SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 34
Descargar para leer sin conexión
Peta Jalan Pengembangan
Sistem Logistik Ikan Nasional
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Bandung
6 Mei 2016
Materi diskusi implementasi Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Kilasan
• Sistem Logistik Ikan Nasional
• Isu-Isu
• Pendekatan
• Peta Jalan
• Penutup
2
Sistem Logistik Ikan Nasional
3
Pertimbangan
Perwujudan kedaulatan, kemandirian, dan
ketahanan pangan nasional perlu adanya
jaminan ketersediaan, keterjangkauan, dan
keberlanjutan untuk pemenuhan konsumsi
ikan dan industri pengolahan ikan.
Pemenuhan konsumsi ikan dan industri
pengolahan ikan perlu adanya jaminan
terhadap pengadaan, penyimpanan,
transportasi, dan distribusi ikan dan produk
perikanan, serta bahan dan alat produksi
melalui Sistem Logistik Ikan Nasional.
4
Susunan Permen KP No. 5/PERMEN-KP/2014
tentang Sistem Logistik Ikan Nasional
BAB I
KETENTUAN
UMUM
BAB II
KOMPONEN DAN
PENDEKATAN
BAB III STRATEGI
BAB IV
PELAKSANAAN
BAB V
PENGELOLAAN
BAB VI
PEMBINAAN
BAB VII
PENGAWASAN
BAB VIII
KETENTUAN
LAIN-LAIN
BAB IX
KETENTUAN
PENUTUP
5
Pengertian
• Sistem Logistik Ikan Nasional, yang selanjutnya
disingkat SLIN adalah sistem manajemen rantai
pasokan ikan dan produk perikanan, bahan dan
alat produksi, serta informasi mulai dari
pengadaan, penyimpanan, sampai dengan
distribusi, sebagai suatu kesatuan dari kebijakan
untuk meningkatkan kapasitas dan stabilisasi
sistem produksi perikanan hulu-hilir,
pengendalian disparitas harga, serta untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
6
Rencana Induk SLIN
Meningkatkan kapasitas
dan stabilisasi sistem
produksi dan pemasaran
perikanan nasional.
Memperkuat dan
memperluas konektivitas
antara sentra produksi hulu,
produksi hilir, dan
pemasaran secara efisien.
Meningkatkan efisiensi
manajemen rantai pasokan
ikan, bahan dan alat
produksi, serta informasi dari
hulu sampai dengan hilir.
Komponen
SLIN
Pengadaan Penyimpanan Transportasi Distribusi
Pengelolaan produksi dan pemasaran di bidang perikanan
Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana di bidang perikanan
Pengembangan iptek, dan peningkatan kapasitas SDM di bidang perikanan
Pemanfaatan dan pengembangan TIK di bidang perikanan
Pengembangan jasa logistik di bidang perikanan
Pengembangan kelembagaan di bidang perikanan
Strategi
SLIN
Tujuan
SLIN
7
Operasionalisasi pengelolaan SLIN
Pusat
Produksi
Pusat
Pengumpulan
Pusat
Distribusi
Lokasi Pengelolaan SLIN:
Pengadaan Penyimpanan Distribusi Pemasaran
Fungsi Operator Utama:
Operator Pendukung:
Nelayan; Pembudidaya Ikan; Pedagang Pengumpul; dan
Penyedia jasa logistik
Distributor; Pengolah Ikan;
Perusahaan Pengolahan Ikan; Pemasar/Pengecer;
Penyedia Jasa Logistik
8
Isu-Isu
9
Pusat
Produksi
Pusat
Perantara
Pusat
Distribusi
Isu Ketahanan Pangan
Pasokan:
• Tangkap laut?
• Budidaya laut?
• Tangkap tawar?
• Budidaya tawar?
Ikan Impor:
• Volume?
Pengumpulan
Domestik:
• Volume?
Permintaan
Domestik:
• Volume?
Pengolahan Ikan
Domestik:
• Volume?
Permintaan
Ekspor:
• Volume?
Industri Pakan
Ikan:
• Volume?
10
Karakteristik Logistik Ikan
Kekuatan
• Permintaan yang
tinggi
• Pasar domestik
sudah terbangun
• Sumber nutrisi
dan ketahanan
pangan
• Sumber mata
pencaharian
Kelemahan
• Produk mudah
rusak
• Kurangnya
fasilitas
penyimpanan dan
infrastruktur
• Keamanan mutu
ikan yang kurang
terjamin
• Rendahnya
kompetensi SDM
• Lemahnya
pemanfaatan
teknologi
Peluang
• Kesenjangan
pasokan dan
permintaan
• Peningkatan
permintaan
domestik
Ancaman
• Impor ikan
• Ekspor ikan
• Pencurian ikan
• Perubahan iklim
• Kerusakan
ekosistem
sumberdaya ikan
11
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) untuk
mendukung program prioritas nasional
Medan
Pakanbaru
Palembang
Lampung
Jakarta
Surabaya Makasar
Kendari
Banggai
Ambon
Bitung
Ternate
Sorong
Balikpapan
Toli-Toli
Banyuwangi
Jember
Semarang
Tasikmalaya
Serang
Lamongan
Bandung
Sukabumi
Bogor
Bau-Bau
Buton
Aceh
LIN UP4BMP3EI
MINAPOLITAN, MP3KI-PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN
BERBASIS
KAWASAN &
PRODUK
UNGGULAN
Ket : 2013
2014
Tahap selanjutnya
Timika
Merauke
Sumber: Supriatna, A. (2014), “Pengelolaan dan Pelaksanaan Anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Ditjen P2PH”,
Rapat Teknis Pembinaan dan Pengembangan Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan.
12
Identifikasi Isu-Isu Implementasi SLIN
• Rendahnya tingkat partisipasi dari para pemangku kepentingan di daerah untuk memecahkan
keterbatasan kapasitas lokal dalam implementasi SLIN.
• Belum terintegrasinya kegiatan usaha dari hulu ke hilir dengan adanya ketidakmerataan
Sumber Daya Ikan yang berlebihan pada suatu lokasi dan kekurangan pada lokasi lain.
• Kelembagaan yang lemah dari para pemangku kepentingan untuk memecahkan hambatan
dalam implementasi SLIN.
• Harapan yang tidak realistis terhadap SLIN dari pemangku kepentingan dalam menurunkan
biaya pengangkutan ikan dari sentra pengumpulan ke sentra distribusi, menjamin
ketersediaan ikan, dan menstabilkan harga.
• SLIN menjadi beban operator dan belum optimalnya insentif pelaksanaan SLIN.
• Perhatian ujicoba masih terfokus pada ikan beku.
• Infrastruktur logistik yang belum optimal.
• Rendahnya nilai tambah produk logistik ikan.
• Untuk itu diperlukan PERCEPATAN Pengembangan Sistem Logistik melalui PETA JALAN
IMPLEMENTASI SLIN.
13
Analisis Kesenjangan
Sistem Logistik Ikan Tidak
Efektif dan Efisien
Rendahnya
ketahanan pangan
Konsumsi Ikan yang
rendah
Harga tidak
terjangkau dan
tidak stabil
Pasokan ikan yang
rendah
Rendahnya
ketahanan pangan
Konsumsi Ikan yang
rendah
Harga tidak
terjangkau dan
tidak stabil
Pasokan ikan yang
rendah
Penangkapan
berlebih
Terjadinya benturan
kepentingan
Tidak bertanggung-
jawab dan
ketidakpatuhan
Biaya koordinasi
yang tinggi
Tata niaga yang
tidak berkeadilan
Tidak ada investasi
swasta
Pengawetan dan
pengolahan yang
tidak efisien
Penanganan ikan
yang buruk
Tidak ada sistem
pemantauan
14
 SLIN hanya untuk kepentingan pusat dan
lemahnya inisiatif dan minimnya dukungan
pelaku di daerah dalam memperhatikan
keterbatasn kapasitas daerah.
 Rendahnya keterkaitan atau konektivitas
antar kawasan pusat pengumpulan dan pusat
distribusi.
 Kelembagaan masih lemah dan sistem
pemantauan imlementasi belum berjalan
serta belum ada kaitan evalyasu dengan
perencanaan selanjutnya.
 SLIN menjadi beban operator dan belum
optimalnya insentif pelaksanaan SLIN.
 Keterbatasan akses informasi logistik.
 Perhatian ujicoba masih terfokus pada ikan
beku.
 Infrastruktur logistik yang belum optimal.
 Rendahnya nilai tambah produk logistik ikan.
• Pembinaan pemerintah daerah untuk berperan dalam
pengembangan Sistem Logistik Ikan Daerah yang menjadi
kebutuhan untuk memecahkan persoalan kapasitas rantai
logistik ikan lokal.
• Penataan pias (jalur) nasional dalam mengurangi
kesenjangan antara pusat pengumpulan dan pusat
distribusi sesuai dengan potensi dan daya dukung
lingkungan.
• Pengembangan sistem tata kelola (governansi) logistik
yang baku untuk kepentingan nasional dilengkapi dengan
spesifikasi lokal dalam mendukung sistem perencanaan,
