. Menyebarkan wartawan secara mobile (hunting)
    3. Memperbanyak koresponden dan kontributor (stringer)




F. RANGKUMAN
    Arus informasi begitu tumbuh dan berkembang serta mengalir begitu cepat, di sisi lain
seorang humas memiliki tingkat kesulitan terkait dengan tuntutan publik akan kecepatan informasi
ini. Beberapa hal di atas menjadi bekal kita untuk dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan
publik akan kesiapan dan ketrampilan kita dalam menyajikan informasi, baik melalui kegiatan
kehumasan yang lain maupun dalam aktivitas public speaking. Untuk dapat memenuhi kebutuhan
publik dan organisasi terkait dengan penyebaran informasi ini perlu diperhatikan beberapa
langkah berikut;
1. Perkuat sentra-sentra informasi yang sudah ada, dengan memperbanyak petugas-petugas
    khusus di bidang tersebut.
2. Menjadikan Masyarakat sebagai Sumber Informasi.
3. Bekerja sama dengan wartawan.
4. Menjadi wartawan.




                                                4
bab 3


                         DASAR - DASAR PUBLIC SPEAKING

   “Peserta pelatihan disuguhi dan diajak secara aktif untuk berdiskusi seputar pengertian/definisi public
   speaking, prinsip-prinsip public speaking, konsep, unsur dan metode public speaking sehingga peserta
   kedepannya mampu menjelaskan definisi public speaking dengan baik, memahami prinsip, konsep dan
  unsur-unsur dalam kegiatan public speaking, serta mampu memahami dan menyusun strategi/metode dalam
                                             Public Speaking ”.


A. DEFINISI PUBLIC SPEAKING
  Untuk dapat memahami pengertian public speaking, terlebih dahulu kita perlu memahami
  arti/definisi public speaking. Berikut beberapa definisi public speaking;
  1. Menurut Webster’s Third New International Dictionary, Public Speaking adalah: a). The
       act of process of making speeches in public (proses pembicaraan di depan publik).
       b). The art of science of effective oral communication with an audience (seni ilmu
       pengetahuan mengenai komunikasi lisan yang efektif dengan para pendengarnya).
  2. Menurut David Zarefsky, dalam Public Speaking: Strategic for Success; “Public speaking
       is a continous communication process in which message and signals circulate back and
       forth between speaker and listeners.” (Berbicara di muka umum adalah suatu proses
       komunikasi yang berkelanjutan di mana pesan dan lambang bersirkulasi ulang secara
       terus menerus antara pembicara dan para pendengarnya).
  3. Menurut Ys. Gunadi dalam Himpunan Istilah Komunikasi; Public Speaking adalah
       komunikasi yang dilakukan secara lisan tentang sesuatu hal atau topik dihadapan banyak
       orang. Tujuannya antara lain untuk mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah
       opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi kepada masyarakat di tempat
       tertentu.


  Dari beberapa definisi tersebut, dapat kita rangkum menjadi satu kesatuan, bahwa public
  speaking adalah seni berbicara di depan umum/publik tentang suatu hal/topik tertentu secara
  lisan, dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan
  penjelasan, dan memberikan informasi.




                                                    5
::DasarPublicSpeaking



B. PRINSIP-PRINSIP PUBLIC SPEAKING
   Rata-rata orang dewasa menghabiskan 30% dari waktu yang mereka miliki (selain saat
   tidur), untuk melakukan percakapan. Dan percakapan sehari-hari itu memiliki banyak
   persamaan dengan public speaking. Stephen E. Lucas dalam bukunya The Art of Public
   Speaking menyebutkan bahwa keahlian Anda dalam melakukan percakapan sebenarnya
   adalah keahlian yang paling penting untuk Anda gunakan dalam public speaking. Keahlian
   itu yang dimaksud adalah:

   1. Mengorganisasikan pikiran kita sesuai logika
      Ketika memberikan petunjuk pada rekan pers agar ia bisa ke kantor Anda untuk mengikuti
      konferensi pers yang akan Anda adakan, maka tidak mungkin melakukannya dengan
      cara mengatakan:
      “Saat Anda turun dari jalan tol dalam kota, Anda akan melihat rumah makan yang besar
      di sebelah kiri. Tapi sebelum itu, jangan lupa untuk terus menggunakan jalan tol sampai
      Anda tiba di pintu keluar tol Rawamangun. Biasanya beberapa anak SD akan terlihat
      bermain di depan sekolah mereka, jadi hati-hatilah setelah kamu belok di lampu merah.
      Terus Anda juga harus lewat jalan Pisangan, kalau mau menuju jalan tol tadi. Tapi kalau
      Anda melewati toko roti, berarti kamu sudah kelewatan. Oh iya, kantor Saya yang
      berwarna biru.”

       Sebaliknya, Anda akan menyampaikan petunjuk kepada rekan pers secara sistematik,
       tahap demi tahap, dari kantornya sampai kantor Anda. Tentu Anda akan mengorganisasikan
       pesan Anda.

   2. Menjahitkan baju pesan’ sesuai dengan lawan bicara kita
      Ketika Anda berbicara dengan pimpinan Anda mengenai suatu isu, tentu tidak akan sama
      dengan ketika Anda berbicara kepada kolega Anda.

   3. Menyampaikan cerita untuk dampak yang maksimum
      Seperti ketika Anda sedang menceritakan cerita lucu, tentu Anda tidak akan langsung
      menyebutkan klimaks dari kelucuan cerita Anda, melainkan dengan membangun cerita
      dari awal, meningkatkan intonasi untuk mendapatkan efek yang terbaik.

   4. Beradaptasi dengan feedback lawan bicara
      Kapanpun bicara dengan seseorang, Anda tentu memperhatikan perbuatan atau ekspresi
      wajah mereka, untuk mengetahui apakah mereka senang atau tidak. Keahlian kita dalam
      melakukan percakapan di atas, dibutuhkan dalam public speaking. Karena kebiasaan
      melakukan percakapan dengan baik akan menjadikan Anda mudah pula untuk berbicara
      dalam berbagai situasi dan suasana seperti berdiskusi, pertemuan bisnis, wawancara,
      dan jumpa pers. Kemampuan berbicara dalam berbagai keadaan dan situasi inilah yang
      disebut sebagai public speaking



                                              6
::DasarPublicSpeaking



Walaupun terdapat kemiripan, public speaking dan percakapan sehari-hari tidaklah kembar siam.
Bahkan terdapat tiga perbedaan utama antara percakapan dengan public speaking, yaitu:


1. Public Speaking harus terstruktur secara sangat baik.
   Seringkali Anda akan dibatasi oleh waktu. Pendengar juga tidak bisa sembarangan memberikan
   komentar dan pertanyaan karena sudah ditetapkan dan diatur waktunya. Anda juga dituntut untuk
   dapat mencapai tujuan dari pembicaraan Anda. Saat mempersiapkan diri, Anda juga harus memikirkan
   kemungkinan jawaban, dan pertanyaan yang dapat muncul dari pikiran pendengar. Karena itu pada
   dasarnya, public speaking menuntut perencanaan yang rinci dan lebih teliti dari percakapan biasa.


2. Public Speaking menuntut penggunaan bahasa yang formal.
   Pendengar biasanya akan beraksi negatif pada pembicara yang tidak mempercantik bahasa mereka
   saat membicarakan keadaan pendengar.


3. Public Speaking menuntut metode penyampaian yang berbeda.
   Kalau berbicara pada situasi informal, Anda sering berbicara pelan, menggunakan kata-kata seperti
   “gitu lho,” “tau gak sih,” dan sering memberikan jeda sambil mengeluarkan suara seperti, “ee..,”
   “hmm.” Sedangkan pada public speaking, Anda harus menyesuaikan volume suara untuk dapat
   didengar dengan jelas dan menghindari kebiasaan yang kurang sopan dan mengganggu. Karena
   itu, public speaking juga sangat erat kaitannya dengan penampilan.


Pendengar akan selalu menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan penampilan Anda. Mereka akan
menanggapi:
   a. 55% dari ekspresi dan bahasa tubuh Anda.
   b. 37% dari tekanan suara Anda.
   c. 8% dari apa yang Anda ucapkan.


Lalu bagaimana suara yang baik itu?
   a. Bernada menyenangkan, membawa rasa persahabatan.
   b. Alami, menunjukkan kepribadian pembicara.
   c. Dinamis, bertenaga dan punya kekuatan, meski barangkali tidak keras.
   d. Ekspresif, mengungkap berbagai arti dan rasa, tidak monoton.
   e. Mudah didengar, cukup keras dan jelas.




                                                   7
::DasarPublicSpeaking




  Perbedaan antara percakapan dan public speaking seperti yang telah dijelaskan di atas dapat terjadi
  karena pada dasarnya public speaking memiliki maksud dan tujuan untuk:
  1. Persuading.
    Membujuk orang untuk melakukan sesuatu yang Anda anggap benar.
  2. Informing.
    Memberitahu orang mengenai hal-hal yang tidak mereka ketahui.
  3. Entertaining.
    Menghibur orang, lalu membuat mereka merasa senang, dan merasa nyaman dengan diri mereka
    sendiri. Karena itu, ketika Anda akan berbicara mengenai isu-isu seperti good governance,
    gender, atau desentralisasi, maka Anda akan sangat memerlukan kemampuan public speaking.
    Sebab dengan public speaking Anda akan mampu mempengaruhi pemikiran orang-orang
    mengenai hal-hal yang penting. Stephen E. Lucas menjelaskan bahwa public speaking dapat
    menghasilkan sesuatu yang berbeda atau membuat perubahan pada dunia dengan cara yang
    sederhana, yaitu berbicara.
C Rangkuman
  Rata-rata orang dewasa menghabiskan 30% dari waktu yang mereka miliki (selain saat tidur),
  untuk melakukan percakapan. Dan percakapan sehari-hari itu memiliki banyak persamaan dengan
  public speaking. Namun sebenarnya terdapat perbedaan antara percakapan dan public speaking,
  karena pada dasarnya public speaking memiliki maksud dan tujuan untuk: Persuading (Membujuk
  orang untuk melakukan sesuatu yang Anda anggap benar); Informing (Memberitahu orang mengenai
  hal-hal yang tidak mereka ketahui); dan Entertaining (Menghibur orang, lalu membuat mereka
  merasa senang, dan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri). Sedangkan pecakapan biasa
  belum tentu.




                                                    8
bab 4

                                  PERSIAPAN PUBLIC SPEAKING

         “Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu: menjelaskan mengenai persiapan
                 persiapan yang harus dilakukan dalam menghadapi public speaking”.


A. Pembahasan
Saat mengetahui bahwa Anda akan melakukan public speaking, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menetapkan topik. Biasanya topik sangat dipengaruhi oleh tema acara, karakterisktik pendengar dan kemampuan
pembicara sendiri, namun topik yang baik biasanya lahir dari:
      1. Topik yang Anda tahu banyak, dan
      2. Topik yang Anda ingin tahu lebih banyak lagi.
Karena itu dalam menetapkan topik, Anda dituntut untuk aktif mengumpulkan informasi. Baik itu dengan diskusi,
mencari bukti, atau data yang dibutuhkan. Selanjutnya setelah topik ditetapkan, Anda juga harus menetapkan
tujuan. Penetapan tujuan merupakan pintu gerbang persiapan public speaking. Karena setelah menetapkan tujuan,
Anda akan mengetahui persiapan-persiapan apa saja yang harus Anda lakukan selanjutnya.

Tujuan public speaking dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:
1. Tujuan Umum
     Telah dijelaskan sebelumnya, tujuan umum public speaking terdiri dari tiga macam, yaitu: membujuk,
memberi tahu, dan mengibur. Yang harus Anda perhatikan adalah, jangan sampai tujuan yang ingin digunakan
overlapping dengan tujuan lain. Karena seringkali orang tercampur dalam menetapkan tujuan, khususnya tujuan
memberi informasi dengan tujuan membujuk. Padahal jika tujuan umumnya menginformasikan, maka Anda
harus bertindak sebagai guru atau pengajar. Dimana Anda harus menyampaikan informasi dengan sangat jelas,
akurat, dan menarik perhatian, agar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pendengar. Ini berarti
memberikan pendengar informasi yang tidak mereka ketahui sebelumnya. Sedangkan jika tujuan umumnya
membujuk, maka peran Anda adalah sebagai penasihat, atau pendukung berat dari ide yang Anda kemukakan.
Berarti Anda harus berupaya menyusun tindakan, atau merubah perilaku pendengar.

2. Tujuan Khusus
      Setelah memilih tujuan umum, Anda harus tajamkan tujuan tersebut menjadi tujuan khusus pembicaraan
yang akan dilakukan. Tujuan khusus harus fokus pada satu aspek. Anda harus dapat mengutarakan tujuan khusus
itu ke dalam
sebuah kalimat yang padat, hingga orang lain dapat mengidentifikasikan secara tepat apa yang ingin Anda capai,
seperti:
      a. Untuk menginformasikan pendengar Saya tentang …….
      b. Untuk membujuk pendengar Saya agar melakukan ……
Untuk memudahkan Anda, berikut ini adalah prinsip umum yang dapat digunakan dalam membuat pernyataan
tentang tujuan khusus public speaking Anda.
      a. Tulis pernyataan tujuan Anda dalam kalimat padat yang lengkap.
      b. Ekspresikan tujuan Anda dalam pernyataan, bukan pertanyaan.
      c. Hindari bahasa simbolik.
      d. Batasi tujuan Anda hanya menjadi satu tujuan yang jelas.
      e. Pastikan tujuan Anda tidak terlalu umum atau kurang jelas.

                                                       9    2
::PersiapanPublicSpeaking



   Terkadang Anda dapat langsung membuat tujuan khusus setelah mengetahui topik pembicaraan. Namun kadang,
Anda harus melakukan riset terlebih dahulu untuk menetapkannya. Hal ini tergantung dari seberapa paham dan
dekatnya Anda dengan topik yang akan dibicarakan. Tapi bagaimanapun itu, setelah selesai menyusun tujuan khusus,
coba tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
   a. Apakah tujuannya sejalan dengan misi Anda?
   b. Dapatkah Anda mencapai tujuan dengan waktu yang tersedia?
   c. Apakah tujuannya relevan dengan pendengar Anda?
   d. Apakah tujuannya cukup bernilai bagi pendengar Anda?
   e. Apakah tujuannya terlalu teknis?

    Karena pembicaraan yang paling cepat membuat pendengar tertidur adalah pembicaraan yang kering, dan hanya
seputar masalah teknis. Setelah Anda menetapkan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus, maka untuk semakin
memudahkan public speaking Anda, tujuan khusus itu dapat dikembangkan lagi menjadi ide sentral. Yaitu isi
singkat dari apa yang ingin Anda sampaikan pada pendengar untuk semakin mempertajam tujuan khusus Anda.
Untuk lebih jelasnya, coba Anda perhatikan contoh berikut.
    Topik : Good Governance
    Tujuan Umum : Untuk membujuk
    Tujuan Khusus : Untuk membujuk para aparat Humas lembaga pemerintah agar bersikap profesional dalam
                      membentuk reputasi positif lembaga yang diwakilinya.
    Ide Sentral : Untuk dapat bersikap profesional, aparat harus berusaha meningkatkan kualitas pribadi.

    Cara lain untuk membuat ide sentral adalah dengan menetapkan ‘pesan residual,’ yaitu: pesan apa yang Anda
ingin pendengar tetap ingat, setelah mereka melupakan semua isi public speaking Anda. Pada dasarnya pedoman
membuat ide sentral memiliki kesamaan dengan pedoman membuat tujuan khusus yang baik, yaitu:
    1. Ide sentral harus ditulis dalam kalimat padat yang lengkap.
    2. Jangan menggunakan bentuk pertanyaan.
    3. Hindari bahasa simbolik.
    4. Pastikan ide Anda tidak terlalu umum atau kurang jelas.

    Selesai menetapkan topik, tujuan umum, tujuan khusus, dan ide sentral, bukan berarti rencana public speaking
Anda dapat berjalan dengan lancar. Karena selain hal tadi, Anda juga harus melakukan analisis terhadap calon
pendengar Anda. Coba Anda bayangkan. Ketika orang mendengar pidato, kadang mereka memperhatikan dan
kadang mereka membiarkan pikiran mereka menerawang. Hal ini menunjukkan bahwa orang mungkin dapat dipaksa
untuk menghadiri
seseorang berpidato, tapi tidak seorangpun yang dapat membuat seseorang mendengar, kecuali jika mereka
menginginkannya.
    Karena itu timbul pertanyaan “Apa yang orang ingin dengar?” Stephen E. Lucas mengatakan bahwa jawabannya
sangat sederhana. Orang biasanya ingin mendengar tentang hal-hal yang berarti bagi mereka. Orang itu sifatnya
egois (egocenstric). Mereka memberikan perhatian yang besar terhadap pesan yang mempengaruhi nilai-nilai
mereka, kepercayaan mereka, dan keberadaan mereka. Pertanyaan yang sering diajukan pendengar adalah, “Mengapa
hal ini penting bagi saya?”
    Tidak ada hal yang paling membuat orang tertarik, selain tantang diri mereka sendiri, masalah mereka sendiri,
dan cara menyelesaikan masalah mereka itu. Karena itu, pembicara yang baik adalah yang berorientasi pada
pendengarnya. Anda harus tahu bahwa landasan public speaking bukanlah untuk membuat Anda menjadi di atas
atau superior dari pendengar. Melainkan untuk membangkitkan perasaan, dan keinginan yang kuat dari pendengar.
Sehingga dapat menghasilkan respon yang sesuai dengan keinginan Anda.



                                                    10
::PersiapanPublicSpeaking


     Hal ini tidaklah begitu berbeda dengan apa yang Anda lakukan setiap hari pada kehidupan sosial Anda. Andaikan
saja instansi Anda diulas dalam sebuah surat kabar. Mereka menyebutkan divisi tertentu dalam instansi Anda tidak
profesional dalam memberikan pelayanan pada publik. Padahal instansi Anda sedangmenggalakkan program good
governance. Setelah membaca ulasan tersebut, tentu tidak mungkin Anda mengatakan, “Dasar pembuat masalah!
Mengapa divisi itu tidak berpartisipasi dalam program good governance kita?” Pernyataan ini tidak mungkin Anda
utarakan karena belum tentu ulasan surat kabar itu benar. Inilah sebabnya kebanyakan orang yang membahas topik
kontroversial, akan memulai dengan pernyataan yang netral agar dapat melihat bagaimana pendengar mereka
merespon. Mereka akan mengatakan, “Apakah Anda mendengar berita tentang divisi itu hari ini?” atau “Apakah
Anda tahu apa yang terjadi di divisi itu?”
     Dengan memulai pernyataan netral, berarti Anda tidak ‘memukul’ orang dengan pendapat Anda. Di sisi lain,
Anda juga tidak perlu sepakat dengan pendapat yangberbeda. Perinsip-prinsip seperti ini sebenarnya merupakan
prinsip psikologi. Secara spesifik, prinsip psikologi bagi seorang public speaker adalah:
     1. Pendengar akan mendengar dan menilai apa yang Anda katakan. Khususnya pada hal-hal yang pada dasarnya
        pendengar sudah mengetahui dan meyakininya.
     2. Anda harus mencocokkan pesan Anda dengan pendengar. Ini berarti Anda harus menunjukkan bahwa hal
        yang Anda bicarakan cocok untuk mereka, dan menjelaskan mengapa mereka harus peduli seperti Anda
        peduli.
     Dari prinsip tersebut, maka jelas bahwa orang hanya mengerti tentang hal-hal yang sesuai dengan pengalaman
mereka. Artinya, untuk dapat berkomunikasi dengan mereka, Anda harus dapat memasuki pengalaman mereka.
Walaupun Anda tidak bisa benar-benar memasuki pengalaman orang, tapi Anda dapat mempelajari dengan baik
tentang pendengar, sehingga Anda dapat mengetahui apa yag harusAnda lakukan untuk membuat pesan Anda
menjadi jelas dan berarti.
Salah satu cara public speakers menganalisis pendengarnya adalah ‘analisis demografi.’ Yaitu menganalisis
pendengar dengan merujuk pada hal-hal yang dapat diamati, antara lain:

1. Usia
Akan susah apabila Anda mengamati setiap usia yang akan menjadi pendengar dalam public speaking Anda. Namun
sekumpulan orang dengan kemiripan usia membentuk sebuah generasi. Dimana setiap generasi memiliki kemiripan
nilai dan pengalaman, yang membedakan mereka dengan generasi lain.

2. Gender
Public speaker yang baik akan teliti ketika menganalisis perbedaan maupun persamaan antara pria dan wanita. Yang
perlu Anda perhatikan adalah menghindari penggunaan bahasa yang mengandung unsur gender. Kata
“bapak-bapak,” atau “ibu-ibu,” kadang dapat melahirkan persepsi negatif dalam diri pendengar. Mereka dapat
merasa tidak diberi kesempatan yang sama, merasa dipojokkan, hingga direndahkan, atau dianggap tidak mampu.
Walaupun Anda tidak bermaksud seperti itu.

3. Suku, budaya, dan bangsa
Perbedaan suku, budaya, dan bangsa dapat menghasilkan respon yang berbeda pula. Karena itu, setiap petugas
Humas lembaga pemerintah di daerah, dituntut untuk memahami dengan baik karakteristik suku, budaya, dan bangsa
dimana lembaga mereka berada.Beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar dapat menghindari respon
negatif dari pendengar yang memiliki perbedaan suku, budaya, dan bangsa, adalah:
    a. Mengenali apakah ada dari pendengar Anda yang memiliki orientasi berbeda, berhubungan dengan topik
        yang akan disampaikan, karena perbedaan suku/budaya/bangsa.
    b. Coba bayangkan orientasi mereka dan pikirkan bagaimana orientasi mereka tersebut dapat mempengaruhi
        respon mereka terhadap pesan yang ingin Anda sampaikan.
    c. Sesuaikan pesan Anda agar tetap menjadi pesan yang se-jelas, se-tepat, dan se-meyakinkan mungkin bagi
        setap latar belakang suku/budaya/ bangsa pendengar Anda.


                                                          11
::PersiapanPublicSpeaking



4. Agama
     Kapanpun Anda berbicara tentang topik yang bersinggungan dengan agama, maka pastikan Anda telah
mempertimbangkan orientasi agama dari para pendengar Anda. Dampak terkecil jika tidak mempertimbangkan
hal ini adalah melemahnya kekuatan public speaking Anda. Namun fatalnya, hal ini dapat membuat Anda benar-
benar malu di hadapan pendengar Anda.

5. Keanggotaan dalam kelompok tertentu
     Indonesia saat ini telah memasuki dimensi group-oriented. Pekerja tergabung dalam serikat pekerja, profesional
bisnis dengan club-nya, beragam profesi seperti dokter, pengacara, hingga public relations memiliki asosiasi dan
perkumpulannya, pencinta lingkungan dengan kelompok pelindung ozon-nya, para feminis dengan organisasi
wanitanya, dan masih banyak lagi. Memahami karakteristik mereka akan memaparkan kepada Anda petunjuk
yang sempurna mengenai ketertarikan dan kebiasaan pendengar Anda. Selain analisis demografi di atas, Anda juga
bisa melakukan ‘analisis situasi’. Yaitu menganalisis ancaman dari luar diri pendengar, yang dapat muncul dalam
situasi tertentu pada kegiatan public speaking Anda, yaitu:

1. Ukuran/Jumlah Pendengar
    Melakukan public speaking dengan pendengar yang berjumlah banyak, lebih membutuhkan pengalaman
dibandingkan dengan pendengar yang berjumlah sedikit. Tapi seberapapun ukuran pendengar yang akan Anda
hadapi, camkan prinsip berikut ini dalam benak Anda. Semakin besar jumlah pendengar Anda, maka semakin
formal pula public speaking yang harus Anda lakukan.

