SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
Descargar para leer sin conexión
1796920 635031480265628750
Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut
“lingkungan hidup". Dalam Undang-Undang no.
23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia,
dan perilakunya, yang memengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
Untuk memahami lebih mendasar makna lingkungan hidup
sebagai suatu sistem. Terlebih dahulu dimulai dengan pengertian
kata demi kata berdasarkan arti “Lingkungan Hidup” dalam UU
No.23 Tahun 1997.
1. Ruang
2. Benda
3. Keadaan tatanan alam
4. Daya, peluang dan tantangan
5. Makhluk hidup (penganda insani)
6. Perilaku Makhluk hidup
7. Kelangsungan peri kehidupan
8. Kesejahteraan Makhluk hidup
1. Ruang
Ruang yang dihuni manusia adalah alam atau daratan yang luasnya ± 29%
dari seluruh luas permukaan bumi. Selebihnya 71% adalah lautan.
Penduduk yang menghuninya berjumlah lebih dari 6,5 miliar jiwa, di
antaranya Bangsa Indonesia, lebih dari 217 juta merupakan 3% dari
penduduk di Bumi yang menghuni hanya 1,3% dari luas daratan. Jadi
ruang yang dihuni Bangsa Indonesia termasuk yang cukup padat
penduduknya.
2. Benda
Benda adalah pengada ragawi nirhidup (abiota) yang sering salah
disebut sebagai benda mati, karena sesuatu yang mati tentulah
sebelumnya pernah hidup, sedangkan benda nirhidup benda yang
memang tidak pernah hidup. Benda dapat dipilah-pilah sebagai benda
padat, cair dan gas.
3. Keadaan , Tatanan Alam
Keadaan atau tatanan
alam terbentuk karena
dua hal :
Keadaan yang dimaksud adalah tatanan
lingkungan hidup, yakni apa yang
dialami makhluk hidup.
Alogenik adalah keadaan alam yang terjadi
karena dinamika dalam alam
Dari 129 gunung api di Indonesia atau
13 persen dari seluruh gunung api di
dunia, terbentang dari pulau Sumatera
menyusuri pulau Jawa kemudian
menyeberang ke Bali, Nusa Tenggara
hingga bagian timur Maluku dan
berbelok ke utara pulau Sulawesi. Atau
melingkari Kepulauan Indonesia
sehingga dikenal dengan sebutan
lingkaran api ( The Ring of Fire )
Indonesia, atau jalur tektonik Indonesia.
Itulah salah satu
penyebab Indonesia
memiliki tatanan alam
yang indah dan beraneka
ragam.
Autogenik adalah keadaan alam yang terjadi
karena perbuatan makhluk hidup
Di samping itu juga perlu dipahami bahwa ada di antara
tatanan alogenik yang dapat dipengaruhi juga oleh
perilaku autogenik, khususnya oleh manusia
Contohnya banjir dan tanah
longsor yang terjadi karena
penebangan hutan.
4. Daya, Peluang dan Tantangan
Artinya, bagaimana kemampuan yang ada pada
manusia digunakan dalam menghadapai
tantangan serta peluang untuk melakukan
sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.
Peluang ini juga merupakan kewajiban dan
tugas manusia dalam masyarakat sesuai dengan
manfaat dan kebutuhan.
Kemampuan kita
untuk mengerti dan
memahami sesuatu,
apa yang ada, dan
apa yang sebenarnya
kita butuhkan.
Faktor yang
menentukan
tersedianya peluang
antara lain :
Memahami sumber
daya alam yang ada,
termasuk potensi
dan keadaannya.
Untuk itulah manusia perlu menjalani proses pendidikan
dan penelitian tanpa henti untuk meningkatkan daya
dalam mempergunakan peluang untuk menghadapi tantangan
yang ada di sekitar kita setiap harinya.
Contohnya pertambangan. Dengan daya yang dimiliki
manusia, peluang bahan tambang yang tersimpan di
perut bumi bisa dieksplorasi untuk memenuhi tantangan
kebutuhan barang tambang bagi industri pertambangan.
Tanaman ilalang yang menganggu
bisa dimanfaatkan dengan
menggunakan daya kreatifitas
manusia.
Tantangan untuk pemberantasan
yang beralih ke cara pengendalian,
akhirnya diketahui bahwa
sebenarnya ada peluang
menguntungkan dari kehadiran
ilalang tersebut.
5. Pengada Insani (Biota)
Makhluk hidup adalah pengada insani (biota) yang terutama
menunjukan perwujudan atau gejala adanya kehidupan. Sebenarnya
kehidupan itu juga terwujud dengan adanya hubungan timbal balik
atau ketergantungannya dengan pengada ragawi, baik benda, materi,
air, udara, panas, sinar, cahaya, dan seterusnya.
Perkembangbiakan makhluk hidup juga berlangsung melalui proses
yang berbeda-beda. Perkembangbiakan juga dibagi dua, yaitu
secara generatif dan vegetatif.
6. Perilaku Makhluk Hidup
Perilaku makhluk hidup berbeda-beda
menurut kelompok dan keberadaannya
dalam kelompoknya. Makhluk hidup selain
manusia menunjukkan perilaku yang
mengikuti tatanan alam yang sewajarnya.
a. Makhluk Hidup Lain
b. Perilaku Manusia
a. Perilaku Makhluk Hidup Lain
Semua makhluk hidup yang ada mempunyai makna yang berbeda-beda,
beranekaragam, isi mengisi dan saling melengkapi sebagai suatu keutuhan
sistem. Pada umumnya semuanya menghasilkan suatu keindahan
(amenity) dan akhirnya secara sosial kita sepakati akan adanya nilai
(bukan harganya) keindahan itu.
b. Perilaku Manusia
Pada mulanya perilaku manusia yang hidup serasi dengan Alam, disekitar
