Populasi dan sampel

Ni wulie
Ni wuliestate university of Malang
Populasi dan
Sampel
Populasi
•
Menurut Suprapto
(2008)

Menurut Walpole
(2005)

kumpulan dari seluruh
elemen sejenis tetapi dapat
•
dibedakan satu sama lain
karena karakteristiknya

keseluruhan pengamatan
yang menjadi perhatian
peneliti

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang memiliki
karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian.
Berdasarkan
batasannya

POPULASI

1. Populasi terhingga
(finite population)
2. Populasi tak terhingga
(infinite population)

Berdasarkan
sifatnya

1. Populasi yang bersifat
homogen
2. Populasi yang bersifat
heterogen

Margono
(2004: 119)

1. Populasi teoretis
(teoritical population)
2. Populasi yang tersedia
(accessible population)
Sampel
• Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi.
• Jika n adalah elemen sampel dan N adalah jumlah elemen
populasi, maka n< N. Populasi dan sampel bisa dituliskan ;
• Populasi : X1, X2, ..., Xi, ...., XN
• Sampel : X1, X2, ...., Xi, ..., Xn

N

Sampling

n

Sampel

Populasi
Hubungan Populasi dan Sampel
POPULASI

Himpunan dari elemen,
unit elementer, atau unit
penelitian

SIAPA
Yang diteliti

Yang mewakili karakteristik
tertentu (isi, cakupan, waktu)

DATA

Parameter
(µ, σ, )

APA
Yang diteliti

Estimasi
(inferensia statistik)

Dijadikan
sebagai objek
penelitian

SAMPEL
Himpunan bagian
dari populasi

Statistik
(x, s, )
Sensus

Jika semua anggota
populasi dikenai
penelitian

PENELITIAN
(Sudjana, 2005)
Sampling

Jika yang diteliti
hanya sampel nya
• Alasan sensus tidak dapat dilakukan
1. Ukuran populasi
2. Masalah biaya
3. Masalah waktu
4. Percobaan yang bersifat merusak
5. Masalah ketelitian
6. Faktor ekonomis
• Syarat sampel yang baik :
1. Representatif (harus dapat mewakili populasi atau
semua unsur sampel)
2. Batasan sampel harus jelas
3. Dapat dilacak di lapanganTidak ada keanggotaan
sampel yang ganda
4. Harus up to date (terbaru dan sesuai dengan
keadaan saat dilakukan penelitian)
• Metode pengambilan sampel yang baik :
1. Dapat memilih sampel yang representatif
2. Efisien dalam penggunaan sumber daya
3. Dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya
mengenai sampel
• Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
besarnya jumlah sampel :
1. Derajat keseragaman/ heterogenitas dari populasi.
2. Metode analisis yang akan digunakan.
3. Ketersediaan sumber daya.
4. Presisi dan akurasi yang dikehendaki.
Dasar pemikiran dalam
menentukan ukuran sampel

Aspek Statistis

1. Bentuk parmeter yang
menjadi tolak ukur
analisis.
2. Tipe sampling.
3. Variabilitas variabel yang
diteliti (keseragaman
variabel yang diteliti)

Aspek Nonstatistis

1. Kendala waktu atau
time constraint.
2. Biaya.
3. Ketersediaan satuan
sampling
Menurut Gay dan
Dehl (1996)
Cara menghitung jumlah
sampel yang dibutuhkan
dari sejumlah populasi
dalam suatu penelitian

