SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
Descargar para leer sin conexión
MODEL BISNIS
Bab ini memperkenalkan model bisnis dan menjelaskan pentingnya suatu perusahaan membangun
model bisnisnya di awal. Dalam bahasa sehari-hari, model adalah sebuah rencana yang digunakan untuk
membuat atau menggambarkan sesuatu. Secara lebih formal, model bisnis adalah rencana perusahaan
atau diagram untuk bagaimana perusahaan bersaing, menggunakan sumber daya-sumber dayanya,
struktur-struktur hubungan, berinteraksi dengan pelanggan, dan menciptakan nilai untuk menopang
dirinya pada profit dasar yang didapatkan. Sebagaimana yang akan Anda lihat nanti pada bab ini, model
bisnis yang sukses memiliki empat komponen.
Dalam bab ini, pertama kita akan mendiskusikan model-model bisnis dan pentingnya mereka. Kemudian
kita akan melihat bagaimana model-model bisnis muncul, menguji beberapa potensi “kesalahan fatal”.
Pada akhirnya, kita akan menguji komponen-komponen model bisnis yang efektif.
1. Model-Model Bisnis
Tidak terdapat standar model bisnis, tidak ada aturan susah-dan-cepat yang memerintahkan
bagaimana suatu perusahaan dalam industri tertentu harus berkompetisi. Nyatanya, bahaya
bagi pengusaha meluncurkan suatu perusahaan untuk menganggap bahwa suatu perusahaan
dapat sukses dengan hanya meniru model bisnis perusahaan lain-bahkan jika perusahaan lain
tersebut adalah pengendali industri. Hal ini benar untuk dua alasan. Yang pertama, susah untuk
memahami dengan tepat seluruh komponen-komponen dalam bisnis model perusahaan lain.
Kedua, model bisnis suatu perusahaan bergantung secara inheren terhadap kumpulan sumber
daya yang dikontrolnya dan kemampuan yang dimilikinya.
Bagaimanapun, untuk mencapai sukses dalam jangka yang panjang, semua model-model bisnis
perlu diperbaharui pada waktunya. Alasan untuk ini adalah bahwa para pesaing nantinya dapat
mempelajari bagaimana menduplikasi keuntungan-keuntungan perusahaan tertentu yang
mampu menciptakan model bisnisnya sendiri.
Sebuah bisnis model perusahaan dikembangkan setelah tahap analisa kelayakan peluncuran
usaha baru. Apabila sebuah perusahaan melakukan analisa kelayakan dengan sukses, dan
mengetahui bahwa dirinya memiliki produk atau layanan yang berpotensi, tahap model bisnis
mengalamatkan pada bagaimana mengelilinginya dengan strategi inti, model kemitraan,
interaksi pelanggan, sumber daya-sumber daya khusus, dan pendekatan untuk menciptakan
nilai yang mewakili bisnis yang terus maju.
A. Pentingnya dan Keragaman Model Bisnis
Memiliki model bisnis yang dipikirkan penting untuk beberapa alasan. Walaupun beberapa
model lebih baik dari yang lain, berbahaya untuk menghubungkan kinerja perusahaan
semata mata dengan bentuk bisnisnya. Dalam kebanyakan kasus, kinerja adalah suatu fungsi
dari pilihan model bisnis dan bagaimana keefektifan hal tersebut diterapkan.
1. Pentingnya Model-model Bisnis
Penting untuk memiliki model bisnis yang jelas diartikulasikan, karena hal tersebut
membuat berikut ini:
 Berfungsi sebagai perpanjangan yang berkelanjutan dari analisa kelayakan (sebuah
model bisnis terus menerus menanyakan pertanyaan “apakah usahanya masuk
akal?”
 Memfokuskan perhatian pada bagaimana semua elemen bisnis cocok bersama-
sama dan bagaimana mereka menjadi bagian pada keseluruhan kerja.
 Menggambarkan mengapa jaringan para partisipan diperlukan untuk membuat ide
bisnis layak itu bersedia untuk terus maju.
 Mengartikulasikan logika inti perusahaan pada semua pemegang saham, termasuk
karyawan perusahaan.
2. Keragaman Model Bisnis
Seperti yang telah disebutkan, bahwa tidak ada standar model bisnis untuk suatu industri
atau target pasar di dalam suatu industri. Perusahaan-perusahaan mendekati pasarnya
dengan cara-cara yang berbeda dan merancang cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan
uang.
B. Bagaimana Model-Model Bisnis Muncul
Rantai nilai adalah model yang dikembangkan oleh peneliti akademis yang banyak orang-
orang bisnis sebagaimana pengusaha gunakan untuk mengidentifikasi peluang untuk
meningkatkan strategi kompetitif mereka. Rantai nilai adalah rentetan kegiatan yang
mengubah dari tahap material mentah, melalui pabrik dan distribusi, dan akhirnya kepada
pengguna. Rantai nilai terdiri dari kegiatan-kegiatan utama dan kegiatan-kegiatan
pendukung. Kegiatan-kegiatan utama harus dilakukan dengan penciptaan fisik, penjualan
dan pelayanan produk atau jasa, sedangkan kegiatan-kegiatan pendukung menyediakan
penguatan untuk kegiatan-kegiatan utama. Bagian-bagian individu dari rantai tersebut
dapat menambah atau tidak menambah nilai sebagaimana produk berpindah melalui tahap-
tahap yang berbeda pada rantai nilai. Produk atau layanan akhir adalah sebuah kumpulan
kontribusi-kontribusi individual dari nilai yang dibuat pada berbagai tahap rantai yang
berbeda.