atau dalam hutan serta di perdesaan wajar-wajar saja. Tetapi setelah
kehidupan mulai mengalami berbagai masalah dan kesulitan, muncullah
perilaku yang kurang wajar. Hal ini disebabkan karena tuntutan dasar
untuk bertahan hidup walaupun harus melupakan kearifan kita sebagai
manusia terhadap makhluk Tuhan yang lain.
Penangkapan harimau secara ilegal Eksploitasi monyot, dimanfaatkan untuk
pertunjukan topeng monyet
7. KELANGSUNGAN PERI KEHIDUPAN
Kelangsungan peri kehidupan di Bumi ini tidak mudah untuk
diperkirakan. Berbagai keanekaragaman faktor, keadaan, daya, dan
waktu sangat menentukan apa wujud dari kelangsungan peri
kehidupan.
Keadaan atau tatanan Alam yang sangat besar pengaruhnya dalam
kehidupan, masih terlalu terbatas, untuk dapat kita ketahui seperti
gunung, letusan gunung berapi, tsunami dan lain sebagainya dinamika
tatanan itu harus dapat di manfaatkan untuk menyelamatkan
kelangsungan peri kehidupan kita.
Lingkungan hidup bukan sekadar alam sekitar, karena kita berada di
dalamnya. Kalau hidup kita bermakna, di mana kita bersikap dan
berprilaku sebaik mungkin, tidak mungkin terjadi atau pun kerusakan
lingkungan; karena rusaknya lingkungan berarti juga rusaknya makna
hidup kita.
7.1 Daur kehidupan
Dengan memahami daur kehidupan yang terjadi
dan upaya penyesuaian diri dengan fenomena
yang terjadi, berbagai resiko kehidupan dapat kita
tanggapi secara lebih arif dan bijaksana. Misalnya
saja hubungan antara makhluk hidup yang
memisahkan kelompok autotrof dan heterotrof .
7.2 Daur Hidup Lain
Fenomena unik dimana hubungan antara tumbuhan dan
hewan dapat berlangsung saling menguntungkan, tetapi
juga dapat mematikan, yang maknanya adalah kearah
pengaturan keseimbangan populasi antarjenis makhluk
hidup.
Contoh daur kehidupan
Contoh daur hidup lain
Gambar 43.
Di belantara topik Sumatera, Malaysia dan sekitarnya terdapat Nepenthes
gymnosphora (A) yang mendapatkan sebagian bahan metabolisme dari serangga yang
jatuh ke dalam bunga untuk kemudian menagkap dan mencernakannya, sedangkan
raflesia arnoldi dengan baunya yang menarik datangnya serangga yang merupakan
polinator sebagai penyerbuk bunga Raflesia (B). Hal yang sama juga terjadi pada
penyerbukan bunga bangkai (amorphophallus titanum) (C)
A B C
8.1 Kesejahteraan manusia
Kesejahteraan manusia tidak hanya kebutuhan dasar fisiologi seperti
makan, minum, bernapas dan sebagainya, disamping itu juga terdapat
kebutuhan fisik untuk mendapatkan ketentraman hidup diri dari gangguan
keamananan.
Manusia juga mempunyai kebutuhan dasar psikologi, yakni sikap lahir
pribadi jati diri atau egoisme (self-personal esteem) yang merupakan
kepercayaan diri.
Manusia juga memerlukan hubungan kekerabatan dan kemitraan antar
sesama manusia, yang menuntut sikap saling menghormati (interpersonal
esteem) dalam keluarga, dalam pergaulan dan dalam kehidupan
bermasyarakat. Sedangkan kesejahteraan batin termasuk yang bersifat
keagamaan, keyakinan, moral, dan etika.
8. Kesejahteraan Makhluk Hidup
Tingkat Kualiatas hidup manusia yang dapat diukur
sebagai berikut :
1. Harapan usia, pada waktu
dilahirkan setiap individu
mempunyai harapan untuk
mencapai tahapan usia.
Ada yang meninggal
langsung waktu dilahirkan,
ada yang meninggal pada
umur balita (bawah umur
lima tahun), ada pula yang
remaja, dewasa dan lansia.
2. Kualitas hidup manusia
sebagian besar tersebut di
atas adalah berkar dari
perilaku manusia
ditambah resiko karena
kecenderungan
menurunnya kualitas
lingkungan, baik daya
dukung maupun daya
tampungnya.
Kesenjangan antara perumahan kumuh keluarga miskin yang tinggal dirumah
sangat sederhana sekali (A) yang kerap kali tergusur oleh rumah mewah yang
merupakan gambaran timpananganya keadilan (B)
Dalam gambaran hidup bermasyarakat timbul pula kesenjangan
antara masyarakat “kumuh” dengan masyarakat “mewah”.
A B
Kesenjangan sosial yang terjadi di Jakarta pada umumnya, dimana anatara yang
miskin dan yang kecukupan terlihat di sepanjang hari. Hal ini jelas menyangkut
masalah pendidikan, peluan dan kebijakan, ketenaga kerjaan serta keadilan sosial
8.2 Kesejahteraan makhluk hidup lain
Demikian pula makna Kebun Raya Bogor , Cibodas (Puncak), Puwodadi
(Malang), Kebun Raya Sibolangit (Padang), Kebun Raya Eka Karya (Bali)
merupakan upaya manusia untuk menempatkan flora di habitat buatan (ex-
situ) bagi keperluan wisata, keindahan, pendidikan dan penelitian.
Kebun Raya Bogor sering di jadikan tempat dalam rangka studi-
wisata para turis dan mahasiswa.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ekologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupanEkologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupanIlmi Aulia Sari
 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidupagungsyahputra
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupSari Ferviani
 
