SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 27
Laporan Penelitian

Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan
Mencari Solusi Permasalahan Pertanahan, Mempercepat Proses Pembangunan

Bima P. Santosa | Tedy J. Sitepu
Ruang Lingkup Penelitian
Bentuk Penelitian                           Tujuan Penelitian

•   Bentuk penelitian ini adalah            •   Menghasilkan rekomendasi kebijakan publik di bidang
    eksploratory study dengan pendekatan        pengadaan tanah untuk pembangunan
    kualitatif

•   Pendekatan kualitatif merupakan
    pendekatan yang ditujukan untuk         Ruang Lingkup Penelitian
    mencapai pemahaman mendalam
    mengenai organisasi, sistem atau
    peristiwa khusus.                       •   Memetakan permasalahan pengadaan tanah untuk pembangunan

                                            •   Melakukan kompilasi regulasi hingga tahun 2010
•   Pendekatan kualitatif juga bertujuan
    untuk menyediakan penjelasan tersirat   •   Melakukan komparasi hukum, sistem, dan prosedur beberapa negara lain
    mengenai struktur, tatanan dan pola         dalam pengadaan tanah untuk pembangunan
    yang luas yang terdapat dalam suatu
    sistem tertentu.                        •   Kajian pada RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan

                                            •   Melakukan diskusi ahli dalam merumuskan usulan kebijakan sesuai
                                                dengan hasil penelitian
Competitiveness dan Infrastruktur
                                       120
                                                                               105   •   Studi oleh World Economic
                                                                                         Forum (2011), menunjukkan
Infrastructure Competitiveness Index




                                                                                         bahwa daya saing
                                       100
                                                                     86   90             perekonomian Indonesia
                                                                82                       berada pada posisi ke-44
                                       80                                                dunia.

                                                                                     •   Salah satu faktor penyebab
                                       60                                                rendahnya skor Global
                                                                                         Competitiveness Index (GCI)
                                                      42   44                            Indonesia, adalah tidak
                                       40                                                kompetitifnya infrastruktur di
                                                                                         Indonesia.
                                                 23
                                       20                                            •   Berbagai studi
                                                                                         menunjukkan, infrastruktur
                                             3                                           memegang peran penting
                                         0                                               dalam pertumbuhan ekonomi.




                                                                                                                      3
Peran Infrastruktur Bagi Kemakmuran Bangsa

•   Kemakmuran hanya dapat terwujud apabila
    sebagian besar masyarakat terlibat secara
    aktif dalam berbagai aktifitas ekonomi.

•   Kondisi ini hanya dapat terwujud jika sebagian
    besar masyarakat mempunyai capability to                   High
    participate dan access to participate dalam
    berbagai aktifitas produktif.
                                                                         Poor Society               Wealthy Society
•   Capability to participate dapat diwujudkan
                                                      Capability to
    melalui pembangunan di bidang kesehatan
    dan pendidikan,                                    Participate
                                                      (Health and
                                                        Education)
•   Tanpa akses untuk dapat berperan dalam
    kegiatan ekonomi, capability tidak ada artinya.                   Very Poor Society              Poor Society

•   Disinilah peran penting infrastruktur, seperti
    jalan, telekomunikasi, transportasi, pengairan
    dan lain-lain dalam mentransformasi potensi                Low
                                                                          Access to Participate (Infrastructure)
    menjadi kenyataan.




                                                                                                                      4
Infrastruktur dan Masalah Pertanahan di Indonesia

Pembangunan infrastruktur menghadapi
kendala utama adalah persoalan
pertanahan

Djoko Kirmanto
Menteri Pekerjaan Umum,
Evaluasi Kinerja 2010
Jakarta, Rabu/29 Des 2010
Dikutip dari Investor Daily




                                        12

                                        10
% investasi infrastuktur terhadap GDP




                                         8

                                         6

                                         4

                                         2

                                         0
                                             Indonesia   Laos   India   Brazil Mongolia Vietnam     China

                                                                              Sumber: Bappenas, 2010.
Meningkatnya Kasus Pertanahan
Grafik Data Trend Kasus Pertanahan

16000


14000


12000


10000


 8000


 6000


 4000


 2000


    0
        2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

                                     Diolah dari berbagai sumber


                                                                   6
Bukan Pekerjaan yang Mudah
                                    Kebutuhan
                                   pembangunan


                 Kemudahan
             pencabutan hak atas                  Efisiensi anggaran
                   tanah




                                                                  Pengorbanan
    Manfaat untuk                                                 Pemilik Tanah
       Publik




                                                         Jaminan
             Kecepatan                                 perlindungan
         pelepasan hak atas                         terhadap hak milik
               tanah
                                    Hak pemilik
                                      tanah
                                                                                  7
Prosedur Saat Ini




                    8
Kerangka Hukum Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan

   UU No. 5/ 1960               UU No. 20/ 1961
                                                                Perpres No. 36/2005           Peraturan KaBPN No
  tentang Peraturan           tentang Pencabutan
                                                                    & 65/ 2006                       3/2007
    Pokok Agraria               Hak atas Tanah


 Untuk kepentingan           Permintaan untuk melakukan         Pengadaan tanah bagi        Apabila upaya penyelesaian yang
 umum, termasuk              pencabutan hak atas tanah          pelaksanaan pembangunan     ditempuh Bupati/Walikota atau
 kepentingan bangsa dan      dan/atau benda diajukan            untuk kepentingan umum      Gubernur atau Mendagri tetap
 Negara serta kepentingan    oleh yang berkepentingan           oleh Pemerintah atau        tidak diterima oleh pemilik tanah
 bersama dari rakyat, hak-   kepada Presiden dengan             Pemerintah Daerah           dan lokasi pembangunan tidak
 hak atas tanah dapat        perantaraan Menteri                dilaksanakan dengan cara    dapat dipindahkan, maka
 dicabut, dengan memberi     Agraria, melalui Kepala Inspeksi   pelepasan atau penyerahan   Bupati/Walikota atau Gubernur
 ganti kerugian yang layak   Agraria yang bersangkutan.         hak atas tanah.             atau Mendagri sesuai
 dan menurut cara yang                                                                      kewenangan, mengajukan usul
 diatur dengan Undang-                                                                      pencabutan hak atas tanah
 undang.                                                                                    berdasarkan Undang-undang
                                                                                            Nomor 20 Tahun 1961
Lingkup Penggunaan Prosedur