Dengan mempelajari suatu rantai nilai produk atau layanan, suatu organisasi dapat
mengidentifikasi cara-cara untuk menciptakan nilai tambahan dan menilai apakah ia
memiliki sarana untuk melakukannya.
Para pengusaha melihat rantai nilai suatu produk atau layanan untuk menunjuk dengan
tepat di mana rantai nilai dapat dibuat lebih efektif atau untuk melihat di mana “nilai”
tambah dapat ditambahkan di dalam beberapa cara yang berarti. Tipe analisa ini dapat
fokus pada : (1) suatu kegiatan utama dari rantai nilai (seperti pemasaran dan penjualan),
(2) interaksi antara satu tahap rantai nilai dan lainnya (seperti interaksi antara operasional di
mana aktivitas mengharuskan untuk memproduksi produk, dan logistic outbound, yang
kegiatan-kegiatannya mengharuskan untuk digudangkan dan dikirim.), atau (3) satu dari
kegiatan pendukung (seperti manajemen SDM). Apabila rantai nilai produk dapat dikuatkan
di salah satu area-area ini, hal itu dapat mewakili sebuah peluang untuk pembentukan
perusahaan baru untuk melaksanakan kegiatan itu.
Sebuah perusahaan dapat dibentuk untuk menguatkan rantai nilai bagi sebuah produk,
namun hanya jika model bisnis yang layak diciptakan untuk mendukung.
C. Potensi Kesalahan Fatal pada Model-Model Bisnis
Dua kesalahan fatal dapat menjadikan model bisnis tidak dapat dipertahankan dari awal:
kesalahan membaca pelanggan secara keseluruhan dan ekonomi yang tidak sehat. Model-
model bisnis yang menjadi korban salah satu dari dua kelemahan ini telah kehilangan
pertarungan sebelum meninggalkan pintu awal.
http://tekno.kompas.com/read/2015/05/03/10590077/Belajar.dari.Tutupnya.Startup.Lokal.
Valadoo
2. Komponen-Komponen Model Bisnis yang Efektif
Walaupun tridak semuua orang setuju dengan komponen-komponen model bisnis, banyak yang
setuju bahwa model bisnis yang sukses memiliki seperangkat atribut.
SCRIBE : COMPONENTS OF A BUSINESS MODEL
A. Strategi Inti
Komponen pertama model bisnis adalah strategi inti, yang menggambarkan bagaimana
perusahaan bersaing relatif dengan kompetitornya. Pernyataan misi perusahaan, cakupan
produk/pasar, dan dasar untuk diferensiasi merupakan elemen utama dari strategi inti.
1. Pernyataan misi
Misi perusahaan atau pernyataan misi, menggambarkan mengapa perusahaan tersebut
ada dan model bisnis apa yang seharusnya dicapai.
2. Cakupan Produk/Pasar
Cakupan produk atau pasar suatu perusahaan menjelaskan produk-produk dan pasar-
pasar mana yang akan dipusatkan.
3. Dasar untuk diferensiasi
Penting bagi perusahaan baru untuk membedakan dirinya dari kompetitor-
kompetitornya, dalam beberapa cara yang penting bagi para pelanggannya dan tidak
mudah untuk ditiru. Dari perspektif para dewan, perusahaan-perusahaan umumnya
memilih satu di antara dua strategi umum ( biaya kepemimpinan dan diferensiasi)
untuk membangun posisi yang dapat dipertahankan di pasaran. Perusahaan yang
memiliki strategi biaya kepemimpinan berjuang untuk mempunyai cost terendah di
dalam industri, relatif dengan cost para kompetitornya, dan biasanya menarik
pelanggannya dengan menawarkan harga rendah, jika bukan yang terendah, pada
produk yang ia jual.
Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi, bersaing
pada dasar dalam menyediakan produk-produk yang berbeda atau unik. Umumnya pada
dasar kualitas, pelayanan, hal yang berkaitan dengan ketepatan waktu, atau dimensi lain
yang penting bagi para pelanggannya.
B. Sumber Daya yang Strategis
Sebuah perusahaan tidak mampu untuk menerapkan suatu strategi tanpa sumber daya yang
memadai. Kenyataan ini berarti sumber daya perusahaan berdampak pada bagaimana
model bisnis digunakan. Dua sumber daya yang paling penting adalah kompetensi inti
perusahaan dan aset-aset stragegisnya.
1. Kompetensi-kompetensi Inti
Sebuah kompetensi inti adalah sumber daya atau kemampuan yang berfungsi sebagai
sumber keuntungan kompetitif perusahaan melampaui pesaingnya. Ini merupakan
keahlian yang unik dan kemampuan yang melebihi produk-produk atau pasar-pasar,
membuat kontribusi yang signifikan pada manfaat yang dirasakan oleh pelanggan, dan
hal tersebut susah untuk ditiru. Dalam membedakan inti kompetensinya, sebuah
perusahaan harus mengidentifikasi kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, yakni (1)
unik, (2) memiliki nilai untuk pelanggannya, (3) sulit untuk ditiru.
2. Aset-Aset Strategis
Aset-aset strategis adalah apapun yang langka dan bernilai yang dimiliki oleh
perusahaan. Hal tersebut meliputi pabrik dan peralatan, lokasi, merek-merek, hak cipta,
data pelanggan, karyawan-karyawan yang berkualitas tinggi, dan kemitraan yang khas.
Pada akhirnya, perusahaan-perusahaan mencoba menggabungkan kompetensi-
kompetensi inti mereka dengan aset-aset strateginya untuk menciptakan keuntungan
kompetitif yang berkelanjutan. Faktor ini adalah salah satu yang diperhatikan para
investor ketika menilai suatu bisnis. Keuntungan kompetitif yang berkelanjutan dicapai