implementasi, evaluasi, dan perencanaan masa depan.
• Fasilitasi investasi usaha logistik dan pengembangan
indikator kinerja sistem logistik untuk mendukung insentif
dan disinsentif.
• Pengembangan sistem informasi logistik antar pelaku
sistem logistik nasonal.
• Pengembangan ujicoba logistik ikan segar, olahan, dan
budidaya.
• Pembangunan infrastruktur logistik sebagai bagian dari
insentif untuk meningkatkan ketersediaan dan stabilitas
harga.
• Pemanfaatan inovasi teknologi dalam peningkatan nilai
tambah produk logistik ikan.
KONDISI SAAT INI HARAPAN KE DEPAN
Perbaikan Implementasi SLIN
15
Pendekatan Rantai Pasokan Ikan
16
Biaya Rantai Pasok dan Margin
17
Nelayan dan
Pemilik Kapal
Bakul Ikan Pengolah Ikan DistributorAgen Pabrik
Nelayan melakukan
produksi dengan
menangkap ikan
Distributor
mengirimkanproduk
ikan ke pasar dan
pengecer
Bakul mengumpulkan
ikan dari kapal dan
mengirim ke pasar
Agen pengolahan atau
pabrik membeliikan
dari bakul ikan dan
mengirimkanke pabrik
Pengolah melakukan
pengirisan, pembekuan,
dan penjaminan mutu
produk ikan
Laba distributor:
Biaya = y *f + y*t
Pendapatan = y*r
Laba = Pendapatan-Biaya
y = volume penjualan
f = harga pabrik
t = biaya transpor
r = harga jual
Biaya = (v*p) + vc+(fc*n)
R = y*f
v = volume pengadaan ikan
mentah
p = harga beli ikan per kg berat
hidup
vc = biaya variabel
fc = biaya tetap
n = jumlah pabrik pengolahan
y = volume penjualan
F = harga jual ikan
Biaya = (v*p1) + (vc*k) + (fc*k)
+ (cc*k)
R = v* p
v = volume ikan yang dibeli
p1 = harga yang dibayar ke
bakul per per kg
vc = biaya variabel rata-rata
fc = biaya tetap
cc = biaya kesempatan modal
untuk sebuah agen
k = jumlah agen
R = pendapatan total
p = harga yang dibayar pabrik
per kg ikan.
Biaya = (v*p2) + (r*p2) + (fc*n)
+ (cc*n)
R = (v*p1) + (r*p3)
v = volume ikan yang dibeli
oleh bakul
r = ikan yang ditolak oleh agen
p2 = harga yang dibayar ke
nelayan
p3 = harga jual ikan yang
ditolak di pasar lokal
vc = biaya variabel rata-rata
fc = biaya tetap
cc = biaya kesempatan modal
untuk sebuah bakul
n = jumlah bakul
R = pendapatan total
Laba pemilikkapal
Biaya = vc + fc + cc
R = (v1*p2) + (r1*p3)
v 1= volume ikan yang dijual ke
bakul
r1 = ikan yang ditolak oleh
bakul
p2 = harga yang dibayar oleh
bakul
p3 = harga jual ikan yang
ditolak di pasar lokal
vc = biaya variabel tenaga kerja
dan bahan bakar
fc = biaya tetap peralatan,
lisensi, dan pajak
cc = biaya kesempatan modal
R = pendapatan total
Apakah volume yang dibutuhkan pasar terpenuhi dengan mutu yang terjamin?
Apakah margin di antara para pelaku berkeadilan?
Apakah terjadi disparitas harga antara hulu dan hilir?
Apakah dapat dilakukan penghematan biaya?
Jenis Rantai Pasokan Ikan
Rantai Pasok
Berorientasi Transaksi
Rantai Pasok
Berorientasi Kapasitas
Rantai Pasok
Berorientasi Integrasi
Penyimpanan
Pengadaan
Transportasi
Distribusi
Penyimpanan
Pengadaan
Transportasi
Distribusi
Penyimpanan
Pengadaan
Transportasi
Distribusi
Ranah kewenangan
Provinsi dan Wilayah
Pengelolaan Perikanan
Ranah kewenangan
Pusat dan Antar Wilayah
Pengelolaan Perikanan
• Transaksi niaga sesuai pasar lokal.
• Kepentingan masing-masing untuk
meningkatkan margin.
• Tidak ada koordinasi antar pelaku
sepanjang rantai logistik.
• Kementerian hanya menjadi
regulator dan pengawas.
• Transaksi niaga sesuai pasar klaster.
• Kepentingan bersama untuk
meningkatkan kapasitas.
• Ada koordinasi pemecahan masalah
lokal.
• Inisiatif daerah dengan dukungan
kementerian.
• Kontrak niaga sesuai pasar nasional.
• Kepentingan bersama untuk menjamin
ketersediaan dan stabilisasi harga.
• Ada koordinasi penjaminan mutu dan
kestabilan harga.
• Inisiatif kementerian dengan pelaksana
operator koodinator. 18
Tingkat Kedewasaan Tatakelola Rantai
Pasokan Ikan
Tatakelola rantai pasokan
perikanan yang
bertanggung jawab
adalah suatu prinsip
yang berstandar
internasional bersifat
sukarela dan global
untuk mencapai rantai
pasok perikanan yang
lestari.
Transaksional:
berdagang dan
sendiri-sendiri
Bertanggung-
Jawab:
patuh dan
beretika
Terpadu:
transparan dan
berstandar
Cerdas:
cepat tanggap
dan inovatif
Tatakelola rantai pasok
terintegrasi adalah
transparansi ketelusuran
aliran barang, aliran
informasi permintaan
dan persediaan, dan
aliran keuangan di
sepanjang titik rantai
pasokan.
19
Pentahapan Pengembangan Rantai
Pasokan Ikan
Status Saat ini
Rendahnya tingkat
kerjasama dan
keterhubungan
Bertanggung-
Jawab
• Berbagi informasi
• Perbaikan SOP
• Kepatuhan
Berkapasitas
• Kerjasama
peningkatan
kapasitas logistik
Terintegrasi
• Sistem informasi
logistik ikan
• Kemampulacakan
• Standarisasi
Cerdas
• Jaringan indera
• Cepat tanggap
• Inovatif
20
Tingkat
Kedewasaan
Upaya
Pengembangan
Arsitektur Logistik Efektif
Mutu Tinggi – Biaya Rendah – Waktu Antar Pendek
Integrasi Hulu-Hilir Governansi Hulu-Hilir Proses (SOP) Standar Kapasitas Logistik
Nilai Tambah dan Daya Saing
Kerjasama, Insentif, Infrastruktur, ITK, SDM, Kelembagaan, Jasa Logistik
21
Manajemen rantai pasokan (MRP) menyangkut pengelolaan kegiatan dan hubungan di dalam perusahaan, dengan pemasok, dengan
pelanggan, atau rantai pasokan secara keseluruhan.
Dimensi MRP adalah:
• Koordinasi kegiatan bisnis di dalam pelaku
• Kerjasama kegiatan bisnis antar pelaku atau agen rantai pasok
Konsep Kreasi Rantai Nilai Ikan
Kreasi Nilai:
1. Peningkatan Kapasitas Rantai Logistik
2. Peningkatan Integrasi Rantai Pasok
3. Efektivitas Tata Kelola Rantai Pasok
Ko-Kreasi:
1. Inovasi bersama dan
terbuka
2. Kemitraan
3. Pembiayaan
Kemampuan:
1. Transparansi
2. Standarisasi
3. Sertifikasi
4. Ketelusuran
Tawaran Pengungkit Nilai:
Isu-Isu Logistik Ikan:
1. Ketidakstabilan pasokan
dan sumberdaya ikan
2. Disparitas geografi,
ketersediaan, dan harga
3. Lemahnya partisipasi
perbaikan mutu
Kreasi Nilai Sosial:
1. Kestabilan pasokan ikan
dan harga
2. Efisien rantai pasokan dan
kelestarian ekosistem
3. Penciptaan usaha baru dan
pendapatan yang
berkeadilan
Penyimpanan Distribusi
Transportasi
Pengadaan
Rantai Pasokan
Terintegrasi
hulu-hilir
Kapasitas
Rantai Logistik
Tata kelola rantai
pasokan
22
Portofolio Rencana Induk SLIN
SEKTOR HULU SEKTOR HILIR
PERIKANAN TANGKAP
PERIKANAN BUDIDAYA
PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL
PERIKANAN
KONSUMEN
Konsumsi Ikan
Industri Pengolahan Ikan
Tuna
Tongkol
Cakalang
(TTC),
kembung,
bandeng
Tuna
Tongkol
Cakalang
(TTC),
kembung,
bandeng
Keterkaitan fungsional
(integrasi) rantai pasok hulu
hilir dengan kesatuan tindakan
dalam ikanan kelembagaan
Kondisi yang diharapkan:
ada jaminan ketersediaan
pasokan, peningkatan harga di
level produsen, stabilitasi harga
antar musim
Pentahapan Pengembangan
Sistem Logistik Ikan:
1. Bertanggung-jawab
2. Transparansi
3. Standarisari
4. Sertifikasi
5. Stabilisasi
6. Inovasi
7. Kecerdasan
Rancang Bangun Sistem Logistik:
1. Pengelolaan produksi dan
pemasaran
2. Sarana dan Prasarana
3. Iptek dan kapasitas SDM
4. Teknologi informasi dan
komunikasi
5. Jasa logistik
6. Kelembagaan
Dukungan prakarsa pemangku
kepentingan lokal dalam
mewujudkan ketahanan pangan
ikan daerah dan kerjasama
dengan prakarsa nasional sistem
logistik yang terintegrasi..