                                                            Mekanisme dgn Panitia
                                         Lebih dari 1 Ha
                                                              Pengadaan Tanah




             Untuk Kepentingan Umum



                                         Tidak lebih dari
                                              1 Ha

 Pengadaan
   Tanah
                                                               Jual Beli, Tukar
                                                            Menukar, atau Cara Lain



              Selain untuk Kepentingan
                       Umum
Prosedur Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan

Penetapan   Penyuluhan        Diterima        Identifikasi       Penilaian      Keputusan        Pembayaran    Pelepasan
Lokasi                        Rakyat?         Inventarisasi                                       Ganti Rugi       Hak




            Penyuluhan 2
                                         Tetap ditolak >75%

                         Ya
                                          Dapat dipindah?
                                  Tdk

                                         tetap tidak diterima oleh masyarakat, sedangkan lokasinya tidak
                                         dapat dipindahkan ke lokasi lain sebagaimana kriteria yang
                                         dimaksud dalam Pasal 39, ....

                                         menggunakan ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961
                                         tentang Pencabutan Hak-hak Atas Tanah Dan Benda-benda Yang
                                         Ada Di Atasnya
Mekanisme Pencabutan Hak
Pengajuan       Ka. Daerah                    Panitia
Pencabutan      Penuhi                        Menaksir                Menteri     Pertimbangan               Keputusan         Pelepasan
Hak             Kelengkapan                   Ganti rugi              Agraria     Menteri Kehakiman           Presiden             Hak
                Pertimbangan                                                      Menteri Terkait




   dalam keadaan yang sangat mendesak yang memerlukan                     maka penguasaan tanah dan/atau benda-benda yang
   penguasaan tanah dan/ atau benda-benda yang bersangkutan               bersangkutan baru dapat dilakukan setelah ada surat keputusan
   dengan segera, atas permintaan yang berkepentingan Kepala              pencabutan hak dari Presiden sebagai yang dimaksudkan dalam
   Inspeksi Agraria menyampaikan permintaan untuk melakukan               pasal 1 dan setelah dilakukan pembayaran ganti-kerugian, yang
   pencabutan hak tersebut pada pasal 2 kepada Menteri                    jumlahnya ditetapkan dalam surat keputusan tersebut serta
   Agraria, tanpa disertai taksiran ganti kerugian Panitya Penaksir       diselenggarakannya penampungan sebagai yang dimaksudkan
   dan kalau perlu juga dengan tidak menunggu diterimanya                 dalam pasal 2 ayat 2 huruf c.
   pertimbangan Kepala Daerah.



                                                                            Dalam sejarahnya, pencabutan hak dengan
                                                                            menggunakan UU Nomor 20 tahun 1961
                                                                            tersebut hanya sekali dilakukan, yaitu melalui
                                                                            Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 1970
                                                                            tanggal 6 Januari atas daerah di Kecamatan
                                                                            Tamansari atau disebut juga kompleks Yen Pin
                                                                            (Lubis, 2011)
Beberapa Permasalahan yg Sering Terjadi

•   Penetapan Ruang Lingkup Kepentingan
    Umum

•   Penetapan Ganti Rugi

•   Perencanaan Pembangunan yang
    Komprehensif

•   Kepatuhan pada Pelaksanaan Prosedur

•   Good Governance dan Integritas -
    Kepercayaan Rakyat




                                          13
Bagaimana Praktik di Negara Lain?
             Beberapa literatur juga menujukkan trend penurunan
             pengambilan tanah oleh pemerintah dan semakin sulit untuk
             dilakukan

             •   Meluasnya ketidakpuasan masyarakat terhadap praktik-praktik
                 pengambilan tanah oleh pemerintah. Terjadinya transisi menuju
                 negara demokratis dan kebebasan pers di berbagai negara
                 diperkirakan sebagai penyebab masyarakat makin kritis.

             •   Meningkatnya idependensi lembaga peradilan. Kondisi ini
                 memungkinkan lembaga peradilan memutuskan kasus pengambilan
                 tanah oleh pemerintah secara lebih independen.

             •   Menguatnya tekanan dari pemberitaan media massa. Debat dan
                 pemberitaan tentang kasus pengambilan tanah umumnya tidak
                 menguntungkan pemerintah maupun proyek terkait.

             •   Dampak implementasi perjanjian internasional. Dengan
                 meratifikasi suatu perjanjian dagang internasional, umumnya
                 tuntutan terhadap jaminan hak-hak milik pelaku bisnis menguat.