dengan menerapkan strategi penciptaan nilai yang unik dan tidak mudah ditiru.
Keuntungan semacam ini dapat dicapai ketika sebuah perusahaan memiliki sumber daya
strategis dan kemampuan untuk menggunakan mereka dalam cara-cara yang unik yang
menciptakan nilai bagi kelompok pelanggan yang ditargetkan.
C. Jaringan Kemitraan
Jaringan kemitraan perusahaan adalah komponen ketiga dalam model bisnis. Perusahaan
baru, khususnya, biasanya tidak memiliki sumber daya untuk melakukan tugas-tugas yang
diwajibkan untuk membuat bisnisnya berjalan, jadi mereka mengandalkan partner-
partnernya untuk melakukan peran kunci.
Sebuah jaringan kemitraan perusahaan meliputi pemasok-pemasok dan partner-partner
lainnya. Mari kita lihat masing-masing dari mereka:
1. Para Pemasok
Para pemasok (vendor) adalah perusahaan yang menyediakan bagian-bagian atau
pelayanan untuk perusahaan lain. Rantai pasokan merupakan jaringan seluruh
perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam produksi suatu produk, dari
penerimaan material-material mentah hingga penjualan akhir. Hampir semua perusahan
memiliki pemasok yang berperan sangat penting dalam fungsi model bisnis mereka.
Perusahaan-perusahaan memelihara hubungan dekat dengan para pemasoknya dan
melihat mereka hampir sama dengan lawannya. Para produsen membutuhkan bagian
komponen akan bernegoisasi dengan beberapa pemasok untuk mendapatkan harga
yang terbaik.
Para manager fokus pada manajemen rantai pasokan, yang merupakan koordinasi aliran
seluruh informasi, uang dan materi yang bergerak melalui rantai pasok produk. Semakin
efisien suatu organisasi dapat mengatur rantai pasok nya, semakin efektif seluruh model
bisnis dijalankan.
2. Hubungan-hubungan penting Lainnya
Sepanjang dengan pemasok-pemasoknya, perusahaan berpartner dengan perusahaan
lain untuk membuat model bisnisnya berjalan. Salah satu pendekatan yang relatif baru,
mengacu sebagai insourcing, terjadi ketika sebuah penyedia layanan datang dari dalam
fasilitas-fasilitas partner dan membantu partner mendesain dan mengatur rantai
pasoknya.
Untuk sebagian besar usaha baru, kemampuan untuk membangun dan mengatur
kemitraan secara efektif merupakan komponen utama kesuksesan model-model bisnis
mereka. Bagi beberapa perusahaan, kemampuan untuk mengelola kemitraan adalah inti
dari keuntungan kompetitif mereka dan kesuksesan utama.
D. Interaksi dengan Pelanggan
Interaksi dengan pelanggan - bagaimana sebuah perusahaan berinteraksi dengan para
pelanggannya- merupakan komponen keempat dari model bisnis. Tipe interaksi dengan
pelanggan bergantung pada bagaimana suatu perusahaan memilih untuk bersaing. Untuk
perusahaan baru, interaksi dengan pelanggan yang dipilih merupakan inti bagaimana
perusahaan berencana untuk bersaing, dan di mana posisinya pada rantai nilai produk-
produk atau layanan-layanan yang disediakan. Tiga elemen dari interaksi pelanggan suatu
perusahaan adalah target pasar, pengerjaan dan dukungah, serta struktur kalkulasi harga.
1. Target Pasar
Target pasar perusahaan adalah kelompok terbatas dari individu-individu atau bisnis-
bisnis yang dicari atau yang dicoba ditarik. Target pasar suatu perusahaan memilih
dampak bagaimana segala sesuatunya akan berjlaan, dari sumber daya strategis yang
diperoleh dari rekanan-rekanan yang ditempa untuk kampanye-kampanye promosinya.
2. Pengerjaan dan dukungan menggambarkan cara produk atau layanan perusahaan terjun
ke pasar, atau bagaimana perusahaan mencapai pelanggannya. Hal ini juga mengacu
pada saluran-saluran yang digunakan perusahaan dan di mana level customer support
yang disediakan. Persoalan-persoalan ini berpengaruh pada bentuk dan kealamian
model bisnis perusahaan.
3. Struktur Kalkulasi Harga
Struktur kalkulasi harga berbeda-beda, tergantung pada target pasar perusahaan dan
filosofi kalkulasi harganya. Perusahaan-perusahaan membedakan dirinya pada dasar
kalkulasi harga mereka pada cara-cara yang biasa dan tidak biasa. Pada umumnya, sulit
untuk perusahaan baru mendiferensikan dirinya pada harga, yang merupakan strategi
umum bagi perusahaan-perusahaan yang lebih besar dengan skala ekonomi yang lebih
besar.
Secara ringkasnya, sangat berguna bagi suatu perusahaan untuk melihat dirinya secara keseluruhan dan
memahami dan memahami bahwa perusahaannya harus membangun model bisnis yang efektif untuk
menjadi sukses. Setiap orang yang melakukan bisnis dengan perusahaan baru, mulai dari pelanggannya
hingga partnernya melakukannya dengan sukarela. Sebagai hasilnya, perusahaan harus memotivasi
pelanggannya dan partnernya untuk bermain bersama. Elemen utama suatu model bisnis adalah strategi
intinya, sumber daya strategisnya, jaringan kemitraan, dan interaksi dengan pelanggan. Memperhatikan
tiap-tiap elemen ini sangatlah penting untuk kesuksesan perusahaan baru.
SCRIBE: COMPONENTS OF A BUSINESS MODEL