Kebijakan Prioritas Produk:
1. Bahan baku: TTC, kembung,
bandeng
2. Ikan beku melalui rantai
pendingin (cold storage)
23
Rancang Bangun SLIN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Program
Meningkatkan kapasitas dan
stabilisasi sistem produksi dan
pemasaran perikanan nasional.
Memperkuat dan memperluas
konektivitas antara sentra
produksi hulu, produksi hilir, dan
pemasaran secara efisien.
Meningkatkan efisiensi
manajemen rantai pasokan ikan,
bahan dan alat produksi, serta
informasi dari hulu sampai
dengan hilir.
Terwujudnya peningkatan
kapasitas dan stabilisasi sistem
produksi dan pemasaran
Terwujudkan penguatan dan
perluasan konektivitas antara
sentra produksi hulu, produksi
hilir, dan pemasaran
Terwujudnya efisiensi
manajemen rantai pasokan ikan,
bahan dan alat produksi, serta
informasi dari hulu sampai hilir
Pengelolaan
produksi dan
pemasaran di
bidang perikanan
Penyediaan dan
pengembangan
sarana dan
prasarana
Pengembangan
iptek, dan
peningkatan
kapasitas SDM
Pemanfaatandan
pengembangan
TIK di bidang
perikanan
Pengembangan
jasa logistik di
bidang perikanan
Pengembangan
kelembagaandan
tata kelola di
bidang perikanan
• Integrasi pias
atau jalur
logistik nasional
dari produksi ke
pemasaran
• Pembinaan
pengembangan
sistem logistik
ikan daerah
• Sistem standar
mutu dan
keamanan serta
sertifikasi
• Penyediaan
sarana dan
prasarana
logistik
pendingin
• Pengembangan
inovasi iptek
produksi,
pemasaran, dan
logistik
perikanan
• Pengembangan
pendidikan,
pelatihan, dan
penyuluhan di
bidang
produksi,
pemasaran, dan
logistik
• Penyediaan dan
diseminasi
informasi
produksi dan
pemasaran
• Pengembangan
sistem
informasi
manajemen
logistik ikan
nasional
• Pengembangan
sistem
ketelusuran
• Pengembangan
usaha dan
investasi bidang
jasa logistik
perikanan
• Jaringan
layanan
penyedia jasa
logistik
perikanan
• Pemberian
insentif bagi
jasa penyedia
logistik
• Pengembangan
kelembagaan
pengelolaan
SLIN
• Pembentukan
kelembagaan
pendukung SLIN
pada tingkat
pusat, provinsi,
dan
kota/kabupaten
• Tata kelola
akuntabilitas
kelembagaan24
Tata Kelola
Implementasi
pengembangan SLIN
dilakukan secara sinergi dan
terpadu di seluruh daerah
dengan dua pendekatan:
• Atas-bawah:
pengembangan pias
logistik ikan nasional yang
dipilih berdasarkan
potensi integrasi sentra
produksi dan konsumsi.
• Bawah-atas:
pengembangan sistem
logistik ikan daerah
menuju pemberdayaan
komoditi keunggulan
daerah dan ketahanan
pangan ikan.
Kebijakan tata kelola:
• Penyelarasan kepentingan
pelaku dalam SLIN dengan
prinsip kerjasama.
• Pengembangan,
implementasi, dan
replikasi untuk mencapai
tujuan termasuk
sertifikasi.
Kajian Kelayakan
Rencana Tindak
Implementasi
Pemantauan dan Evaluasi
Sosialisasi, kemitraan saling menguntungkan, pelatihan, sistem ukuran kinerja, teknologi
Tahapan 1-6 bulan 7-12 bulan 13-18 bulan 19-24 bulan
Kajian Kelayakan
Kerjasama
Rencana Tindak
Implementasi
Pemantauan
dan Evaluasi
Tahapan Pengembangan Program SLIN
25
Peta Jalan Rantai Pasok Ikan
26
Peta Jalan SLIN
Bertanggung-jawab
Tranparansi: registrasi, sistem informasi, dan ketelusuran
Standarisasi
Sertifikasi
Stabilisasi
2016
2017
2018
2020
2019
27
Rencana Aksi Sistem Rantai Pendingin
2016 2017 2018 2019 2020
FASILITASI
Pengembangan
infrastruktur
sistem rantai
dingin
STANDARISASI
Penjaminan
mutu, standar,
dan keamanan
hasil perikanan
INTEGRASI
Pengembangan
kerjasama dan
ketelusuran
sistem rantai
dingin
SERTIFIKASI
Penjaminan
mutu, standar,
dan keamanan
hasil perikanan
STABILISASI
penyangga
persediaan (buffer
stock) sehingga harga
bahan baku ikan bagi
industri pengolahan
dapat lebih stabil.28
Contoh Partisipasi Swasta:
PT Multi Terminal Indonesia (PT Pelindo II)
• Penjajakan pembangunan fasilitas rantai pasok pendingin di sejumlah
wilayah di Indonesia dengan investasi sebesar Rp 400 miliar.
• Bangun di 12 titik yang sudah dialiri listrik untuk tahap awal, a.l. Aceh,
Lhoksemauwe, Sigli, Toli-Toli, Palu, Maumere, Bima, dan Ambon.
• Perusahaan akan masuk ke wilayah yang belum digarap oleh penyedia cold
storage swasta volume kecil
• Konsep utamanya adalah simpul dan pengumpan (hub and spoke), yakni
bagaimana membawa muatan cold storage dari daerah produsen ke
pelabuhan pengumpul sebelum dilanjutkan ke pelabuhan simpul.
• Perkiraan penguna jasa logistik bisa menghemat hingga 50% atau
setengah biaya angkut.
• Konsep rantai pasok pendingin ini akan diintegrasikan dengan rencana
pengembangan halal hub port dan logistik berikat.
29
Mekanisme Peningkatan Kapasitas
Logistik Pendingin
Identifikasi Rantai
Nilai Sistem
Pendingin
Penghilangan
Pemborosan dan
Kerugian
Penambahan Nilai
melalui jaminan mutu
dan pengemasan dan
jaminan mutu
30
Kartu Portofolio Program
Sifat kerjasama:
 Peningkatan Integrasi nasional
(fishery integration project)
 Penguatan Kapasitas daerah
(fishery improvement project)
Tingkat intervensi:
 Nasional
 Regional
 Lokal
Tingkat kesulitan:
 Tinggi
 Sedang
 Rendah
Partisipasi Dukungan
Pemangku kepentingan:
 Pusat
 Provinsi
 Kota/kabupaten
 Operator Utama
 Operator Pendukung
 Komunitas
 LSM
Jenis program:
 Pengelolaan produksi dan
pemasaran
 Sarana dan Prasarana
 Pengembangan Iptek dan
Kompetensi SDM
 Pemanfaatan TIK
 Jasa Logistik
 Kelembagaan dan Tata Kelola
Ketersediaan:
 Sekarang
 Dalam rencana
Jenis dukungan:
 Rancangan dan Kelayakan
 Operasi dan Manajemen
 Alih teknologi
 Pemantauan dan evaluasi
Sifat dukungan:
 Hibah
 Pinjaman
 Teknis
 Sertifikat
Kebutuhan pembiayaan
bersama:
 Ya
 Tidak
31
Contoh Portofolio Rencana Aksi Sistem
Rantai Pendingin 2015-2017
• Pengembangan sarana pemasaran dengan sistem rantai
dingin ke sejumlah kawasan ritel dan properti untuk
menunjang distribusi produk perikanan tangkap ke sentra
konsumen.
• Penambahan peralatan sarana sistem rantai dingin akan
menjamin kualitas kebersihan produk perikanan.
– Mesin pendingin bermotor dengan kapasitas 200 kilogram akan membantu pelaku industri
pengolahan ikan dalam menjaga mutu produk sehingga memberi nilai tambah.
– Pembangunan unit pabrik es
– Penambahan unit penyimpanan pendingain (cold storage) di pelabuhan pendaratan ikan.
– Sarana pemasaran berpendingin, rumah kemasan, miniplant pengolahan tuna, sentra pengolahan,
pengadaan paket kendaraan bergerak roda tiga dan empat.
– Unit pengolahan ikan skala besar yang tersebar di Indonesia.
– Kapal induk yang dapat menyuplai hasil tangkapan laut langsung menuju gudang pendingin.
32
Penutup
• Rancang bangun SLIN terdiri dari:
1. Pengelolaan produksi dan pemasaran di bidang perikanan
2. Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana
3. Pengembangan iptek, dan peningkatan kapasitas SDM
4. Pemanfaatan dan pengembangan TIK di bidang perikanan
5. Pengembangan jasa logistik di bidang perikanan
6. Pengembangan kelembagaan dan tata kelola di bidang perikanan
• Kebijakan prakarsa dapat berasal dari nasional dan daerah dalam
meningkatkan ketersediaan ikan yang bermutu dan harga terjangkau oleh
konsumen dan industri pengolahan ikan.
• Peta jalan terdiri dari:
– Bertanggtung-jawab
– Transparansi dengan sistem ketelurusan (traceability)
– Standarisasi
– Sertifikasi
– Stabilitasi
33
Terima Kasih
34

