God called Abraham to leave his home and go to a land that God would show him. God promised Abraham that he would become a great nation, be blessed, and his name would be renowned. Abraham faced trials of his faith through difficult circumstances but remained obedient to God's call, demonstrating his trust in God's promises.
2. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram:
"Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu
dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan
Kutunjukkan kepadamu;
i. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang
besar,
ii. dan memberkati engkau
iii. serta membuat namamu masyhur;
iv. dan engkau akan menjadi berkat.
v. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati
engkau,
vi. dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau,
vii. dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat.“
Kej 12:1-3
4. Siapa Abraham; Apa latar belakangnya
– Nenek moyang Abraham, dari keturunan
Shem anak Nuh :
– Shem-Arpachshad-Shelah-Eber-Peleg-Reu-
Serug-Nahor-Terah-Abram
– Terah sejak awalnya telah meninggalkan
Ur Kasdim menuju ke tanah Kanaan,
namun berhenti menetap di Haran
– ia mengajak anaknya Abram dan Sarai istri
Abram, serta cucunya Lot.
– Terah meninggal di Haran.
– Abram menikah dengan Sarai
– Abraham berusia 75 tahun ketika dipanggil,
– Sarai berusia 65 tahun
– Sarai mandul , tidak memiliki anak
5. 1. Abraham pergi ke Mesir (Kej 12:10-20, Kej 20)
Kelaparan hebat di negeri Kanaan, ia meninggalkan
Kanaan dan pergi ke Mesir
“Mengorbankan” Sarai demi keselamatan dirinya (ketika
nyawanya terancam) dihadapan Firaun raja Mesir.
Peristiwa ini berulang dihadapan Abimelek, raja Gerar
(Kej 20)
Mesir merupakan negara adidaya pada masa itu
Raja mesir membawa Sarai ke istananya menjadi
ancaman bagi janji Tuhan bagi Abraham
– Hal yang bisa membuat kita bergeser dari janji Tuhan
1. Kondisi sulit, dalam kasus ini “ hebat kelaparan di negeri
itu”
2. Kondisi terancam, “mereka akan membunuh aku dan
membiarkan engkau hidup..”
Ketika Iman diuji
6. 2. Mengambil Hagar budaknya sebagai istri (Kej 16)
Setelah 10 tahun tinggal di Kanaan, belum ada jawaban
Tuhan tentang janji keturunan
Kondisi yang ditangkap Sarai : “Engkau tahu, TUHAN tidak
memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah…” (Kej
16:2)
Ide solusi cepat muncul dengan caranya sendiri:
mengambil Hagar sebagai istri
Hukum perkawinan Asyur kuno mengijinkan hal tersebut.
Anak yang lahir akan menjadi anak majikan perempuannya
Pergumulan terhadap janji Tuhan :
Waktu kadang menjadi pengujinya
Menggunakan akal pikiran kita untuk mencari solusi yang
tercepat
Pemahaman/interpretasi yang salah atas kondisi yang ada
Ketika Iman diuji
7. 3. Sara meragukan janji Tuhan
Kej 18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham:
"Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah
aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?
Kej 18:15 Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak
tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman:
"Tidak, memang engkau tertawa!"
Setelah 24 tahun belum ada penggenapan janji
Pergumulan terhadap janji Tuhan
Menghadapi impossibility (kondisi tidak mungkin,
sulit)
Meragukan, disbelief
Ketika Iman diuji
8. Ketika Janji Tuhan digenapi
Allah melakukan tepat seperti janjiNya
o Sarah mengandung dan melahirkan Isak
bagi Abraham di masa tuanya
o Semua terjadi dalam waktu yang persis
seperti yang dijanjikanNya
Kej 21:6-7
(6) Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap
orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
(7) Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan
kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah
melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."
Tawa keraguan menjadi tawa sukacita dan
pengharapan
9. Ujian Iman yang belum selesai
Gen 22:11-12
(11) Tetapi berserulah
Malaikat TUHAN dari langit
kepadanya: "Abraham,
Abraham.“ Sahutnya: "Ya,
Tuhan."
(12) Lalu Ia berfirman:
"Jangan bunuh anak itu dan
jangan kauapa-apakan dia,
sebab telah Kuketahui
sekarang, bahwa engkau
takut akan Allah, dan engkau
tidak segan-segan untuk
menyerahkan anakmu yang
tunggal kepada-Ku.”
10. Kutipan ayat Alkitab lain tentang Abraham :
– Yoh_8:56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-
Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."
– Rom_4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun
Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa
banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah
banyaknya nanti keturunanmu."
– Rom 4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui,
bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira
seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
– Gal_3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka
itulah anak-anak Abraham.
– Galatians 3:14 MKJV so that the blessing of Abraham might be to the
nations in Jesus Christ, and that we might receive the promise of the
Spirit through faith.
– Gal_3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga
adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
– Yakobus_2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang
mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu
Abraham disebut: "Sahabat Allah."
– Ibrani 11:8-19
11. God re-affirmed his
promise to Abraham and
said “ I will give you as
many descendants as
there are stars in the sky
and grains of sand along
the seashore”
•Did this
promise
come true?
12.