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKANSALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKANSomewhere
 
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3Jiantari Marthen
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3Indah Dwi Lestari
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasionalAsep suryadi
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMMang Engkus
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiTika Nafisah
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAlbert Winadi, CISA
 
bisnis elektronik dan kerjasama global
bisnis elektronik dan kerjasama globalbisnis elektronik dan kerjasama global
bisnis elektronik dan kerjasama globalreidjen raden
 
Telkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business StrategyTelkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business StrategySanjaya Sanjaya
 
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mohamad Alfajar
 
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comAnalisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comCllszhr
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanMonang Sinaga
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaMang Engkus
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukMang Engkus
 
Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran
Mengembangkan Strategi dan Rencana PemasaranMengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran
Mengembangkan Strategi dan Rencana PemasaranNandang Sunandar
 

La actualidad más candente (20)

SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKANSALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
 
Ppt spm
Ppt spmPpt spm
Ppt spm
 
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3
 
BUSINESS LEVEL STRATEGY
BUSINESS LEVEL STRATEGYBUSINESS LEVEL STRATEGY
BUSINESS LEVEL STRATEGY
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
 
Perencanaan sdm
Perencanaan sdmPerencanaan sdm
Perencanaan sdm
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasi
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
 
bisnis elektronik dan kerjasama global
bisnis elektronik dan kerjasama globalbisnis elektronik dan kerjasama global
bisnis elektronik dan kerjasama global
 
Telkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business StrategyTelkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business Strategy
 
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
 
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comAnalisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
 
Implementasi Strategi
Implementasi StrategiImplementasi Strategi
Implementasi Strategi
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
 
Presentasi manajemen pemasaran bab 1
Presentasi manajemen pemasaran   bab 1Presentasi manajemen pemasaran   bab 1
Presentasi manajemen pemasaran bab 1
 
Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran
Mengembangkan Strategi dan Rencana PemasaranMengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran
Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran
 

Destacado

Chapter 7 pemasaran entreprenuership
Chapter 7   pemasaran entreprenuershipChapter 7   pemasaran entreprenuership
Chapter 7 pemasaran entreprenuershiptellstptrisakti
 
C6 s1d interaksi dengan pelanggan
C6 s1d   interaksi dengan pelangganC6 s1d   interaksi dengan pelanggan
C6 s1d interaksi dengan pelanggantellstptrisakti
 
C5 s1 5 model kekuatan persaingan
C5 s1   5 model kekuatan persainganC5 s1   5 model kekuatan persaingan
C5 s1 5 model kekuatan persaingantellstptrisakti
 
C6 s1a komponen-komponen model bisnis yang efektif
C6 s1a   komponen-komponen model bisnis yang efektifC6 s1a   komponen-komponen model bisnis yang efektif
C6 s1a komponen-komponen model bisnis yang efektiftellstptrisakti
 
C4S1 Tipe Tipe Industri dan Peluang
C4S1   Tipe Tipe Industri dan PeluangC4S1   Tipe Tipe Industri dan Peluang
C4S1 Tipe Tipe Industri dan Peluangtellstptrisakti
 
Chapter 4 perencanaan bisnis
Chapter 4   perencanaan bisnisChapter 4   perencanaan bisnis
Chapter 4 perencanaan bisnistellstptrisakti
 
Entrepreneurship in hospitality and tourism
Entrepreneurship in hospitality and tourismEntrepreneurship in hospitality and tourism
Entrepreneurship in hospitality and tourismtellstptrisakti
 
C4 s2 garis besar perencanaan bisnis
C4 s2   garis besar perencanaan bisnisC4 s2   garis besar perencanaan bisnis
C4 s2 garis besar perencanaan bisnistellstptrisakti
 
Chapter 3 analisa kelayakan
Chapter 3   analisa kelayakanChapter 3   analisa kelayakan
Chapter 3 analisa kelayakantellstptrisakti
 
Analisa Industri dan Target Pasar
Analisa Industri dan Target PasarAnalisa Industri dan Target Pasar
Analisa Industri dan Target Pasartellstptrisakti
 
Analisa Kelayakan Produk
Analisa Kelayakan ProdukAnalisa Kelayakan Produk
Analisa Kelayakan Produktellstptrisakti
 
Chapter 8 membuat rencana bisnis
Chapter 8   membuat rencana bisnisChapter 8   membuat rencana bisnis
Chapter 8 membuat rencana bisnistellstptrisakti
 
Chapter 2 mengembangkan ide bisnis
Chapter 2   mengembangkan ide bisnisChapter 2   mengembangkan ide bisnis
Chapter 2 mengembangkan ide bisnistellstptrisakti
 
Chapter 1 pentingnya entreprenuership
Chapter 1   pentingnya entreprenuershipChapter 1   pentingnya entreprenuership
Chapter 1 pentingnya entreprenuershiptellstptrisakti
 

Destacado (20)

Chapter 5 riset bisnis
Chapter 5   riset bisnisChapter 5   riset bisnis
Chapter 5 riset bisnis
 
Chapter 7 pemasaran entreprenuership
Chapter 7   pemasaran entreprenuershipChapter 7   pemasaran entreprenuership
Chapter 7 pemasaran entreprenuership
 
C6 s1d interaksi dengan pelanggan
C6 s1d   interaksi dengan pelangganC6 s1d   interaksi dengan pelanggan
C6 s1d interaksi dengan pelanggan
 
C5 s1 5 model kekuatan persaingan
C5 s1   5 model kekuatan persainganC5 s1   5 model kekuatan persaingan
C5 s1 5 model kekuatan persaingan
 
C6 s1a komponen-komponen model bisnis yang efektif
C6 s1a   komponen-komponen model bisnis yang efektifC6 s1a   komponen-komponen model bisnis yang efektif
C6 s1a komponen-komponen model bisnis yang efektif
 
C4S1 Tipe Tipe Industri dan Peluang
C4S1   Tipe Tipe Industri dan PeluangC4S1   Tipe Tipe Industri dan Peluang
C4S1 Tipe Tipe Industri dan Peluang
 
Analisa Kompetitor
Analisa KompetitorAnalisa Kompetitor
Analisa Kompetitor
 
Model Model Bisnis
Model Model BisnisModel Model Bisnis
Model Model Bisnis
 
Chapter 4 perencanaan bisnis
Chapter 4   perencanaan bisnisChapter 4   perencanaan bisnis
Chapter 4 perencanaan bisnis
 
Entrepreneurship in hospitality and tourism
Entrepreneurship in hospitality and tourismEntrepreneurship in hospitality and tourism
Entrepreneurship in hospitality and tourism
 
C4 s2 garis besar perencanaan bisnis
C4 s2   garis besar perencanaan bisnisC4 s2   garis besar perencanaan bisnis
C4 s2 garis besar perencanaan bisnis
 
C3S1 Analisa Kelayakan
C3S1   Analisa KelayakanC3S1   Analisa Kelayakan
C3S1 Analisa Kelayakan
 
Chapter 3 analisa kelayakan
Chapter 3   analisa kelayakanChapter 3   analisa kelayakan
Chapter 3 analisa kelayakan
 
