Dokumen tersebut membahas tentang definisi lingkungan hidup menurut Undang-Undang No. 23 tahun 1997. Lingkungan hidup didefinisikan sebagai kesatuan ruang yang meliputi benda, keadaan, daya, makhluk hidup, dan perilaku manusia yang memengaruhi kelangsungan hidup. Dokumen ini juga menjelaskan delapan unsur penting lingkungan hidup yaitu ruang, benda, keadaan alam, daya, makhluk hidup, perilaku, kelangsun
2. Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut
“lingkungan hidup". Dalam Undang-Undang no.
23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia,
dan perilakunya, yang memengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
3. Untuk memahami lebih mendasar makna lingkungan hidup
sebagai suatu sistem. Terlebih dahulu dimulai dengan pengertian
kata demi kata berdasarkan arti “Lingkungan Hidup” dalam UU
No.23 Tahun 1997.
1. Ruang
2. Benda
3. Keadaan tatanan alam
4. Daya, peluang dan tantangan
5. Makhluk hidup (penganda insani)
6. Perilaku Makhluk hidup
7. Kelangsungan peri kehidupan
8. Kesejahteraan Makhluk hidup
4. 1. Ruang
Ruang yang dihuni manusia adalah alam atau daratan yang luasnya ± 29%
dari seluruh luas permukaan bumi. Selebihnya 71% adalah lautan.
Penduduk yang menghuninya berjumlah lebih dari 6,5 miliar jiwa, di
antaranya Bangsa Indonesia, lebih dari 217 juta merupakan 3% dari
penduduk di Bumi yang menghuni hanya 1,3% dari luas daratan. Jadi
ruang yang dihuni Bangsa Indonesia termasuk yang cukup padat
penduduknya.
2. Benda
Benda adalah pengada ragawi nirhidup (abiota) yang sering salah
disebut sebagai benda mati, karena sesuatu yang mati tentulah
sebelumnya pernah hidup, sedangkan benda nirhidup benda yang
memang tidak pernah hidup. Benda dapat dipilah-pilah sebagai benda
padat, cair dan gas.
5. 3. Keadaan , Tatanan Alam
Keadaan atau tatanan
alam terbentuk karena
dua hal :
Keadaan yang dimaksud adalah tatanan
lingkungan hidup, yakni apa yang
dialami makhluk hidup.
7. Dari 129 gunung api di Indonesia atau
13 persen dari seluruh gunung api di
dunia, terbentang dari pulau Sumatera
menyusuri pulau Jawa kemudian
menyeberang ke Bali, Nusa Tenggara
hingga bagian timur Maluku dan
berbelok ke utara pulau Sulawesi. Atau
melingkari Kepulauan Indonesia
sehingga dikenal dengan sebutan
lingkaran api ( The Ring of Fire )
Indonesia, atau jalur tektonik Indonesia.
Itulah salah satu
penyebab Indonesia
memiliki tatanan alam
yang indah dan beraneka
ragam.
9. Di samping itu juga perlu dipahami bahwa ada di antara
tatanan alogenik yang dapat dipengaruhi juga oleh
perilaku autogenik, khususnya oleh manusia
Contohnya banjir dan tanah
longsor yang terjadi karena
penebangan hutan.
10. 4. Daya, Peluang dan Tantangan
Artinya, bagaimana kemampuan yang ada pada
manusia digunakan dalam menghadapai
tantangan serta peluang untuk melakukan
sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.
Peluang ini juga merupakan kewajiban dan
tugas manusia dalam masyarakat sesuai dengan
manfaat dan kebutuhan.
11. Kemampuan kita
untuk mengerti dan
memahami sesuatu,
apa yang ada, dan
apa yang sebenarnya
kita butuhkan.
Faktor yang
menentukan
tersedianya peluang
antara lain :
Memahami sumber
daya alam yang ada,
termasuk potensi
dan keadaannya.
