SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
FGD / Expert Panel I dalam rangka Penelitian “Relevansi Dekonsentrasi Sebagai Instrumen
Pemerintah Dalam Mendukung Kebijakan Nasional di Daerah di Era Desentralisasi”
Jakarta, 30 Juni 2014
DESEN DEKON
UNITARY
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
Tugas
Pembantuan
Dekonsen-
trasi
Desentra-
lisasi
Wilayah “Misteri”
yg diteliti
FGD / EXPERT PANEL
FGD I (30-6-2014)
Bagian dari pengumpulan
data;
Berfungsi untuk
memverifikasi policy issues
& research questions;
Fokus pada pemetaan
masalah dan hubungan
kausalitasnya;
Akan digabung dengan data
sekunder & hasil wwancara
untuk memperkuat validitas
data penelitian.
FGD II (est. Akhir Ags)
Dilakukan setelah tahap
analisis / interpretasi data;
Berfungsi untuk
memverifikasi hasil analisis,
temuan, dan rekomendasi;
Fokus pada hasil penelitian
untuk memperkuat validitas
hasil & rekomendasi,
sehingga memperkuat
probabilitas untuk
implementasi yang lebih
baik.
PENELITIAN
“Bagaimanakah sesungguhnya relevansi
dekonsentrasi dalam mendukung kebijakan
nasional di daerah dan memperkuat
pembangunan daerah otonom?”
DERAJATNYA
(Wajib – Pilihan,
Hapuskan)
SUBSTANSI-
NYA
(Jenis Program)
SUBYEKNYA
(Pusat, Instansi
Vertikal, Daerah)
Menjawab sejauh
mana relevansi
dekonsentrasi sbg
instrumen
pemerintah (pusat)
dalam menjamin
terlaksananya
kebijakan nasional
di daerah serta
memperkuat
pembangunan
daerah otonom.
yang DIINGINKAN
DEKONSENTRASI
Apa sesungguhnya urgensi dari asas dekonsentrasi
dalam sistem pemerintahan kita?
Apakah dekonsentrasi adalah satu-satunya alat
pemerintah untuk mendukung dan menjamin
terselenggaranya kepentingannya di daerah, atau untuk
memenuhi urgensi tadi?
Apakah jika program/anggaran dekonsentrasi yang
dilimpahkan kepada wakil pemerintah dihapus, maka
kepentingan pemerintah (nasional) tidak terlaksana
dengan baik di daerah? Adakah dampak yang sangat
mendasar jika dekonsentrasi kepada wakil pemerintah
dihapus saja, sehingga tersisa dekonsentrasi untuk
instansi vertikal saja?
DEKONSENTRASI
• Mendekatkan akses masyarakat
kepada aparat pusat, meningkatkan
mobilisasi sumber daya (Turner, 2002);
• Mengkombinasikan tindakan
pemerintah pusat & daerah. membuat
pemerintah lebih sensitif dalam
pengambilan keputusan, serta
menciptakan prosedur yg lebih
kompetitif (Bizet, 2002);
• Mendapatkan efisiensi dan efektivitas
dalam pengelolaan pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan umum,
serta untuk menjamin hubungan yg
serasi antara Pemerintah dan Daerah,
serta antar Daerah (PP 39/2001 jo. PP
7/2008)
Apakah
manfaat itu
terjadi di
Indonesia?
Jika Ya, apa
indikatornya;
Jika Tidak,
mengapa?
DEKONSENTRASI
Apa saja kriteria yang sebaiknya digunakan untuk
menentukan suatu urusan/program sebagai
urusan/program dekonsentrasi?
Menurut pengamatan bapak/ibu, apakah
pemerintah pusat (cq. Kementerian/Lembaga)
sudah memiliki dan menerapkan kriteria
urusan/program dekonsentrasi dengan benar?
DEKONSENTRASI
Jika kebijakan pengalihan anggaran dekonsentrasi menjadi DAK sudah
terealisasi, apa sumber pendanaan pengganti untuk urusan
dekonsentrasi?
Jika tidak ada penggantinya, maka urusan dekonsentrasi tidak dapat
diimplementasikan. Ini berarti pula urusan dekonsentrasi akan
terhapus dari sistem penyelenggaraan pemerintahan, atau paling
tidak semakin memperkecil peranan dekonsentrasi. Apakah seperti ini
arah regulasi kedepan?
Jika peran dekonsentrasi semakin lemah, bagaimana agenda
penguatan negara kesatuan bisa dijamin?
