SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
Beberapa butir untuk memahami dan mendalami
               RUU Etika Penyelenggara Negara
Merriam-Webster’s Collegiate Dictionary: 1) a set of moral
   principles or values; 2) the principle of conduct governing an
   individual or a group; 3) a guiding philosophy; 4) a
   consciousness of moral importance.
Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1) Ilmu tentang apa yg baik dan apa
  yg buruk dan tentang hak dan kewajiban moral; 2) Kumpulan asas
  atau nilai yg berkenaan dengan akhlak; 3) Nilai mengenai benar
  dan salah yg dianut suatu golongan atau masyarakat.
Bertens (dalam Keban, 2004): 1) Nilai dan norma moral sebagai
   pedoman tingkah laku seseorang atau kelompok atau disebut
   sebagai sistem nilai; 2) Kumpulan asas atau nilai moral yg disebut
   sebagai kode etik; 3) Ilmu tentang yg baik atau buruk atau
   dikenal sebagai filsafat moral.
Cooper (dalam Frederickson, 1997: 160): values are the soul of
  public administration (nilai-nilai etika adalah jiwa atau nyawa dari
  administrasi negara).
(Salomon R.C, 1984)



       1.   Prinsip Keindahan (Beauty);
       2.   Prinsip Persamaan (Equality);
       3.   Prinsip Kebaikan (Goodness);
       4.   Prinsip Keadilan (Justice);
       5.   Prinsip Kebebasan (Liberty);
       6.   Prinsip Kebenaran (Truth).
Tingkatan Budaya                                   Aturan
                                        Hukum      Khusus
      Fisik                             (Rechts)   (Wet/Rules)
                              Norma
                              (Norms)
     Sosial
                   Nilai                           In Concreto
                   (Values)
      Idiil



              In Abstracto
Government ethics, when properly enforced:
• can be a valuable means for protecting against
  government waste and ensuring effective public
  administration
• can prohibit many of the activities that lead to waste,
  including theft by public officials and use of
  government property for private gain.
• can also address issues such as bribery and conflicts
  of interest; activities that can lead public officials to
  sacrifice the public interest in the administration of
  programs and services for private gain and benefit.
http://www.mapleleafweb.com/features/ethics-government-concepts-issues-debates
1.    Theft & Fraud by Public Officials;
   2.    Improper Use of Government Property;
   3.    Bribery & Influence Peddling;
   4.    Conflict of Interest & Self-dealing;
   5.    Divulging Confidential Information;
   6.    Improper Conduct Post-Employment;
   7.    Immoral Conduct by Public Officials.

http://www.mapleleafweb.com/features/ethics-government-concepts-issues-debates
1. Tap MPR No. X/MPR/1998 Tentang Pokok-Pokok Reformasi
   Pembangunan dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi
   Kehidupan Nasional Sebagai Haluan Negara: Pelaksananan reformasi
   di bidang sosial budaya adalah untuk mendukung penanggulangan krisis di
   bidang sosial budaya. Agenda yg harus dijalankan adalah: menyiapkan sarana
   dan prasarana, program aksi dan perundangundangan bagi tumbuh dan
   tegaknya etika usaha, etika proses, dan etika pemerintahan .
2. Tap MPR No. V/MPR/2000 Tentang Pemantapan Persatuan dan
   Kesatuan Nasional: Nilai2 agama dan budaya bangsa tidak dijadikan sumber
   etika dalam berbangsa & bernegara oleh sebagian masyarakat, sehingga
   melahirkan krisis akhlak dan moral berupa ketidakadilan, pelanggaran hukum,
   dan pelanggaran HAM  Menugaskan Badan Pekerja MPR-RI untuk
   merumuskan etika kehidupan berbangsa.
3. Tap MPR No. VI/MPR/2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa:
   etika kehidupan berbangsa dewasa ini mengalami kemunduran yang turut
   menyebabkan terjadinya krisis multidimensi.
4. Tap MPR No. VIII/MPR/2001 Tentang Rekomendasi Arah
   Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN  Membentuk
   Undang-undang beserta peraturan pelaksanaannya untuk membantu
   percepatan dan efektivitas pelaksanaan pemberantasan dan pencegahan
   korupsi yang muatannya meliputi (antara lain) ”Etika Pemerintahan”!



