SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
LAPORAN PENDAHULUAN PASIEN
DENGAN GASTRITIS
Maret 24, 2012
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN.”M” DENGAN “GASTRITIS”
DI RUANG PAVILIUN (MAWAR)
RS. BHAYANGKARA PUSDIK GASUM PORONG
Oleh :
MIFTAKHUR ROCHMA
NIM 10.074
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO
2011-2012
LEMBAR PEGESAHAN
Laporan Pendahukuan dan ASKEP KMB pada Tn.M usia 65 tahun dg GASTRITIS di ruang
keperawatan (MAWAR) RS. BHAYANGKARA PUSDIK GASUM PORONG,telah
disahkan.
Hari :
Tanggal :
Oleh :
Mengetahui
Pembumbing Akademik Pembimbing Ruangan
IIS SUWANTI,SST. M KES WIWIK TRININGSIH Amd. Kep
Kapala Ruangan
TRI RETNO UTAMI
LAPORAN PENDAHULUAN
I. DEFINISI
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung.
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yg ditemukan berupa
dispepsia/indegesti.
Berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa sedangkan hasil foto
memperlihatkan iregularitas mukosa.
gastritis dibagi menjadi 2 macam :
1. Gastritis akut
Merupkan lesi mukosa akut berupa erosi dan perdarahan akibat faktor-faktor agresik atau
akibat gangguan sirkulasi akut mukosa lambung.
2. Gastritis kronik
Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multi faktor dengan perjalanan klinik yang bervariasi
.
II. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :
1. Gastritis Akut, penyebabnya yaitu :
Alkohol
Obat-obatan : aspirin, digitalis, yodium, obat anti inflamasi non steroid (AINS)
Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti : trauma, luka bakar, sepsis
Jenis bahan makanan : (zat yang terkandung dalam kopi) bahan rempah-rempah seperti :
merica, cuka, asam)
Stress
2. Gastritis Kronik
Penyebabnya belum pasti mungkin berhubungan dengan faktor ras, heriditas psikis dan
makanan
III. PATOFISIOLOGI
Stress
korteks
hipotalamus medula
Gangguan mobilitas sekresi asam lambung hipotensi/vasokontriksi
Gastroentestinal meningkat penyempitan lumen
Pemb.darah
Refluk gaster
duodenum
lambung : flow menurun,
mikrosirkulasi menurun, radikal bebas
permebilitas meningkat
mukus/bikarbonat epitel menurun, postaglandin menurun
impermiabilitas menurun,
permeabilitas meningkat.
aliran darah
Ph intramukosal
Kecemasan jaringan kritis
Ulerasi/luka mukosa lambung
cemass
Mual muntah, anoreksia
Defisit pengetahuan
Resiko terjadi kekambuhan
Ketidak mampuan keluarga
merawat anggota yg sakit
GEJALA KLINIS
a. Gatritis akut
a.i. Nyeri epigastrum
a.ii. Nausea, muntah-muntah, anorexia
a.iii. Cepat sembuh bila penyebab cepat dihilangkan
b. Gastritis kronik
b.i. Tampak pucat, Hb tidak normal
b.ii. Perut terasa panas
b.iii. Anorexia, epigstrum terasa tegang
b.iv. BAO/MAO ( Basal acid output/maximal acid output) rendah dapat diketahui dengan
biopsi
( Mansjoer Arief M, dkk, 2001 )
KOMPLIKASI
c. Gastritis Akut
Terdapat perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena,
dapat berakhir sebagai syok hemoragik, khusus untuk perdarahan SCBA perlu dibedakan
dengan tukan peptik. Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama, namun pada tukak
peptik penyebab utamanya adalah infeksi. Helicobakteri pulori sebesar 100% pada tukak
lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi
d. Gastritis Kronik
Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, periforasi, dan anemia karena gangguan absorbsi
vitamin B12
( Mansjoer Arief M, dkk, 2001 )
PENATALAKSANAAN
e. Faktor utama adalah dg menghilangkan etiologinya.
f. Diet lambung dg porsi kecil tapi sering
g. Berikan antasida
h. Bila rasa nyeri tidak hilang dg antasida berikan oksitosis tablet, 15 menit sebelym makan
i. Berikan obat anti koinergik bila sekresi asam berlebihan
IV. ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
a.a) Anamnese
