pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx

U
Khairul Ummi, M.Kom
Part-11
Alasan perlu di kembangkannya sistem bisnis :
a. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang
lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :
1. Ketidakberesan sistem yang lama Ketidak beresan dalam sistem yang lama
menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang
diharapkan. Hal ini dapat disebabkan karena: kecurangan, kesalahan yang tidak
disengaja, kurang efisiennya operasi, pelanggaran kebijakan manajemen.
2. Pertumbuhan organisasi Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume
pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru
menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak
efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang
dibutuhkan manajemen.
b. Untuk meraih kesempatan (opportunities) Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat,
kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya
strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-
kesempatan dan peluangpeluang pasar sehingga teknologi informasi perlu digunakan
untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
c. Adanya instruksi-instruksi (directives) Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi
karena adanya instruksi dari pimpinan ataupun dari luar organisasi seperti peraturan
pemerintah.
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Pada setiap
investasi modal harus mempertimbangkan:
a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
Investor harus memeriksa semua alternatif yang ada dengan melihat opportunity
cost dari masing-masing alternative.
b. Investasi yang terbaik harus bernilai Manfaat (benefit) atau hasil baliknya harus
lebih besar dari biaya untuk memperolehnya (cost).
Cost-benefit analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek investasi
tsb bernilai atau tidak.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses
pengembangan system Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan
beberapa tahapan kerja & melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu
team untuk menjalankannya.
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
Tahapan Utama Siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari:
 Perencanaan Sistem (systems planning)
 Analisis Sistem (systems analysis )
 Perancangan Sistem (systems design)
 Seleksi Sistem (systems selection)
 Implementasi & pemeliharaan sistem (system implementation & maintenance)
Metodologi Pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur,
konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka
pemikiran) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.
Urut-urutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma.
1. Functional decomposition methodologies
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem
subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami,
dirancang dan ditetapkan. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah
:
- HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
- Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
- Information Hiding
2. Data Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.
Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
a. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan
secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam
modulmodul di sistem. Metode ini terdiri dari: - SADT (Structured Analysis and
Design Techniques) - Composite Design - SSAD (Structured System Analysis
and Design)
b. Data Structured oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Metode
ini terdiri dari:
- JSD (Jackson‟s System Development)
- W/O (Warnier/Orr)
3. Prescriptive Methodologies
Contoh dari metode ini adalah ISDOS (Information System Design dan
Optimization System), yang mengotomatisasi proses pengembangan sistem
informasi. ISDOS mempunyai dua komponen yaitu PSL yang merupakan
suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine
readable form dan PSA yang merupakan paket perangkat lunak yang mirip
dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data
yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output
laporan.
Berdasarkan metodologi :
1. Pendekatan Klasik (Clasical approach )
Disebut juga pengembangan tradisional / konvensional merupakan pengembangan sistem
dengan mengikuti tahapan pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa
pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan pada system life cycle.
Masalah yang dihadapi dengan pendekatan klasik adalah:
 Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.
 Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal
 Kemungkinan kesalahan sistem besar
 Keberhasilan sistem kurang terjamin
 Masalah dalam penerapan sistem
2. Pendekatan Terstruktur (structured approach )
Pendekatan ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan
teknik-teknik (techniques) yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
Berdasarkan cara menentukan kebutuhan sistem :
a. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach )
Pendekatan dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi
dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani
transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi
berdasarkan transaksi tsb. (merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik disebut
juga data analysis) .
b. Pendekatan Atas Bawah (Top down approach)
Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai
dengan mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi, kemudian
dilakukan analisis kebutuhan informasi, lalu proses turun ke pemrosesan
transaksi (merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur disebut juga decision
analysis )
Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Pendekatan system
yang diaplikasikan untuk perkembangan dari pemecahan sistem informasi disebut
dengan siklus hidup perkembangan sistem (SDLC).
a. Perencanaan sistem Melakukan evaluasi proyek sistem dan memberikan prioritas
untuk setiap proyek.
Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan. Kelayakan
suatu proyek dinilai dari beberapa sudat pandang yakni:
 Kelayakan teknis Ditinjau dari penggunaan teknologi yang ada dan teknologi
yang baru dibutuhkan.
 Kelayakan ekonomis Ditinjau dari kebutuhan dana guna menghitung estimasi
biaya untuk sistem yang diusulkan.
 Kelayakan legal Ditinjau darib peraturan dimana sistem itu dibuat, untuk
menentukan apakah sistem layak dan tidak bertentangan dengan hukum
setempat.
 Kelayakan operasional Ditinjau dari prosedur dan keahliah pegawai yang ada
untuk mendukung implemementasi sistem yang diusulkan serta pelatihan
yang diperlukan.
 Kelayakan jadwal Ditinjau dari waktu implementasi yang diharapkan/ telah
ditetapkan.
Selain kelayakan juga perlu dipertimbangkan faktor-faktor strategis (strategic
factors) yang berkaitan dengan dukungan sistem informasi dari sasaran bisnis
untuk setiap proyek yang diusulkan. Pertimbangan ini meliputi beberapa aspek
seperti :
 Produktivitas Digunakan untuk mengukur jumlah output yang dihasilkan dari
input yang digunakan. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau
menghilangkan biaya tambahan yang tidak berarti.
 Diferensiasi Digunakan untuk mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat
menawarkan produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan
pelayanan dari saingannya.