Perencanaan Bisnis
Perencanaan BisnisPerencanaan Bisnis
Perencanaan Bisnis
 
Analisa Industri dan Target Pasar
Analisa Industri dan Target PasarAnalisa Industri dan Target Pasar
Analisa Industri dan Target Pasar
 
Analisa Kelayakan Produk
Analisa Kelayakan ProdukAnalisa Kelayakan Produk
Analisa Kelayakan Produk
 
Chapter 8 membuat rencana bisnis
Chapter 8   membuat rencana bisnisChapter 8   membuat rencana bisnis
Chapter 8 membuat rencana bisnis
 
Chapter 2 mengembangkan ide bisnis
Chapter 2   mengembangkan ide bisnisChapter 2   mengembangkan ide bisnis
Chapter 2 mengembangkan ide bisnis
 
Chapter 1 pentingnya entreprenuership
Chapter 1   pentingnya entreprenuershipChapter 1   pentingnya entreprenuership
Chapter 1 pentingnya entreprenuership
 
Chapter 2-section 1
Chapter 2-section 1Chapter 2-section 1
Chapter 2-section 1
 

Similar a SCRIBE: COMPONENTS OF A BUSINESS MODEL

9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...Rame Priyanto
 
Business Model Canvas-kewirausahaan
Business Model Canvas-kewirausahaanBusiness Model Canvas-kewirausahaan
Business Model Canvas-kewirausahaanReskidtc
 
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoni
Canvas business model, diversification and balance scorecard   riki ardoniCanvas business model, diversification and balance scorecard   riki ardoni
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoniRiki Ardoni
 
9, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Canvas Business Model Diversification and Balance...
9, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Canvas Business Model Diversification and Balance...9, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Canvas Business Model Diversification and Balance...
9, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Canvas Business Model Diversification and Balance...SukrasnoSukrasno
 
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdfDwiFebriani13
 
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...aryarhms
 
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...AkfikaRizkySabilla
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...khoirulanwar99
 
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...maswanihsagitaputri
 
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...Donna Wibiananda Suryaman
 
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Donna Wibiananda Suryaman
 
9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...
9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...
9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...salamthoyfoer
 
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...lia_auriga
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...Intan Wachyuni
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDFSM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDFIntan Wachyuni
 
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)Marzuki SE
 
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Nurrul Tiara Dinni
 
Canvas business model
Canvas business modelCanvas business model
Canvas business modelDavidNehemia1
 
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...Achmad Susmiyanto
 
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Agus Daman
 

Similar a SCRIBE: COMPONENTS OF A BUSINESS MODEL (20)

9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
 
Business Model Canvas-kewirausahaan
Business Model Canvas-kewirausahaanBusiness Model Canvas-kewirausahaan
Business Model Canvas-kewirausahaan
 
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoni
Canvas business model, diversification and balance scorecard   riki ardoniCanvas business model, diversification and balance scorecard   riki ardoni
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoni
 
9, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Canvas Business Model Diversification and Balance...
9, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Canvas Business Model Diversification and Balance...9, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Canvas Business Model Diversification and Balance...
9, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Canvas Business Model Diversification and Balance...
 
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
01 Business Model Canvas- Penerapan di UMKM_share.pdf
 
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
 
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
 
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
 
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...
Strategic Management. Canvas Model, Diversification, Balance Scorecard. Unive...
 
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
 
9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...
9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...
9,sm, salam imam taifur, hapzi ali, canvas business model,,universitas mercu ...
 
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDFSM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
 
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
 
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
 
Canvas business model
Canvas business modelCanvas business model
Canvas business model
 
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
 
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
 

Más de tellstptrisakti

8.1. ethics and sr in ms
8.1. ethics and sr in ms8.1. ethics and sr in ms
8.1. ethics and sr in mstellstptrisakti
 
6.2. evaluating and controlling marketing activities
6.2. evaluating and controlling marketing activities6.2. evaluating and controlling marketing activities
6.2. evaluating and controlling marketing activitiestellstptrisakti
 
6.1. marketing implementation
6.1. marketing implementation6.1. marketing implementation
6.1. marketing implementationtellstptrisakti
 
5.2. mlc introduction stage
5.2. mlc introduction stage5.2. mlc introduction stage
5.2. mlc introduction stagetellstptrisakti
 
5.1. mlc development stage
5.1. mlc development stage5.1. mlc development stage
5.1. mlc development stagetellstptrisakti
 
4.4. market differentiating
4.4. market differentiating4.4. market differentiating
4.4. market differentiatingtellstptrisakti
 
4.1. market segmentation
4.1. market segmentation4.1. market segmentation
4.1. market segmentationtellstptrisakti
 
3.3. forecasting market opportunities
3.3. forecasting market opportunities3.3. forecasting market opportunities
3.3. forecasting market opportunitiestellstptrisakti
 
3.2. measuring market opportunities
3.2. measuring market opportunities3.2. measuring market opportunities
3.2. measuring market opportunitiestellstptrisakti
 
3.1. understanding market opportunities test
3.1. understanding market opportunities test3.1. understanding market opportunities test
3.1. understanding market opportunities testtellstptrisakti
 
Topic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannewTopic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannewtellstptrisakti
 
Topic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannewTopic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannewtellstptrisakti
 
Topic7.1b compensation job_evaluation_methods new
Topic7.1b compensation job_evaluation_methods newTopic7.1b compensation job_evaluation_methods new
Topic7.1b compensation job_evaluation_methods newtellstptrisakti
 

Más de tellstptrisakti (20)

8.1. ethics and sr in ms
8.1. ethics and sr in ms8.1. ethics and sr in ms
8.1. ethics and sr in ms
 
6.2. evaluating and controlling marketing activities
6.2. evaluating and controlling marketing activities6.2. evaluating and controlling marketing activities
6.2. evaluating and controlling marketing activities
 
6.1. marketing implementation
6.1. marketing implementation6.1. marketing implementation
6.1. marketing implementation
 
5.5. mlc decline stage
5.5. mlc decline stage5.5. mlc decline stage
5.5. mlc decline stage
 
