SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Laporan Biologi > Jaringan Tumbuhan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada awal perkembangan tumbuhan semua sel-sel melakukan pembelahan diri. Namun,
dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel menjadi terbatas
pada bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah
diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem.[1]
Pada dasarnya pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan selain meristem
(contohnya jaringan meristem batang), tetapi jumlah pembelahan sangat terbatas. Sel-sel
meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfofisiologi (mengalami
diferensiasi) membentuk berbagai jaringan yang tidak mempunyai kemampuan untuk membelah
diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.[2]
Jaringan dewasa (permanent) adalah jaringan yang tidak meristematis. Dalam hal ini
jaringan yang termasuk jaringan dewasa yaitu, jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
penyokong dan jaringan pengangkut.[3]
B. Tujuan
Adapun tujuan pratikum pada percobaan kali ini adalah :
1. Untuk mengenal jaringan penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat akar, batang
dan daun monokotil dan dikotil
2. Untuk menjelaskan jaringan penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat akar,
batang dan daun monokotil dan dikotil.
C. Manfaat
Adapun manfaat pratikum pada percobaan kali ini adalah :
1. Dapat mengenal jaringan penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat akar, batang,
dan daun monokotil dan dikotil.
2. Dapat menjelaskan jaringan penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat akar,
batang, dan daun monokotil dan dikotil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.

a.
b.
c.
d.
e.

Pada dasarnya tumbuhan tersususn dari tiga bentuk organ utama yaitu,akar batang dan
daun. Sedangkan tiga organ tersebut dibentuk oleh tiga sistem jaringan utama yaitu, jaringan
dasar, jaringan dermal dan jaringan pembuluh. Ketiga sel jaringan tersebut berasal dari aktivitas
sel meristem apikal tunas dan akar. Selain itu juga berisi sejumlah kecil tipe-tipe sel yang
mengalami spesialisasi. Di awali dengan pembelahan sel,kemudian tumbuh dan mengalami
differensiasi membentuk jaringan dan fungsi-fungsi yang khusus.[4]
Sel jaringn dasar terdiri atas tiga sel utama yaitu sel parenkim, sklerenkim, kollenkim. Sel
parenkim ditemukan pada semua sistem jaringan, sel-sel parenkim adalah sel hidup. Sevara
umum memiliki kemampuan untuk membela kembali dan memiliki dinding sel primer yang
tipis. Sel-sel primer memiliki fungsi yang bervariasi.[5]
Jaringan tumbuhan terdiri dari atas dua :
Jaringan meristem
Jaringan yang terdiri dari sekelompok sel yang tetap dalam fase pembelahan. Sifat-sifat jaringan
meristem adalah sebagai berikut:
Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuahan.
Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem.
Bentuk sel bulat,lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebih dari satu inti del.
Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.

Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga seperti
berikut:
a. Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama pucuk lateral serta ujung akar.
b. Meristem interkalar, terdapat di antar jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas
tumbuhan anggota suku rumput-rumputan.
c. Meristem lateral, terletak sejajar dengan lingkaran organ tempat ditemukannya, contohnya
kambium dan kambium gabus (felogen).[6]
Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut:
a. Meristem primer, terdapat pada titik tumbuh yang menyebabkan perpanjangan akar dan batang.
b. Meristem sekunder, terdapat pada kambium yang menyebabkan tumbuhan menjadi besar.[7]
2. Jaringan dewasa (permanent)
1.

2.

3.

a.
b.
4.

Jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak meristematis. jaringan dewasa pada
tumbuhan terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan
penguat, jaringan pengangkut dan idioblast.[8]
Jaringan pelindung (epidermis)
Jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang berada paling luar pada organ-organ primer
seperti akar,batang,daun,bunga,buah,dan biji. Jaringan ini melindungi bagian dalam tumbuhan
dari segala pengaruh luar yang merugikan pertumbuhannya. Jaringan epodrmis sering juga
disebut jaringan pelindung. Epidermis biasanya terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat
tanpa adanya ruang antar sel. Namun, pada beberapa jenis tumbuhan , sel-sel protoderm
membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar permukaan) sehingga terjadi epidermis berlapis
banyak. sebagai contoh sel-sel epidermis vilamen akar anggrek dan epidermis pada daun karet
(Ficus elastica).[9]
Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan
struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi. Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar
karena dijumpai hampir disetiap bagian tumbuhan. Pada batang dan akar, parenkim dijumpai di
antara epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks. Parenkim dapat pula dijumpai sebagai
empulur batang. Pada daun, parenkim merupakan mesofi daun yang kadang berdiferensiasi
menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga. Parenkim dijumpai sebagai penyimpanan cadangan
makanan pada buah dan biji.
Jaringan penguat (mekanik)
Jaringan penguat merupakan jaringan yang memberikan kekuatan bagi tumbuhan agar dapat
melakukan pertimbangan-pertimbangan bagi pertumbuhannya. Berdasarkan bentuk dan sifatnya,
jaringan mekanik dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim.
Kolenkim adalah jaringan yang berperan penting sebagai jaringan penguat, terutama pada
organ-organ yang masih aktif menggandakan pertumbuahan dan perkembangan.
Skelrenkim adalah jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal.
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem. Xilem
meliputi trakea dan trakeida serta unsur-unsur lain seperti serabut dan parenkim xilem.trake dan
trakeida berfunsi mengangkut mineral dan air dari akar sampai daun. Sementara floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ lain seperti batang, akar, atau umbi.
Floem terdiri dari buluh tapisan, sel pengiring, dan parenkim floem.
Allah berfirman dalam surah al-An’am ayat 95 :

bÎ) ©!$# ß,Ï9$sù Éb=ptø:$# 2”uq¨Z9$#ur ( ßlÌøƒä† ¢‘ptø:$# z`ÏBÏMÍh‹yJø9$# ¨ *
ßlÌøƒèCur ÏMÍh‹yJø9$# z`ÏB Çc‘yÛø9$# 4 ãNä3Ï9ºsŒ ª!$# (4’¯Tr'sù tbqä3sù÷sè?
ÇÒÎÈ
Terjemahan:
“sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang
memiliki sifat-sifat ) demikian Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?”
Tumbuhan merupakan mahluk hidup ciptaan Allah yang mempunyai bentuk dan fungsi
tersendiri. Di dalam bagian dari tumbuhan terdapat berbagai macam bagian seperti
daun,batang,akar dll. Di dalam struktur morfologi tumbuhan terdapat jaringan yang membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
BAB III
METODE PRATIKUM
A. Waktu dan tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan pratikum ini adalah :
Hari / tanggal : Rabu / 7 November 2012
Waktu
: 08.00 – 10.00 WITA
Tempat
: Laboratorium Mikrobiologi Lantai 2
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
B. Alat dan bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan adalah mikroskop dan lap kasar/halus.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah Preparat jadi penampang melintang akar jagung (Zea
mays root), Preparat jadi penampang melintang akar kacang tanah, Preparat jadi penampang
melintang batang jagung (Zea mays stem),Preparat penampang melintang batang labu
(Cucurbita moschata stem), Preparat penampang melintang daun lili (Lilium sp leaf), Preparat
penampang melintang daun karet (Ficus elastica leaf)