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan ManusiaKeseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusiapepymarthaagyani
 
Hubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarHubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarDwi Ayu
 
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )Dedi Setiadi
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanawengs
 
MANUSIA SEBAGAI ORGANISME YANG DOMINAN SECARA “ EKOLOGI “
MANUSIA SEBAGAI ORGANISME YANG DOMINAN SECARA “ EKOLOGI “MANUSIA SEBAGAI ORGANISME YANG DOMINAN SECARA “ EKOLOGI “
MANUSIA SEBAGAI ORGANISME YANG DOMINAN SECARA “ EKOLOGI “Muhammad Akhirul Iksan
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Nurul Afdal Haris
 
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Nurul Afdal Haris
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 

La actualidad más candente (18)

Ekologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupanEkologi dan perannya dalam kehidupan
Ekologi dan perannya dalam kehidupan
 
Buku Ekosistem
Buku EkosistemBuku Ekosistem
Buku Ekosistem
 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidup
 
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan ManusiaKeseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
 
Hubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitarHubungan manusia dengan alam sekitar
Hubungan manusia dengan alam sekitar
 
Makalah ekologi umum
Makalah ekologi umumMakalah ekologi umum
Makalah ekologi umum
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
Makalah IPA ( KOMPONEN EKOSISTEM )
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhan
 
MANUSIA SEBAGAI ORGANISME YANG DOMINAN SECARA “ EKOLOGI “
MANUSIA SEBAGAI ORGANISME YANG DOMINAN SECARA “ EKOLOGI “MANUSIA SEBAGAI ORGANISME YANG DOMINAN SECARA “ EKOLOGI “
MANUSIA SEBAGAI ORGANISME YANG DOMINAN SECARA “ EKOLOGI “
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
 