 Manajemen Sistem informasi menyediakan informasi untuk menolong manajer
dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan.
b. Analisa sistem
Analisa sistem digunakan untuk melakukan penilaian, identifikasi dan
evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam
pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan
kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi
jadwal untuk solusi yang berpotensi. Beberapa cara seperti wawancara,
kusioner, pengamatan langsung dapat digunakan untuk landasan analisa
sistem berjalan dan usulan untuk sistem baru.
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual Perancangan sistem dilakukan
untuk mendapatkan alternatif-alternatif perancangan konseptual dari
pandangan pemakai yang memungkinkan manajer dan pemakai untuk
memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka. Oleh
karenanya, dirancang proses dengan mengidentifikasikan input, proses,
kendali, database dan teknologi akan dirancang, laporan-laporan dan output
yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan
d. Evaluasi dan seleksi sistem Tahap evaluasi dan seleksi sistem ini ditujukan
untuk menilai kualitas sistem dan perbandingan manfaat yang didapt dengan
investasi yang dikeluarkan.
e. Perancangan sistem secara detail Membuat konsep yang sudah dievaluasi dan
diseleksi dirancang dan dijelaskan secara detail, baik untuk layar dan semua
atribut-atribut yang dalam proses input, tampilan dan format hasil laporan dan
layar output, database lengkap dengan kebijakan managementnya.
Setelah semua perancangan dilengkapi detil teknisnya, maka perlu dilakukan
review secara menyeluruh menemukan error dan kekurangan rancangan
sebelum implementasi dimulai. Jika error dan kekurangan atau sesuatu yang
hilang ditemukan sebelum implementasi sistem, sumber daya yang bernilai
dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan terhindari.
f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem Pada tahap ini,
sistem baru yang diusulkan telah selesai dikembangkan dan siap untuk
dimplementasikan. Beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah
kegiatan implementasi dan penjadwalan proyek.
g. Pemeliharaan Sistem Ditujukan untuk mengatasi masalah system yang terjadi
setelah implementasi dilangsungkan, pemeliharaan ditujukan untuk menjamin
fungsi operasional system baru serta melihat peluang untuk peningkatan
ataupun perbaikan atas kesalahan minor dari system baru tersebut.
 Fase Puncak Fase ini bukan merupakan awal dari sebuah siklus bisnis, tetapi ketika
berada di puncak, ekonomi berjalan dalam kecepatan dan kekuatan penuh. Jumlah
pekerja berada di/dekat dengan level maksimal, output gross domestic bruto (GDP)
dalam batas atas dan tingkat pendapatan mengalami peningkatan. Pada fase ini,
harga cenderung bergerak naik karena inflasi.
 Fase Resesi Fase ini merupakan penurunan, perusahaan berada dalam keadaan sulit
untuk merubah upah dan harga barang-barang pada sebuah ekonomi. Jika resesi ini
berlangsung lama maka akan mengakibatkan pertumbuhan negative bagi
perekonomian.
 Fase Depresi Pada fase ini ekonomi digambarkan dengan total produksi dan jumlah
pekerja, sedang berada di dasar penurunan dan tetap berada dilevel tersebut
menunggu siklus bisnis selanjutnya untuk mulai bergulir.
 Fase Ekspansi/pulih Ketika ekonomi sedang berusaha untuk pulih, ekonomi mulai
tumbuh dan bergerak kearah membaik. Jumlah pekerja, produksi dan pendapatan
mengalami peningkatan dan iklim bisnis mulai membaik.
1. Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis.
2. Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer.
3. Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing.
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Syarat suatu system adalah sebagai berikut:
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting
dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
1. Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi
2. Mendefinisikan Sasaran SI
3. Mendefinisikan dan memilih Strategi SI/TI
4. Membangun Rencana Implementasi
pert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
Ketika pengembangan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk
pengembangan solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut
Information Systems Development (pengembangan sistem informasi) atau Application
Development (pengembangan aplikasi).
System Approach digunakan dalam penyelesaian masalah dengan orientasi sistem
guna merumuskan masalah dan peluang serta mengembangkan solusi. Menganalisis
masalah dan memformulasikan solusi melibatkan aktivitas yang saling berhubungan di
bawah ini:
1. Kenali dan rumuskan Masalah atau Peluang dengan menggunakan pemikiran
sistem.
2. Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi sistem.
3. Pilih solusi sistem yang memenuhi persyaratan anda.
4. Desain solusi sistem yang dipilih.
5. Implementasikan dan evaluasi kesuksesan sistem yang telah didesain.
Pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi/ Information
Systems Development Cycle (siklus pengembangan sistem informasi), yang juga
dikenal sebagai System Development Life Cycle-SDLC (siklus hidup
pengembangan sistem) terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:
1. Investigasi
2. Analisis
3. Desain
4. Implementasi
5. Pemeliharaan
Proses pengembangan sistem sering kali melibatkan pembuatan prototipe.
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja,
atau prototipe, dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang
yang bisa digunakan oleh ahli system informasi dan praktisi bisnis. Pembuatan
prototipe juga membuka proses pengembangan aplikasi untuk pemakai akhir
karena pembuatan prototipe menyederhanakan dan mempercepat desain system
serta memungkinkan untuk mempercepat proses pengembangan yang lebih
tanggap atau disebut juga agile systems development.
1. System Investigation Stage (tahap investigasi sistem).
Tahap ini melibatkan pertimbangan proposal yang dihasilkan dari proses bisnis
dan teknologi informasi. Tahap investigasi juga termasuk studi awal solusi sistem
informasi yang diusulkan untuk memenuhi prioritas bisnis perusahaan, apa saja
informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang merupakan functional
requirement untuk desain sistem informasi baru.