C. Cara kerja
1. Menyiapkan mikroskop dengan terlebih dahulu melihat kelengkapannya (mikroskop yang
digunakan harus bersih dan tidak boleh berjamur)
2. Meletakkan mikroskop pada meja datar dan mulai mencari cahaya dengan cara memutar cermin,
kondensor, dan diafragma.
3. Setelah cahaya didapatkan, gunakan preparat jadi yang akan diamati, misalnya preparat akar
jagung, batang atau daun.
4. Untuk pengamatan pertama, gunakan perbesaran kecil yaitu 5x atau 10x. Putar makrometer
untuk mendapatakan bayangan obyek yang jelas. Kemudian mengggambar hasil pengamatan
untuk perbesaran kecil.
5. Putar revolver untuk mengganti perbesaran besar yaitu 40x atau 45x. Setelah menggunakan
perbesaran besar, makrometer jangan diputar kembali tetapi untuk memperjelas bayangan
obyek, gunakan mikrometer.
6. Perbesaran besar akan memperlihatkan bagan setiap preparat secara jelas. menggambar hasil
pengamatan untuk perbesaran besar, kemudian membandingkan dengan perbesaran yang kecil.
7. Setelah mengamati semua preparat, membersihkan mikroskop dengan menggunakan kain planel
halus dan menyimpan mikroskop pada kotaknya

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Batang jaguung (Zea mays stem)
Keterangan:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Emulur
d. Xilem
e. Floem
2. Akar jagung (Zea mays root)
Keterangan:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Xilem
e. Floem

3. Batang labu (Cucurbota moschata)
Keterangan:
a. Epidermis
b. Xilem
c. Floem
d. Kambium
4. Daun lili (lLilium sp)
Keterangan:
a. Epidermis atas
b. Inti sel
c. Epidermis bawah
d. Xilem
e. Floem
B. Pembahasan
1. Batang jagung (Zea mays stem)
Berdasarkan hasil pengamatan pada batang jagung yaitu batang pada jagung merupakan
batang monokotil. Batang pada jagung terdiri dari beberapa bagian yaitu epidermis yang terletak
pada bagian terluar, xilem dan floem sebagai jeringan pengangkut, empulur yang terletakpada
bagian tengah dan korteks. Batang pada tanaman monokotil tidak besar karena tidak mempunyai
kambium.
2. Akar jagung (Zea mays root)
Berdasarkan hasil pengamatan akar jagung terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, xilem dan
floem. Yang mempunyai fungsi masing-masing. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan
garam mineral dari akar ke batang dan tubuh serta memberi sokongan/kekuatan mekanis bagi
tumbuhan, floem berfungsi memindahkan gula hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan, epidermis berfingsi sebagai pelindung batang yang masih mudah.
3. Batang labu (Cucurbita moschata)
Berdasarkan hasil pengamatan pada batang labu yaitu batang labu terdiri dari epidermis, xilem,
floem dan kambium. Epidermis berfungsi sebagai pelindung pada batang yang muda, xilem
berfungsi sebagai pengangkut air dan garam mineral dari akar ke batang dan tubuh, floem
berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintsis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan dan
kambium befungsi untuk memperbesar batang tanaman dan terletak di antara berkas pembuluh
xilem dan floem, bagian inilah yang membedakan antar tanaman monokotil dan dikotil.
4. Daun lili (Lilium sp)
Berdasarkaisn hasil pengamatan pada daun lili yaitu daun lili terdiri dari epidermis atas, inti sel
dan epidermis bawah. Yang mempunyai fungsi masing-masing, dimana epidermsi atas berfungsi
untuk melindungi bagian atas, epidermis bawah berfungsi untuk melindungi bagian bawa daun
lili serta inti sel terletak pada bagian dalam daun lili.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam percobaan ini yaitu penyusun tubuh tumbuhan adalah epidermis,
xilem, dan floem serta terdapat juga stomata yang di temukan pada lilium sp dan trikoma serta
aliran plasma ditemukan pada zea mays root. Xilem adalah pengangkut air dan garam mineral
yang dari akar ke daun. Floem adalah mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Pada saat mengamati atau melakukan percobaan harus teliti agar mendapatkan hasil yang baik.
2. Dalam membuat preparat basah harus mengetahui cara melakukan pengirisan bahan yang akan
dijadikan preparat yang dibuat bisa diamati dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aritmala, P. (2007). Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, E. B. (1995). Anatomi Tumbuhan Besar. Bandung: Institute Teknologi Bandung.
Nugroho, L. (2004). Biologi dasar. Jakarta: Universitas Gadjah Mada.
Poedjadi, A. (2003). Dasar-dasar Biologi. Jakarta: Universitas Hasanuddin.
Sumardi, I. (2004). Biologi Dasar. Jakarta: Universitas Gadjah Mada.
Tim, d. (2012). penuntun biologi dasar. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.