Judul RUU yang benar apakah RUU Penyelenggara Negara, ataukah RUU
                        Etika Pemerintahan?
Di AS, The US Office of Government Ethics (OGE) juga hanya dalam lingkup
    eksekutif saja dan memiliki 4 fungsi: Establishes standards of ethical
  conduct for the executive branch; Ensures transparency in government
    through financial disclosure; Educates executive branch employees;
             Promotes good governance. http://www.oge.gov/
  Tap MPR No. X/1998 & Tap No. VIII/2001 secara tegas mengamanatkan
disusunnya UU Etika Pemerintahan, bukan UU Etika Penyelenggara Negara.
(Tap MPR No. VI/2001)
1. Etika Kehidupan Berbangsa merupakan rumusan yg bersumber
   dari ajaran agama, khususnya yg bersifat universal, dan nilai-nilai
   luhur budaya bangsa yg tercermin dalam Pancasila sebagai acuan
   dasar dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam
   kehidupan berbangsa.
2. Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan
   kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja,
   kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga
   kehormatan serta martabat diri sebagai warga bangsa.
3. Dimensi Etika:
      Etika Sosial dan Budaya
      Etika Politik dan Pemerintahan
      Etika Ekonomi dan Bisnis
      Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan
      Etika Keilmuan
      Etika Lingkungan
• Mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan budaya luhur bangsa
  dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan
  negara melalui pendidikan formal, informal dan nonformal dan
  pemberian contoh keteladanan oleh para pemimpin negara,
  pemimpin bangsa, dan pemimpin masyarakat.
• Mengarahkan orientasi pendidikan yang mengutamakan aspek
  pengenalan menjadi pendidikan yang bersifat terpadu dengan
  menekankan ajaran etika yang bersumber dari ajaran agama dan
  budaya luhur bangsa serta pendidikan watak dan budi pekerti
  yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual,
  kematangan emosional dan spritual, serta amal kebijakan.
• Mengupayakan agar setiap program pembangunan dan
  keseluruhan aktivitas kehidupan berbangsa dijiwai oleh nilai-nilai
  etika dan akhlak mulia, baik pada tahap perencanaan,
  pelaksanaan, maupun evaluasi.
• Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa tersebut
  menggunakan pendekatan agama dan budaya.
• Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa dilakukan
  melalui pendekatan komunikatif, dialogis dan persuasif, tidak
  melalui cara indoktrinasi.
• Mendorong swadaya masyarakat secara sinergis dan
  berkesinambungan untuk melakukan internalisasi dan sosialisasi
  etika kehidupan berbangsa.
• Mengembangkan dan mematuhi etika-etika profesi: etika profesi
  hukum, politik, ekonomi, kedokteran, guru, jurnalistik, dan profesi
  lainnya sesuai dengan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa.
• Internalisasi dan sosialisasi serta pengamalan etika kehidupan
  berbangsa merupakan bagian dari pengabdian kepada Allah,
  Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tap MPR No. VI/2001                       PP No. 42/2004
Etika Sosial dan Budaya                    Etika Dalam Bernegara
Etika Politik dan Pemerintahan             Etika Dalam Berorganisasi
Etika Ekonomi dan Bisnis                   Etika Dalam Bermasyarakat
Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan     Etika Terhadap Diri Sendiri
Etika Keilmuan                             Etika Sesama PNS
Etika Lingkungan

Pasal 7 PP No. 42/2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS:
Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap PNS wajib
bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan
Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat, serta terhadap diri
sendiri dan sesama PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.

         Bgmn hubungan Tap VI/2001, PP 42/2004 dan RUU EPN?
1. KUHP (Criminal Law);
2. Peraturan per-UU-an (Formal Ethics Legislation);
   Tap MPR No. VI/2001
   PP No. 42/2004
3. Pedoman dan Konvensi (Informal Ethics
   Legislation);
4. Gabungan diantara ketiganya.