Rumus Slovin

Rumus Krejcie &
Morgan

Tabel
Kreici

Rumus Isaac dan
Michael

Tabel
Menurut Gay dan Dehl (1996) :
1. Untuk penelitian deskriptif, minimal diambil sampel
sebesar 10% dari populasi. Sementara jika populasinya
besar maka minimal diambil sampel sebesar 20% dari
populasi.
2. Untuk penelitian yang sifatnya menguji hubungan
korelasional, minimal diambil 30 sampel.
3. Untuk penelitian yang sifatnya menguji hubungan
kausalitas, minimal diambil 30 subjek per kelompok.
4. Untuk penelitian eksperimen, dianjurkan minimal 15
subjek per kelompok.
Perhitungan dengan Menggunakan Rumus Slovin

di mana, n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
= toleransi ketidaktelitian (dalam persen)
Perhitungan dengan menggunakan
Rumus Krejcie & Morgan

di mana, n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
P = proporsi populasi
d = derajat ketidaktelitian
X2 = nilai tabel X2
Rumus Isaac dan Michael

di mana dengan dk=1, taraf kesalahan
bisa 1%, 5%, 10%.
P=Q=0,5
D=0,05
S=jumlah sampel
Contoh :
Misalkan, diketahui jumlah populasi penelitian adalah 1.200
orang. Sementara, ketidaktelitian yang dikehendaki adalah
5%. Dengan demikian, jumlah atau ukuran sampel yang
diperlukan untuk diteliti adalah sebesar 300 orang.
Dengan menggunakan Rumus Slovin, diperoleh

Dari tabel Kreici didapatkan ukuran sampel 291, sedangkan
dari tabel hasil perhitungan dari rumus Isaac dan Michael,
maka diperoleh jumlah sampel 270 orang dengan taraf
kesalahan 5%.
Dari ketiga hasil diatas berbedadiambil yang paling
banyak, yaitu 300
Teknik Sampling
Menurut Sugiyono
(2011)

Teknik pengambilan
sampel

Menurut Margono
(2004)

Cara untuk menentukan sample yang
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel
yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif

Proses pemilihan sampel dari suatu
populasi dari suatu populasi
Macam-macam teknik sampling ditunjukkan pada gambar berikut.
SAMPLING

Aspek Cara
Memilih
1. Sampling with
replacement.
2. Sampling without
replacement

Aspek Peluang
Pemilihan

Probability Sampling
1. Simple random
sampling
2. Proportionate
stratified random
sampling
3. Disproportionate
stratified random
4. Sampling cluster

