SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 44
Bella Arini Yudistira (012600065)
Fiona Vega Rianti (012600069)
Fretty Evitanty Siahaan (012600070)
Martiana Rahmasari (012600077)
Meiliza Dwi Putri (012600078)
Witha Dainy ( 012600088)
Language

Demographics

Consumer
behavior
Non verbal
communication

Marketing Strategy

Values
Budaya merupakan kompleks keseluruhan dimana termasuk
di dalamnya pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral,
adat-istiadat, dan kemampuan lain apapun serta kebiasaan
yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Beberapa aspek dari perlunya perluasan budaya
Budaya adalah konsep yang luas (meliputi banyak hal). Hal
tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses
pemikiran individu dan perilakunya.
Budaya adalah sesuatu yang diperoleh.
Budaya jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas
perilaku yang tepat.
 Nilai Budaya  Norma batasan yang ditetapkan dari perilaku

yang tepat,

Sanksi Hukuman dari pelanggaran norma
 Pola konsumsi
Batasan dimana perangkat budaya dalam perilaku disebut
Norma, yang merupakan aturan sederhana dimana menentukan
atau melarang beberapa perilaku dalam situasi yang spesifik.
 -Nilai budaya adalah kepercayaan yang dipertahankan dimana
menguatkan apa yang diinginkan.
 -Pelanggaran dari norma budaya berakhir dengan Sanksi mulai
dari hukuman sosial yang ringan hingga dibuang dari kelompok.
Nilai Budaya dimasukkan dalam 3 kategori umum:
1. Nilai Orientasi – Lainnya
yang merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang
tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat.
Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam
praktek pemasaran.
2. Nilai Orientasi – Lingkungan
yakni menentukan hubungan masyarakat dengan ekonomi,
teknis, dan linkungan fisik nya.
3. Nilai Orientasi – Diri
yakni merefleksikan tujuan dan pendekatan pada hidup
dimana anggota individu dari masyarakat menemukan apa yang
diinginkan.
1. Nilai Orientasi – Lainnya
yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara
lain:
a. Individual/Kolektif
b. Usia Muda/Tua
c. Luas/Batasan Keluarga
d. Maskulin/Feminisme
e. Persaingan/Kerjasama
f. Perbedaan/Keseragaman
2. Nilai Orientasi – Lingkungan
yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara
lain:
a. Kebersihan
b. Dayaguna/Keadaan
c. Tradisi/Perubahan
d. Pengambilan Resiko/Pengamanan
e. Pemecahan Masalah/Fatalistis
f. Alam
3. Nilai Orientasi – Diri
yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara
lain:
a. Aktif/Pasif
b. Pemuasan Kebutuhan Seksual/Abstinence
c. Material/Non Material
d. Kerja Keras/Santai
e. Penundaan Kepuasan/Kesegeraan Kepuasan
f. Religi/Sekuler atau duniawi
a. Individual/Kolektif
- Budaya individualis terdapat pada budaya Amerika,
Australia, Inggris, Kanada, New Zealand, dan Swedia.
Sedangkan Taiwan, Korea, Hongkong, Meksiko, Jepang,
India, dan Rusia lebih kolektifis dalam orientasi mereka.
- Nilai ini adalah faktor kunci yang membedakan budaya dan
konsep diri yang berpengaruh besar pada individu. Tidak
mengherankan, konsumen dari budaya yang memiliki
perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada produk
asing, iklan, dan sumber yang lebih disukai dari suatu
informasi.
b. Usia Muda/Tua
- apakah dalam budaya pada suatu keluarga, anak-anak
sebagai
kaum muda lebih berperan dibandingkan dengan orang
dewasa
dalam pembelian. Dengan kata lain adalah melihat faktor
budaya
yang lebih bijaksana dalam melihat sisi dari peran usia.
c. Luas/Batasan Keluarga
- bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat suatu
keputusan penting bagi anggota keluarganya.
d. Maskulin/Feminisme
- bagaimana suami, istri, atau keduanya membuat keputusan
penting bagi keluarga.
e. Persaingan/Kerjasama
- bagaimana orientasi baik itu maskulin maupun feminisme
dalam keterbukaannya pada konsumen.
f. Perbedaan/Keseragaman
- Budaya dengan nilai yang berbeda tidak hanya akan
menerima aturan yang bergai macam dari perilaku
pribadi dan sikap tapi juga menerima variasi dalam bentuk
makanan, pakaian, dan produk lain serta pelayanannya.
- Dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki
keseragaman nilai, dimana mereka tidak menyukai serta
menerima bermacam aturan dari rasa dan produk pilihan.
Nilai Budaya dimasukkan dalam 3 kategori umum:
1. Nilai Orientasi – Lainnya
yang merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat
antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini
mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran.
2. Nilai Orientasi – Lingkungan
yakni menentukan hubungan masyarakat dengan ekonomi, teknis,
dan linkungan fisik nya.
3. Nilai Orientasi – Diri
yakni merefleksikan tujuan dan pendekatan pada hidup dimana
anggota individu dari masyarakat menemukan apa yang
diinginkan.
a. Kebersihan
- Ketika adanya perbedaan dalam meletakkan nilai
kebersihan
diantara budaya ekonomi berkembang, ada perbedaan yang
sangat luas diantara budaya ini (kebersihan) dengan banyak
budaya negara kurang berkembang.
b. Daya Guna/Keadaan
- Dayaguna/keadaan lebih dekat hubungannya pada konsep
jarak kekuasaan, dimana menghubungkan pada derajat
dimana orang menerima ketidak sama rataan dalam
kekuasaan, otoritas, status, dan kekayaan sebagai kelaziman
atau yang melekat dalam masyarakat.
c. Tradisi/Perubahan
- Nilai ini direfleksikan dalam iklan, dimana di Inggris dan Cina
menekankan tradisi dan sejarah pada iklannya ketimbang di
Amerika.
d. Pengambilan resiko/Pengamanan
- Nilai ini berhubungan pada toleransi bagi ambiguitas dan
menghindari ketidaktentuan. Ia memiliki pengaruh yang kuat
dalam hubangan usaha dan perkembangan ekonomi
sebagai penerimaan produk baru.
e. Pemecahan masalah/Fatalistis
- Di Karibia, kesulitan atau hal yang tidak dapat dikendalikan
selalu dihilangkan dengan ekspresi "tidak masalah". Ini
biasanya berarti: "ada suatu masalah, tapi kita tidak tahu apa yang
harus dilakukan terhadap hal tersebut-jadi jangan khawatir.
f. Alam
- Yang dimaksud disini adalah bagaimana negara-negara
yang
memproduksi atau mengimpor suatu produk
meletakkan nilai
yang tinggi dalam lingkungan. Seperti negara Inggris
yang
memiliki gagasan dalam pengurangan emisi.
Dalam peluncuran produknya, mereka lebih
menekankan
kendaraan yang memiliki emisi rendah.
Nilai Budaya dimasukkan dalam 3 kategori umum:
1. Nilai Orientasi – Lainnya
yang merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang
tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat.
Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam
praktek pemasaran.
2. Nilai Orientasi – Lingkungan
yakni menentukan hubungan masyarakat dengan ekonomi,
teknis, dan linkungan fisik nya.
3. Nilai Orientasi – Diri
yakni merefleksikan tujuan dan pendekatan pada hidup
dimana anggota individu dari masyarakat menemukan apa yang
diinginkan.
a. Aktif/Pasif
- Kecenderungan dalam beraktifitas akan mempengaruhi
pemasaran dalam suatu produk.
b. Kepuasan sensual/Pemantangan
- Yang dimaksud disini adalah apakah suatu negara
menggunakan daya tarik seks/sensualitas atau apakah
memberikan pembatasan pada iklan yang dibuatnya terhadap
sensualitas.
c. Material/Non Material
* Instrumen materialism adalah barang yang diperoleh yang
mana memungkinkan untuk dilakukannya sesuatu hal.
* Terminal materialism adalah barang yang diperoleh
untuk
kepentingan dari apa yang dimiliki oleh benda itu sendiri.
d. Kerja keras/Santai
- seorang pemasar harus melihat apakah dalam suatu negara
memiliki lebih nilai kerja dalam aktivitasnya dibandingkan
dengan waktu luang/santai atau sebaliknya.
e. Penundaan Kepuasan/Kesegeraan Kepuasan
- Orientasi jangka pendek dan orientasi jangka panjang
mempunyai implikasi pada strategi bisnis serta usaha untuk
Mendorong menabung, dan juga pada penggunaan kredit.
f. Religi/Sekuler atau duniawi
- dalam hal ini para pemasar lebih melihat pada doktrin atau
ketetapan yang berlaku di kehidupan keseharian suatu
negara yang akan dipasarkan
Time