     Masih perlukah RUU EPN secara substantif
     (selain alasan atribusi TAP MPR)?
Etika adalah sebuah studi tentang formasi nilai-nilai moral & prinsip-
    prinsip benar & salah (Altschull, 1990). Kode Etik adalah
    peraturan moral, atau pedoman dari tingkah laku yg membantu
    aksi personal dalam situasi khusus
    (http://bincangmedia.wordpress.com/2010/06/01/tentang-etika-kode-etik-
    kebijakan-dan-hukum-media).
Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yg berbicara
    tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan
    keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana
    manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh
    bermacam-macam norma. Kode etik adalah sistem norma, nilai
    dan aturan profesional tertulis yg secara tegas menyatakan apa
    yg benar dan baik, dan apa yg tidak benar dan tidak baik bagi
    profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yg benar atau
    salah, perbuatan apa yg harus dilakukan dan apa yg harus
    dihindari (http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-
    dalam-etika-profesi).
Ethics is the basis of conduct, which is perceived through individual
    morality and society's norm of what is "good or bad", "right or
    wrong". A code of ethics establishes whether an activity is right
    or wrong. A code of conduct is a statement of the standards to
    which an individual or enterprise adheres, and the
    responsibilities and restrictions that are to be observed. A code
    of practice is a set of guidelines issued by a professional or
    service organization, to which the members agree to comply.
    (http://wiki.answers.com/Q/What_is_the_difference_between_Code_of_Ethi
    cs_Code_of_Conduct_and_Code_of_Practice).
A code of ethics expresses fundamental principles that provide
   guidance in cases where no specific rule is in place or where
   matters are genuinely unclear. A well drafted code of conduct will
   be consistent with the primary code of ethics, however, it will
   provide much more specific guidance
   (http://www.ethics.org.au/faq/whats-difference-between-code-ethics-and-
   code-conduct).
Etika Penyelenggara Negara

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARASiti Sahati
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted GaeblerBhaskoro Utomo
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial LainnyaPosisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnyavirmannsyah
 
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1dina susiani
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMSiti Sahati
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi  PembangunanAdministrasi  Pembangunan
Administrasi PembangunanDadang Solihin
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikSiti Sahati
 
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik IndonesiaSistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik IndonesiaStRahmawatiAPabittei
 

La actualidad más candente (20)

Hukum kepolisian
Hukum kepolisianHukum kepolisian
Hukum kepolisian
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Good Governance
Good GovernanceGood Governance
Good Governance
 
Politik ppt
Politik pptPolitik ppt
Politik ppt
 
Sistem pemilu
Sistem pemiluSistem pemilu
Sistem pemilu
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi Negara
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial LainnyaPosisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
 
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
 
Sistem perwakilan
Sistem perwakilanSistem perwakilan
Sistem perwakilan
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
sumber sumber hukum
 sumber sumber hukum sumber sumber hukum
sumber sumber hukum
 
Hukum konstitusi
Hukum konstitusiHukum konstitusi
Hukum konstitusi
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi  PembangunanAdministrasi  Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
 
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik IndonesiaSistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
 

Destacado

Prinsip dalam bisnis dan lingkungan
Prinsip dalam bisnis dan lingkunganPrinsip dalam bisnis dan lingkungan
Prinsip dalam bisnis dan lingkunganDea Yulia Kristy
 
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...Stefanus Nofa
 
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publikBudaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publikDian Herdiana
 
ETIKA BISNIS - Minggu 2
ETIKA BISNIS - Minggu 2ETIKA BISNIS - Minggu 2
ETIKA BISNIS - Minggu 2devinhgr
 
HAKIKAT ETIKA BISNIS
HAKIKAT ETIKA BISNISHAKIKAT ETIKA BISNIS
HAKIKAT ETIKA BISNISier oezwah
 
Budaya birokrasi pelayanan publik
Budaya birokrasi pelayanan publikBudaya birokrasi pelayanan publik
Budaya birokrasi pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
Etika Bisnis - Minggu 1
Etika Bisnis - Minggu 1 Etika Bisnis - Minggu 1
Etika Bisnis - Minggu 1 devinhgr
 
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...devinhgr
 
Etika Bisnis - Minggu 3
 Etika Bisnis - Minggu 3 Etika Bisnis - Minggu 3
Etika Bisnis - Minggu 3devinhgr
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumenrianymonika
 

Destacado (17)

Konsepsi Etika Penyelenggara Negara
Konsepsi Etika Penyelenggara NegaraKonsepsi Etika Penyelenggara Negara
Konsepsi Etika Penyelenggara Negara
 
Prinsip dalam bisnis dan lingkungan
Prinsip dalam bisnis dan lingkunganPrinsip dalam bisnis dan lingkungan
Prinsip dalam bisnis dan lingkungan
 
Pola pikir pns prajab iii
Pola pikir  pns prajab iiiPola pikir  pns prajab iii
Pola pikir pns prajab iii
 
Etika pmrintahan
Etika pmrintahanEtika pmrintahan
Etika pmrintahan
 
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
 
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publikBudaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
 
Contoh kasus
Contoh kasusContoh kasus
Contoh kasus
 
Perlindungan konsumen
 Perlindungan konsumen Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
ETIKA BISNIS - Minggu 2
ETIKA BISNIS - Minggu 2ETIKA BISNIS - Minggu 2
ETIKA BISNIS - Minggu 2
 