Untuk itulah manusia perlu menjalani proses pendidikan
dan penelitian tanpa henti untuk meningkatkan daya
dalam mempergunakan peluang untuk menghadapi tantangan
yang ada di sekitar kita setiap harinya.
12. Contohnya pertambangan. Dengan daya yang dimiliki
manusia, peluang bahan tambang yang tersimpan di
perut bumi bisa dieksplorasi untuk memenuhi tantangan
kebutuhan barang tambang bagi industri pertambangan.
13. Tanaman ilalang yang menganggu
bisa dimanfaatkan dengan
menggunakan daya kreatifitas
manusia.
Tantangan untuk pemberantasan
yang beralih ke cara pengendalian,
akhirnya diketahui bahwa
sebenarnya ada peluang
menguntungkan dari kehadiran
ilalang tersebut.
14. 5. Pengada Insani (Biota)
Makhluk hidup adalah pengada insani (biota) yang terutama
menunjukan perwujudan atau gejala adanya kehidupan. Sebenarnya
kehidupan itu juga terwujud dengan adanya hubungan timbal balik
atau ketergantungannya dengan pengada ragawi, baik benda, materi,
air, udara, panas, sinar, cahaya, dan seterusnya.
Perkembangbiakan makhluk hidup juga berlangsung melalui proses
yang berbeda-beda. Perkembangbiakan juga dibagi dua, yaitu
secara generatif dan vegetatif.
15. 6. Perilaku Makhluk Hidup
Perilaku makhluk hidup berbeda-beda
menurut kelompok dan keberadaannya
dalam kelompoknya. Makhluk hidup selain
manusia menunjukkan perilaku yang
mengikuti tatanan alam yang sewajarnya.
a. Makhluk Hidup Lain
b. Perilaku Manusia
16. a. Perilaku Makhluk Hidup Lain
Semua makhluk hidup yang ada mempunyai makna yang berbeda-beda,
beranekaragam, isi mengisi dan saling melengkapi sebagai suatu keutuhan
sistem. Pada umumnya semuanya menghasilkan suatu keindahan
(amenity) dan akhirnya secara sosial kita sepakati akan adanya nilai
(bukan harganya) keindahan itu.
17. b. Perilaku Manusia
Pada mulanya perilaku manusia yang hidup serasi dengan Alam, disekitar
atau dalam hutan serta di perdesaan wajar-wajar saja. Tetapi setelah
kehidupan mulai mengalami berbagai masalah dan kesulitan, muncullah
perilaku yang kurang wajar. Hal ini disebabkan karena tuntutan dasar
untuk bertahan hidup walaupun harus melupakan kearifan kita sebagai
manusia terhadap makhluk Tuhan yang lain.
Penangkapan harimau secara ilegal Eksploitasi monyot, dimanfaatkan untuk
pertunjukan topeng monyet
18. 7. KELANGSUNGAN PERI KEHIDUPAN
Kelangsungan peri kehidupan di Bumi ini tidak mudah untuk
diperkirakan. Berbagai keanekaragaman faktor, keadaan, daya, dan
waktu sangat menentukan apa wujud dari kelangsungan peri
kehidupan.
Keadaan atau tatanan Alam yang sangat besar pengaruhnya dalam
kehidupan, masih terlalu terbatas, untuk dapat kita ketahui seperti
gunung, letusan gunung berapi, tsunami dan lain sebagainya dinamika
tatanan itu harus dapat di manfaatkan untuk menyelamatkan
kelangsungan peri kehidupan kita.
Lingkungan hidup bukan sekadar alam sekitar, karena kita berada di
dalamnya. Kalau hidup kita bermakna, di mana kita bersikap dan
berprilaku sebaik mungkin, tidak mungkin terjadi atau pun kerusakan
lingkungan; karena rusaknya lingkungan berarti juga rusaknya makna
hidup kita.