                                                                                  14
Apakah Peraturan Pengadaan Tanah untuk
Pembangunan Indonesia Lebih Buruk?

                       Kompenen yg                                                   Pengajuan      Institusi Yg
 Negara               diperhitungkan
                                                   Metode Valuasi
                                                                                      Banding         Terlibat

                                                NJOP atau nilai                Atas harga yang
 Indonesia   Tanah dan Benda-Benda di atasnya
                                                nyata/sebenarnya               ditetapkan
                                                                                                 Pemerintah

                                                                               Atas harga yang
 Malaysia    Tanah dan Benda-Benda di atasnya   Nilai pasar
                                                                               ditetapkan
                                                                                                 Pemerintah

                                                                               Atas harga yang
 Singapura   Tanah dan Benda-Benda di atasnya   Nilai pasar
                                                                               ditetapkan
                                                                                                 Pemerintah


             Tanah dan Benda-Benda di atasnya                                  Atas harga yang
  Jepang     Kerugian yg timbul
                                                Nilai pasar yang disesuaikan
                                                                               ditetapkan
                                                                                                 Pemerintah


             Tanah dan Benda-Benda di atasnya
             Kerugian yg timbul                                                Atas harga yang   Pemerintah/ Institusi
 Australia   Nilai khusus
                                                Nilai pasar
                                                                               ditetapkan        lainnya yg ditetapkan
             Solatium

                                                Maksimal 6 X rata-rata
             Nilai hasil panen
  China      Nilai bangunan
                                                panen dan nilai taksiran utk   ---               Pemerintah
                                                bangunan




                                                                                                                    15
Komponen Perhitungan Kompensasi di Jepang



                              Kompensasi untuk
                              ordinary loss
                              - Removal expenses
                              - Business loss yg
                                 wajar


                              Kompensasi
                              untuk hak atas
                              tanah




                                                   16
Apa Saja yang Menjadi Komponen Perhitungan?


                                                                Solatium


                                                        Kerugian akibat gangguan
       New South Wales,
       Australia                                       Kerugian akibat pemecahan
                                                          tanah dan gangguan

                                                     Special value tanah bagi pemilik

                                                       Kerugian Usaha yang Wajar
                                                          (hanya untuk Jepang)
           Jepang
                                                     Bangunan dan Benda-Benda di
                                                               Atasnya
                    Malaysia, Singapura, Indonesia
                                                             Hak Atas Tanah




                                                                                        17
Pelaksanaan Valuasi di Jepang


                                                    Expectation/
                                                    Speculation



                                                    Revision
                                                    Rate




                                                                    Nilai kompensasi
                          Fixed Price


                                                    Fair Price
                                                    Tanah Sekitar




Planning   Project                      Execution
           Notification


                                                                         18
Bagaimana Dampak bagi Pemilik Tanah?

                 Kompenen yg
     Negara     diperhitungkan
                                 Metode Valuasi         Pengajuan Banding


    Indonesia        **                *                         **

    Malaysia         **               **                         **

    Singapura        **               **                         **

     Jepang         ***              ****                         *

    Australia       ****             ***                          *

     China            *                *                          -

                                            * Kurang nyaman bagi pemilik tanah
                                           **** Lebih nyaman bagi pemilik tanah


                                                                                  19
Mapping Komparasi Kebijakan

                             Tinggi
Keberpihakan pada Pemilik




                                                                              • Australia
                                                                              • Jepang


                            Moderat
                                                                                     • Singapura
                                                                                • Malaysia
                                                                              • Indonesia
                                                                                                   • China



                            Rendah

                                      Sulit                         Moderat                                  Mudah

                                              Penggunaan Kewenangan untuk Compulsory Acquisition

                                                                                                                20
Mencapai Kebijakan yang Optimal

                             Tinggi                                                     Kebijakan yang optimal
                                       • Mengutamakan negosiasi
                                       • Perhitungan kompensasi yang
                                         komprehensif
                                       • Memastikan kehidupan warga/
Keberpihakan pada Pemilik




                                         pemilik tanah tidak lebih buruk
                                         setelah pelepasan hak




                            Moderat


                                                                                                 • Perkuat kewenangan
                                                                                                   pencabutan hak atas tanah
                                                                                                 • Perhitungan kompensasi minimal
                                                                                                 • Ketegasan dalam proses
                                                                                                   eksekusi
                                                                                                 • Integritas proses
                            Rendah

                                      Sulit                                Moderat                                             Mudah

                                                    Penggunaan Kewenangan untuk Compulsory Acquisition

                                                                                                                                  21
Keseimbangan Yang Harus Dicapai

                                                                                   Pihak yang mengharapkan
   Pihak yang mengharapkan             Keseimbangan dicapai dengan:                adanya proses yang efisien
 tegaknya hak-hak rakyat atas
                                                                                       untuk kepentingan
    sumber-sumber agraria              •   Tanah harus memiliki fungsi sosial       pembangunan dan usaha
                                       •   Perencanaan pembangunan yang
                                           komprehensif bukan hanya untuk
                                           proyek tapi juga pemilik tanah yang
Implikasinya                               kena dampak                           Implikasinya
• Land reform                                                                    • Adanya pencabutan hak
• Pengadaan tanah hanya melalui        •   Pencabutan hak hanya untuk            • Fungsi sosial tanah dikedepankan
  jual beli atau pertukaran yang           kepentingan umum dengan syarat-       • Pengadaan tanah tidak harus
  disepakati                               syarat yang ketat                       melalui jual beli
• Nilai kompensasi sesuai dengan                                                 • Kompensasi dapat ditetapkan
  ekspektasi pemilik                   •   Penilaian kompensasi yang               sepihak
                                           komprehensif dan oleh profesi yang
                                           indenpenden

                                       •   Prosedur pengadaan yang transparan
• Biaya pengadaan tanah yang tinggi,                                             • Penguasaan tanah oleh
                                           dan dipublikasikan dgn baik             sekelompok orang saja
• kelambatan proses pengadaan,
                                       •   Ancaman hukuman pidana bagi           • Berkurangnya tanah pertanian
• Ketidakmungkinan pembebasan
  tanah                                    penyalahgunaan, baik melalui UU       • Penggusuran yang tidak adil
                                           Tipikor maupun UU Khusus              • Spekulasi dan penyalahgunaan