Nonprobability Sampling
1. Sampling sistematis
2. Sampling kuota
3. Sampling insidental
4. Purposive sampling
5. Sampling jenuh
6. Snowball sampling
• Sampling with replacement
Sampling dengan pengembalian apabila dalam
proses pemilihannya, satuan sampling yang
sudah terpilih dikembalikan lagi ke dalam
populasi sebelum pemilihan berikutnya,
sehingga ada kemungkinan terpilih lebih dari
sekali.
• Sampling without replacement
Sampling tanpa pengembalian apabila satuan
sampling yang sudah terpilih tidak
dikembalikan ke populasi sehingga tidak
mungkin terpilih lebih dari sekali.
• Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana ) karena
pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi lain.
contoh
• Contoh:
populasi penelitian terdiri dari 500 orang mahasiswa
program S2. Untuk memperoleh sampel sebanyak
150 orang dari populasi tersebut, digunakan teknik
pengambilan secara acak, baik dengan cara undian,
ordinal, maupun tabel bilangan random sehingga
diperoleh sampel yang representatif.
• Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota/ unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional.
contoh
• Contoh :
Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari
berbagai latar belakang pendidikan, maka populasi
pegawai tersebut berstrata. Misalnya jumlah pegawai
yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM, 800, ST = 900.
Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata
pendidikan tersebut.
• Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan
jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional.
contoh
• Contoh :
Pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai; 3 orang
lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 70 orang S1, 800
orang SMU, 700 orang SMP, maka 3 orang lulusan S3
dan 4 orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai
sampel, karena dua kelompok ini terlalu kecil bila
dibandingkan dengan kelompok lainnya.
• Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk
menentukan sampel bila objek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas, misal
penduduk dari suatu negara, propinsi atau
kabupaten.
contoh
• Contoh :
Di Indonesia terdapat 34 propinsi, dan sampelnya
akan menggunakan 15 propinsi. Teknik sampling area
melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan
sampel daerah dan tahap berikutnya menentkan
orang-orang yang ada pada daerah tersebut. Teknik
ini dapat digambarkan sebagai berikut.
• Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik
pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor
urut.
contoh
• Contoh :
Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100
orang. Dari semua anggota tersebut diberi nomor
urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau
kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan
bilangan 9, maka sampel yang diambil adalah 9, 18,
27, dan seterusnya sampai 100.
• Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan.
contoh
• Contoh:
Akan dilakukan penelitian tentang pendapat
masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam
IMB. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Jika
pengumpulan data belum memenuhi kuota 500
orang tersebut, maka penelitian dipandang belum
selesai.
• Sampling Insidental
Sampling Insidental adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti sehingga dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
• Purposive Sampling
Sampling Purposive adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu.
contoh
• Contoh :
akan dilakukan penelitian tentang kualitas makanan,
maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di
suatu negara maka sampel sumber datanya adalah
orang yang ahli dalam bidang politik.
• Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.
contoh
• Contoh :
Akan diteliti mengenai tingkat motivasi belajar
mahasiswa pascasarjana Matematika UNSRI dalam
mata kuliah Statistic Analysis. Peneliti menentukan
sampel dengan mengambil seluruh mahasiswa
Matematika UNSRI aktif sebagai sampel penelitian.
• Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan
sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar.
contoh
• Contoh :
Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa
terhadap pemberlakuan kurikulum baru di UNSRI.
Peneliti menentukan sampel awal 5 mahasiswa.
Selanjutnya, masing-masing mahasiswa tersebut
merekomendasikan mahasiswa lain yang dianggap
lebih tahu dan dirasa mampu melengkapi data yang
diperlukan. Begitu seterusnya, sehingga diperoleh
jumlah sampel mahasiswa yang semakin banyak.
Distribusi Sampling
•
•
•
•

Distribusi Rata – rata
Distribusi Proporsi
Distribusi selisih rata - rata
Distribusi selisih proporsi
Distribusi Rata-rata
• Jika sampel acak berukuran n diambil dari sebuah populasi
berukuran N dengan rata-rata  dan simpangan baku , maka
distribusi rata-rata sampel mempunyai rata-rata dan simpangan
baku sebagai berikut:
• Jika
,
,

• Jika

,

,

• Distribusi normal yang didapat dari distribusi rata-rata perlu
distandarkan agar daftar distribusi normal baku dapat digunakan.
Untuk ini ditransformasi.
Distribusi Proporsi
• Pada distribusi proporsi, misalkan populasi diketahui
berukuran N yang didalamnya terdapat peristiwa A sebanyak
Y diantara N. Maka dapat parameter proporsi peristiwa A
sebesar (Y/N).
Distribusi Selisih Rata – rata
Dimana:
rata-rata (means)
Simpangan baku ( standard deviation )

• Jika dan
tidak diketahui, maka dapat menggunakan standar
deviasi dari sampel.
Distribusi Selisih Proporsi
• Rumus distribusi sampling selisih proporsi dinyatakan dalam :
1. Rata – rata proporsi

2. Simpangan baku proporsi
• Distribusi sampling salisih proporsi inipun akan mendekati
distribusi normal bila ukuran-ukuran sampel cukup besar
,maka untuk merubahnya menjadi bentuk normal standar
diperlukan rumus:

• Jika

dan

tidak diketahui dan dianggap sama maka nilai:

• Sehingga standar baku proporsinya menjadi:
Terima kasih
1 de 47

Recomendados

Presentation populasi dan sampel por
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Dewaayu Nopiyanti
7.5K vistas31 diapositivas
Populasi dan sampel por
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelIr. Zakaria, M.M
95.3K vistas73 diapositivas
Distribusi Sampling por
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi SamplingEman Mendrofa
130.5K vistas58 diapositivas
Populasi dan sampel por
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelzmeffendi
28.1K vistas72 diapositivas
statistika - populasi dan sampel por
statistika - populasi dan sampelstatistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampelAprinsya Panjaitan
35.8K vistas32 diapositivas
11.statistik parametrik dan non parametrik por
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrikHafiza .h
48.6K vistas30 diapositivas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Metode pengambilan sampel por
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
72.2K vistas49 diapositivas
Pengantar Statistika 2 por
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara
163.8K vistas59 diapositivas
Metode pengambilan sampel (sampling) por
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
123.1K vistas41 diapositivas
Simple random sampling por
Simple random samplingSimple random sampling
Simple random samplingIkko Saputra Auxantura Forester
30.1K vistas26 diapositivas
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno... por
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Maulana Husada
117.9K vistas23 diapositivas
Statistik deskriptif dan inferensial por
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialIkaMufarrohah
2K vistas7 diapositivas

La actualidad más candente(20)

Metode pengambilan sampel por Ainur
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
Ainur 72.2K vistas
Metode pengambilan sampel (sampling) por Kampus-Sakinah
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
Kampus-Sakinah123.1K vistas
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno... por Maulana Husada
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Maulana Husada117.9K vistas
Statistik deskriptif dan inferensial por IkaMufarrohah
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensial
IkaMufarrohah2K vistas
Rumus Manual Uji homogenitas por Maya Umami
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
Maya Umami68.2K vistas
NON PROBABILITY SAMPLING por Mira Aryuni
NON PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
Mira Aryuni14K vistas
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio por firman afriansyah
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
firman afriansyah262.9K vistas
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling) por Ancilla Kustedjo
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
Ancilla Kustedjo21.4K vistas
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat por Ir. Zakaria, M.M
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Ir. Zakaria, M.M159.7K vistas
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku... por Sylvester Saragih
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Sylvester Saragih122.1K vistas
Populasi por fian palu
PopulasiPopulasi
Populasi
fian palu12.6K vistas
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS por Muliadin Forester
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Muliadin Forester81.6K vistas

Destacado

Penggunaan Rumus Sinus dan Cosinus Jumlah Dua Sudut dan Sudut Ganda untuk Siswa por
Penggunaan Rumus Sinus dan Cosinus Jumlah Dua Sudut dan Sudut Ganda untuk SiswaPenggunaan Rumus Sinus dan Cosinus Jumlah Dua Sudut dan Sudut Ganda untuk Siswa
Penggunaan Rumus Sinus dan Cosinus Jumlah Dua Sudut dan Sudut Ganda untuk SiswaNi wulie
19.9K vistas7 diapositivas
Design Reearch por
Design ReearchDesign Reearch
Design ReearchNi wulie
16.5K vistas37 diapositivas
Modul audit jadi por
Modul audit jadiModul audit jadi
Modul audit jadiWinaya Catur Matra Mandiri
35K vistas143 diapositivas
Menghitung besar-sampel-penelitian por
Menghitung besar-sampel-penelitianMenghitung besar-sampel-penelitian
Menghitung besar-sampel-penelitianAhmad Tobroni
73.8K vistas4 diapositivas
Populasi dan sampel irma por
Populasi dan sampel irmaPopulasi dan sampel irma
Populasi dan sampel irmaTarie Loebis
11.5K vistas17 diapositivas
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSS por
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSSPro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSS
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSSNi wulie
239.1K vistas21 diapositivas

Destacado(6)

