Dokumen tersebut membahas berbagai jenis komunikasi seperti komunikasi interpersonal, intrapersonal, kelompok, dan massa. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi satu lawan satu untuk mendapatkan umpan balik, komunikasi intrapersonal terjadi di dalam diri seseorang, komunikasi kelompok melibatkan tiga orang atau lebih, dan komunikasi massa menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan ke khalayak luas.
2. Komunikasi Interpersonal
• Komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain
untuk mendapatkan umpan balik, baik secara
langsung (face to face) maupun dengan media.
• Berdasarkan definisi ini maka terdapat kelompok
maya atau faktual (Burgon & Huffner, 2002)
• Suatu proses komunikasi yang bersetting pada
objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan
suatu stimulus (dalam hal ini: informasi/pesan)
(McDavid & Harari)
3. Komunikasi Interpersonal
Fungsi Komunikasi interpersonal sebagai berikut:
• Untuk mendapatkan respon/ umpan balik
Respon merupakan tanda efektivitas proses komunikasi. Bayangkan
bagaimana kalau tidak ada respon, saat Anda berkomunikasi
dengan orang lain.
• Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon/ umpan
balik
Contohnya, setelah apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui
lawan bicara kita kurang nyaman diajak berbincang.
• Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial
Yaitu kita dapat melakukan modifikasi perilaku orang lain dengan
cara persuasi. Misalnya, iklan yang arahnya membujuk orang lain.
4. Komunikasi Interpersonal
Elemen-elemen dalam Komunikasi Interpersonal :
• Sensasi, proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal maupun non verbal).
Pada saat berada pada proses sensasi ini maka panca indera manusia sangat
dibutuhkan, khususnya mata dan telinga.
• Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap oleh
sensasi. Pemberian makna ini melibatkan unsur subyektif. Contohnya, evaluasi
komunikan terhadap proses komunikasi, nyaman tidakkah proses komunikasi
dengan orang tersebut?
• Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya dalam kognitif
individu. Kemudian informasi dan evaluasi komunikasi tersebut akan dikeluarkan
atau diingat kembali pada suatu saat, baik sadar maupun tidak sadar. Proses
pengingatan kembali ini yang disebut sebagai recalling.
• Berpikir, yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi
kebutuhan atau menyelesaikan masalah. Proses ini meliputi pengambilan
keputusan, pemecahan masalah dan berfikir kreatif. Setelah mendapatkan
evaluasi terhadap proses komunikasi interpersonal maka ada antisipasi terhadap
proses komunikasi yang selanjutnya. Contohnya, jika kita merasa tidak nyaman
berkomunikasi dengan dosen maka kita mempunyai cara untuk antisipasi agar
komunikasi di kemudian hari menjadi lancar.
5. Hambatan yang sering muncul dalam
komunikasi Interpersonal :
• Komunikator;
Hambatan biologis, misalnya komunikator gagap.
Hambatan psikologis, misalnya komunikator yang gugup.
Hambatan gender, misalnya perempuan tidak bersedia terbuka terhadap lawan bicaranya yang laki-laki.
• Media;
Hambatan teknis, misalnya masalah pada teknologi komunikasi
Hambatan geografis, misalnya blank spot pada daerah tertentu sehingga signal HP tidak dapat ditangkap.
Hambatan simbol/ bahasa, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan pada komunitas tertentu.
Hambatan budaya, yaitu perbedaan budaya yang mempengaruhi proses komunikasi.
• Komunikan;
Hambatan biologis, misalnya komunikan yang tuli.
Hambatan psikologis, misalnya komunikan yang tidak berkonsentrasi dengan pembicaraan.
Hambatan gender, misalnya seorang perempuan akan tersipu malu jika membicarakan masalah seksual
dengan seorang lelaki.
6. Komunikasi Intrapersonal
• Gail E. Myers dan Michelle Tolela Myers dalam buku
The Dynamics of Human Communication a Laboratory
Approach (1992)
menyatakan bahwa apa yang terjadi dalam diri manusia, seperti
apa yang mereka pikirkan, rasakan, nilai-nilai yang di anut, reaksi,
khayalan, mimpi, dan lain-lain merupakan dimensi dari
intrapersonal.
• Ronald L. Applbaum dalam buku Fundamental Concept
in Human Communication
mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai komunikasi yang
berlangsung dalam diri kita, ia meliputi kegiatan berbicara kepada
diri sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan
makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita
(Uchayana, 1993).
7. Komunikasi Intrapersonal
• Penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi
di dalam diri komunikator sendiri.
• Komunikasi intrapersonal merupakan
keterlibatan internal secara aktif dari individu
dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan.
• Seorang individu menjadi pengirim sekaligus
penerima pesan, memberikan umpan balik
bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang
berkelanjutan.
8. Komunikasi Intrapersonal
• Apabila seseorang mampu berdialog dengan
dirinya sendiri berarti ia mampu mengenal diri
sendiri. Tanpa memahami diri sendiri akan
sulit memahami orang lain. Belajar diri sendiri
berarti belajar bagaimana berpikir, berasa,
dan bagaimana mengamati,
menginterpretasikan, dan mereaksi
lingkungan.
9. Komunikasi Intrapersonal
• Aktivitas dari komunikasi intrapersonal adalah:
berpikir, mengambil keputusan, melamun,
instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita
dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan
kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.
• Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan
dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam
hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman
akan siapa diri kita, tetapi perilaku kita selama ini
memainkan peranan penting bagaimana kita
membangun pemahaman diri pribadi.
10. Teori Komunikasi Intrapersonal
• The Decay Theory (Teori Peluruhan)
Teori Peluruhan menyatakan bahwa memori memudar karena berlalunya waktu.
• Teori Pengolahan Informasi (Information Processing
Theory)
Menurut teori pengolahan informasi, memori melalui proses
encoding (proses meletakan informasi dalam memori), storage
(proses menyimpan informasi dalam memori), dan retrieval (proses
menemukan kembali informasi yang disimpan dalam memori).
• Teori Interferensi (Interference Theory)
Teori interferensi adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa
manusia lupa bukan karena kehilangan memori tetapi karena
informasi lainnya menghalangi hal yang ingin diingat.
11. Komunikasi Kelompok
• Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang
berlangsung antara beberapa orang dalam suatu
kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan,
konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984).
• Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005)
mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi
secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan
tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi,
menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana
anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik
pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.
12. Komunikasi Kelompok
• B. Curtis, James J.Floyd, dan Jerril L. Winsor
(2005, h. 149) menyatakan komunikasi
kelompok terjani ketika tiga orang atau lebih
bertatap muka, biasanya di bawah
pengarahan seorang pemimpin untuk
mencapai tujuan atau sasaran bersama dan
mempengaruhi satu sama lain.
13. Komunikasi Kelompok
Sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:
• Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka;
• Kelompok memiliki sedikit partisipan;
• Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang
pemimpin;
• Kelompok membagi tujuan atau sasaran
bersama;
• Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu
sama lain.
14. Komunikasi Kelompok
Klasifikasi Komunikasi Kelompok :
• Kelompok primer dan sekunder
Kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab,
personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder
adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan
tidak menyentuh hati kita.
• Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan
Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara
administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan
adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri
atau untuk membentuk sikap
• Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses
pembentukannya secara alamiah. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-
langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok.
15. Pengaruh Kelompok pada Perilaku
Komunikasi
Konformitas.
• Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial ketika seseorang
mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial
yang ada.
Fasilitasi sosial.
• Fasilitasi menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena
ditonton kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga
menjadi lebih mudah. Robert Zajonz (1965) menjelaskan bahwa kehadiran
orang lain-dianggap-menimbulkan efek pembangkit energi pada perilaku
individu. Efek ini terjadi pada berbagai situasi sosial, bukan hanya didepan
orang yang menggairahkan kita. Energi yang meningkat akan mempertingi
kemungkinan dikeluarkannya respon yang dominan.
Polarisasi.
• Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem.
16. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keefektifan kelompok
Jalaluddin Rakhmat (2004) meyakini bahwa faktor-faktor
keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik
kelompok, yaitu:
1. Faktor situasional karakteristik kelompok:
a. Ukuran kelompok.
b. Jaringan komunikasi.
c. Kohesi kelompok.
d. Kepemimpinan.
2. Faktor personal karakteristik kelompok:
a. Kebutuhan interpersonal
b. Tindak komunikasi
c. Peranan
17. Teori-teori Komunikasi Kelompok
• Teori Perbandingan Sosial (Social Comoarison Theory)
Tindak komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya
kebutuhan-kebutuhan dari individu untuk membandingkan sikap,
pendapat dan kemampuannya dengan individu-individu lainnya
• Teori Kepribadian Kelompok (Group Syntality Theori)
Teori kepribadian merupakan studi mengenai interaksi kelompok pada
basis dimensi kelompok dan dinamika kepribadian
• Teori Percakapan Kelompok (Group Achievement Theory)
berkaitan dengan produktivitas kelompok atau upaya-upaya untuk
mencapainya melalui pemeriksaaan masukan dari anggota (member
input), variable-variabel perantara (mediating variables), dan keluaran
dari kelompok (group output).
• Teori Pertukaran Sosial (Socual Exchange Theory)
Teori pertukaran sosial ini didasarkan pada pemikiran bahwa seseorang
dapat mencapai satu pengertian mengenai sifat kompleks dari kelompok
dengan mengkaji hubungan di antara dua orang (dydic relationship).
18. Komunikasi massa
• Komunikasi massa adalah suatu proses
melalui mana komunikator-komunikator
menggunakan media untuk menyebarluaskan
pesan-pesan secara luas dan terus menerus
menciptakan makna-makna serta diharapkan
dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan
beragam dengan melalui berbagai cara.
(DeFleur & McQuail, 1985, McQuail, 2000).
19. Komunikasi massa
Karakteristik KOMUNIKASI MASSA (Konsep Klasik) :
• Ditujukan ke khalayak luas, heterogeen, tersebar, anonim serta
tidak mengenal batas geografis dan kultural.
• Bersifat umum bukan perorangan.
• Penyampaian pesan berjalan secara cepat dan mampu menjangkau
khalayak yang luas dalam waktu yang relatif singkat (messages
multiplier)
• Penyampaian pesan cenderung berjalan satu arah
• Kegiatan komunikasi dilakukan secara terencana, terjadwal dan
terorganisir.
• Kegiatan komunikasi dilakukan secara berkala tidak bersifat
temporer.
• Isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan (sosial, ekonomi,
politik, budaya, dll.)
20. Komunikasi massa
Konsepsi Komunikasi Massa Klasik :
Hanya mencakup 5 media massa :
(the big five of mass media)
• SURATKABAR
• MAJALAH
• RADIO
• TELEVISI
• FILM
21. Komunikasi massa
Komunikator dalam komunikasi massa adalah:
• Pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi
komunikasi modern, sehingga dapat dengan cepat diakses
oleh publik.
• Pihak yang berusaha memberikan jasa melalui penyebaran
informasi dan sekaligus menjadi agen perubahan dalam
pemahaman, wawasan dan solusi-solusi dengan jutaan
massa yang tersebar dimanapun tanpa diketahui dengan
jelas keberadaan mereka.
• Pihak yang menjadi sumber informasi atau pemberitaan
yang mewakili institusi formal yang sifatnya mencari
keuntungan dari penyebaran informasi itu.
22. Komponen-komponen penting dalam
komunikasi massa yaitu :
• Nara sumber sebagai sumber-sumber informasi bagi media massa.
• Publik yang mengkonsumsi media massa.
• Media massa meliputi, organisasinya, sumber daya manusia, fasilitas produksi,
distribusi, kebijakan yang ditempuh, ideologi yang diperjuangkan, dsb.
• Aturan hukum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta
kode etik yang mengatur pelaksanaan semua stakeholder komunikasi massa.
• Institusi pendukung yang tumbuh untuk memberikan kontribusi terhadap
kegiatan komunikasi massa, seperti percetakan, periklanan, production house,
dll.
• Pihak-pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa,
permodalan, penguasa, kekuatan politik, maupun kelompok kepentingan.
• Unsur-unsur penunjang lain yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan
komunikasi massa. Contohnya perusahaan penghasil teknologi komunikasi,
kondisi sosial, ekonomi, politik, kondisi global internasional dan percaturan
politik dunia.
23. Bentuk-bentuk Komunikasi
1. Komunikasi Interpersonal (Antarpribadi)
Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan
orang lain. Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal
Communication) yaitu komunikasi yang terjadi di antara satu
individu dengan individu yang lain (Littlejohn, 1999). Hal ini dapat
mencakup semua aspek komunikasi seperti mendengarkan,
membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal, dan banyak lagi.
Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal :
Berada dalam jarak yang dekat.
Mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik
secara verbal maupun nonverbal.
Informal
Tanpa terencana
penambahan wawasan, pengetahuan,
24. Bentuk-bentuk Komunikasi
2. Komunikasi Intrapersonal/Komunikasi
Intrapribadi
Komunikasi intrapersonal adalah proses komunikasi
yang berlangsung dalam diri seseorang. Komunikasi
intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara
aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari
pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim
sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik
bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang
berkelanjutan.
25. Bentuk-bentuk Komunikasi
3. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau
elektronik (radio, televisi).
Ciri-ciri komunikasi massa :
Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.
Komunikator memiliki keahlian tertentu.
Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana.
Khalayak yang dituju heterogen dan anonym.
Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan.
Ada pengaruh yang dikehendaki
Dalam konteks sosial terjadi saling mempengaruhi antara media dan
kondisi masyarakat serta sebaliknya
Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan
(pemirsanya) tidak bersifat pribadi
26. Bentuk-bentuk Komunikasi
4. Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara
beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat,
pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984).
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005).
Ciri-ciri komunikasi Kelompok :
Jumlah lebih dari dua orang
Formal/Informal
Terencana