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan
 
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di chinaDampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
 
Pertanian bioindustri berbasis padi
Pertanian bioindustri berbasis padiPertanian bioindustri berbasis padi
Pertanian bioindustri berbasis padi
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Review pesisir dan laut
Review pesisir dan lautReview pesisir dan laut
Review pesisir dan laut
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkungan
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
Ekowisata bahari
Ekowisata bahariEkowisata bahari
Ekowisata bahari
 
Pengolahan limbah di industri ikan
Pengolahan limbah di industri ikanPengolahan limbah di industri ikan
Pengolahan limbah di industri ikan
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ekonomi Kemaritiman
Ekonomi KemaritimanEkonomi Kemaritiman
Ekonomi Kemaritiman
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
 
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Surimi
SurimiSurimi
Surimi
 
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
 
Ekologi perairan
Ekologi perairan Ekologi perairan
Ekologi perairan
 
Ikan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karangIkan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karang
 
Lokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambakLokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambak
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
 

Destacado

Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollinFundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollinAnita Carollin
 
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesFostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesTogar Simatupang
 
Innovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityInnovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityTogar Simatupang
 
Collaborative value creation
Collaborative value creationCollaborative value creation
Collaborative value creationTogar Simatupang
 
What is business engineering?
What is business engineering?What is business engineering?
What is business engineering?Togar Simatupang
 
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012Togar Simatupang
 
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivity
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivitySimatupang human capital development in the asean logistics connectivity
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivityTogar Simatupang
 
Duniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshareDuniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshareDunia Industri
 
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era KreatifManajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era KreatifTogar Simatupang
 
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012Togar Simatupang
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...Bayu Ardiansyah
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaTogar Simatupang
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Togar Simatupang
 
Towards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTowards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTogar Simatupang
 
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project  hepu deng santosoIdss for evaluating & selecting is project  hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santosoAnita Carollin
 
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertaintyBinus University
 
Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Roshan Thapa
 

Destacado (20)

Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollinFundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
Fundamental analysis of indofood (2009 2011)- acarollin
 
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesFostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
 
Innovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityInnovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainability
 
Collaborative value creation
Collaborative value creationCollaborative value creation
Collaborative value creation
 
What is business engineering?
What is business engineering?What is business engineering?
What is business engineering?
 