Etiquette

Space

Nonverbal
communications

Things

Agreements

Symbols

Relationships
a. Waktu
- Pengertian dari variasi waktu diantara budaya adalah dalam
dua cara utama. Pertama, apa yang kita sebut perspektif
waktu: ini adalah keseluruhan orientasi terhadap waktu. Kedua,
adalah menempatkan interpretasi pada spesifik waktu yang
digunakan.
- Perspektif waktu
Ada dua jenis perspektif waktu antara lain;
Yang pertama, monochromic time perspective yakni orientasi
yang kuat kearah sekarang serta waktu jangka pendek. Dan
kedua, polychromic time perspective yakni orientasi kearah
sekarang dan masa lalu.
Monochronic Time Perspective

Polychronic Monochronic Time

- Melakukan satu hal pada satu waktu
- Konsentrasi pada pekerjaan
-Melakukan pemenuhan batas waktu
- Tanggung jawab terhadap kerja/tugas
- Dengan tekun mengikuti rencana
- Menekankan Ketepatan Waktu
- Membiasakan diri dalam hubungan
jangka pendek

- Melakukan banyak hal dalam satu
waktu
- Pengalihan yang tinggi dan gangguan
pada persoalan.
- Mempertimbangkan pemenuhan
batas waktu dan menomorduakan
perencanaan
- Tanggung Jawab terhadap orang dan
hubungan
- Selalu merubah rencana &
memudahkannya
- Memberikan dasar ketetapan waktu
dalam
hubungan
- Lebih Suka dalam hubungan jangka
panjang
- Pengartian dalam penggunaan waktu.
Perspektif yang dipakai akan membuat suatu
pengertian yang berbeda dari waktu yang
digunakan pada budaya yang berbeda. Seperti di
negara yang berorientasi pada monochronic, mereka
manganggap bahwa waktu adalah uang.
Jadi setiap detik, menit, jam sangat berharga bagi
mereka. Begitu sebaliknya pada negara yang
berorientasi polichronic, istilah "tetaplah menunggu“
menjadi suatu hal yang biasa bagi mereka.
b. Ruang
- Kegunaan orang membuat ruang dan mengartikan apa yang
mereka tempatkan merupakan bentuk kedua dari
komunikasi non verbal.
c. Simbol
- Warna, gambar binatang, bentuk, angka, dan musik akan
memberikan variasi pengartian dalam lintas budaya.
Kegagalan dalam mengenal arti penempatan pada simbol
bisa berakibat pada masalah yang serius.
d. Hubungan
- Hak dan kewajiban ditentukan oleh hubungan dan
persahabatan yang mana merupakan variabel komunikasi
non verbal lainnya.
e. Persetujuan
- Persetujuan disini yakni bagaimana budaya yang
berbeda
melihat hubungan bisnis didalam kedua belah pihak.
f. Benda
- Pengartian budaya terhadap benda pada pola
pembelian
adalah sesuatu yang tidak disangka-sangka atau dengan
kata
lainnya adalah "hadiah".
g. Etiket
- Etiket menggambarkan secara umum kebiasaan yang
diterima dari tingkah laku dalam situasi sosial.
Isu penting yang dihadapi oleh pemasar adalah
perluasan pada salah satu atau lebih pada budaya
global konsumen atau pangsa yang tergabung.
Beberapa budaya dikreasikan oleh globalisasi media
massa, kerja, pendidikan, dan wisata. Beberapa
kategori produk (telpon genggam, internet) dan merk
(Sony, Nike) menjadi simbol hubungan pada budaya
ini. Ini tidak diimplikasikan bahwa merk ini digunakan
pada iklan global yang sama tetapi melainkan tema
pokok dan simbol yang mungkin sama.
- Pemasar menggunakan kesamaan diantara
remaja lintas budaya untuk meluncurkan merk
global. Dengan kata lain, dalam mengiklankan
produknya pemasar menggunakan model
yang dapat dikenal para remaja diseluruh dunia
seperti bintang olah raga.
- Atau juga dengan mengiklankan pada bentuk
keseluruhan dari lintas budaya tersebut.
Demografi melukiskan populasi dalam hubungannya pada
ukurannya, struktur, dan distribusi.
Ukuran mengarah pada jumlah dari individu dalam
masyarakat.
Struktur menggambarkan masyarakat dalam hubungan dari
usia, pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan.
Distribusi melukiskan lokasi fisik dari individu dalam
hubungannya dari wilayah geografis dan pedesaan, pinggiran
kota, dan lokasi perkotaan.
Secara garis besarnya, pemasar melihat serta menyesuaikan
keadaan tiap negara sesuai dengan demografinya.
Secara garis besar tidak digambarkan
bagaimana strategi pemasaran tersebut, tetapi