HAKIKAT ETIKA BISNIS
HAKIKAT ETIKA BISNISHAKIKAT ETIKA BISNIS
HAKIKAT ETIKA BISNIS
 
Budaya birokrasi pelayanan publik
Budaya birokrasi pelayanan publikBudaya birokrasi pelayanan publik
Budaya birokrasi pelayanan publik
 
Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumenPerlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Etika Bisnis - Minggu 1
Etika Bisnis - Minggu 1 Etika Bisnis - Minggu 1
Etika Bisnis - Minggu 1
 
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
 
Etika Bisnis - Minggu 3
 Etika Bisnis - Minggu 3 Etika Bisnis - Minggu 3
Etika Bisnis - Minggu 3
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumen
 
Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumenPerlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 

Similar a Etika Penyelenggara Negara

Etika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas AparaturEtika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas AparaturTri Widodo W. UTOMO
 
Ppt kel. 11 Etika Profesi
Ppt kel. 11 Etika ProfesiPpt kel. 11 Etika Profesi
Ppt kel. 11 Etika ProfesiRikza Dewi
 
Etika Protokoler, Bernegara, dan Berbisnis
Etika Protokoler, Bernegara, dan BerbisnisEtika Protokoler, Bernegara, dan Berbisnis
Etika Protokoler, Bernegara, dan BerbisnisFikaAnjanaHajar
 
Materi etika publik 22 24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copy
Materi etika publik 22   24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copyMateri etika publik 22   24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copy
Materi etika publik 22 24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copykastubi iman
 
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptx
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptxEtika dan Norma - Kelompok 1.pptx
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptxFlavioGiancarlo1
 
Tugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publikTugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publikWadhy Alonk
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptx
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptxEtika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptx
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptxAndyWarnet99
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...Eka Yulianto
 
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfwadejack1
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1Sentot Baskoro
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptSahwahardja
 
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...yudiansyah sukmana
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...NovitaHerlissha
 
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).ppt
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).pptPertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).ppt
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).pptMariatulQibtiyah10
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 

Similar a Etika Penyelenggara Negara (20)

Etika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas AparaturEtika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas Aparatur
 
Etika Jabatan Publik
Etika Jabatan PublikEtika Jabatan Publik
Etika Jabatan Publik
 
Ppt kel. 11 Etika Profesi
Ppt kel. 11 Etika ProfesiPpt kel. 11 Etika Profesi
Ppt kel. 11 Etika Profesi
 
Etika Protokoler, Bernegara, dan Berbisnis
Etika Protokoler, Bernegara, dan BerbisnisEtika Protokoler, Bernegara, dan Berbisnis
Etika Protokoler, Bernegara, dan Berbisnis
 
Materi etika publik 22 24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copy
Materi etika publik 22   24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copyMateri etika publik 22   24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copy
Materi etika publik 22 24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copy
 
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptx
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptxEtika dan Norma - Kelompok 1.pptx
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publikTugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publik
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptx
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptxEtika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptx
Etika_dan_Tanggung_Jawab_Profesi_Hukum.pptx
 
Bahan ajar etika publik
Bahan ajar  etika publikBahan ajar  etika publik
Bahan ajar etika publik
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
 
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.ppt
 
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
1, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, principles of personal ethics dan princ...
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
 
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).ppt
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).pptPertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).ppt
Pertemuan Ke-5 (Makna Etika Pemerintahan).ppt
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Etika publik
Etika publikEtika publik
Etika publik
 

Más de Tri Widodo W. UTOMO

Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarTri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightTri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 

Más de Tri Widodo W. UTOMO (20)

Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
 

Etika Penyelenggara Negara

  • 1. Beberapa butir untuk memahami dan mendalami RUU Etika Penyelenggara Negara
  • 2. Merriam-Webster’s Collegiate Dictionary: 1) a set of moral principles or values; 2) the principle of conduct governing an individual or a group; 3) a guiding philosophy; 4) a consciousness of moral importance. Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1) Ilmu tentang apa yg baik dan apa yg buruk dan tentang hak dan kewajiban moral; 2) Kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dengan akhlak; 3) Nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu golongan atau masyarakat. Bertens (dalam Keban, 2004): 1) Nilai dan norma moral sebagai pedoman tingkah laku seseorang atau kelompok atau disebut sebagai sistem nilai; 2) Kumpulan asas atau nilai moral yg disebut sebagai kode etik; 3) Ilmu tentang yg baik atau buruk atau dikenal sebagai filsafat moral. Cooper (dalam Frederickson, 1997: 160): values are the soul of public administration (nilai-nilai etika adalah jiwa atau nyawa dari administrasi negara).
  • 3. (Salomon R.C, 1984) 1. Prinsip Keindahan (Beauty); 2. Prinsip Persamaan (Equality); 3. Prinsip Kebaikan (Goodness); 4. Prinsip Keadilan (Justice); 5. Prinsip Kebebasan (Liberty); 6. Prinsip Kebenaran (Truth).
  • 4. Tingkatan Budaya Aturan Hukum Khusus Fisik (Rechts) (Wet/Rules) Norma (Norms) Sosial Nilai In Concreto (Values) Idiil In Abstracto
  • 5. Government ethics, when properly enforced: • can be a valuable means for protecting against government waste and ensuring effective public administration • can prohibit many of the activities that lead to waste, including theft by public officials and use of government property for private gain. • can also address issues such as bribery and conflicts of interest; activities that can lead public officials to sacrifice the public interest in the administration of programs and services for private gain and benefit. http://www.mapleleafweb.com/features/ethics-government-concepts-issues-debates
  • 6. 1. Theft & Fraud by Public Officials; 2. Improper Use of Government Property; 3. Bribery & Influence Peddling; 4. Conflict of Interest & Self-dealing; 5. Divulging Confidential Information; 6. Improper Conduct Post-Employment; 7. Immoral Conduct by Public Officials. http://www.mapleleafweb.com/features/ethics-government-concepts-issues-debates
  • 7. 1. Tap MPR No. X/MPR/1998 Tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional Sebagai Haluan Negara: Pelaksananan reformasi di bidang sosial budaya adalah untuk mendukung penanggulangan krisis di bidang sosial budaya. Agenda yg harus dijalankan adalah: menyiapkan sarana dan prasarana, program aksi dan perundangundangan bagi tumbuh dan tegaknya etika usaha, etika proses, dan etika pemerintahan . 2. Tap MPR No. V/MPR/2000 Tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional: Nilai2 agama dan budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam berbangsa & bernegara oleh sebagian masyarakat, sehingga melahirkan krisis akhlak dan moral berupa ketidakadilan, pelanggaran hukum, dan pelanggaran HAM  Menugaskan Badan Pekerja MPR-RI untuk merumuskan etika kehidupan berbangsa. 3. Tap MPR No. VI/MPR/2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa: etika kehidupan berbangsa dewasa ini mengalami kemunduran yang turut menyebabkan terjadinya krisis multidimensi.
  • 8. 4. Tap MPR No. VIII/MPR/2001 Tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN  Membentuk Undang-undang beserta peraturan pelaksanaannya untuk membantu percepatan dan efektivitas pelaksanaan pemberantasan dan pencegahan korupsi yang muatannya meliputi (antara lain) ”Etika Pemerintahan”! Judul RUU yang benar apakah RUU Penyelenggara Negara, ataukah RUU Etika Pemerintahan? Di AS, The US Office of Government Ethics (OGE) juga hanya dalam lingkup eksekutif saja dan memiliki 4 fungsi: Establishes standards of ethical conduct for the executive branch; Ensures transparency in government through financial disclosure; Educates executive branch employees; Promotes good governance. http://www.oge.gov/ Tap MPR No. X/1998 & Tap No. VIII/2001 secara tegas mengamanatkan disusunnya UU Etika Pemerintahan, bukan UU Etika Penyelenggara Negara.
  • 9. (Tap MPR No. VI/2001) 1. Etika Kehidupan Berbangsa merupakan rumusan yg bersumber dari ajaran agama, khususnya yg bersifat universal, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yg tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa. 2. Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan serta martabat diri sebagai warga bangsa. 3. Dimensi Etika:  Etika Sosial dan Budaya  Etika Politik dan Pemerintahan  Etika Ekonomi dan Bisnis  Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan  Etika Keilmuan  Etika Lingkungan
