Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) terhadap prestasi belajar fisika siswa SMA. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan subjek penelitian siswa kelas X SMA Negeri 2 Kayuagung. Data diperoleh melalui tes dan LKS, kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat penc
3. Metodelogi
Latar belakang Jenis penelitian
Variabel dan
Rumusan definisi
masalah
Populasi dan K
sampel E
Tujuan
Subjek L
penelitian U
Prosedur A
Masalah R
penelitian
Teknik
Tinjauan pengumpuulan
pustaka data
Teknik analisi
Hipotesa data
5. A. LATAR BELAKANG
• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dalam pendidikan ikatan antara tanggungjawab dan proses
pembelajaran serta hasil menjadi kesatuan utuh yang saling
melengkapi. merupakan
6. Mengingat akan pentingnya peranan fisika, sebagaimana
ilmu pengetahuan lainnya maka pemerintah dan para
penggiat pendidikan selalu berusaha untuk mengembangkan
metode-metode dan model-model pembelajaran yang baik
dan efektif untuk dapat membantu guru daam
menyampaikan ilmu-imunya kepada siswanya untuk terus
berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Upaya untuk
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa adalah
dengan mengembangkan model pembelajaran yang
aktif,inovatif, kreatif dan menyenangkan
7. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana pengaruh penerapan
Pembelajaran Aktif , Inovatif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan terhadap prestasi belajar
fisika SMA?
8. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAIKEM) terhadap prestasi
belajar siswa .
Mengetahui upaya apa saja yang dilakukan
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
dengan penerapan pembelajaran aktif, inovatif
kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)
•
9. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari pelaksanaan penelitian tentang pengembangan
model pembelajaran aktif, kreatif dan inovatif adalah sebagai
berikut:
Bagi Sekolah;
Memberikan informasi tentang kemampuan guru dalam
memvariasikan bentuk pelayanan pembelajaran kepada siswa.
Memberikan informasi tentang profil guru dan profil siswa dalam
belajar.
Memperoleh metode pembelajaran yang memiliki keberpihakan
kepada siswa secara lebih dibanding metode belajar yang lain.
10. Bagi Guru;
.
Guru dapat mengembangkan kreativitasnya dalam hal: teknik
pengajaran, penggunaan multimetode, pemakaian media, dan guru
dapat berperan sebagai mediator bagi murid-muridnya
Guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik
antara keduanya. Guru dalam pembelajaran tidak hanya berperan
sebagai pengajar dan pendidik juga berperan sebagai fasilitator.
Memberikan informasi kepada guru mengenai situasi peningkatan
daya serap belajar siswa.
Sebagai bahan evaluasi bagi guru dalam usahanya untuk
meningkatkan keberhasilan usahanya dalam mengajar Mata
Pelajaran Fisika.
11. Bagi Siswa;
aktif dan terjadi interaksi timbal balik antara guru dan murid.
Dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran
Sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
dalam peningkatan daya serap belajar siswa pada mata
pelajaran fisika.
Sebagai umpan balik terhadap kemajuan belajar siswa.
Siswa merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak
merasa tertekan sehingga proses berpikir anak akan berjalan
normal.
12. II. TINJAUAN PUSTAKA
• Pengertian
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif
bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model
pembelajaran yang menyenangkan.
13. • Pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang lebih berpusat
pada peserta didik ( student centered ) daripada berpusat
pada guru ( teacher centered ). Untuk mengaktifkan peserta
didik, kata kunci yang dapat dipegang guru adalah kegiatan
yang dirancang untuk dilakukan siswa baik kegiatan berpikir
( minds-on ) dan berbuat ( hands-on ). Fungsi dan peran
guru lebih banyak sebagai fasilitator.
• Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang
memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses
pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar
siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses
pembelajaran tersebut.
14. Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model
pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci
yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah
menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang
pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu
tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja
rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa
dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap
karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu
masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang
berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual
atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau
kemampuan mendengar, dan kinestetik.
15. Pembelajaran Kreatif
pembelajaran yang menstimulasi siswa untuk
mengembangkan gagasannya dengan memanfaatkan
sumber belajar yang ada. dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang
menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya
secara penuh pada belajar sehingga waktu curah
perhatiannya (“time on task”) tinggi.
16. Berikut ini hal-hal yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi guru kreatif
• Mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga mampu memenuhi berbagai
tingkat kemampuan siswa.
• Mampu menciptakan kegiatan belajar yang dibuat memperhatikan/menyesuaikan dengan
level perkembangan kognisi, mental dan emosi dari siswa.
Strategi mengajar yang dapat mengemabngkan kreativitas siswa akan menghasilkan
siswa-siswi yang kreatif dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Mampu memotivasi diri
Berfikir kritis
Daya imaginasi tinggi
Memiliki tujuan untuk inginberprestasi
Menyampaikan pemikiran dengan dengan bahasa sendiri
Berfikir orisinil/bukan ingin berprestasi
17. • Pembelajaran yang dilaksanakan haruslah dilakukan dengan
tetap memperhatikan suasana belajar yang menyenangkan.
Mengapa pembelajaran harus menyenangkan? Dryden dan
Voss (2000) mengatakan bahwa belajar akan efektif jika
suasana pembelajarannya menyenangkan. Seseorang yang
secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya memerlukan
dukungan suasana dan fasilitas belajar yang maksimal.
Suasana yang menyenangkan dan tidak diikuti suasana
tegang sangat baik untuk membangkitkan motivasi untuk
belajar. Anak-anak pada dasarnya belajar paling efektif
pada saat mereka sedang bermain atau melakukan sesuatu
yang mengasyikkan..
18. III. HIPOTESIS
Menurut Sudjana, hipotesis merupakan asumsi atau dugaan
mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu
yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Jadi
hipotesis penelitian ini adalah prestasi belajar siswa .
19. IV. METODOLOGI PENELITIAN
1.. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen
untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa
dengan menerapkan metode belajar yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)
pada pelajaran fisika SMA
20. 2. Variabel dan Definisi Operasional
a. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 2 macam variabel yaitu :
a. Metode mengajar sebagai variabel independen
(bebas) dengan level :
1. Pengajaran fisika yang diberikan untuk penerapan
pembelajaran aktif, inovatif,kreatif, efektif dan
menyenangkan.
b. Prestasi belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 2
Kayuagung sebagai variabel dependen (terikat)
21. b. Definisi Operasional
Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya”. Ngalim Purwanto menyatakan bahwa:
“Prestasi belajar adalah tingkat kemampuan
berpikir”. Pusat Pengujian Balitbang Depdikbud menyatakan
bahwa : “Prestasi belajar tidak hanya meliput aspek
pengetahuan dan ketrampilan, namun meliputi pula aspek
pembentukan watak
22. 3. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua eleman yang ada dalam wiliayah
penelitian,maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti,dinamakan penelitia sampel apabila kita bermaksud untuk
menggenaralisasikan hasil penelitia sampel.yang dimaksud
dengan menggenaralisasikan adalah mengangkat kesimpulan
penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi
23. 4.. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
SMA Negeri 2 Kayuagung
Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan
Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Membuat LKS .
24. Tahap Pelaksanaan
• Memberi kebebasan pada siswa untuk mengembangkan gagasan
dan pengetahuan baru
• Bersikap respek dan menghargai ide-ide siswa
• Penghargaan pada inisiatif dan kesadaran diri siswa
• Penekanan pada proses bukan penilaian hasil akhir karya siswa
• Memberikan waktu yang cukup untuk siswa berfikir dan
menghasilkan karya
• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggugah
kreativitas
• Seperti “mengapa, bagaimana
26. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah nilai LKS dan tes. Tes dan LKS adalah suatu alat
untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa. LKS dan
tes tertulis bertujuan untuk melihat prestasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran setelah diterapkan
pembelajaran fisika yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dab
menyenangkan( PAIKEM). Tes dilakukan pada akhir
penelitian.
27. Teknik Analisis Data
• Data hasil belajar siswa diperoleh dengan memeriksa
lembar jawaban siswa kemudian dianalisa untuk melihat
ketuntasan hasil belajar siswa terhadap materi.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisa data
hasil tes, yaitu:
Membuat kunci jawaban dan memberikan skor pada masing-
masing jawaban soal.
• Memeriksa jawaban siswa.
• Memberikan skor dari hasil jawaban siswa dengan skor
yang telah ditentukan.
28. Skor tes dikonversikan menjadi nilai dalam rentang 0 – 100.
Nilai akhir siswa yang diperoleh dihitung dengan rumus :
Membuat analisis hasil belajar.
Nilai hasil belajar diperoleh dari 35% x LKSRata-rata dan 65%
x NU dengan menggunakan rumus :
29. Kategori Hasil Belajar Siswa pada
Pembelajaran Fisika
Rata-rata Nilai Siswa Kategori Hasil Belajar
80 – 100 Sangat Baik
60 – 79,9 Baik
40 – 59,9 Cukup
20 – 39,9 Kurang
0 – 19,9 Sangat Kurang