Analisis sistem secara tradisional melibatkan studi yang rinci mengenai:
 Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir seperti anda sendiri.
 Aktivitas, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi yang saat ini
digunakan.
 Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi
anda, dan kepentingan pemilik bisnis lainnya yang mungkin menggunakan sistem ini.
2. Analisis Analisis system informasi adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-
bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikanperbaikannya.
Analisa dalam mengembangkan system baru terdiri dari:
 Analisis Organisasional
Ditujukan untuk mengetahui organisasi, struktur manajemen, pengguna, aktivitas bisnis, sistem lingkungan yang
terkait, dan sistem informasi terbaru. Pemakai akhir bisnis sering kali diikutsertakan dalam tim pengembangan
sistem.
 Analisis Sistem yang Ada
Ditujukan untuk mengetahui penggunaan hardware, software, jaringan, dan sumber daya manusia dalam mengolah
data menjadi informasi, seperti laporan dan tampilan, serta pengendalian system yang sudah ada.
 Analisis Persyaratan Fungsional
Ditujukan untuk menentukan kebutuhan jenis informasi oleh setiap aktiviats bisnis, tipe formatnya, volume, dan
frekuensi, serta waktu responsnya.
Persyaratan fungsional merupakan persyaratan informasi pemakai akhir yang tidak berkaitan dengan hardware,
software, jaringan, data, dan sumber daya manusia yang saat ini digunakan oleh pemakai akhir atau akan digunakan
dalam sistem yang baru.
3. Desain
Desain sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi
sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses
analisis sistem.
Desain meliputi:
o Desain Interface Pemakai
Memfokuskan pada bentuk desain yang menarik dan efisien dari input dan output
pemakai serta mudah digunakan.
o Spesifikasi Sistem
System Spesification mengembangkan interface pemakai dan produk aplikasi, struktur
database, serta pemrosesan dan prosedur pengendalian dengan melibatkan hardware,
software, jaringan, data, dan spesifikasi personel untuk sistem yang diusulkan.
4. Mengimplementasikan Sistem Baru
Pada tahap implementasi sistem melibatkan perolehan hardware, dan software,
pengembangan software, pengujian program dan prosedur, konversi sumber data,
dan berbagai alternatif konversi. Sering kali juga melibatkan pelatihan pemakai
akhir dan para ahli yang akan menjalankan sistem yang baru tersebut.
Implemenatsi dapat menjadi proses yang sulit dan memerlukan banyak waktu.
Implementasi merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan kesuksesan
sistem yang baru dikembangkan, karena meskipun sistem tersebut didesain
dengan baik, sistem tersebut akan gagal jika tidak diimplementasikan dengan
baik.
a) Konversi langsung
Implementasi sistem baru secara langsung dan menghentikan segera pemakaian
sistem lama. Konversi ini dapat dilakukan apabila:
Telah dilakukan pengecekan secara sistem ekstensif sehingga menghindari
kemungkinan kesalahan sistem.
Adanya toleransi terhadap waktu tunggu (Time Delay).
User dipaksa harus menggunakan sistem baru. Hal ini berkaitan dengan sifat dari
sistem baru yang akan diterapkan.
Resiko yang mungkin terjadi pada konversi dengan Direct Cut-Over ini adalah:
 Delay yang lama berakibat terjadi makin banyak kesalahan.
 User menggunakan sistem yang belum dikenal. Karena sifatnya memaksa user
untuk menggunakan, ada kemungkinan user tidak mengenali dengan baik
mengenai sistem baru tersebut.
 User tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama terhadap sistem
baru. Hal ini terkait dengan sifat sistem yang memaksa sehingga user tidak
punya pilihan untuk membandingkannya dengan sistem yang lain.
pert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
b) Konversi Paralel
Adalah implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian system
lama selama jangka waktu tertentu.
Keuntungan konversi parallel
 Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama, karena kedua sistem
dimungkinkan dilakukan secara bersamaan.
 Menambah rasa aman bagi user, karena proses pengalihan tidak berlangsung
seketika itu namun melalui proses peralihan paralel.
Kekurangan konversi paralel
 Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali lebih banyak untuk menangani sistem
lama dan sistem baru.
 Masalah biaya, hal ini terkait dengan penggunaan sumber daya yang lebih
banyak sehingga berimplikasi terhadap biaya yang relatif lebih mahal.
 Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem informasi yang baru
terhadap sistem lama.
c) Konversi Modular
Sering disebut pendekatan pilot project, adalah implementasi sistem baru ke dalam
organisasi secara sebagian-sebagian
Penggunaan metode ini sedikit lebih berisiko dibandingkan dengan metode
langsung dan lebih murah dibandingkan dengan metode paralel. Metode ini
memungkinkan untuk melokalisir dan melakukan koreksi sebelum konversi lebih
jauh diimplementasikan. Metode pilot lebih cocok digunakan apabila sistem baru
melibatkan prosedur baru dan perubahan yang drastis dalam hal perangkat
lunaknya.
pert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
d) Konversi Phase-In
Adalah mirip dengan konversi modular. Beda yang ada diantara keduanya adalah
terletak pada konversi modular membagi organisasi untuk implementasi sistem
baru, sedangkan pada konversi phase-in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.
Keuntungan menggunakan metode konversi phased in cut over
 User terlibat dalam konversi ini.
 Dapat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem/data.