2. Perilaku yang dipengaruhi oleh setting fisik
     Kemampuan menangkap materi oleh pendengar juga dipengaruhi oleh faktorfaktor yang berada di luar kontrol
pendengar, dan Anda sendiri. Saat melakukan public speaking di luar ruangan, Anda akan dihadapi oleh banyak
kejutan yang tidak menyenangkan (kecuali Anda mempersiapkan public speaking Anda dengan sebaik mungkin).
Jangan malu menanyakan pada panitia mengenai keadaan tempat dilakukannya public speaking. Jika memungkinkan,
lihat dengan mata Anda sendiri tempat tersebut beberapa hari sebelum kegiatan, atau datang lebih
awal untuk menganalisis dan memeriksa tempat Anda akan melakukan public speaking. Amati kondisi-kondisi
seperti temperatur ruangan dan posisi pembicara dengan pendengar (apakah pendengar dapat melihat pembicara
dengan baik atau tidak). Intinya, lakukan pembenahan semaksimal mungkin atas semua hal yang bisa mengontrol
keadaan pendengar.
     Lalu bagaimana hal-hal yang tidak dapat Anda kontrol? Misalkan saja public speaking Anda dijadwalkan
setelah makan siang atau malam (ctt: setelah makan, temperatur badan akan meningkat, karena terjadi pembakaran
dalam tubuh). Sementara ruangannya terlalu kecil, dan pendengarnya terlalu banyak dari perkiraan. Ditambah
temperatur ruangan tidak dapat didinginkan lagi suhunya. Tentu saja situasi seperti ini menuntut Anda untuk bekerja
lebih keras lagi dalam menyesuaikan diri Anda dengan kondisi pendengar. Dimana Anda harus membuat public
speaking Anda semenarik dan sehidup mungkin. Lalu jangan biarkan situasi yang tidak menguntungkan ini
mempengaruhi konsentrasi Anda. Karena jika pendengar melihat Anda bersemangat, tanggap, dan menyatu dengan
topik, maka pendengar dapat melupakan kondisi ketidaknyamanan fisik tadi dan menjadi terbawa suasana oleh
semangat Anda.

3. Kedudukan pendengar terhadap subjek
    Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Anda harus menanamkan pikiran tentang pendengar dalam benak Anda
ketika memilih topik. Idealnya Anda memilih topik yang cocok dengan mereka dan Anda sendiri. Namun ketika
Anda telah mendapatkan topiknya, Anda juga harus melakukan pertimbangan yang lebih rinci tentang bagaimana
pendengar Anda akan bereaksi terhadap topik tadi. Untuk itu Anda harus mengetahui:


                                                        12
::PersiapanPublicSpeaking


a. Tingkat ketertarikan mereka terhadap topik
   Cara yang dapat Anda lakukan untuk membangkitkan ketertarikan pada topik yang akan Anda bawakan
antara lain dengan memanfaatkan pembukaan public speaking yang menyedot perhatian, menggunakan
material pendukung yang memikat, bahasa yang jelas, teknik penyampaian yang dinamis, dan alat bantu visual
yang baik.


b. Pengetahuan mereka tentang topik
   Jika pendengar Anda hanya memiliki pengetahuan yang sedikit tentang topik, maka sebaiknya Anda hanya
menyampaikan materi dasar dari topik tersebut. Namun apabila pendengar memiliki pengetahuan yang
banyak mengenai topik, maka Anda dapat menyampaikan hal-hal sampai rinci dan yang bersifat teknis.


c. Tingkah laku mereka terhadap topik
   Mengetahui perilaku pendengar terhadap topik Anda dapat sangat bermanfaat dalam menetapkan bagaimana
Anda menangani materi public speaking Anda. Sehingga Anda dapat menyesuaikan perkataan Anda dengan
apa yang pendengar ingin dengar dari Anda.


4. Kedudukan pendengar terhadap pembicara
   Dalam setiap kasus, respon pendengar atas pesan diwarnai oleh persepsi mereka atas Anda (sebagai
pembicara). Semakin kompeten Anda dipandang oleh pendengar, maka akan semakin bisa pendengar menerima
apa yang Anda sampaikan. Begitu pula jika Anda dapat membuat pendengar percaya bahwa Anda menyampaikan
pesan dari lubuk hati yang paling dalam, maka akan semakin positif pula respon pendengar.


5. Kedudukan pendengar terhadap tema acara.
   Bayangkan ketika Anda sedang melangsungkan acara peresmian salah satu kantor cabang baru lembaga
Anda. Pada acara tersebut Anda mengundang Walikota setempat untuk memberikan kata sambutan. Namun
ternyata selain
kata sambutan, beliau juga menyampaikan pada yang hadir untuk tetap mendukung dirinya. Kejadian ini
tentunya akan membuat Anda merasa risih. Jika saja beliau menyampaikannya pada kegiatan kampanye, tentu
hal ini dianggap wajar.
Tapi dalam tema acara yang berbeda, respon pendengar yang negatif-lah yang akan dituai oleh pembicara.
Dari contoh tersebut, kiranya Anda mengerti mengapa kedudukan pendengar terhadap tema acara penting
untuk diketahui sebelum memulai public speaking Anda.


B. Diskusi dan Latihan
(Diskusi seputar materi yang di sampaikan)


C. Rangkuman
   Saat mengetahui bahwa Anda akan melakukan public speaking, maka langkahlangkah yang harus Anda
lakukan untuk mempersiapkannya adalah: menetapkan topik; menetapkan tujuan; lalu kembangkan tujuan
itu menjadi ide sentral (yaitu isi singkat dari apa yang ingin Anda sampaikan pada pendengar); dan melakukan
analisa terhadap calon pendengar Anda.




                                                      13
::MengorganisasikanMateriPublicSpeaking




Langkah pertama dalam mengorganisasikan dan membangun materi public speaking yang kokoh adalah dengan
menguasai fungsi ketiga komponen dasar materi public speaking, yaitu:


1. Pembukaan
   First impression sangatlah penting. Awal yang jelek akan mengganggu atau mengurangi simpati dan Anda akan sulit
untuk memperbaiki keadaan ini. Namun jika dapat melalui pembukaan tanpa dinodai kecerobohan atau
kesalahan, maka pada tahap selanjutnya public speaking Anda akan berjalan dengan mulus. Pada kebanyakan situasi
public speaking, terdapat empat sasaran yang harus dicapai agar pembukaan Anda dapat dipandang berhasil,
yaitu:
   a. Mendapatkan perhatian dan rasa ingin tahu pendengar Anda.
     Jika public speaker tidak dapat memanfaatkan pembukaan untuk mendapatkan perhatian dan membangkitkan
     ketertarikan pendengar, maka betapapun terkenalnya pembicara atau betapapun pentingnya topik,
     tetap saja pembicara akan kehilangan pendengar. Lalu pendengar akan mengatakan, “So what? Siapa yang peduli!”
     Memperoleh perhatian pendengar di awal biasanya mudah dilakukan Bahkan Anda dapat melakukannya sebelum
     mengeluarkan sapatah katapun. Setelah diperkenalkan oleh moderator dan melangkah ke mimbar, normalnya
     pendengar akan memperhatikan Anda. Jika tidak, maka tunggu saja dengan sabar. Tatap langsung pendengar Anda
     tanpa mengucapkan sepatah katapun. Maka dalam waktu singkat, semua pembicaraan dan suara yang mengganggu
     akan berhenti. Pendengar akan memberikan perhatian dan Anda siap untuk berbicara.Yang lebih sulit adalah
     menjaga agar pendengar tetap memperhatikan. Berikut ini adalah metode yang sering digunakan untuk tetap
     ‘memikat’ pendengar saat public speaking Anda.
     1) Hubungkan topik dengan para pendengar.
     2) Umumkan hal terpenting dari materi Anda.
     3) Takut-takuti pendengar Anda
     4) Pancing rasa ingin tahu mereka.
     5) Mulai dengan kutipan atau pendapat ahli.
     6) Sampaikan cerita.


   b. Umumkan topik public speaking Anda.
     Dalam proses membangun perhatian, pastikan topik public speaking Anda diutarakan secara jelas. Jika di akhir
     pembukaan topik tidak Anda sampaikan dengan jelas, maka pendengar bisa menjadi bingung. Akibatnya, kesempatan
     membuat pendengar menyerap materi hampir tak mungkin. Penting diperhatikan. Semenarik dan sebaik apapun
     pembukaan, namun jika tidak dihubungkan dengan topik, maka pembukaan tadi hanyalah siasia.


   c. Menunjukkan kredibilitas dan itikat baik Anda.
     Pendengar yang tahu maupun tidak tahu tentang topik, tentu akan lebih tertarik apabila merasa pembicara
     tahu tentang apa yang ia katakan. Kredibilitas tidak perlu bersumber dari pengalaman langsung. Tapi
     bisa juga dari membaca, kelas, wawancara, dan teman yang kompeten. Tapi apapun sumbernya, pastikan
     bahwa Anda memberitahukannya pada pendengar. Sedangkan menunjukkan itikad baik adalah permasalahan
     yang sedikit berbeda. Terlebih terhadap pendengar yang bersikap menentang. Karena itu usaha Anda
     harus dilakukan sejak pembukaan dengan memaparkan alasan-alasan yang logis. Minimal Anda harus
     bisa membuat mereka mempertimbangkan pemikiran Anda.


                                                         14
::MengorganisasikanMateriPublicSpeaking


  d. Mem-preview batang tubuh topik public speaking Anda.
     Kebanyakan orang adalah pendengar yang payah. Bahkan pendengar yang baik sekalipun, membutuhkan bantuan
     dalam menyaring ide Anda. Salah satu cara membantunya adalah dengan menyampaikan di pembukaan, tentang
     apa yang harus mereka perhatikan pada materi public speaking yang akan Anda sampaikan. Mem-preview batang
     tubuh juga bisa menjadi tanda bahwa Anda akan mulai menjelaskan batang tubuh. Selain itu juga bisa dimanfaatkan
     untuk menjelaskan definisi-definisi atau latar belakang yang dibutuhkan pendengar untuk memahami batang tubuh
     yang akan Anda sampaikan. Agar keempat sasaran pembukaan di atas dapat Anda laksanakan, maka coba perhatikan
     tips-tips berikut ini.
     a. Buatlah batang tubuh terlebih dahulu sebelum membuat pembukaan, karena batang tubuh adalah bagian yang
        paling penting. Setelah Anda mengetahui dengan pasti apa yang akan Anda sampaikan dalam batang tubuh,
        maka akan lebih mudah membuat pembukaan yang efektif.
     b. Jaga agar pembukaan dikemas secara singkat dan padat. Normalnya tidak boleh melebihi 10%-12% dari
        keseluruhan materi public speaking Anda.
     c. Ketika sedang mengumpulkan data untuk materi public speaking Anda, kumpulkan juga bahan-bahan yang
        dapat mandukung pembukaan Anda.
     d. Kreatif-lah dalam merencanakan pembukaan public speaking Anda. Lakukan percobaan dengan dua atau tiga
        macam pembukaaan yang berbeda, lalu pilih salah satu yang Anda pikir akan menjadi pembukaan yang mampu
        menarik perhatian dan minat pendengar Anda.
     e. Buatlah pembukaan Anda secara rinci. Sebagian orang menulis pembukaaan kata perkata, sebagian lagi hanya
        membuat out line. Namun cara manapun yang Anda gunakan, latihlah pembukaan berulang-ulang hingga Anda
        bisa melakukannya dengan kontak mata yang kuat dan lancar tanpa melihat catatan. Memulai public speaking
        Anda dengan baik, akan mengembangkan rasa percaya diri Anda.


2. Batang tubuh
  Proses penyusunan batang tubuh dimulai dengan menetapkan ‘pokok pikiran,’ yaitu inti dari materi public speaking
Anda. Karena itu, pikiran utama ini harus Anda pilih secara teliti, lalu mentransfernya ke dalam tulisan sebaik mungkin,
dan menyusunnya secara tepat (strategis). Pokok pikiran erat hubungannya dengan ide sentral, seperti beberapa contoh
berikut ini.
  a. Apabila pada ide sentral Anda menyebutkan, “Terdapat tiga hal yang harus dilakukan untuk menjadi
     petugas humas yang profesional,” maka jelaslah bahwa pokok pikirannya harus terdiri dari tiga.
  b. Kadang pokok pikiran juga dapat dibuat dengan memaparkan bukti-bukti dari ide sentral yang telah Anda
     buat. Jika sebuah ide sentral menyebutkan, “Permasalahan gender dalam lingkungan pekerjaan merupakan
     isu yang sangat sensitif,” maka pokok pikirannya harus memaparkan bagaimana dunia internasional, atau
     ibu negara, atau aktivis perempuan, atau pers menyingkapi masalah ini, sehingga dapat menjadi bukti
     yang kuat atas ide sentral Anda. Untuk lebih jelasnya, coba Anda perhatikan contoh berikut.
     Topik : Good Governance
     Tujuan Umum : Untuk membujuk
     Tujuan Khusus :      Untuk membujuk para aparat Humas lembaga pemerintah untuk bersikap profesional
                          dalam membentuk reputasi positif lembaga yang diwakilinya.
     Ide Sentral : Untuk dapat bersikap profesional, aparat harus berusaha meningkatkan kualitas pribadi.


                                                         15
::MengorganisasikanMateriPublicSpeaking



   Pokok Pikiran :
   I. Harus bersungguh-sungguh dalam bekerja.
   II. Harus konsisten dalam pekerjaan.
   III. Harus mengedepankan moral saat bekerja.
   IV. Harus mengedepankan etika saat bekerja.
   V. Harus dapat memberikan layanan yang berkualitas.

   Yang harus dipikirkan saat membuat pokok pikiran adalah waktu dan kemampuan para pendengar. Karena itu,
pokok pikiran yang baik biasanya tidak melebihi lima macam pokok pikiran, sehingga dapat disampaikan sejelas
mungkin dan memudahkan pendengar untuk mencerna serta mengingatnya. Namun biasanya terdapat dua masalah yang
sering muncul pada proses penyusunan pokok pikiran ini, yaitu:
a. Bagaimana jika materi pokok pikiran yang harus disampaikan jumlahnya banyak? Terdapat dua cara
   untuk mengatasi masalah ini, yaitu:
       1) Dengan mengevaluasi kembali materi tersebut, dan memilih yang benar-benar penting untuk
          disampaikan.
       2) Jika masih belum bisa, maka kelompokkanlah materi tersebut menjadi beberapa kategori. Seperti
          ketika Anda berbicara tentang, “Pihak-pihak yang peduli terhadap permasalahan gender di lingkungan
          lembaga Anda.” Tentu pihak-pihak itu terdiri dari:
          a) Pimpinan Lembaga
          b) Karyawan
          c) Keluarga Karyawan
          d) Investor
          e) Media Massa
          f) Pemerintah
          g) Lembaga-Lembaga Wanita
          h) Mahasiswa

  Karena pokok pikiran dari ide sentral di atas banyak, maka pihak-pihak tersebut dapat Anda kelompokkan saja
menjadi:
  1) Pihak Internal
  2) Pihak Eksternal

b. Sebaliknya, bagaimana jika ide sentral yang Anda rumuskan sudah terlalu rinci? Untuk kasus ini Anda tinggal
   membagi lagi ide sentral tersebut menjadi poin-poin yang terpisah.
   Jika kedua masalah di atas sudah dapat Anda atasi, maka selanjutnya perhatikanlah tips-tips berikut, yang dapat Anda
gunakan untuk menghasilkan pikiran pokok yang baik dalam public speaking Anda.
   a. Setiap pikiran pokok harus jelas dan independen dari pokok pikiran lainnya. Jika pokok pikiran Anda menyebutkan,
        “Harus menerapkan moral dan etika saat bekerja,” maka pokok pikiran ini harus Anda bagi menjadi dua”.
        1) Harus mengedepankan moral saat bekerja.
        2). Harus mengedepankan etika saat bekerja.
   b. Gunakan pola bahasa yang sama dalam setiap pokok pikiran. Penggunaan pola bahasa yang sama akan
        memudahkan Anda atau pendengar mengingatnya. Walaupun tidak semuanya bisa menggunakan pola yang
        sama, tapi Anda harus mengusahakannya jika bisa. Karena penggunaan pola bahasa yang paralel akan menonjolkan
        pokok pikiran Anda.




                                                          16
::MengorganisasikanMateriPublicSpeaking


   c. Usahakan untuk menyeimbangkan kapasitas waktu untuk menjelaskan masing-masing pokok pikiran. Jika Anda
       memiliki tiga pokok pikiran dengan presentase waktu penyampaian sebagai berikut:
       1) 85%
       2) 10%
       3) 5%
   Maka presentase di atas mencerminkan bahwa sebenarnya Anda hanya memiliki satu pokok pikiran atau pokok
pikiran II dan III Anda tidak dipersiapkan dengan matang. Karena itu pokok pikiran yang baik itu
harus seimbang, seperti:
   1) 30%
   2) 40%
   3) 30%
   Atau
   1) 20%
   2) 30%
   3) 50%

3. Penutupan
   Penutupan adalah kesempatan terakhir untuk menyampaikan ide Anda, dan merupakan penampilan terakhir yang
akan tertanam dalam benak pendengar Anda. Bagaimanapun Anda menyampaikan materi public speaking Anda, penutup
memiliki dua fungsi utama, yaitu:
   a. Untuk membuat pendengar tahu bahwa Anda akan mengakhiri public speaking Anda
       Bayangkan Anda sedang berbicara dengan rekan Anda. Setelah 15 menit berbicara, secara tiba-tiba ia berhenti
       dan meninggalkan Anda. Apa yang ada dalam benak Anda? Pikiran yang kurang menyenangkan pastinya. Begitu
       pula dengan public speaking, Andapun harus memberikan sinyal kepada pendengar, bahwa Anda sudah mau
       selesai. Bagaimana caranya?
       Salah satunya dengan mengatakan:
       “Kesimpulannya adalah…”
       “Yang terakhir yaitu…”
       “Sebagai penutup Saya akan…”
       “Akan Saya akhiri dengan mengatakan…”
   Namun sebagian public speaker memberitahu pendengar dengan cara crescendo ending. Metode ini diadopsi dari
teknik musik. Dengan menggunakan metode ini, Anda harus membangun minat dan perhatian dari pembukaan dengan
menggunakan suara, baik itu nada, intonasi, ketukan, maupun volume suara. Selain itu, metode ini juga merupakan
kombinasi antara isi pesan yang dramatik, gerak badan, dan jeda kalimat. Kombinasi itulah yang menciptakan momen
penutupan yang berkesan karena memang sudah dibangun dari awal.
   b. Untuk mengusahakan agar pendengar mengerti atau komitmen dengan ide sentral Anda
       Berikut adalah cara-cara yang dapat Anda gunakan:
       1) Merangkum materi Anda. Cara ini merupakan cara termudah untuk melakukan penutupan Anda.
       2) Gunakan kutipan. Cara ini paling sering digunakan. Kumpulkan semua kutipan dalam materi Anda, lalu pilih
           yang paling mencerminkan ide sentral Anda.
       3) Menggunakan pernyataan yang dramatis. Kalau ingin menciptakan penutupan yang berenergi dan hidup,
           maka ciptakanlah pernyataan dramatis hasil pikiran Anda. Agar lebih efektif, berikan jeda sebelum menutup,
           lalu tambahkan tekanan emosional pada suara Anda saat menutup.
       4) Arahkan kembali pendengar pada pembukaan. Mengulang skenario di pembukaan akan mengikat keseluruhan
           public speaking Anda dari awal sampai akhir menjadi sebuah kesatuan yang utuh.



                                                      17
::MengorganisasikanMateriPublicSpeaking



   Keempat teknik di atas dapat dilakukan secara terpisah atau dikombinasikan satu sama lain, bahkan keempatnya
sekaligus. Bayangkan saja jika Anda bisa menciptakan pernyataan dramatik, yang berisi rangkuman materi, sambil
mengarahkan pendengar kembali pada pembukaan. Tentu akan menjadi penutupan yang luar biasa. Untuk menyusun
penutupan yang dapat memenuhi fungsinya seperti di atas, Anda bisa menggunakan tips-tips sebagai berikut:
   a. Seperti pembukaan, maka ketika sedang mengumpulkan data untuk materi, kumpulkan juga bahan-bahan yang
      dapat mandukung penutupan Anda.
   b. Jangan terlalu luas. Penutupan biasanya hanya berisi 5% - 10% dari materi yang Anda sampaikan. Karena
      pendengar akan merasa sebal, apabila sudah mendengar kalimat “Kesimpulannya adalah…,” tapiternyata Anda
      masih mengoceh panjang lebar.
   c. Buatlah penutupan Anda serinci mungkin, kata perkata, dan latihlah sesering Anda bisa. Pastikan penutupan
      disampaikan sebaik mungkin, sehalus mungkin, dengan percaya diri, dan menggunakan perasaan, tanpa bergantung
      pada caatatan yang Anda buat. Intinya, buatlah kesan terakhir Anda tidak terlupakan.


B. Latihan
Disesuaikan dengan permintaan instructor / peserta (diskusi)


C. Rangkuman
Mengorganisasikan dan membangun materi public speaking yang kokoh dapat dilakukan jika Anda menguasai fungsi
ketiga komponen dasar materi public speaking, yaitu: pembukaan; batang tubuh; dan penutup




                                                        18
::WritingTechnique



                       TEKNIK MENULIS NASKAH PUBLIC SPEAKING
    Setelah anda memahami tujuan, kebutuhan public speaking adalah 5M serta bagaimana mengorganisasikan
materi, maka dilanjutkan dengan implementasi konsep PIK dalam penyusunan materi public speaking Anda.
Dalam menyusun naskah/materi public speaking sesungguhnya hanya terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu;
Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan.


-) PENDAHULUAN
    Mulailah naskah/materi public speaking anda dengan membuat serangkaian kalimat sebagai pembuka.
Pendahuluan/pembukaan ini harus semenarik mungkin. Hal ini dikarenakan 30 detik pertama merupakan waktu
yang sangat rawan. Ketika dalam waktu 30 detik pertama tersebut anda mampu menarik / mendapatkan perhatian
pendengar, maka jalan selanjutnya akan mudah.
    Dalam membuat sebuah pendahuluan/pembukan ini harus disesuaikan dengan jenis acara di mana anda akan
berbicara. Formal / non formal. Namun demikian, sebuah pembukaan yang baik, seyogyanya tidak terlalu
kaku/formal. Berikut contoh pembukaan yang formal;

    “Bapak KadivHumas Polri yang terhormat, Bapak WakadivHumas yang terhormat, dan
para tamu undangan yang kami banggakan......”
    Kalimat pembukaan ini memang sangat lazim dugunakan diberbagai instansi pemerintah, termasuk dalam
hal ini di Kepolisian. Hal ini boleh-boleh saja, namun demikian seiring dengan era globalisasi dewasa ini kita
perlu menyuguhkan sebuah kalimat pembuka yang memiliki daya tarik tinggi sehingga dalam waktu 30 detik
pertama ini semua perhatian pendengar berpusat pada anda.
    Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk membuat sebuah pembukaan, antara lain;
    1. Cerita
        Kebanyakan orang sangat senang mendengarkan cerita, terlebih jika cerita tersebut merupakan cerita
        yang mampu menginspirasi dan memotivasi. Berdasarkan pengalaman dari banyak pembicara (public
        speaker) sukses, penggunaan cerita sebagai pembukaan ini dinilai cukup berhasil dan lebih efektif. Lebih-
        lebih jika cerita tersebut adalah pengalaman pribadi yang ada kaitannya dengan tema/isi pembicaraan/naskah
        anda.


    2. Kutipan
        Pembukaan juga dapat menggunakan kutipan berupa pepatah / motto dari orang-orang terkemuka/yang
        dikenal oleh pendengar anda, tentunya kutipan tersebut harus terkait dengan naskah anda. Sebagai contoh
        pembukaan yang bersifat kutipan;

        “Datang bersama adalah permulaan; berada bersama adalah kemajuan; bekerja
        bersama adalah keberhasilan. (Henry Ford)


                                                         19
::WritingTechnique


   3. Pernyataan
       Jika anda memilih membuat pembukaan dengan sebuah pernyataan, buatlah pernyataan yang mengejutkan
       sehingga audience memikirkan makna dan dampak dari pernyataan anda tersebut. Misalkan
       naskah/pembicaraan anda tentang Pemilu, maka pembukaan presentasi anda bisa dengan;
       “Suhu politik terasa begitu panas dan terus memanas. Pergesekan antar pendukung
       partai, petinggi partai dan sponsor partai kian memanas. Lalu siapakah yang akan
       berada di garda paling depan dan menjadi tameng keamanan dan kenyamanan public
       dalam pesta akbar nanti?......”

   4. Pertanyaan
       Pertanyaan merupakan strategi jitu untuk mengawali sebuah presentasi/pembicaraan/paparan. Adanya
       pertanyaan yang diajukan akan memaksa audience untuk berfikir dan menjawab (tentunya harus ada
       relevansinya dengan makalah/naskah yang akan anda sampaikan). Sebagai contoh;
       “Pesta akbar demokrasi telah di ambang pintu, apa yang akan kita lakukan sebagai
       person yang diharapkan rakyat seluruh Indonesia mengawal dan menyukseskan pesta
       demokrasi negeri ini...?”


   5. Salam
       Salam yang kebanyakan digunakan ini juga berfungsi sebagai ciri khas dari seorang pembicara, misalkan;
       Salam dahsyat, Salam Super, dan lain sebagainya.

-) ISI NASKAH
   “Sebuah presentasi sebaiknya diumpamakan seperti rok wanita; cukup panjang untuk mencakup
topik, tetapi cukup pendek agar tampak menarik” (Winston Churcill)


Sebuah formula sederhana layak anda miliki, seperti END;
   - Essential; inti dari presentasi yang berisi data dan fakta
   - Necessary; sebuah sisipan yang membuat materi anda lebih menarik yang berisi cuplikan peristiwa terkait/
                visual yang menunjang materi utama.
   - Desirable; Bisa berupa game singkat yang membantu peserta agar tidak mengalami kejenuhan.