                                                                                                                      22
Framework Pembenahan

                                                            6
                            Penetapan Lingkup Kepentingan   •   Good Governance &
 Sistem Perencanaan                                             Integritas
 Pembangunan Nasional   1               Umum
                                                            •   Peningkatan
                                                                kompetensi SDM
                               Komponen Perhitungan         •   Transparansi proses
                        2          Kompensasi               •   Edukasi masyarakat

 UU Pengadaan Tanah
 untuk Pembangunan      3            Pelaksana
                        4          Metode Valuasi

                               Mekanisme Banding dan
                        5      Pelaksanaan Keputusan




                                                                                      23
Buku-buku Panduan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
diperlukan Sebagai Media Edukasi Masyarakat




•   Contoh buku panduan tentang
    mekanisme pengadaan tanah
    untuk pembangunan

•   Buku panduan penting untuk
    media edukasi dan sosialisasi
    kepada masyarakat




                                                      24
Beberapa Substansi RUU PTUP yang Perlu
Diperhatikan

•   Kedudukan RUU PTUP di antara undang-undang lain yang terkait pencabutan
    hak atas tanah
•   Institusi yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab akhir untuk mencabut
    hak atas tanah
•   Penetapan jangka waktu penyelesaian pengadaan tanah setiap tahapnya dan
    konsekuensi atas pelanggarannya
•   Perbaikan komponen perhitungan untuk kompensasi
•   Pelaksana dan metode penilaian dengan menggunakan market value pada saat
    pengumuman proyek
•   Ketetapan kewajiban pelaksanaan atas keputusan pengadilan tentang
    keberatan atas nilai ganti rugi



                                                                                 25
Menyempurnakan RUU
Mekanisme Saat ini (Peraturan Ka BPN Nomor 3 tahun 2001)

                      Tdk ada batas         Tdk ada batas      7 hari
        14 hari       jangka waktu          jangka waktu       2 X terbit               120 hari                   14 hari              30 hari                 60 hari




Penetapan Pengumuman Penyuluhan             Identifikasi &   Pengumuman Penilaian       Musyawarah     Penetapan               Keberatan          Keputusan               Pembayaran
                                            Inventarisasi    Hasil                                     bentuk dan                                 atas                    ganti rugi
                                                                                                       nilai ganti rugi                           keberatan




Mekanisme dalam RUU PTUP
                  2 bulan             14 hari                          Blm disebutkan        Blm disebutkan                   14 hari                         30 hari




RPJMN      Konsultasi Keberatan Kajian          Penetapan       Identifikasi &      Penilaian
                                                                                                   Musyawarah     Keberatan     Mengajukan               Proses              Pembayaran
           publik               atas                            Inventarisasi       ganti rugi
                                                                                                                                ke PN                    pengadilan          ganti
                                keberatan
                                                                                                                                                                             kerugian
Terimakasih



              27

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Yogan Daru Prabowo
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanahushfia
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap Ethan Nagekeo
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016hadiarnowo
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxYettiAnita
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfHackEuy
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Penataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurPenataan Ruang
 
Pedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaPedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaAji Qan D
 
Manajemen lahan dan pertanahan
Manajemen lahan dan pertanahanManajemen lahan dan pertanahan
Manajemen lahan dan pertanahanFanly Sondakh
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxBidang P3NP DPMPTSP Kota Madiun
 
Bab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolBab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolKotjo Negoro
 
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...ushfia
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031joihot
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Deki Zulkarnain
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)bintang purba
 
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten  sukabumikarakteristik wilayah kabupaten  sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten sukabumiYandi H Lukman
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanianushfia
 

La actualidad más candente (20)

Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
Integrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahanIntegrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahan
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptx
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
 
Pedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaPedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR Kota
 
Manajemen lahan dan pertanahan
Manajemen lahan dan pertanahanManajemen lahan dan pertanahan
Manajemen lahan dan pertanahan
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
 
Bab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolBab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tol
 
Rtrw gresik
Rtrw gresik Rtrw gresik
Rtrw gresik
 
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten  sukabumikarakteristik wilayah kabupaten  sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
 

Similar a SolusiPengadaanTanahPembangunan

Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarindaTogar Simatupang
 
Evaluasi Kebijakan Teknologi Indonesia
Evaluasi Kebijakan Teknologi IndonesiaEvaluasi Kebijakan Teknologi Indonesia
Evaluasi Kebijakan Teknologi Indonesiappibelanda
 
Modul 7 manajemen investasi ti sektor pemerintah
Modul 7 manajemen investasi ti sektor pemerintahModul 7 manajemen investasi ti sektor pemerintah
Modul 7 manajemen investasi ti sektor pemerintahIr. Zakaria, M.M
 
Kebijakan Pemerintah di bidang TIK
Kebijakan Pemerintah di bidang TIKKebijakan Pemerintah di bidang TIK
Kebijakan Pemerintah di bidang TIKMenhariq Noor
 
Tugas ti
Tugas tiTugas ti
Tugas tiyun4di
 
Digital, Leadership Rev.pptx
Digital,  Leadership Rev.pptxDigital,  Leadership Rev.pptx
Digital, Leadership Rev.pptxSLubna2
 
Agile leadership transformasi digital m.taufik lan ri
Agile leadership transformasi digital m.taufik lan riAgile leadership transformasi digital m.taufik lan ri
Agile leadership transformasi digital m.taufik lan riKutsiyatinMSi
 
Link-Link MATERI WEBINAR-Bimtek "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI Penyulu...
Link-Link MATERI WEBINAR-Bimtek "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI Penyulu...Link-Link MATERI WEBINAR-Bimtek "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI Penyulu...
Link-Link MATERI WEBINAR-Bimtek "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI Penyulu...Kanaidi ken
 
13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalah13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalahManifas Zubair
 