Kerugian menggunakan metode konversi phased in cut over:
 Membutuhkan waktu yang lebih lama.
 Apabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan.
pert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
Setelah sistem diimplementasikan secara penuh dan digunakan dalam operasional
bisnis, fungsi pemeliharaan dimulai. System Maintenance (pemeliharaan sistem)
adalah pengawasan, evaluasi, dan modifikasi sistem bisnis operasional untuk
menghasilkan perbaikan yang lebih diinginkan atau perlu.
Pemeliharaan ditujukan untuk peningkatan sistem dalam hal kurva belajar, kegagalan
dan masalah lainnya yang muncul selama operasional sistem. Pemakai akhir dan
personel sistem informasi kemudian melakukan fungsi pemecahan masalah untuk
menentukan penyebab dan solusi atas masalahmasalah tersebut.
Aktivitas pemeliharaan mencakup post implementation review (tinjuan
pascaimplementasi) untuk memastikan bahwa sistem yang baru diimplementasikan
memenuhi tujuan bisnis yang ditetapkan. Kesalahan dalam pengembangan atau
tinjauan berkala atau audit sistem untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan
benar dan memenuhi tujuannya. Audit ini merupakan tambahan dari pengawasan
terus menerus terhadap sistem untuk melihat masalah potensial atau perubahan yang
diperlukan. Pemeliharaan juga mencakup modifikasi terhadap sistem yang telah
dibentuk karena perubahan dalam organisasi bisnis atau lingkungan bisnis.
Implementasi strategi bisnis dan teknologi informasi baru memerlukan
pengelolaan terhadap perubahan utama dalam dimensi organisasi kunci seperti
proses bisnis, struktur organisasi, peran manajerial, penugasan kerja karyawan,
dan hubungan di antara pemilik kepentingan yang muncul dari penyebaran sistem
informasi bisnis yang baru.
Salah satu kunci untuk menyelesaikan masalah end user resistance (resistensi pemakai
akhir) terhadap teknologi informasi yang baru adalah pendidikan dan pelatihan yang
memadai, keterlibatan pemakai akhir dalam perubahan organisasi dan dalam
pengembangan sistem informasi yang baru. Supaya system baru yang dikembangkan
mendapat sambutan yang baik, maka diperlukan beberapa pendekatan seperti:
 Libatkan sebanyak mungkin orang dalam perusahaan saat perencanaan bisnis dan
teknologi informasi untuk pengembangan aplikasi.
 Buat perubahan konstan menjadi bagian yang diharapkan dari budaya.
 Beritahukan ke setiap orang sebanyak mungkin mengenai segala sesuatu sesering
mungkin, sebaiknya secara pribadi.
 Berikan insentif keuangan dan pengakuan.
 Bekerjalah di dalam budaya perusahan, bukan di sekitarnya.
THANK YOU
1 de 43

Recomendados

Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi por
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi   Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi Indri Sukmawati Rahayu
2.5K vistas32 diapositivas
Peran sistem informasi manajemen pada perusahaan por
Peran sistem informasi manajemen pada perusahaanPeran sistem informasi manajemen pada perusahaan
Peran sistem informasi manajemen pada perusahaanputrirakhmawidianti
23K vistas9 diapositivas
Infrastruktur E-Commerce por
Infrastruktur E-CommerceInfrastruktur E-Commerce
Infrastruktur E-CommerceAbu Tholib
9.2K vistas20 diapositivas
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com por
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comAnalisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comCllszhr
66.6K vistas16 diapositivas
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia por
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaMaitsa Anggraini
76.7K vistas16 diapositivas
Pengendalian Internal Sistem informasi Manajemen por
Pengendalian Internal Sistem informasi ManajemenPengendalian Internal Sistem informasi Manajemen
Pengendalian Internal Sistem informasi ManajemenOktavianus Putra
5.7K vistas52 diapositivas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Keamanan sistem informasi por
Keamanan sistem informasiKeamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasiEko Mardianto
4.8K vistas43 diapositivas
Algoritma Apriori por
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Aprioridedidarwis
13.6K vistas24 diapositivas
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAD... por
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAD...TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAD...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAD...Ananda Putri Pratami
7K vistas16 diapositivas
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar por
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarJudianto Nugroho
12.2K vistas44 diapositivas
Sistem informasi manufaktur por
Sistem informasi manufakturSistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufakturuniversitas indraprasta
33.6K vistas22 diapositivas
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi por
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Hendy Surjono
5.2K vistas40 diapositivas

La actualidad más candente(20)

Keamanan sistem informasi por Eko Mardianto
Keamanan sistem informasiKeamanan sistem informasi
Keamanan sistem informasi
Eko Mardianto4.8K vistas
Algoritma Apriori por dedidarwis
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Apriori
dedidarwis13.6K vistas
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAD... por Ananda Putri Pratami
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAD...TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAD...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAD...
