Dokumen ini membahas teori-teori studi budaya dan media yang berpendekatan Marxis, dimulai dari Frankfurt School generasi pertama yang memperkenalkan pendekatan kritis Marxis untuk menganalisis media hingga pengembangan konsep budaya populer dalam Cultural Studies. Dokumen ini juga membahas konsep encoding-decoding dalam pembacaan pesan media massa.
1. :: media studies :: lecture #04 twitter: @wowoxarc kuntoadi@gmail.com or kuntoadi@unpad.ac.id
2. marxist variants Frankfurt School 1st generation Cultural Studies Althusser Gramsci Habermas(Frankfurt School 2nd generation) Postmodernism (Baudrillard, Foucault, and Derrida)
3. frankfurt school disebutjugaTeoriKritis (critical theory) pertama yang menggunakanpendekatanmarxistuntukmenganalisis media integrasiberagamfilsafatdanmetode-metodeilmukedalamsebuahanalisis yang koherententangmasyarakat, budaya, ekonomi, politik, ilmupengetahuan, sejarahdanbahkangagasantentangperadabanmanusiaitusendiri (dalamrelasinyadenganalam)
4. frankfurt school Institute for Social Research (1924) mengungsike Geneva, New York (1933-1953) kembalike Frankfurt pada 1953 Tokoh-tokohnya: Max Horkheimer Theodor W Adorno Walter Benjamin Eric Fromm Herbert Marcuse
5. focus of analysis kegagalanSovyetdalammenghasilkanmasyarakat yang bebassecaraasali menolak model evolutionermarxist orthodox reorganisasikapitalismepasarbebasdalambentuk liberal welfare state (USA), planned economy (Sovyet), war economy (NAZI) Perbedaanantarakomunis (Sovyet), kapitalis (USA), danfasis (NAZI) hanyalahsuperfisial
6. fascist or capitalist? “Work To Keep Free” Poster propaganda USA (1943) “Work Triumphs” Poster propaganda Nazi (1935)
7. kerangkaanalisis Strukturpolitik yang kianotoritarian Standarisasidalamproduksiekonomis (Fordism) danpenyebaran model inidalamaspek lain kehidupan (masifikasi) Konformitaspsikologis (mudahterpengaruh propaganda) Istilah “Totally Administered Society”
8. the dialectics of enlightenment rasio yang tercerahkanseharusnyamemanusiakanmanusia, namunjustrumenjerumuskandalambarbarismebaru (fasismedan total administrasi) BagaimanaorangJerman yang rasionalmenjadifasis?
9. enlightenment? “Humans pay for the increase of their power with alienation from that over which they exercise their power. Enlightenment behaves toward things as a dictator toward men. He knows them in so far as he can manipulate them.” (Dialectic of Enlightenment, p.9)
11. mass media and mass culture Peran media massadalammembentukkesadaranmassadenganproduksimassaldanmempromosikanbudayamassa 3M: Mass Media Mass Culture Mass komoditasindustribudayamemilikiciri yang samadenganprodukmassallainnya, yaitu: Komodifikasi, Standarisasi, Massifikasi
12. mass culture legitimasiideologisbagikapitalisme memasukkanindividukedalamkerangkasistemkerjakapitalisme (one dimensional man) munculnyakategoribudayatinggi (high culture) vs. budayarendah/massa (mass culture) teorikritismemeriksadanfokuspadabudayamassa
13. cultural studies Berbedadenganteorikritis, sarjanadiInggrismemunculkankonsepbudayapopuler cultural studies lahirdarikritiksastradenganmenggunakankonsep-konsepmarxistdanteorikritis
14. asumsi culturally constructed world relasikekuasaandandominasibagiandarikonstruksidandidukungdalam media massa media massaterstrukturdalaminstitusidominandanmenyebarkannilaisertaideologidominan media reception is ‘situated’ masyarakattidakmonolitik, terdapat sub-kultur manusiamemaknaipesandidalamkonteksdantujuan personal mereka maknadari media massasebagiandikontrololehaudiens