ITB untuk indonesia
ITB untuk indonesiaITB untuk indonesia
ITB untuk indonesia
 
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
Paparan mlri pada semnas pertanian unpad 27 09-2012
 
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivity
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivitySimatupang human capital development in the asean logistics connectivity
Simatupang human capital development in the asean logistics connectivity
 
Duniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshareDuniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshare
 
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era KreatifManajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
Manajemen Rantai Nilai Dalam Era Kreatif
 
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012
Nusantara logistics chain togar & setijadi 10 april 2012
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesia
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
 
Towards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial disciplineTowards a new conceptualization of managerial discipline
Towards a new conceptualization of managerial discipline
 
Pelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi KreatifPelatihan Ekonomi Kreatif
Pelatihan Ekonomi Kreatif
 
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project  hepu deng santosoIdss for evaluating & selecting is project  hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santoso
 
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
 
Sislognas
SislognasSislognas
Sislognas
 
Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)
 

Similar a Pengembangan Sistem Logistik Ikan Nasional

Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Togar Simatupang
 
Ujian terbuka new
Ujian terbuka newUjian terbuka new
Ujian terbuka newEddy Hamka
 
TATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdf
TATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdfTATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdf
TATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdfMuhammadRidhatullah
 
3 dm 05-edi-babi-pendahuluan
3 dm 05-edi-babi-pendahuluan3 dm 05-edi-babi-pendahuluan
3 dm 05-edi-babi-pendahuluanedibodoh
 
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhanVOCATIONAL HIGH SCHOOL KAINUI SERUI
 
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembagaPaparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembagaudinbelang1
 
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdfGusRaja1
 
Industrialisasi kp feb 1012
Industrialisasi kp feb 1012Industrialisasi kp feb 1012
Industrialisasi kp feb 1012Sunoto Mes
 
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisirAchmad Ridha
 
Sinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPA
Sinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPASinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPA
Sinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPASyauqy Nurul Aziz
 
Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013
Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013
Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013KPDT
 
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...Dadang Solihin
 
1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptx1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptxmuhammadsahir5
 
Final ATP Keterampilan Perikanan Tangkap Fase A_PKBM Aykosh Nusa Ilmu.pdf
Final ATP Keterampilan Perikanan Tangkap Fase A_PKBM Aykosh Nusa Ilmu.pdfFinal ATP Keterampilan Perikanan Tangkap Fase A_PKBM Aykosh Nusa Ilmu.pdf
Final ATP Keterampilan Perikanan Tangkap Fase A_PKBM Aykosh Nusa Ilmu.pdfseptianfuadi1
 
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptx
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptxRencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptx
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptxzulfaalya1
 
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanPengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanDidi Sadili
 
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptxMidaSaragihEcoNusaID
 

Similar a Pengembangan Sistem Logistik Ikan Nasional (20)

Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
 
Sos dak 2012 kelautan & perikanan
Sos dak 2012   kelautan & perikananSos dak 2012   kelautan & perikanan
Sos dak 2012 kelautan & perikanan
 
Ujian terbuka new
Ujian terbuka newUjian terbuka new
Ujian terbuka new
 
TATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdf
TATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdfTATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdf
TATA LAKSANA PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB.pdf
 
3 dm 05-edi-babi-pendahuluan
3 dm 05-edi-babi-pendahuluan3 dm 05-edi-babi-pendahuluan
3 dm 05-edi-babi-pendahuluan
 
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsepIndustrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
 
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
1. presentasi bd perikanan laut dan pantai sebagai alternatif pemenuhan
 
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembagaPaparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
 
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
 
Industrialisasi kp feb 1012
Industrialisasi kp feb 1012Industrialisasi kp feb 1012
Industrialisasi kp feb 1012
 
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
13 kebijakan pembangunan wilayah pesisir
 
1. Perspective_CCRF.pptx
1. Perspective_CCRF.pptx1. Perspective_CCRF.pptx
1. Perspective_CCRF.pptx
 
Sinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPA
Sinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPASinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPA
Sinergitas KKP dan SCI Dalam Mempersiapkan Audit DG SANTE UNI EROPA
 
Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013
Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013
Materi kadis rapat kementerian daerah tertinggal jakarta-27-29_mei_2013
 
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
Sinergi Lintas Sektor dan Politik Anggaran dalam Mendukung Pembangunan Sumber...
 
1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptx1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptx
 
Final ATP Keterampilan Perikanan Tangkap Fase A_PKBM Aykosh Nusa Ilmu.pdf
Final ATP Keterampilan Perikanan Tangkap Fase A_PKBM Aykosh Nusa Ilmu.pdfFinal ATP Keterampilan Perikanan Tangkap Fase A_PKBM Aykosh Nusa Ilmu.pdf
Final ATP Keterampilan Perikanan Tangkap Fase A_PKBM Aykosh Nusa Ilmu.pdf
 
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptx
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptxRencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptx
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan.pptx
 
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanPengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairan
 
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx
2021-07-15_James Abrahamsz_Diskusi Tematik Jaring Nusa KTI.pptx
 

Más de Togar Simatupang

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorTogar Simatupang
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyTogar Simatupang
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainTogar Simatupang
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikTogar Simatupang
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Togar Simatupang
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTogar Simatupang
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaTogar Simatupang
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanTogar Simatupang
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianTogar Simatupang
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiTogar Simatupang
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisTogar Simatupang
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTogar Simatupang
 

Más de Togar Simatupang (20)

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
 

Último

menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 

Último (11)

menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 

Pengembangan Sistem Logistik Ikan Nasional

  • 1. Peta Jalan Pengembangan Sistem Logistik Ikan Nasional Togar M. Simatupang Institut Teknologi Bandung 6 Mei 2016 Materi diskusi implementasi Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)
  • 2. Kilasan • Sistem Logistik Ikan Nasional • Isu-Isu • Pendekatan • Peta Jalan • Penutup 2
  • 3. Sistem Logistik Ikan Nasional 3
  • 4. Pertimbangan Perwujudan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan nasional perlu adanya jaminan ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan untuk pemenuhan konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan. Pemenuhan konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan perlu adanya jaminan terhadap pengadaan, penyimpanan, transportasi, dan distribusi ikan dan produk perikanan, serta bahan dan alat produksi melalui Sistem Logistik Ikan Nasional. 4
  • 5. Susunan Permen KP No. 5/PERMEN-KP/2014 tentang Sistem Logistik Ikan Nasional BAB I KETENTUAN UMUM BAB II KOMPONEN DAN PENDEKATAN BAB III STRATEGI BAB IV PELAKSANAAN BAB V PENGELOLAAN BAB VI PEMBINAAN BAB VII PENGAWASAN BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN BAB IX KETENTUAN PENUTUP 5
  • 6. Pengertian • Sistem Logistik Ikan Nasional, yang selanjutnya disingkat SLIN adalah sistem manajemen rantai pasokan ikan dan produk perikanan, bahan dan alat produksi, serta informasi mulai dari pengadaan, penyimpanan, sampai dengan distribusi, sebagai suatu kesatuan dari kebijakan untuk meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi perikanan hulu-hilir, pengendalian disparitas harga, serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. 6
  • 7. Rencana Induk SLIN Meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi dan pemasaran perikanan nasional. Memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir, dan pemasaran secara efisien. Meningkatkan efisiensi manajemen rantai pasokan ikan, bahan dan alat produksi, serta informasi dari hulu sampai dengan hilir. Komponen SLIN Pengadaan Penyimpanan Transportasi Distribusi Pengelolaan produksi dan pemasaran di bidang perikanan Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana di bidang perikanan Pengembangan iptek, dan peningkatan kapasitas SDM di bidang perikanan Pemanfaatan dan pengembangan TIK di bidang perikanan Pengembangan jasa logistik di bidang perikanan Pengembangan kelembagaan di bidang perikanan Strategi SLIN Tujuan SLIN 7
  • 8. Operasionalisasi pengelolaan SLIN Pusat Produksi Pusat Pengumpulan Pusat Distribusi Lokasi Pengelolaan SLIN: Pengadaan Penyimpanan Distribusi Pemasaran Fungsi Operator Utama: Operator Pendukung: Nelayan; Pembudidaya Ikan; Pedagang Pengumpul; dan Penyedia jasa logistik Distributor; Pengolah Ikan; Perusahaan Pengolahan Ikan; Pemasar/Pengecer; Penyedia Jasa Logistik 8
  • 10. Pusat Produksi Pusat Perantara Pusat Distribusi Isu Ketahanan Pangan Pasokan: • Tangkap laut? • Budidaya laut? • Tangkap tawar? • Budidaya tawar? Ikan Impor: • Volume? Pengumpulan Domestik: • Volume? Permintaan Domestik: • Volume? Pengolahan Ikan Domestik: • Volume? Permintaan Ekspor: • Volume? Industri Pakan Ikan: • Volume? 10
  • 11. Karakteristik Logistik Ikan Kekuatan • Permintaan yang tinggi • Pasar domestik sudah terbangun • Sumber nutrisi dan ketahanan pangan • Sumber mata pencaharian Kelemahan • Produk mudah rusak • Kurangnya fasilitas penyimpanan dan infrastruktur • Keamanan mutu ikan yang kurang terjamin • Rendahnya kompetensi SDM • Lemahnya pemanfaatan teknologi Peluang • Kesenjangan pasokan dan permintaan • Peningkatan permintaan domestik Ancaman • Impor ikan • Ekspor ikan • Pencurian ikan • Perubahan iklim • Kerusakan ekosistem sumberdaya ikan 11
  • 12. Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) untuk mendukung program prioritas nasional Medan Pakanbaru Palembang Lampung Jakarta Surabaya Makasar Kendari Banggai Ambon Bitung Ternate Sorong Balikpapan Toli-Toli Banyuwangi Jember Semarang Tasikmalaya Serang Lamongan Bandung Sukabumi Bogor Bau-Bau Buton Aceh LIN UP4BMP3EI MINAPOLITAN, MP3KI-PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN BERBASIS KAWASAN & PRODUK UNGGULAN Ket : 2013 2014 Tahap selanjutnya Timika Merauke Sumber: Supriatna, A. (2014), “Pengelolaan dan Pelaksanaan Anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Ditjen P2PH”, Rapat Teknis Pembinaan dan Pengembangan Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan. 12
  • 13. Identifikasi Isu-Isu Implementasi SLIN • Rendahnya tingkat partisipasi dari para pemangku kepentingan di daerah untuk memecahkan keterbatasan kapasitas lokal dalam implementasi SLIN. • Belum terintegrasinya kegiatan usaha dari hulu ke hilir dengan adanya ketidakmerataan Sumber Daya Ikan yang berlebihan pada suatu lokasi dan kekurangan pada lokasi lain. • Kelembagaan yang lemah dari para pemangku kepentingan untuk memecahkan hambatan dalam implementasi SLIN. • Harapan yang tidak realistis terhadap SLIN dari pemangku kepentingan dalam menurunkan biaya pengangkutan ikan dari sentra pengumpulan ke sentra distribusi, menjamin ketersediaan ikan, dan menstabilkan harga. • SLIN menjadi beban operator dan belum optimalnya insentif pelaksanaan SLIN. • Perhatian ujicoba masih terfokus pada ikan beku. • Infrastruktur logistik yang belum optimal. • Rendahnya nilai tambah produk logistik ikan. • Untuk itu diperlukan PERCEPATAN Pengembangan Sistem Logistik melalui PETA JALAN IMPLEMENTASI SLIN. 13
  • 14. Analisis Kesenjangan Sistem Logistik Ikan Tidak Efektif dan Efisien Rendahnya ketahanan pangan Konsumsi Ikan yang rendah Harga tidak terjangkau dan tidak stabil Pasokan ikan yang rendah Rendahnya ketahanan pangan Konsumsi Ikan yang rendah Harga tidak terjangkau dan tidak stabil Pasokan ikan yang rendah Penangkapan berlebih Terjadinya benturan kepentingan Tidak bertanggung- jawab dan ketidakpatuhan Biaya koordinasi yang tinggi Tata niaga yang tidak berkeadilan Tidak ada investasi swasta Pengawetan dan pengolahan yang tidak efisien Penanganan ikan yang buruk Tidak ada sistem pemantauan 14
  • 15.  SLIN hanya untuk kepentingan pusat dan lemahnya inisiatif dan minimnya dukungan pelaku di daerah dalam memperhatikan keterbatasn kapasitas daerah.  Rendahnya keterkaitan atau konektivitas antar kawasan pusat pengumpulan dan pusat distribusi.  Kelembagaan masih lemah dan sistem pemantauan imlementasi belum berjalan serta belum ada kaitan evalyasu dengan perencanaan selanjutnya.  SLIN menjadi beban operator dan belum optimalnya insentif pelaksanaan SLIN.  Keterbatasan akses informasi logistik.  Perhatian ujicoba masih terfokus pada ikan beku.  Infrastruktur logistik yang belum optimal.  Rendahnya nilai tambah produk logistik ikan. • Pembinaan pemerintah daerah untuk berperan dalam pengembangan Sistem Logistik Ikan Daerah yang menjadi kebutuhan untuk memecahkan persoalan kapasitas rantai logistik ikan lokal. • Penataan pias (jalur) nasional dalam mengurangi kesenjangan antara pusat pengumpulan dan pusat distribusi sesuai dengan potensi dan daya dukung lingkungan. • Pengembangan sistem tata kelola (governansi) logistik yang baku untuk kepentingan nasional dilengkapi dengan spesifikasi lokal dalam mendukung sistem perencanaan, implementasi, evaluasi, dan perencanaan masa depan. • Fasilitasi investasi usaha logistik dan pengembangan indikator kinerja sistem logistik untuk mendukung insentif dan disinsentif. • Pengembangan sistem informasi logistik antar pelaku sistem logistik nasonal. • Pengembangan ujicoba logistik ikan segar, olahan, dan budidaya. • Pembangunan infrastruktur logistik sebagai bagian dari insentif untuk meningkatkan ketersediaan dan stabilitas harga. • Pemanfaatan inovasi teknologi dalam peningkatan nilai tambah produk logistik ikan. KONDISI SAAT INI HARAPAN KE DEPAN Perbaikan Implementasi SLIN 15