Penggunaan Rumus Sinus dan Cosinus Jumlah Dua Sudut dan Sudut Ganda untuk Siswa por Ni wulie
Penggunaan Rumus Sinus dan Cosinus Jumlah Dua Sudut dan Sudut Ganda untuk SiswaPenggunaan Rumus Sinus dan Cosinus Jumlah Dua Sudut dan Sudut Ganda untuk Siswa
Penggunaan Rumus Sinus dan Cosinus Jumlah Dua Sudut dan Sudut Ganda untuk Siswa
Ni wulie19.9K vistas
Design Reearch por Ni wulie
Design ReearchDesign Reearch
Design Reearch
Ni wulie16.5K vistas
Menghitung besar-sampel-penelitian por Ahmad Tobroni
Menghitung besar-sampel-penelitianMenghitung besar-sampel-penelitian
Menghitung besar-sampel-penelitian
Ahmad Tobroni73.8K vistas
Populasi dan sampel irma por Tarie Loebis
Populasi dan sampel irmaPopulasi dan sampel irma
Populasi dan sampel irma
Tarie Loebis11.5K vistas
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSS por Ni wulie
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSSPro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSS
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSS
Ni wulie239.1K vistas

Similar a Populasi dan sampel

Bab vi dan bab xi por
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiAgustiyahMardiyanti
400 vistas9 diapositivas
Bab vi dan bab xi por
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiIda Susanti
88 vistas9 diapositivas
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx por
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptxPPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptxAlya Rafita Nurfauzy
3 vistas13 diapositivas
Kuadrat ppt new por
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt newabiumi01
1.5K vistas33 diapositivas
Populasi dan-sampel por
Populasi dan-sampelPopulasi dan-sampel
Populasi dan-sampelAgus Rahmat
1.4K vistas33 diapositivas
Populasi-dan-Sampel.ppt por
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptmariefmunthe
56 vistas22 diapositivas

Similar a Populasi dan sampel(20)

Kuadrat ppt new por abiumi01
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
abiumi011.5K vistas
Populasi dan-sampel por Agus Rahmat
Populasi dan-sampelPopulasi dan-sampel
Populasi dan-sampel
Agus Rahmat1.4K vistas
Populasi-dan-Sampel.ppt por mariefmunthe
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.ppt
mariefmunthe56 vistas
Teknik penarikan sampel por Yoga Lgy
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
Yoga Lgy877 vistas
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data por Ani Istiana
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Ani Istiana6.9K vistas
Populasi dan sampel validitas dan reliabilitas por Nurul Faqih Isro'i
Populasi dan sampel   validitas dan reliabilitasPopulasi dan sampel   validitas dan reliabilitas
Populasi dan sampel validitas dan reliabilitas
Nurul Faqih Isro'i2.9K vistas
Populasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumen por NurulFaqih3
Populasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumenPopulasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumen
Populasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumen
NurulFaqih373 vistas
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017 por rizka lailatul fitriya
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017
Slide5 statistikaa por Amrul Rizal
Slide5 statistikaaSlide5 statistikaa
Slide5 statistikaa
Amrul Rizal977 vistas
Ceramah 5 methodologi por Sarah Eddiah
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologi
Sarah Eddiah611 vistas
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx por ArjunaManalu
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptxPPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
PPT Kelompok 2 Cara Menggunakan dan Menentukan Sumber DAta.pptx
ArjunaManalu3 vistas
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel) por Ady Setiawan
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
Ady Setiawan6.6K vistas
Populasi dan Sampel por BBPP_Batu
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
BBPP_Batu500 vistas
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx por ReskiCantik
Kuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptxKuliah 10.  Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
Kuliah 10. Sampel Penelitian-oke-edit.pptx
ReskiCantik610 vistas

Último

Public Relations - Menentukan Masalah por
Public Relations - Menentukan MasalahPublic Relations - Menentukan Masalah
Public Relations - Menentukan MasalahAdePutraTunggali
97 vistas23 diapositivas
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA (1).pptx por
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA (1).pptxMateri Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA (1).pptx
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA (1).pptxSupriyadiSupriyadi54
27 vistas4 diapositivas
STORYBOARD.docx por
STORYBOARD.docxSTORYBOARD.docx
STORYBOARD.docxJUMADAPUTRA
19 vistas5 diapositivas
RAGAM BAHASA INDONESIA por
RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIAAzmiMustafa4
24 vistas6 diapositivas
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ... por
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...razakroy
22 vistas86 diapositivas
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". por
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".Kanaidi ken
83 vistas66 diapositivas