Presentasi Kuliah Umum CIO 2012
Presentasi Kuliah Umum CIO 2012Presentasi Kuliah Umum CIO 2012
Presentasi Kuliah Umum CIO 2012Dedy Hariyadi
 
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxPERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxYulisaLin
 
My PowerPoint Portfolio
My PowerPoint PortfolioMy PowerPoint Portfolio
My PowerPoint PortfolioElla Bahamady
 
01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
01. Social Investment Indonesia_Social Investment ConceptFajar Kurniawan
 
Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
Social Investment Indonesia_Social Investment ConceptSocial Investment Indonesia_Social Investment Concept
Social Investment Indonesia_Social Investment ConceptFajar Kurniawan
 
Agenda Konstruksi Berkelanjutan Indonesia
Agenda Konstruksi Berkelanjutan IndonesiaAgenda Konstruksi Berkelanjutan Indonesia
Agenda Konstruksi Berkelanjutan Indonesiaheru sutono, iai
 
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdfSosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdfAnggiTriWibowo
 

Similar a SolusiPengadaanTanahPembangunan (20)

Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
 
Evaluasi Kebijakan Teknologi Indonesia
Evaluasi Kebijakan Teknologi IndonesiaEvaluasi Kebijakan Teknologi Indonesia
Evaluasi Kebijakan Teknologi Indonesia
 
Indonesia ICT Award 2010
Indonesia ICT Award 2010Indonesia ICT Award 2010
Indonesia ICT Award 2010
 
Modul 7 manajemen investasi ti sektor pemerintah
Modul 7 manajemen investasi ti sektor pemerintahModul 7 manajemen investasi ti sektor pemerintah
Modul 7 manajemen investasi ti sektor pemerintah
 
Kebijakan Pemerintah di bidang TIK
Kebijakan Pemerintah di bidang TIKKebijakan Pemerintah di bidang TIK
Kebijakan Pemerintah di bidang TIK
 
Tugas ti
Tugas tiTugas ti
Tugas ti
 
Digital, Leadership Rev.pptx
Digital,  Leadership Rev.pptxDigital,  Leadership Rev.pptx
Digital, Leadership Rev.pptx
 
Agile leadership transformasi digital m.taufik lan ri
Agile leadership transformasi digital m.taufik lan riAgile leadership transformasi digital m.taufik lan ri
Agile leadership transformasi digital m.taufik lan ri
 
Link-Link MATERI WEBINAR-Bimtek "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI Penyulu...
Link-Link MATERI WEBINAR-Bimtek "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI Penyulu...Link-Link MATERI WEBINAR-Bimtek "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI Penyulu...
Link-Link MATERI WEBINAR-Bimtek "Peningkatan KAPASITAS & DIGITALISASI Penyulu...
 
Menado
MenadoMenado
Menado
 
13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalah13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalah
 
Presentasi Kuliah Umum CIO 2012
Presentasi Kuliah Umum CIO 2012Presentasi Kuliah Umum CIO 2012
Presentasi Kuliah Umum CIO 2012
 
Prof. Craigh - MBI
Prof. Craigh - MBIProf. Craigh - MBI
Prof. Craigh - MBI
 
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxPERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
 
My PowerPoint Portfolio
My PowerPoint PortfolioMy PowerPoint Portfolio
My PowerPoint Portfolio
 
01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
 
Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
Social Investment Indonesia_Social Investment ConceptSocial Investment Indonesia_Social Investment Concept
Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
 
Agenda Konstruksi Berkelanjutan Indonesia
Agenda Konstruksi Berkelanjutan IndonesiaAgenda Konstruksi Berkelanjutan Indonesia
Agenda Konstruksi Berkelanjutan Indonesia
 
Bulletin ck apr11
Bulletin ck apr11Bulletin ck apr11
Bulletin ck apr11
 
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdfSosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
 

Más de Tedy Sitepu

10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya
10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya
10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup SayaTedy Sitepu
 
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih Baik
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih BaikOn Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih Baik
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih BaikTedy Sitepu
 
Mencari ide riset
Mencari ide risetMencari ide riset
Mencari ide risetTedy Sitepu
 
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk Olahraga
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk OlahragaPaparan Studi Kebijakan Fiskal untuk Olahraga
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk OlahragaTedy Sitepu
 
Menyelamatkan APBN Menyelamatkan Masa Depan Bangsa
Menyelamatkan APBN Menyelamatkan Masa Depan BangsaMenyelamatkan APBN Menyelamatkan Masa Depan Bangsa
Menyelamatkan APBN Menyelamatkan Masa Depan BangsaTedy Sitepu
 
Brosur beasiswa s1_paramadina
Brosur beasiswa s1_paramadinaBrosur beasiswa s1_paramadina
Brosur beasiswa s1_paramadinaTedy Sitepu
 
Leadership Traits and Ethics
Leadership Traits and EthicsLeadership Traits and Ethics
Leadership Traits and EthicsTedy Sitepu
 
Change Session01
Change Session01Change Session01
Change Session01Tedy Sitepu
 
Leadership The Everyone's Business
Leadership The Everyone's BusinessLeadership The Everyone's Business
Leadership The Everyone's BusinessTedy Sitepu
 
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan Gaul
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan GaulThe Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan Gaul
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan GaulTedy Sitepu
 
The secret of success
The secret of successThe secret of success
The secret of successTedy Sitepu
 

Más de Tedy Sitepu (14)

10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya
10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya
10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya
 
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih Baik
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih BaikOn Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih Baik
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih Baik
 
Mencari ide riset
Mencari ide risetMencari ide riset
Mencari ide riset
 
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk Olahraga
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk OlahragaPaparan Studi Kebijakan Fiskal untuk Olahraga
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk Olahraga
 