19. 7.1 Daur kehidupan
Dengan memahami daur kehidupan yang terjadi
dan upaya penyesuaian diri dengan fenomena
yang terjadi, berbagai resiko kehidupan dapat kita
tanggapi secara lebih arif dan bijaksana. Misalnya
saja hubungan antara makhluk hidup yang
memisahkan kelompok autotrof dan heterotrof .
7.2 Daur Hidup Lain
Fenomena unik dimana hubungan antara tumbuhan dan
hewan dapat berlangsung saling menguntungkan, tetapi
juga dapat mematikan, yang maknanya adalah kearah
pengaturan keseimbangan populasi antarjenis makhluk
hidup.
21. Contoh daur hidup lain
Gambar 43.
Di belantara topik Sumatera, Malaysia dan sekitarnya terdapat Nepenthes
gymnosphora (A) yang mendapatkan sebagian bahan metabolisme dari serangga yang
jatuh ke dalam bunga untuk kemudian menagkap dan mencernakannya, sedangkan
raflesia arnoldi dengan baunya yang menarik datangnya serangga yang merupakan
polinator sebagai penyerbuk bunga Raflesia (B). Hal yang sama juga terjadi pada
penyerbukan bunga bangkai (amorphophallus titanum) (C)
A B C
22. 8.1 Kesejahteraan manusia
Kesejahteraan manusia tidak hanya kebutuhan dasar fisiologi seperti
makan, minum, bernapas dan sebagainya, disamping itu juga terdapat
kebutuhan fisik untuk mendapatkan ketentraman hidup diri dari gangguan
keamananan.
Manusia juga mempunyai kebutuhan dasar psikologi, yakni sikap lahir
pribadi jati diri atau egoisme (self-personal esteem) yang merupakan
kepercayaan diri.
Manusia juga memerlukan hubungan kekerabatan dan kemitraan antar
sesama manusia, yang menuntut sikap saling menghormati (interpersonal
esteem) dalam keluarga, dalam pergaulan dan dalam kehidupan
bermasyarakat. Sedangkan kesejahteraan batin termasuk yang bersifat
keagamaan, keyakinan, moral, dan etika.
8. Kesejahteraan Makhluk Hidup
23. Tingkat Kualiatas hidup manusia yang dapat diukur
sebagai berikut :
1. Harapan usia, pada waktu
dilahirkan setiap individu
mempunyai harapan untuk
mencapai tahapan usia.
Ada yang meninggal
langsung waktu dilahirkan,
ada yang meninggal pada
umur balita (bawah umur
lima tahun), ada pula yang
remaja, dewasa dan lansia.
2. Kualitas hidup manusia
sebagian besar tersebut di
atas adalah berkar dari
perilaku manusia
ditambah resiko karena
kecenderungan
menurunnya kualitas
lingkungan, baik daya
dukung maupun daya
tampungnya.
24. Kesenjangan antara perumahan kumuh keluarga miskin yang tinggal dirumah
sangat sederhana sekali (A) yang kerap kali tergusur oleh rumah mewah yang
merupakan gambaran timpananganya keadilan (B)
Dalam gambaran hidup bermasyarakat timbul pula kesenjangan
antara masyarakat “kumuh” dengan masyarakat “mewah”.
A B
25. Kesenjangan sosial yang terjadi di Jakarta pada umumnya, dimana anatara yang
miskin dan yang kecukupan terlihat di sepanjang hari. Hal ini jelas menyangkut
masalah pendidikan, peluan dan kebijakan, ketenaga kerjaan serta keadilan sosial
26. 8.2 Kesejahteraan makhluk hidup lain
Demikian pula makna Kebun Raya Bogor , Cibodas (Puncak), Puwodadi
(Malang), Kebun Raya Sibolangit (Padang), Kebun Raya Eka Karya (Bali)
merupakan upaya manusia untuk menempatkan flora di habitat buatan (ex-
situ) bagi keperluan wisata, keindahan, pendidikan dan penelitian.
Kebun Raya Bogor sering di jadikan tempat dalam rangka studi-
wisata para turis dan mahasiswa.