L. Hartanto Nugroho, Biologi Dasar (Universitas Gadjah Mada: Jakarta,2004),h.81
Ibid.
Tim Dosen, penuntun pratikum biologi (Universitas Islam Negeri Alauddin:
Makassar,2012),h.13
[4]Pratita Atirmala,Morfologi Tumbuhan(Jakarta,2007),h.108
[1]
[2]
[3]
[6]Poedjadi, A. Dasar-dasar Biologi (Universitas Hasanuddin:Jakarta,2003).h,45
[7]Ibid.,
[8]Aniesajrs “Jaringan Tumbuhan”. Biogspot.com (12 Juni 2012).
[9]Issirep Sumardi,Biologi Dasar (Universitas Gadjah Mada: Jakarta,2004),h.83

More Related Content

What's hot

Makalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhanMakalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhanRaden Sengkuni
 
Struktur jaringan tumbuhan
Struktur jaringan tumbuhanStruktur jaringan tumbuhan
Struktur jaringan tumbuhanIs Wanto
 
Struktur tumbuhan
Struktur tumbuhanStruktur tumbuhan
Struktur tumbuhanrofiq nynda
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
 
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan novipridayantiii
 
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanMateri biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhaneli priyatna laidan
 
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)RaisaKamelia
 
Organ Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Organ Tumbuhan Dikotil dan MonokotilOrgan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Organ Tumbuhan Dikotil dan Monokotildiah ayu
 
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-pptRiya Tun PGMI
 
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIII
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIIISistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIII
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIIIshovi fatimah
 
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMIS
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMISANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMIS
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMISNia Hardianti
 
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhanrofiq nynda
 
Struktur fungsi organ tumbuhan solo
Struktur fungsi organ tumbuhan soloStruktur fungsi organ tumbuhan solo
Struktur fungsi organ tumbuhan soloaw222
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanTiaraMay01
 

What's hot (20)

Epidermis
EpidermisEpidermis
Epidermis
 
Makalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhanMakalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhan
 
Struktur jaringan tumbuhan
Struktur jaringan tumbuhanStruktur jaringan tumbuhan
Struktur jaringan tumbuhan
 
PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 
Jaringan meristem
Jaringan meristemJaringan meristem
Jaringan meristem
 
Struktur tumbuhan
Struktur tumbuhanStruktur tumbuhan
Struktur tumbuhan
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan
 
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanMateri biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
 
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
 
jaringan pada tumbuhan
jaringan pada tumbuhanjaringan pada tumbuhan
jaringan pada tumbuhan
 
Organ Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Organ Tumbuhan Dikotil dan MonokotilOrgan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Organ Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
 
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt
 
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIII
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIIISistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIII
Sistem jaringan pd tumbuhan kurikulum KTSP kelas VIII
 
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMIS
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMISANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMIS
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMIS
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
 
Struktur fungsi organ tumbuhan solo
Struktur fungsi organ tumbuhan soloStruktur fungsi organ tumbuhan solo
Struktur fungsi organ tumbuhan solo
 
Daun dan bunga
Daun dan bungaDaun dan bunga
Daun dan bunga
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 

Viewers also liked (10)

