Sekolah Berbasis Internasional dan Sekolah Nasional
1. Anggota : Fitrianto Adi Saputro
M Nur Iskandar
Fatimah Syahidatur
Yepi Kosasih
Barry Muhammad
2. SSN (Sekolah Standar Nasional)
Sekolah standar nasional (SSN) adalah sekolah yang
sudah atau hampir memenuhi SNP, yaitu standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses,
standar sarana dan prasarana, standar tenaga pendidik
dan kependidikan, standar manajemen, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
3.
4. Tujuan Umumnya adalah untuk memberikan pembinaan,
acuan, panduan, dan rambu-rambu untuk dipergunakan
oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam membina,
menyelenggarakan dan mengembangkan sekolah
potensial, baik di pusat, propinsi, kabupaten/kota maupun
sekolah guna mencapai standar nasional pendidikan
(SNP), sehingga mampu mencapai kategori sekolah
standar nasional (SSN)
5. SNP adalah kriteria minimal tentang berbagai aspek
yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan
nasional yang harus dipenuhi oleh penyelenggara dan
satuan pendidikan, yang berlaku di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SNP
tersebut mencakup standar isi, tenaga kependidikan,
sarana-prasarana, pembiayaan, proses pendidikan,
proses pengelolaan, penilaian dan kompetensi lulusan.
6. Banyak sekolah yang kurang berkualitas di
Indonesia, bahkan banyak yang belum memenuhi
SNP, sehingga peningkatan kualitas mutu
pendidikan diperlukan dengan dibantu oleh
pemerintah.
7. Kebulatan kurikulum dan beban belajar peserta didik
dinyatakan dalam satuan kredit semester (untuk SMA/SMK).
Kurikulum terdiri atas tiga kelompok mata pelajaran, yaitu mata
pelajaran pokok, mata pelajaran wajib dan mata pelajaran
pilihan.
Mata pelajaran pokok harus diambil oleh semua peserta didik
karena mendasari pembentukan kemampuan umum yang
diperlukan untuk kehidupan sehari-hari dan mendasari
pembentukan kemampuan akademik/profesional yang akan
menjadi karir sebagai sumber penghidupan. Mata pelajaran
wajib mencakup : Agama, Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika,
IPA, IPS dan Olah Raga (pembentukan moral beragama,
berkomunikasi, matematika, IPA dan IPS).
Mata pelajaran pilihan wajib, yaitu mata pelajaran yang wajib
diambil sesuai dengan kelompok kelasnya masing-masing.
8. Bahasa pengantar SSN
Bahasa pengantar yang digunakan sehari-hari adalah
bahasa indonesia kecuali didalam mata pelajaran
bahasa inggris ataupun bahasa asing lainnya.
9. Kebanyakan guru yang mereka gunakan di sekolah standar
nasional adalah guru yang berasal dari dalam negeri.
Karakteristik Guru untuk program SKM/SSN meliputi :
karakteristik filosofi; karakteristik filosofi menentukan
pendekatan mereka terhadap siswa di kelas. Guru perlu
mencerminkan sikap kooperatif dan demokratis, serta
mempunyai kompetensi dan minat terhadap proses
pembelajaran.
Karakteristik Kompetensi; kompetensi profesional meliputi
strategi untuk mengoptimalkan belajar siswa, keterampilan
bimbingan dan penyuluhan, dan pemahaman psikologis siswa.
Karakteristik Pribadi; meliputi motivasi, kepercayaan diri, rasa
humor, kesabaran, minat luas dan keluwesan.
10. Untuk ujian mereka sama dengan sekolah pada
umumnya mereka melakukan ujian akhir sekolah dan
ujian akhir nasional. Mungkin perbedaannya dari
sekolah potensial adalah dari target pencapaian rata-
rata hasil ujian.
Karena ujian yang dilakukan SSN sama saja dengan
sekolah potensial maka mereka mendapatkan ijazah
dari nilai UN, ijazah dari DEPDIKNAS untuk sekolah
biasa, dan ijazah DEPAG untuk madrasah.
11. Kelebihan & kekurangan
Kelebihan
Sudah mengikuti standardisasi dari pemerintah berupa
SNP
Sekolah sudah lumayan memadai
Biaya lebih terjangkau dibanding SBI
Lebih mudah dalam interaksi antara guru dan murid
karena memakai bahasa indonesia.
Kelemahan
Masih kalah kualitas dari SBI sehingga SSN cenderung
menjadi pilihan kedua.
Masih menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi
sesama murid.
12. SBI adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta
didiknya berdasarkan standar pendidikan (SNP) Indonesia
dan tarafnya internasional sehingga lulusannya
mempunyai kemampuan daya saing internasional.
Rumusnya adalah: SBI = SNP + X. Standar pendidikan
(SNP) meliputi kompetensi lulusan, isi, proses ,pendidikan
dan tenaga kependidikan Sarana dan prasarana, dana,
pengelolaan serta penilaian. Sedangkan X disini adalah
penguatan, pengayaan, pengembangan, perluasan.
Pendalaman melalui adaptasi/adopsi terhadap standar
pendidikan baik dan dalam negeri maupun luar negeri
yang diyakini telah memiliki reputasi, mutu yang diakui
secara internasional umpamanya: Cambrige, IB-
TOEFL/TOEK-ISO, UNESCO.
13.
14. Penyelenggaraan Sekolah Berbasis Internasional bertujuan
untuk menghasilkan lulusan yang berkelas nasional dan
internasional sekaligus. Lulusan yang berkelas nasional
secara jelas telah dirumuskan dalam UU No. 20/2003 dan
dijabarkan dalam PP 19/2005, dan lebih dirincikan lagi
dalam Permendiknas No. 23/2006 tentang standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang bunyinya sebagai berikut :
Pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Perlu dicatat bahwa sebagai upaya
untuk mengembangkan pendidikan bertaraf internasional,
SBI harus tetap memegang teguh untuk mengembangkan
jati diri / nilai-nilai bangsa Indonesia.
15. Kurikulum yang digunakan dalam SBI adalah
kurikulum yang berasal dari luar negri dan ditambah
dengan kurikulum dari dalam negri, serta menerapkan
sistem SKS untuk SMA/SMK. Dan juga mereka
mengikuti standar isi yang ada di SNP ditambah
dengan kurikulum dari luar negri atau rancangan
sendiri. Mereka juga sama seperti SSN, mata pelajaran
terbagi dalam beberapa kelompok.
16. Untuk bahasa pengantar yang SBI gunakan dalam
keseharian adalah bilingual bahasa Inggris bahkan
dalam beberapa mata pelajaran seperti matematika,
IPS, IPA, mereka menggunakan bahasa Inggris kecuali
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Jadi seorang
guru dituntut memiliki kemampuan berbahasa Inggris
yang aktif dan TOEFL> 500.
17. Guru yang mengajar di SBI ada yang dipanggil berasal
dari luar negeri sesuai bidang dan spesialisasi
keahliannya. Dan untuk guru yang berasal dari dalam
negri yang mengajar di SBI mereka diwajibkan untuk
kemampuan berbahasa Inggris yang aktif dan TOEFL>
500 kecuali guru mata pelajaran bahasa indonesia.
Dan mereka dituntut pula untuk mengerti teknologi
informasi dan komunikasi dan selalu mengikuti
perkembangan zaman dikarenakan SBI sekarang
sudah memakai teknologi informasi dan komunikasi.
18.
19. Kelebihan SBI
Dari segi pembelajaran RSBI lebih unggul karena sistem pembelajarannya memakai bahasa inggris,
pembelajaran dengan bahasa inggris hanya pada pelajaran tertentu seperti bahasa inggris, ipa, ips,
matematika ,dan lain-lain (kecuali bahasa Indonesia).
Dari segi pembelajaran SBI juga unggul karena guru-guru yang mengajar bukanlah guru biasa, karena
guru-guru yang mengajar SBI sudah di latih hingga siap untuk mengajar murid SBI, bahkan sebagian
didatangkan dari negara asing sesuai keahlian dan spesialisasi bidangnya.
Untuk dari segi fasilitas kelas SBI sangat unggul karena di kelas masing masing sudah di siapkan 1 set
computer untuk kepentingan kelas, di samping itu murid kelas SBI juga diperbolehkan membawa
laptop dari rumah.
Kelemahan SBI
Guru menjadi kurang kompeten karena harus memiliki TOEFL>500 sedangkan tidak ada hubungan
antara hard science dengan bahasa Inggris.
Mengurangi kecintaan terhadap bahasa Indonesia.
Jumlah siswa yang sedikit.
Biaya sekolah yang sangat mahal.
SBI dinilai telah menciptakan diskriminasi dan kastanisasi dalam pendidikan.
Sekolah menjadi tempat mengeruk uang pendidik .
SBI telah menyebabkan penyesatan pembelajaran. Penggunaan piranti media pendidikan mutakhir
dan canggih seperti laptop, LCD, dan VCD juga menyesatkan seolah karena tanpa itu semua sebuah
sekolah tidak berkelas dunia.
20.
21.
22. Peralihan dari SSN ke SBI
Pada saat ini kebanyakan sekolah berlomba-lomba
untuk bisa menjadi sekolah bertaraf internasional,
karena kebanyakan peserta didik lebih senang jika bisa
bersekolah di sekolah bertaraf internasional.
23. Berdasarkan struktur diatas adalah gambar bagaimana sebuah sekolah menjadi SBI.
Berawal dari sekolah potensial yaitu sekolah yang masih banyak kekurangan dan
belum memenuhi SNP. Setelah itu baru menjadi SSN yaitu sekolah yang sudah
memadai dan memenuhi SNP. Terakhir menjadi SBI yaitu sekolah dengan standar
internasional dengan fasilitas lengkap dan menggunakan bahasa asing pada hari
tertentu, dan memenuhi SNP ditambah dengan kurikulum dari luar negeri.
24.
25. KESIMPULAN
Pada dasarnya semua sekolah di Indonesia sama-sama
menggunakan sistem pendidikan dari Indonesia yaitu SNP.
Kelihatannya memang sepertinya SBI lebih baik dari pada
SSN, namun dalam kenyataannya SBI masih sangat banyak
kekurangannya. SBI menggunakan bahasa Inggris yang
dianggap menguntungkan ternyata tidak selalu
menguntungkan, biaya SBI juga masih lebih tinggi dan
penerapan sistem SBI dengan rumus SNP + kurikulum
asing masih kurang baik karena belum cocok dengan
kriteria orang Indonesia. Sedangkan SSN hanya masih
kurang dalam bidang teknologi, dan dalam hal teknologi
seakan-akan SBI akan lumpuh jika tanpa teknologi.