  • 17. Biaya Rantai Pasok dan Margin 17 Nelayan dan Pemilik Kapal Bakul Ikan Pengolah Ikan DistributorAgen Pabrik Nelayan melakukan produksi dengan menangkap ikan Distributor mengirimkanproduk ikan ke pasar dan pengecer Bakul mengumpulkan ikan dari kapal dan mengirim ke pasar Agen pengolahan atau pabrik membeliikan dari bakul ikan dan mengirimkanke pabrik Pengolah melakukan pengirisan, pembekuan, dan penjaminan mutu produk ikan Laba distributor: Biaya = y *f + y*t Pendapatan = y*r Laba = Pendapatan-Biaya y = volume penjualan f = harga pabrik t = biaya transpor r = harga jual Biaya = (v*p) + vc+(fc*n) R = y*f v = volume pengadaan ikan mentah p = harga beli ikan per kg berat hidup vc = biaya variabel fc = biaya tetap n = jumlah pabrik pengolahan y = volume penjualan F = harga jual ikan Biaya = (v*p1) + (vc*k) + (fc*k) + (cc*k) R = v* p v = volume ikan yang dibeli p1 = harga yang dibayar ke bakul per per kg vc = biaya variabel rata-rata fc = biaya tetap cc = biaya kesempatan modal untuk sebuah agen k = jumlah agen R = pendapatan total p = harga yang dibayar pabrik per kg ikan. Biaya = (v*p2) + (r*p2) + (fc*n) + (cc*n) R = (v*p1) + (r*p3) v = volume ikan yang dibeli oleh bakul r = ikan yang ditolak oleh agen p2 = harga yang dibayar ke nelayan p3 = harga jual ikan yang ditolak di pasar lokal vc = biaya variabel rata-rata fc = biaya tetap cc = biaya kesempatan modal untuk sebuah bakul n = jumlah bakul R = pendapatan total Laba pemilikkapal Biaya = vc + fc + cc R = (v1*p2) + (r1*p3) v 1= volume ikan yang dijual ke bakul r1 = ikan yang ditolak oleh bakul p2 = harga yang dibayar oleh bakul p3 = harga jual ikan yang ditolak di pasar lokal vc = biaya variabel tenaga kerja dan bahan bakar fc = biaya tetap peralatan, lisensi, dan pajak cc = biaya kesempatan modal R = pendapatan total Apakah volume yang dibutuhkan pasar terpenuhi dengan mutu yang terjamin? Apakah margin di antara para pelaku berkeadilan? Apakah terjadi disparitas harga antara hulu dan hilir? Apakah dapat dilakukan penghematan biaya?
  • 18. Jenis Rantai Pasokan Ikan Rantai Pasok Berorientasi Transaksi Rantai Pasok Berorientasi Kapasitas Rantai Pasok Berorientasi Integrasi Penyimpanan Pengadaan Transportasi Distribusi Penyimpanan Pengadaan Transportasi Distribusi Penyimpanan Pengadaan Transportasi Distribusi Ranah kewenangan Provinsi dan Wilayah Pengelolaan Perikanan Ranah kewenangan Pusat dan Antar Wilayah Pengelolaan Perikanan • Transaksi niaga sesuai pasar lokal. • Kepentingan masing-masing untuk meningkatkan margin. • Tidak ada koordinasi antar pelaku sepanjang rantai logistik. • Kementerian hanya menjadi regulator dan pengawas. • Transaksi niaga sesuai pasar klaster. • Kepentingan bersama untuk meningkatkan kapasitas. • Ada koordinasi pemecahan masalah lokal. • Inisiatif daerah dengan dukungan kementerian. • Kontrak niaga sesuai pasar nasional. • Kepentingan bersama untuk menjamin ketersediaan dan stabilisasi harga. • Ada koordinasi penjaminan mutu dan kestabilan harga. • Inisiatif kementerian dengan pelaksana operator koodinator. 18
  • 19. Tingkat Kedewasaan Tatakelola Rantai Pasokan Ikan Tatakelola rantai pasokan perikanan yang bertanggung jawab adalah suatu prinsip yang berstandar internasional bersifat sukarela dan global untuk mencapai rantai pasok perikanan yang lestari. Transaksional: berdagang dan sendiri-sendiri Bertanggung- Jawab: patuh dan beretika Terpadu: transparan dan berstandar Cerdas: cepat tanggap dan inovatif Tatakelola rantai pasok terintegrasi adalah transparansi ketelusuran aliran barang, aliran informasi permintaan dan persediaan, dan aliran keuangan di sepanjang titik rantai pasokan. 19
  • 20. Pentahapan Pengembangan Rantai Pasokan Ikan Status Saat ini Rendahnya tingkat kerjasama dan keterhubungan Bertanggung- Jawab • Berbagi informasi • Perbaikan SOP • Kepatuhan Berkapasitas • Kerjasama peningkatan kapasitas logistik Terintegrasi • Sistem informasi logistik ikan • Kemampulacakan • Standarisasi Cerdas • Jaringan indera • Cepat tanggap • Inovatif 20 Tingkat Kedewasaan Upaya Pengembangan
  • 21. Arsitektur Logistik Efektif Mutu Tinggi – Biaya Rendah – Waktu Antar Pendek Integrasi Hulu-Hilir Governansi Hulu-Hilir Proses (SOP) Standar Kapasitas Logistik Nilai Tambah dan Daya Saing Kerjasama, Insentif, Infrastruktur, ITK, SDM, Kelembagaan, Jasa Logistik 21 Manajemen rantai pasokan (MRP) menyangkut pengelolaan kegiatan dan hubungan di dalam perusahaan, dengan pemasok, dengan pelanggan, atau rantai pasokan secara keseluruhan. Dimensi MRP adalah: • Koordinasi kegiatan bisnis di dalam pelaku • Kerjasama kegiatan bisnis antar pelaku atau agen rantai pasok
  • 22. Konsep Kreasi Rantai Nilai Ikan Kreasi Nilai: 1. Peningkatan Kapasitas Rantai Logistik 2. Peningkatan Integrasi Rantai Pasok 3. Efektivitas Tata Kelola Rantai Pasok Ko-Kreasi: 1. Inovasi bersama dan terbuka 2. Kemitraan 3. Pembiayaan Kemampuan: 1. Transparansi 2. Standarisasi 3. Sertifikasi 4. Ketelusuran Tawaran Pengungkit Nilai: Isu-Isu Logistik Ikan: 1. Ketidakstabilan pasokan dan sumberdaya ikan 2. Disparitas geografi, ketersediaan, dan harga 3. Lemahnya partisipasi perbaikan mutu Kreasi Nilai Sosial: 1. Kestabilan pasokan ikan dan harga 2. Efisien rantai pasokan dan kelestarian ekosistem 3. Penciptaan usaha baru dan pendapatan yang berkeadilan Penyimpanan Distribusi Transportasi Pengadaan Rantai Pasokan Terintegrasi hulu-hilir Kapasitas Rantai Logistik Tata kelola rantai pasokan 22
  • 23. Portofolio Rencana Induk SLIN SEKTOR HULU SEKTOR HILIR PERIKANAN TANGKAP PERIKANAN BUDIDAYA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN KONSUMEN Konsumsi Ikan Industri Pengolahan Ikan Tuna Tongkol Cakalang (TTC), kembung, bandeng Tuna Tongkol Cakalang (TTC), kembung, bandeng Keterkaitan fungsional (integrasi) rantai pasok hulu hilir dengan kesatuan tindakan dalam ikanan kelembagaan Kondisi yang diharapkan: ada jaminan ketersediaan pasokan, peningkatan harga di level produsen, stabilitasi harga antar musim Pentahapan Pengembangan Sistem Logistik Ikan: 1. Bertanggung-jawab 2. Transparansi 3. Standarisari 4. Sertifikasi 5. Stabilisasi 6. Inovasi 7. Kecerdasan Rancang Bangun Sistem Logistik: 1. Pengelolaan produksi dan pemasaran 2. Sarana dan Prasarana 3. Iptek dan kapasitas SDM 4. Teknologi informasi dan komunikasi 5. Jasa logistik 6. Kelembagaan Dukungan prakarsa pemangku kepentingan lokal dalam mewujudkan ketahanan pangan ikan daerah dan kerjasama dengan prakarsa nasional sistem logistik yang terintegrasi.. Kebijakan Prioritas Produk: 1. Bahan baku: TTC, kembung, bandeng 2. Ikan beku melalui rantai pendingin (cold storage) 23