5.4. mlc maturity stage
5.4. mlc maturity stage5.4. mlc maturity stage
5.4. mlc maturity stage
 
5.3. mlc growth stage
5.3. mlc growth stage5.3. mlc growth stage
5.3. mlc growth stage
 
5.2. mlc introduction stage
5.2. mlc introduction stage5.2. mlc introduction stage
5.2. mlc introduction stage
 
5.1. mlc development stage
5.1. mlc development stage5.1. mlc development stage
5.1. mlc development stage
 
4.5. market positioning
4.5. market positioning4.5. market positioning
4.5. market positioning
 
4.4. market differentiating
4.4. market differentiating4.4. market differentiating
4.4. market differentiating
 
4.3. market branding
4.3. market branding4.3. market branding
4.3. market branding
 
4.2. market targeting
4.2. market targeting4.2. market targeting
4.2. market targeting
 
4.1. market segmentation
4.1. market segmentation4.1. market segmentation
4.1. market segmentation
 
3.3. forecasting market opportunities
3.3. forecasting market opportunities3.3. forecasting market opportunities
3.3. forecasting market opportunities
 
3.2. measuring market opportunities
3.2. measuring market opportunities3.2. measuring market opportunities
3.2. measuring market opportunities
 
3.1. understanding market opportunities test
3.1. understanding market opportunities test3.1. understanding market opportunities test
3.1. understanding market opportunities test
 
Cost based pricing
Cost based pricingCost based pricing
Cost based pricing
 
Topic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannewTopic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
 
Topic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannewTopic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
 
Topic7.1b compensation job_evaluation_methods new
Topic7.1b compensation job_evaluation_methods newTopic7.1b compensation job_evaluation_methods new
Topic7.1b compensation job_evaluation_methods new
 