-) KESIMPULAN
   “Presentasi sama halnya dengan menerbangkan pesawat. Hal tersulit yang dilakukan adalah saat
akan mendaratkannya. Jika anda gagal maka bencana yan terjadi”.
   Untuk membuat kesimpulan dari sebuah presentasi, sama halnya membuat sebuah pendahuluan / pembukaan.
Presentasi bisa disimpulkan dengan;         Cerita, Kutipan, Pernyataan, Pertanyaan, dan Salam.




                                                        20
::WritingTechnique


                                                                         KEKUATAN PIRAMIDA TERBALIK




                                                        **MENULIS LEAD
                                                             Lead adalah bagian terpenting dari berita.
                                                             Unsur 5W 1H:
                                                             Who    Peristiwa terjadi pada siapa atau siapa yang
                                                                    melakukan aksi atas siapa.
                                                             What Apa yang terjadi atau akan terjadi
                                                             Where Di mana peristiwa terjadi / akan terjadi
                                                             When Kapan peristiwa itu terjadi / akan terjadi
                                                             Why    Mengapa peristiwa terjadi, alasan di balik
                                                                    peristiwa
                                                             How    Bagaimana peristiwa terjadi/kronologis



    Berikut adalah struktur penulisan lead;
    - Latar Belakang
       -) Berisi penjelasan hal teknis / memperjelas cerita
       -) Harus meng-cover seluruh elemen
       -) Gunakan paragraf ketiga atau paragraf awal lainnya guna menjelaskan berbagai hal ke audience
    - Format Menurun
       -) Berisi penjelasan secara detail tentang ide dan gagasan dari paragraf sebelumnya pada lead/ body text
       -) Susun dengan format menurun, mulai dari fakta penting hingga fakta kurang penting
    - Kutipan
       -) Waktu yang tepat untuk memberi kutipan adalah setelah pembaca diberi informasi secara jelas pada body text
       -) Pisahkan kutipan langsung dengan menggunakan berita tambahan dan parafrase
    - Transisi
       -) Bisa dengan parafrase (seperti kata: sementara itu, meskipun demikian, oleh karenanya, kadang-kadang, dan,
          tetapi, dan bagaimanapun)
       -) Bisa juga dengan kutipan langsung sebagai transisi
    - Opini
       -) Jangan memberikan opini melainkan sampaikan fakta
    - Hindari Tamat
       -) Salah satu cara efetif adalah menutup dengan memberikan kesimpulan dengan menggunakan kutipan langsung.

LATIHAN
Dalam sesi ini peserta akan diajak untuk berlatih menyusun naskah Public Speaking dan mempresentasikan di depan
peserta lainnya dan dilanjutkan dengan diskusi




                                                        21
::MenyampaikanPesan




A. Pembahasan
     Anda tidak dapat melakukan public speaking tanpa memiliki materi yang akan disampaikan. Tetapi ketika Anda
memiliki materi, maka Anda juga harus tahu bagaimana cara menyampaikannya. Karena itu ketika Anda akan melakukan
public speaking, tentu akan timbul pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apakah Saya harus bersikap tegas, agresif, atau
kalem saja?” “Di mana Saya harus berdiri nanti?” “Bagaimana seharusnya gerak tubuh (gesture) Saya?” “Bagaimana
Saya memanfaatkan catatan Saya?” “Seberapa cepat Saya harus bicara?” “Kapan Saya harus berhenti untuk jeda?”
“Kemana Saya harus memandang?” “Apa yang Saya lakukan apabila Saya melakukan kesalahan?” Namun tidak ada
jawaban tegas dan pasti dari setiap pertanyaan tadi. Karena public speaking adalah ‘seni.’ Apa yang berguna bagi
seseorang bisa jadi akan gagal bagi orang lain. Keberhasilan pada pendengar saat ini, belum tentu terjadi
lagi pada pendengar yang akan datang.
     Anda tidak dapat menjadi public speaker yang handal hanya dengan mengikuti serangkaian peraturan dalam buku
pedoman. Karena untuk menjadi public speaker yang handal, pengalaman adalah guru terbaik. Tapi ingat, dengan
pedomanpedoman yang ada, Anda akan memiliki petunjuk dasar untuk dapat memulai dari
arah yang benar. Terdapat empat metode dasar dalam menyampaikan materi public speaking Anda.


     1. Membaca persis sama dengan yang ada di naskah.
     Beberapa materi public speaking harus disampaikan kata perkata, seperti pidato presiden. Metode ini sering
digunakan karena setiap kata yang dikeluarkan presiden biasanya akan dianalisis secara mendalam oleh jurnalis,
presiden negara lain, bahkan oleh musuhnya. Karena itu, untuk menghindari kesalahan (yang fatalnya dapat mengakibatkan
insiden internasional), maka presiden sering menggunakan metode ini. Waktu juga menjadi faktor yang menyebabkan
orang menggunakan metode ini. Jika Anda sedang melakukan public speaking di radio atau televisi, maka
setiap detik ada harganya. Karena itu, waktu yang tersedia harus diisi sepadat mungkin.
     Mungkin Anda merasa metode ini mudah. Tapi sebenarnya metode ini menuntut kemampuan yang tinggi. Bahkan
sebagian besar orang menodai metode ini. Bukannya tampil penuh energi dan bergaya dialog, mereka malah kaku dan
seperti dibuat-buat. Ragu-ragu, memberi jeda di tempat yang salah, membaca terlalu cepat atau terlalu lambat, tanpa
nada (monotone). Kesimpulannya, mereka bukannya ‘berbicara dengan pendengar,’ tapi malah ‘membaca untuk
pendengar.’ Jika Anda harus menggunakan metode ini, pastikan Anda melatihnya. Ucapkan dengan keras, sampai
Anda terdengar alami. Latihlah kontak mata Anda hingga dapat dilakukan secara berkala, walaupun sambil membaca.


     2. Menyampaikan naskah yang sudah dihapal.
     Saat ini jarang orang melakukan metode ini, kecuali pada public speaking singkat, seperti toast, pidato ucapan
terima kasih, pidato perkenalan, dan sejenisnya. Jika ingin menggunakan metode ini, pastikan Anda benar-benar hafal,
agar dapat berkonsentrasi dalam menyampaikannya, bukan berkonsentrasi menghapalkannya. Akan lebih buruk lagi
jika Anda sampai terdiam, melihat langit-langit atau jendela untuk dapat mengingat hafalan Anda. Karena itu latihlah
sebaik mungkin.


    3. Berbicara Impromptu
    Impromptu adalah teknik public speaking yang digunakan apabila Anda hanya memiliki waktu persiapan yang
sedikit dan singkat. Hanya sedikit orang yang mau menggunakan cara ini, tapi kadang cara ini tidak dapat dihindari.



                                                          22
::MenyampaikanPesan


    Bahkan pembicaraan yang sering Anda lakukan dalam hidup ini, termasuk impromptu. Seperti ketika Anda
ditunjuk tiba-tiba untuk memberi sepatah dua patah kata, atau berdiskusi dalam kelas, atau rapat/pertemuan bisnis,
atau menyampaikan progress report, atau menanggapi seorang pembicara, atau menjelaskan suatu prosedur pada
masyarakat, dan juga saat menanggapi keluhan khalayak. Apabila Anda dihadapkan dengan situasi ini, jangan
panik! Tak seorangpun mengharapkan Anda sempurna dalam momen seperti ini. Jika Anda berada pada sebuah
rapat atau diskusi, maka perhatikan saja perkataan dari pembicara lainnya. Buat catatan dari pokok pikiran mereka
dan beri catatan pada pokok pikiran yang Anda setujui maupun tidak. Selama proses ini berjalan, maka secara
otomatis Anda akan memformulasikan apa yang ingin Anda katakan.


    Jika Anda akan merespon seorang pembicara, maka cobalah untuk berbicara dengan empat langkah sederhana
berikut:
    a. Nyatakan inti dari jawaban/tanggapan Anda.
    b. Nyatakan inti keinginan Anda.
    c. Dukung pernyataan Anda dengan statistik, contoh, atau testimonial.
    d. Rangkumlah inti pernyataan Anda.
    Jika sempat, buat outline sederhana pada secarik kertas dengan kata kunci berisi hal-hal yang ingin Anda
katakan, agar tidak berbicara melantur tanpa arah yang jelas. Pada beberapa kasus, Anda bisa berbicara dari tempat
duduk. Namun jika harus ke mimbar atau sejenisnya, maka jalanlah dengan tenang, tarik nafas yang dalam (tapi
jangan terlihat orang lain), lakukan kontak mata dengan pendengar terlebih dahulu, baru mulailah berbicara.
Seberapapun paniknya
Anda, berusahalah sekuat tenaga untuk terlihat tenang dan yakin di mata yang lain. Saat Anda mulai berbicara,
jagalah kontak mata dengan pendengar. Jika Anda cenderung berbicara cepat saat gugup, konsentrasilah untuk
berbicara pelan. Kemudian jika outline sederhananya sempat dibuat, maka tetaplah pada jalur yang telah Anda
tulis. Lalu jangan lupa untuk menolong pendengar agar mudah mengikuti pembicaraan Anda, dengan memberi
petunjuk seperti:
    “Point pertama saya adalah…”
    “Yang kedua, dapat kita lihat bahwa…”
    “Pada kesimpulan ini, Saya ingin mengatakan…”


    Ingatlah, bahwa hampir setiap hari Anda menggunakan teknik impromptu. Karena tidak ada alasan bagi Anda
untuk panik atau mental jatuh, ketika diminta secara mendadak untuk berbicara. Jika Anda tetap cool, dan
mengorganisasikan pikiran Anda, maka semuanya akan berjalan lancar.


    4. Berbicara Extemporaneously.
    Makna Extemporaneously sebenarnya tidak berbeda dengan Impromptu. Tapi secara teknis, keduanya sangat
berbeda. Karena berbicara Extemporaneously pada dasarnya dilakukan dengan penuh persiapan.
Untuk dapat menggunakan metode ini, buatlah outline singkat, atau sekumpulan catatan tentang hal-hal yang
penting, untuk memancing ingatan Anda saat berbicara. Sedangkan kata-kata yang Anda gunakan ditentukan hanya
beberapa saat sebelum Anda ucapkan. Ini tidaklah sesulit yang Anda kira.
    Begitu Anda selesai membuat outline/catatan, mengetahui topik yang akan Anda bawakan, dan dalam acara
apa, maka Anda dapat memulai latihannya. Keluarkan apa yang ada dalam pikiran Anda dengan pedoman
outline/catatan tadi. Setiap Anda mengulangnya, maka kata yang Anda gunakan akan berbeda. Namun jika dilakukan
berulang-ulang, Anda akan menemukan dan mengingat cara terbaik yang muncul selama latihan.

                                                         23
::MenyampaikanPesan


Kelebihan metode ini adalah:
    a. Memberikan latihan pada Anda untuk mengendalikan pikiran dan bahasa, dibandingkan teknik impromptu.
    b. Menawarkan spontanitas yang baik dan terarah, daripada teknik membaca atau menghapal naskah.
    c. Teknik ini membantu kita untuk beradaptasi dengan situasi yang bermacam-macam.
    d. Meningkatkan kualitas berbicara sesuai yang diharapkan pendengar. Karena walaupun berbicara berulang-
       ulang di tempat yang berbeda, Anda akan tetap terlihat spontan.
    e. Anda bebas melakukan kontak mata, gerak tubuh terlihat alami, dan dapat berkonsentrasi untuk ‘berbicara’
       dengan pendengar, bukannya hanya ‘pidato.’


B. Latihan
Latihan disesuaikan dengan instruktur atau diskusi dengan peserta


C. Rangkuman
    Terdapat empat metode dasar dalam menyampaikan materi public speaking Anda, yaitu; membaca persis
sama dengan yang ada di naskah; menyampaikan naskah yang sudah dihapal. Berbicara Impromptu; dan berbicara
Extemporaneously. Namun, apapun metodenya, Anda tidak dapat menjadi public speaker yang handal
hanya dengan mengikuti serangkaian peraturan dalam buku pedoman. Karena untuk menjadi public speaker yang
handal, pengalaman adalah guru terbaik. Tapi ingat, dengan pedoman-pedoman yang ada, Anda akan memiliki
petunjuk dasar untuk dapat memulai dari arah yang benar.


D. Notes
       ......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
...........................................................................................
......................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................




                                                                                               24
::HambatanPublicSpeaking




A. Pembahasan
   Dengan belajar dan latihan, Anda akan dapat menguasai perbedaan di atas, dan mampu untuk mengembangkan
kemampuan percakapan Anda menjadi kemampuan public speaking yang baik. Hal ini dimulai dengan membangun
kepercayaan diri. Hal yang harus kita pahami dalam membangun kepercayaan diri adalah:
   1. Gugup itu normal
      Gugup dapat terjadi karena situasi public speaking sering dianggap sebagai situasi yang mengancam. Karena
      dianggap ancaman, maka adrenalin kita bergerak cepat. Akibatnya kendali otak melemah, tubuh menjadi
      kaku, gemetar, keluar keringat, dan reaksi biologis lainnya. Namun Anda tak perlu khawatir karena semua
      orang mengalaminya, khususnya pada saat pertama melakukan public speaking. Karena dalam dunia
      komunikasi, kita mengenal apa yang disebut sebagai Adagium, yaitu: “Semakin tinggi ketidakpastian
      (uncertainty), maka semakin tinggi kecemasan (anxiety).” Nah, wajar kan kalau kecemasan itu muncul. Lalu
      bagaimana kita dapat menghilangkan kecemasan itu sampai nol? Menghilangkan kecemasan sampai nol tidak
      boleh dilakukan. Karena menurut ilmu komunikasi, jika kecemasan terlalu rendah, Anda tak perduli untuk
      tampil baik. Kemudian jika ketidakpastian terlalu rendah (artinya semakin pasti), maka tak ada lagi ‘misteri’
      dalam interaksi Anda, dan Anda akan jadi bosan.” Yang perlu Anda pahami adalah di mana batas atas dan
      batas bawah ketidakpastian dan kecemasan Anda masing-masing. Dengan memahami batasan itu, maka secara
      tidak langsung Anda telah berusaha mengontrol perasaan gugup dan membuatnya bekerjasama dengan diri
      Anda.


   2. Mengontrol dan menghadapi gugup
      a. Dapatkan pengalaman berbicara
        Kalau Anda sudah sering menghadapi sebuah situasi, maka keadaan itu kelak tidak akan menjadi ancaman
        lagi bagi Anda. Sebab pengetahuan dan pengalaman akan membangun kepercayaan diri Anda. Tapi jangan
        berfikir bahwa jalan menuju percaya diri adalah jalan yang mulus. Karena percaya diri harus Anda capai
        dengan uji coba berkalikali, walaupun pernah melakukan kesalahan. Intinya adalah bagaimana meminimalkan
        kesalahan, sehingga dapat membangun perasaan bebas dari rasa cemas.
      b. Persiapan, persiapan, persiapan
        Seberapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mempersiapkan diri? Stephen E. Lucas mengatakan
        bahwa: “Satu menit dari waktu berbicara Anda, membutuhkan persiapan selama satu jam.” Anda mungkin
        berpikir waktunya terlalu banyak, tapi yakinlah bahwa Anda akan mendapat hasil yang sepadan dengan
        lamanya persiapan Anda tersebut. Layaknya aktor, Andapun harus latihan hingga dapat tampil dengan
        baik. Maka Andapun akan menemukan bahwa kepercayaan diri Anda sebagai pembicara akan meningkat
        setiap kali Anda melatih diri Anda hingga benar. Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa persiapan
        yang baik dapat mengurangi demam panggung hingga 75%.



                                                      25
::HambatanPublicSpeaking


c. Berpikir positif
  Percaya diri sering dikenal sebagai kekuatan dari positive thinking. Jika Anda berfikir ‘Anda bisa,’ maka Anda
  akan bisa, begitu pula sebaliknya. Karena itu pikiran negatif yang seringkali muncul harus dapat diubah menjadi
  positif seperti contoh ini;
  Negatif : Saya harap saya tak melakukan (pidato) ini
  Positif : Pidato ini kesempatan buat saya untuk membagi gagasan saya dan mendapatkan pengalaman sebagai
             pembicara
  Negatif : Saya bukan public speaker yang hebat
  Positif : Tak ada orang yang sempurna, tapi saya menjadi lebih baik pada setiap kesempatan Negatif : Saya
             selalu gugup ketika berpidato
  Positif : Semua orang gugup. Jika orang lain mampu menghadapinya, saya pun bisa
  Negatif : Tak ada seorangpun tertarik pada pidato saya
  Positif:   Saya punya topik yang bagus, dan saya sangat siap. Tentu saja, mereka akan tertarik mendengarkannya.


d. Gunakan kekuatan visualisasi
  Kekuatan visualisasi juga erat kaitannya dengan positif thinking. Karena penelitian menunjukkan bahwa imajinasi
  visual pada pikiran kita, dapat meningkatkan performa secara signifikan. Coba imajinasikan diri Anda berada
  dalam suatu ruangan dan akan menyampaikan betapa signifikannya upaya peningkatan kualitas pribadi untuk
  mewujudkan good governance. Bayangkan anda berdiri dengan percaya diri dan mantap di depan, sambil
  melakukan kontak mata dengan khalayak. Menyampaikan buah pikiran Anda dengan lancar, tegas, dan suara
  yang jelas. Akibatnya, semakin jauh Anda menjelaskan, maka semakin meningkat ketertarikan khalayak dan
  semakin meningkat pula kepercayaan diri Anda. Namun bukanlah jaminan pada setiap public speaking, imajinasi
  Anda akan terwujud. Lalu ini juga tidak dapat dijadikan pengganti dari bentuk persiapan-persiapan lainnya. Tapi
  jika digunakan bersama dengan metode-metode lainnya, imajinasi pikiran ini terbukti dapat menolong dalam
  mengontrol kegugupan, dan mewujudkan presentasi yang berhasil.


e. Sadari bahwa banyak kecemasan Anda sebenarnya tidak tampak.
  Walaupun tangan Anda berkeringat dan jantung berdegup keras, khalayak kemungkinan tidak menyadari kondisi
  Anda, khususnya jika Anda berusaha untuk menampakkan sikap cool dan percaya diri dengan kemampuan terbaik
  Anda. Walaupun Anda mengatakan, “Saya sangat gugup sampai mau mati rasanya,” setelah mereka melakukan
  public speaking (yang dipersiapkan dengan matang), tidak akan ada orang yang percaya ucapan Anda.


f. Jangan mengharapkan kesempurnaan.
  Pada titik tertentu dalam presentasi, Anda akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak direncanakan,
  betapapun kecilnya. Namun faktanya, moment itu tidak akan tertangkap oleh khalayak, karena mereka tidak tahu
  apa yang telah direncanakan oleh Anda. Public speaking bukanlah perlombaan ice skeating atau loncat indah,
  dimana para juri mencari penampilan sempurna dari pesertanya. Karena public speaking lebih menekankan pada
  penyampaian ide dan pesan pembicara yang jelas dan mengena. Bahkan kesalahan dapat membuat pembicara
  semakin tampak manusiawi.


                                                     26
::HambatanPublicSpeaking



Mengontrol dan menghadapi gugup juga dapat dilakukan dengan menghindari kalimat-kalimat ‘apologi’ yang makin
mengacaukan Anda, seperti:
   a “Maafkan saya. Saya benar-benar gugup!”
     Reaksi peserta : “Iya, ya, dia benar-benar gugup, bahkan tangannya gemetaran. Waduh, orang ini bikin saya gak
     nyaman.”
     Reaksi pembicara : “Wah, ternyata saya lebih gugup dari yang saya kira.”
   b. “Saya benar-benar minta maaf, saya tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri”
     Reaksi peserta : “Terima kasih, ya, udah ngabisin waktu gue!”
     Reaksi pembicara : “Ini benar-benar kacau dan saya harus menghadapinya.”
   c. “Saya tidak tahu kenapa saya yang diminta untuk bicara hal ini, sebetulnya ada banyak orang lain yang lebih
     layak.”
     Reaksi peserta : “Duh, ini pasti akan menjadi kebosanan yang panjang.”
     Reaksi pembicara : “Saya benar-benar merasa tidak layak dan yakin dengan diri saya.”
   d. “Saya benar-benar tidak layak jadi pembicara.”
     Reaksipeserta : “Ya, ya, kelihatan kok Anda tuh gak becus.”
     Reaksi pembi cara : “Saya berharap saya bisa melewati ini.”


   Kini Anda telah memahami mengapa gugup itu muncul dan hal-hal apa saja yang dapat mengontrolnya. Namun
sebelum memulai, persiapkan terlebih dahulu penampilan Anda. Alasannya karena manusia mencari informasi melalui:
   1. 87% dengan Pandangan
   2. 7% dengan Pendengaran
   3. 3,5% dengan Penciuman
   4. 1,5% dengan Penyentuhan
   5. 1% dengan Pengecapan
Karena itu, berikut ini adalah tiga belas cara yang dapat Anda lakukan untuk tampil baik.
   1. Berbusanalah yang nyaman dan aman. Sangat penting secara psikologis untuk bisa percaya diri dengan bagaimana
     Anda akan terlihat.
   2. Konsentrasi pada pesan utama Anda. Jika Anda punya hal penting yang mau disampaikan pada peserta maka
     Anda akan bersemangat untuk menyampaikannya.
   3. Tariklah nafas dalam-dalam. Cara ini mungkin bisa Anda gunakan agar Anda tidak terlalu tegang. Sebelum bicara
     (sampai di tempat Anda bicara), tariklah nafas dari diafragma Anda, tahan sampai hitungan keempat, lalu
     keluarkanlah nafas itu sambil mengucapkan “gampang/mudah”.
   4. Bergeraklah. Hal ini bisa melepaskan energi kegugupan Anda.
   5. Bayangkanlah Anda berhasil melakukan pembicaraan ini.
   6. Jangan buat pengakuan negatif.
   7. Bangkitkan percaya diri dengan banyak melakukan praktek.
   8. Ingat, audiens Anda juga sama seperti Anda (artinya sama-sama “orang”).
   9. Ingat-ingatlah ketika Anda tampil baik.
   10. Tunjukkanlah wajah bersahabat dan buatlah kontak mata.
   13. Bekerjasamalah dengan tubuh Anda. Istirahatlah yang cukup, makanlah makanan yang membuat diri Anda tidak
     bermasalah.



                                                        27
bab 5




KAMERA TV, apapun bentuknya untuk sebagian orang menjadi hal yang bisa sangat menakutkan. Oleh karenanya
dalam pelatihan ini dicoba untuk secara jelas mengurai beberapa masalah yang sering muncul ketika berhadapan
dengan kamera TV, angle kamera, tips, dan lain sebagainya;


MASALAH YANG BIASA MUNCUL
Masalah yang biasa muncul ketika Anda berhadapan dengan kamera TV adalah:
Tidak Nyaman dan Kurang Percaya Diri dan hasilnya adalah: Penampilan Anda Tidak Maksimal.



 TIPS UMUM MENGHADAPI KAMERA TV
 -   Mengetahui masalah angle kamera
 -   Pendekatan profesional
 -   Penampilan
 -   Bahasa Tubuh
 -   Menjadi diri sendiri
 -   Memperlihatkan antusiasme


 ANGLE KAMERA TV
 Saat wawancara:
 -   Perhatikan sisi wajah terbaik
     - Door stop: Wajah arahkan ke kamera TV (bukan wartawan
       tulis)
     - Kalau ada beberapa kamera letakkan berdekatan
     - Wawancara khusus: selalu hadapkan wajah ke pewawancara
       bukan kamera
 -   Perhatikan back ground
     - Sesuaikan dengan tema wawancara
 -   Arah cahaya
     - Back-light (cahaya dari belakang): wajah gelap


 PENDEKATAN PROFESIONAL
 Penampilan ==>
     • Akan menyampaikan pesan tentang diri pemakainya .
     • Sesuaikan dengan acara, orang yang hadir dan kenyamanan




                                                    28
:: Talk with Camera TV




Berpakaian di kamera, HINDARI
  • Pakaian yang bercorak besar
  • Pakaian bercorak rapat
  • Pakaian yang terkesan berat
  • Warna yang terlalu terang
  • Warna yang terlalu kontras
  • Jika menggunakan virtual hati-hati dengan warna virtual
  • Pakaian dengan banyak hiasan
  • Pakaian yang tidak pas
  • Laki-laki: pakaian dan dasi dengan terlalu banyak warna

Pelengkap Busana:
• Sepatu, tas & ikat pinggang
   – Warna yang sesuai
   – Kenyamanan

Asesoris
• Gunakan sebagai aksen
• Jangan terlalu banyak

Kacamata
• Gunakan kacamata untuk membuat efek tertentu
• Hindari:
  – Menggunakan bingkai yang besar dan berat
  – Lensa yang “mantul”




                                         29
:: Talk with Camera TV




Membangun Gaya Pribadi

 Bahasa tubuh adalah bagian dari gaya pribadi seseorang


     Jangan ubah gaya asli


       Jangan coba mengubah seluruh penampilan & gaya kita


        Sedikit perubahan untuk perbaikan



Yang harus diperhatikan dalam penampilan & bahasa tubuh
  - Berbusana dan berpenampilan menarik.
  - Posisi tegak.
  - Senyum
  - Suara yang berwibawa
  - Gaya indivual
  - Antusias
  - Santai dan menikmati acara




                                              30
bab 6




 Relasi Media: pertama berkenaan dengan komunikasi, kedua berkenaan dengan pemberian
 informasi atau memberi tanggapan pada pemberitaan media atas nama pribadi maupun
 organisasi.