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
 
Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2
 

Destacado

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled PresentationUdghatan
 
Mendez cortes christian abraham
Mendez cortes christian abrahamMendez cortes christian abraham
Mendez cortes christian abrahamFelix Rosas
 
Most Popular Marijuana Strains By State?
Most Popular Marijuana Strains By State?Most Popular Marijuana Strains By State?
Most Popular Marijuana Strains By State?Cannabis News
 

Destacado (6)

El poder de la postura
El poder de la posturaEl poder de la postura
El poder de la postura
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Lingkunganhidup
LingkunganhidupLingkunganhidup
Lingkunganhidup
 
Mendez cortes christian abraham
Mendez cortes christian abrahamMendez cortes christian abraham
Mendez cortes christian abraham
 
Función lineal
Función linealFunción lineal
Función lineal
 
Most Popular Marijuana Strains By State?
Most Popular Marijuana Strains By State?Most Popular Marijuana Strains By State?
Most Popular Marijuana Strains By State?
 

Similar a 1796920 635031480265628750

ISBD KELOMPOK 7 PIAN.pptx
ISBD KELOMPOK 7 PIAN.pptxISBD KELOMPOK 7 PIAN.pptx
ISBD KELOMPOK 7 PIAN.pptxPianDeo
 
Ipa kelas 7 smster 2
Ipa kelas 7 smster 2Ipa kelas 7 smster 2
Ipa kelas 7 smster 2RockEcon
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupSeptian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaSeptian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniSeptian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaSeptian Muna Barakati
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogiSeptian Muna Barakati
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANEnvaPya
 

Similar a 1796920 635031480265628750 (20)

ISBD KELOMPOK 7 PIAN.pptx
ISBD KELOMPOK 7 PIAN.pptxISBD KELOMPOK 7 PIAN.pptx
ISBD KELOMPOK 7 PIAN.pptx
 
Ipa kelas 7 smster 2
Ipa kelas 7 smster 2Ipa kelas 7 smster 2
Ipa kelas 7 smster 2
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidupMakalah tingkat organisasi mahluk hidup
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
 
Ekosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusiEkosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusi
 
Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5
 

1796920 635031480265628750

  • 2. Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut “lingkungan hidup". Dalam Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
  • 3. Untuk memahami lebih mendasar makna lingkungan hidup sebagai suatu sistem. Terlebih dahulu dimulai dengan pengertian kata demi kata berdasarkan arti “Lingkungan Hidup” dalam UU No.23 Tahun 1997. 1. Ruang 2. Benda 3. Keadaan tatanan alam 4. Daya, peluang dan tantangan 5. Makhluk hidup (penganda insani) 6. Perilaku Makhluk hidup 7. Kelangsungan peri kehidupan 8. Kesejahteraan Makhluk hidup
  • 4. 1. Ruang Ruang yang dihuni manusia adalah alam atau daratan yang luasnya ± 29% dari seluruh luas permukaan bumi. Selebihnya 71% adalah lautan. Penduduk yang menghuninya berjumlah lebih dari 6,5 miliar jiwa, di antaranya Bangsa Indonesia, lebih dari 217 juta merupakan 3% dari penduduk di Bumi yang menghuni hanya 1,3% dari luas daratan. Jadi ruang yang dihuni Bangsa Indonesia termasuk yang cukup padat penduduknya. 2. Benda Benda adalah pengada ragawi nirhidup (abiota) yang sering salah disebut sebagai benda mati, karena sesuatu yang mati tentulah sebelumnya pernah hidup, sedangkan benda nirhidup benda yang memang tidak pernah hidup. Benda dapat dipilah-pilah sebagai benda padat, cair dan gas.
  • 5. 3. Keadaan , Tatanan Alam Keadaan atau tatanan alam terbentuk karena dua hal : Keadaan yang dimaksud adalah tatanan lingkungan hidup, yakni apa yang dialami makhluk hidup.
  • 6. Alogenik adalah keadaan alam yang terjadi karena dinamika dalam alam
  • 7. Dari 129 gunung api di Indonesia atau 13 persen dari seluruh gunung api di dunia, terbentang dari pulau Sumatera menyusuri pulau Jawa kemudian menyeberang ke Bali, Nusa Tenggara hingga bagian timur Maluku dan berbelok ke utara pulau Sulawesi. Atau melingkari Kepulauan Indonesia sehingga dikenal dengan sebutan lingkaran api ( The Ring of Fire ) Indonesia, atau jalur tektonik Indonesia. Itulah salah satu penyebab Indonesia memiliki tatanan alam yang indah dan beraneka ragam.
  • 8. Autogenik adalah keadaan alam yang terjadi karena perbuatan makhluk hidup
  • 9. Di samping itu juga perlu dipahami bahwa ada di antara tatanan alogenik yang dapat dipengaruhi juga oleh perilaku autogenik, khususnya oleh manusia Contohnya banjir dan tanah longsor yang terjadi karena penebangan hutan.
  • 10. 4. Daya, Peluang dan Tantangan Artinya, bagaimana kemampuan yang ada pada manusia digunakan dalam menghadapai tantangan serta peluang untuk melakukan sesuatu yang bermakna dalam kehidupan. Peluang ini juga merupakan kewajiban dan tugas manusia dalam masyarakat sesuai dengan manfaat dan kebutuhan.
  • 11. Kemampuan kita untuk mengerti dan memahami sesuatu, apa yang ada, dan apa yang sebenarnya kita butuhkan. Faktor yang menentukan tersedianya peluang antara lain : Memahami sumber daya alam yang ada, termasuk potensi dan keadaannya. Untuk itulah manusia perlu menjalani proses pendidikan dan penelitian tanpa henti untuk meningkatkan daya dalam mempergunakan peluang untuk menghadapi tantangan yang ada di sekitar kita setiap harinya.
  • 12. Contohnya pertambangan. Dengan daya yang dimiliki manusia, peluang bahan tambang yang tersimpan di perut bumi bisa dieksplorasi untuk memenuhi tantangan kebutuhan barang tambang bagi industri pertambangan.
  • 13. Tanaman ilalang yang menganggu bisa dimanfaatkan dengan menggunakan daya kreatifitas manusia. Tantangan untuk pemberantasan yang beralih ke cara pengendalian, akhirnya diketahui bahwa sebenarnya ada peluang menguntungkan dari kehadiran ilalang tersebut.
  • 14. 5. Pengada Insani (Biota) Makhluk hidup adalah pengada insani (biota) yang terutama menunjukan perwujudan atau gejala adanya kehidupan. Sebenarnya kehidupan itu juga terwujud dengan adanya hubungan timbal balik atau ketergantungannya dengan pengada ragawi, baik benda, materi, air, udara, panas, sinar, cahaya, dan seterusnya. Perkembangbiakan makhluk hidup juga berlangsung melalui proses yang berbeda-beda. Perkembangbiakan juga dibagi dua, yaitu secara generatif dan vegetatif.
  • 15. 6. Perilaku Makhluk Hidup Perilaku makhluk hidup berbeda-beda menurut kelompok dan keberadaannya dalam kelompoknya. Makhluk hidup selain manusia menunjukkan perilaku yang mengikuti tatanan alam yang sewajarnya. a. Makhluk Hidup Lain b. Perilaku Manusia
  • 16. a. Perilaku Makhluk Hidup Lain Semua makhluk hidup yang ada mempunyai makna yang berbeda-beda, beranekaragam, isi mengisi dan saling melengkapi sebagai suatu keutuhan sistem. Pada umumnya semuanya menghasilkan suatu keindahan (amenity) dan akhirnya secara sosial kita sepakati akan adanya nilai (bukan harganya) keindahan itu.