Último(20)

Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA (1).pptx por SupriyadiSupriyadi54
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA (1).pptxMateri Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA (1).pptx
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA (1).pptx
RAGAM BAHASA INDONESIA por AzmiMustafa4
RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA
RAGAM BAHASA INDONESIA
AzmiMustafa424 vistas
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ... por razakroy
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...
razakroy22 vistas
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". por Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken83 vistas
PPT PENKOM ALVIN.pptx por Alfin61471
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptx
Alfin6147112 vistas
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx por NormanAdji
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptxTugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
NormanAdji19 vistas
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf por Irawan Setyabudi
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Irawan Setyabudi34 vistas
MEDIA INTERAKTIF.pptx por JUMADAPUTRA
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptx
JUMADAPUTRA20 vistas
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ... por Kanaidi ken
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Kanaidi ken26 vistas
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx por DelviaAndrini1
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxSISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
DelviaAndrini128 vistas
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf por Irawan Setyabudi
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Irawan Setyabudi38 vistas
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas... por Hesan Santoso
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...
Hesan Santoso21 vistas
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". por Kanaidi ken
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken16 vistas

Populasi dan sampel

  • 2. Populasi • Menurut Suprapto (2008) Menurut Walpole (2005) kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat • dibedakan satu sama lain karena karakteristiknya keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian peneliti Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian.
  • 3. Berdasarkan batasannya POPULASI 1. Populasi terhingga (finite population) 2. Populasi tak terhingga (infinite population) Berdasarkan sifatnya 1. Populasi yang bersifat homogen 2. Populasi yang bersifat heterogen Margono (2004: 119) 1. Populasi teoretis (teoritical population) 2. Populasi yang tersedia (accessible population)
  • 4. Sampel • Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. • Jika n adalah elemen sampel dan N adalah jumlah elemen populasi, maka n< N. Populasi dan sampel bisa dituliskan ; • Populasi : X1, X2, ..., Xi, ...., XN • Sampel : X1, X2, ...., Xi, ..., Xn N Sampling n Sampel Populasi
  • 5. Hubungan Populasi dan Sampel POPULASI Himpunan dari elemen, unit elementer, atau unit penelitian SIAPA Yang diteliti Yang mewakili karakteristik tertentu (isi, cakupan, waktu) DATA Parameter (µ, σ, ) APA Yang diteliti Estimasi (inferensia statistik) Dijadikan sebagai objek penelitian SAMPEL Himpunan bagian dari populasi Statistik (x, s, )
  • 6. Sensus Jika semua anggota populasi dikenai penelitian PENELITIAN (Sudjana, 2005) Sampling Jika yang diteliti hanya sampel nya
  • 7. • Alasan sensus tidak dapat dilakukan 1. Ukuran populasi 2. Masalah biaya 3. Masalah waktu 4. Percobaan yang bersifat merusak 5. Masalah ketelitian 6. Faktor ekonomis
  • 8. • Syarat sampel yang baik : 1. Representatif (harus dapat mewakili populasi atau semua unsur sampel) 2. Batasan sampel harus jelas 3. Dapat dilacak di lapanganTidak ada keanggotaan sampel yang ganda 4. Harus up to date (terbaru dan sesuai dengan keadaan saat dilakukan penelitian)
  • 9. • Metode pengambilan sampel yang baik : 1. Dapat memilih sampel yang representatif 2. Efisien dalam penggunaan sumber daya 3. Dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sampel