Arus komunikasi dalam Relasi Media




Alur Kerja Media




Jenis Media




                                        31
:: Media Relations




32
:: Media Relations




                           Kenapa Harus Berhubungan dengan Media?
                           • Media massa sudah menjadi bagian dari pribadi, organisasi dan kehidupan banyak
                             orang.
                           • Nyaris tak ada kegiatan yang tidak melibatkan media massa dalam keseharian kita.
                           • Hubungan baik dengan media menjadi salah satu roh penting dalam melakukan
                             branding.
                           • Hubungan baik dengan media bukan hanya dijalin demi menjalankan perannya
                             sebagai “pemadam kebakaran”, atau sebagai solusi setelah timbul masalah. Hubungan
                             baik dengan media (media relations) dijalin dan dipelihara secara terus menerus
                             sepanjang masa.




Bentuk – Bentuk Relasi dengan Media?
    •   Berita Pers
    •   Konferensi Pers
    •   Jumpa Pers
    •   Kunjungan Pers
    •   Wawancara Pers
    •   Hubungan Pers Telpon



    )* Seiring perkembangan, kini juga telah populis bentuk relasi media
    Melalui surat elektronik – yang oleh pers dijadikan pilihan paling
    favorite dalam berkomunikasi.




                                                    33
:: Media Relations



News Values (Yang Dicari Wartawan)
      •    New                        •   Conflict
      •    Important                  •   Drama/human interest
      •    Unique                     •   Scandal
      •    Prominence
      •    Relevance
      •    Magnitude
      •    Proximity
      •    Cover both side
      •    Impact


Sumber-sumber Berita (Bagi Wartawan)
      •     Masyarakat
      •     Media-media lainnya (koran, majalah, radio, televisi, internet, kantor berita)
      •     Aparat Keamanan (Polisi, Tentara)
      •     Pejabat Pemerintahan (Pusat dan Daerah)
      •     Tokoh Masyarakat
      •     Sesama Wartawan
      •     Pejabat humas




Kiat Media dalam Memburu Berita
      • Menempatkan wartawan pada pos-pos penting (instansi pemerintah pusat/daerah,
           kepolisian, organisasi kemasyarakatan/politik)
      • Menyebarkan wartawan secara mobile (hunting)
      • Memperbanyak koresponden dan kontributor (stringer)
      • Melibatkan masyarakat melalui layanan
           telpon interaktif/pengaduan


Bila Organisasi Ingin Menyaingi Wartawan dalam Hal Kecepaan Informasi
  •       Perkuat sentra-sentra informasi yang sudah ada, dengan memperbanyak petugas-petugas khusus di bidang
          tersebut.
  •       Menjadikan Masyarakat sebagai Sumber Informasi.
  •       Bekerja sama dengan wartawan.
  •       Menjadi wartawan.

Hal-hal yang Dipersiapkan Wartawan Sebelum Meliput
  •       Mengumpulkan Latar Belakang Informasi Sebanyak-banyaknya.
  •       Menentukan Angle (Fokus) Peliputan.
  •       Menentukan/Memilih Narasumber yang Kompeten untuk Dimintai Keterangan.




                                                            34
:: Media Relations



Hal-hal yang Akan Ditanyakan Wartawan kepada Narasumber
  •   5 W 1 H --- what who where when why & how.
  •   Check & Recheck (memeriksa fakta dan data-data lainnya di belakang informasi yang telah diperoleh).
  •   Follow up news (kelanjutan/kesinambungan dari suatu peristiwa).


Tuntutan terhadap Wartawan
  •    Mencari berita yang eksklusif (lain dari yang lain, baik dari segi fakta maupun angle berita).
  •    Mendapat berita secepat mungkin (semua unsur berita lengkap, dan bagi wartawan televisi mutlak
       memperoleh visual dan audionya).
  •    Cover both-side (seimbang).

Perilaku Wartawan
  • Selalu Mengejar Informasi.
  • Tidak akan puas dengan informasi yang diperoleh, terutama bila informasi tsb belum lengkap atau
    merasa ada yang disembunyikan oleh narasumber.
  • Mencari kontra-informasi.
  • Tidak bisa menerima penolakan.



Jawaban yang Harus Dihindari
  •   No Comment, baik secara lisan maupun dengan bahasa tubuh.
  •   Tidak Tahu, baik secara lisan maupun dengan bahasa tubuh.
  •   Diam atau menghindar.
  •   Bertele-tele.
  •   Marah.
  •   Melemparkan pertanyaan kepada pihak lain tanpa alasan yang jelas.

Jawaban yang Harus Diberikan
  •   Fakta yang sudah bisa dipublikasikan.
  •   Sampaikan latar belakang kasus, dan pertegas mana yang off the record dan mana yang on the
      record.
  •   Bila masih ada fakta dan latar belakang yang belum layak diungkapkan, sampaikan bahwa hal itu
      masih dalam tahap penyelidikan atau penyidikan.
  •   Segera beritahukan wartawan jika ada perkembangan (follow up news).


Cara Menjawab yang Baik
  •   Sampaikan dengan tenang.
  •   Informasi straight to the point (terutama untuk wartawan TV).
  •   Gunakan bahasa yang sederhana (mudah dimengerti siapapun).
  •   Penjelasan yang sistematis.
  •   Jangan menggunakan kata e …
  •   Sampaikan dengan penuh otoritas (ingat: diafragma).
  •   Pergunakan bahasa tubuh untuk mempertegas pernyataan yang disampaikan.




                                                   35
bab 7




SUARA DAN TEKNIK BERBICARA
   Bernilai sangat strategis, karena bisa dioptimalkan untuk pencapaian sukses seseorang maupun institusi.
Tanpa strategi berbicara yang terencana dengan benar, interaksi antara karyawan dengan pelanggan dapat tergelincir
menjadi kesalahan yang fatal. Ini dapat dibuktikan dari banyaknya keluhan pelanggan di media massa mengenai
layanan yang arogan, tidak simpatik atau bahkan merugikan.
   Public Speaking merupakan rangkaian teknik yang dilatih, dipraktekkan dan dimanfaatkan untuk berbicara di
depan umum. Contohnya: ceramah dan pidato, tetapi secara luas public speaking mencakup semua aktivitas berbicara
di depan orang lain: rapat, membawakan acara (MC), presentasi, diskusi, briefing bahkan mengajar.
Dalam public speaking, berbicara merupakan suatu strategi, setiap unsurnya direncanakan dengan baik dan bukan
merupakan bakat atau kebetulan.


KAPAN PUBLIC SPEAKING DIBUTUHKAN?
    - Presentasi produk, system atau jasa
    - Persuasi penjualan
    - Layanan Pelanggan
    - Road show korporat (investasi, listing/ delisting)
    - Telemarketing/ telecanvassing
    - Wawancara (interviewer maupun interviewee)
    - Peluncuran produk/ outlet baru
    - Jumpa pers
    - Pelatihan/ pengajaran/ coaching
    - Meeting atau rapat kerja

    - Kampanye atau penyuluhan, dll




 KONSEP 3 V’s
  Dalam dunia public speaking kita mengenal 3 V’s of Communication (Albert Mahrabian)

       VERBAL            rangkaian kata atau isi dari materi yang akan kita bawakan.

                           VOICE          suara yang kita keluarkan ketika kita berbicara.

       VISUAL          penampilan atau body language.



                                                           36
::VocalManagement



CONTOH MATERI PRESENTASI
Apabila anda akan menyampaiakan presentasi pasti anda akan menyiapkan media yang akan digunakan dalam
presentasi selain isi dari materi itu sendiri seperti:
   - Susunan kata
   - Jenis huruf
   - Tampilan gambar
   - Diagram
   - Chart
   - Warna dsb
Itu selalu saja dianggap kurang. Selalu saja tidak pas. Materi adalah hal yang paling berpengaruh dalam berhasilnya
presentasi yang akan dibawakan.
   - Apakah benar ?! Bahwa materi is everything on presentation ?!

   - Apakah betul materi kita yang merupakan first attraction point (Pengalih Utama) kepada audiens kita?



PEMBUKTIAN
   Menurut anda, V manakah yang merupakan V penyumbang persentase terbesar dalam kesuksesan suatu presentasi?
Banyak sekali atau hampir seluruhnya memilih V pertama (verbal) yang mempunyai nilai lebih dari 50 persen!
Ternyata dalam research yang dilakukan, Verbal hanya menyumbang 7 persen! Bukankan itu sangat mencengangkan?!
   First impression kita terhadap audiens ternyata bukan berasal dari materi yang akan kita sampaikan. V yang
terakhir (Visual) lah yang menjadi barometer barhasil atau tidaknya kita dalam mengambil perhatian audiens.
Nilai untuk Visual adalah 55 persen, sedangkan
Nilai untuk Voice sebesar 38 persen.


PENELITIAN

   Menurut penelitian, 60 % sampai dengan 70 % manusia berkomunikasi dengan cara non verbal, artinya manusia
berkomunikasi kebanyakan tidak menggunakan mulut!
   Banyak orang yang merasa sangsi atau bingung bahkan tidak percaya. C
        Contoh film Charlie Chaplin yang tanpa suara.


Kenapa film Charlie Chaplin bisa menjadi film yang sangat populer pada jaman itu sedangkan film itu dibuat tanpa
suara ? Atau kalau jaman sekarang film Mr. Bean.


   Ada yang pernah mendengar Mr. Bean mengucapkan suatu kata atau kalimat sederhana yang jelas ? Jawabannya
tidak. Ternyata para pemirsa TV di rumah sudah sangat mengerti dengan isi atau alur cerita dalam film itu lewat

tampak visual dari mimik dan body language dari para aktor layar kaca tersebut.




                                                         37
::VocalManagement



SEBERAPA PENTINGNYA SUARA MAMPU MENARIK PERHATIAN AUDIENCE?
   Sekitar akhir tahun 80 an, Seorang ibu sedang menangis tersedu - sedu di depan radio transistor. Kenapa dia
    menangis. Dia bilang kalo tokoh kesayangannya dalam sandiwara radio tersebut, Bhrama Kumbara hampir
    terbunuh. Saya Tanya ke dia, apakah dia sudah pernah melihat si Bhrama Kumbara atau orang yang mengisi
    suara untuk tokoh itu?, dijawab belum! Aneh bukan?!

    Hal ini menunjukkan kalo Voice atau suara itu sangat berpengaruh terhadap audiens. Kadang dari suara seseorang
    di Radio atau di telephone bisa membuat kita jadi jatuh hati tanpa kita melihat wujud dari si pembicara.
    Padahal setelah bertemu langsung, mungkin saja kita menyesal.
    Untuk hal ini ada ungkapan “Indah Berita dari Rupa”. Hal ini membuktikan kalau bukan hanya ada istilah fals
    dalam bernyanyi, tapi juga dalam hal berbicara.
    Bagaimana supaya kita tidak fals ketika berbicara?


“MERDU” DALAM BERBICARA
    Melalui pemantapan dalam :
        - Artikulasi
        - Nada
        - Tone
        - Volume.


    Dari Visual dan Voice yang sudah kita bahas sebelumnya, apakah Verbal atau isi materi kita jadi tidak penting?
    Setelah orang memperhatikan penampilan atau body language kita, dan suara kita, barulah perhatian akan tertuju
    kepada materi yang akan kita bawakan. Apabila audiens tidak merasa nyaman dengan Visual dan Voice kita,
    maka akan dapat sekali dipastikan mereka akan cepat bosan dengan presentasikan yang kita bawakan.


   Jadi, ubahlah cara persiapan anda dalam menghadapi suatu presentasi.
   Pertama - tama perhatikan penampilan dan Body language anda, kemudian tidak lupa latihan olah vocal yang baik
   dan benar, serta siapkan materi anda dengan matang, dan lakukan presentasi dengan tenang

MENGENAL ANATOMI TUBUH
   Suara manusia adalah alat musik tertua didunia
   Didalam hidupnya setiap manusia pasti pernah menyanyi, tetapi apakah kita cukup mengenal anatomi tubuh kita
   dan mengetahui mengapa kita dapat bernyanyi?




                                                         38
::VocalManagement



SEBERAPA PENTINGNYA SUARA MAMPU MENARIK PERHATIAN AUDIENCE?

  Jadi, ubahlah cara persiapan anda dalam menghadapi suatu presentasi.
  Pertama - tama perhatikan penampilan dan Body language anda, kemudian tidak lupa latihan olah vocal yang baik
  dan benar, serta siapkan materi anda dengan matang, dan lakukan presentasi dengan tenang




A. RONGGA RESONATOR
 • Rongga mulut
 • Rongga dada
 • Rongga hidung(termasuk rongga kepala)




           B. ALAT-ALAT PENGUCAP
             •   Langit – langit keras
             •   Langit – langit lunak
             •   Lidah
             •   Bibir
             •   Gigi
             •   Rahang bawah




                                                     C. PHARYNX
                                                         Terletak didalam tenggorokan, tepatnya dirongga
                                                         mulut bagian belakang.
                                                         Berfungsi sebagai persimpangan jalan suara.
                                                         Dibagian inilah kita arahkan suara kita.
                                                         Kalau banyak diarahkan kerongga kepala akan
                                                         menjadi suara kepala (head voice).
                                                         Kalau banyak diarahkan kerongga hidung akan
                                                         menjadi suara hidung (nasal voice)




                                                    39
::VocalManagement




D. LARYNX

  Terletak dalam tengorokan, tepatnya dibagian
  teratas dari pipa suara (trachea).
  Didalamnya terletak sepasang pita suara (vocal
  cord) yang bergetar bila tersentuh hembusan nafas
  dari paru – paru.
  Dengan bergetarnya pita suara, maka terciptalah
  suara, karena dibagian inilah terjadinya suara,
  maka larynk sering juga disebut voice box




E. TRACHEA
   Disebut juga sebagai pipa suara
   Bentuknya seperti pipa panjang, menghubungkan
   rongga mulut dengan rongga paru – paru dan
   sebaliknya.
   Pipa suara ini dapat dimisalkan sebagai jalan “bebas
   hambatan” nya nafas yang kita hirup melalui
   hidung, dan dihembuskan melalui mulut ke dan
   dari paru – paru.
   Karena sangat vital, maka diperlukan pemeliharaan
   yang ekstra hati – hati agar trachea tetap sehat dan
   bersih.




                                                               F. PARU-PARU
                                                                 Sepasang paru – paru, kana dan kiri terletak dalam
                                                                 rongga dada.
                                                                 Berperan penting dalam pernafasan.
                                                                 Kerjanya tanpa henti sedetikpun sejak lahir,
                                                                 berkembang kempis, menerima dan mengeluarkan
                                                                 udara yang kita sebut NAFAS




                                                          40
Public Speaking dan Kecepatan Informasi
Public Speaking dan Kecepatan Informasi
Public Speaking dan Kecepatan Informasi
Public Speaking dan Kecepatan Informasi
Public Speaking dan Kecepatan Informasi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

The secret of influence people with public speaking
The secret of influence people with public speakingThe secret of influence people with public speaking
The secret of influence people with public speakingHaikal Rusli
 
Proposal Penawaran Jasa psikotest, tes psikologi, tes minat bakat & tes p...
Proposal Penawaran Jasa psikotest, tes psikologi, tes minat bakat & tes p...Proposal Penawaran Jasa psikotest, tes psikologi, tes minat bakat & tes p...
Proposal Penawaran Jasa psikotest, tes psikologi, tes minat bakat & tes p...Kang Vajar
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasiWarnet Raha
 
Pelatihan public speaking
Pelatihan public speakingPelatihan public speaking
Pelatihan public speakingkipanmulyana
 
Public speaking oc
Public speaking ocPublic speaking oc
Public speaking ocMuhammad Zen
 
power point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minatpower point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minatDini1115500023
 
Sistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptSistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptEka Ariyanti
 
Proposal penawaran-training-perusahaan.doc
Proposal penawaran-training-perusahaan.docProposal penawaran-training-perusahaan.doc
Proposal penawaran-training-perusahaan.docBayu Prasetyo
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiconesti08com
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasiHartono Ikawy
 
Materi training public speaking Mahasiswa uhamka 2015
Materi training public speaking Mahasiswa uhamka 2015Materi training public speaking Mahasiswa uhamka 2015
Materi training public speaking Mahasiswa uhamka 2015Namin AB Ibnu Solihin
 
Presentasi Literasi Digital.ppt
Presentasi Literasi Digital.pptPresentasi Literasi Digital.ppt
Presentasi Literasi Digital.pptAcepRifkiiPadilah
 

La actualidad más candente (20)

Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 
The secret of influence people with public speaking
The secret of influence people with public speakingThe secret of influence people with public speaking
The secret of influence people with public speaking
 
Materi Public Speaking
Materi Public SpeakingMateri Public Speaking
Materi Public Speaking
 
Proposal Penawaran Jasa psikotest, tes psikologi, tes minat bakat & tes p...
Proposal Penawaran Jasa psikotest, tes psikologi, tes minat bakat & tes p...Proposal Penawaran Jasa psikotest, tes psikologi, tes minat bakat & tes p...
Proposal Penawaran Jasa psikotest, tes psikologi, tes minat bakat & tes p...
 
Retorika
RetorikaRetorika
Retorika
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Public Speaking
Public Speaking Public Speaking
Public Speaking
 
Pelatihan public speaking
Pelatihan public speakingPelatihan public speaking
Pelatihan public speaking
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
Public speaking oc
Public speaking ocPublic speaking oc
Public speaking oc
 
power point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minatpower point mengenal bakat dan minat
power point mengenal bakat dan minat
 
Retorika
Retorika Retorika
Retorika
 
Sistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptSistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.ppt
 
Proposal penawaran-training-perusahaan.doc
Proposal penawaran-training-perusahaan.docProposal penawaran-training-perusahaan.doc
Proposal penawaran-training-perusahaan.doc
 
MC (pembawa acara)
MC (pembawa acara)MC (pembawa acara)
MC (pembawa acara)
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasi
 
Materi training public speaking Mahasiswa uhamka 2015
Materi training public speaking Mahasiswa uhamka 2015Materi training public speaking Mahasiswa uhamka 2015
Materi training public speaking Mahasiswa uhamka 2015
 
Presentasi Literasi Digital.ppt
Presentasi Literasi Digital.pptPresentasi Literasi Digital.ppt
Presentasi Literasi Digital.ppt
 
Research PR/Riset dalam PR
Research PR/Riset dalam PRResearch PR/Riset dalam PR
Research PR/Riset dalam PR
 

Similar a Public Speaking dan Kecepatan Informasi

Media Sosial Untuk Advokasi Publik
Media Sosial Untuk Advokasi Publik Media Sosial Untuk Advokasi Publik
Media Sosial Untuk Advokasi Publik Bung Toms
 
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)ICT Watch
 
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdfa4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdfIntanDelvyM
 
LPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli NegeriLPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli NegeriLisa Ramadhanty
 
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publik
Seri buku literasi digital   media sosial untuk advokasi publikSeri buku literasi digital   media sosial untuk advokasi publik
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publikliterasi digital
 
Cyber public relations - Diklat Pranata Humas Angkatan VII
Cyber public relations - Diklat Pranata Humas Angkatan VIICyber public relations - Diklat Pranata Humas Angkatan VII
Cyber public relations - Diklat Pranata Humas Angkatan VIIIndiwan Seto wahyu wibowo
 
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih EkaputraMateri training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputramistertipr
 
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...Serenity 101
 
Tindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsTindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsAbdau Qur'ani
 
M2 KB4 - Bisnis Pemasaran
M2 KB4 - Bisnis PemasaranM2 KB4 - Bisnis Pemasaran
M2 KB4 - Bisnis PemasaranPPGhybrid3
 
Perencanaan komunikasi warga dalam program plp
Perencanaan komunikasi warga dalam program plpPerencanaan komunikasi warga dalam program plp
Perencanaan komunikasi warga dalam program plppycnat
 
Prosiding 080827 media_komunikasi
Prosiding 080827 media_komunikasiProsiding 080827 media_komunikasi
Prosiding 080827 media_komunikasiKarepmu Sembarang
 
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH ANGKATAN 7
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH  ANGKATAN 7MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH  ANGKATAN 7
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH ANGKATAN 7Indiwan Seto wahyu wibowo
 

Similar a Public Speaking dan Kecepatan Informasi (20)

Pertekomb
PertekombPertekomb
Pertekomb
 
Media Sosial Untuk Advokasi Publik
Media Sosial Untuk Advokasi Publik Media Sosial Untuk Advokasi Publik
Media Sosial Untuk Advokasi Publik
 
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)
 
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdfa4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
a4148a781419e9aecb32727444df7298.pdf
 
LPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli NegeriLPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli Negeri
 
Media relation kelompok 7
Media relation   kelompok 7Media relation   kelompok 7
Media relation kelompok 7
 
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publik
Seri buku literasi digital   media sosial untuk advokasi publikSeri buku literasi digital   media sosial untuk advokasi publik
Seri buku literasi digital media sosial untuk advokasi publik
 
Cyber public relations - Diklat Pranata Humas Angkatan VII
Cyber public relations - Diklat Pranata Humas Angkatan VIICyber public relations - Diklat Pranata Humas Angkatan VII
Cyber public relations - Diklat Pranata Humas Angkatan VII
 
Menyusun naskah
Menyusun naskahMenyusun naskah
Menyusun naskah
 
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih EkaputraMateri training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
 
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdfModul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
 
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
Identifikasi Peran dan Fungsi Humas dalam Program Bebaskan Pengetahuan 2010 b...
 