KL mana saja yang sudah menerapkan kebijakan ini? Adakah evaluasi
terhadap kendala, masalah atau dampak dari kebijakan ini? Jika
sudah, apa rencana tindak lanjut kedepan?
Perintah pengalihan dana dekonsentrasi menjadi DAK secara teknis
sulit dilakukan karena dana dekonsentrasi tidak boleh digunakan
untuk kegiatan fisik, sementara DAK justru lebih banyak untuk
mendukung proyek fisik. Bagaimana menjembatani gap ini dan
kompromi seperti apa yang ditempuh?
DEKONSENTRASI
UPT, Kantor Regional, Pusat, atau unit kerja K/L di daerah
(selain yang menjalankan urusan absolut pemerintah) apakah
juga masuk dalam kategori sebagai “Instansi Vertikal”?
Jika Ya:
Bukankah program kerja mereka harus disebut sebagai
program dekonsentrasi, dan anggarannya juga anggaran
dekonsentrasi?
Bukankah program dan anggaran unit K/L di daerah tadi harus
dikoordinasikan oleh Gubernur selaku wakil pemerintah?
Sesuai dengan definisi “dekonsentrasi” sebagai “pelimpahan
wewenang”, bukankah seharusnya ada pelimpahan wewenang
dari pimpinan K/L kepada unit kerja K/L tersebut?
Jika Tidak, status kelembagaan unit K/L di daerah tersebut
tidak sesuai dengan definisi dekonsentrasi. Artinya, bukan
perangkat daerah, bukan perangkat pusat sepenuhnya
(karena berada di daerah), dan bukan pula Instansi Vertikal?
Lantas, model kelembagaan apa unit kerja semacam ini?
DEKONSENTRASI
Menurut UU No. 32/2004, wakil pemerintah adalah
kedudukan dan peran yang dibebankan kepada Gubernur
secara ex-officio (karena jabatannya), dan bukan pada
institusi. Apakah tidak lebih baik fungsi itu melekat pada
Gubernur selaku KDH, sehingga perangkat daerah secara
otomatis juga menjalankan fungsi ganda?
Apakah gubernur yang memiliki peran ganda sebagai KDH
dan sekaligus sebagai Wakil Pemerintah ini dapat
dikatakan sebagai fused-model dalam otonomi daerah
seperti konsep UU No. 5/1974 ?
Secara normatif maupun empiris, kedudukan Wakil
Pemerintah tidaklah sekuat Kepala Wilayah. Ketiadaan
perangkat kelembagaan Wakil Pemerintah adalah salah
satu penyebabnya. Apakah konsep Wakil Pemerintah ini
masih perlu dipertahankan (jika hanya menajdi
formalitas)?
DEKONSENTRASI … cont.
Bagaimana mewujudkan keseimbangan peran gubernur
selaku wakil pemerintah dan selaku kepala daerah ?
Bagaimana peran dan tugas bupati/walikota dalam
kerangka dekonsentrasi? Apakah di tingkat
kabupaten/kota memang tidak dibutuhkan seorang wakil
pemerintah?
o Dengan tidak adanya wakil pemerintah di kabupaten/kota,
apakah bupati/walikota cukup hanya sebagai representasi
rakyat?
o Dengan terpisahnya fungsi desentralisasi dan dekonsentrasi
(split-model), bagaimana menjamin kepentingan
pemerintah dapat terselenggara dengan baik di
kabupaten/kota?
PROGRAM & ANGGARAN
Banyak pihak mensinyalir bahwa ada duplikasi atau
tumpang tindih antara program/anggaran K/L dengan
program/anggaran yang didekonsentrasikan; atau
antara program/anggaran dekonsentrasi dengan
program/anggaran provinsi. Bagaimana pandangan
bapak/ibu, apakah memperkuat indikasi tersebut
atau ada pendapat lain?
Bagaimana mengintegrasikan program dekonsentrasi
dengan program atau prioritas pembangunan
daerah?
DEKONSENTRASI
Menurut analisis bapak/ibu, bagaimana konstruksi
dekonsentrasi yang lebih ideal dalam konteks revisi
UU No. 32/2004?
Bagaimana model kelembagaan dan pengelolaan
keuangan dekonsentrasi yang sebaiknya?
Bagaimana mekanisme perencanaan dan model
pertanggungjawaban yang baik dalam
penyelenggaraan fungsi dekonsentrasi?
Jakarta, 30 Juni 2014
DESEN DEKON
UNITARY