  • 24. Rancang Bangun SLIN Tujuan Sasaran Strategi Program Meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi dan pemasaran perikanan nasional. Memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir, dan pemasaran secara efisien. Meningkatkan efisiensi manajemen rantai pasokan ikan, bahan dan alat produksi, serta informasi dari hulu sampai dengan hilir. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi dan pemasaran Terwujudkan penguatan dan perluasan konektivitas antara sentra produksi hulu, produksi hilir, dan pemasaran Terwujudnya efisiensi manajemen rantai pasokan ikan, bahan dan alat produksi, serta informasi dari hulu sampai hilir Pengelolaan produksi dan pemasaran di bidang perikanan Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana Pengembangan iptek, dan peningkatan kapasitas SDM Pemanfaatandan pengembangan TIK di bidang perikanan Pengembangan jasa logistik di bidang perikanan Pengembangan kelembagaandan tata kelola di bidang perikanan • Integrasi pias atau jalur logistik nasional dari produksi ke pemasaran • Pembinaan pengembangan sistem logistik ikan daerah • Sistem standar mutu dan keamanan serta sertifikasi • Penyediaan sarana dan prasarana logistik pendingin • Pengembangan inovasi iptek produksi, pemasaran, dan logistik perikanan • Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan di bidang produksi, pemasaran, dan logistik • Penyediaan dan diseminasi informasi produksi dan pemasaran • Pengembangan sistem informasi manajemen logistik ikan nasional • Pengembangan sistem ketelusuran • Pengembangan usaha dan investasi bidang jasa logistik perikanan • Jaringan layanan penyedia jasa logistik perikanan • Pemberian insentif bagi jasa penyedia logistik • Pengembangan kelembagaan pengelolaan SLIN • Pembentukan kelembagaan pendukung SLIN pada tingkat pusat, provinsi, dan kota/kabupaten • Tata kelola akuntabilitas kelembagaan24
  • 25. Tata Kelola Implementasi pengembangan SLIN dilakukan secara sinergi dan terpadu di seluruh daerah dengan dua pendekatan: • Atas-bawah: pengembangan pias logistik ikan nasional yang dipilih berdasarkan potensi integrasi sentra produksi dan konsumsi. • Bawah-atas: pengembangan sistem logistik ikan daerah menuju pemberdayaan komoditi keunggulan daerah dan ketahanan pangan ikan. Kebijakan tata kelola: • Penyelarasan kepentingan pelaku dalam SLIN dengan prinsip kerjasama. • Pengembangan, implementasi, dan replikasi untuk mencapai tujuan termasuk sertifikasi. Kajian Kelayakan Rencana Tindak Implementasi Pemantauan dan Evaluasi Sosialisasi, kemitraan saling menguntungkan, pelatihan, sistem ukuran kinerja, teknologi Tahapan 1-6 bulan 7-12 bulan 13-18 bulan 19-24 bulan Kajian Kelayakan Kerjasama Rencana Tindak Implementasi Pemantauan dan Evaluasi Tahapan Pengembangan Program SLIN 25
  • 26. Peta Jalan Rantai Pasok Ikan 26
  • 27. Peta Jalan SLIN Bertanggung-jawab Tranparansi: registrasi, sistem informasi, dan ketelusuran Standarisasi Sertifikasi Stabilisasi 2016 2017 2018 2020 2019 27
  • 28. Rencana Aksi Sistem Rantai Pendingin 2016 2017 2018 2019 2020 FASILITASI Pengembangan infrastruktur sistem rantai dingin STANDARISASI Penjaminan mutu, standar, dan keamanan hasil perikanan INTEGRASI Pengembangan kerjasama dan ketelusuran sistem rantai dingin SERTIFIKASI Penjaminan mutu, standar, dan keamanan hasil perikanan STABILISASI penyangga persediaan (buffer stock) sehingga harga bahan baku ikan bagi industri pengolahan dapat lebih stabil.28
  • 29. Contoh Partisipasi Swasta: PT Multi Terminal Indonesia (PT Pelindo II) • Penjajakan pembangunan fasilitas rantai pasok pendingin di sejumlah wilayah di Indonesia dengan investasi sebesar Rp 400 miliar. • Bangun di 12 titik yang sudah dialiri listrik untuk tahap awal, a.l. Aceh, Lhoksemauwe, Sigli, Toli-Toli, Palu, Maumere, Bima, dan Ambon. • Perusahaan akan masuk ke wilayah yang belum digarap oleh penyedia cold storage swasta volume kecil • Konsep utamanya adalah simpul dan pengumpan (hub and spoke), yakni bagaimana membawa muatan cold storage dari daerah produsen ke pelabuhan pengumpul sebelum dilanjutkan ke pelabuhan simpul. • Perkiraan penguna jasa logistik bisa menghemat hingga 50% atau setengah biaya angkut. • Konsep rantai pasok pendingin ini akan diintegrasikan dengan rencana pengembangan halal hub port dan logistik berikat. 29
  • 30. Mekanisme Peningkatan Kapasitas Logistik Pendingin Identifikasi Rantai Nilai Sistem Pendingin Penghilangan Pemborosan dan Kerugian Penambahan Nilai melalui jaminan mutu dan pengemasan dan jaminan mutu 30
  • 31. Kartu Portofolio Program Sifat kerjasama:  Peningkatan Integrasi nasional (fishery integration project)  Penguatan Kapasitas daerah (fishery improvement project) Tingkat intervensi:  Nasional  Regional  Lokal Tingkat kesulitan:  Tinggi  Sedang  Rendah Partisipasi Dukungan Pemangku kepentingan:  Pusat  Provinsi  Kota/kabupaten  Operator Utama  Operator Pendukung  Komunitas  LSM Jenis program:  Pengelolaan produksi dan pemasaran  Sarana dan Prasarana  Pengembangan Iptek dan Kompetensi SDM  Pemanfaatan TIK  Jasa Logistik  Kelembagaan dan Tata Kelola Ketersediaan:  Sekarang  Dalam rencana Jenis dukungan:  Rancangan dan Kelayakan  Operasi dan Manajemen  Alih teknologi  Pemantauan dan evaluasi Sifat dukungan:  Hibah  Pinjaman  Teknis  Sertifikat Kebutuhan pembiayaan bersama:  Ya  Tidak 31
  • 32. Contoh Portofolio Rencana Aksi Sistem Rantai Pendingin 2015-2017 • Pengembangan sarana pemasaran dengan sistem rantai dingin ke sejumlah kawasan ritel dan properti untuk menunjang distribusi produk perikanan tangkap ke sentra konsumen. • Penambahan peralatan sarana sistem rantai dingin akan menjamin kualitas kebersihan produk perikanan. – Mesin pendingin bermotor dengan kapasitas 200 kilogram akan membantu pelaku industri pengolahan ikan dalam menjaga mutu produk sehingga memberi nilai tambah. – Pembangunan unit pabrik es – Penambahan unit penyimpanan pendingain (cold storage) di pelabuhan pendaratan ikan. – Sarana pemasaran berpendingin, rumah kemasan, miniplant pengolahan tuna, sentra pengolahan, pengadaan paket kendaraan bergerak roda tiga dan empat. – Unit pengolahan ikan skala besar yang tersebar di Indonesia. – Kapal induk yang dapat menyuplai hasil tangkapan laut langsung menuju gudang pendingin. 32
  • 33. Penutup • Rancang bangun SLIN terdiri dari: 1. Pengelolaan produksi dan pemasaran di bidang perikanan 2. Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana 3. Pengembangan iptek, dan peningkatan kapasitas SDM 4. Pemanfaatan dan pengembangan TIK di bidang perikanan 5. Pengembangan jasa logistik di bidang perikanan 6. Pengembangan kelembagaan dan tata kelola di bidang perikanan • Kebijakan prakarsa dapat berasal dari nasional dan daerah dalam meningkatkan ketersediaan ikan yang bermutu dan harga terjangkau oleh konsumen dan industri pengolahan ikan. • Peta jalan terdiri dari: – Bertanggtung-jawab – Transparansi dengan sistem ketelurusan (traceability) – Standarisasi – Sertifikasi – Stabilitasi 33