Tahapan simplisia
Tahapan simplisiaTahapan simplisia
Tahapan simplisia
 
Kina
KinaKina
Kina
 
Struktur Tumbuhan
Struktur TumbuhanStruktur Tumbuhan
Struktur Tumbuhan
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar Farmakognosi
 
makalah tanaman kacang hijau
makalah tanaman kacang hijaumakalah tanaman kacang hijau
makalah tanaman kacang hijau
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
 
Presentasi praktikum biologi (kacang hijau)
Presentasi praktikum biologi (kacang hijau)Presentasi praktikum biologi (kacang hijau)
Presentasi praktikum biologi (kacang hijau)
 
Pbs tingkatan 1
Pbs tingkatan 1Pbs tingkatan 1
Pbs tingkatan 1
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 

Similar to Doc5

Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanBab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanSalma Maulida
 
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Nailie Rahma
 
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanSel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanIqbal Ziharsya
 
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHAN
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHANBiologi ppt JARINGAN TUMBUHAN
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHANNita Sulistyawati
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxDekaMuliya1
 
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptxBAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptxtita andriani
 
PPT Materi Struktur Jaringan Tumbuhan (Intan Maulida Ulfa).pdf
PPT Materi Struktur Jaringan Tumbuhan (Intan Maulida Ulfa).pdfPPT Materi Struktur Jaringan Tumbuhan (Intan Maulida Ulfa).pdf
PPT Materi Struktur Jaringan Tumbuhan (Intan Maulida Ulfa).pdfIntanMaulidaUlfa
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanFitri Rahmayanti
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1Uji Wardoyo
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanNimatulLaily
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanDwinita Murbarani
 
Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupanBab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupanMeli Fitriani
 
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaDocuments.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaThomy El'sOne
 

Similar to Doc5 (20)

Laporan peng. labor
Laporan peng. laborLaporan peng. labor
Laporan peng. labor
 
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanBab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
 
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
 
Stem cell biologi
Stem cell biologi Stem cell biologi
Stem cell biologi
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan Tumbuhan
 
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanSel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
 
Jaringan Tumbuhan
Jaringan TumbuhanJaringan Tumbuhan
Jaringan Tumbuhan
 
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHAN
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHANBiologi ppt JARINGAN TUMBUHAN
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHAN
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptx
 
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptxBAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
BAB 2 - STRUKTUR TUMBUHAN.pptx
 
PPT Materi Struktur Jaringan Tumbuhan (Intan Maulida Ulfa).pdf
PPT Materi Struktur Jaringan Tumbuhan (Intan Maulida Ulfa).pdfPPT Materi Struktur Jaringan Tumbuhan (Intan Maulida Ulfa).pdf
PPT Materi Struktur Jaringan Tumbuhan (Intan Maulida Ulfa).pdf
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
 
Pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanamanPertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanaman
 
Bagian 2.pptx
Bagian 2.pptxBagian 2.pptx
Bagian 2.pptx
 
Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupanBab 1 pertemuan 3   sistem organisasi kehidupan
Bab 1 pertemuan 3 sistem organisasi kehidupan
 
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisaDocuments.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
Documents.tips buku struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-nining-khoerunnisa
 