1. Biodata /identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, bahasa, pekerjaan,
kebangsaan, alamat, pendidikan, tanggal MRS, dan diagnosa medis
2. Keluhan Utama
a.i. Adanya rasa perih, nyeri epigastrum
a.ii. Adanya perdarahan / muntah darah
a.iii. Nyeri setelah / sebelum makan
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Hal ini meliputi keluhan umum mulai dari sebelum ada keluhan sampai terjadi nyeri perut,
pusing, mual, muntah, nafsu makan menurun, kembung.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah klien pernah MASUK RUMAH SAKIT atau menderita penyakit yang sama
sebelumnya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah pada anggota keluarga yang lain ada yang menderita penyakit yang sama dengan
klien.
4. Pola-pola fungsi Kesehatan
a.i.1.a. Pola Persepsi dan Tatalaksana Kesehatan
Bagaimana hubungan persepsi dan tatalaksana biasanya pada klien pada pasien dengan
gastritis tatalaksana kesehatan biasanya sebagian dibantu baik oleh keluarga dan perawat.
a.i.1.b. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Apakah klien mengalami gangguan nutrisi dan metabolisme baik sebelum maupun setelah
MRS. Pada pesien dengan gastrilis terjadi gejala pemenuhan kebutuhan nutrisi karena adanya
mual dan muntah.
a.i.1.c. Pola Eliminasi
Apakah ada gejala pada eliminasi alfin maupun urin pada klien sebelum dan setelah MRS.
Pada pasien dengan gastritis biasanya terjadi obstipasi.
a.i.1.d. Pola Istirahat dan Tidur
Terjadi gangguan / tidak pada pola istirahat dan tidur pasa klien sebelum dan setelah MRS.
Pada klien dengan gastrilis biasanya terjadi 8 kali pada pola istirahat dan tidur karena adanya
rasa nyeri pada epigastrium.
a.i.1.e. Pola Aktivitas
Apakah terjadi gejala pada pola aktivitas dan latihan. Klien akibat penyakit yang dideritanya.
Pada pasien dengan gastritis pada umumnya mengalami keterbatasan dalam aktivitas.
a.i.1.f. Pola persepsi dan Konsep Diri
Apakah terjadi gejala pada konsep diri klien sebelum dan setelah Masuk Rumah Sakit dan
bagaimana dengan persepsi klien tentang penyakit saat ini.
Pola Sensori dan Kognitif
Apakah terhadap gejala pada panca indra klien dan kognitif klien sebelum dan setelah Masuk
Rumah Sakit.
a.i.1.g. Pola reproduksi sexsual
Apakah ada kelainan pada organ reproduksi sexsual klien baik bentuk maupun fungsinya baik
sebelum Masuk Rumah Sakit dan setelah Masuk Rumah Sakit.
a.i.1.h. Pola Hubungan dan Peran
Apakah terjadi penurunan interaksi /hubungan dengan orang lain akibat dari gejala sensorik,
motorik maupun kognitifnya
a.i.1.i. Pola Penanggulan Stres
Adakah rasa cemas akibat penyakit klien saat ini dan babaimana cara penanggulangannya
klien terhadap rasa cemasnya.
a.i.1.j. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
Bagaimana tentang kepercayaan yang dianut klien, tentang ibadahnya apakah terjadi gejala
pada saat Masuk Rumah Sakit.
5. Pemerisaan Fisik
1. Keadaan umum
Keadaan umum lemah, nyeri epigastrium, RR meningkat, suhu meningkat, nadi meningkat.
2. Kepala dan leher
Wajah pucat, mata cekung, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, dan wajah menyeringai
kesakitan.
3. Sistem integumen
Turgor kulit menurun, tekstur kulit kasar dan kadang sianosis.
4. Sistem respirasi
Tidak ada kelainan pada sistem respirasi.
5. Sistem kardi vaskuler
terjadi penurunan tekanan darah, peningkatan nadi dan adanya suara jantung yang irreguler.
6. Sistem gastrointestinal
Terjadi mual, muntah, dan peningkatan fisik usus/gaster.
7. Sistem genito urinaria
Tidak terdapat disuria, retensi urine dan inkontinensia
8. Sistem muskuloskeletal
Adanya kelemahan otot karena kurangnya cairan dan nyeri pada persendian.
9. Sistem endokrin
Tidak ada yang mempengaruhi terjadinya gastritis dari sistem endokrin.
10. Sistem persyarafan