  • 10. • Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya jumlah sampel : 1. Derajat keseragaman/ heterogenitas dari populasi. 2. Metode analisis yang akan digunakan. 3. Ketersediaan sumber daya. 4. Presisi dan akurasi yang dikehendaki.
  • 11. Dasar pemikiran dalam menentukan ukuran sampel Aspek Statistis 1. Bentuk parmeter yang menjadi tolak ukur analisis. 2. Tipe sampling. 3. Variabilitas variabel yang diteliti (keseragaman variabel yang diteliti) Aspek Nonstatistis 1. Kendala waktu atau time constraint. 2. Biaya. 3. Ketersediaan satuan sampling
  • 12. Menurut Gay dan Dehl (1996) Cara menghitung jumlah sampel yang dibutuhkan dari sejumlah populasi dalam suatu penelitian Rumus Slovin Rumus Krejcie & Morgan Tabel Kreici Rumus Isaac dan Michael Tabel
  • 13. Menurut Gay dan Dehl (1996) : 1. Untuk penelitian deskriptif, minimal diambil sampel sebesar 10% dari populasi. Sementara jika populasinya besar maka minimal diambil sampel sebesar 20% dari populasi. 2. Untuk penelitian yang sifatnya menguji hubungan korelasional, minimal diambil 30 sampel. 3. Untuk penelitian yang sifatnya menguji hubungan kausalitas, minimal diambil 30 subjek per kelompok. 4. Untuk penelitian eksperimen, dianjurkan minimal 15 subjek per kelompok.
  • 14. Perhitungan dengan Menggunakan Rumus Slovin di mana, n = ukuran sampel N = ukuran populasi = toleransi ketidaktelitian (dalam persen)
  • 15. Perhitungan dengan menggunakan Rumus Krejcie & Morgan di mana, n = ukuran sampel N = ukuran populasi P = proporsi populasi d = derajat ketidaktelitian X2 = nilai tabel X2
  • 16. Rumus Isaac dan Michael di mana dengan dk=1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%. P=Q=0,5 D=0,05 S=jumlah sampel
  • 17. Contoh : Misalkan, diketahui jumlah populasi penelitian adalah 1.200 orang. Sementara, ketidaktelitian yang dikehendaki adalah 5%. Dengan demikian, jumlah atau ukuran sampel yang diperlukan untuk diteliti adalah sebesar 300 orang. Dengan menggunakan Rumus Slovin, diperoleh Dari tabel Kreici didapatkan ukuran sampel 291, sedangkan dari tabel hasil perhitungan dari rumus Isaac dan Michael, maka diperoleh jumlah sampel 270 orang dengan taraf kesalahan 5%. Dari ketiga hasil diatas berbedadiambil yang paling banyak, yaitu 300
  • 18. Teknik Sampling Menurut Sugiyono (2011) Teknik pengambilan sampel Menurut Margono (2004) Cara untuk menentukan sample yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif Proses pemilihan sampel dari suatu populasi dari suatu populasi
  • 19. Macam-macam teknik sampling ditunjukkan pada gambar berikut. SAMPLING Aspek Cara Memilih 1. Sampling with replacement. 2. Sampling without replacement Aspek Peluang Pemilihan Probability Sampling 1. Simple random sampling 2. Proportionate stratified random sampling 3. Disproportionate stratified random 4. Sampling cluster Nonprobability Sampling 1. Sampling sistematis 2. Sampling kuota 3. Sampling insidental 4. Purposive sampling 5. Sampling jenuh 6. Snowball sampling
  • 20. • Sampling with replacement Sampling dengan pengembalian apabila dalam proses pemilihannya, satuan sampling yang sudah terpilih dikembalikan lagi ke dalam populasi sebelum pemilihan berikutnya, sehingga ada kemungkinan terpilih lebih dari sekali.
  • 21. • Sampling without replacement Sampling tanpa pengembalian apabila satuan sampling yang sudah terpilih tidak dikembalikan ke populasi sehingga tidak mungkin terpilih lebih dari sekali.
  • 22. • Simple Random Sampling Dikatakan simple (sederhana ) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi lain. contoh
  • 23. • Contoh: populasi penelitian terdiri dari 500 orang mahasiswa program S2. Untuk memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari populasi tersebut, digunakan teknik pengambilan secara acak, baik dengan cara undian, ordinal, maupun tabel bilangan random sehingga diperoleh sampel yang representatif.
  • 24. • Proportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/ unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. contoh