Menyelamatkan APBN Menyelamatkan Masa Depan Bangsa
Menyelamatkan APBN Menyelamatkan Masa Depan BangsaMenyelamatkan APBN Menyelamatkan Masa Depan Bangsa
Menyelamatkan APBN Menyelamatkan Masa Depan Bangsa
 
The way to grow
The way to growThe way to grow
The way to grow
 
Leadership ch04
Leadership ch04Leadership ch04
Leadership ch04
 
Brosur beasiswa s1_paramadina
Brosur beasiswa s1_paramadinaBrosur beasiswa s1_paramadina
Brosur beasiswa s1_paramadina
 
Leadership ch03
Leadership ch03Leadership ch03
Leadership ch03
 
Leadership Traits and Ethics
Leadership Traits and EthicsLeadership Traits and Ethics
Leadership Traits and Ethics
 
Change Session01
Change Session01Change Session01
Change Session01
 
Leadership The Everyone's Business
Leadership The Everyone's BusinessLeadership The Everyone's Business
Leadership The Everyone's Business
 
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan Gaul
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan GaulThe Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan Gaul
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan Gaul
 
The secret of success
The secret of successThe secret of success
The secret of success
 

Último

Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 

Último (20)

Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 

SolusiPengadaanTanahPembangunan

  • 1. Laporan Penelitian Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Mencari Solusi Permasalahan Pertanahan, Mempercepat Proses Pembangunan Bima P. Santosa | Tedy J. Sitepu
  • 2. Ruang Lingkup Penelitian Bentuk Penelitian Tujuan Penelitian • Bentuk penelitian ini adalah • Menghasilkan rekomendasi kebijakan publik di bidang eksploratory study dengan pendekatan pengadaan tanah untuk pembangunan kualitatif • Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang ditujukan untuk Ruang Lingkup Penelitian mencapai pemahaman mendalam mengenai organisasi, sistem atau peristiwa khusus. • Memetakan permasalahan pengadaan tanah untuk pembangunan • Melakukan kompilasi regulasi hingga tahun 2010 • Pendekatan kualitatif juga bertujuan untuk menyediakan penjelasan tersirat • Melakukan komparasi hukum, sistem, dan prosedur beberapa negara lain mengenai struktur, tatanan dan pola dalam pengadaan tanah untuk pembangunan yang luas yang terdapat dalam suatu sistem tertentu. • Kajian pada RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan • Melakukan diskusi ahli dalam merumuskan usulan kebijakan sesuai dengan hasil penelitian
  • 3. Competitiveness dan Infrastruktur 120 105 • Studi oleh World Economic Forum (2011), menunjukkan Infrastructure Competitiveness Index bahwa daya saing 100 86 90 perekonomian Indonesia 82 berada pada posisi ke-44 80 dunia. • Salah satu faktor penyebab 60 rendahnya skor Global Competitiveness Index (GCI) 42 44 Indonesia, adalah tidak 40 kompetitifnya infrastruktur di Indonesia. 23 20 • Berbagai studi menunjukkan, infrastruktur 3 memegang peran penting 0 dalam pertumbuhan ekonomi. 3
  • 4. Peran Infrastruktur Bagi Kemakmuran Bangsa • Kemakmuran hanya dapat terwujud apabila sebagian besar masyarakat terlibat secara aktif dalam berbagai aktifitas ekonomi. • Kondisi ini hanya dapat terwujud jika sebagian besar masyarakat mempunyai capability to High participate dan access to participate dalam berbagai aktifitas produktif. Poor Society Wealthy Society • Capability to participate dapat diwujudkan Capability to melalui pembangunan di bidang kesehatan dan pendidikan, Participate (Health and Education) • Tanpa akses untuk dapat berperan dalam kegiatan ekonomi, capability tidak ada artinya. Very Poor Society Poor Society • Disinilah peran penting infrastruktur, seperti jalan, telekomunikasi, transportasi, pengairan dan lain-lain dalam mentransformasi potensi Low Access to Participate (Infrastructure) menjadi kenyataan. 4
  • 5. Infrastruktur dan Masalah Pertanahan di Indonesia Pembangunan infrastruktur menghadapi kendala utama adalah persoalan pertanahan Djoko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum, Evaluasi Kinerja 2010 Jakarta, Rabu/29 Des 2010 Dikutip dari Investor Daily 12 10 % investasi infrastuktur terhadap GDP 8 6 4 2 0 Indonesia Laos India Brazil Mongolia Vietnam China Sumber: Bappenas, 2010.
  • 6. Meningkatnya Kasus Pertanahan Grafik Data Trend Kasus Pertanahan 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Diolah dari berbagai sumber 6
  • 7. Bukan Pekerjaan yang Mudah Kebutuhan pembangunan Kemudahan pencabutan hak atas Efisiensi anggaran tanah Pengorbanan Manfaat untuk Pemilik Tanah Publik Jaminan Kecepatan perlindungan pelepasan hak atas terhadap hak milik tanah Hak pemilik tanah 7