Motorik dan sensorik tidak ada gangguan pada umumnya.
6. Pemerisaan Penunjang
Diagnosis dapat ditegakkan dengan DL, BJ Plasma, kultur
Analisa lambung sekresi : hambatan HCL / peningkatan HCL
Endoskopi : terdapat luka pada mukosa gaster
Sinar-sinar barium : terdapat luka pada gaster / intestinal.
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Lynda Juall, 2001)
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan mukosa lambung akibat
peningkatan atau penurunan HCL.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang adekuat.
3. Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan nyeri pada daerah epigastrium.
VI. RENCANA TINDAKAN
Diagnosa 1
Tujuan : Nyeri dapat hilang
K.H : – Nyeri dapat hilang/berkurang
– Pasien tampak tenang
– Nyeri perut hilang
– Expresi wajah rilex dan ceria
Intervensi
1. Lakukan pendekatan therapeutik pada klien
R/ Agar lebih mudah melakukan tindakan keperawatan
2. Berikan penjelasan sebab-sebab dan akibat terjadinya nyeri
R/ Agar lebih mudah melakukan tindakan keperawatan
3. Beri motivasi klien untuk makan teratur
R/ Diet teratur bisa menghindari kerusakan mukosa lambung
4. Berikan teknik relaxasi pada klien
R/ Agar klien merasa lebih nyaman
5. Observasi TTV pada klien
R/ Untuk mengetahui perkembangan pasien
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
R/ terapi memberikan rasa nyaman pada pasien dan mengurangi rasa nyeri
Diagnosa 2
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang adekuat.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam waktu 3 hari
K.H : – Mual menurun, tidak muntah
– Turgor baik
– Kulit lembab, wajah ceria
– Porsi makan sesuai porsi
Intervensi :
1. Beri penjelasan terhadap pentingnya nutrisi bagi tubuh dan proses penyembuhan
R/ Pengetahuan yang meningkat dapat meningkatkan perilaku hidup sehat
2. Berikan makanan yang menarik dan merangsang selera makan.
R/ Makanan dalam porsi besar lebih sulit dikonsumsi pasien saat anorexia
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nutrisi parenteral.
R/ Dibutuhkan bila intake PO tidak mencukupi dan efek farmakologis roboransia untuk
meningkatkan nafsu makan
Diagnosa 3
Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan nyeri pada daerah epigastrium.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan tidur terpenuhi sesuai kebutuhan
Kriteria Hasil :
Klien mengatakan sudah dapat tidur.
Intervensi :
1. Berikan penjelasan terhadap klien pentingnya istirahat tidur.
R/ Lingkungan yang nyaman menstimulasi pengurangan nyeri.
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman.
R/ Dengan penjelasan diharapkan klien termotivasi untuk memenuhi kebutuhan istirahat
sesuai dengan kebutuhan.
3. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic
R/ Analgesik bekerja mengurangi reseptor nyeri sehingga klien dapat istirahat.
VII. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana tindakan meliputi
beberapa bagian yaitu validasi, rencana keperawatan, memberikan asuhan keperawatan dan
pengumpulan data (Nasrul Effendi, 1995).
VIII. EVALUASI
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dari rencana tindakan dari masalah kesehatan
klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. (Nasrul Effendi, 1995).
DAFTAR PUSTAKA
1. Mansjoer Arief. M, dkk. Kapita Selekta Kedikteran, edisi 3. media ausculapius FKUI 2001
: 492
2. Soeparman, Waspadji Sarwono, Buku Ilmu Penyakit Dalam edisi 3, Balai penerbit FKUI
Jakarta, 2001 :127
3. Diana (Bovahnam dan Johann C Hoevolly ) Keperawatan medikal bedah. EGC Jakarta
,1996
4. Doengos, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
5. Carpenito Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, EGC, Jakarta, 2001
Laporan pendahuluan pasien dengan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (16)

Penatalaksanaan gastritis
Penatalaksanaan gastritisPenatalaksanaan gastritis
Penatalaksanaan gastritis
 
Laporan tutorial gastritis
Laporan tutorial gastritisLaporan tutorial gastritis
Laporan tutorial gastritis
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
 
Askep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratifAskep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratif
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anakAsuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1
 
Gastric ulcer (tukak gaster)
Gastric ulcer (tukak gaster) Gastric ulcer (tukak gaster)
Gastric ulcer (tukak gaster)
 
Laporan pendahuluan kolitis
Laporan pendahuluan kolitisLaporan pendahuluan kolitis
Laporan pendahuluan kolitis
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
P 3a ulkus peptikum
P 3a ulkus peptikumP 3a ulkus peptikum
P 3a ulkus peptikum
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Satpel colic abdomen
Satpel colic abdomenSatpel colic abdomen
Satpel colic abdomen
 

Destacado (20)

Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Askep varisela
Askep variselaAskep varisela
Askep varisela
 
Makalah hipertensi
Makalah hipertensiMakalah hipertensi
Makalah hipertensi
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensi
 
99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi
 
Asuhan keperawatan hipertensi
Asuhan keperawatan hipertensiAsuhan keperawatan hipertensi
Asuhan keperawatan hipertensi
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
 
Askep gea
Askep geaAskep gea
Askep gea
 
Penyimpangan kdm gastritis
Penyimpangan kdm gastritisPenyimpangan kdm gastritis
Penyimpangan kdm gastritis
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
 
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Makalah hipertensi
Makalah hipertensiMakalah hipertensi
Makalah hipertensi
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 

Similar a Laporan pendahuluan pasien dengan

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungHenny Mufida
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaIs Muhar
 
Askep dyspepsia
Askep dyspepsiaAskep dyspepsia
Askep dyspepsiaagus
 
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...Universitas Katolik Musi Charitas
 
Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaarfian vhio
 

Similar a Laporan pendahuluan pasien dengan (20)

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Bab 1 t cs'sps
Bab 1 t cs'spsBab 1 t cs'sps
Bab 1 t cs'sps
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
Askep gastitis
Askep gastitisAskep gastitis
Askep gastitis
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
 
Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
ppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptxppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptx
 
Askep dyspepsia
Askep dyspepsiaAskep dyspepsia
Askep dyspepsia
 
PPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptxPPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptx
 