More Related Content

What's hot

RENSTRA SKPD
 RENSTRA SKPD RENSTRA SKPD
RENSTRA SKPD93220872
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah Dadang Solihin
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Dadang Solihin
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD Dadang Solihin
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRDTugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRDDadang Solihin
 
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022BappedaLampungUtara
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahSiti Sahati
 
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdfTatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdfBappedaLampungUtara
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Rusman R. Manik
 
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZRingkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZRusman R. Manik
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANDadang Solihin
 
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan DaerahPengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 

What's hot (20)

RENSTRA SKPD
 RENSTRA SKPD RENSTRA SKPD
RENSTRA SKPD
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
 
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRDTugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
 
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
 
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdfTatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
 
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
 
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZRingkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Presentasi musrenbang
Presentasi musrenbangPresentasi musrenbang
Presentasi musrenbang
 
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan DaerahPengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 

Similar to Membedah Permasalahan Dekonsentrasi dan Proyeksi Untuk Rekonstruksi Kebijakan di Masa Mendatang

Relevansi Dekonsentrasi di Era Desentralisasi: Studi Efektivitas Pengelolaan ...
Relevansi Dekonsentrasi di Era Desentralisasi: Studi Efektivitas Pengelolaan ...Relevansi Dekonsentrasi di Era Desentralisasi: Studi Efektivitas Pengelolaan ...
Relevansi Dekonsentrasi di Era Desentralisasi: Studi Efektivitas Pengelolaan ...Tri Widodo W. UTOMO
 
Rekomendasi Untuk Rekonstruksi Kebijakan Dekonsentrasi
Rekomendasi Untuk Rekonstruksi Kebijakan DekonsentrasiRekomendasi Untuk Rekonstruksi Kebijakan Dekonsentrasi
Rekomendasi Untuk Rekonstruksi Kebijakan DekonsentrasiTri Widodo W. UTOMO
 
Kajian Pengembangan Desentralisasi Asimetris
Kajian Pengembangan Desentralisasi AsimetrisKajian Pengembangan Desentralisasi Asimetris
Kajian Pengembangan Desentralisasi AsimetrisKrismiyati Tasrin
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...Hendri Sivilianto
 
04 materi buku informasi
04 materi buku informasi04 materi buku informasi
04 materi buku informasiNda Handara
 
Kuliah Minggu I Map Ugm
Kuliah Minggu I Map UgmKuliah Minggu I Map Ugm
Kuliah Minggu I Map Ugmbethayudha
 
Manajemen Kebijakan (Policy Management)
Manajemen Kebijakan (Policy Management)Manajemen Kebijakan (Policy Management)
Manajemen Kebijakan (Policy Management)Tri Widodo W. UTOMO
 
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi Tri Widodo W. UTOMO
 
implementasi-pp-no41-th-2007-di-merauke.ppt
implementasi-pp-no41-th-2007-di-merauke.pptimplementasi-pp-no41-th-2007-di-merauke.ppt
implementasi-pp-no41-th-2007-di-merauke.pptastanitap
 
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintahProposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintahOperator Warnet Vast Raha
 
Analisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
Analisis Kebijakan Publik Manajemen KepegawaianAnalisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
Analisis Kebijakan Publik Manajemen KepegawaianMuhammad Sharip
 