SCRIBE: COMPONENTS OF A BUSINESS MODEL

  • 1.
  • 2. MODEL BISNIS Bab ini memperkenalkan model bisnis dan menjelaskan pentingnya suatu perusahaan membangun model bisnisnya di awal. Dalam bahasa sehari-hari, model adalah sebuah rencana yang digunakan untuk membuat atau menggambarkan sesuatu. Secara lebih formal, model bisnis adalah rencana perusahaan atau diagram untuk bagaimana perusahaan bersaing, menggunakan sumber daya-sumber dayanya, struktur-struktur hubungan, berinteraksi dengan pelanggan, dan menciptakan nilai untuk menopang dirinya pada profit dasar yang didapatkan. Sebagaimana yang akan Anda lihat nanti pada bab ini, model bisnis yang sukses memiliki empat komponen. Dalam bab ini, pertama kita akan mendiskusikan model-model bisnis dan pentingnya mereka. Kemudian kita akan melihat bagaimana model-model bisnis muncul, menguji beberapa potensi “kesalahan fatal”. Pada akhirnya, kita akan menguji komponen-komponen model bisnis yang efektif. 1. Model-Model Bisnis Tidak terdapat standar model bisnis, tidak ada aturan susah-dan-cepat yang memerintahkan bagaimana suatu perusahaan dalam industri tertentu harus berkompetisi. Nyatanya, bahaya bagi pengusaha meluncurkan suatu perusahaan untuk menganggap bahwa suatu perusahaan dapat sukses dengan hanya meniru model bisnis perusahaan lain-bahkan jika perusahaan lain tersebut adalah pengendali industri. Hal ini benar untuk dua alasan. Yang pertama, susah untuk memahami dengan tepat seluruh komponen-komponen dalam bisnis model perusahaan lain. Kedua, model bisnis suatu perusahaan bergantung secara inheren terhadap kumpulan sumber daya yang dikontrolnya dan kemampuan yang dimilikinya. Bagaimanapun, untuk mencapai sukses dalam jangka yang panjang, semua model-model bisnis perlu diperbaharui pada waktunya. Alasan untuk ini adalah bahwa para pesaing nantinya dapat mempelajari bagaimana menduplikasi keuntungan-keuntungan perusahaan tertentu yang mampu menciptakan model bisnisnya sendiri. Sebuah bisnis model perusahaan dikembangkan setelah tahap analisa kelayakan peluncuran usaha baru. Apabila sebuah perusahaan melakukan analisa kelayakan dengan sukses, dan mengetahui bahwa dirinya memiliki produk atau layanan yang berpotensi, tahap model bisnis mengalamatkan pada bagaimana mengelilinginya dengan strategi inti, model kemitraan, interaksi pelanggan, sumber daya-sumber daya khusus, dan pendekatan untuk menciptakan nilai yang mewakili bisnis yang terus maju. A. Pentingnya dan Keragaman Model Bisnis Memiliki model bisnis yang dipikirkan penting untuk beberapa alasan. Walaupun beberapa model lebih baik dari yang lain, berbahaya untuk menghubungkan kinerja perusahaan semata mata dengan bentuk bisnisnya. Dalam kebanyakan kasus, kinerja adalah suatu fungsi dari pilihan model bisnis dan bagaimana keefektifan hal tersebut diterapkan. 1. Pentingnya Model-model Bisnis
  • 3. Penting untuk memiliki model bisnis yang jelas diartikulasikan, karena hal tersebut membuat berikut ini:  Berfungsi sebagai perpanjangan yang berkelanjutan dari analisa kelayakan (sebuah model bisnis terus menerus menanyakan pertanyaan “apakah usahanya masuk akal?”  Memfokuskan perhatian pada bagaimana semua elemen bisnis cocok bersama- sama dan bagaimana mereka menjadi bagian pada keseluruhan kerja.  Menggambarkan mengapa jaringan para partisipan diperlukan untuk membuat ide bisnis layak itu bersedia untuk terus maju.  Mengartikulasikan logika inti perusahaan pada semua pemegang saham, termasuk karyawan perusahaan. 2. Keragaman Model Bisnis Seperti yang telah disebutkan, bahwa tidak ada standar model bisnis untuk suatu industri atau target pasar di dalam suatu industri. Perusahaan-perusahaan mendekati pasarnya dengan cara-cara yang berbeda dan merancang cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan uang. B. Bagaimana Model-Model Bisnis Muncul Rantai nilai adalah model yang dikembangkan oleh peneliti akademis yang banyak orang- orang bisnis sebagaimana pengusaha gunakan untuk mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan strategi kompetitif mereka. Rantai nilai adalah rentetan kegiatan yang mengubah dari tahap material mentah, melalui pabrik dan distribusi, dan akhirnya kepada pengguna. Rantai nilai terdiri dari kegiatan-kegiatan utama dan kegiatan-kegiatan pendukung. Kegiatan-kegiatan utama harus dilakukan dengan penciptaan fisik, penjualan dan pelayanan produk atau jasa, sedangkan kegiatan-kegiatan pendukung menyediakan penguatan untuk kegiatan-kegiatan utama. Bagian-bagian individu dari rantai tersebut dapat menambah atau tidak menambah nilai sebagaimana produk berpindah melalui tahap- tahap yang berbeda pada rantai nilai. Produk atau layanan akhir adalah sebuah kumpulan kontribusi-kontribusi individual dari nilai yang dibuat pada berbagai tahap rantai yang berbeda. Dengan mempelajari suatu rantai nilai produk atau layanan, suatu organisasi dapat mengidentifikasi cara-cara untuk menciptakan nilai tambahan dan menilai apakah ia memiliki sarana untuk melakukannya. Para pengusaha melihat rantai nilai suatu produk atau layanan untuk menunjuk dengan tepat di mana rantai nilai dapat dibuat lebih efektif atau untuk melihat di mana “nilai” tambah dapat ditambahkan di dalam beberapa cara yang berarti. Tipe analisa ini dapat fokus pada : (1) suatu kegiatan utama dari rantai nilai (seperti pemasaran dan penjualan), (2) interaksi antara satu tahap rantai nilai dan lainnya (seperti interaksi antara operasional di mana aktivitas mengharuskan untuk memproduksi produk, dan logistic outbound, yang kegiatan-kegiatannya mengharuskan untuk digudangkan dan dikirim.), atau (3) satu dari
  • 4. kegiatan pendukung (seperti manajemen SDM). Apabila rantai nilai produk dapat dikuatkan di salah satu area-area ini, hal itu dapat mewakili sebuah peluang untuk pembentukan perusahaan baru untuk melaksanakan kegiatan itu. Sebuah perusahaan dapat dibentuk untuk menguatkan rantai nilai bagi sebuah produk, namun hanya jika model bisnis yang layak diciptakan untuk mendukung. C. Potensi Kesalahan Fatal pada Model-Model Bisnis Dua kesalahan fatal dapat menjadikan model bisnis tidak dapat dipertahankan dari awal: kesalahan membaca pelanggan secara keseluruhan dan ekonomi yang tidak sehat. Model- model bisnis yang menjadi korban salah satu dari dua kelemahan ini telah kehilangan pertarungan sebelum meninggalkan pintu awal. http://tekno.kompas.com/read/2015/05/03/10590077/Belajar.dari.Tutupnya.Startup.Lokal. Valadoo 2. Komponen-Komponen Model Bisnis yang Efektif Walaupun tridak semuua orang setuju dengan komponen-komponen model bisnis, banyak yang setuju bahwa model bisnis yang sukses memiliki seperangkat atribut. SCRIBE : COMPONENTS OF A BUSINESS MODEL A. Strategi Inti Komponen pertama model bisnis adalah strategi inti, yang menggambarkan bagaimana perusahaan bersaing relatif dengan kompetitornya. Pernyataan misi perusahaan, cakupan produk/pasar, dan dasar untuk diferensiasi merupakan elemen utama dari strategi inti. 1. Pernyataan misi Misi perusahaan atau pernyataan misi, menggambarkan mengapa perusahaan tersebut ada dan model bisnis apa yang seharusnya dicapai. 2. Cakupan Produk/Pasar Cakupan produk atau pasar suatu perusahaan menjelaskan produk-produk dan pasar- pasar mana yang akan dipusatkan. 3. Dasar untuk diferensiasi Penting bagi perusahaan baru untuk membedakan dirinya dari kompetitor- kompetitornya, dalam beberapa cara yang penting bagi para pelanggannya dan tidak mudah untuk ditiru. Dari perspektif para dewan, perusahaan-perusahaan umumnya memilih satu di antara dua strategi umum ( biaya kepemimpinan dan diferensiasi) untuk membangun posisi yang dapat dipertahankan di pasaran. Perusahaan yang memiliki strategi biaya kepemimpinan berjuang untuk mempunyai cost terendah di dalam industri, relatif dengan cost para kompetitornya, dan biasanya menarik pelanggannya dengan menawarkan harga rendah, jika bukan yang terendah, pada produk yang ia jual.