dapat diambil kesimpulan bahwasanya pemasar
melihat apa yang menjadi perilaku konsumen,
konsep budaya, serta apa yang menjadi variasi
dalam lintas budaya.
Seperti yang dilakukan McDonald's dimana
mengadaptasikan produk serta tata ruang
tokonya dengan tepat pada beberapa negara.
Ada tujuh kunci perhatian penuh beberapa geografis pasar,
dimana perusahaan akan menatap.
1) Apakah wilayah goegrafis yang homogen atau heterogen
juga tanggap pada budaya?
Usaha pemasaran biasanya langsung pada penetapan wilayah
geografis, terutama politik dan ekonomi yang ada. Syarat legal
dan saluran distribusi yang ada selalu mendorong pendekatan ini.
Bagaimanapun, hal itu juga didukung oleh asumsi secara mutlak
dimana geografis atau batas politik dengan batas budaya.
2) Apa yang dibutuhkan produk ini atau versi untuk memenuhi
budaya ini?
Memeriksa pasar baru dengan keberadaan produk atau teknologi
produk. Pertanyaan mereka yang harus dijawab adalah apa yang
mereka butuhkan atau produk modifikasi apa yang bisa penuhi dalam
budaya tersebut
3) Apakah terdapat cukup orang yang mampu memenuhi
kebutuhan akan produk ini?
Inisial analisis demografis dibutuhkan untuk menentukan jumlah
dari individu atau rumah tangga yang mana membutuhkan
produk.
4) Nilai atau Pola Nilai apa yang relevan dengan pembelian
dan
penggunaan produk ini?
Nilai sistem seharusnya diinvestigasi bagi pengaruhnya dalam
pembelian produk, memiliki produk, menggunakan produk, dan
membuang produk. Kebanyakan dari strategi pemasaran akan
berdasar pada analisa ini.
5) Apa saja distribusi, politik, dan struktur legal bagi produk?
Struktur legal dari suatu negara bisa memiliki dampak pada tiap
aspek dari pemasaran perusahaan.
6) Dengan cara apa kita bisa mengkomunikasikan produk?
Petanyaan ini membutuhkan investigasi dalam:
- Media yang tersedia dan menyertai pada tiap tipe
- Kebutuhan pemenuhan produk
- Menggabungkan nilai dengan produk dan menggunakannya
- Sistem komunikasi verbal dan nonverbal dalam budaya.
7) Apa implikasi etis dari pemasaran suatu produk di negara
ini?
- Semua program pemasaran sebaiknya dievaluasi dalam
keetisan .
- Aktivitas pemasaran internasional mengangkat banyak isu etis.
- Dimensi etis adalah fakta penting dan kompleks dalam
pemasaran di negara dunia ketiga dan negara berkembang.
- Kesimpulannya adalah implikasi yang didapat berasal dari
evaluasi yang dibuat pada program pemasarannya.
Inovasi
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka ia
sapat dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang
inovatif.
Definisi Inovasi menurut Para Ahli
Everett M. Rogers (1983), Mendefisisikan bahwa
inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau
objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu
hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk
diadopsi.
Stephen Robbins (1994), Mendefinisikan, inovasi
sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk
memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau
proses dan jasa.
Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu :
1. Memiliki kekhasan / khusus
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang
terencana
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan
Sifat Perubahan Dalam Inovasi
1. Penggantian (substitution)
2. Perubahan (alternation)
3. Penambahan (addition)
4. Penyusunan kembali (restructturing)
5. Penghapusan (elimination)
6.Penguatan(reinforcement)
Kerangka untuk mengadakan penelitian mengenai
penerimaan konsumen terhadap berbagai produk baru
diambil dari bidang penelitian yang dikenal sebagai
penyebaran inovasi.
INOVASI
Tidak ada definisi atau istilah dari inovasi atau produk
baru yang dapat diterima secara universal. Sebagai
gantinya, pendekatan telah diambil untuk
mendefinisikan produk baru atau jasa baru, semuanya
ini dapat diklasifikasikan sebagai definisi inovasi yang
berorientasi perusahaan, produk, pasar, dan konsumen.
 Definisi yang berorientasi perusahaan