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...Dadang Solihin
 
Administrasi Negara, LAN dan Manajemen Kajian
Administrasi Negara, LAN dan Manajemen KajianAdministrasi Negara, LAN dan Manajemen Kajian
Administrasi Negara, LAN dan Manajemen KajianTri Widodo W. UTOMO
 
Desentralisasi
DesentralisasiDesentralisasi
Desentralisasiadysintang
 

Similar to Membedah Permasalahan Dekonsentrasi dan Proyeksi Untuk Rekonstruksi Kebijakan di Masa Mendatang (20)

Relevansi Dekonsentrasi di Era Desentralisasi: Studi Efektivitas Pengelolaan ...
Relevansi Dekonsentrasi di Era Desentralisasi: Studi Efektivitas Pengelolaan ...Relevansi Dekonsentrasi di Era Desentralisasi: Studi Efektivitas Pengelolaan ...
Relevansi Dekonsentrasi di Era Desentralisasi: Studi Efektivitas Pengelolaan ...
 
Rekomendasi Untuk Rekonstruksi Kebijakan Dekonsentrasi
Rekomendasi Untuk Rekonstruksi Kebijakan DekonsentrasiRekomendasi Untuk Rekonstruksi Kebijakan Dekonsentrasi
Rekomendasi Untuk Rekonstruksi Kebijakan Dekonsentrasi
 
Kajian Pengembangan Desentralisasi Asimetris
Kajian Pengembangan Desentralisasi AsimetrisKajian Pengembangan Desentralisasi Asimetris
Kajian Pengembangan Desentralisasi Asimetris
 
Arah dan Strategi Reformasi LAN
Arah dan Strategi Reformasi LANArah dan Strategi Reformasi LAN
Arah dan Strategi Reformasi LAN
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Executive and Direct...
 
04 materi buku informasi
04 materi buku informasi04 materi buku informasi
04 materi buku informasi
 
Kuliah Minggu I Map Ugm
Kuliah Minggu I Map UgmKuliah Minggu I Map Ugm
Kuliah Minggu I Map Ugm
 
Manajemen Kebijakan (Policy Management)
Manajemen Kebijakan (Policy Management)Manajemen Kebijakan (Policy Management)
Manajemen Kebijakan (Policy Management)
 
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi
Membangun Indonesia Inklusif Tanpa Diskriminasi
 
implementasi-pp-no41-th-2007-di-merauke.ppt
implementasi-pp-no41-th-2007-di-merauke.pptimplementasi-pp-no41-th-2007-di-merauke.ppt
implementasi-pp-no41-th-2007-di-merauke.ppt
 
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintahProposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
 
Analisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
Analisis Kebijakan Publik Manajemen KepegawaianAnalisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
Analisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
 
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...
Pengaruh Kebijakan Otonomi Daerah: Implementasi dan Permasalahannya terhadap ...
 
Perancangan Policy Brief
Perancangan Policy BriefPerancangan Policy Brief
Perancangan Policy Brief
 
Administrasi Negara, LAN dan Manajemen Kajian
Administrasi Negara, LAN dan Manajemen KajianAdministrasi Negara, LAN dan Manajemen Kajian
Administrasi Negara, LAN dan Manajemen Kajian
 
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
 
Desentralisasi
DesentralisasiDesentralisasi
Desentralisasi
 
Desentralisasi
DesentralisasiDesentralisasi
Desentralisasi
 
Desentralisasi
DesentralisasiDesentralisasi
Desentralisasi
 
Kepemipinan
KepemipinanKepemipinan
Kepemipinan
 

More from Tri Widodo W. UTOMO

Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarTri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightTri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 

More from Tri Widodo W. UTOMO (20)

Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
 

Membedah Permasalahan Dekonsentrasi dan Proyeksi Untuk Rekonstruksi Kebijakan di Masa Mendatang