  • 5. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi, bersaing pada dasar dalam menyediakan produk-produk yang berbeda atau unik. Umumnya pada dasar kualitas, pelayanan, hal yang berkaitan dengan ketepatan waktu, atau dimensi lain yang penting bagi para pelanggannya. B. Sumber Daya yang Strategis Sebuah perusahaan tidak mampu untuk menerapkan suatu strategi tanpa sumber daya yang memadai. Kenyataan ini berarti sumber daya perusahaan berdampak pada bagaimana model bisnis digunakan. Dua sumber daya yang paling penting adalah kompetensi inti perusahaan dan aset-aset stragegisnya. 1. Kompetensi-kompetensi Inti Sebuah kompetensi inti adalah sumber daya atau kemampuan yang berfungsi sebagai sumber keuntungan kompetitif perusahaan melampaui pesaingnya. Ini merupakan keahlian yang unik dan kemampuan yang melebihi produk-produk atau pasar-pasar, membuat kontribusi yang signifikan pada manfaat yang dirasakan oleh pelanggan, dan hal tersebut susah untuk ditiru. Dalam membedakan inti kompetensinya, sebuah perusahaan harus mengidentifikasi kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, yakni (1) unik, (2) memiliki nilai untuk pelanggannya, (3) sulit untuk ditiru. 2. Aset-Aset Strategis Aset-aset strategis adalah apapun yang langka dan bernilai yang dimiliki oleh perusahaan. Hal tersebut meliputi pabrik dan peralatan, lokasi, merek-merek, hak cipta, data pelanggan, karyawan-karyawan yang berkualitas tinggi, dan kemitraan yang khas. Pada akhirnya, perusahaan-perusahaan mencoba menggabungkan kompetensi- kompetensi inti mereka dengan aset-aset strateginya untuk menciptakan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor ini adalah salah satu yang diperhatikan para investor ketika menilai suatu bisnis. Keuntungan kompetitif yang berkelanjutan dicapai dengan menerapkan strategi penciptaan nilai yang unik dan tidak mudah ditiru. Keuntungan semacam ini dapat dicapai ketika sebuah perusahaan memiliki sumber daya strategis dan kemampuan untuk menggunakan mereka dalam cara-cara yang unik yang menciptakan nilai bagi kelompok pelanggan yang ditargetkan. C. Jaringan Kemitraan Jaringan kemitraan perusahaan adalah komponen ketiga dalam model bisnis. Perusahaan baru, khususnya, biasanya tidak memiliki sumber daya untuk melakukan tugas-tugas yang diwajibkan untuk membuat bisnisnya berjalan, jadi mereka mengandalkan partner- partnernya untuk melakukan peran kunci. Sebuah jaringan kemitraan perusahaan meliputi pemasok-pemasok dan partner-partner lainnya. Mari kita lihat masing-masing dari mereka: 1. Para Pemasok Para pemasok (vendor) adalah perusahaan yang menyediakan bagian-bagian atau pelayanan untuk perusahaan lain. Rantai pasokan merupakan jaringan seluruh perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam produksi suatu produk, dari
  • 6. penerimaan material-material mentah hingga penjualan akhir. Hampir semua perusahan memiliki pemasok yang berperan sangat penting dalam fungsi model bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan memelihara hubungan dekat dengan para pemasoknya dan melihat mereka hampir sama dengan lawannya. Para produsen membutuhkan bagian komponen akan bernegoisasi dengan beberapa pemasok untuk mendapatkan harga yang terbaik. Para manager fokus pada manajemen rantai pasokan, yang merupakan koordinasi aliran seluruh informasi, uang dan materi yang bergerak melalui rantai pasok produk. Semakin efisien suatu organisasi dapat mengatur rantai pasok nya, semakin efektif seluruh model bisnis dijalankan. 2. Hubungan-hubungan penting Lainnya Sepanjang dengan pemasok-pemasoknya, perusahaan berpartner dengan perusahaan lain untuk membuat model bisnisnya berjalan. Salah satu pendekatan yang relatif baru, mengacu sebagai insourcing, terjadi ketika sebuah penyedia layanan datang dari dalam fasilitas-fasilitas partner dan membantu partner mendesain dan mengatur rantai pasoknya. Untuk sebagian besar usaha baru, kemampuan untuk membangun dan mengatur kemitraan secara efektif merupakan komponen utama kesuksesan model-model bisnis mereka. Bagi beberapa perusahaan, kemampuan untuk mengelola kemitraan adalah inti dari keuntungan kompetitif mereka dan kesuksesan utama. D. Interaksi dengan Pelanggan Interaksi dengan pelanggan - bagaimana sebuah perusahaan berinteraksi dengan para pelanggannya- merupakan komponen keempat dari model bisnis. Tipe interaksi dengan pelanggan bergantung pada bagaimana suatu perusahaan memilih untuk bersaing. Untuk perusahaan baru, interaksi dengan pelanggan yang dipilih merupakan inti bagaimana perusahaan berencana untuk bersaing, dan di mana posisinya pada rantai nilai produk- produk atau layanan-layanan yang disediakan. Tiga elemen dari interaksi pelanggan suatu perusahaan adalah target pasar, pengerjaan dan dukungah, serta struktur kalkulasi harga. 1. Target Pasar Target pasar perusahaan adalah kelompok terbatas dari individu-individu atau bisnis- bisnis yang dicari atau yang dicoba ditarik. Target pasar suatu perusahaan memilih dampak bagaimana segala sesuatunya akan berjlaan, dari sumber daya strategis yang diperoleh dari rekanan-rekanan yang ditempa untuk kampanye-kampanye promosinya. 2. Pengerjaan dan dukungan menggambarkan cara produk atau layanan perusahaan terjun ke pasar, atau bagaimana perusahaan mencapai pelanggannya. Hal ini juga mengacu pada saluran-saluran yang digunakan perusahaan dan di mana level customer support yang disediakan. Persoalan-persoalan ini berpengaruh pada bentuk dan kealamian model bisnis perusahaan. 3. Struktur Kalkulasi Harga
  • 7. Struktur kalkulasi harga berbeda-beda, tergantung pada target pasar perusahaan dan filosofi kalkulasi harganya. Perusahaan-perusahaan membedakan dirinya pada dasar kalkulasi harga mereka pada cara-cara yang biasa dan tidak biasa. Pada umumnya, sulit untuk perusahaan baru mendiferensikan dirinya pada harga, yang merupakan strategi umum bagi perusahaan-perusahaan yang lebih besar dengan skala ekonomi yang lebih besar. Secara ringkasnya, sangat berguna bagi suatu perusahaan untuk melihat dirinya secara keseluruhan dan memahami dan memahami bahwa perusahaannya harus membangun model bisnis yang efektif untuk menjadi sukses. Setiap orang yang melakukan bisnis dengan perusahaan baru, mulai dari pelanggannya hingga partnernya melakukannya dengan sukarela. Sebagai hasilnya, perusahaan harus memotivasi pelanggannya dan partnernya untuk bermain bersama. Elemen utama suatu model bisnis adalah strategi intinya, sumber daya strategisnya, jaringan kemitraan, dan interaksi dengan pelanggan. Memperhatikan tiap-tiap elemen ini sangatlah penting untuk kesuksesan perusahaan baru.