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar por Judianto Nugroho
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Judianto Nugroho12.2K vistas
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi por Hendy Surjono
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Hendy Surjono5.2K vistas
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi por Fitriyana Migumi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiEtika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Fitriyana Migumi6.4K vistas
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek por jelitawidyastuti
Peranan sistem informasi manajemen pada GojekPeranan sistem informasi manajemen pada Gojek
Peranan sistem informasi manajemen pada Gojek
jelitawidyastuti58.8K vistas
Penerapan electronic data interchange por Efni Yulianti
Penerapan electronic data interchangePenerapan electronic data interchange
Penerapan electronic data interchange
Efni Yulianti6.9K vistas
Proposal bisnis startup rumah dana por Aulya Yarzuki
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah dana
Aulya Yarzuki4.3K vistas
Penerapan decision support system dalam perusahaan por putrirakhma13
Penerapan decision support system dalam perusahaanPenerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaan
putrirakhma1324.3K vistas
Makalah pendekatan sistem por nessa_ti
Makalah pendekatan sistemMakalah pendekatan sistem
Makalah pendekatan sistem
nessa_ti8.2K vistas
Tugas sim sistem pengambilan keputusan por Theresia Magdalena
Tugas sim   sistem pengambilan keputusanTugas sim   sistem pengambilan keputusan
Tugas sim sistem pengambilan keputusan
Theresia Magdalena11.7K vistas
Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1) por Rahul Aulia
Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)
Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)
Rahul Aulia20.5K vistas
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO) por YolaRiyana
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
YolaRiyana27.9K vistas
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional por Judianto Nugroho
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Judianto Nugroho15.9K vistas
ppt Sistem informasi manajemen por rin_oktarina
ppt Sistem informasi manajemenppt Sistem informasi manajemen
ppt Sistem informasi manajemen
rin_oktarina17.4K vistas

Similar a pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx

Meeting 2 pengembangan sistem por
Meeting 2   pengembangan sistemMeeting 2   pengembangan sistem
Meeting 2 pengembangan sistemUniversitas Teknokrat Indonesia
653 vistas31 diapositivas
APS 3 - Pengembangan Sistem.ppt por
APS 3 - Pengembangan Sistem.pptAPS 3 - Pengembangan Sistem.ppt
APS 3 - Pengembangan Sistem.pptraden_istian
1 vista58 diapositivas
Pengembangan sistem informasi por
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiD Istigfarin
22.9K vistas20 diapositivas
Pengembangan sistem informasi por
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiRhara Apriliant
6.2K vistas21 diapositivas
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi por
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem InformasiDiktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem InformasiJacob Dwi Cristian Umboh
2.1K vistas40 diapositivas
Bab 3 pengembangan si por
Bab 3 pengembangan siBab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan siRif'at Hm
1.9K vistas18 diapositivas

Similar a pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx(20)

APS 3 - Pengembangan Sistem.ppt por raden_istian
APS 3 - Pengembangan Sistem.pptAPS 3 - Pengembangan Sistem.ppt
APS 3 - Pengembangan Sistem.ppt
raden_istian1 vista
Pengembangan sistem informasi por D Istigfarin
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasi
D Istigfarin22.9K vistas
Pengembangan sistem informasi por Rhara Apriliant
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasi
Rhara Apriliant6.2K vistas
Bab 3 pengembangan si por Rif'at Hm
Bab 3 pengembangan siBab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan si
Rif'at Hm1.9K vistas
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi... por Annidafatra
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...
Annidafatra101 vistas
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ... por Aprilia Rahmawati
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...
Aprilia Rahmawati62 vistas
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf... por Afifahkhoiriyah
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
Afifahkhoiriyah30 vistas
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGEMBANGAN SIST... por LisaniahAmini
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGEMBANGAN SIST...TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGEMBANGAN SIST...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGEMBANGAN SIST...
LisaniahAmini30 vistas
Pendekatan untuk-membangun-sistem por Ihsan Nurhalim
Pendekatan untuk-membangun-sistemPendekatan untuk-membangun-sistem
Pendekatan untuk-membangun-sistem
Ihsan Nurhalim1.7K vistas
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE... por sevrindaanggia
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...
sevrindaanggia141 vistas
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, pengembangan siste... por Pratiwi Rosantry
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, pengembangan siste...Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, pengembangan siste...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, pengembangan siste...
Pratiwi Rosantry370 vistas
9,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,information in implementation... por ameliaangesti
9,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,information in implementation...9,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,information in implementation...
9,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,information in implementation...
ameliaangesti97 vistas
Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa... por RinaApriyani97
Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...
Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...
RinaApriyani97147 vistas
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017 por fathiamunaf
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
fathiamunaf81 vistas
9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali, information in implementation, ... por RonnaAzaniDwiSeptian
9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali,  information in implementation, ...9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali,  information in implementation, ...
9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali, information in implementation, ...

pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx

  • 2. Alasan perlu di kembangkannya sistem bisnis : a. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa : 1. Ketidakberesan sistem yang lama Ketidak beresan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan karena: kecurangan, kesalahan yang tidak disengaja, kurang efisiennya operasi, pelanggaran kebijakan manajemen. 2. Pertumbuhan organisasi Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
  • 3. b. Untuk meraih kesempatan (opportunities) Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan- kesempatan dan peluangpeluang pasar sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. c. Adanya instruksi-instruksi (directives) Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi dari pimpinan ataupun dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
  • 4. 1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen 2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Pada setiap investasi modal harus mempertimbangkan: a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi Investor harus memeriksa semua alternatif yang ada dengan melihat opportunity cost dari masing-masing alternative. b. Investasi yang terbaik harus bernilai Manfaat (benefit) atau hasil baliknya harus lebih besar dari biaya untuk memperolehnya (cost). Cost-benefit analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek investasi tsb bernilai atau tidak.
  • 5. 3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik 4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan system Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja & melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk menjalankannya. 5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut 6. Jangan takut membatalkan proyek 7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
  • 6. Tahapan Utama Siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari:  Perencanaan Sistem (systems planning)  Analisis Sistem (systems analysis )  Perancangan Sistem (systems design)  Seleksi Sistem (systems selection)  Implementasi & pemeliharaan sistem (system implementation & maintenance)
  • 7. Metodologi Pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Urut-urutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma.
  • 8. 1. Functional decomposition methodologies Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah : - HIPO (Hierarchy plus Input Process Output) - Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR) - Information Hiding
  • 9. 2. Data Oriented Methodologies Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu : a. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modulmodul di sistem. Metode ini terdiri dari: - SADT (Structured Analysis and Design Techniques) - Composite Design - SSAD (Structured System Analysis and Design) b. Data Structured oriented methodologies Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Metode ini terdiri dari: - JSD (Jackson‟s System Development) - W/O (Warnier/Orr)
  • 10. 3. Prescriptive Methodologies Contoh dari metode ini adalah ISDOS (Information System Design dan Optimization System), yang mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai dua komponen yaitu PSL yang merupakan suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine readable form dan PSA yang merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.
  • 11. Berdasarkan metodologi : 1. Pendekatan Klasik (Clasical approach ) Disebut juga pengembangan tradisional / konvensional merupakan pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan pada system life cycle. Masalah yang dihadapi dengan pendekatan klasik adalah:  Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.  Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal  Kemungkinan kesalahan sistem besar  Keberhasilan sistem kurang terjamin  Masalah dalam penerapan sistem 2. Pendekatan Terstruktur (structured approach ) Pendekatan ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
  • 12. Berdasarkan cara menentukan kebutuhan sistem : a. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach ) Pendekatan dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tsb. (merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik disebut juga data analysis) . b. Pendekatan Atas Bawah (Top down approach) Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi, kemudian dilakukan analisis kebutuhan informasi, lalu proses turun ke pemrosesan transaksi (merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur disebut juga decision analysis )
  • 13. Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Pendekatan system yang diaplikasikan untuk perkembangan dari pemecahan sistem informasi disebut dengan siklus hidup perkembangan sistem (SDLC).
  • 14. a. Perencanaan sistem Melakukan evaluasi proyek sistem dan memberikan prioritas untuk setiap proyek. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan. Kelayakan suatu proyek dinilai dari beberapa sudat pandang yakni:  Kelayakan teknis Ditinjau dari penggunaan teknologi yang ada dan teknologi yang baru dibutuhkan.  Kelayakan ekonomis Ditinjau dari kebutuhan dana guna menghitung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.  Kelayakan legal Ditinjau darib peraturan dimana sistem itu dibuat, untuk menentukan apakah sistem layak dan tidak bertentangan dengan hukum setempat.  Kelayakan operasional Ditinjau dari prosedur dan keahliah pegawai yang ada untuk mendukung implemementasi sistem yang diusulkan serta pelatihan yang diperlukan.  Kelayakan jadwal Ditinjau dari waktu implementasi yang diharapkan/ telah ditetapkan.
  • 15. Selain kelayakan juga perlu dipertimbangkan faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan dukungan sistem informasi dari sasaran bisnis untuk setiap proyek yang diusulkan. Pertimbangan ini meliputi beberapa aspek seperti :  Produktivitas Digunakan untuk mengukur jumlah output yang dihasilkan dari input yang digunakan. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak berarti.  Diferensiasi Digunakan untuk mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya.  Manajemen Sistem informasi menyediakan informasi untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan.
  • 16. b. Analisa sistem Analisa sistem digunakan untuk melakukan penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi. Beberapa cara seperti wawancara, kusioner, pengamatan langsung dapat digunakan untuk landasan analisa sistem berjalan dan usulan untuk sistem baru. c. Perancangan sistem secara umum / konseptual Perancangan sistem dilakukan untuk mendapatkan alternatif-alternatif perancangan konseptual dari pandangan pemakai yang memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka. Oleh karenanya, dirancang proses dengan mengidentifikasikan input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang, laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan
  • 17. d. Evaluasi dan seleksi sistem Tahap evaluasi dan seleksi sistem ini ditujukan untuk menilai kualitas sistem dan perbandingan manfaat yang didapt dengan investasi yang dikeluarkan. e. Perancangan sistem secara detail Membuat konsep yang sudah dievaluasi dan diseleksi dirancang dan dijelaskan secara detail, baik untuk layar dan semua atribut-atribut yang dalam proses input, tampilan dan format hasil laporan dan layar output, database lengkap dengan kebijakan managementnya. Setelah semua perancangan dilengkapi detil teknisnya, maka perlu dilakukan review secara menyeluruh menemukan error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan terhindari.
  • 18. f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem Pada tahap ini, sistem baru yang diusulkan telah selesai dikembangkan dan siap untuk dimplementasikan. Beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah kegiatan implementasi dan penjadwalan proyek. g. Pemeliharaan Sistem Ditujukan untuk mengatasi masalah system yang terjadi setelah implementasi dilangsungkan, pemeliharaan ditujukan untuk menjamin fungsi operasional system baru serta melihat peluang untuk peningkatan ataupun perbaikan atas kesalahan minor dari system baru tersebut.
  • 19.  Fase Puncak Fase ini bukan merupakan awal dari sebuah siklus bisnis, tetapi ketika berada di puncak, ekonomi berjalan dalam kecepatan dan kekuatan penuh. Jumlah pekerja berada di/dekat dengan level maksimal, output gross domestic bruto (GDP) dalam batas atas dan tingkat pendapatan mengalami peningkatan. Pada fase ini, harga cenderung bergerak naik karena inflasi.  Fase Resesi Fase ini merupakan penurunan, perusahaan berada dalam keadaan sulit untuk merubah upah dan harga barang-barang pada sebuah ekonomi. Jika resesi ini berlangsung lama maka akan mengakibatkan pertumbuhan negative bagi perekonomian.  Fase Depresi Pada fase ini ekonomi digambarkan dengan total produksi dan jumlah pekerja, sedang berada di dasar penurunan dan tetap berada dilevel tersebut menunggu siklus bisnis selanjutnya untuk mulai bergulir.  Fase Ekspansi/pulih Ketika ekonomi sedang berusaha untuk pulih, ekonomi mulai tumbuh dan bergerak kearah membaik. Jumlah pekerja, produksi dan pendapatan mengalami peningkatan dan iklim bisnis mulai membaik.
  • 20. 1. Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis. 2. Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer. 3. Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing.
  • 21. Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Syarat suatu system adalah sebagai berikut: 1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem. 4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem. 5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
  • 22. 1. Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi 2. Mendefinisikan Sasaran SI 3. Mendefinisikan dan memilih Strategi SI/TI 4. Membangun Rencana Implementasi
  • 24. Ketika pengembangan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk pengembangan solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut Information Systems Development (pengembangan sistem informasi) atau Application Development (pengembangan aplikasi). System Approach digunakan dalam penyelesaian masalah dengan orientasi sistem guna merumuskan masalah dan peluang serta mengembangkan solusi. Menganalisis masalah dan memformulasikan solusi melibatkan aktivitas yang saling berhubungan di bawah ini: 1. Kenali dan rumuskan Masalah atau Peluang dengan menggunakan pemikiran sistem. 2. Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi sistem. 3. Pilih solusi sistem yang memenuhi persyaratan anda. 4. Desain solusi sistem yang dipilih. 5. Implementasikan dan evaluasi kesuksesan sistem yang telah didesain.
  • 25. Pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi/ Information Systems Development Cycle (siklus pengembangan sistem informasi), yang juga dikenal sebagai System Development Life Cycle-SDLC (siklus hidup pengembangan sistem) terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut: 1. Investigasi 2. Analisis 3. Desain 4. Implementasi 5. Pemeliharaan
  • 26. Proses pengembangan sistem sering kali melibatkan pembuatan prototipe. Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja, atau prototipe, dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli system informasi dan praktisi bisnis. Pembuatan prototipe juga membuka proses pengembangan aplikasi untuk pemakai akhir karena pembuatan prototipe menyederhanakan dan mempercepat desain system serta memungkinkan untuk mempercepat proses pengembangan yang lebih tanggap atau disebut juga agile systems development.
  • 27. 1. System Investigation Stage (tahap investigasi sistem). Tahap ini melibatkan pertimbangan proposal yang dihasilkan dari proses bisnis dan teknologi informasi. Tahap investigasi juga termasuk studi awal solusi sistem informasi yang diusulkan untuk memenuhi prioritas bisnis perusahaan, apa saja informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang merupakan functional requirement untuk desain sistem informasi baru. Analisis sistem secara tradisional melibatkan studi yang rinci mengenai:  Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir seperti anda sendiri.  Aktivitas, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi yang saat ini digunakan.  Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi anda, dan kepentingan pemilik bisnis lainnya yang mungkin menggunakan sistem ini.
  • 28. 2. Analisis Analisis system informasi adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian- bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikannya. Analisa dalam mengembangkan system baru terdiri dari:  Analisis Organisasional Ditujukan untuk mengetahui organisasi, struktur manajemen, pengguna, aktivitas bisnis, sistem lingkungan yang terkait, dan sistem informasi terbaru. Pemakai akhir bisnis sering kali diikutsertakan dalam tim pengembangan sistem.  Analisis Sistem yang Ada Ditujukan untuk mengetahui penggunaan hardware, software, jaringan, dan sumber daya manusia dalam mengolah data menjadi informasi, seperti laporan dan tampilan, serta pengendalian system yang sudah ada.  Analisis Persyaratan Fungsional Ditujukan untuk menentukan kebutuhan jenis informasi oleh setiap aktiviats bisnis, tipe formatnya, volume, dan frekuensi, serta waktu responsnya. Persyaratan fungsional merupakan persyaratan informasi pemakai akhir yang tidak berkaitan dengan hardware, software, jaringan, data, dan sumber daya manusia yang saat ini digunakan oleh pemakai akhir atau akan digunakan dalam sistem yang baru.
  • 29. 3. Desain Desain sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem. Desain meliputi: o Desain Interface Pemakai Memfokuskan pada bentuk desain yang menarik dan efisien dari input dan output pemakai serta mudah digunakan. o Spesifikasi Sistem System Spesification mengembangkan interface pemakai dan produk aplikasi, struktur database, serta pemrosesan dan prosedur pengendalian dengan melibatkan hardware, software, jaringan, data, dan spesifikasi personel untuk sistem yang diusulkan.
  • 30. 4. Mengimplementasikan Sistem Baru Pada tahap implementasi sistem melibatkan perolehan hardware, dan software, pengembangan software, pengujian program dan prosedur, konversi sumber data, dan berbagai alternatif konversi. Sering kali juga melibatkan pelatihan pemakai akhir dan para ahli yang akan menjalankan sistem yang baru tersebut. Implemenatsi dapat menjadi proses yang sulit dan memerlukan banyak waktu. Implementasi merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan kesuksesan sistem yang baru dikembangkan, karena meskipun sistem tersebut didesain dengan baik, sistem tersebut akan gagal jika tidak diimplementasikan dengan baik.
  • 31. a) Konversi langsung Implementasi sistem baru secara langsung dan menghentikan segera pemakaian sistem lama. Konversi ini dapat dilakukan apabila: Telah dilakukan pengecekan secara sistem ekstensif sehingga menghindari kemungkinan kesalahan sistem. Adanya toleransi terhadap waktu tunggu (Time Delay). User dipaksa harus menggunakan sistem baru. Hal ini berkaitan dengan sifat dari sistem baru yang akan diterapkan.
  • 32. Resiko yang mungkin terjadi pada konversi dengan Direct Cut-Over ini adalah:  Delay yang lama berakibat terjadi makin banyak kesalahan.  User menggunakan sistem yang belum dikenal. Karena sifatnya memaksa user untuk menggunakan, ada kemungkinan user tidak mengenali dengan baik mengenai sistem baru tersebut.  User tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama terhadap sistem baru. Hal ini terkait dengan sifat sistem yang memaksa sehingga user tidak punya pilihan untuk membandingkannya dengan sistem yang lain.
  • 34. b) Konversi Paralel Adalah implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian system lama selama jangka waktu tertentu.
  • 35. Keuntungan konversi parallel  Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama, karena kedua sistem dimungkinkan dilakukan secara bersamaan.  Menambah rasa aman bagi user, karena proses pengalihan tidak berlangsung seketika itu namun melalui proses peralihan paralel. Kekurangan konversi paralel  Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali lebih banyak untuk menangani sistem lama dan sistem baru.  Masalah biaya, hal ini terkait dengan penggunaan sumber daya yang lebih banyak sehingga berimplikasi terhadap biaya yang relatif lebih mahal.  Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem informasi yang baru terhadap sistem lama.
  • 36. c) Konversi Modular Sering disebut pendekatan pilot project, adalah implementasi sistem baru ke dalam organisasi secara sebagian-sebagian Penggunaan metode ini sedikit lebih berisiko dibandingkan dengan metode langsung dan lebih murah dibandingkan dengan metode paralel. Metode ini memungkinkan untuk melokalisir dan melakukan koreksi sebelum konversi lebih jauh diimplementasikan. Metode pilot lebih cocok digunakan apabila sistem baru melibatkan prosedur baru dan perubahan yang drastis dalam hal perangkat lunaknya.
  • 38. d) Konversi Phase-In Adalah mirip dengan konversi modular. Beda yang ada diantara keduanya adalah terletak pada konversi modular membagi organisasi untuk implementasi sistem baru, sedangkan pada konversi phase-in yang dibagi adalah sistemnya sendiri. Keuntungan menggunakan metode konversi phased in cut over  User terlibat dalam konversi ini.  Dapat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem/data. Kerugian menggunakan metode konversi phased in cut over:  Membutuhkan waktu yang lebih lama.  Apabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan.
  • 40. Setelah sistem diimplementasikan secara penuh dan digunakan dalam operasional bisnis, fungsi pemeliharaan dimulai. System Maintenance (pemeliharaan sistem) adalah pengawasan, evaluasi, dan modifikasi sistem bisnis operasional untuk menghasilkan perbaikan yang lebih diinginkan atau perlu. Pemeliharaan ditujukan untuk peningkatan sistem dalam hal kurva belajar, kegagalan dan masalah lainnya yang muncul selama operasional sistem. Pemakai akhir dan personel sistem informasi kemudian melakukan fungsi pemecahan masalah untuk menentukan penyebab dan solusi atas masalahmasalah tersebut. Aktivitas pemeliharaan mencakup post implementation review (tinjuan pascaimplementasi) untuk memastikan bahwa sistem yang baru diimplementasikan memenuhi tujuan bisnis yang ditetapkan. Kesalahan dalam pengembangan atau tinjauan berkala atau audit sistem untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan benar dan memenuhi tujuannya. Audit ini merupakan tambahan dari pengawasan terus menerus terhadap sistem untuk melihat masalah potensial atau perubahan yang diperlukan. Pemeliharaan juga mencakup modifikasi terhadap sistem yang telah dibentuk karena perubahan dalam organisasi bisnis atau lingkungan bisnis.
  • 41. Implementasi strategi bisnis dan teknologi informasi baru memerlukan pengelolaan terhadap perubahan utama dalam dimensi organisasi kunci seperti proses bisnis, struktur organisasi, peran manajerial, penugasan kerja karyawan, dan hubungan di antara pemilik kepentingan yang muncul dari penyebaran sistem informasi bisnis yang baru.
  • 42. Salah satu kunci untuk menyelesaikan masalah end user resistance (resistensi pemakai akhir) terhadap teknologi informasi yang baru adalah pendidikan dan pelatihan yang memadai, keterlibatan pemakai akhir dalam perubahan organisasi dan dalam pengembangan sistem informasi yang baru. Supaya system baru yang dikembangkan mendapat sambutan yang baik, maka diperlukan beberapa pendekatan seperti:  Libatkan sebanyak mungkin orang dalam perusahaan saat perencanaan bisnis dan teknologi informasi untuk pengembangan aplikasi.  Buat perubahan konstan menjadi bagian yang diharapkan dari budaya.  Beritahukan ke setiap orang sebanyak mungkin mengenai segala sesuatu sesering mungkin, sebaiknya secara pribadi.  Berikan insentif keuangan dan pengakuan.  Bekerjalah di dalam budaya perusahan, bukan di sekitarnya.