  • 1. FGD / Expert Panel I dalam rangka Penelitian “Relevansi Dekonsentrasi Sebagai Instrumen Pemerintah Dalam Mendukung Kebijakan Nasional di Daerah di Era Desentralisasi” Jakarta, 30 Juni 2014 DESEN DEKON UNITARY
  • 3. FGD / EXPERT PANEL FGD I (30-6-2014) Bagian dari pengumpulan data; Berfungsi untuk memverifikasi policy issues & research questions; Fokus pada pemetaan masalah dan hubungan kausalitasnya; Akan digabung dengan data sekunder & hasil wwancara untuk memperkuat validitas data penelitian. FGD II (est. Akhir Ags) Dilakukan setelah tahap analisis / interpretasi data; Berfungsi untuk memverifikasi hasil analisis, temuan, dan rekomendasi; Fokus pada hasil penelitian untuk memperkuat validitas hasil & rekomendasi, sehingga memperkuat probabilitas untuk implementasi yang lebih baik.
  • 4. PENELITIAN “Bagaimanakah sesungguhnya relevansi dekonsentrasi dalam mendukung kebijakan nasional di daerah dan memperkuat pembangunan daerah otonom?”
  • 5. DERAJATNYA (Wajib – Pilihan, Hapuskan) SUBSTANSI- NYA (Jenis Program) SUBYEKNYA (Pusat, Instansi Vertikal, Daerah) Menjawab sejauh mana relevansi dekonsentrasi sbg instrumen pemerintah (pusat) dalam menjamin terlaksananya kebijakan nasional di daerah serta memperkuat pembangunan daerah otonom. yang DIINGINKAN
  • 6. DEKONSENTRASI Apa sesungguhnya urgensi dari asas dekonsentrasi dalam sistem pemerintahan kita? Apakah dekonsentrasi adalah satu-satunya alat pemerintah untuk mendukung dan menjamin terselenggaranya kepentingannya di daerah, atau untuk memenuhi urgensi tadi? Apakah jika program/anggaran dekonsentrasi yang dilimpahkan kepada wakil pemerintah dihapus, maka kepentingan pemerintah (nasional) tidak terlaksana dengan baik di daerah? Adakah dampak yang sangat mendasar jika dekonsentrasi kepada wakil pemerintah dihapus saja, sehingga tersisa dekonsentrasi untuk instansi vertikal saja?
  • 7. DEKONSENTRASI • Mendekatkan akses masyarakat kepada aparat pusat, meningkatkan mobilisasi sumber daya (Turner, 2002); • Mengkombinasikan tindakan pemerintah pusat & daerah. membuat pemerintah lebih sensitif dalam pengambilan keputusan, serta menciptakan prosedur yg lebih kompetitif (Bizet, 2002); • Mendapatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan umum, serta untuk menjamin hubungan yg serasi antara Pemerintah dan Daerah, serta antar Daerah (PP 39/2001 jo. PP 7/2008) Apakah manfaat itu terjadi di Indonesia? Jika Ya, apa indikatornya; Jika Tidak, mengapa?
  • 8. DEKONSENTRASI Apa saja kriteria yang sebaiknya digunakan untuk menentukan suatu urusan/program sebagai urusan/program dekonsentrasi? Menurut pengamatan bapak/ibu, apakah pemerintah pusat (cq. Kementerian/Lembaga) sudah memiliki dan menerapkan kriteria urusan/program dekonsentrasi dengan benar?
  • 9. DEKONSENTRASI Jika kebijakan pengalihan anggaran dekonsentrasi menjadi DAK sudah terealisasi, apa sumber pendanaan pengganti untuk urusan dekonsentrasi? Jika tidak ada penggantinya, maka urusan dekonsentrasi tidak dapat diimplementasikan. Ini berarti pula urusan dekonsentrasi akan terhapus dari sistem penyelenggaraan pemerintahan, atau paling tidak semakin memperkecil peranan dekonsentrasi. Apakah seperti ini arah regulasi kedepan? Jika peran dekonsentrasi semakin lemah, bagaimana agenda penguatan negara kesatuan bisa dijamin? KL mana saja yang sudah menerapkan kebijakan ini? Adakah evaluasi terhadap kendala, masalah atau dampak dari kebijakan ini? Jika sudah, apa rencana tindak lanjut kedepan? Perintah pengalihan dana dekonsentrasi menjadi DAK secara teknis sulit dilakukan karena dana dekonsentrasi tidak boleh digunakan untuk kegiatan fisik, sementara DAK justru lebih banyak untuk mendukung proyek fisik. Bagaimana menjembatani gap ini dan kompromi seperti apa yang ditempuh?