  • 10. • Mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan budaya luhur bangsa dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara melalui pendidikan formal, informal dan nonformal dan pemberian contoh keteladanan oleh para pemimpin negara, pemimpin bangsa, dan pemimpin masyarakat. • Mengarahkan orientasi pendidikan yang mengutamakan aspek pengenalan menjadi pendidikan yang bersifat terpadu dengan menekankan ajaran etika yang bersumber dari ajaran agama dan budaya luhur bangsa serta pendidikan watak dan budi pekerti yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, kematangan emosional dan spritual, serta amal kebijakan. • Mengupayakan agar setiap program pembangunan dan keseluruhan aktivitas kehidupan berbangsa dijiwai oleh nilai-nilai etika dan akhlak mulia, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
  • 11. • Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa tersebut menggunakan pendekatan agama dan budaya. • Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa dilakukan melalui pendekatan komunikatif, dialogis dan persuasif, tidak melalui cara indoktrinasi. • Mendorong swadaya masyarakat secara sinergis dan berkesinambungan untuk melakukan internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa. • Mengembangkan dan mematuhi etika-etika profesi: etika profesi hukum, politik, ekonomi, kedokteran, guru, jurnalistik, dan profesi lainnya sesuai dengan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa. • Internalisasi dan sosialisasi serta pengamalan etika kehidupan berbangsa merupakan bagian dari pengabdian kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.
  • 12. Tap MPR No. VI/2001 PP No. 42/2004 Etika Sosial dan Budaya Etika Dalam Bernegara Etika Politik dan Pemerintahan Etika Dalam Berorganisasi Etika Ekonomi dan Bisnis Etika Dalam Bermasyarakat Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan Etika Terhadap Diri Sendiri Etika Keilmuan Etika Sesama PNS Etika Lingkungan Pasal 7 PP No. 42/2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS: Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap PNS wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini. Bgmn hubungan Tap VI/2001, PP 42/2004 dan RUU EPN?
  • 13. 1. KUHP (Criminal Law); 2. Peraturan per-UU-an (Formal Ethics Legislation);  Tap MPR No. VI/2001  PP No. 42/2004 3. Pedoman dan Konvensi (Informal Ethics Legislation); 4. Gabungan diantara ketiganya. Masih perlukah RUU EPN secara substantif (selain alasan atribusi TAP MPR)?
  • 14. Etika adalah sebuah studi tentang formasi nilai-nilai moral & prinsip- prinsip benar & salah (Altschull, 1990). Kode Etik adalah peraturan moral, atau pedoman dari tingkah laku yg membantu aksi personal dalam situasi khusus (http://bincangmedia.wordpress.com/2010/06/01/tentang-etika-kode-etik- kebijakan-dan-hukum-media). Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yg berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yg secara tegas menyatakan apa yg benar dan baik, dan apa yg tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yg benar atau salah, perbuatan apa yg harus dilakukan dan apa yg harus dihindari (http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian- dalam-etika-profesi).
  • 15. Ethics is the basis of conduct, which is perceived through individual morality and society's norm of what is "good or bad", "right or wrong". A code of ethics establishes whether an activity is right or wrong. A code of conduct is a statement of the standards to which an individual or enterprise adheres, and the responsibilities and restrictions that are to be observed. A code of practice is a set of guidelines issued by a professional or service organization, to which the members agree to comply. (http://wiki.answers.com/Q/What_is_the_difference_between_Code_of_Ethi cs_Code_of_Conduct_and_Code_of_Practice). A code of ethics expresses fundamental principles that provide guidance in cases where no specific rule is in place or where matters are genuinely unclear. A well drafted code of conduct will be consistent with the primary code of ethics, however, it will provide much more specific guidance (http://www.ethics.org.au/faq/whats-difference-between-code-ethics-and- code-conduct).

Notas del editor

  1. Judul RUU yang benarapakah RUU Penyelenggara Negara, ataukah RUU EtikaPemerintahan. Di AS, The US Office of Government Ethics (OGE) jugahanyadalamlingkupeksekutifsaja, ygsecararincimemiliki 4 fungsiyakni: Establishes standards of ethical conduct for the executive branch;Ensures transparency in government through financial disclosure;Educates executive branch employees;Promotes good governance.Tap MPR No. X/MPR/1998 dan Tap MPR No. VIII/MPR/2001secarategasmengamanatkandisusunnya UU EtikaPemerintahan, bukan UU EtikaPenyelenggara Negara.
  2. Manajudulygtepat: RUU EtikaatauRUU KodeEtik?PP No. 42/2004 lebihmenggunakanKodeEtik, sedang Tap MPR menggunakanistilahEtika. Mengapa?
  3. Dengandefinisidiatas, mestinya RUU Etikajauhlebihumum/makrodibanding PP KodeEtik. Namunnampaknya draft RUU inimasihbanyakmengaturhalteknissepertimekanismekerjamajeliskodeetik / lembagapenegakkodeetik.