Pendekatan dengan orientasi ini memandang produk
tertentu dari perspektif perusahaan yang menghasilkan
atau memasarkannya. Jika produk itu “baru” bagi
perusahaan, produk baru dianggap baru. Definisi ini
mengabaikan apakah produk itu benar-benar baru atau
tidak bagi pasar ( yaitu bagi para pesaing atau para
konsumen). Sesuai dengan pandangan ini, tiruan atau
modifikasi dari produk para pesaing akan memenuhi
syarat sebagai baru
Definisi yang berorientasi produk
Berbeda dengan yang berorientasi
perusahaan, pendekatan dengan orientasi ini
memfokuskan pada keistimewaan yang melekat pada
produk itu sendiri dan dampak keistimewaan ini pada
pola pemakaian konsumen yang telah terbentuk. Satu
kerangka yang berorientasi produk mempertimbangkan
tingkat gangguan produk baru terhadap pola perilau
yang sudah terbentuk.
Definisi yang berorientasi pasar
Pendekatan dengan orientasi ini menilai barunya
produk dari sudut sejauh mana para konsumen terbuka
terhadap produk baru.
Definisi yang berorientasi konsumen
Walaupun ketiga pendekatan diatas berguna abagi para
peneliti konsumen dalam penelitian mereka menegnai
penyebaran inovasi, beberapa peneliti lebih menyukai
pendekatan yang berorientasi konsumen dalam
mendefinisikan inovasi. Dalam konteks ini, produk
“baru” adalah setiap produk yang dinilai calon
konsumen sebagai baru.
Sifat-sifat produk yang mempengaruhi penyebaran
Semua produk “baru” tidak mempunyai keungkinan
yang sama untuk diterima konsumen.
Terdapat lima karakteristik produk yang kelihatan
mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk
baru, yaitu :
 Keunggulan relatif
 Kecocokan
 Kerumitan
Selesai 

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenBab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenvajri rahman
 
Bab 15 segmentasi pasar dan pemposisian produk
Bab 15 segmentasi pasar dan pemposisian produkBab 15 segmentasi pasar dan pemposisian produk
Bab 15 segmentasi pasar dan pemposisian produkJudianto Nugroho
 
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenPembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenReni Kurniati
 
Bab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massaBab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massaJudianto Nugroho
 
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku KonsumenMakalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku KonsumenPangeran Kristian
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3dandypl
 
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelangganBab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelangganJudianto Nugroho
 
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosial
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosialBab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosial
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosialJudianto Nugroho
 
Segmentasi Targetting Positioning Marketing
Segmentasi Targetting Positioning MarketingSegmentasi Targetting Positioning Marketing
Segmentasi Targetting Positioning MarketingMochamad Sirodjudin
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Perilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep diriPerilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep dirinielgogie
 
Cross cultural variation in consumer behavior
Cross cultural variation in consumer behaviorCross cultural variation in consumer behavior
Cross cultural variation in consumer behaviorKelinci Ilmu
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL9elevenStarUnila
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanHartono Ikawy
 

La actualidad más candente (20)

Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumenBab ii. pengambilan keputusan konsumen
Bab ii. pengambilan keputusan konsumen
 
Jenis jenis ads
Jenis jenis adsJenis jenis ads
Jenis jenis ads
 
Bab 15 segmentasi pasar dan pemposisian produk
Bab 15 segmentasi pasar dan pemposisian produkBab 15 segmentasi pasar dan pemposisian produk
Bab 15 segmentasi pasar dan pemposisian produk
 
RODA ANALISIS KONSUMEN
RODA ANALISIS KONSUMENRODA ANALISIS KONSUMEN
RODA ANALISIS KONSUMEN
 
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenPembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
 
Bab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massaBab 18 mengelola komunikasi massa
Bab 18 mengelola komunikasi massa
 
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku KonsumenMakalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
 
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelangganBab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
Bab 5 menciptakan nilai, kepuasan dan loyalitas pelanggan
 
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosial
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosialBab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosial
Bab 11.12.13 pengaruh kultural, subkultur dan kelas sosial
 
Segmentasi Targetting Positioning Marketing
Segmentasi Targetting Positioning MarketingSegmentasi Targetting Positioning Marketing
Segmentasi Targetting Positioning Marketing
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
7 strategi lokasi
7 strategi lokasi7 strategi lokasi
7 strategi lokasi
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Strategi merek
Strategi merekStrategi merek
Strategi merek
 
Perilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep diriPerilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep diri
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Cross cultural variation in consumer behavior
Cross cultural variation in consumer behaviorCross cultural variation in consumer behavior
Cross cultural variation in consumer behavior
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 