Project Citizen.pptx
Project Citizen.pptxProject Citizen.pptx
Project Citizen.pptx
 
Tindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsTindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relations
 
M2 KB4 - Bisnis Pemasaran
M2 KB4 - Bisnis PemasaranM2 KB4 - Bisnis Pemasaran
M2 KB4 - Bisnis Pemasaran
 
Perencanaan komunikasi warga dalam program plp
Perencanaan komunikasi warga dalam program plpPerencanaan komunikasi warga dalam program plp
Perencanaan komunikasi warga dalam program plp
 
Training Kehumasan.pptx
Training Kehumasan.pptxTraining Kehumasan.pptx
Training Kehumasan.pptx
 
Prosiding 080827 media_komunikasi
Prosiding 080827 media_komunikasiProsiding 080827 media_komunikasi
Prosiding 080827 media_komunikasi
 
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH ANGKATAN 7
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH  ANGKATAN 7MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH  ANGKATAN 7
MANAJEMEN MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH ANGKATAN 7
 
PENGANTAR PUBLIC RELATION
PENGANTAR PUBLIC RELATIONPENGANTAR PUBLIC RELATION
PENGANTAR PUBLIC RELATION
 

Más de mistertipr

Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...mistertipr
 
Laporan media Panen Rejeki BPD
Laporan media Panen Rejeki BPD Laporan media Panen Rejeki BPD
Laporan media Panen Rejeki BPD mistertipr
 
Panen Rejeki BPD Pontianak
Panen Rejeki BPD PontianakPanen Rejeki BPD Pontianak
Panen Rejeki BPD Pontianakmistertipr
 
Laporan program media
Laporan program mediaLaporan program media
Laporan program mediamistertipr
 
Seminar Nasional Asbanda 18 Juli 2014
Seminar Nasional Asbanda 18 Juli 2014 Seminar Nasional Asbanda 18 Juli 2014
Seminar Nasional Asbanda 18 Juli 2014 mistertipr
 
Laporan Pemberitaan Media Casasima Townhouse by Mistertipr
Laporan Pemberitaan Media Casasima Townhouse by MistertiprLaporan Pemberitaan Media Casasima Townhouse by Mistertipr
Laporan Pemberitaan Media Casasima Townhouse by Mistertiprmistertipr
 
Media Clipping Asbanda 2013
Media Clipping Asbanda 2013Media Clipping Asbanda 2013
Media Clipping Asbanda 2013mistertipr
 
Mc & protokoler training module by Tarsih Ekaputra
Mc & protokoler training module by Tarsih EkaputraMc & protokoler training module by Tarsih Ekaputra
Mc & protokoler training module by Tarsih Ekaputramistertipr
 
Materi Mc training by Tarsih Ekaputra
Materi Mc training by Tarsih EkaputraMateri Mc training by Tarsih Ekaputra
Materi Mc training by Tarsih Ekaputramistertipr
 
Makalah public speaking Tarsih Ekaputra
Makalah public speaking Tarsih EkaputraMakalah public speaking Tarsih Ekaputra
Makalah public speaking Tarsih Ekaputramistertipr
 
Man vs chicken
Man vs chickenMan vs chicken
Man vs chickenmistertipr
 
Kartini Day di Bonchon Indonesia
Kartini Day di Bonchon IndonesiaKartini Day di Bonchon Indonesia
Kartini Day di Bonchon Indonesiamistertipr
 
Pengumuman Pemenang Optifog Video Contest Dec 2011 - Feb 2012
Pengumuman Pemenang Optifog Video Contest Dec 2011 - Feb 2012Pengumuman Pemenang Optifog Video Contest Dec 2011 - Feb 2012
Pengumuman Pemenang Optifog Video Contest Dec 2011 - Feb 2012mistertipr
 
your PR Consultant
your PR Consultantyour PR Consultant
your PR Consultantmistertipr
 
Laporan bonchon non magz & tabloid
Laporan bonchon non magz & tabloidLaporan bonchon non magz & tabloid
Laporan bonchon non magz & tabloidmistertipr
 
media clipping
media clippingmedia clipping
media clippingmistertipr
 
Blueprint Bancassurance asbanda Media Report
Blueprint Bancassurance asbanda Media ReportBlueprint Bancassurance asbanda Media Report
Blueprint Bancassurance asbanda Media Reportmistertipr
 
Optifog media report 2011
Optifog media report 2011Optifog media report 2011
Optifog media report 2011mistertipr
 
Optifog Media Clipping
Optifog Media ClippingOptifog Media Clipping
Optifog Media Clippingmistertipr
 
Alonas mediareport
Alonas mediareportAlonas mediareport
Alonas mediareportmistertipr
 

Más de mistertipr (20)

Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
Proposal 1st Anniversary HR-V Club Indonesia 11 Dec 2016 @Summarecon Digital ...
 
Laporan media Panen Rejeki BPD
Laporan media Panen Rejeki BPD Laporan media Panen Rejeki BPD
Laporan media Panen Rejeki BPD
 
Panen Rejeki BPD Pontianak
Panen Rejeki BPD PontianakPanen Rejeki BPD Pontianak
Panen Rejeki BPD Pontianak
 
Laporan program media
Laporan program mediaLaporan program media
Laporan program media
 
Seminar Nasional Asbanda 18 Juli 2014
Seminar Nasional Asbanda 18 Juli 2014 Seminar Nasional Asbanda 18 Juli 2014
Seminar Nasional Asbanda 18 Juli 2014
 
Laporan Pemberitaan Media Casasima Townhouse by Mistertipr
Laporan Pemberitaan Media Casasima Townhouse by MistertiprLaporan Pemberitaan Media Casasima Townhouse by Mistertipr
Laporan Pemberitaan Media Casasima Townhouse by Mistertipr
 
Media Clipping Asbanda 2013
Media Clipping Asbanda 2013Media Clipping Asbanda 2013
Media Clipping Asbanda 2013
 
Mc & protokoler training module by Tarsih Ekaputra
Mc & protokoler training module by Tarsih EkaputraMc & protokoler training module by Tarsih Ekaputra
Mc & protokoler training module by Tarsih Ekaputra
 
Materi Mc training by Tarsih Ekaputra
Materi Mc training by Tarsih EkaputraMateri Mc training by Tarsih Ekaputra
Materi Mc training by Tarsih Ekaputra
 
Makalah public speaking Tarsih Ekaputra
Makalah public speaking Tarsih EkaputraMakalah public speaking Tarsih Ekaputra
Makalah public speaking Tarsih Ekaputra
 
Man vs chicken
Man vs chickenMan vs chicken
Man vs chicken
 
Kartini Day di Bonchon Indonesia
Kartini Day di Bonchon IndonesiaKartini Day di Bonchon Indonesia
Kartini Day di Bonchon Indonesia
 
Pengumuman Pemenang Optifog Video Contest Dec 2011 - Feb 2012
Pengumuman Pemenang Optifog Video Contest Dec 2011 - Feb 2012Pengumuman Pemenang Optifog Video Contest Dec 2011 - Feb 2012
Pengumuman Pemenang Optifog Video Contest Dec 2011 - Feb 2012
 
your PR Consultant
your PR Consultantyour PR Consultant
your PR Consultant
 
Laporan bonchon non magz & tabloid
Laporan bonchon non magz & tabloidLaporan bonchon non magz & tabloid
Laporan bonchon non magz & tabloid
 
media clipping
media clippingmedia clipping
media clipping
 
Blueprint Bancassurance asbanda Media Report
Blueprint Bancassurance asbanda Media ReportBlueprint Bancassurance asbanda Media Report
Blueprint Bancassurance asbanda Media Report
 
Optifog media report 2011
Optifog media report 2011Optifog media report 2011
Optifog media report 2011
 
Optifog Media Clipping
Optifog Media ClippingOptifog Media Clipping
Optifog Media Clipping
 
Alonas mediareport
Alonas mediareportAlonas mediareport
Alonas mediareport
 

Último

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Último (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