  • 9. Kerangka Hukum Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan UU No. 5/ 1960 UU No. 20/ 1961 Perpres No. 36/2005 Peraturan KaBPN No tentang Peraturan tentang Pencabutan & 65/ 2006 3/2007 Pokok Agraria Hak atas Tanah Untuk kepentingan Permintaan untuk melakukan Pengadaan tanah bagi Apabila upaya penyelesaian yang umum, termasuk pencabutan hak atas tanah pelaksanaan pembangunan ditempuh Bupati/Walikota atau kepentingan bangsa dan dan/atau benda diajukan untuk kepentingan umum Gubernur atau Mendagri tetap Negara serta kepentingan oleh yang berkepentingan oleh Pemerintah atau tidak diterima oleh pemilik tanah bersama dari rakyat, hak- kepada Presiden dengan Pemerintah Daerah dan lokasi pembangunan tidak hak atas tanah dapat perantaraan Menteri dilaksanakan dengan cara dapat dipindahkan, maka dicabut, dengan memberi Agraria, melalui Kepala Inspeksi pelepasan atau penyerahan Bupati/Walikota atau Gubernur ganti kerugian yang layak Agraria yang bersangkutan. hak atas tanah. atau Mendagri sesuai dan menurut cara yang kewenangan, mengajukan usul diatur dengan Undang- pencabutan hak atas tanah undang. berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 1961
  • 10. Lingkup Penggunaan Prosedur Mekanisme dgn Panitia Lebih dari 1 Ha Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Tidak lebih dari 1 Ha Pengadaan Tanah Jual Beli, Tukar Menukar, atau Cara Lain Selain untuk Kepentingan Umum
  • 11. Prosedur Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Penetapan Penyuluhan Diterima Identifikasi Penilaian Keputusan Pembayaran Pelepasan Lokasi Rakyat? Inventarisasi Ganti Rugi Hak Penyuluhan 2 Tetap ditolak >75% Ya Dapat dipindah? Tdk tetap tidak diterima oleh masyarakat, sedangkan lokasinya tidak dapat dipindahkan ke lokasi lain sebagaimana kriteria yang dimaksud dalam Pasal 39, .... menggunakan ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-hak Atas Tanah Dan Benda-benda Yang Ada Di Atasnya
  • 12. Mekanisme Pencabutan Hak Pengajuan Ka. Daerah Panitia Pencabutan Penuhi Menaksir Menteri Pertimbangan Keputusan Pelepasan Hak Kelengkapan Ganti rugi Agraria Menteri Kehakiman Presiden Hak Pertimbangan Menteri Terkait dalam keadaan yang sangat mendesak yang memerlukan maka penguasaan tanah dan/atau benda-benda yang penguasaan tanah dan/ atau benda-benda yang bersangkutan bersangkutan baru dapat dilakukan setelah ada surat keputusan dengan segera, atas permintaan yang berkepentingan Kepala pencabutan hak dari Presiden sebagai yang dimaksudkan dalam Inspeksi Agraria menyampaikan permintaan untuk melakukan pasal 1 dan setelah dilakukan pembayaran ganti-kerugian, yang pencabutan hak tersebut pada pasal 2 kepada Menteri jumlahnya ditetapkan dalam surat keputusan tersebut serta Agraria, tanpa disertai taksiran ganti kerugian Panitya Penaksir diselenggarakannya penampungan sebagai yang dimaksudkan dan kalau perlu juga dengan tidak menunggu diterimanya dalam pasal 2 ayat 2 huruf c. pertimbangan Kepala Daerah. Dalam sejarahnya, pencabutan hak dengan menggunakan UU Nomor 20 tahun 1961 tersebut hanya sekali dilakukan, yaitu melalui Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 1970 tanggal 6 Januari atas daerah di Kecamatan Tamansari atau disebut juga kompleks Yen Pin (Lubis, 2011)
  • 13. Beberapa Permasalahan yg Sering Terjadi • Penetapan Ruang Lingkup Kepentingan Umum • Penetapan Ganti Rugi • Perencanaan Pembangunan yang Komprehensif • Kepatuhan pada Pelaksanaan Prosedur • Good Governance dan Integritas - Kepercayaan Rakyat 13
  • 14. Bagaimana Praktik di Negara Lain? Beberapa literatur juga menujukkan trend penurunan pengambilan tanah oleh pemerintah dan semakin sulit untuk dilakukan • Meluasnya ketidakpuasan masyarakat terhadap praktik-praktik pengambilan tanah oleh pemerintah. Terjadinya transisi menuju negara demokratis dan kebebasan pers di berbagai negara diperkirakan sebagai penyebab masyarakat makin kritis. • Meningkatnya idependensi lembaga peradilan. Kondisi ini memungkinkan lembaga peradilan memutuskan kasus pengambilan tanah oleh pemerintah secara lebih independen. • Menguatnya tekanan dari pemberitaan media massa. Debat dan pemberitaan tentang kasus pengambilan tanah umumnya tidak menguntungkan pemerintah maupun proyek terkait. • Dampak implementasi perjanjian internasional. Dengan meratifikasi suatu perjanjian dagang internasional, umumnya tuntutan terhadap jaminan hak-hak milik pelaku bisnis menguat. 14
  • 15. Apakah Peraturan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Indonesia Lebih Buruk? Kompenen yg Pengajuan Institusi Yg Negara diperhitungkan Metode Valuasi Banding Terlibat NJOP atau nilai Atas harga yang Indonesia Tanah dan Benda-Benda di atasnya nyata/sebenarnya ditetapkan Pemerintah Atas harga yang Malaysia Tanah dan Benda-Benda di atasnya Nilai pasar ditetapkan Pemerintah Atas harga yang Singapura Tanah dan Benda-Benda di atasnya Nilai pasar ditetapkan Pemerintah Tanah dan Benda-Benda di atasnya Atas harga yang Jepang Kerugian yg timbul Nilai pasar yang disesuaikan ditetapkan Pemerintah Tanah dan Benda-Benda di atasnya Kerugian yg timbul Atas harga yang Pemerintah/ Institusi Australia Nilai khusus Nilai pasar ditetapkan lainnya yg ditetapkan Solatium Maksimal 6 X rata-rata Nilai hasil panen China Nilai bangunan panen dan nilai taksiran utk --- Pemerintah bangunan 15