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
 
Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cerna
 
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
 
Kolelitiasis
KolelitiasisKolelitiasis
Kolelitiasis
 

Más de Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

Laporan pendahuluan pasien dengan

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN PASIEN DENGAN GASTRITIS Maret 24, 2012 LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.”M” DENGAN “GASTRITIS” DI RUANG PAVILIUN (MAWAR) RS. BHAYANGKARA PUSDIK GASUM PORONG Oleh : MIFTAKHUR ROCHMA NIM 10.074 PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO 2011-2012 LEMBAR PEGESAHAN Laporan Pendahukuan dan ASKEP KMB pada Tn.M usia 65 tahun dg GASTRITIS di ruang keperawatan (MAWAR) RS. BHAYANGKARA PUSDIK GASUM PORONG,telah disahkan. Hari : Tanggal : Oleh : Mengetahui Pembumbing Akademik Pembimbing Ruangan IIS SUWANTI,SST. M KES WIWIK TRININGSIH Amd. Kep Kapala Ruangan TRI RETNO UTAMI LAPORAN PENDAHULUAN I. DEFINISI Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yg ditemukan berupa dispepsia/indegesti. Berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : 1. Gastritis akut Merupkan lesi mukosa akut berupa erosi dan perdarahan akibat faktor-faktor agresik atau akibat gangguan sirkulasi akut mukosa lambung. 2. Gastritis kronik Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multi faktor dengan perjalanan klinik yang bervariasi
  • 2. . II. ETIOLOGI Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya : 1. Gastritis Akut, penyebabnya yaitu : Alkohol Obat-obatan : aspirin, digitalis, yodium, obat anti inflamasi non steroid (AINS) Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti : trauma, luka bakar, sepsis Jenis bahan makanan : (zat yang terkandung dalam kopi) bahan rempah-rempah seperti : merica, cuka, asam) Stress 2. Gastritis Kronik Penyebabnya belum pasti mungkin berhubungan dengan faktor ras, heriditas psikis dan makanan III. PATOFISIOLOGI Stress korteks hipotalamus medula Gangguan mobilitas sekresi asam lambung hipotensi/vasokontriksi Gastroentestinal meningkat penyempitan lumen Pemb.darah Refluk gaster duodenum lambung : flow menurun, mikrosirkulasi menurun, radikal bebas permebilitas meningkat mukus/bikarbonat epitel menurun, postaglandin menurun impermiabilitas menurun, permeabilitas meningkat. aliran darah Ph intramukosal Kecemasan jaringan kritis Ulerasi/luka mukosa lambung cemass Mual muntah, anoreksia Defisit pengetahuan Resiko terjadi kekambuhan
  • 3. Ketidak mampuan keluarga merawat anggota yg sakit GEJALA KLINIS a. Gatritis akut a.i. Nyeri epigastrum a.ii. Nausea, muntah-muntah, anorexia a.iii. Cepat sembuh bila penyebab cepat dihilangkan b. Gastritis kronik b.i. Tampak pucat, Hb tidak normal b.ii. Perut terasa panas b.iii. Anorexia, epigstrum terasa tegang b.iv. BAO/MAO ( Basal acid output/maximal acid output) rendah dapat diketahui dengan biopsi ( Mansjoer Arief M, dkk, 2001 ) KOMPLIKASI c. Gastritis Akut Terdapat perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragik, khusus untuk perdarahan SCBA perlu dibedakan dengan tukan peptik. Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama, namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi. Helicobakteri pulori sebesar 100% pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi d. Gastritis Kronik Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, periforasi, dan anemia karena gangguan absorbsi vitamin B12 ( Mansjoer Arief M, dkk, 2001 ) PENATALAKSANAAN e. Faktor utama adalah dg menghilangkan etiologinya. f. Diet lambung dg porsi kecil tapi sering g. Berikan antasida h. Bila rasa nyeri tidak hilang dg antasida berikan oksitosis tablet, 15 menit sebelym makan i. Berikan obat anti koinergik bila sekresi asam berlebihan IV. ASUHAN KEPERAWATAN TEORI a.a) Anamnese 1. Biodata /identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, bahasa, pekerjaan, kebangsaan, alamat, pendidikan, tanggal MRS, dan diagnosa medis 2. Keluhan Utama a.i. Adanya rasa perih, nyeri epigastrum a.ii. Adanya perdarahan / muntah darah a.iii. Nyeri setelah / sebelum makan 3. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Penyakit Sekarang Hal ini meliputi keluhan umum mulai dari sebelum ada keluhan sampai terjadi nyeri perut, pusing, mual, muntah, nafsu makan menurun, kembung. b. Riwayat Penyakit Dahulu Apakah klien pernah MASUK RUMAH SAKIT atau menderita penyakit yang sama
  • 4. sebelumnya. c. Riwayat Penyakit Keluarga Apakah pada anggota keluarga yang lain ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien. 4. Pola-pola fungsi Kesehatan a.i.1.a. Pola Persepsi dan Tatalaksana Kesehatan Bagaimana hubungan persepsi dan tatalaksana biasanya pada klien pada pasien dengan gastritis tatalaksana kesehatan biasanya sebagian dibantu baik oleh keluarga dan perawat. a.i.1.b. Pola Nutrisi dan Metabolisme Apakah klien mengalami gangguan nutrisi dan metabolisme baik sebelum maupun setelah MRS. Pada pesien dengan gastrilis terjadi gejala pemenuhan kebutuhan nutrisi karena adanya mual dan muntah. a.i.1.c. Pola Eliminasi Apakah ada gejala pada eliminasi alfin maupun urin pada klien sebelum dan setelah MRS. Pada pasien dengan gastritis biasanya terjadi obstipasi. a.i.1.d. Pola Istirahat dan Tidur Terjadi gangguan / tidak pada pola istirahat dan tidur pasa klien sebelum dan setelah MRS. Pada klien dengan gastrilis biasanya terjadi 8 kali pada pola istirahat dan tidur karena adanya rasa nyeri pada epigastrium. a.i.1.e. Pola Aktivitas Apakah terjadi gejala pada pola aktivitas dan latihan. Klien akibat penyakit yang dideritanya. Pada pasien dengan gastritis pada umumnya mengalami keterbatasan dalam aktivitas. a.i.1.f. Pola persepsi dan Konsep Diri Apakah terjadi gejala pada konsep diri klien sebelum dan setelah Masuk Rumah Sakit dan bagaimana dengan persepsi klien tentang penyakit saat ini. Pola Sensori dan Kognitif Apakah terhadap gejala pada panca indra klien dan kognitif klien sebelum dan setelah Masuk Rumah Sakit. a.i.1.g. Pola reproduksi sexsual Apakah ada kelainan pada organ reproduksi sexsual klien baik bentuk maupun fungsinya baik sebelum Masuk Rumah Sakit dan setelah Masuk Rumah Sakit. a.i.1.h. Pola Hubungan dan Peran Apakah terjadi penurunan interaksi /hubungan dengan orang lain akibat dari gejala sensorik, motorik maupun kognitifnya a.i.1.i. Pola Penanggulan Stres Adakah rasa cemas akibat penyakit klien saat ini dan babaimana cara penanggulangannya klien terhadap rasa cemasnya. a.i.1.j. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan Bagaimana tentang kepercayaan yang dianut klien, tentang ibadahnya apakah terjadi gejala pada saat Masuk Rumah Sakit. 5. Pemerisaan Fisik 1. Keadaan umum Keadaan umum lemah, nyeri epigastrium, RR meningkat, suhu meningkat, nadi meningkat. 2. Kepala dan leher Wajah pucat, mata cekung, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, dan wajah menyeringai kesakitan. 3. Sistem integumen Turgor kulit menurun, tekstur kulit kasar dan kadang sianosis.