Public Speaking dan Kecepatan Informasi

  • 1. i
  • 2. Materi Pelatihan PUBLIC SPEAKING DIKLAT TEKNIS HUBUNGAN MASYARAKAT (PUBLIC RELATIONS) dipersembahkan khusus untuk: dan diselenggarakan bekerjasama dengan: disusun oleh: Tarsih Ekaputra Public Relations Consultant, Trainer & Director of mistertipr mobile: +62 87878778753 / +62 8567 515 749 e-mail:tarsihekaputra@trainersclub.or.id tarsihekaputra@mistertipr.com ------ [Tarsih Ekaputra adalah director dari mistertipr dan Executive member of Trainers Club Indonesia (TCI) yang juga aktif sebagai PR Consultant di beberapa perusahaan advertising dan business community atau lembaga swadaya masyarakat. Hingga saat ini ia juga sebagai Redaktur F (Film) Magazine, Trainer di The International Republican Institute (IRI) untuk media relations dan Candidate branding dan Branding New Party. Selain itu ia juga pernah menjadi instruktur tamu untuk tema media relations dan creative writing di Selapa Polri untuk Dikjur Humas angkatan 2008. Tahun lalu bersama dengan Progresiff Communications ia dipercaya menjadi Program Director Pelatihan Public Speaking DivHumas Mabes Polri (27 Juli s/d 15 Agustus 2008 di Hotel Paragon Jakarta). Personal web: www.mistertipr.com i
  • 4. daftar isi DAFTAR ISI Pengantar Penyusun............................................................................................................. ii Daftar Isi ........................................................................................................................ ..... iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1 A. Deskripsi Singkat B. Hasil Belajar C. Indikator Hasil Belajar D. Pokok Bahasan BAB II PUBLIC SPEAKING & KECEPATAN INFORMASI......................................... 2 A.Pembahasan B. Sikap Public dan Pengaruhnya bagi organisasi C. Kebutuhan Masyarakat akan Informasi D. Sumber Informasi Public E. Wartawan & Berita F. Rangkuman BAB III DASAR-DASAR PUBLIC SPEAKING............................................................... 5 A. Definisi Public Speaking B. Prinsip-Prinsip Public Speaking C. Konsep Public Speaking D. Unsur-Unsur Public Speaking E. Metode Public Speaking F. Diskusi & Latihan G. Rangkuman BAB IV PERSIAPAN & PRAKTIKPUBLIC SPEAKING .............................................. 9 A. Tujuan & Pemetaan Audience B. Mengorganisasikan Materi C.Teknik Menulis Naskah Public Speaking D.Menyampaikan Pesan E. Hambatan Public Speaking BAB V TALK WITH CAMERA........................................................................................ 28 A. Kamera dan pengaruhnya B. Masalah yang Sering Timbul C. Angle & Personal Style D. Pakaian & Aksesoris iii
  • 5. daftar isi DAFTAR ISI BAB VI MEDIA RELATIONS............................................................................................ 31 A. Definisi Media Relations B. Teknik berhadapan dengan wartawan. C. Teknik menjawab pertanyaan wartawan. D. Yang boleh dan Yang Tidak E. Diskusi F. Rangkuman BAB VII VOCAL DEVELOPMENT ....................................................................................36 A. Suara dan Teknik Berbicara B. Public Speaking dan Vocal Management C. Kapan Public Speaking dibutuhkan D. Konsep 3 ”V” E. Anatomi Suara F. Latihan iv
  • 6. bab 1 PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Modul ‘'Public Speaking’' ini membahas tentang prinsip public speaking; persiapan public speaking; mengorganisasikan materi; menghantarkan pesan; dan kiat menghantar public speaking yang persuasif. B. Hasil Belajar Setelah pelatihan, peserta latih diharapkan tahu dan memahami prinsip dasar public speaking, serta mampu menghantarkannya kepada publik secara persuasif. C. Indikator Hasil Belajar Setelah pelatihan, peserta latih diharapkan : 1. Mampu menjelaskan prinsip public speaking. 2. Mampu mempersiapkan public speaking. 3. Mampu menyusun dan mengorganisasikan materi public speaking. 4. Mampu menghantarkan pesan dalam public speaking. 5. Mampu memilih tindakan yang tepat ketika menghadapi masalah dalam menghantar public speaking. D. Pokok Bahasan 1. Seni Kehumasan: Public Speaking dan kecepatan informasi. 2. Dasar-dasar Public Speaking. 3. Persiapan dan Praktik Public Speaking. 4. Talk with Camera: Kiat Berhadapan dengan Kamera TV 5. Vocal Development / Management. 6. Media Relations: Kiat Berhadapan dengan Wartawan 7. Teknik Menulis Naskah Public Speaking. 8. Coaching Clinic: Berbagi Pengalaman Dengan Public Fegure 1
  • 7. bab 2 SENI KEHUMASAN: PUBLIC SPEAKING & KECEPATAN INFORMASI “Peserta pelatihan disuguhi dan diajak secara aktif untuk berdiskusi seputar trend terkini yang terjadi di dalam kegiatan public speaking yang menyangkut 3 sisi; pertama sisi public, kemudian sisi media, dan ketiga adalah sisi organisasi. Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu: memahami dan menyiasati arus informasi secara bijak dan strategis melalui kegiatan public speaking yang tepat”. A. Pembahasan Public Speaking adalah bagian dari kegiatan kehumasan. Sedangkan kehumasan menurut Frank Jefkins dalam Public Relations Techniques adalah sebuah upaya dari organisasi untuk menjalin hubungan baik dengan public (media, instansi terkait, internal dalam organisasi dan masyarakat umum) sehingga didapatkan saling pengertian secara berkesinambungan. Lebih lanjut Frank Jefkins menjelaskan bahwa kehumasan adalah seni dan keahlian sebuah organisasi dalam menganalisis berbagai gejala yang sedang berlangsung di tengah masyarakat, serta prediksi mengenai bernagai konsekuensi yang akan dihadapi organisasi tersebut. Hasilnya akan diimplementasikan dalam program-program pelayanan masyarakat yang saling menguntungkan. Oleh karenanya, untuk menunjang sukses kerja kehumasan diperlukan ketrampilan khusu dan salah satunya adalah ketrampilan dalam menyampaikan/mengkomunikasikan beragam informasi, langkah dan kebijakan yang diambil oleh organisasi dan diimplementasikan ke dalam kegiatan yang disebut dengan public speaking. Karenanya ada beberapa hal yang wajib untuk diketahui dan dikuasai oleh seorang public speaker antara lain; B. SIKAP PUBLIK Dalam hal ini, sikap publik dibagi dalam dua kategori; pertama adalah sikap negatif yang merugikan organisasi dan kedua adalah sikap positif yang menguntungkan bagi organisasi. - SIKAP NEGATIF 1. Sikap tidak bersahabat (antipatif) 2. Penuh prasangka 3. Ketidak pedulian 4. Ketidaktahuan Dari hal diatas hasilnya adalah RUMOR (desas-desus) 2
  • 8. ::SeniKehumasan - SIKAP POSITIF 1. Simpati 2. Penerimaan tanpa prasangka 3. Keingintahuan 4. Pengetahuan Dari hal diatas hasilnya adalah Fakta Sebenarnya yang diketahui masyarakat. C. KEBUTUHAN MASYARAKAT AKAN INFORMASI 1. Kecepatan informasi 2. Informasi yang faktual dan akurat 3. Informasi yang memiliki “kedekatan” dengan masyarakat 4. Informasi tentang penyelesaian masalah yang berkesinambungan dan transparan. 5. Kabar Gembira 6. Rasa Aman D. SUMBER INFORMASI (yang paling mudah didapat masyarakat) 1. Rumor dikalangan masyarakat (baik yang didapat dari SMS atau bisik-bisik antartetangga). 2. Radio 3. Televisi 4. Internet (blog/website) 5. Polisi E. WARTAWAN & BERITA - NEWS VALUE (yang paling dicari oleh wartawan/media) 1. News 10. Conflic 2. Important 11. Drama / human interest 3. Unique 12. Scandal 4. Prominence 5. Relevance 6. Magnitude 7. Proximity 8. Cover both side 9. Impact 3
  • 9. ::SeniKehumasan - SUMBER BERITA BAGI WARTAWAN 1. Masyarakat 2. Media-media lainnya (koran, radio, majalah, televisi, internet, kantor berita) 3. Aparat keamanan (Polisi, Tentara) 4. Pejabat pemerintahan (pusat dan daerah) 5. Tokoh masyarakat 6. Sesama wartawan - KIAT MEDIA DALAM MEMBURU BERITA 1. Menempatkan wartawan pada pos-pos penting (instansi pemerintah pusat/daerah, kepolisian, organisasi kemasyarakatan/politik) 2. Menyebarkan wartawan secara mobile (hunting) 3. Memperbanyak koresponden dan kontributor (stringer) F. RANGKUMAN Arus informasi begitu tumbuh dan berkembang serta mengalir begitu cepat, di sisi lain seorang humas memiliki tingkat kesulitan terkait dengan tuntutan publik akan kecepatan informasi ini. Beberapa hal di atas menjadi bekal kita untuk dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan publik akan kesiapan dan ketrampilan kita dalam menyajikan informasi, baik melalui kegiatan kehumasan yang lain maupun dalam aktivitas public speaking. Untuk dapat memenuhi kebutuhan publik dan organisasi terkait dengan penyebaran informasi ini perlu diperhatikan beberapa langkah berikut; 1. Perkuat sentra-sentra informasi yang sudah ada, dengan memperbanyak petugas-petugas khusus di bidang tersebut. 2. Menjadikan Masyarakat sebagai Sumber Informasi. 3. Bekerja sama dengan wartawan. 4. Menjadi wartawan. 4
  • 10. bab 3 DASAR - DASAR PUBLIC SPEAKING “Peserta pelatihan disuguhi dan diajak secara aktif untuk berdiskusi seputar pengertian/definisi public speaking, prinsip-prinsip public speaking, konsep, unsur dan metode public speaking sehingga peserta kedepannya mampu menjelaskan definisi public speaking dengan baik, memahami prinsip, konsep dan unsur-unsur dalam kegiatan public speaking, serta mampu memahami dan menyusun strategi/metode dalam Public Speaking ”. A. DEFINISI PUBLIC SPEAKING Untuk dapat memahami pengertian public speaking, terlebih dahulu kita perlu memahami arti/definisi public speaking. Berikut beberapa definisi public speaking; 1. Menurut Webster’s Third New International Dictionary, Public Speaking adalah: a). The act of process of making speeches in public (proses pembicaraan di depan publik). b). The art of science of effective oral communication with an audience (seni ilmu pengetahuan mengenai komunikasi lisan yang efektif dengan para pendengarnya). 2. Menurut David Zarefsky, dalam Public Speaking: Strategic for Success; “Public speaking is a continous communication process in which message and signals circulate back and forth between speaker and listeners.” (Berbicara di muka umum adalah suatu proses komunikasi yang berkelanjutan di mana pesan dan lambang bersirkulasi ulang secara terus menerus antara pembicara dan para pendengarnya). 3. Menurut Ys. Gunadi dalam Himpunan Istilah Komunikasi; Public Speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan tentang sesuatu hal atau topik dihadapan banyak orang. Tujuannya antara lain untuk mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi kepada masyarakat di tempat tertentu. Dari beberapa definisi tersebut, dapat kita rangkum menjadi satu kesatuan, bahwa public speaking adalah seni berbicara di depan umum/publik tentang suatu hal/topik tertentu secara lisan, dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi. 5
  • 11. ::DasarPublicSpeaking B. PRINSIP-PRINSIP PUBLIC SPEAKING Rata-rata orang dewasa menghabiskan 30% dari waktu yang mereka miliki (selain saat tidur), untuk melakukan percakapan. Dan percakapan sehari-hari itu memiliki banyak persamaan dengan public speaking. Stephen E. Lucas dalam bukunya The Art of Public Speaking menyebutkan bahwa keahlian Anda dalam melakukan percakapan sebenarnya adalah keahlian yang paling penting untuk Anda gunakan dalam public speaking. Keahlian itu yang dimaksud adalah: 1. Mengorganisasikan pikiran kita sesuai logika Ketika memberikan petunjuk pada rekan pers agar ia bisa ke kantor Anda untuk mengikuti konferensi pers yang akan Anda adakan, maka tidak mungkin melakukannya dengan cara mengatakan: “Saat Anda turun dari jalan tol dalam kota, Anda akan melihat rumah makan yang besar di sebelah kiri. Tapi sebelum itu, jangan lupa untuk terus menggunakan jalan tol sampai Anda tiba di pintu keluar tol Rawamangun. Biasanya beberapa anak SD akan terlihat bermain di depan sekolah mereka, jadi hati-hatilah setelah kamu belok di lampu merah. Terus Anda juga harus lewat jalan Pisangan, kalau mau menuju jalan tol tadi. Tapi kalau Anda melewati toko roti, berarti kamu sudah kelewatan. Oh iya, kantor Saya yang berwarna biru.” Sebaliknya, Anda akan menyampaikan petunjuk kepada rekan pers secara sistematik, tahap demi tahap, dari kantornya sampai kantor Anda. Tentu Anda akan mengorganisasikan pesan Anda. 2. Menjahitkan baju pesan’ sesuai dengan lawan bicara kita Ketika Anda berbicara dengan pimpinan Anda mengenai suatu isu, tentu tidak akan sama dengan ketika Anda berbicara kepada kolega Anda. 3. Menyampaikan cerita untuk dampak yang maksimum Seperti ketika Anda sedang menceritakan cerita lucu, tentu Anda tidak akan langsung menyebutkan klimaks dari kelucuan cerita Anda, melainkan dengan membangun cerita dari awal, meningkatkan intonasi untuk mendapatkan efek yang terbaik. 4. Beradaptasi dengan feedback lawan bicara Kapanpun bicara dengan seseorang, Anda tentu memperhatikan perbuatan atau ekspresi wajah mereka, untuk mengetahui apakah mereka senang atau tidak. Keahlian kita dalam melakukan percakapan di atas, dibutuhkan dalam public speaking. Karena kebiasaan melakukan percakapan dengan baik akan menjadikan Anda mudah pula untuk berbicara dalam berbagai situasi dan suasana seperti berdiskusi, pertemuan bisnis, wawancara, dan jumpa pers. Kemampuan berbicara dalam berbagai keadaan dan situasi inilah yang disebut sebagai public speaking 6
  • 12. ::DasarPublicSpeaking Walaupun terdapat kemiripan, public speaking dan percakapan sehari-hari tidaklah kembar siam. Bahkan terdapat tiga perbedaan utama antara percakapan dengan public speaking, yaitu: 1. Public Speaking harus terstruktur secara sangat baik. Seringkali Anda akan dibatasi oleh waktu. Pendengar juga tidak bisa sembarangan memberikan komentar dan pertanyaan karena sudah ditetapkan dan diatur waktunya. Anda juga dituntut untuk dapat mencapai tujuan dari pembicaraan Anda. Saat mempersiapkan diri, Anda juga harus memikirkan kemungkinan jawaban, dan pertanyaan yang dapat muncul dari pikiran pendengar. Karena itu pada dasarnya, public speaking menuntut perencanaan yang rinci dan lebih teliti dari percakapan biasa. 2. Public Speaking menuntut penggunaan bahasa yang formal. Pendengar biasanya akan beraksi negatif pada pembicara yang tidak mempercantik bahasa mereka saat membicarakan keadaan pendengar. 3. Public Speaking menuntut metode penyampaian yang berbeda. Kalau berbicara pada situasi informal, Anda sering berbicara pelan, menggunakan kata-kata seperti “gitu lho,” “tau gak sih,” dan sering memberikan jeda sambil mengeluarkan suara seperti, “ee..,” “hmm.” Sedangkan pada public speaking, Anda harus menyesuaikan volume suara untuk dapat didengar dengan jelas dan menghindari kebiasaan yang kurang sopan dan mengganggu. Karena itu, public speaking juga sangat erat kaitannya dengan penampilan. Pendengar akan selalu menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan penampilan Anda. Mereka akan menanggapi: a. 55% dari ekspresi dan bahasa tubuh Anda. b. 37% dari tekanan suara Anda. c. 8% dari apa yang Anda ucapkan. Lalu bagaimana suara yang baik itu? a. Bernada menyenangkan, membawa rasa persahabatan. b. Alami, menunjukkan kepribadian pembicara. c. Dinamis, bertenaga dan punya kekuatan, meski barangkali tidak keras. d. Ekspresif, mengungkap berbagai arti dan rasa, tidak monoton. e. Mudah didengar, cukup keras dan jelas. 7
  • 13. ::DasarPublicSpeaking Perbedaan antara percakapan dan public speaking seperti yang telah dijelaskan di atas dapat terjadi karena pada dasarnya public speaking memiliki maksud dan tujuan untuk: 1. Persuading. Membujuk orang untuk melakukan sesuatu yang Anda anggap benar. 2. Informing. Memberitahu orang mengenai hal-hal yang tidak mereka ketahui. 3. Entertaining. Menghibur orang, lalu membuat mereka merasa senang, dan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Karena itu, ketika Anda akan berbicara mengenai isu-isu seperti good governance, gender, atau desentralisasi, maka Anda akan sangat memerlukan kemampuan public speaking. Sebab dengan public speaking Anda akan mampu mempengaruhi pemikiran orang-orang mengenai hal-hal yang penting. Stephen E. Lucas menjelaskan bahwa public speaking dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda atau membuat perubahan pada dunia dengan cara yang sederhana, yaitu berbicara. C Rangkuman Rata-rata orang dewasa menghabiskan 30% dari waktu yang mereka miliki (selain saat tidur), untuk melakukan percakapan. Dan percakapan sehari-hari itu memiliki banyak persamaan dengan public speaking. Namun sebenarnya terdapat perbedaan antara percakapan dan public speaking, karena pada dasarnya public speaking memiliki maksud dan tujuan untuk: Persuading (Membujuk orang untuk melakukan sesuatu yang Anda anggap benar); Informing (Memberitahu orang mengenai hal-hal yang tidak mereka ketahui); dan Entertaining (Menghibur orang, lalu membuat mereka merasa senang, dan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri). Sedangkan pecakapan biasa belum tentu. 8
  • 14. bab 4 PERSIAPAN PUBLIC SPEAKING “Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu: menjelaskan mengenai persiapan persiapan yang harus dilakukan dalam menghadapi public speaking”. A. Pembahasan Saat mengetahui bahwa Anda akan melakukan public speaking, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan topik. Biasanya topik sangat dipengaruhi oleh tema acara, karakterisktik pendengar dan kemampuan pembicara sendiri, namun topik yang baik biasanya lahir dari: 1. Topik yang Anda tahu banyak, dan 2. Topik yang Anda ingin tahu lebih banyak lagi. Karena itu dalam menetapkan topik, Anda dituntut untuk aktif mengumpulkan informasi. Baik itu dengan diskusi, mencari bukti, atau data yang dibutuhkan. Selanjutnya setelah topik ditetapkan, Anda juga harus menetapkan tujuan. Penetapan tujuan merupakan pintu gerbang persiapan public speaking. Karena setelah menetapkan tujuan, Anda akan mengetahui persiapan-persiapan apa saja yang harus Anda lakukan selanjutnya. Tujuan public speaking dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu: 1. Tujuan Umum Telah dijelaskan sebelumnya, tujuan umum public speaking terdiri dari tiga macam, yaitu: membujuk, memberi tahu, dan mengibur. Yang harus Anda perhatikan adalah, jangan sampai tujuan yang ingin digunakan overlapping dengan tujuan lain. Karena seringkali orang tercampur dalam menetapkan tujuan, khususnya tujuan memberi informasi dengan tujuan membujuk. Padahal jika tujuan umumnya menginformasikan, maka Anda harus bertindak sebagai guru atau pengajar. Dimana Anda harus menyampaikan informasi dengan sangat jelas, akurat, dan menarik perhatian, agar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pendengar. Ini berarti memberikan pendengar informasi yang tidak mereka ketahui sebelumnya. Sedangkan jika tujuan umumnya membujuk, maka peran Anda adalah sebagai penasihat, atau pendukung berat dari ide yang Anda kemukakan. Berarti Anda harus berupaya menyusun tindakan, atau merubah perilaku pendengar. 2. Tujuan Khusus Setelah memilih tujuan umum, Anda harus tajamkan tujuan tersebut menjadi tujuan khusus pembicaraan yang akan dilakukan. Tujuan khusus harus fokus pada satu aspek. Anda harus dapat mengutarakan tujuan khusus itu ke dalam sebuah kalimat yang padat, hingga orang lain dapat mengidentifikasikan secara tepat apa yang ingin Anda capai, seperti: a. Untuk menginformasikan pendengar Saya tentang ……. b. Untuk membujuk pendengar Saya agar melakukan …… Untuk memudahkan Anda, berikut ini adalah prinsip umum yang dapat digunakan dalam membuat pernyataan tentang tujuan khusus public speaking Anda. a. Tulis pernyataan tujuan Anda dalam kalimat padat yang lengkap. b. Ekspresikan tujuan Anda dalam pernyataan, bukan pertanyaan. c. Hindari bahasa simbolik. d. Batasi tujuan Anda hanya menjadi satu tujuan yang jelas. e. Pastikan tujuan Anda tidak terlalu umum atau kurang jelas. 9 2
  • 15. ::PersiapanPublicSpeaking Terkadang Anda dapat langsung membuat tujuan khusus setelah mengetahui topik pembicaraan. Namun kadang, Anda harus melakukan riset terlebih dahulu untuk menetapkannya. Hal ini tergantung dari seberapa paham dan dekatnya Anda dengan topik yang akan dibicarakan. Tapi bagaimanapun itu, setelah selesai menyusun tujuan khusus, coba tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut ini: a. Apakah tujuannya sejalan dengan misi Anda? b. Dapatkah Anda mencapai tujuan dengan waktu yang tersedia? c. Apakah tujuannya relevan dengan pendengar Anda? d. Apakah tujuannya cukup bernilai bagi pendengar Anda? e. Apakah tujuannya terlalu teknis? Karena pembicaraan yang paling cepat membuat pendengar tertidur adalah pembicaraan yang kering, dan hanya seputar masalah teknis. Setelah Anda menetapkan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus, maka untuk semakin memudahkan public speaking Anda, tujuan khusus itu dapat dikembangkan lagi menjadi ide sentral. Yaitu isi singkat dari apa yang ingin Anda sampaikan pada pendengar untuk semakin mempertajam tujuan khusus Anda. Untuk lebih jelasnya, coba Anda perhatikan contoh berikut. Topik : Good Governance Tujuan Umum : Untuk membujuk Tujuan Khusus : Untuk membujuk para aparat Humas lembaga pemerintah agar bersikap profesional dalam membentuk reputasi positif lembaga yang diwakilinya. Ide Sentral : Untuk dapat bersikap profesional, aparat harus berusaha meningkatkan kualitas pribadi. Cara lain untuk membuat ide sentral adalah dengan menetapkan ‘pesan residual,’ yaitu: pesan apa yang Anda ingin pendengar tetap ingat, setelah mereka melupakan semua isi public speaking Anda. Pada dasarnya pedoman membuat ide sentral memiliki kesamaan dengan pedoman membuat tujuan khusus yang baik, yaitu: 1. Ide sentral harus ditulis dalam kalimat padat yang lengkap. 2. Jangan menggunakan bentuk pertanyaan. 3. Hindari bahasa simbolik. 4. Pastikan ide Anda tidak terlalu umum atau kurang jelas. Selesai menetapkan topik, tujuan umum, tujuan khusus, dan ide sentral, bukan berarti rencana public speaking Anda dapat berjalan dengan lancar. Karena selain hal tadi, Anda juga harus melakukan analisis terhadap calon pendengar Anda. Coba Anda bayangkan. Ketika orang mendengar pidato, kadang mereka memperhatikan dan kadang mereka membiarkan pikiran mereka menerawang. Hal ini menunjukkan bahwa orang mungkin dapat dipaksa untuk menghadiri seseorang berpidato, tapi tidak seorangpun yang dapat membuat seseorang mendengar, kecuali jika mereka menginginkannya. Karena itu timbul pertanyaan “Apa yang orang ingin dengar?” Stephen E. Lucas mengatakan bahwa jawabannya sangat sederhana. Orang biasanya ingin mendengar tentang hal-hal yang berarti bagi mereka. Orang itu sifatnya egois (egocenstric). Mereka memberikan perhatian yang besar terhadap pesan yang mempengaruhi nilai-nilai mereka, kepercayaan mereka, dan keberadaan mereka. Pertanyaan yang sering diajukan pendengar adalah, “Mengapa hal ini penting bagi saya?” Tidak ada hal yang paling membuat orang tertarik, selain tantang diri mereka sendiri, masalah mereka sendiri, dan cara menyelesaikan masalah mereka itu. Karena itu, pembicara yang baik adalah yang berorientasi pada pendengarnya. Anda harus tahu bahwa landasan public speaking bukanlah untuk membuat Anda menjadi di atas atau superior dari pendengar. Melainkan untuk membangkitkan perasaan, dan keinginan yang kuat dari pendengar. Sehingga dapat menghasilkan respon yang sesuai dengan keinginan Anda. 10
  • 16. ::PersiapanPublicSpeaking Hal ini tidaklah begitu berbeda dengan apa yang Anda lakukan setiap hari pada kehidupan sosial Anda. Andaikan saja instansi Anda diulas dalam sebuah surat kabar. Mereka menyebutkan divisi tertentu dalam instansi Anda tidak profesional dalam memberikan pelayanan pada publik. Padahal instansi Anda sedangmenggalakkan program good governance. Setelah membaca ulasan tersebut, tentu tidak mungkin Anda mengatakan, “Dasar pembuat masalah! Mengapa divisi itu tidak berpartisipasi dalam program good governance kita?” Pernyataan ini tidak mungkin Anda utarakan karena belum tentu ulasan surat kabar itu benar. Inilah sebabnya kebanyakan orang yang membahas topik kontroversial, akan memulai dengan pernyataan yang netral agar dapat melihat bagaimana pendengar mereka merespon. Mereka akan mengatakan, “Apakah Anda mendengar berita tentang divisi itu hari ini?” atau “Apakah Anda tahu apa yang terjadi di divisi itu?” Dengan memulai pernyataan netral, berarti Anda tidak ‘memukul’ orang dengan pendapat Anda. Di sisi lain, Anda juga tidak perlu sepakat dengan pendapat yangberbeda. Perinsip-prinsip seperti ini sebenarnya merupakan prinsip psikologi. Secara spesifik, prinsip psikologi bagi seorang public speaker adalah: 1. Pendengar akan mendengar dan menilai apa yang Anda katakan. Khususnya pada hal-hal yang pada dasarnya pendengar sudah mengetahui dan meyakininya. 2. Anda harus mencocokkan pesan Anda dengan pendengar. Ini berarti Anda harus menunjukkan bahwa hal yang Anda bicarakan cocok untuk mereka, dan menjelaskan mengapa mereka harus peduli seperti Anda peduli. Dari prinsip tersebut, maka jelas bahwa orang hanya mengerti tentang hal-hal yang sesuai dengan pengalaman mereka. Artinya, untuk dapat berkomunikasi dengan mereka, Anda harus dapat memasuki pengalaman mereka. Walaupun Anda tidak bisa benar-benar memasuki pengalaman orang, tapi Anda dapat mempelajari dengan baik tentang pendengar, sehingga Anda dapat mengetahui apa yag harusAnda lakukan untuk membuat pesan Anda menjadi jelas dan berarti. Salah satu cara public speakers menganalisis pendengarnya adalah ‘analisis demografi.’ Yaitu menganalisis pendengar dengan merujuk pada hal-hal yang dapat diamati, antara lain: 1. Usia Akan susah apabila Anda mengamati setiap usia yang akan menjadi pendengar dalam public speaking Anda. Namun sekumpulan orang dengan kemiripan usia membentuk sebuah generasi. Dimana setiap generasi memiliki kemiripan nilai dan pengalaman, yang membedakan mereka dengan generasi lain. 2. Gender Public speaker yang baik akan teliti ketika menganalisis perbedaan maupun persamaan antara pria dan wanita. Yang perlu Anda perhatikan adalah menghindari penggunaan bahasa yang mengandung unsur gender. Kata “bapak-bapak,” atau “ibu-ibu,” kadang dapat melahirkan persepsi negatif dalam diri pendengar. Mereka dapat merasa tidak diberi kesempatan yang sama, merasa dipojokkan, hingga direndahkan, atau dianggap tidak mampu. Walaupun Anda tidak bermaksud seperti itu. 3. Suku, budaya, dan bangsa Perbedaan suku, budaya, dan bangsa dapat menghasilkan respon yang berbeda pula. Karena itu, setiap petugas Humas lembaga pemerintah di daerah, dituntut untuk memahami dengan baik karakteristik suku, budaya, dan bangsa dimana lembaga mereka berada.Beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar dapat menghindari respon negatif dari pendengar yang memiliki perbedaan suku, budaya, dan bangsa, adalah: a. Mengenali apakah ada dari pendengar Anda yang memiliki orientasi berbeda, berhubungan dengan topik yang akan disampaikan, karena perbedaan suku/budaya/bangsa. b. Coba bayangkan orientasi mereka dan pikirkan bagaimana orientasi mereka tersebut dapat mempengaruhi respon mereka terhadap pesan yang ingin Anda sampaikan. c. Sesuaikan pesan Anda agar tetap menjadi pesan yang se-jelas, se-tepat, dan se-meyakinkan mungkin bagi setap latar belakang suku/budaya/ bangsa pendengar Anda. 11