  • 25. • Contoh : Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari berbagai latar belakang pendidikan, maka populasi pegawai tersebut berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM, 800, ST = 900. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.
  • 26. • Disproportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. contoh
  • 27. • Contoh : Pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai; 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 70 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai sampel, karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok lainnya.
  • 28. • Cluster Sampling (Area Sampling) Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. contoh
  • 29. • Contoh : Di Indonesia terdapat 34 propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 propinsi. Teknik sampling area melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah dan tahap berikutnya menentkan orang-orang yang ada pada daerah tersebut. Teknik ini dapat digambarkan sebagai berikut.
  • 30. • Sampling Sistematis Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. contoh
  • 31. • Contoh : Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota tersebut diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan bilangan 9, maka sampel yang diambil adalah 9, 18, 27, dan seterusnya sampai 100.
  • 32. • Sampling Kuota Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. contoh
  • 33. • Contoh: Akan dilakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam IMB. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Jika pengumpulan data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai.
  • 34. • Sampling Insidental Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti sehingga dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
  • 35. • Purposive Sampling Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. contoh
  • 36. • Contoh : akan dilakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu negara maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli dalam bidang politik.
  • 37. • Sampling Jenuh Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. contoh
  • 38. • Contoh : Akan diteliti mengenai tingkat motivasi belajar mahasiswa pascasarjana Matematika UNSRI dalam mata kuliah Statistic Analysis. Peneliti menentukan sampel dengan mengambil seluruh mahasiswa Matematika UNSRI aktif sebagai sampel penelitian.
  • 39. • Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. contoh
  • 40. • Contoh : Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa terhadap pemberlakuan kurikulum baru di UNSRI. Peneliti menentukan sampel awal 5 mahasiswa. Selanjutnya, masing-masing mahasiswa tersebut merekomendasikan mahasiswa lain yang dianggap lebih tahu dan dirasa mampu melengkapi data yang diperlukan. Begitu seterusnya, sehingga diperoleh jumlah sampel mahasiswa yang semakin banyak.
  • 41. Distribusi Sampling • • • • Distribusi Rata – rata Distribusi Proporsi Distribusi selisih rata - rata Distribusi selisih proporsi
  • 42. Distribusi Rata-rata • Jika sampel acak berukuran n diambil dari sebuah populasi berukuran N dengan rata-rata  dan simpangan baku , maka distribusi rata-rata sampel mempunyai rata-rata dan simpangan baku sebagai berikut: • Jika , , • Jika , , • Distribusi normal yang didapat dari distribusi rata-rata perlu distandarkan agar daftar distribusi normal baku dapat digunakan. Untuk ini ditransformasi.
  • 43. Distribusi Proporsi • Pada distribusi proporsi, misalkan populasi diketahui berukuran N yang didalamnya terdapat peristiwa A sebanyak Y diantara N. Maka dapat parameter proporsi peristiwa A sebesar (Y/N).
  • 44. Distribusi Selisih Rata – rata Dimana: rata-rata (means) Simpangan baku ( standard deviation ) • Jika dan tidak diketahui, maka dapat menggunakan standar deviasi dari sampel.
  • 45. Distribusi Selisih Proporsi • Rumus distribusi sampling selisih proporsi dinyatakan dalam : 1. Rata – rata proporsi 2. Simpangan baku proporsi
  • 46. • Distribusi sampling salisih proporsi inipun akan mendekati distribusi normal bila ukuran-ukuran sampel cukup besar ,maka untuk merubahnya menjadi bentuk normal standar diperlukan rumus: • Jika dan tidak diketahui dan dianggap sama maka nilai: • Sehingga standar baku proporsinya menjadi: