SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
      BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL



         Peran TKPK Daerah
dalam Upaya mencapai Sasaran Rencana
    Pembangunan Jangka Menengah
         Nasional 2009-2014

          Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
                       Kepala Bappenas



 Pertemuan Pusat dan Daerah Penguatan Kelembagaan TKPK Daerah Tahun 2011:
 “Melalui Penguatan Peran TKPK Daerah, Kita Tingkatkan Kebijakan dan Pengendalian Pelaksanaan
                Percepatan Program Penanggulangan Kemiskinan dan Pro-Rakyat”
          Birawa Assembly Hall – Hotel Bidakara, Jakarta , 15 November 2011
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                         KERANGKA PAPARAN

        o Perkembangan Kondisi Kemiskinan di Indonesia

        o Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
                    Strategi dan Program PK dalam RPJM dan RKP
                    Permasalahan dan Kendala Penanggulangan
                     Kemiskinan

        o Upaya Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan
          Peran TKPK Daerah


                                                                  2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                               (RPJMN) Tahun 2010-2014

                         AGENDA PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PENINGKATAN
                                    KESEJAHTERAAN RAKYAT



   RKP 2010 : Pemulihan Perekonomian Nasional dan Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat
   RKP 2011 : Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Didukung Oleh
              Pemantapan Tata Kelola dan Sinergi Pusat Daerah
   RKP 2012 : Percepatan & Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan
              Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

   INDIKATOR                                Realisasi 2008              Realisasi 2009            Realisasi 2010
   Pertumbuhan Ekonomi                         6,1%                          4,5%                    6,1%
   Pengangguran                                8,39%                         7,87%                   7,14%
   Kemiskinan                                 15,42%                       14,15%                   13,33%
                                                     2011
                   Indikator                                                            2012           2013         2014
                                               Rencana    Realisasi
 Pertumbuhan Ekonomi                             6.4%                  -             6.4%-6.9%        6.7%-7.4%    7.0%-7.7%
 Pengangguran                                     7%                6.80%            6.7%-7.0%        6.0%-6.6%    5.0%-6.0%
 Kemiskinan                                  11.5%-12.5%            12.49%          10.5%-11.5%      9.5%-10.5%    8.0%-10%

  Catatan : Dalam RPJM, sasaran yang dicantumkan hanya sasaran akhir tahun RPJM 2014 saja
                                                                                                                               3
Tingkat Kemiskinan Menurun,
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS                           namun Lajunya Melambat

      54.2

                                                               47.9


      40.1                                                            38.4 37.4           39.3
                                                                                36.1 35.1      37.2
                                                        34                                          34.9
                                                                                                                     32.5 31.02
                                                                                                                                30.02
              28.6
                                                 22.5
                     21.6                                      23.4
                                                                      18.2 17.4                 17.8
                            17.4                        17.3                      16.7   15.9          16.6
                                   15.1   13.7                                                                15.4      14.15 13.33
                                                 11.3                                                                              12.49




     1976 1980 1984 1987 1990 1993 1996 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

                                    penduduk miskin [juta]                        % penduduk miskin

  Catatan : Sasaran kemiskinan dalam RKP 2012 untuk tahun 2012 adalah 10,5%-11,5%

                                                                                                                                           4
Rumah Tangga Miskin Rentan Terhadap
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS                                                  Kenaikan Harga Pangan

                                         25                                                                                                                                                                                                    25
                                                                                                                                                           Kenaikan pangan 2008
                                                                                            Kenaikan BBM & pangan 2005-06

                                         20                                                                                                                                                                        Kenaikan harga
                                                                                                                                                                                                                   beras sebelum               20




                                                                                                                                                                                                                                                    Year-on-Year Percentage Change
        Year-on-Year Percentage Change




                                                                                                                                                                                                                       panen

                                         15
                                                                                                                                                                                                                                               15

                                         10

                                                                                                                                                                                                                                               10
                                         5

                                                                                                                                                                                                                                               5
                                         0


                                         -5                                                                                                                                                                                                    0
                                                                Nov-03




                                                                                                                                                                               Nov-08
                                                                                                                       May-06




                                                                                                                                                                                                                                      May-11
                                                                                                                                         Mar-07
                                                                                  Sep-04
                                                                                           Feb-05




                                                                                                                                                                                                 Sep-09
                                                                                                                                                                                                          Feb-10
                                                                                                     Jul-05
                                                                                                              Dec-05


                                                                                                                                Oct-06




                                                                                                                                                                                                                    Jul-10
                                                                                                                                                                                                                             Dec-10
                                                       Jun-03


                                                                         Apr-04




                                                                                                                                                  Aug-07


                                                                                                                                                                      Jun-08


                                                                                                                                                                                        Apr-09
                                              Jan-03




                                                                                                                                                             Jan-08




                                                                                                    Food Price Index                              Poverty Basket Index
                                                                                                                                                                                                                                                                                     5
Kontribusi makanan terhadap garis kemiskinan tinggi
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS                     Stabilitas harga pangan harus dijaga



                                               Komoditi      Kota (%)   Desa (%)
                                               Beras          25,44      32,81
                                               Rokok           7,70       6,23
                                               Telur           3,41       2,47
                                               Gula            2,84       3,89
                                               Mie instant     2,73       2,33
                                               Tempe           2,39       1,88
      Komoditi           Kota (%)   Desa (%)
                                               Daging Ayam
                                                               2,15       1,12
      Perumahan            8,85       6,53     Ras
                                               Tahu            2,06       1,54
      Listrik              3,48       1,92
                                               Bawang
      Pendidikan           2,77       1,45                     1,87       2,14
                                                  Merah
      Angkutan             2,61       1,25
                                                                                   6
Jumlah Dan Persentase Penduduk
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS                      Berdasarkan Beberapa Batasan GK

                   Tahun 2006      Tahun 2007         Tahun 2008       Tahun 2009        Tahun 2010        Tahun 2011
    Batas
                   Jumlah         Jumlah            Jumlah            Jumlah            Jumlah            Jumlah
                             %               %                %                  %                 %                 %
                    (juta)         (juta)            (juta)            (juta)            (juta)            (juta)

     < GK           39,3 17,75      37,2    16,58    34,96    15,42     32,5    14,15     31,0    13,33     30,0    12,49

   < 1,2 x
                    65,2 30,60      64,0    28,55     63,1    27,81     58,8    25,58     56,7    24,38     57,2    23,78
     GK

 < 1,4 x GK         91,4 42,29      89,2    39,78     86,5    38,12     85,2    37,05     80,9    34,74     81,6    33,94


 < 1,6 x GK 114,3 52,91            112,6    50,23    109,2    48,17    109,2    47,51    101,4    43,56    102,4    42,60


 < 1,8 x GK 133,7 61,89            131,5    58,66    129,1    56,92    129,9    56,50    119,4    51,29    120,0    49,91


  < 2 x GK 149,5 69,23             146,7    65,45    145,9    64,35    147,0    63,92    135,0    58,00    135,8    56,52

 Catatan:           - GK = Garis Kemiskinan
                    - BPS menggunakan batasan Hampir Miskin : 1 -1,2 GK
                    - 1,8 GK setara dengan US$ 2 PPP 2005, sedangkan 1,2 GK setara dengan US$ 2 PPP 1993
                                                                                                                            7
KEMENTERIAN PPN/
                   KETIMPANGAN ANTAR PROVINSI CUKUP TINGGI
   BAPPENAS




                                 Gini Ratio Menurut Provinsi, Maret 2010




  Propinsi dg tingkat kemiskinan tinggi umumnya juga memiliki ketimpangan tinggi
                                                                                   8
KEMENTERIAN PPN/
                   MENGAPA PENURUNAN KEMISKINAN MELAMBAT?
   BAPPENAS




    1. Maret 2010 - Maret 2011, garis kemiskinan meningkat
       sebesar 10,39%, dari Rp 211.726 per kapita per bulan
       menjadi Rp 233.740 per kapita per bulan (Rp 7.800 per
       kapita per hari).
             • Inflasi pada masyarakat miskin diperiode yang sama
               mencapai lebih dari 10%.
             • Inflasi harga beras pada periode yang sama sebesar 17,4%.
             • Komponen terbesar: kenaikan harga makanan (73,5%).
             • Sekitar 70% pengeluaran masyarakat tidak mampu dipakai
               untuk makanan.
             Naiknya garis kemiskinan membuat masyarakat yang berada
             di tingkat bawah memikul beban yang lebih berat  hasil
             pertumbuhan masih dirasakan kurang oleh masyarakat
             miskin (ditandai oleh ketimpangan yg meningkat).
                                                                           9
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




       2. Program-program penanggulangan kemiskinan
          (PNPM, PKH, dan BSM) bersifat jangka panjang/tidak langsung.
          Dalam jangka pendek kontribusi langsung terbatas pada
          kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan masyarakat.
              •    Masih terdapat persoalan implementasi program 
                   ketidaktepatan sasaran;
              •    keterlambatan pencairan/penyaluran anggaran;
              •    lemahnya sosialisasi;
              •    kurangnya koordinasi;
              •    lemahnya kapasitas teknis pelaksana;
              •    pemekaran wilayah  data kemiskinan belum
                   termutakhirkan.

                                                                         10
SINERGITAS DAN KEBERLANJUTAN
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS              PENANGGULANGAN KEMISKINAN
      1) Jumlah penduduk miskin relatif masih tinggi dan 2) Kemiskinan
      merupakan masalah multidimensi  Pengentasan kemiskinan
      diupayakan secara sinergis dan berkelanjutan melalui 2 jalur:
         1. “Mekanisme Ekonomi”
             Stabilitas Makro Ekonomi  inflasi (4,5+/-1)%
              Menjaga stabilitas volatile food (produksi dan distribusi)
             Pertumbuhan ekonomi  Momentum pembangunan dan
              percepatan menjadi kunci keberhasilan, serta pengembangan
              sumber-sumber ekonomi sektor tertentu.
                   Lapangan kerja tercipta, dengan bekerja, seseorang mendapat
                   penghasilan  Kemiskinan berkurang

            2. Fasilitasi dan bantuan pemerintah (Program Pro-Rakyat)
                Peningkatan dan Perluasan 3 Klaster yang ada
                Pengembangan berbagai pelayanan dasar melalui program-
                 program 4 Klaster Penanggulangan Kemiskinan
                                                                                 11
PENINGKATAN DAN PERLUASAN
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                                       PROGRAM PRO-RAKYAT
                         KEBIJAKAN EKONOMI-MAKRO
                                                                                             Peningkatan
                     Klaster-1
   RTHM                                      Klaster-2        Klaster-3                     Kesejahteraan
               1. BEASISWA
                                                               KREDIT                      Masyarakat, serta
                  MISKIN
                                             PROGRAM-          USAHA                        Perluasan dan
               2. JAMKESMAS
                                             PROGRAM
   RTM
               3. RASKIN                                       RAKYAT                        Peningkatan
                                           PEMBERDAYAAN
               4. PKH
               5. BLT (bila diperlukan
                                            MASYARAKAT           (KUR)                       Kesempatan
                    saat krisis)                                                                Kerja
   RTSM        6. Dll.                         (PNPM)



   RTHM                                  Klaster-4
               1.    PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH
               2.    PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH                                   Pengurangan
               3.    PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT                                            Angka
  RTM *)       4.    PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT                                            Kemiskinan
               5.    Program Peningkatan Kehidupan Nelayan *)
               6.    Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin
   RTSM
    *)
                     Perkotaan *)

  *) Program Peningkatan Kehidupan Nelayan dan Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat
          Miskin Perkotaan merupakan program dengan target sasaran kelompok tertentu, pada umumnya 60% RTS
          termiskin.
                                                                                                               12
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                    RKP 2012 - PENANGGULANGAN KEMISKINAN

          Sasaran :
          • Penurunan tingkat kemiskinan hingga 10,5 - 11,5% pada 2012
          • Perbaikan distribusi pendapatan melalui pelindungan sosial yang berbasis
            keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi
            masyarakat yang berpendapatan rendah.


          Arah Kebijakan Prioritas:
          a.       Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pro-rakyat
                   miskin  perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang-
                   orang miskin serta usaha-usaha yang dapat menciptakan lapangan
                   pekerjaan;
          b.       Meningkatkan kualitas serta memperluas kebijakan
                   afirmatif/keberpihakan  perluasan 3 klaster program pro-rakyat
                   dengan pengembangan klaster 4;
          c.       Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah
                   termasuk percepatan pembangunan daerah terpencil dan perbatasan; dan
          d.       Menata dan meningkatkan kualitas pelaksanaan lembaga jaminan sosial.
                                                                                          13
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                      TANTANGAN SAAT INI
   1. Diperlukan pertumbuhan yg cukup tinggi dan inklusif
       • Pertumbuhan bertumpu pada sektor yang kurang menyerap tenaga
         kerja: jasa, perdagangan, dan keuangan  Tdk diimbangi dengan
         peningkatan kapasitas produksi DN yg menyerap tenaga kerja besar
         (a.l.pertanian).
       • Perluasan usaha off farm (yang memberi peluang diversifikasi usaha
         dan peningkatan pendapatan penduduk perdesaan)  belum optimal.
       • Perluasan jaminan sosial dan program penanggulangan kemiskinan utk
         mensasar pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin, terutama di
         daerah perbatasan, terpencil dan tertinggal.
   2. Globalisasi dan perubahan iklim menambah kerentanan masyarakat
      miskin
      • Kerentanan pasar domestik (komoditas ilegal, penimbunan, dsb)
         mengakibatkan masyarakat miskin terekspos pada fluktuasi harga yang
         mempengaruhi daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat .
       • Masyarakat miskin (petani, nelayan, dsb) yang paling menderita akibat
         dampak musim yg tidak teratur, menurunnya ketersediaan air, bencana,
         dan munculnya berbagai penyakit akibat pemanasan global
                                                                                 14
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                   Kendala Implementasi (1)
   UMUM:
   o Penetapan sasaran/targeting  Target dan sasaran di beberapa daerah
     belum fokus pada kantong-kantong kemiskinan.
   o Sinergi antar klaster program-program penanggulangan kemiskinan
     belum optimal.
   o Keterlibatan masyarakat (miskin) secara aktif dalam seluruh
     program/kegiatan pengurangan kemiskinan, dari perencanaan hingga
     monitoring dan evaluasi, belum optimal.
    KLASTER I
    o Sinergi dan sinkronisasi antar program belum optimal (a.l. data
      penerima PKH, jamkesmas, raskin belum terpadu, kelembagaan tdk
      terkoordinasi).
    o Cakupan sasaran program masih terbatas  Perlu disinergikan dg
      program-program daerah yg terkait.
    o Perlu komitmen pemanfaatan dan pemutakhiran unified database baik
      program-program pusat maupun daerah.
                                                                           15
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                    Kendala Implementasi (2)
   KLASTER II
        o Sinergi PNPM Inti dengan PNPM Penguatan belum terlaksana sesuai
          rancangan  Pendekatan dan prosedur PNPM di lapangan belum
          seragam (kelembagaan masyarakat, perencanaan, dan penanganan
          fasilitator).
        o Sinergi dan Koordinasi pelaksanaan PNPM Mandiri dengan program-
          program di daerah belum berjalan optimal.
        o Integrasi perencanaan partisipatif hasil program pemberdayaan
          masyarakat dengan perencanaan reguler agar perencanaan dan
          pengaggaran lebih pro-poor belum banyak terjadi.
        o Pengembangan usaha dan pengelolaan keuangan mikro PNPM Mandiri
          terkendala oleh peraturan yg ada (status Unit Pengelola Kegiatan dan
          Badan Keswadayaan Masyarakat belum ada payung hukum).
        o Strategi Keberlanjutan PNPM Mandiri belum jelas  masa depan
          lembaga masyarakat bentukan PNPM Mandiri dan masa depan
          Fasilitator.
                                                                                 16
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                    Kendala Implementasi (3)
   KLASTER III
          o Iklim usaha yang kondusif di daerah belum berkembang 
            belum mampu menarik investasi lokal dan meningkatkan
            akses masyarakat miskin yang memiliki kegiatan produktif
            kepada sumber permodalan.
          o Identifikasi kelayakan pengembangan koperasi skala besar
            belum ada  yang mendukung peningkatan peran
            koperasi dalam mendorong perbaikan ekonomi dan
            pendapatan masyarakat lokal, termasuk UMKM.
          o Koordinasi antar pelaku terkait dalam pembiayaan
            koperasi dan UMKM lemah.
          o Akses UMKM kepada program KUR terbatas 
            Keterbatasan informasi KUR dan keterbatasan kelayakan
            UMKM yang ingin mengakses KUR.
                                                                       17
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




              UPAYA PERCEPATAN
         PENANGGULANGAN KEMISKINAN
           DAN PERAN TKPK DAERAH



                                     18
UPAYA-UPAYA PERCEPATAN
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                          PENANGGULANGAN KEMISKINAN (1)

          1. Dalam desentralisasi dan otonomi daerah, peran
             Pemda menjadi sentral untuk:
                   a. Mengoptimalkan sinergi berbagai program pusat dan
                      daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,
                      pelayanan publik, dan daya saing ekonomi lokal.
                   b. Mengendalian inflasi daerah sebagai natural protection
                      untuk orang miskin (agar peningkatan pendapatan
                      orang miskin efektif bagi peningkatan
                      kesejahteraannya).
                   c. Mensinergikan kegiatan & anggaran program sektor &
                      daerah untuk membuka keterisolasian wilayah,
                      peningkatan keberdayaan masyarakat, & revitalisasi
                      perdesaan.
                                                                               19
UPAYA-UPAYA PERCEPATAN
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                      PENANGGULANGAN KEMISKINAN (2)

       2. Peningkatan pro-poor planning and budgeting:
             a. Ketepatan sasaran/penerima program (RT dan wilayah
                miskin) dg menyepakati penggunaan unified database
                berdasarkan hasil PPLS2011.
             b. Kegiatan2 yang langsung menangani permasalahan
                kemiskinan (gizi buruk, putus sekolah, air
                bersih, permukiman kumuh, dll).
             c. Meningkatkan pertisipasi masyarakat melalui integrasi
                perencanaan partisipatif ke dalam perencanaan
                reguler, termasuk melaksanakan monevnya.
             d. Koordinasi penyusunan SPKD sebagai dasar penyusunan
                RPJMD di bidang penanggulangan kemiskinan.


                                                                        20
UPAYA-UPAYA PERCEPATAN
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                   PENANGGULANGAN KEMISKINAN (3)

3. Penguatan kapasitas dan kualitas kelembagaan untuk
   koordinasi penanggulangan kemiskinan
        a. Peningkatan kapasitas aparat dalam merespon aspirasi/potensi
           lokal (berkembangnya sense of urgency terhadap berbagai
           masalah kemiskinan).
        b. Membangun kerja sama kemitraan dengan stakeholders
           (pemerintah, dunia usaha, masyarakat) untuk mengembangkan
           ekonomi lokal dan mobilisasi berbagai sumberdaya
        c. Menjaga keberlanjutan kapasitas dan lembaga masyarakat yang
           terbangun untuk mengoptimalkan/mengawal implementasi
           berbagai program dan hasilnya.
        d. Penyederhanaan berbagai prosedur  penyaluran
           dana, supervisi pelaksanaan program, penanganan pengaduan
           masyarakat, audit, & pengembangan prinsip2 good governance

                                                                          21
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                   SEKIAN, TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Menteri PPN/Bappenas: Peran TKPK Daerah dalam Upaya mencapai Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2009-2014

Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Abdul Hadi Ilman
 
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Mindmore Communications
 

Similar to Menteri PPN/Bappenas: Peran TKPK Daerah dalam Upaya mencapai Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2009-2014 (12)

6. elan kemiskinan&amp;ketimpangan fgd-bappenas_juli2018
6. elan kemiskinan&amp;ketimpangan fgd-bappenas_juli20186. elan kemiskinan&amp;ketimpangan fgd-bappenas_juli2018
6. elan kemiskinan&amp;ketimpangan fgd-bappenas_juli2018
 
EXPOSE SOSIALISASI RAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2024 (edit adil).pptx
EXPOSE SOSIALISASI RAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2024 (edit adil).pptxEXPOSE SOSIALISASI RAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2024 (edit adil).pptx
EXPOSE SOSIALISASI RAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2024 (edit adil).pptx
 
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan KemiskinanPerencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBI
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBIHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBI
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI JAMBI
 
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
 
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
 
Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...
Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...
Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
 
Social and economic analyst of lampung
Social and economic analyst of lampungSocial and economic analyst of lampung
Social and economic analyst of lampung
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI DIY
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI DIYHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI DIY
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI DIY
 
Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannya
Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannyaRancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannya
Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannya
 
RPJMD Kabupaten Bengkalis 2021-2026 FINAL-318-354.pdf
RPJMD Kabupaten Bengkalis 2021-2026 FINAL-318-354.pdfRPJMD Kabupaten Bengkalis 2021-2026 FINAL-318-354.pdf
RPJMD Kabupaten Bengkalis 2021-2026 FINAL-318-354.pdf
 

More from khoiril anwar

More from khoiril anwar (20)

Dcs DPR Pemilu 2019
Dcs DPR Pemilu 2019Dcs DPR Pemilu 2019
Dcs DPR Pemilu 2019
 
Peta politik indonesia 1977 2014
Peta politik indonesia 1977   2014Peta politik indonesia 1977   2014
Peta politik indonesia 1977 2014
 
Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019
 
Survey parpol 2019
Survey parpol 2019Survey parpol 2019
Survey parpol 2019
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energi
 
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMBANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
 
Using google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy stepsUsing google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy steps
 
Menilai Pesan Iklan
Menilai Pesan IklanMenilai Pesan Iklan
Menilai Pesan Iklan
 
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenPengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
 
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenProgram Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
 
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping KosmetikEfek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetik
 
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen MakananPendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
 
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen MakananKeamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
 
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan MakananBadan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
 
Registrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk BiologiRegistrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk Biologi
 
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat TradisionalTata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
 
Biografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpediaBiografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpedia
 
HMIpedia
HMIpediaHMIpedia
HMIpedia
 

Menteri PPN/Bappenas: Peran TKPK Daerah dalam Upaya mencapai Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2009-2014

  • 1. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Peran TKPK Daerah dalam Upaya mencapai Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2009-2014 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Pertemuan Pusat dan Daerah Penguatan Kelembagaan TKPK Daerah Tahun 2011: “Melalui Penguatan Peran TKPK Daerah, Kita Tingkatkan Kebijakan dan Pengendalian Pelaksanaan Percepatan Program Penanggulangan Kemiskinan dan Pro-Rakyat” Birawa Assembly Hall – Hotel Bidakara, Jakarta , 15 November 2011
  • 2. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS KERANGKA PAPARAN o Perkembangan Kondisi Kemiskinan di Indonesia o Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan  Strategi dan Program PK dalam RPJM dan RKP  Permasalahan dan Kendala Penanggulangan Kemiskinan o Upaya Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Peran TKPK Daerah 2
  • 3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS (RPJMN) Tahun 2010-2014 AGENDA PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT RKP 2010 : Pemulihan Perekonomian Nasional dan Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat RKP 2011 : Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Didukung Oleh Pemantapan Tata Kelola dan Sinergi Pusat Daerah RKP 2012 : Percepatan & Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat INDIKATOR Realisasi 2008 Realisasi 2009 Realisasi 2010 Pertumbuhan Ekonomi 6,1% 4,5% 6,1% Pengangguran 8,39% 7,87% 7,14% Kemiskinan 15,42% 14,15% 13,33% 2011 Indikator 2012 2013 2014 Rencana Realisasi Pertumbuhan Ekonomi 6.4% - 6.4%-6.9% 6.7%-7.4% 7.0%-7.7% Pengangguran 7% 6.80% 6.7%-7.0% 6.0%-6.6% 5.0%-6.0% Kemiskinan 11.5%-12.5% 12.49% 10.5%-11.5% 9.5%-10.5% 8.0%-10% Catatan : Dalam RPJM, sasaran yang dicantumkan hanya sasaran akhir tahun RPJM 2014 saja 3
  • 4. Tingkat Kemiskinan Menurun, KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS namun Lajunya Melambat 54.2 47.9 40.1 38.4 37.4 39.3 36.1 35.1 37.2 34 34.9 32.5 31.02 30.02 28.6 22.5 21.6 23.4 18.2 17.4 17.8 17.4 17.3 16.7 15.9 16.6 15.1 13.7 15.4 14.15 13.33 11.3 12.49 1976 1980 1984 1987 1990 1993 1996 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 penduduk miskin [juta] % penduduk miskin Catatan : Sasaran kemiskinan dalam RKP 2012 untuk tahun 2012 adalah 10,5%-11,5% 4
  • 5. Rumah Tangga Miskin Rentan Terhadap KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS Kenaikan Harga Pangan 25 25 Kenaikan pangan 2008 Kenaikan BBM & pangan 2005-06 20 Kenaikan harga beras sebelum 20 Year-on-Year Percentage Change Year-on-Year Percentage Change panen 15 15 10 10 5 5 0 -5 0 Nov-03 Nov-08 May-06 May-11 Mar-07 Sep-04 Feb-05 Sep-09 Feb-10 Jul-05 Dec-05 Oct-06 Jul-10 Dec-10 Jun-03 Apr-04 Aug-07 Jun-08 Apr-09 Jan-03 Jan-08 Food Price Index Poverty Basket Index 5
  • 6. Kontribusi makanan terhadap garis kemiskinan tinggi KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS  Stabilitas harga pangan harus dijaga Komoditi Kota (%) Desa (%) Beras 25,44 32,81 Rokok 7,70 6,23 Telur 3,41 2,47 Gula 2,84 3,89 Mie instant 2,73 2,33 Tempe 2,39 1,88 Komoditi Kota (%) Desa (%) Daging Ayam 2,15 1,12 Perumahan 8,85 6,53 Ras Tahu 2,06 1,54 Listrik 3,48 1,92 Bawang Pendidikan 2,77 1,45 1,87 2,14 Merah Angkutan 2,61 1,25 6
  • 7. Jumlah Dan Persentase Penduduk KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS Berdasarkan Beberapa Batasan GK Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Batas Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah % % % % % % (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) < GK 39,3 17,75 37,2 16,58 34,96 15,42 32,5 14,15 31,0 13,33 30,0 12,49 < 1,2 x 65,2 30,60 64,0 28,55 63,1 27,81 58,8 25,58 56,7 24,38 57,2 23,78 GK < 1,4 x GK 91,4 42,29 89,2 39,78 86,5 38,12 85,2 37,05 80,9 34,74 81,6 33,94 < 1,6 x GK 114,3 52,91 112,6 50,23 109,2 48,17 109,2 47,51 101,4 43,56 102,4 42,60 < 1,8 x GK 133,7 61,89 131,5 58,66 129,1 56,92 129,9 56,50 119,4 51,29 120,0 49,91 < 2 x GK 149,5 69,23 146,7 65,45 145,9 64,35 147,0 63,92 135,0 58,00 135,8 56,52 Catatan: - GK = Garis Kemiskinan - BPS menggunakan batasan Hampir Miskin : 1 -1,2 GK - 1,8 GK setara dengan US$ 2 PPP 2005, sedangkan 1,2 GK setara dengan US$ 2 PPP 1993 7
  • 8. KEMENTERIAN PPN/ KETIMPANGAN ANTAR PROVINSI CUKUP TINGGI BAPPENAS Gini Ratio Menurut Provinsi, Maret 2010 Propinsi dg tingkat kemiskinan tinggi umumnya juga memiliki ketimpangan tinggi 8
  • 9. KEMENTERIAN PPN/ MENGAPA PENURUNAN KEMISKINAN MELAMBAT? BAPPENAS 1. Maret 2010 - Maret 2011, garis kemiskinan meningkat sebesar 10,39%, dari Rp 211.726 per kapita per bulan menjadi Rp 233.740 per kapita per bulan (Rp 7.800 per kapita per hari). • Inflasi pada masyarakat miskin diperiode yang sama mencapai lebih dari 10%. • Inflasi harga beras pada periode yang sama sebesar 17,4%. • Komponen terbesar: kenaikan harga makanan (73,5%). • Sekitar 70% pengeluaran masyarakat tidak mampu dipakai untuk makanan. Naiknya garis kemiskinan membuat masyarakat yang berada di tingkat bawah memikul beban yang lebih berat  hasil pertumbuhan masih dirasakan kurang oleh masyarakat miskin (ditandai oleh ketimpangan yg meningkat). 9