  • 17. ::PersiapanPublicSpeaking 4. Agama Kapanpun Anda berbicara tentang topik yang bersinggungan dengan agama, maka pastikan Anda telah mempertimbangkan orientasi agama dari para pendengar Anda. Dampak terkecil jika tidak mempertimbangkan hal ini adalah melemahnya kekuatan public speaking Anda. Namun fatalnya, hal ini dapat membuat Anda benar- benar malu di hadapan pendengar Anda. 5. Keanggotaan dalam kelompok tertentu Indonesia saat ini telah memasuki dimensi group-oriented. Pekerja tergabung dalam serikat pekerja, profesional bisnis dengan club-nya, beragam profesi seperti dokter, pengacara, hingga public relations memiliki asosiasi dan perkumpulannya, pencinta lingkungan dengan kelompok pelindung ozon-nya, para feminis dengan organisasi wanitanya, dan masih banyak lagi. Memahami karakteristik mereka akan memaparkan kepada Anda petunjuk yang sempurna mengenai ketertarikan dan kebiasaan pendengar Anda. Selain analisis demografi di atas, Anda juga bisa melakukan ‘analisis situasi’. Yaitu menganalisis ancaman dari luar diri pendengar, yang dapat muncul dalam situasi tertentu pada kegiatan public speaking Anda, yaitu: 1. Ukuran/Jumlah Pendengar Melakukan public speaking dengan pendengar yang berjumlah banyak, lebih membutuhkan pengalaman dibandingkan dengan pendengar yang berjumlah sedikit. Tapi seberapapun ukuran pendengar yang akan Anda hadapi, camkan prinsip berikut ini dalam benak Anda. Semakin besar jumlah pendengar Anda, maka semakin formal pula public speaking yang harus Anda lakukan. 2. Perilaku yang dipengaruhi oleh setting fisik Kemampuan menangkap materi oleh pendengar juga dipengaruhi oleh faktorfaktor yang berada di luar kontrol pendengar, dan Anda sendiri. Saat melakukan public speaking di luar ruangan, Anda akan dihadapi oleh banyak kejutan yang tidak menyenangkan (kecuali Anda mempersiapkan public speaking Anda dengan sebaik mungkin). Jangan malu menanyakan pada panitia mengenai keadaan tempat dilakukannya public speaking. Jika memungkinkan, lihat dengan mata Anda sendiri tempat tersebut beberapa hari sebelum kegiatan, atau datang lebih awal untuk menganalisis dan memeriksa tempat Anda akan melakukan public speaking. Amati kondisi-kondisi seperti temperatur ruangan dan posisi pembicara dengan pendengar (apakah pendengar dapat melihat pembicara dengan baik atau tidak). Intinya, lakukan pembenahan semaksimal mungkin atas semua hal yang bisa mengontrol keadaan pendengar. Lalu bagaimana hal-hal yang tidak dapat Anda kontrol? Misalkan saja public speaking Anda dijadwalkan setelah makan siang atau malam (ctt: setelah makan, temperatur badan akan meningkat, karena terjadi pembakaran dalam tubuh). Sementara ruangannya terlalu kecil, dan pendengarnya terlalu banyak dari perkiraan. Ditambah temperatur ruangan tidak dapat didinginkan lagi suhunya. Tentu saja situasi seperti ini menuntut Anda untuk bekerja lebih keras lagi dalam menyesuaikan diri Anda dengan kondisi pendengar. Dimana Anda harus membuat public speaking Anda semenarik dan sehidup mungkin. Lalu jangan biarkan situasi yang tidak menguntungkan ini mempengaruhi konsentrasi Anda. Karena jika pendengar melihat Anda bersemangat, tanggap, dan menyatu dengan topik, maka pendengar dapat melupakan kondisi ketidaknyamanan fisik tadi dan menjadi terbawa suasana oleh semangat Anda. 3. Kedudukan pendengar terhadap subjek Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Anda harus menanamkan pikiran tentang pendengar dalam benak Anda ketika memilih topik. Idealnya Anda memilih topik yang cocok dengan mereka dan Anda sendiri. Namun ketika Anda telah mendapatkan topiknya, Anda juga harus melakukan pertimbangan yang lebih rinci tentang bagaimana pendengar Anda akan bereaksi terhadap topik tadi. Untuk itu Anda harus mengetahui: 12
  • 18. ::PersiapanPublicSpeaking a. Tingkat ketertarikan mereka terhadap topik Cara yang dapat Anda lakukan untuk membangkitkan ketertarikan pada topik yang akan Anda bawakan antara lain dengan memanfaatkan pembukaan public speaking yang menyedot perhatian, menggunakan material pendukung yang memikat, bahasa yang jelas, teknik penyampaian yang dinamis, dan alat bantu visual yang baik. b. Pengetahuan mereka tentang topik Jika pendengar Anda hanya memiliki pengetahuan yang sedikit tentang topik, maka sebaiknya Anda hanya menyampaikan materi dasar dari topik tersebut. Namun apabila pendengar memiliki pengetahuan yang banyak mengenai topik, maka Anda dapat menyampaikan hal-hal sampai rinci dan yang bersifat teknis. c. Tingkah laku mereka terhadap topik Mengetahui perilaku pendengar terhadap topik Anda dapat sangat bermanfaat dalam menetapkan bagaimana Anda menangani materi public speaking Anda. Sehingga Anda dapat menyesuaikan perkataan Anda dengan apa yang pendengar ingin dengar dari Anda. 4. Kedudukan pendengar terhadap pembicara Dalam setiap kasus, respon pendengar atas pesan diwarnai oleh persepsi mereka atas Anda (sebagai pembicara). Semakin kompeten Anda dipandang oleh pendengar, maka akan semakin bisa pendengar menerima apa yang Anda sampaikan. Begitu pula jika Anda dapat membuat pendengar percaya bahwa Anda menyampaikan pesan dari lubuk hati yang paling dalam, maka akan semakin positif pula respon pendengar. 5. Kedudukan pendengar terhadap tema acara. Bayangkan ketika Anda sedang melangsungkan acara peresmian salah satu kantor cabang baru lembaga Anda. Pada acara tersebut Anda mengundang Walikota setempat untuk memberikan kata sambutan. Namun ternyata selain kata sambutan, beliau juga menyampaikan pada yang hadir untuk tetap mendukung dirinya. Kejadian ini tentunya akan membuat Anda merasa risih. Jika saja beliau menyampaikannya pada kegiatan kampanye, tentu hal ini dianggap wajar. Tapi dalam tema acara yang berbeda, respon pendengar yang negatif-lah yang akan dituai oleh pembicara. Dari contoh tersebut, kiranya Anda mengerti mengapa kedudukan pendengar terhadap tema acara penting untuk diketahui sebelum memulai public speaking Anda. B. Diskusi dan Latihan (Diskusi seputar materi yang di sampaikan) C. Rangkuman Saat mengetahui bahwa Anda akan melakukan public speaking, maka langkahlangkah yang harus Anda lakukan untuk mempersiapkannya adalah: menetapkan topik; menetapkan tujuan; lalu kembangkan tujuan itu menjadi ide sentral (yaitu isi singkat dari apa yang ingin Anda sampaikan pada pendengar); dan melakukan analisa terhadap calon pendengar Anda. 13
  • 19. ::MengorganisasikanMateriPublicSpeaking Langkah pertama dalam mengorganisasikan dan membangun materi public speaking yang kokoh adalah dengan menguasai fungsi ketiga komponen dasar materi public speaking, yaitu: 1. Pembukaan First impression sangatlah penting. Awal yang jelek akan mengganggu atau mengurangi simpati dan Anda akan sulit untuk memperbaiki keadaan ini. Namun jika dapat melalui pembukaan tanpa dinodai kecerobohan atau kesalahan, maka pada tahap selanjutnya public speaking Anda akan berjalan dengan mulus. Pada kebanyakan situasi public speaking, terdapat empat sasaran yang harus dicapai agar pembukaan Anda dapat dipandang berhasil, yaitu: a. Mendapatkan perhatian dan rasa ingin tahu pendengar Anda. Jika public speaker tidak dapat memanfaatkan pembukaan untuk mendapatkan perhatian dan membangkitkan ketertarikan pendengar, maka betapapun terkenalnya pembicara atau betapapun pentingnya topik, tetap saja pembicara akan kehilangan pendengar. Lalu pendengar akan mengatakan, “So what? Siapa yang peduli!” Memperoleh perhatian pendengar di awal biasanya mudah dilakukan Bahkan Anda dapat melakukannya sebelum mengeluarkan sapatah katapun. Setelah diperkenalkan oleh moderator dan melangkah ke mimbar, normalnya pendengar akan memperhatikan Anda. Jika tidak, maka tunggu saja dengan sabar. Tatap langsung pendengar Anda tanpa mengucapkan sepatah katapun. Maka dalam waktu singkat, semua pembicaraan dan suara yang mengganggu akan berhenti. Pendengar akan memberikan perhatian dan Anda siap untuk berbicara.Yang lebih sulit adalah menjaga agar pendengar tetap memperhatikan. Berikut ini adalah metode yang sering digunakan untuk tetap ‘memikat’ pendengar saat public speaking Anda. 1) Hubungkan topik dengan para pendengar. 2) Umumkan hal terpenting dari materi Anda. 3) Takut-takuti pendengar Anda 4) Pancing rasa ingin tahu mereka. 5) Mulai dengan kutipan atau pendapat ahli. 6) Sampaikan cerita. b. Umumkan topik public speaking Anda. Dalam proses membangun perhatian, pastikan topik public speaking Anda diutarakan secara jelas. Jika di akhir pembukaan topik tidak Anda sampaikan dengan jelas, maka pendengar bisa menjadi bingung. Akibatnya, kesempatan membuat pendengar menyerap materi hampir tak mungkin. Penting diperhatikan. Semenarik dan sebaik apapun pembukaan, namun jika tidak dihubungkan dengan topik, maka pembukaan tadi hanyalah siasia. c. Menunjukkan kredibilitas dan itikat baik Anda. Pendengar yang tahu maupun tidak tahu tentang topik, tentu akan lebih tertarik apabila merasa pembicara tahu tentang apa yang ia katakan. Kredibilitas tidak perlu bersumber dari pengalaman langsung. Tapi bisa juga dari membaca, kelas, wawancara, dan teman yang kompeten. Tapi apapun sumbernya, pastikan bahwa Anda memberitahukannya pada pendengar. Sedangkan menunjukkan itikad baik adalah permasalahan yang sedikit berbeda. Terlebih terhadap pendengar yang bersikap menentang. Karena itu usaha Anda harus dilakukan sejak pembukaan dengan memaparkan alasan-alasan yang logis. Minimal Anda harus bisa membuat mereka mempertimbangkan pemikiran Anda. 14
  • 20. ::MengorganisasikanMateriPublicSpeaking d. Mem-preview batang tubuh topik public speaking Anda. Kebanyakan orang adalah pendengar yang payah. Bahkan pendengar yang baik sekalipun, membutuhkan bantuan dalam menyaring ide Anda. Salah satu cara membantunya adalah dengan menyampaikan di pembukaan, tentang apa yang harus mereka perhatikan pada materi public speaking yang akan Anda sampaikan. Mem-preview batang tubuh juga bisa menjadi tanda bahwa Anda akan mulai menjelaskan batang tubuh. Selain itu juga bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan definisi-definisi atau latar belakang yang dibutuhkan pendengar untuk memahami batang tubuh yang akan Anda sampaikan. Agar keempat sasaran pembukaan di atas dapat Anda laksanakan, maka coba perhatikan tips-tips berikut ini. a. Buatlah batang tubuh terlebih dahulu sebelum membuat pembukaan, karena batang tubuh adalah bagian yang paling penting. Setelah Anda mengetahui dengan pasti apa yang akan Anda sampaikan dalam batang tubuh, maka akan lebih mudah membuat pembukaan yang efektif. b. Jaga agar pembukaan dikemas secara singkat dan padat. Normalnya tidak boleh melebihi 10%-12% dari keseluruhan materi public speaking Anda. c. Ketika sedang mengumpulkan data untuk materi public speaking Anda, kumpulkan juga bahan-bahan yang dapat mandukung pembukaan Anda. d. Kreatif-lah dalam merencanakan pembukaan public speaking Anda. Lakukan percobaan dengan dua atau tiga macam pembukaaan yang berbeda, lalu pilih salah satu yang Anda pikir akan menjadi pembukaan yang mampu menarik perhatian dan minat pendengar Anda. e. Buatlah pembukaan Anda secara rinci. Sebagian orang menulis pembukaaan kata perkata, sebagian lagi hanya membuat out line. Namun cara manapun yang Anda gunakan, latihlah pembukaan berulang-ulang hingga Anda bisa melakukannya dengan kontak mata yang kuat dan lancar tanpa melihat catatan. Memulai public speaking Anda dengan baik, akan mengembangkan rasa percaya diri Anda. 2. Batang tubuh Proses penyusunan batang tubuh dimulai dengan menetapkan ‘pokok pikiran,’ yaitu inti dari materi public speaking Anda. Karena itu, pikiran utama ini harus Anda pilih secara teliti, lalu mentransfernya ke dalam tulisan sebaik mungkin, dan menyusunnya secara tepat (strategis). Pokok pikiran erat hubungannya dengan ide sentral, seperti beberapa contoh berikut ini. a. Apabila pada ide sentral Anda menyebutkan, “Terdapat tiga hal yang harus dilakukan untuk menjadi petugas humas yang profesional,” maka jelaslah bahwa pokok pikirannya harus terdiri dari tiga. b. Kadang pokok pikiran juga dapat dibuat dengan memaparkan bukti-bukti dari ide sentral yang telah Anda buat. Jika sebuah ide sentral menyebutkan, “Permasalahan gender dalam lingkungan pekerjaan merupakan isu yang sangat sensitif,” maka pokok pikirannya harus memaparkan bagaimana dunia internasional, atau ibu negara, atau aktivis perempuan, atau pers menyingkapi masalah ini, sehingga dapat menjadi bukti yang kuat atas ide sentral Anda. Untuk lebih jelasnya, coba Anda perhatikan contoh berikut. Topik : Good Governance Tujuan Umum : Untuk membujuk Tujuan Khusus : Untuk membujuk para aparat Humas lembaga pemerintah untuk bersikap profesional dalam membentuk reputasi positif lembaga yang diwakilinya. Ide Sentral : Untuk dapat bersikap profesional, aparat harus berusaha meningkatkan kualitas pribadi. 15
  • 21. ::MengorganisasikanMateriPublicSpeaking Pokok Pikiran : I. Harus bersungguh-sungguh dalam bekerja. II. Harus konsisten dalam pekerjaan. III. Harus mengedepankan moral saat bekerja. IV. Harus mengedepankan etika saat bekerja. V. Harus dapat memberikan layanan yang berkualitas. Yang harus dipikirkan saat membuat pokok pikiran adalah waktu dan kemampuan para pendengar. Karena itu, pokok pikiran yang baik biasanya tidak melebihi lima macam pokok pikiran, sehingga dapat disampaikan sejelas mungkin dan memudahkan pendengar untuk mencerna serta mengingatnya. Namun biasanya terdapat dua masalah yang sering muncul pada proses penyusunan pokok pikiran ini, yaitu: a. Bagaimana jika materi pokok pikiran yang harus disampaikan jumlahnya banyak? Terdapat dua cara untuk mengatasi masalah ini, yaitu: 1) Dengan mengevaluasi kembali materi tersebut, dan memilih yang benar-benar penting untuk disampaikan. 2) Jika masih belum bisa, maka kelompokkanlah materi tersebut menjadi beberapa kategori. Seperti ketika Anda berbicara tentang, “Pihak-pihak yang peduli terhadap permasalahan gender di lingkungan lembaga Anda.” Tentu pihak-pihak itu terdiri dari: a) Pimpinan Lembaga b) Karyawan c) Keluarga Karyawan d) Investor e) Media Massa f) Pemerintah g) Lembaga-Lembaga Wanita h) Mahasiswa Karena pokok pikiran dari ide sentral di atas banyak, maka pihak-pihak tersebut dapat Anda kelompokkan saja menjadi: 1) Pihak Internal 2) Pihak Eksternal b. Sebaliknya, bagaimana jika ide sentral yang Anda rumuskan sudah terlalu rinci? Untuk kasus ini Anda tinggal membagi lagi ide sentral tersebut menjadi poin-poin yang terpisah. Jika kedua masalah di atas sudah dapat Anda atasi, maka selanjutnya perhatikanlah tips-tips berikut, yang dapat Anda gunakan untuk menghasilkan pikiran pokok yang baik dalam public speaking Anda. a. Setiap pikiran pokok harus jelas dan independen dari pokok pikiran lainnya. Jika pokok pikiran Anda menyebutkan, “Harus menerapkan moral dan etika saat bekerja,” maka pokok pikiran ini harus Anda bagi menjadi dua”. 1) Harus mengedepankan moral saat bekerja. 2). Harus mengedepankan etika saat bekerja. b. Gunakan pola bahasa yang sama dalam setiap pokok pikiran. Penggunaan pola bahasa yang sama akan memudahkan Anda atau pendengar mengingatnya. Walaupun tidak semuanya bisa menggunakan pola yang sama, tapi Anda harus mengusahakannya jika bisa. Karena penggunaan pola bahasa yang paralel akan menonjolkan pokok pikiran Anda. 16
  • 22. ::MengorganisasikanMateriPublicSpeaking c. Usahakan untuk menyeimbangkan kapasitas waktu untuk menjelaskan masing-masing pokok pikiran. Jika Anda memiliki tiga pokok pikiran dengan presentase waktu penyampaian sebagai berikut: 1) 85% 2) 10% 3) 5% Maka presentase di atas mencerminkan bahwa sebenarnya Anda hanya memiliki satu pokok pikiran atau pokok pikiran II dan III Anda tidak dipersiapkan dengan matang. Karena itu pokok pikiran yang baik itu harus seimbang, seperti: 1) 30% 2) 40% 3) 30% Atau 1) 20% 2) 30% 3) 50% 3. Penutupan Penutupan adalah kesempatan terakhir untuk menyampaikan ide Anda, dan merupakan penampilan terakhir yang akan tertanam dalam benak pendengar Anda. Bagaimanapun Anda menyampaikan materi public speaking Anda, penutup memiliki dua fungsi utama, yaitu: a. Untuk membuat pendengar tahu bahwa Anda akan mengakhiri public speaking Anda Bayangkan Anda sedang berbicara dengan rekan Anda. Setelah 15 menit berbicara, secara tiba-tiba ia berhenti dan meninggalkan Anda. Apa yang ada dalam benak Anda? Pikiran yang kurang menyenangkan pastinya. Begitu pula dengan public speaking, Andapun harus memberikan sinyal kepada pendengar, bahwa Anda sudah mau selesai. Bagaimana caranya? Salah satunya dengan mengatakan: “Kesimpulannya adalah…” “Yang terakhir yaitu…” “Sebagai penutup Saya akan…” “Akan Saya akhiri dengan mengatakan…” Namun sebagian public speaker memberitahu pendengar dengan cara crescendo ending. Metode ini diadopsi dari teknik musik. Dengan menggunakan metode ini, Anda harus membangun minat dan perhatian dari pembukaan dengan menggunakan suara, baik itu nada, intonasi, ketukan, maupun volume suara. Selain itu, metode ini juga merupakan kombinasi antara isi pesan yang dramatik, gerak badan, dan jeda kalimat. Kombinasi itulah yang menciptakan momen penutupan yang berkesan karena memang sudah dibangun dari awal. b. Untuk mengusahakan agar pendengar mengerti atau komitmen dengan ide sentral Anda Berikut adalah cara-cara yang dapat Anda gunakan: 1) Merangkum materi Anda. Cara ini merupakan cara termudah untuk melakukan penutupan Anda. 2) Gunakan kutipan. Cara ini paling sering digunakan. Kumpulkan semua kutipan dalam materi Anda, lalu pilih yang paling mencerminkan ide sentral Anda. 3) Menggunakan pernyataan yang dramatis. Kalau ingin menciptakan penutupan yang berenergi dan hidup, maka ciptakanlah pernyataan dramatis hasil pikiran Anda. Agar lebih efektif, berikan jeda sebelum menutup, lalu tambahkan tekanan emosional pada suara Anda saat menutup. 4) Arahkan kembali pendengar pada pembukaan. Mengulang skenario di pembukaan akan mengikat keseluruhan public speaking Anda dari awal sampai akhir menjadi sebuah kesatuan yang utuh. 17
  • 23. ::MengorganisasikanMateriPublicSpeaking Keempat teknik di atas dapat dilakukan secara terpisah atau dikombinasikan satu sama lain, bahkan keempatnya sekaligus. Bayangkan saja jika Anda bisa menciptakan pernyataan dramatik, yang berisi rangkuman materi, sambil mengarahkan pendengar kembali pada pembukaan. Tentu akan menjadi penutupan yang luar biasa. Untuk menyusun penutupan yang dapat memenuhi fungsinya seperti di atas, Anda bisa menggunakan tips-tips sebagai berikut: a. Seperti pembukaan, maka ketika sedang mengumpulkan data untuk materi, kumpulkan juga bahan-bahan yang dapat mandukung penutupan Anda. b. Jangan terlalu luas. Penutupan biasanya hanya berisi 5% - 10% dari materi yang Anda sampaikan. Karena pendengar akan merasa sebal, apabila sudah mendengar kalimat “Kesimpulannya adalah…,” tapiternyata Anda masih mengoceh panjang lebar. c. Buatlah penutupan Anda serinci mungkin, kata perkata, dan latihlah sesering Anda bisa. Pastikan penutupan disampaikan sebaik mungkin, sehalus mungkin, dengan percaya diri, dan menggunakan perasaan, tanpa bergantung pada caatatan yang Anda buat. Intinya, buatlah kesan terakhir Anda tidak terlupakan. B. Latihan Disesuaikan dengan permintaan instructor / peserta (diskusi) C. Rangkuman Mengorganisasikan dan membangun materi public speaking yang kokoh dapat dilakukan jika Anda menguasai fungsi ketiga komponen dasar materi public speaking, yaitu: pembukaan; batang tubuh; dan penutup 18
  • 24. ::WritingTechnique TEKNIK MENULIS NASKAH PUBLIC SPEAKING Setelah anda memahami tujuan, kebutuhan public speaking adalah 5M serta bagaimana mengorganisasikan materi, maka dilanjutkan dengan implementasi konsep PIK dalam penyusunan materi public speaking Anda. Dalam menyusun naskah/materi public speaking sesungguhnya hanya terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu; Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan. -) PENDAHULUAN Mulailah naskah/materi public speaking anda dengan membuat serangkaian kalimat sebagai pembuka. Pendahuluan/pembukaan ini harus semenarik mungkin. Hal ini dikarenakan 30 detik pertama merupakan waktu yang sangat rawan. Ketika dalam waktu 30 detik pertama tersebut anda mampu menarik / mendapatkan perhatian pendengar, maka jalan selanjutnya akan mudah. Dalam membuat sebuah pendahuluan/pembukan ini harus disesuaikan dengan jenis acara di mana anda akan berbicara. Formal / non formal. Namun demikian, sebuah pembukaan yang baik, seyogyanya tidak terlalu kaku/formal. Berikut contoh pembukaan yang formal; “Bapak KadivHumas Polri yang terhormat, Bapak WakadivHumas yang terhormat, dan para tamu undangan yang kami banggakan......” Kalimat pembukaan ini memang sangat lazim dugunakan diberbagai instansi pemerintah, termasuk dalam hal ini di Kepolisian. Hal ini boleh-boleh saja, namun demikian seiring dengan era globalisasi dewasa ini kita perlu menyuguhkan sebuah kalimat pembuka yang memiliki daya tarik tinggi sehingga dalam waktu 30 detik pertama ini semua perhatian pendengar berpusat pada anda. Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk membuat sebuah pembukaan, antara lain; 1. Cerita Kebanyakan orang sangat senang mendengarkan cerita, terlebih jika cerita tersebut merupakan cerita yang mampu menginspirasi dan memotivasi. Berdasarkan pengalaman dari banyak pembicara (public speaker) sukses, penggunaan cerita sebagai pembukaan ini dinilai cukup berhasil dan lebih efektif. Lebih- lebih jika cerita tersebut adalah pengalaman pribadi yang ada kaitannya dengan tema/isi pembicaraan/naskah anda. 2. Kutipan Pembukaan juga dapat menggunakan kutipan berupa pepatah / motto dari orang-orang terkemuka/yang dikenal oleh pendengar anda, tentunya kutipan tersebut harus terkait dengan naskah anda. Sebagai contoh pembukaan yang bersifat kutipan; “Datang bersama adalah permulaan; berada bersama adalah kemajuan; bekerja bersama adalah keberhasilan. (Henry Ford) 19
  • 25. ::WritingTechnique 3. Pernyataan Jika anda memilih membuat pembukaan dengan sebuah pernyataan, buatlah pernyataan yang mengejutkan sehingga audience memikirkan makna dan dampak dari pernyataan anda tersebut. Misalkan naskah/pembicaraan anda tentang Pemilu, maka pembukaan presentasi anda bisa dengan; “Suhu politik terasa begitu panas dan terus memanas. Pergesekan antar pendukung partai, petinggi partai dan sponsor partai kian memanas. Lalu siapakah yang akan berada di garda paling depan dan menjadi tameng keamanan dan kenyamanan public dalam pesta akbar nanti?......” 4. Pertanyaan Pertanyaan merupakan strategi jitu untuk mengawali sebuah presentasi/pembicaraan/paparan. Adanya pertanyaan yang diajukan akan memaksa audience untuk berfikir dan menjawab (tentunya harus ada relevansinya dengan makalah/naskah yang akan anda sampaikan). Sebagai contoh; “Pesta akbar demokrasi telah di ambang pintu, apa yang akan kita lakukan sebagai person yang diharapkan rakyat seluruh Indonesia mengawal dan menyukseskan pesta demokrasi negeri ini...?” 5. Salam Salam yang kebanyakan digunakan ini juga berfungsi sebagai ciri khas dari seorang pembicara, misalkan; Salam dahsyat, Salam Super, dan lain sebagainya. -) ISI NASKAH “Sebuah presentasi sebaiknya diumpamakan seperti rok wanita; cukup panjang untuk mencakup topik, tetapi cukup pendek agar tampak menarik” (Winston Churcill) Sebuah formula sederhana layak anda miliki, seperti END; - Essential; inti dari presentasi yang berisi data dan fakta - Necessary; sebuah sisipan yang membuat materi anda lebih menarik yang berisi cuplikan peristiwa terkait/ visual yang menunjang materi utama. - Desirable; Bisa berupa game singkat yang membantu peserta agar tidak mengalami kejenuhan. -) KESIMPULAN “Presentasi sama halnya dengan menerbangkan pesawat. Hal tersulit yang dilakukan adalah saat akan mendaratkannya. Jika anda gagal maka bencana yan terjadi”. Untuk membuat kesimpulan dari sebuah presentasi, sama halnya membuat sebuah pendahuluan / pembukaan. Presentasi bisa disimpulkan dengan; Cerita, Kutipan, Pernyataan, Pertanyaan, dan Salam. 20
  • 26. ::WritingTechnique KEKUATAN PIRAMIDA TERBALIK **MENULIS LEAD Lead adalah bagian terpenting dari berita. Unsur 5W 1H: Who Peristiwa terjadi pada siapa atau siapa yang melakukan aksi atas siapa. What Apa yang terjadi atau akan terjadi Where Di mana peristiwa terjadi / akan terjadi When Kapan peristiwa itu terjadi / akan terjadi Why Mengapa peristiwa terjadi, alasan di balik peristiwa How Bagaimana peristiwa terjadi/kronologis Berikut adalah struktur penulisan lead; - Latar Belakang -) Berisi penjelasan hal teknis / memperjelas cerita -) Harus meng-cover seluruh elemen -) Gunakan paragraf ketiga atau paragraf awal lainnya guna menjelaskan berbagai hal ke audience - Format Menurun -) Berisi penjelasan secara detail tentang ide dan gagasan dari paragraf sebelumnya pada lead/ body text -) Susun dengan format menurun, mulai dari fakta penting hingga fakta kurang penting - Kutipan -) Waktu yang tepat untuk memberi kutipan adalah setelah pembaca diberi informasi secara jelas pada body text -) Pisahkan kutipan langsung dengan menggunakan berita tambahan dan parafrase - Transisi -) Bisa dengan parafrase (seperti kata: sementara itu, meskipun demikian, oleh karenanya, kadang-kadang, dan, tetapi, dan bagaimanapun) -) Bisa juga dengan kutipan langsung sebagai transisi - Opini -) Jangan memberikan opini melainkan sampaikan fakta - Hindari Tamat -) Salah satu cara efetif adalah menutup dengan memberikan kesimpulan dengan menggunakan kutipan langsung. LATIHAN Dalam sesi ini peserta akan diajak untuk berlatih menyusun naskah Public Speaking dan mempresentasikan di depan peserta lainnya dan dilanjutkan dengan diskusi 21
  • 27. ::MenyampaikanPesan A. Pembahasan Anda tidak dapat melakukan public speaking tanpa memiliki materi yang akan disampaikan. Tetapi ketika Anda memiliki materi, maka Anda juga harus tahu bagaimana cara menyampaikannya. Karena itu ketika Anda akan melakukan public speaking, tentu akan timbul pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apakah Saya harus bersikap tegas, agresif, atau kalem saja?” “Di mana Saya harus berdiri nanti?” “Bagaimana seharusnya gerak tubuh (gesture) Saya?” “Bagaimana Saya memanfaatkan catatan Saya?” “Seberapa cepat Saya harus bicara?” “Kapan Saya harus berhenti untuk jeda?” “Kemana Saya harus memandang?” “Apa yang Saya lakukan apabila Saya melakukan kesalahan?” Namun tidak ada jawaban tegas dan pasti dari setiap pertanyaan tadi. Karena public speaking adalah ‘seni.’ Apa yang berguna bagi seseorang bisa jadi akan gagal bagi orang lain. Keberhasilan pada pendengar saat ini, belum tentu terjadi lagi pada pendengar yang akan datang. Anda tidak dapat menjadi public speaker yang handal hanya dengan mengikuti serangkaian peraturan dalam buku pedoman. Karena untuk menjadi public speaker yang handal, pengalaman adalah guru terbaik. Tapi ingat, dengan pedomanpedoman yang ada, Anda akan memiliki petunjuk dasar untuk dapat memulai dari arah yang benar. Terdapat empat metode dasar dalam menyampaikan materi public speaking Anda. 1. Membaca persis sama dengan yang ada di naskah. Beberapa materi public speaking harus disampaikan kata perkata, seperti pidato presiden. Metode ini sering digunakan karena setiap kata yang dikeluarkan presiden biasanya akan dianalisis secara mendalam oleh jurnalis, presiden negara lain, bahkan oleh musuhnya. Karena itu, untuk menghindari kesalahan (yang fatalnya dapat mengakibatkan insiden internasional), maka presiden sering menggunakan metode ini. Waktu juga menjadi faktor yang menyebabkan orang menggunakan metode ini. Jika Anda sedang melakukan public speaking di radio atau televisi, maka setiap detik ada harganya. Karena itu, waktu yang tersedia harus diisi sepadat mungkin. Mungkin Anda merasa metode ini mudah. Tapi sebenarnya metode ini menuntut kemampuan yang tinggi. Bahkan sebagian besar orang menodai metode ini. Bukannya tampil penuh energi dan bergaya dialog, mereka malah kaku dan seperti dibuat-buat. Ragu-ragu, memberi jeda di tempat yang salah, membaca terlalu cepat atau terlalu lambat, tanpa nada (monotone). Kesimpulannya, mereka bukannya ‘berbicara dengan pendengar,’ tapi malah ‘membaca untuk pendengar.’ Jika Anda harus menggunakan metode ini, pastikan Anda melatihnya. Ucapkan dengan keras, sampai Anda terdengar alami. Latihlah kontak mata Anda hingga dapat dilakukan secara berkala, walaupun sambil membaca. 2. Menyampaikan naskah yang sudah dihapal. Saat ini jarang orang melakukan metode ini, kecuali pada public speaking singkat, seperti toast, pidato ucapan terima kasih, pidato perkenalan, dan sejenisnya. Jika ingin menggunakan metode ini, pastikan Anda benar-benar hafal, agar dapat berkonsentrasi dalam menyampaikannya, bukan berkonsentrasi menghapalkannya. Akan lebih buruk lagi jika Anda sampai terdiam, melihat langit-langit atau jendela untuk dapat mengingat hafalan Anda. Karena itu latihlah sebaik mungkin. 3. Berbicara Impromptu Impromptu adalah teknik public speaking yang digunakan apabila Anda hanya memiliki waktu persiapan yang sedikit dan singkat. Hanya sedikit orang yang mau menggunakan cara ini, tapi kadang cara ini tidak dapat dihindari. 22