Destacado

Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitAdi Adriansyah
 
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA & PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA & PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNISKOMUNIKASI LINTAS BUDAYA & PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA & PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNISHening RN
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnyaSimon Patabang
 
Komunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudayaKomunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudayaLulu Luffiyah
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)eyepaste
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaCahya
 
Manajemen pemasaran internasional
Manajemen pemasaran internasionalManajemen pemasaran internasional
Manajemen pemasaran internasionalChandra Cah-Hobi
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaGusstiawan Raimanu
 

Destacado (11)

Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplit
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA & PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA & PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNISKOMUNIKASI LINTAS BUDAYA & PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA & PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
 
revisi pesan -pesan bisnis
revisi pesan -pesan bisnisrevisi pesan -pesan bisnis
revisi pesan -pesan bisnis
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya
 
KONSELING LINTAS BUDAYA
KONSELING LINTAS BUDAYAKONSELING LINTAS BUDAYA
KONSELING LINTAS BUDAYA
 
Komunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudayaKomunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudaya
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
 
Manajemen pemasaran internasional
Manajemen pemasaran internasionalManajemen pemasaran internasional
Manajemen pemasaran internasional
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 

Similar a Nilai Budaya dan Komunikasi Nonverbal

Budaya Perilaku Konsumen.ppt
Budaya  Perilaku Konsumen.pptBudaya  Perilaku Konsumen.ppt
Budaya Perilaku Konsumen.pptMetaBerutu
 
Perilaku konsumen tugas 9
Perilaku konsumen tugas 9Perilaku konsumen tugas 9
Perilaku konsumen tugas 9Agus Tommy
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Mira Erviana
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Mira Erviana
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Mira Erviana
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Mira Erviana
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Mira Erviana
 
4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumen4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumenIzul chumzq
 
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan KonsumsiPengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan KonsumsiYusni Sinaga
 
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptxMANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptxAndraNarsal
 
Tm 1 pengenalan terhadap budaya dan mlb
Tm 1 pengenalan terhadap budaya dan mlbTm 1 pengenalan terhadap budaya dan mlb
Tm 1 pengenalan terhadap budaya dan mlbRizkyAdnan2
 
Askep transkultural
Askep transkulturalAskep transkultural
Askep transkulturalmei rianita
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Tugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTriany Syafrilia
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Etika dan budaya bisnis internasional
Etika dan budaya bisnis internasionalEtika dan budaya bisnis internasional
Etika dan budaya bisnis internasionalYuca Siahaan
 

Similar a Nilai Budaya dan Komunikasi Nonverbal (20)

Budaya Perilaku Konsumen.ppt
Budaya  Perilaku Konsumen.pptBudaya  Perilaku Konsumen.ppt
Budaya Perilaku Konsumen.ppt
 
Perilaku konsumen tugas 9
Perilaku konsumen tugas 9Perilaku konsumen tugas 9
Perilaku konsumen tugas 9
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6
 
Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6Tugas soft skill ke 6
Tugas soft skill ke 6
 
4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumen4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumen
 
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan KonsumsiPengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
 
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptxMANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Etika periklanan
Etika periklananEtika periklanan
Etika periklanan
 
Tm 1 pengenalan terhadap budaya dan mlb
Tm 1 pengenalan terhadap budaya dan mlbTm 1 pengenalan terhadap budaya dan mlb
Tm 1 pengenalan terhadap budaya dan mlb
 
Askep transkultural
Askep transkulturalAskep transkultural
Askep transkultural
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku Konsumen
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Etika dan budaya bisnis internasional
Etika dan budaya bisnis internasionalEtika dan budaya bisnis internasional
Etika dan budaya bisnis internasional
 

Último

KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 

Último (20)

KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 

Nilai Budaya dan Komunikasi Nonverbal

  • 1.
  • 2. Bella Arini Yudistira (012600065) Fiona Vega Rianti (012600069) Fretty Evitanty Siahaan (012600070) Martiana Rahmasari (012600077) Meiliza Dwi Putri (012600078) Witha Dainy ( 012600088)
  • 4. Budaya merupakan kompleks keseluruhan dimana termasuk di dalamnya pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, adat-istiadat, dan kemampuan lain apapun serta kebiasaan yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Beberapa aspek dari perlunya perluasan budaya Budaya adalah konsep yang luas (meliputi banyak hal). Hal tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Budaya adalah sesuatu yang diperoleh. Budaya jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.
  • 5.  Nilai Budaya  Norma batasan yang ditetapkan dari perilaku yang tepat, Sanksi Hukuman dari pelanggaran norma  Pola konsumsi Batasan dimana perangkat budaya dalam perilaku disebut Norma, yang merupakan aturan sederhana dimana menentukan atau melarang beberapa perilaku dalam situasi yang spesifik.  -Nilai budaya adalah kepercayaan yang dipertahankan dimana menguatkan apa yang diinginkan.  -Pelanggaran dari norma budaya berakhir dengan Sanksi mulai dari hukuman sosial yang ringan hingga dibuang dari kelompok.
  • 6. Nilai Budaya dimasukkan dalam 3 kategori umum: 1. Nilai Orientasi – Lainnya yang merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran. 2. Nilai Orientasi – Lingkungan yakni menentukan hubungan masyarakat dengan ekonomi, teknis, dan linkungan fisik nya. 3. Nilai Orientasi – Diri yakni merefleksikan tujuan dan pendekatan pada hidup dimana anggota individu dari masyarakat menemukan apa yang diinginkan.
  • 7. 1. Nilai Orientasi – Lainnya yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara lain: a. Individual/Kolektif b. Usia Muda/Tua c. Luas/Batasan Keluarga d. Maskulin/Feminisme e. Persaingan/Kerjasama f. Perbedaan/Keseragaman
  • 8. 2. Nilai Orientasi – Lingkungan yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara lain: a. Kebersihan b. Dayaguna/Keadaan c. Tradisi/Perubahan d. Pengambilan Resiko/Pengamanan e. Pemecahan Masalah/Fatalistis f. Alam
  • 9. 3. Nilai Orientasi – Diri yang termasuk kedalam nilai orientasi ini antara lain: a. Aktif/Pasif b. Pemuasan Kebutuhan Seksual/Abstinence c. Material/Non Material d. Kerja Keras/Santai e. Penundaan Kepuasan/Kesegeraan Kepuasan f. Religi/Sekuler atau duniawi
  • 10. a. Individual/Kolektif - Budaya individualis terdapat pada budaya Amerika, Australia, Inggris, Kanada, New Zealand, dan Swedia. Sedangkan Taiwan, Korea, Hongkong, Meksiko, Jepang, India, dan Rusia lebih kolektifis dalam orientasi mereka. - Nilai ini adalah faktor kunci yang membedakan budaya dan konsep diri yang berpengaruh besar pada individu. Tidak mengherankan, konsumen dari budaya yang memiliki perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada produk asing, iklan, dan sumber yang lebih disukai dari suatu informasi.
  • 11. b. Usia Muda/Tua - apakah dalam budaya pada suatu keluarga, anak-anak sebagai kaum muda lebih berperan dibandingkan dengan orang dewasa dalam pembelian. Dengan kata lain adalah melihat faktor budaya yang lebih bijaksana dalam melihat sisi dari peran usia. c. Luas/Batasan Keluarga - bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat suatu keputusan penting bagi anggota keluarganya. d. Maskulin/Feminisme - bagaimana suami, istri, atau keduanya membuat keputusan penting bagi keluarga.
  • 12. e. Persaingan/Kerjasama - bagaimana orientasi baik itu maskulin maupun feminisme dalam keterbukaannya pada konsumen. f. Perbedaan/Keseragaman - Budaya dengan nilai yang berbeda tidak hanya akan menerima aturan yang bergai macam dari perilaku pribadi dan sikap tapi juga menerima variasi dalam bentuk makanan, pakaian, dan produk lain serta pelayanannya. - Dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki keseragaman nilai, dimana mereka tidak menyukai serta menerima bermacam aturan dari rasa dan produk pilihan.
  • 13. Nilai Budaya dimasukkan dalam 3 kategori umum: 1. Nilai Orientasi – Lainnya yang merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran. 2. Nilai Orientasi – Lingkungan yakni menentukan hubungan masyarakat dengan ekonomi, teknis, dan linkungan fisik nya. 3. Nilai Orientasi – Diri yakni merefleksikan tujuan dan pendekatan pada hidup dimana anggota individu dari masyarakat menemukan apa yang diinginkan.
  • 14. a. Kebersihan - Ketika adanya perbedaan dalam meletakkan nilai kebersihan diantara budaya ekonomi berkembang, ada perbedaan yang sangat luas diantara budaya ini (kebersihan) dengan banyak budaya negara kurang berkembang. b. Daya Guna/Keadaan - Dayaguna/keadaan lebih dekat hubungannya pada konsep jarak kekuasaan, dimana menghubungkan pada derajat dimana orang menerima ketidak sama rataan dalam kekuasaan, otoritas, status, dan kekayaan sebagai kelaziman atau yang melekat dalam masyarakat.
  • 15. c. Tradisi/Perubahan - Nilai ini direfleksikan dalam iklan, dimana di Inggris dan Cina menekankan tradisi dan sejarah pada iklannya ketimbang di Amerika. d. Pengambilan resiko/Pengamanan - Nilai ini berhubungan pada toleransi bagi ambiguitas dan menghindari ketidaktentuan. Ia memiliki pengaruh yang kuat dalam hubangan usaha dan perkembangan ekonomi sebagai penerimaan produk baru. e. Pemecahan masalah/Fatalistis - Di Karibia, kesulitan atau hal yang tidak dapat dikendalikan selalu dihilangkan dengan ekspresi "tidak masalah". Ini biasanya berarti: "ada suatu masalah, tapi kita tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap hal tersebut-jadi jangan khawatir.