  • 16. Komponen Perhitungan Kompensasi di Jepang Kompensasi untuk ordinary loss - Removal expenses - Business loss yg wajar Kompensasi untuk hak atas tanah 16
  • 17. Apa Saja yang Menjadi Komponen Perhitungan? Solatium Kerugian akibat gangguan New South Wales, Australia Kerugian akibat pemecahan tanah dan gangguan Special value tanah bagi pemilik Kerugian Usaha yang Wajar (hanya untuk Jepang) Jepang Bangunan dan Benda-Benda di Atasnya Malaysia, Singapura, Indonesia Hak Atas Tanah 17
  • 18. Pelaksanaan Valuasi di Jepang Expectation/ Speculation Revision Rate Nilai kompensasi Fixed Price Fair Price Tanah Sekitar Planning Project Execution Notification 18
  • 19. Bagaimana Dampak bagi Pemilik Tanah? Kompenen yg Negara diperhitungkan Metode Valuasi Pengajuan Banding Indonesia ** * ** Malaysia ** ** ** Singapura ** ** ** Jepang *** **** * Australia **** *** * China * * - * Kurang nyaman bagi pemilik tanah **** Lebih nyaman bagi pemilik tanah 19
  • 20. Mapping Komparasi Kebijakan Tinggi Keberpihakan pada Pemilik • Australia • Jepang Moderat • Singapura • Malaysia • Indonesia • China Rendah Sulit Moderat Mudah Penggunaan Kewenangan untuk Compulsory Acquisition 20
  • 21. Mencapai Kebijakan yang Optimal Tinggi Kebijakan yang optimal • Mengutamakan negosiasi • Perhitungan kompensasi yang komprehensif • Memastikan kehidupan warga/ Keberpihakan pada Pemilik pemilik tanah tidak lebih buruk setelah pelepasan hak Moderat • Perkuat kewenangan pencabutan hak atas tanah • Perhitungan kompensasi minimal • Ketegasan dalam proses eksekusi • Integritas proses Rendah Sulit Moderat Mudah Penggunaan Kewenangan untuk Compulsory Acquisition 21
  • 22. Keseimbangan Yang Harus Dicapai Pihak yang mengharapkan Pihak yang mengharapkan Keseimbangan dicapai dengan: adanya proses yang efisien tegaknya hak-hak rakyat atas untuk kepentingan sumber-sumber agraria • Tanah harus memiliki fungsi sosial pembangunan dan usaha • Perencanaan pembangunan yang komprehensif bukan hanya untuk proyek tapi juga pemilik tanah yang Implikasinya kena dampak Implikasinya • Land reform • Adanya pencabutan hak • Pengadaan tanah hanya melalui • Pencabutan hak hanya untuk • Fungsi sosial tanah dikedepankan jual beli atau pertukaran yang kepentingan umum dengan syarat- • Pengadaan tanah tidak harus disepakati syarat yang ketat melalui jual beli • Nilai kompensasi sesuai dengan • Kompensasi dapat ditetapkan ekspektasi pemilik • Penilaian kompensasi yang sepihak komprehensif dan oleh profesi yang indenpenden • Prosedur pengadaan yang transparan • Biaya pengadaan tanah yang tinggi, • Penguasaan tanah oleh dan dipublikasikan dgn baik sekelompok orang saja • kelambatan proses pengadaan, • Ancaman hukuman pidana bagi • Berkurangnya tanah pertanian • Ketidakmungkinan pembebasan tanah penyalahgunaan, baik melalui UU • Penggusuran yang tidak adil Tipikor maupun UU Khusus • Spekulasi dan penyalahgunaan 22
  • 23. Framework Pembenahan 6 Penetapan Lingkup Kepentingan • Good Governance & Sistem Perencanaan Integritas Pembangunan Nasional 1 Umum • Peningkatan kompetensi SDM Komponen Perhitungan • Transparansi proses 2 Kompensasi • Edukasi masyarakat UU Pengadaan Tanah untuk Pembangunan 3 Pelaksana 4 Metode Valuasi Mekanisme Banding dan 5 Pelaksanaan Keputusan 23
  • 24. Buku-buku Panduan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan diperlukan Sebagai Media Edukasi Masyarakat • Contoh buku panduan tentang mekanisme pengadaan tanah untuk pembangunan • Buku panduan penting untuk media edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat 24
  • 25. Beberapa Substansi RUU PTUP yang Perlu Diperhatikan • Kedudukan RUU PTUP di antara undang-undang lain yang terkait pencabutan hak atas tanah • Institusi yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab akhir untuk mencabut hak atas tanah • Penetapan jangka waktu penyelesaian pengadaan tanah setiap tahapnya dan konsekuensi atas pelanggarannya • Perbaikan komponen perhitungan untuk kompensasi • Pelaksana dan metode penilaian dengan menggunakan market value pada saat pengumuman proyek • Ketetapan kewajiban pelaksanaan atas keputusan pengadilan tentang keberatan atas nilai ganti rugi 25
  • 26. Menyempurnakan RUU Mekanisme Saat ini (Peraturan Ka BPN Nomor 3 tahun 2001) Tdk ada batas Tdk ada batas 7 hari 14 hari jangka waktu jangka waktu 2 X terbit 120 hari 14 hari 30 hari 60 hari Penetapan Pengumuman Penyuluhan Identifikasi & Pengumuman Penilaian Musyawarah Penetapan Keberatan Keputusan Pembayaran Inventarisasi Hasil bentuk dan atas ganti rugi nilai ganti rugi keberatan Mekanisme dalam RUU PTUP 2 bulan 14 hari Blm disebutkan Blm disebutkan 14 hari 30 hari RPJMN Konsultasi Keberatan Kajian Penetapan Identifikasi & Penilaian Musyawarah Keberatan Mengajukan Proses Pembayaran publik atas Inventarisasi ganti rugi ke PN pengadilan ganti keberatan kerugian