  • 28. ::MenyampaikanPesan Bahkan pembicaraan yang sering Anda lakukan dalam hidup ini, termasuk impromptu. Seperti ketika Anda ditunjuk tiba-tiba untuk memberi sepatah dua patah kata, atau berdiskusi dalam kelas, atau rapat/pertemuan bisnis, atau menyampaikan progress report, atau menanggapi seorang pembicara, atau menjelaskan suatu prosedur pada masyarakat, dan juga saat menanggapi keluhan khalayak. Apabila Anda dihadapkan dengan situasi ini, jangan panik! Tak seorangpun mengharapkan Anda sempurna dalam momen seperti ini. Jika Anda berada pada sebuah rapat atau diskusi, maka perhatikan saja perkataan dari pembicara lainnya. Buat catatan dari pokok pikiran mereka dan beri catatan pada pokok pikiran yang Anda setujui maupun tidak. Selama proses ini berjalan, maka secara otomatis Anda akan memformulasikan apa yang ingin Anda katakan. Jika Anda akan merespon seorang pembicara, maka cobalah untuk berbicara dengan empat langkah sederhana berikut: a. Nyatakan inti dari jawaban/tanggapan Anda. b. Nyatakan inti keinginan Anda. c. Dukung pernyataan Anda dengan statistik, contoh, atau testimonial. d. Rangkumlah inti pernyataan Anda. Jika sempat, buat outline sederhana pada secarik kertas dengan kata kunci berisi hal-hal yang ingin Anda katakan, agar tidak berbicara melantur tanpa arah yang jelas. Pada beberapa kasus, Anda bisa berbicara dari tempat duduk. Namun jika harus ke mimbar atau sejenisnya, maka jalanlah dengan tenang, tarik nafas yang dalam (tapi jangan terlihat orang lain), lakukan kontak mata dengan pendengar terlebih dahulu, baru mulailah berbicara. Seberapapun paniknya Anda, berusahalah sekuat tenaga untuk terlihat tenang dan yakin di mata yang lain. Saat Anda mulai berbicara, jagalah kontak mata dengan pendengar. Jika Anda cenderung berbicara cepat saat gugup, konsentrasilah untuk berbicara pelan. Kemudian jika outline sederhananya sempat dibuat, maka tetaplah pada jalur yang telah Anda tulis. Lalu jangan lupa untuk menolong pendengar agar mudah mengikuti pembicaraan Anda, dengan memberi petunjuk seperti: “Point pertama saya adalah…” “Yang kedua, dapat kita lihat bahwa…” “Pada kesimpulan ini, Saya ingin mengatakan…” Ingatlah, bahwa hampir setiap hari Anda menggunakan teknik impromptu. Karena tidak ada alasan bagi Anda untuk panik atau mental jatuh, ketika diminta secara mendadak untuk berbicara. Jika Anda tetap cool, dan mengorganisasikan pikiran Anda, maka semuanya akan berjalan lancar. 4. Berbicara Extemporaneously. Makna Extemporaneously sebenarnya tidak berbeda dengan Impromptu. Tapi secara teknis, keduanya sangat berbeda. Karena berbicara Extemporaneously pada dasarnya dilakukan dengan penuh persiapan. Untuk dapat menggunakan metode ini, buatlah outline singkat, atau sekumpulan catatan tentang hal-hal yang penting, untuk memancing ingatan Anda saat berbicara. Sedangkan kata-kata yang Anda gunakan ditentukan hanya beberapa saat sebelum Anda ucapkan. Ini tidaklah sesulit yang Anda kira. Begitu Anda selesai membuat outline/catatan, mengetahui topik yang akan Anda bawakan, dan dalam acara apa, maka Anda dapat memulai latihannya. Keluarkan apa yang ada dalam pikiran Anda dengan pedoman outline/catatan tadi. Setiap Anda mengulangnya, maka kata yang Anda gunakan akan berbeda. Namun jika dilakukan berulang-ulang, Anda akan menemukan dan mengingat cara terbaik yang muncul selama latihan. 23
  • 29. ::MenyampaikanPesan Kelebihan metode ini adalah: a. Memberikan latihan pada Anda untuk mengendalikan pikiran dan bahasa, dibandingkan teknik impromptu. b. Menawarkan spontanitas yang baik dan terarah, daripada teknik membaca atau menghapal naskah. c. Teknik ini membantu kita untuk beradaptasi dengan situasi yang bermacam-macam. d. Meningkatkan kualitas berbicara sesuai yang diharapkan pendengar. Karena walaupun berbicara berulang- ulang di tempat yang berbeda, Anda akan tetap terlihat spontan. e. Anda bebas melakukan kontak mata, gerak tubuh terlihat alami, dan dapat berkonsentrasi untuk ‘berbicara’ dengan pendengar, bukannya hanya ‘pidato.’ B. Latihan Latihan disesuaikan dengan instruktur atau diskusi dengan peserta C. Rangkuman Terdapat empat metode dasar dalam menyampaikan materi public speaking Anda, yaitu; membaca persis sama dengan yang ada di naskah; menyampaikan naskah yang sudah dihapal. Berbicara Impromptu; dan berbicara Extemporaneously. Namun, apapun metodenya, Anda tidak dapat menjadi public speaker yang handal hanya dengan mengikuti serangkaian peraturan dalam buku pedoman. Karena untuk menjadi public speaker yang handal, pengalaman adalah guru terbaik. Tapi ingat, dengan pedoman-pedoman yang ada, Anda akan memiliki petunjuk dasar untuk dapat memulai dari arah yang benar. D. Notes ...................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................... ........................................................................................... ...................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................... ................................................... 24
  • 30. ::HambatanPublicSpeaking A. Pembahasan Dengan belajar dan latihan, Anda akan dapat menguasai perbedaan di atas, dan mampu untuk mengembangkan kemampuan percakapan Anda menjadi kemampuan public speaking yang baik. Hal ini dimulai dengan membangun kepercayaan diri. Hal yang harus kita pahami dalam membangun kepercayaan diri adalah: 1. Gugup itu normal Gugup dapat terjadi karena situasi public speaking sering dianggap sebagai situasi yang mengancam. Karena dianggap ancaman, maka adrenalin kita bergerak cepat. Akibatnya kendali otak melemah, tubuh menjadi kaku, gemetar, keluar keringat, dan reaksi biologis lainnya. Namun Anda tak perlu khawatir karena semua orang mengalaminya, khususnya pada saat pertama melakukan public speaking. Karena dalam dunia komunikasi, kita mengenal apa yang disebut sebagai Adagium, yaitu: “Semakin tinggi ketidakpastian (uncertainty), maka semakin tinggi kecemasan (anxiety).” Nah, wajar kan kalau kecemasan itu muncul. Lalu bagaimana kita dapat menghilangkan kecemasan itu sampai nol? Menghilangkan kecemasan sampai nol tidak boleh dilakukan. Karena menurut ilmu komunikasi, jika kecemasan terlalu rendah, Anda tak perduli untuk tampil baik. Kemudian jika ketidakpastian terlalu rendah (artinya semakin pasti), maka tak ada lagi ‘misteri’ dalam interaksi Anda, dan Anda akan jadi bosan.” Yang perlu Anda pahami adalah di mana batas atas dan batas bawah ketidakpastian dan kecemasan Anda masing-masing. Dengan memahami batasan itu, maka secara tidak langsung Anda telah berusaha mengontrol perasaan gugup dan membuatnya bekerjasama dengan diri Anda. 2. Mengontrol dan menghadapi gugup a. Dapatkan pengalaman berbicara Kalau Anda sudah sering menghadapi sebuah situasi, maka keadaan itu kelak tidak akan menjadi ancaman lagi bagi Anda. Sebab pengetahuan dan pengalaman akan membangun kepercayaan diri Anda. Tapi jangan berfikir bahwa jalan menuju percaya diri adalah jalan yang mulus. Karena percaya diri harus Anda capai dengan uji coba berkalikali, walaupun pernah melakukan kesalahan. Intinya adalah bagaimana meminimalkan kesalahan, sehingga dapat membangun perasaan bebas dari rasa cemas. b. Persiapan, persiapan, persiapan Seberapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mempersiapkan diri? Stephen E. Lucas mengatakan bahwa: “Satu menit dari waktu berbicara Anda, membutuhkan persiapan selama satu jam.” Anda mungkin berpikir waktunya terlalu banyak, tapi yakinlah bahwa Anda akan mendapat hasil yang sepadan dengan lamanya persiapan Anda tersebut. Layaknya aktor, Andapun harus latihan hingga dapat tampil dengan baik. Maka Andapun akan menemukan bahwa kepercayaan diri Anda sebagai pembicara akan meningkat setiap kali Anda melatih diri Anda hingga benar. Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa persiapan yang baik dapat mengurangi demam panggung hingga 75%. 25
  • 31. ::HambatanPublicSpeaking c. Berpikir positif Percaya diri sering dikenal sebagai kekuatan dari positive thinking. Jika Anda berfikir ‘Anda bisa,’ maka Anda akan bisa, begitu pula sebaliknya. Karena itu pikiran negatif yang seringkali muncul harus dapat diubah menjadi positif seperti contoh ini; Negatif : Saya harap saya tak melakukan (pidato) ini Positif : Pidato ini kesempatan buat saya untuk membagi gagasan saya dan mendapatkan pengalaman sebagai pembicara Negatif : Saya bukan public speaker yang hebat Positif : Tak ada orang yang sempurna, tapi saya menjadi lebih baik pada setiap kesempatan Negatif : Saya selalu gugup ketika berpidato Positif : Semua orang gugup. Jika orang lain mampu menghadapinya, saya pun bisa Negatif : Tak ada seorangpun tertarik pada pidato saya Positif: Saya punya topik yang bagus, dan saya sangat siap. Tentu saja, mereka akan tertarik mendengarkannya. d. Gunakan kekuatan visualisasi Kekuatan visualisasi juga erat kaitannya dengan positif thinking. Karena penelitian menunjukkan bahwa imajinasi visual pada pikiran kita, dapat meningkatkan performa secara signifikan. Coba imajinasikan diri Anda berada dalam suatu ruangan dan akan menyampaikan betapa signifikannya upaya peningkatan kualitas pribadi untuk mewujudkan good governance. Bayangkan anda berdiri dengan percaya diri dan mantap di depan, sambil melakukan kontak mata dengan khalayak. Menyampaikan buah pikiran Anda dengan lancar, tegas, dan suara yang jelas. Akibatnya, semakin jauh Anda menjelaskan, maka semakin meningkat ketertarikan khalayak dan semakin meningkat pula kepercayaan diri Anda. Namun bukanlah jaminan pada setiap public speaking, imajinasi Anda akan terwujud. Lalu ini juga tidak dapat dijadikan pengganti dari bentuk persiapan-persiapan lainnya. Tapi jika digunakan bersama dengan metode-metode lainnya, imajinasi pikiran ini terbukti dapat menolong dalam mengontrol kegugupan, dan mewujudkan presentasi yang berhasil. e. Sadari bahwa banyak kecemasan Anda sebenarnya tidak tampak. Walaupun tangan Anda berkeringat dan jantung berdegup keras, khalayak kemungkinan tidak menyadari kondisi Anda, khususnya jika Anda berusaha untuk menampakkan sikap cool dan percaya diri dengan kemampuan terbaik Anda. Walaupun Anda mengatakan, “Saya sangat gugup sampai mau mati rasanya,” setelah mereka melakukan public speaking (yang dipersiapkan dengan matang), tidak akan ada orang yang percaya ucapan Anda. f. Jangan mengharapkan kesempurnaan. Pada titik tertentu dalam presentasi, Anda akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak direncanakan, betapapun kecilnya. Namun faktanya, moment itu tidak akan tertangkap oleh khalayak, karena mereka tidak tahu apa yang telah direncanakan oleh Anda. Public speaking bukanlah perlombaan ice skeating atau loncat indah, dimana para juri mencari penampilan sempurna dari pesertanya. Karena public speaking lebih menekankan pada penyampaian ide dan pesan pembicara yang jelas dan mengena. Bahkan kesalahan dapat membuat pembicara semakin tampak manusiawi. 26
  • 32. ::HambatanPublicSpeaking Mengontrol dan menghadapi gugup juga dapat dilakukan dengan menghindari kalimat-kalimat ‘apologi’ yang makin mengacaukan Anda, seperti: a “Maafkan saya. Saya benar-benar gugup!” Reaksi peserta : “Iya, ya, dia benar-benar gugup, bahkan tangannya gemetaran. Waduh, orang ini bikin saya gak nyaman.” Reaksi pembicara : “Wah, ternyata saya lebih gugup dari yang saya kira.” b. “Saya benar-benar minta maaf, saya tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri” Reaksi peserta : “Terima kasih, ya, udah ngabisin waktu gue!” Reaksi pembicara : “Ini benar-benar kacau dan saya harus menghadapinya.” c. “Saya tidak tahu kenapa saya yang diminta untuk bicara hal ini, sebetulnya ada banyak orang lain yang lebih layak.” Reaksi peserta : “Duh, ini pasti akan menjadi kebosanan yang panjang.” Reaksi pembicara : “Saya benar-benar merasa tidak layak dan yakin dengan diri saya.” d. “Saya benar-benar tidak layak jadi pembicara.” Reaksipeserta : “Ya, ya, kelihatan kok Anda tuh gak becus.” Reaksi pembi cara : “Saya berharap saya bisa melewati ini.” Kini Anda telah memahami mengapa gugup itu muncul dan hal-hal apa saja yang dapat mengontrolnya. Namun sebelum memulai, persiapkan terlebih dahulu penampilan Anda. Alasannya karena manusia mencari informasi melalui: 1. 87% dengan Pandangan 2. 7% dengan Pendengaran 3. 3,5% dengan Penciuman 4. 1,5% dengan Penyentuhan 5. 1% dengan Pengecapan Karena itu, berikut ini adalah tiga belas cara yang dapat Anda lakukan untuk tampil baik. 1. Berbusanalah yang nyaman dan aman. Sangat penting secara psikologis untuk bisa percaya diri dengan bagaimana Anda akan terlihat. 2. Konsentrasi pada pesan utama Anda. Jika Anda punya hal penting yang mau disampaikan pada peserta maka Anda akan bersemangat untuk menyampaikannya. 3. Tariklah nafas dalam-dalam. Cara ini mungkin bisa Anda gunakan agar Anda tidak terlalu tegang. Sebelum bicara (sampai di tempat Anda bicara), tariklah nafas dari diafragma Anda, tahan sampai hitungan keempat, lalu keluarkanlah nafas itu sambil mengucapkan “gampang/mudah”. 4. Bergeraklah. Hal ini bisa melepaskan energi kegugupan Anda. 5. Bayangkanlah Anda berhasil melakukan pembicaraan ini. 6. Jangan buat pengakuan negatif. 7. Bangkitkan percaya diri dengan banyak melakukan praktek. 8. Ingat, audiens Anda juga sama seperti Anda (artinya sama-sama “orang”). 9. Ingat-ingatlah ketika Anda tampil baik. 10. Tunjukkanlah wajah bersahabat dan buatlah kontak mata. 13. Bekerjasamalah dengan tubuh Anda. Istirahatlah yang cukup, makanlah makanan yang membuat diri Anda tidak bermasalah. 27
  • 33. bab 5 KAMERA TV, apapun bentuknya untuk sebagian orang menjadi hal yang bisa sangat menakutkan. Oleh karenanya dalam pelatihan ini dicoba untuk secara jelas mengurai beberapa masalah yang sering muncul ketika berhadapan dengan kamera TV, angle kamera, tips, dan lain sebagainya; MASALAH YANG BIASA MUNCUL Masalah yang biasa muncul ketika Anda berhadapan dengan kamera TV adalah: Tidak Nyaman dan Kurang Percaya Diri dan hasilnya adalah: Penampilan Anda Tidak Maksimal. TIPS UMUM MENGHADAPI KAMERA TV - Mengetahui masalah angle kamera - Pendekatan profesional - Penampilan - Bahasa Tubuh - Menjadi diri sendiri - Memperlihatkan antusiasme ANGLE KAMERA TV Saat wawancara: - Perhatikan sisi wajah terbaik - Door stop: Wajah arahkan ke kamera TV (bukan wartawan tulis) - Kalau ada beberapa kamera letakkan berdekatan - Wawancara khusus: selalu hadapkan wajah ke pewawancara bukan kamera - Perhatikan back ground - Sesuaikan dengan tema wawancara - Arah cahaya - Back-light (cahaya dari belakang): wajah gelap PENDEKATAN PROFESIONAL Penampilan ==> • Akan menyampaikan pesan tentang diri pemakainya . • Sesuaikan dengan acara, orang yang hadir dan kenyamanan 28
  • 34. :: Talk with Camera TV Berpakaian di kamera, HINDARI • Pakaian yang bercorak besar • Pakaian bercorak rapat • Pakaian yang terkesan berat • Warna yang terlalu terang • Warna yang terlalu kontras • Jika menggunakan virtual hati-hati dengan warna virtual • Pakaian dengan banyak hiasan • Pakaian yang tidak pas • Laki-laki: pakaian dan dasi dengan terlalu banyak warna Pelengkap Busana: • Sepatu, tas & ikat pinggang – Warna yang sesuai – Kenyamanan Asesoris • Gunakan sebagai aksen • Jangan terlalu banyak Kacamata • Gunakan kacamata untuk membuat efek tertentu • Hindari: – Menggunakan bingkai yang besar dan berat – Lensa yang “mantul” 29
  • 35. :: Talk with Camera TV Membangun Gaya Pribadi Bahasa tubuh adalah bagian dari gaya pribadi seseorang Jangan ubah gaya asli Jangan coba mengubah seluruh penampilan & gaya kita Sedikit perubahan untuk perbaikan Yang harus diperhatikan dalam penampilan & bahasa tubuh - Berbusana dan berpenampilan menarik. - Posisi tegak. - Senyum - Suara yang berwibawa - Gaya indivual - Antusias - Santai dan menikmati acara 30
  • 36. bab 6 Relasi Media: pertama berkenaan dengan komunikasi, kedua berkenaan dengan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada pemberitaan media atas nama pribadi maupun organisasi. Arus komunikasi dalam Relasi Media Alur Kerja Media Jenis Media 31
  • 38. :: Media Relations Kenapa Harus Berhubungan dengan Media? • Media massa sudah menjadi bagian dari pribadi, organisasi dan kehidupan banyak orang. • Nyaris tak ada kegiatan yang tidak melibatkan media massa dalam keseharian kita. • Hubungan baik dengan media menjadi salah satu roh penting dalam melakukan branding. • Hubungan baik dengan media bukan hanya dijalin demi menjalankan perannya sebagai “pemadam kebakaran”, atau sebagai solusi setelah timbul masalah. Hubungan baik dengan media (media relations) dijalin dan dipelihara secara terus menerus sepanjang masa. Bentuk – Bentuk Relasi dengan Media? • Berita Pers • Konferensi Pers • Jumpa Pers • Kunjungan Pers • Wawancara Pers • Hubungan Pers Telpon )* Seiring perkembangan, kini juga telah populis bentuk relasi media Melalui surat elektronik – yang oleh pers dijadikan pilihan paling favorite dalam berkomunikasi. 33
  • 39. :: Media Relations News Values (Yang Dicari Wartawan) • New • Conflict • Important • Drama/human interest • Unique • Scandal • Prominence • Relevance • Magnitude • Proximity • Cover both side • Impact Sumber-sumber Berita (Bagi Wartawan) • Masyarakat • Media-media lainnya (koran, majalah, radio, televisi, internet, kantor berita) • Aparat Keamanan (Polisi, Tentara) • Pejabat Pemerintahan (Pusat dan Daerah) • Tokoh Masyarakat • Sesama Wartawan • Pejabat humas Kiat Media dalam Memburu Berita • Menempatkan wartawan pada pos-pos penting (instansi pemerintah pusat/daerah, kepolisian, organisasi kemasyarakatan/politik) • Menyebarkan wartawan secara mobile (hunting) • Memperbanyak koresponden dan kontributor (stringer) • Melibatkan masyarakat melalui layanan telpon interaktif/pengaduan Bila Organisasi Ingin Menyaingi Wartawan dalam Hal Kecepaan Informasi • Perkuat sentra-sentra informasi yang sudah ada, dengan memperbanyak petugas-petugas khusus di bidang tersebut. • Menjadikan Masyarakat sebagai Sumber Informasi. • Bekerja sama dengan wartawan. • Menjadi wartawan. Hal-hal yang Dipersiapkan Wartawan Sebelum Meliput • Mengumpulkan Latar Belakang Informasi Sebanyak-banyaknya. • Menentukan Angle (Fokus) Peliputan. • Menentukan/Memilih Narasumber yang Kompeten untuk Dimintai Keterangan. 34
  • 40. :: Media Relations Hal-hal yang Akan Ditanyakan Wartawan kepada Narasumber • 5 W 1 H --- what who where when why & how. • Check & Recheck (memeriksa fakta dan data-data lainnya di belakang informasi yang telah diperoleh). • Follow up news (kelanjutan/kesinambungan dari suatu peristiwa). Tuntutan terhadap Wartawan • Mencari berita yang eksklusif (lain dari yang lain, baik dari segi fakta maupun angle berita). • Mendapat berita secepat mungkin (semua unsur berita lengkap, dan bagi wartawan televisi mutlak memperoleh visual dan audionya). • Cover both-side (seimbang). Perilaku Wartawan • Selalu Mengejar Informasi. • Tidak akan puas dengan informasi yang diperoleh, terutama bila informasi tsb belum lengkap atau merasa ada yang disembunyikan oleh narasumber. • Mencari kontra-informasi. • Tidak bisa menerima penolakan. Jawaban yang Harus Dihindari • No Comment, baik secara lisan maupun dengan bahasa tubuh. • Tidak Tahu, baik secara lisan maupun dengan bahasa tubuh. • Diam atau menghindar. • Bertele-tele. • Marah. • Melemparkan pertanyaan kepada pihak lain tanpa alasan yang jelas. Jawaban yang Harus Diberikan • Fakta yang sudah bisa dipublikasikan. • Sampaikan latar belakang kasus, dan pertegas mana yang off the record dan mana yang on the record. • Bila masih ada fakta dan latar belakang yang belum layak diungkapkan, sampaikan bahwa hal itu masih dalam tahap penyelidikan atau penyidikan. • Segera beritahukan wartawan jika ada perkembangan (follow up news). Cara Menjawab yang Baik • Sampaikan dengan tenang. • Informasi straight to the point (terutama untuk wartawan TV). • Gunakan bahasa yang sederhana (mudah dimengerti siapapun). • Penjelasan yang sistematis. • Jangan menggunakan kata e … • Sampaikan dengan penuh otoritas (ingat: diafragma). • Pergunakan bahasa tubuh untuk mempertegas pernyataan yang disampaikan. 35
  • 41. bab 7 SUARA DAN TEKNIK BERBICARA Bernilai sangat strategis, karena bisa dioptimalkan untuk pencapaian sukses seseorang maupun institusi. Tanpa strategi berbicara yang terencana dengan benar, interaksi antara karyawan dengan pelanggan dapat tergelincir menjadi kesalahan yang fatal. Ini dapat dibuktikan dari banyaknya keluhan pelanggan di media massa mengenai layanan yang arogan, tidak simpatik atau bahkan merugikan. Public Speaking merupakan rangkaian teknik yang dilatih, dipraktekkan dan dimanfaatkan untuk berbicara di depan umum. Contohnya: ceramah dan pidato, tetapi secara luas public speaking mencakup semua aktivitas berbicara di depan orang lain: rapat, membawakan acara (MC), presentasi, diskusi, briefing bahkan mengajar. Dalam public speaking, berbicara merupakan suatu strategi, setiap unsurnya direncanakan dengan baik dan bukan merupakan bakat atau kebetulan. KAPAN PUBLIC SPEAKING DIBUTUHKAN? - Presentasi produk, system atau jasa - Persuasi penjualan - Layanan Pelanggan - Road show korporat (investasi, listing/ delisting) - Telemarketing/ telecanvassing - Wawancara (interviewer maupun interviewee) - Peluncuran produk/ outlet baru - Jumpa pers - Pelatihan/ pengajaran/ coaching - Meeting atau rapat kerja - Kampanye atau penyuluhan, dll KONSEP 3 V’s Dalam dunia public speaking kita mengenal 3 V’s of Communication (Albert Mahrabian) VERBAL rangkaian kata atau isi dari materi yang akan kita bawakan. VOICE suara yang kita keluarkan ketika kita berbicara. VISUAL penampilan atau body language. 36
  • 42. ::VocalManagement CONTOH MATERI PRESENTASI Apabila anda akan menyampaiakan presentasi pasti anda akan menyiapkan media yang akan digunakan dalam presentasi selain isi dari materi itu sendiri seperti: - Susunan kata - Jenis huruf - Tampilan gambar - Diagram - Chart - Warna dsb Itu selalu saja dianggap kurang. Selalu saja tidak pas. Materi adalah hal yang paling berpengaruh dalam berhasilnya presentasi yang akan dibawakan. - Apakah benar ?! Bahwa materi is everything on presentation ?! - Apakah betul materi kita yang merupakan first attraction point (Pengalih Utama) kepada audiens kita? PEMBUKTIAN Menurut anda, V manakah yang merupakan V penyumbang persentase terbesar dalam kesuksesan suatu presentasi? Banyak sekali atau hampir seluruhnya memilih V pertama (verbal) yang mempunyai nilai lebih dari 50 persen! Ternyata dalam research yang dilakukan, Verbal hanya menyumbang 7 persen! Bukankan itu sangat mencengangkan?! First impression kita terhadap audiens ternyata bukan berasal dari materi yang akan kita sampaikan. V yang terakhir (Visual) lah yang menjadi barometer barhasil atau tidaknya kita dalam mengambil perhatian audiens. Nilai untuk Visual adalah 55 persen, sedangkan Nilai untuk Voice sebesar 38 persen. PENELITIAN Menurut penelitian, 60 % sampai dengan 70 % manusia berkomunikasi dengan cara non verbal, artinya manusia berkomunikasi kebanyakan tidak menggunakan mulut! Banyak orang yang merasa sangsi atau bingung bahkan tidak percaya. C Contoh film Charlie Chaplin yang tanpa suara. Kenapa film Charlie Chaplin bisa menjadi film yang sangat populer pada jaman itu sedangkan film itu dibuat tanpa suara ? Atau kalau jaman sekarang film Mr. Bean. Ada yang pernah mendengar Mr. Bean mengucapkan suatu kata atau kalimat sederhana yang jelas ? Jawabannya tidak. Ternyata para pemirsa TV di rumah sudah sangat mengerti dengan isi atau alur cerita dalam film itu lewat tampak visual dari mimik dan body language dari para aktor layar kaca tersebut. 37
  • 43. ::VocalManagement SEBERAPA PENTINGNYA SUARA MAMPU MENARIK PERHATIAN AUDIENCE? Sekitar akhir tahun 80 an, Seorang ibu sedang menangis tersedu - sedu di depan radio transistor. Kenapa dia menangis. Dia bilang kalo tokoh kesayangannya dalam sandiwara radio tersebut, Bhrama Kumbara hampir terbunuh. Saya Tanya ke dia, apakah dia sudah pernah melihat si Bhrama Kumbara atau orang yang mengisi suara untuk tokoh itu?, dijawab belum! Aneh bukan?! Hal ini menunjukkan kalo Voice atau suara itu sangat berpengaruh terhadap audiens. Kadang dari suara seseorang di Radio atau di telephone bisa membuat kita jadi jatuh hati tanpa kita melihat wujud dari si pembicara. Padahal setelah bertemu langsung, mungkin saja kita menyesal. Untuk hal ini ada ungkapan “Indah Berita dari Rupa”. Hal ini membuktikan kalau bukan hanya ada istilah fals dalam bernyanyi, tapi juga dalam hal berbicara. Bagaimana supaya kita tidak fals ketika berbicara? “MERDU” DALAM BERBICARA Melalui pemantapan dalam : - Artikulasi - Nada - Tone - Volume. Dari Visual dan Voice yang sudah kita bahas sebelumnya, apakah Verbal atau isi materi kita jadi tidak penting? Setelah orang memperhatikan penampilan atau body language kita, dan suara kita, barulah perhatian akan tertuju kepada materi yang akan kita bawakan. Apabila audiens tidak merasa nyaman dengan Visual dan Voice kita, maka akan dapat sekali dipastikan mereka akan cepat bosan dengan presentasikan yang kita bawakan. Jadi, ubahlah cara persiapan anda dalam menghadapi suatu presentasi. Pertama - tama perhatikan penampilan dan Body language anda, kemudian tidak lupa latihan olah vocal yang baik dan benar, serta siapkan materi anda dengan matang, dan lakukan presentasi dengan tenang MENGENAL ANATOMI TUBUH Suara manusia adalah alat musik tertua didunia Didalam hidupnya setiap manusia pasti pernah menyanyi, tetapi apakah kita cukup mengenal anatomi tubuh kita dan mengetahui mengapa kita dapat bernyanyi? 38
  • 44. ::VocalManagement SEBERAPA PENTINGNYA SUARA MAMPU MENARIK PERHATIAN AUDIENCE? Jadi, ubahlah cara persiapan anda dalam menghadapi suatu presentasi. Pertama - tama perhatikan penampilan dan Body language anda, kemudian tidak lupa latihan olah vocal yang baik dan benar, serta siapkan materi anda dengan matang, dan lakukan presentasi dengan tenang A. RONGGA RESONATOR • Rongga mulut • Rongga dada • Rongga hidung(termasuk rongga kepala) B. ALAT-ALAT PENGUCAP • Langit – langit keras • Langit – langit lunak • Lidah • Bibir • Gigi • Rahang bawah C. PHARYNX Terletak didalam tenggorokan, tepatnya dirongga mulut bagian belakang. Berfungsi sebagai persimpangan jalan suara. Dibagian inilah kita arahkan suara kita. Kalau banyak diarahkan kerongga kepala akan menjadi suara kepala (head voice). Kalau banyak diarahkan kerongga hidung akan menjadi suara hidung (nasal voice) 39
  • 45. ::VocalManagement D. LARYNX Terletak dalam tengorokan, tepatnya dibagian teratas dari pipa suara (trachea). Didalamnya terletak sepasang pita suara (vocal cord) yang bergetar bila tersentuh hembusan nafas dari paru – paru. Dengan bergetarnya pita suara, maka terciptalah suara, karena dibagian inilah terjadinya suara, maka larynk sering juga disebut voice box E. TRACHEA Disebut juga sebagai pipa suara Bentuknya seperti pipa panjang, menghubungkan rongga mulut dengan rongga paru – paru dan sebaliknya. Pipa suara ini dapat dimisalkan sebagai jalan “bebas hambatan” nya nafas yang kita hirup melalui hidung, dan dihembuskan melalui mulut ke dan dari paru – paru. Karena sangat vital, maka diperlukan pemeliharaan yang ekstra hati – hati agar trachea tetap sehat dan bersih. F. PARU-PARU Sepasang paru – paru, kana dan kiri terletak dalam rongga dada. Berperan penting dalam pernafasan. Kerjanya tanpa henti sedetikpun sejak lahir, berkembang kempis, menerima dan mengeluarkan udara yang kita sebut NAFAS 40