  • 17. b. Perilaku Manusia Pada mulanya perilaku manusia yang hidup serasi dengan Alam, disekitar atau dalam hutan serta di perdesaan wajar-wajar saja. Tetapi setelah kehidupan mulai mengalami berbagai masalah dan kesulitan, muncullah perilaku yang kurang wajar. Hal ini disebabkan karena tuntutan dasar untuk bertahan hidup walaupun harus melupakan kearifan kita sebagai manusia terhadap makhluk Tuhan yang lain. Penangkapan harimau secara ilegal Eksploitasi monyot, dimanfaatkan untuk pertunjukan topeng monyet
  • 18. 7. KELANGSUNGAN PERI KEHIDUPAN Kelangsungan peri kehidupan di Bumi ini tidak mudah untuk diperkirakan. Berbagai keanekaragaman faktor, keadaan, daya, dan waktu sangat menentukan apa wujud dari kelangsungan peri kehidupan. Keadaan atau tatanan Alam yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan, masih terlalu terbatas, untuk dapat kita ketahui seperti gunung, letusan gunung berapi, tsunami dan lain sebagainya dinamika tatanan itu harus dapat di manfaatkan untuk menyelamatkan kelangsungan peri kehidupan kita. Lingkungan hidup bukan sekadar alam sekitar, karena kita berada di dalamnya. Kalau hidup kita bermakna, di mana kita bersikap dan berprilaku sebaik mungkin, tidak mungkin terjadi atau pun kerusakan lingkungan; karena rusaknya lingkungan berarti juga rusaknya makna hidup kita.
  • 19. 7.1 Daur kehidupan Dengan memahami daur kehidupan yang terjadi dan upaya penyesuaian diri dengan fenomena yang terjadi, berbagai resiko kehidupan dapat kita tanggapi secara lebih arif dan bijaksana. Misalnya saja hubungan antara makhluk hidup yang memisahkan kelompok autotrof dan heterotrof . 7.2 Daur Hidup Lain Fenomena unik dimana hubungan antara tumbuhan dan hewan dapat berlangsung saling menguntungkan, tetapi juga dapat mematikan, yang maknanya adalah kearah pengaturan keseimbangan populasi antarjenis makhluk hidup.
  • 21. Contoh daur hidup lain Gambar 43. Di belantara topik Sumatera, Malaysia dan sekitarnya terdapat Nepenthes gymnosphora (A) yang mendapatkan sebagian bahan metabolisme dari serangga yang jatuh ke dalam bunga untuk kemudian menagkap dan mencernakannya, sedangkan raflesia arnoldi dengan baunya yang menarik datangnya serangga yang merupakan polinator sebagai penyerbuk bunga Raflesia (B). Hal yang sama juga terjadi pada penyerbukan bunga bangkai (amorphophallus titanum) (C) A B C
  • 22. 8.1 Kesejahteraan manusia Kesejahteraan manusia tidak hanya kebutuhan dasar fisiologi seperti makan, minum, bernapas dan sebagainya, disamping itu juga terdapat kebutuhan fisik untuk mendapatkan ketentraman hidup diri dari gangguan keamananan. Manusia juga mempunyai kebutuhan dasar psikologi, yakni sikap lahir pribadi jati diri atau egoisme (self-personal esteem) yang merupakan kepercayaan diri. Manusia juga memerlukan hubungan kekerabatan dan kemitraan antar sesama manusia, yang menuntut sikap saling menghormati (interpersonal esteem) dalam keluarga, dalam pergaulan dan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan kesejahteraan batin termasuk yang bersifat keagamaan, keyakinan, moral, dan etika. 8. Kesejahteraan Makhluk Hidup
  • 23. Tingkat Kualiatas hidup manusia yang dapat diukur sebagai berikut : 1. Harapan usia, pada waktu dilahirkan setiap individu mempunyai harapan untuk mencapai tahapan usia. Ada yang meninggal langsung waktu dilahirkan, ada yang meninggal pada umur balita (bawah umur lima tahun), ada pula yang remaja, dewasa dan lansia. 2. Kualitas hidup manusia sebagian besar tersebut di atas adalah berkar dari perilaku manusia ditambah resiko karena kecenderungan menurunnya kualitas lingkungan, baik daya dukung maupun daya tampungnya.
  • 24. Kesenjangan antara perumahan kumuh keluarga miskin yang tinggal dirumah sangat sederhana sekali (A) yang kerap kali tergusur oleh rumah mewah yang merupakan gambaran timpananganya keadilan (B) Dalam gambaran hidup bermasyarakat timbul pula kesenjangan antara masyarakat “kumuh” dengan masyarakat “mewah”. A B
  • 25. Kesenjangan sosial yang terjadi di Jakarta pada umumnya, dimana anatara yang miskin dan yang kecukupan terlihat di sepanjang hari. Hal ini jelas menyangkut masalah pendidikan, peluan dan kebijakan, ketenaga kerjaan serta keadilan sosial
  • 26. 8.2 Kesejahteraan makhluk hidup lain Demikian pula makna Kebun Raya Bogor , Cibodas (Puncak), Puwodadi (Malang), Kebun Raya Sibolangit (Padang), Kebun Raya Eka Karya (Bali) merupakan upaya manusia untuk menempatkan flora di habitat buatan (ex- situ) bagi keperluan wisata, keindahan, pendidikan dan penelitian. Kebun Raya Bogor sering di jadikan tempat dalam rangka studi- wisata para turis dan mahasiswa.