  • 10. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS 2. Program-program penanggulangan kemiskinan (PNPM, PKH, dan BSM) bersifat jangka panjang/tidak langsung. Dalam jangka pendek kontribusi langsung terbatas pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan masyarakat. • Masih terdapat persoalan implementasi program  ketidaktepatan sasaran; • keterlambatan pencairan/penyaluran anggaran; • lemahnya sosialisasi; • kurangnya koordinasi; • lemahnya kapasitas teknis pelaksana; • pemekaran wilayah  data kemiskinan belum termutakhirkan. 10
  • 11. SINERGITAS DAN KEBERLANJUTAN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1) Jumlah penduduk miskin relatif masih tinggi dan 2) Kemiskinan merupakan masalah multidimensi  Pengentasan kemiskinan diupayakan secara sinergis dan berkelanjutan melalui 2 jalur: 1. “Mekanisme Ekonomi”  Stabilitas Makro Ekonomi  inflasi (4,5+/-1)% Menjaga stabilitas volatile food (produksi dan distribusi)  Pertumbuhan ekonomi  Momentum pembangunan dan percepatan menjadi kunci keberhasilan, serta pengembangan sumber-sumber ekonomi sektor tertentu. Lapangan kerja tercipta, dengan bekerja, seseorang mendapat penghasilan  Kemiskinan berkurang 2. Fasilitasi dan bantuan pemerintah (Program Pro-Rakyat)  Peningkatan dan Perluasan 3 Klaster yang ada  Pengembangan berbagai pelayanan dasar melalui program- program 4 Klaster Penanggulangan Kemiskinan 11
  • 12. PENINGKATAN DAN PERLUASAN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS PROGRAM PRO-RAKYAT KEBIJAKAN EKONOMI-MAKRO Peningkatan Klaster-1 RTHM Klaster-2 Klaster-3 Kesejahteraan 1. BEASISWA KREDIT Masyarakat, serta MISKIN PROGRAM- USAHA Perluasan dan 2. JAMKESMAS PROGRAM RTM 3. RASKIN RAKYAT Peningkatan PEMBERDAYAAN 4. PKH 5. BLT (bila diperlukan MASYARAKAT (KUR) Kesempatan saat krisis) Kerja RTSM 6. Dll. (PNPM) RTHM Klaster-4 1. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH 2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH Pengurangan 3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT Angka RTM *) 4. PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT Kemiskinan 5. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan *) 6. Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin RTSM *) Perkotaan *) *) Program Peningkatan Kehidupan Nelayan dan Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan merupakan program dengan target sasaran kelompok tertentu, pada umumnya 60% RTS termiskin. 12
  • 13. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS RKP 2012 - PENANGGULANGAN KEMISKINAN Sasaran : • Penurunan tingkat kemiskinan hingga 10,5 - 11,5% pada 2012 • Perbaikan distribusi pendapatan melalui pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah. Arah Kebijakan Prioritas: a. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pro-rakyat miskin  perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang- orang miskin serta usaha-usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan; b. Meningkatkan kualitas serta memperluas kebijakan afirmatif/keberpihakan  perluasan 3 klaster program pro-rakyat dengan pengembangan klaster 4; c. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah termasuk percepatan pembangunan daerah terpencil dan perbatasan; dan d. Menata dan meningkatkan kualitas pelaksanaan lembaga jaminan sosial. 13
  • 14. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS TANTANGAN SAAT INI 1. Diperlukan pertumbuhan yg cukup tinggi dan inklusif • Pertumbuhan bertumpu pada sektor yang kurang menyerap tenaga kerja: jasa, perdagangan, dan keuangan  Tdk diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi DN yg menyerap tenaga kerja besar (a.l.pertanian). • Perluasan usaha off farm (yang memberi peluang diversifikasi usaha dan peningkatan pendapatan penduduk perdesaan)  belum optimal. • Perluasan jaminan sosial dan program penanggulangan kemiskinan utk mensasar pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin, terutama di daerah perbatasan, terpencil dan tertinggal. 2. Globalisasi dan perubahan iklim menambah kerentanan masyarakat miskin • Kerentanan pasar domestik (komoditas ilegal, penimbunan, dsb) mengakibatkan masyarakat miskin terekspos pada fluktuasi harga yang mempengaruhi daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat . • Masyarakat miskin (petani, nelayan, dsb) yang paling menderita akibat dampak musim yg tidak teratur, menurunnya ketersediaan air, bencana, dan munculnya berbagai penyakit akibat pemanasan global 14