Doc5

  • 1. Laporan Biologi > Jaringan Tumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada awal perkembangan tumbuhan semua sel-sel melakukan pembelahan diri. Namun, dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel menjadi terbatas pada bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem.[1] Pada dasarnya pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan selain meristem (contohnya jaringan meristem batang), tetapi jumlah pembelahan sangat terbatas. Sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfofisiologi (mengalami diferensiasi) membentuk berbagai jaringan yang tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.[2] Jaringan dewasa (permanent) adalah jaringan yang tidak meristematis. Dalam hal ini jaringan yang termasuk jaringan dewasa yaitu, jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong dan jaringan pengangkut.[3]
  • 2. B. Tujuan Adapun tujuan pratikum pada percobaan kali ini adalah : 1. Untuk mengenal jaringan penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat akar, batang dan daun monokotil dan dikotil 2. Untuk menjelaskan jaringan penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat akar, batang dan daun monokotil dan dikotil. C. Manfaat Adapun manfaat pratikum pada percobaan kali ini adalah : 1. Dapat mengenal jaringan penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat akar, batang, dan daun monokotil dan dikotil. 2. Dapat menjelaskan jaringan penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat akar, batang, dan daun monokotil dan dikotil.
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. a. b. c. d. e. Pada dasarnya tumbuhan tersususn dari tiga bentuk organ utama yaitu,akar batang dan daun. Sedangkan tiga organ tersebut dibentuk oleh tiga sistem jaringan utama yaitu, jaringan dasar, jaringan dermal dan jaringan pembuluh. Ketiga sel jaringan tersebut berasal dari aktivitas sel meristem apikal tunas dan akar. Selain itu juga berisi sejumlah kecil tipe-tipe sel yang mengalami spesialisasi. Di awali dengan pembelahan sel,kemudian tumbuh dan mengalami differensiasi membentuk jaringan dan fungsi-fungsi yang khusus.[4] Sel jaringn dasar terdiri atas tiga sel utama yaitu sel parenkim, sklerenkim, kollenkim. Sel parenkim ditemukan pada semua sistem jaringan, sel-sel parenkim adalah sel hidup. Sevara umum memiliki kemampuan untuk membela kembali dan memiliki dinding sel primer yang tipis. Sel-sel primer memiliki fungsi yang bervariasi.[5] Jaringan tumbuhan terdiri dari atas dua : Jaringan meristem Jaringan yang terdiri dari sekelompok sel yang tetap dalam fase pembelahan. Sifat-sifat jaringan meristem adalah sebagai berikut: Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuahan. Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem. Bentuk sel bulat,lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis. Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebih dari satu inti del. Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada. Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga seperti berikut: a. Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama pucuk lateral serta ujung akar. b. Meristem interkalar, terdapat di antar jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-rumputan. c. Meristem lateral, terletak sejajar dengan lingkaran organ tempat ditemukannya, contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).[6] Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut: a. Meristem primer, terdapat pada titik tumbuh yang menyebabkan perpanjangan akar dan batang. b. Meristem sekunder, terdapat pada kambium yang menyebabkan tumbuhan menjadi besar.[7] 2. Jaringan dewasa (permanent)
  • 4. 1. 2. 3. a. b. 4. Jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak meristematis. jaringan dewasa pada tumbuhan terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat, jaringan pengangkut dan idioblast.[8] Jaringan pelindung (epidermis) Jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang berada paling luar pada organ-organ primer seperti akar,batang,daun,bunga,buah,dan biji. Jaringan ini melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang merugikan pertumbuhannya. Jaringan epodrmis sering juga disebut jaringan pelindung. Epidermis biasanya terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel. Namun, pada beberapa jenis tumbuhan , sel-sel protoderm membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar permukaan) sehingga terjadi epidermis berlapis banyak. sebagai contoh sel-sel epidermis vilamen akar anggrek dan epidermis pada daun karet (Ficus elastica).[9] Jaringan dasar (parenkim) Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi. Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai hampir disetiap bagian tumbuhan. Pada batang dan akar, parenkim dijumpai di antara epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks. Parenkim dapat pula dijumpai sebagai empulur batang. Pada daun, parenkim merupakan mesofi daun yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga. Parenkim dijumpai sebagai penyimpanan cadangan makanan pada buah dan biji. Jaringan penguat (mekanik) Jaringan penguat merupakan jaringan yang memberikan kekuatan bagi tumbuhan agar dapat melakukan pertimbangan-pertimbangan bagi pertumbuhannya. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan mekanik dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim adalah jaringan yang berperan penting sebagai jaringan penguat, terutama pada organ-organ yang masih aktif menggandakan pertumbuahan dan perkembangan. Skelrenkim adalah jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal. Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem. Xilem meliputi trakea dan trakeida serta unsur-unsur lain seperti serabut dan parenkim xilem.trake dan trakeida berfunsi mengangkut mineral dan air dari akar sampai daun. Sementara floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ lain seperti batang, akar, atau umbi. Floem terdiri dari buluh tapisan, sel pengiring, dan parenkim floem. Allah berfirman dalam surah al-An’am ayat 95 : bÎ) ©!$# ß,Ï9$sù Éb=ptø:$# 2”uq¨Z9$#ur ( ßlÌøƒä† ¢‘ptø:$# z`ÏBÏMÍh‹yJø9$# ¨ * ßlÌøƒèCur ÏMÍh‹yJø9$# z`ÏB Çc‘yÛø9$# 4 ãNä3Ï9ºsŒ ª!$# (4’¯Tr'sù tbqä3sù÷sè? ÇÒÎÈ
  • 5. Terjemahan: “sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat ) demikian Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?” Tumbuhan merupakan mahluk hidup ciptaan Allah yang mempunyai bentuk dan fungsi tersendiri. Di dalam bagian dari tumbuhan terdapat berbagai macam bagian seperti daun,batang,akar dll. Di dalam struktur morfologi tumbuhan terdapat jaringan yang membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
  • 6. BAB III METODE PRATIKUM A. Waktu dan tempat Adapun waktu dan tempat pelaksanaan pratikum ini adalah : Hari / tanggal : Rabu / 7 November 2012 Waktu : 08.00 – 10.00 WITA Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Lantai 2 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar B. Alat dan bahan 1. Alat Adapun alat yang digunakan adalah mikroskop dan lap kasar/halus. 2. Bahan Adapun bahan yang digunakan adalah Preparat jadi penampang melintang akar jagung (Zea mays root), Preparat jadi penampang melintang akar kacang tanah, Preparat jadi penampang melintang batang jagung (Zea mays stem),Preparat penampang melintang batang labu (Cucurbita moschata stem), Preparat penampang melintang daun lili (Lilium sp leaf), Preparat penampang melintang daun karet (Ficus elastica leaf) C. Cara kerja 1. Menyiapkan mikroskop dengan terlebih dahulu melihat kelengkapannya (mikroskop yang digunakan harus bersih dan tidak boleh berjamur) 2. Meletakkan mikroskop pada meja datar dan mulai mencari cahaya dengan cara memutar cermin, kondensor, dan diafragma. 3. Setelah cahaya didapatkan, gunakan preparat jadi yang akan diamati, misalnya preparat akar jagung, batang atau daun. 4. Untuk pengamatan pertama, gunakan perbesaran kecil yaitu 5x atau 10x. Putar makrometer untuk mendapatakan bayangan obyek yang jelas. Kemudian mengggambar hasil pengamatan untuk perbesaran kecil. 5. Putar revolver untuk mengganti perbesaran besar yaitu 40x atau 45x. Setelah menggunakan perbesaran besar, makrometer jangan diputar kembali tetapi untuk memperjelas bayangan obyek, gunakan mikrometer.
  • 7. 6. Perbesaran besar akan memperlihatkan bagan setiap preparat secara jelas. menggambar hasil pengamatan untuk perbesaran besar, kemudian membandingkan dengan perbesaran yang kecil. 7. Setelah mengamati semua preparat, membersihkan mikroskop dengan menggunakan kain planel halus dan menyimpan mikroskop pada kotaknya BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Batang jaguung (Zea mays stem) Keterangan: a. Epidermis b. Korteks c. Emulur d. Xilem e. Floem 2. Akar jagung (Zea mays root) Keterangan: a. Epidermis b. Korteks c. Endodermis d. Xilem e. Floem 3. Batang labu (Cucurbota moschata) Keterangan: a. Epidermis b. Xilem c. Floem
  • 8. d. Kambium 4. Daun lili (lLilium sp) Keterangan: a. Epidermis atas b. Inti sel c. Epidermis bawah d. Xilem e. Floem B. Pembahasan 1. Batang jagung (Zea mays stem) Berdasarkan hasil pengamatan pada batang jagung yaitu batang pada jagung merupakan batang monokotil. Batang pada jagung terdiri dari beberapa bagian yaitu epidermis yang terletak pada bagian terluar, xilem dan floem sebagai jeringan pengangkut, empulur yang terletakpada bagian tengah dan korteks. Batang pada tanaman monokotil tidak besar karena tidak mempunyai kambium. 2. Akar jagung (Zea mays root) Berdasarkan hasil pengamatan akar jagung terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, xilem dan floem. Yang mempunyai fungsi masing-masing. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke batang dan tubuh serta memberi sokongan/kekuatan mekanis bagi tumbuhan, floem berfungsi memindahkan gula hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, epidermis berfingsi sebagai pelindung batang yang masih mudah. 3. Batang labu (Cucurbita moschata) Berdasarkan hasil pengamatan pada batang labu yaitu batang labu terdiri dari epidermis, xilem, floem dan kambium. Epidermis berfungsi sebagai pelindung pada batang yang muda, xilem berfungsi sebagai pengangkut air dan garam mineral dari akar ke batang dan tubuh, floem berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintsis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan dan kambium befungsi untuk memperbesar batang tanaman dan terletak di antara berkas pembuluh xilem dan floem, bagian inilah yang membedakan antar tanaman monokotil dan dikotil. 4. Daun lili (Lilium sp) Berdasarkaisn hasil pengamatan pada daun lili yaitu daun lili terdiri dari epidermis atas, inti sel dan epidermis bawah. Yang mempunyai fungsi masing-masing, dimana epidermsi atas berfungsi untuk melindungi bagian atas, epidermis bawah berfungsi untuk melindungi bagian bawa daun lili serta inti sel terletak pada bagian dalam daun lili. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
  • 9. A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam percobaan ini yaitu penyusun tubuh tumbuhan adalah epidermis, xilem, dan floem serta terdapat juga stomata yang di temukan pada lilium sp dan trikoma serta aliran plasma ditemukan pada zea mays root. Xilem adalah pengangkut air dan garam mineral yang dari akar ke daun. Floem adalah mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. B. Saran Adapun saran yang dapat diberikan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut: 1. Pada saat mengamati atau melakukan percobaan harus teliti agar mendapatkan hasil yang baik. 2. Dalam membuat preparat basah harus mengetahui cara melakukan pengirisan bahan yang akan dijadikan preparat yang dibuat bisa diamati dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Aritmala, P. (2007). Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga. Hidayat, E. B. (1995). Anatomi Tumbuhan Besar. Bandung: Institute Teknologi Bandung. Nugroho, L. (2004). Biologi dasar. Jakarta: Universitas Gadjah Mada. Poedjadi, A. (2003). Dasar-dasar Biologi. Jakarta: Universitas Hasanuddin. Sumardi, I. (2004). Biologi Dasar. Jakarta: Universitas Gadjah Mada. Tim, d. (2012). penuntun biologi dasar. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin. L. Hartanto Nugroho, Biologi Dasar (Universitas Gadjah Mada: Jakarta,2004),h.81 Ibid. Tim Dosen, penuntun pratikum biologi (Universitas Islam Negeri Alauddin: Makassar,2012),h.13 [4]Pratita Atirmala,Morfologi Tumbuhan(Jakarta,2007),h.108 [1] [2] [3]
  • 10. [6]Poedjadi, A. Dasar-dasar Biologi (Universitas Hasanuddin:Jakarta,2003).h,45 [7]Ibid., [8]Aniesajrs “Jaringan Tumbuhan”. Biogspot.com (12 Juni 2012). [9]Issirep Sumardi,Biologi Dasar (Universitas Gadjah Mada: Jakarta,2004),h.83