  • 5. 4. Sistem respirasi Tidak ada kelainan pada sistem respirasi. 5. Sistem kardi vaskuler terjadi penurunan tekanan darah, peningkatan nadi dan adanya suara jantung yang irreguler. 6. Sistem gastrointestinal Terjadi mual, muntah, dan peningkatan fisik usus/gaster. 7. Sistem genito urinaria Tidak terdapat disuria, retensi urine dan inkontinensia 8. Sistem muskuloskeletal Adanya kelemahan otot karena kurangnya cairan dan nyeri pada persendian. 9. Sistem endokrin Tidak ada yang mempengaruhi terjadinya gastritis dari sistem endokrin. 10. Sistem persyarafan Motorik dan sensorik tidak ada gangguan pada umumnya. 6. Pemerisaan Penunjang Diagnosis dapat ditegakkan dengan DL, BJ Plasma, kultur Analisa lambung sekresi : hambatan HCL / peningkatan HCL Endoskopi : terdapat luka pada mukosa gaster Sinar-sinar barium : terdapat luka pada gaster / intestinal. V. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Lynda Juall, 2001) 1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan mukosa lambung akibat peningkatan atau penurunan HCL. 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang adekuat. 3. Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan nyeri pada daerah epigastrium. VI. RENCANA TINDAKAN Diagnosa 1 Tujuan : Nyeri dapat hilang K.H : – Nyeri dapat hilang/berkurang – Pasien tampak tenang – Nyeri perut hilang – Expresi wajah rilex dan ceria Intervensi 1. Lakukan pendekatan therapeutik pada klien R/ Agar lebih mudah melakukan tindakan keperawatan 2. Berikan penjelasan sebab-sebab dan akibat terjadinya nyeri R/ Agar lebih mudah melakukan tindakan keperawatan 3. Beri motivasi klien untuk makan teratur R/ Diet teratur bisa menghindari kerusakan mukosa lambung 4. Berikan teknik relaxasi pada klien R/ Agar klien merasa lebih nyaman 5. Observasi TTV pada klien R/ Untuk mengetahui perkembangan pasien 6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi R/ terapi memberikan rasa nyaman pada pasien dan mengurangi rasa nyeri Diagnosa 2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang adekuat.
  • 6. Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam waktu 3 hari K.H : – Mual menurun, tidak muntah – Turgor baik – Kulit lembab, wajah ceria – Porsi makan sesuai porsi Intervensi : 1. Beri penjelasan terhadap pentingnya nutrisi bagi tubuh dan proses penyembuhan R/ Pengetahuan yang meningkat dapat meningkatkan perilaku hidup sehat 2. Berikan makanan yang menarik dan merangsang selera makan. R/ Makanan dalam porsi besar lebih sulit dikonsumsi pasien saat anorexia 3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nutrisi parenteral. R/ Dibutuhkan bila intake PO tidak mencukupi dan efek farmakologis roboransia untuk meningkatkan nafsu makan Diagnosa 3 Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan nyeri pada daerah epigastrium. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan tidur terpenuhi sesuai kebutuhan Kriteria Hasil : Klien mengatakan sudah dapat tidur. Intervensi : 1. Berikan penjelasan terhadap klien pentingnya istirahat tidur. R/ Lingkungan yang nyaman menstimulasi pengurangan nyeri. 2. Ciptakan lingkungan yang nyaman. R/ Dengan penjelasan diharapkan klien termotivasi untuk memenuhi kebutuhan istirahat sesuai dengan kebutuhan. 3. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic R/ Analgesik bekerja mengurangi reseptor nyeri sehingga klien dapat istirahat. VII. IMPLEMENTASI Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana tindakan meliputi beberapa bagian yaitu validasi, rencana keperawatan, memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan data (Nasrul Effendi, 1995). VIII. EVALUASI Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dari rencana tindakan dari masalah kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. (Nasrul Effendi, 1995). DAFTAR PUSTAKA 1. Mansjoer Arief. M, dkk. Kapita Selekta Kedikteran, edisi 3. media ausculapius FKUI 2001 : 492 2. Soeparman, Waspadji Sarwono, Buku Ilmu Penyakit Dalam edisi 3, Balai penerbit FKUI Jakarta, 2001 :127 3. Diana (Bovahnam dan Johann C Hoevolly ) Keperawatan medikal bedah. EGC Jakarta ,1996 4. Doengos, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta. 5. Carpenito Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, EGC, Jakarta, 2001