  • 16. f. Alam - Yang dimaksud disini adalah bagaimana negara-negara yang memproduksi atau mengimpor suatu produk meletakkan nilai yang tinggi dalam lingkungan. Seperti negara Inggris yang memiliki gagasan dalam pengurangan emisi. Dalam peluncuran produknya, mereka lebih menekankan kendaraan yang memiliki emisi rendah.
  • 17. Nilai Budaya dimasukkan dalam 3 kategori umum: 1. Nilai Orientasi – Lainnya yang merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran. 2. Nilai Orientasi – Lingkungan yakni menentukan hubungan masyarakat dengan ekonomi, teknis, dan linkungan fisik nya. 3. Nilai Orientasi – Diri yakni merefleksikan tujuan dan pendekatan pada hidup dimana anggota individu dari masyarakat menemukan apa yang diinginkan.
  • 18. a. Aktif/Pasif - Kecenderungan dalam beraktifitas akan mempengaruhi pemasaran dalam suatu produk. b. Kepuasan sensual/Pemantangan - Yang dimaksud disini adalah apakah suatu negara menggunakan daya tarik seks/sensualitas atau apakah memberikan pembatasan pada iklan yang dibuatnya terhadap sensualitas. c. Material/Non Material * Instrumen materialism adalah barang yang diperoleh yang mana memungkinkan untuk dilakukannya sesuatu hal.
  • 19. * Terminal materialism adalah barang yang diperoleh untuk kepentingan dari apa yang dimiliki oleh benda itu sendiri. d. Kerja keras/Santai - seorang pemasar harus melihat apakah dalam suatu negara memiliki lebih nilai kerja dalam aktivitasnya dibandingkan dengan waktu luang/santai atau sebaliknya. e. Penundaan Kepuasan/Kesegeraan Kepuasan - Orientasi jangka pendek dan orientasi jangka panjang mempunyai implikasi pada strategi bisnis serta usaha untuk Mendorong menabung, dan juga pada penggunaan kredit. f. Religi/Sekuler atau duniawi - dalam hal ini para pemasar lebih melihat pada doktrin atau ketetapan yang berlaku di kehidupan keseharian suatu negara yang akan dipasarkan
  • 21. a. Waktu - Pengertian dari variasi waktu diantara budaya adalah dalam dua cara utama. Pertama, apa yang kita sebut perspektif waktu: ini adalah keseluruhan orientasi terhadap waktu. Kedua, adalah menempatkan interpretasi pada spesifik waktu yang digunakan. - Perspektif waktu Ada dua jenis perspektif waktu antara lain; Yang pertama, monochromic time perspective yakni orientasi yang kuat kearah sekarang serta waktu jangka pendek. Dan kedua, polychromic time perspective yakni orientasi kearah sekarang dan masa lalu.
  • 22. Monochronic Time Perspective Polychronic Monochronic Time - Melakukan satu hal pada satu waktu - Konsentrasi pada pekerjaan -Melakukan pemenuhan batas waktu - Tanggung jawab terhadap kerja/tugas - Dengan tekun mengikuti rencana - Menekankan Ketepatan Waktu - Membiasakan diri dalam hubungan jangka pendek - Melakukan banyak hal dalam satu waktu - Pengalihan yang tinggi dan gangguan pada persoalan. - Mempertimbangkan pemenuhan batas waktu dan menomorduakan perencanaan - Tanggung Jawab terhadap orang dan hubungan - Selalu merubah rencana & memudahkannya - Memberikan dasar ketetapan waktu dalam hubungan - Lebih Suka dalam hubungan jangka panjang
  • 23. - Pengartian dalam penggunaan waktu. Perspektif yang dipakai akan membuat suatu pengertian yang berbeda dari waktu yang digunakan pada budaya yang berbeda. Seperti di negara yang berorientasi pada monochronic, mereka manganggap bahwa waktu adalah uang. Jadi setiap detik, menit, jam sangat berharga bagi mereka. Begitu sebaliknya pada negara yang berorientasi polichronic, istilah "tetaplah menunggu“ menjadi suatu hal yang biasa bagi mereka.
  • 24. b. Ruang - Kegunaan orang membuat ruang dan mengartikan apa yang mereka tempatkan merupakan bentuk kedua dari komunikasi non verbal. c. Simbol - Warna, gambar binatang, bentuk, angka, dan musik akan memberikan variasi pengartian dalam lintas budaya. Kegagalan dalam mengenal arti penempatan pada simbol bisa berakibat pada masalah yang serius. d. Hubungan - Hak dan kewajiban ditentukan oleh hubungan dan persahabatan yang mana merupakan variabel komunikasi non verbal lainnya.
  • 25. e. Persetujuan - Persetujuan disini yakni bagaimana budaya yang berbeda melihat hubungan bisnis didalam kedua belah pihak. f. Benda - Pengartian budaya terhadap benda pada pola pembelian adalah sesuatu yang tidak disangka-sangka atau dengan kata lainnya adalah "hadiah". g. Etiket - Etiket menggambarkan secara umum kebiasaan yang diterima dari tingkah laku dalam situasi sosial.
  • 26. Isu penting yang dihadapi oleh pemasar adalah perluasan pada salah satu atau lebih pada budaya global konsumen atau pangsa yang tergabung. Beberapa budaya dikreasikan oleh globalisasi media massa, kerja, pendidikan, dan wisata. Beberapa kategori produk (telpon genggam, internet) dan merk (Sony, Nike) menjadi simbol hubungan pada budaya ini. Ini tidak diimplikasikan bahwa merk ini digunakan pada iklan global yang sama tetapi melainkan tema pokok dan simbol yang mungkin sama.
  • 27. - Pemasar menggunakan kesamaan diantara remaja lintas budaya untuk meluncurkan merk global. Dengan kata lain, dalam mengiklankan produknya pemasar menggunakan model yang dapat dikenal para remaja diseluruh dunia seperti bintang olah raga. - Atau juga dengan mengiklankan pada bentuk keseluruhan dari lintas budaya tersebut.
  • 28. Demografi melukiskan populasi dalam hubungannya pada ukurannya, struktur, dan distribusi. Ukuran mengarah pada jumlah dari individu dalam masyarakat. Struktur menggambarkan masyarakat dalam hubungan dari usia, pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Distribusi melukiskan lokasi fisik dari individu dalam hubungannya dari wilayah geografis dan pedesaan, pinggiran kota, dan lokasi perkotaan. Secara garis besarnya, pemasar melihat serta menyesuaikan keadaan tiap negara sesuai dengan demografinya.