13. Kej 22:1-19
(1) Setelah semuanya itu Allah mencoba
Abraham. Ia berfirman kepadanya:
"Abraham,“ lalu sahutnya: "Ya, Tuhan.“
(2) Firman-Nya:
"Ambillah anakmu yang tunggal itu,
yang engkau kasihi, yakni Ishak,
pergilah ke tanah Moria dan
persembahkanlah dia di sana sebagai
korban bakaran pada salah satu gunung
yang akan Kukatakan kepadamu."
14. Terkadang Tuhan mengijinkan kita adaTerkadang Tuhan mengijinkan kita ada
dalam ujian iman tertinggi :dalam ujian iman tertinggi : total obediencetotal obedience
& surrender& surrender
• Fakta tentang Siapa yang paling utama diFakta tentang Siapa yang paling utama di
dalam hatinyadalam hatinya
Terkadang Tuhan mengijinkan kita adaTerkadang Tuhan mengijinkan kita ada
dalam ujian iman tertinggi :dalam ujian iman tertinggi : total obediencetotal obedience
& surrender& surrender
• Fakta tentang Siapa yang paling utama diFakta tentang Siapa yang paling utama di
dalam hatinyadalam hatinya
15. (3) Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah
Abraham,
ia memasang pelana keledainya dan
memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak,
anaknya;
ia membelah juga kayu untuk korban bakaran
itu,
lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang
dikatakan Allah kepadanya.
(4) Ketika pada hari ketiga Abraham
melayangkan pandangnya, kelihatanlah
kepadanya tempat itu dari jauh.
16.
17.
18. Terkadang Tuhan mengijinkan kita adaTerkadang Tuhan mengijinkan kita ada
dalam ujian iman tertinggi :dalam ujian iman tertinggi : totaltotal
obedience, loyalty, faith & surrenderobedience, loyalty, faith & surrender
•Keesokan harinya : respon yang begitu cepatKeesokan harinya : respon yang begitu cepat
•Perjalanan yang panjang, pergumulanPerjalanan yang panjang, pergumulan
Terkadang Tuhan mengijinkan kita adaTerkadang Tuhan mengijinkan kita ada
dalam ujian iman tertinggi :dalam ujian iman tertinggi : totaltotal
obedience, loyalty, faith & surrenderobedience, loyalty, faith & surrender
•Keesokan harinya : respon yang begitu cepatKeesokan harinya : respon yang begitu cepat
•Perjalanan yang panjang, pergumulanPerjalanan yang panjang, pergumulan
19. (5) Kata Abraham kepada kedua bujangnya
itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai
ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana;
kami akan sembahyang, sesudah itu kami
kembali kepadamu."
(6) Lalu Abraham mengambil kayu untuk
korban bakaran itu dan memikulkannya ke
atas bahu Ishak, anaknya, sedang di
tangannya dibawanya api dan pisau.
Demikianlah keduanya berjalan bersama-
sama.
20.
21. (7) Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham,
ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya,
anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada
api dan kayu, tetapi di manakah anak domba
untuk korban bakaran itu?"
(8) Sahut Abraham: "Allah yang akan
menyediakan anak domba untuk korban
bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah
keduanya berjalan bersama-sama.
22. (9) Sampailah mereka ke tempat
yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu
Abraham mendirikan mezbah di situ,
disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak,
anaknya itu, dan diletakkannya di
mezbah itu, di atas kayu api.
(10) Sesudah itu Abraham
mengulurkan tangannya, lalu
mengambil pisau untuk menyembelih
anaknya.
23.
24. (11) Tetapi berserulah Malaikat TUHAN
dari langit kepadanya: "Abraham,
Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
(12) Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh
anak itu dan jangan kauapa-apakan dia,
sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa
engkau takut akan Allah, dan engkau
tidak segan-segan untuk menyerahkan
anakmu yang tunggal kepada-Ku."
25. (13) Lalu Abraham menoleh dan melihat
seekor domba jantan di belakangnya,
yang tanduknya tersangkut dalam
belukar. Abraham mengambil domba itu,
lalu mengorbankannya sebagai korban
bakaran pengganti anaknya.
(14) Dan Abraham menamai tempat itu:
"TUHAN menyediakan"; sebab itu
sampai sekarang dikatakan orang: "Di
atas gunung TUHAN, akan disediakan."
26.
27.
28. (15) Untuk kedua kalinya berserulah
Malaikat TUHAN dari langit kepada
Abraham,
(16) kata-Nya: "Aku bersumpah demi
diri-Ku sendiri--demikianlah firman
TUHAN--:Karena engkau telah berbuat
demikian, dan engkau tidak segan-segan
untuk menyerahkan anakmu yang
tunggal kepada-Ku,
29. (17) maka Aku akan memberkati engkau
berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu
sangat banyak seperti bintang di langit dan
seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu
akan menduduki kota-kota musuhnya.
(18) Oleh keturunanmulah semua bangsa di
bumi akan mendapat berkat, karena engkau
mendengarkan firman-Ku."
(19) Kemudian kembalilah Abraham kepada
kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama
berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di
Bersyeba.
30. (17) maka Aku akan memberkati
engkau berlimpah-limpah dan
membuat keturunanmu sangat
banyak seperti bintang di langit dan
seperti pasir di tepi laut, dan
keturunanmu itu akan menduduki
kota-kota musuhnya.
31. Ibrani 11:17-19
(17) Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai,
mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu,
rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
(18)walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang
berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.“
(19) Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa
membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati.
Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.