  • 10. DEKONSENTRASI UPT, Kantor Regional, Pusat, atau unit kerja K/L di daerah (selain yang menjalankan urusan absolut pemerintah) apakah juga masuk dalam kategori sebagai “Instansi Vertikal”? Jika Ya: Bukankah program kerja mereka harus disebut sebagai program dekonsentrasi, dan anggarannya juga anggaran dekonsentrasi? Bukankah program dan anggaran unit K/L di daerah tadi harus dikoordinasikan oleh Gubernur selaku wakil pemerintah? Sesuai dengan definisi “dekonsentrasi” sebagai “pelimpahan wewenang”, bukankah seharusnya ada pelimpahan wewenang dari pimpinan K/L kepada unit kerja K/L tersebut? Jika Tidak, status kelembagaan unit K/L di daerah tersebut tidak sesuai dengan definisi dekonsentrasi. Artinya, bukan perangkat daerah, bukan perangkat pusat sepenuhnya (karena berada di daerah), dan bukan pula Instansi Vertikal? Lantas, model kelembagaan apa unit kerja semacam ini?
  • 11. DEKONSENTRASI Menurut UU No. 32/2004, wakil pemerintah adalah kedudukan dan peran yang dibebankan kepada Gubernur secara ex-officio (karena jabatannya), dan bukan pada institusi. Apakah tidak lebih baik fungsi itu melekat pada Gubernur selaku KDH, sehingga perangkat daerah secara otomatis juga menjalankan fungsi ganda? Apakah gubernur yang memiliki peran ganda sebagai KDH dan sekaligus sebagai Wakil Pemerintah ini dapat dikatakan sebagai fused-model dalam otonomi daerah seperti konsep UU No. 5/1974 ? Secara normatif maupun empiris, kedudukan Wakil Pemerintah tidaklah sekuat Kepala Wilayah. Ketiadaan perangkat kelembagaan Wakil Pemerintah adalah salah satu penyebabnya. Apakah konsep Wakil Pemerintah ini masih perlu dipertahankan (jika hanya menajdi formalitas)?
  • 12. DEKONSENTRASI … cont. Bagaimana mewujudkan keseimbangan peran gubernur selaku wakil pemerintah dan selaku kepala daerah ? Bagaimana peran dan tugas bupati/walikota dalam kerangka dekonsentrasi? Apakah di tingkat kabupaten/kota memang tidak dibutuhkan seorang wakil pemerintah? o Dengan tidak adanya wakil pemerintah di kabupaten/kota, apakah bupati/walikota cukup hanya sebagai representasi rakyat? o Dengan terpisahnya fungsi desentralisasi dan dekonsentrasi (split-model), bagaimana menjamin kepentingan pemerintah dapat terselenggara dengan baik di kabupaten/kota?
  • 13. PROGRAM & ANGGARAN Banyak pihak mensinyalir bahwa ada duplikasi atau tumpang tindih antara program/anggaran K/L dengan program/anggaran yang didekonsentrasikan; atau antara program/anggaran dekonsentrasi dengan program/anggaran provinsi. Bagaimana pandangan bapak/ibu, apakah memperkuat indikasi tersebut atau ada pendapat lain? Bagaimana mengintegrasikan program dekonsentrasi dengan program atau prioritas pembangunan daerah?
  • 14. DEKONSENTRASI Menurut analisis bapak/ibu, bagaimana konstruksi dekonsentrasi yang lebih ideal dalam konteks revisi UU No. 32/2004? Bagaimana model kelembagaan dan pengelolaan keuangan dekonsentrasi yang sebaiknya? Bagaimana mekanisme perencanaan dan model pertanggungjawaban yang baik dalam penyelenggaraan fungsi dekonsentrasi?
  • 15. Jakarta, 30 Juni 2014 DESEN DEKON UNITARY