  • 15. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS Kendala Implementasi (1) UMUM: o Penetapan sasaran/targeting  Target dan sasaran di beberapa daerah belum fokus pada kantong-kantong kemiskinan. o Sinergi antar klaster program-program penanggulangan kemiskinan belum optimal. o Keterlibatan masyarakat (miskin) secara aktif dalam seluruh program/kegiatan pengurangan kemiskinan, dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi, belum optimal. KLASTER I o Sinergi dan sinkronisasi antar program belum optimal (a.l. data penerima PKH, jamkesmas, raskin belum terpadu, kelembagaan tdk terkoordinasi). o Cakupan sasaran program masih terbatas  Perlu disinergikan dg program-program daerah yg terkait. o Perlu komitmen pemanfaatan dan pemutakhiran unified database baik program-program pusat maupun daerah. 15
  • 16. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS Kendala Implementasi (2) KLASTER II o Sinergi PNPM Inti dengan PNPM Penguatan belum terlaksana sesuai rancangan  Pendekatan dan prosedur PNPM di lapangan belum seragam (kelembagaan masyarakat, perencanaan, dan penanganan fasilitator). o Sinergi dan Koordinasi pelaksanaan PNPM Mandiri dengan program- program di daerah belum berjalan optimal. o Integrasi perencanaan partisipatif hasil program pemberdayaan masyarakat dengan perencanaan reguler agar perencanaan dan pengaggaran lebih pro-poor belum banyak terjadi. o Pengembangan usaha dan pengelolaan keuangan mikro PNPM Mandiri terkendala oleh peraturan yg ada (status Unit Pengelola Kegiatan dan Badan Keswadayaan Masyarakat belum ada payung hukum). o Strategi Keberlanjutan PNPM Mandiri belum jelas  masa depan lembaga masyarakat bentukan PNPM Mandiri dan masa depan Fasilitator. 16
  • 17. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS Kendala Implementasi (3) KLASTER III o Iklim usaha yang kondusif di daerah belum berkembang  belum mampu menarik investasi lokal dan meningkatkan akses masyarakat miskin yang memiliki kegiatan produktif kepada sumber permodalan. o Identifikasi kelayakan pengembangan koperasi skala besar belum ada  yang mendukung peningkatan peran koperasi dalam mendorong perbaikan ekonomi dan pendapatan masyarakat lokal, termasuk UMKM. o Koordinasi antar pelaku terkait dalam pembiayaan koperasi dan UMKM lemah. o Akses UMKM kepada program KUR terbatas  Keterbatasan informasi KUR dan keterbatasan kelayakan UMKM yang ingin mengakses KUR. 17
  • 18. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS UPAYA PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PERAN TKPK DAERAH 18
  • 19. UPAYA-UPAYA PERCEPATAN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN (1) 1. Dalam desentralisasi dan otonomi daerah, peran Pemda menjadi sentral untuk: a. Mengoptimalkan sinergi berbagai program pusat dan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pelayanan publik, dan daya saing ekonomi lokal. b. Mengendalian inflasi daerah sebagai natural protection untuk orang miskin (agar peningkatan pendapatan orang miskin efektif bagi peningkatan kesejahteraannya). c. Mensinergikan kegiatan & anggaran program sektor & daerah untuk membuka keterisolasian wilayah, peningkatan keberdayaan masyarakat, & revitalisasi perdesaan. 19
  • 20. UPAYA-UPAYA PERCEPATAN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN (2) 2. Peningkatan pro-poor planning and budgeting: a. Ketepatan sasaran/penerima program (RT dan wilayah miskin) dg menyepakati penggunaan unified database berdasarkan hasil PPLS2011. b. Kegiatan2 yang langsung menangani permasalahan kemiskinan (gizi buruk, putus sekolah, air bersih, permukiman kumuh, dll). c. Meningkatkan pertisipasi masyarakat melalui integrasi perencanaan partisipatif ke dalam perencanaan reguler, termasuk melaksanakan monevnya. d. Koordinasi penyusunan SPKD sebagai dasar penyusunan RPJMD di bidang penanggulangan kemiskinan. 20
  • 21. UPAYA-UPAYA PERCEPATAN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN (3) 3. Penguatan kapasitas dan kualitas kelembagaan untuk koordinasi penanggulangan kemiskinan a. Peningkatan kapasitas aparat dalam merespon aspirasi/potensi lokal (berkembangnya sense of urgency terhadap berbagai masalah kemiskinan). b. Membangun kerja sama kemitraan dengan stakeholders (pemerintah, dunia usaha, masyarakat) untuk mengembangkan ekonomi lokal dan mobilisasi berbagai sumberdaya c. Menjaga keberlanjutan kapasitas dan lembaga masyarakat yang terbangun untuk mengoptimalkan/mengawal implementasi berbagai program dan hasilnya. d. Penyederhanaan berbagai prosedur  penyaluran dana, supervisi pelaksanaan program, penanganan pengaduan masyarakat, audit, & pengembangan prinsip2 good governance 21
  • 22. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS SEKIAN, TERIMA KASIH