  • 29. Secara garis besar tidak digambarkan bagaimana strategi pemasaran tersebut, tetapi dapat diambil kesimpulan bahwasanya pemasar melihat apa yang menjadi perilaku konsumen, konsep budaya, serta apa yang menjadi variasi dalam lintas budaya. Seperti yang dilakukan McDonald's dimana mengadaptasikan produk serta tata ruang tokonya dengan tepat pada beberapa negara.
  • 30. Ada tujuh kunci perhatian penuh beberapa geografis pasar, dimana perusahaan akan menatap. 1) Apakah wilayah goegrafis yang homogen atau heterogen juga tanggap pada budaya? Usaha pemasaran biasanya langsung pada penetapan wilayah geografis, terutama politik dan ekonomi yang ada. Syarat legal dan saluran distribusi yang ada selalu mendorong pendekatan ini. Bagaimanapun, hal itu juga didukung oleh asumsi secara mutlak dimana geografis atau batas politik dengan batas budaya. 2) Apa yang dibutuhkan produk ini atau versi untuk memenuhi budaya ini? Memeriksa pasar baru dengan keberadaan produk atau teknologi produk. Pertanyaan mereka yang harus dijawab adalah apa yang mereka butuhkan atau produk modifikasi apa yang bisa penuhi dalam budaya tersebut
  • 31. 3) Apakah terdapat cukup orang yang mampu memenuhi kebutuhan akan produk ini? Inisial analisis demografis dibutuhkan untuk menentukan jumlah dari individu atau rumah tangga yang mana membutuhkan produk. 4) Nilai atau Pola Nilai apa yang relevan dengan pembelian dan penggunaan produk ini? Nilai sistem seharusnya diinvestigasi bagi pengaruhnya dalam pembelian produk, memiliki produk, menggunakan produk, dan membuang produk. Kebanyakan dari strategi pemasaran akan berdasar pada analisa ini. 5) Apa saja distribusi, politik, dan struktur legal bagi produk? Struktur legal dari suatu negara bisa memiliki dampak pada tiap aspek dari pemasaran perusahaan.
  • 32. 6) Dengan cara apa kita bisa mengkomunikasikan produk? Petanyaan ini membutuhkan investigasi dalam: - Media yang tersedia dan menyertai pada tiap tipe - Kebutuhan pemenuhan produk - Menggabungkan nilai dengan produk dan menggunakannya - Sistem komunikasi verbal dan nonverbal dalam budaya. 7) Apa implikasi etis dari pemasaran suatu produk di negara ini? - Semua program pemasaran sebaiknya dievaluasi dalam keetisan . - Aktivitas pemasaran internasional mengangkat banyak isu etis. - Dimensi etis adalah fakta penting dan kompleks dalam pemasaran di negara dunia ketiga dan negara berkembang. - Kesimpulannya adalah implikasi yang didapat berasal dari evaluasi yang dibuat pada program pemasarannya.
  • 33. Inovasi Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka ia sapat dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang inovatif.
  • 34. Definisi Inovasi menurut Para Ahli Everett M. Rogers (1983), Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Stephen Robbins (1994), Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
  • 35. Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu : 1. Memiliki kekhasan / khusus 2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan 3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana 4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan
  • 36. Sifat Perubahan Dalam Inovasi 1. Penggantian (substitution) 2. Perubahan (alternation) 3. Penambahan (addition) 4. Penyusunan kembali (restructturing) 5. Penghapusan (elimination) 6.Penguatan(reinforcement)
  • 37. Kerangka untuk mengadakan penelitian mengenai penerimaan konsumen terhadap berbagai produk baru diambil dari bidang penelitian yang dikenal sebagai penyebaran inovasi.
  • 38. INOVASI Tidak ada definisi atau istilah dari inovasi atau produk baru yang dapat diterima secara universal. Sebagai gantinya, pendekatan telah diambil untuk mendefinisikan produk baru atau jasa baru, semuanya ini dapat diklasifikasikan sebagai definisi inovasi yang berorientasi perusahaan, produk, pasar, dan konsumen.
  • 39.  Definisi yang berorientasi perusahaan Pendekatan dengan orientasi ini memandang produk tertentu dari perspektif perusahaan yang menghasilkan atau memasarkannya. Jika produk itu “baru” bagi perusahaan, produk baru dianggap baru. Definisi ini mengabaikan apakah produk itu benar-benar baru atau tidak bagi pasar ( yaitu bagi para pesaing atau para konsumen). Sesuai dengan pandangan ini, tiruan atau modifikasi dari produk para pesaing akan memenuhi syarat sebagai baru
  • 40. Definisi yang berorientasi produk Berbeda dengan yang berorientasi perusahaan, pendekatan dengan orientasi ini memfokuskan pada keistimewaan yang melekat pada produk itu sendiri dan dampak keistimewaan ini pada pola pemakaian konsumen yang telah terbentuk. Satu kerangka yang berorientasi produk mempertimbangkan tingkat gangguan produk baru terhadap pola perilau yang sudah terbentuk.
  • 41. Definisi yang berorientasi pasar Pendekatan dengan orientasi ini menilai barunya produk dari sudut sejauh mana para konsumen terbuka terhadap produk baru.
  • 42. Definisi yang berorientasi konsumen Walaupun ketiga pendekatan diatas berguna abagi para peneliti konsumen dalam penelitian mereka menegnai penyebaran inovasi, beberapa peneliti lebih menyukai pendekatan yang berorientasi konsumen dalam mendefinisikan inovasi. Dalam konteks ini, produk “baru” adalah setiap produk yang dinilai calon konsumen sebagai baru.
  • 43. Sifat-sifat produk yang mempengaruhi penyebaran Semua produk “baru” tidak mempunyai keungkinan yang sama untuk diterima konsumen. Terdapat lima karakteristik produk yang kelihatan mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk baru, yaitu :  Keunggulan relatif  Kecocokan  Kerumitan