Berikut ini adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari kasus-kasus tersebut:Kasus 1:- Perubahan sikap dan perilaku Andin yang biasanya aktif tapi sekarang menjadi pasif. Ini bisa menjadi tanda adanya bullying. - Siswa lain yang mengikuti dan berbisik sambil tertawa di belakang Andin. Ini bisa menunjukkan adanya intimidasi atau penindasan.Kasus ini menunjukkan tanda-tanda kemungkinan terjadinya bullying
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai studi kasus yang mungkin terkait dengan perilaku bullying di sekolah dan bagaimana mendeteksi tanda-tanda awal bullying.
2. Beberapa contoh studi kasus yang dibahas adalah perilaku isolasi siswa, pengejekan terhadap hobi siswa, dan pengabaian secara sengaja terhadap siswa oleh teman-temannya.
3. Dokumen ini bert
Similar a Berikut ini adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari kasus-kasus tersebut:Kasus 1:- Perubahan sikap dan perilaku Andin yang biasanya aktif tapi sekarang menjadi pasif. Ini bisa menjadi tanda adanya bullying. - Siswa lain yang mengikuti dan berbisik sambil tertawa di belakang Andin. Ini bisa menunjukkan adanya intimidasi atau penindasan.Kasus ini menunjukkan tanda-tanda kemungkinan terjadinya bullying
P5 _ Peduli Stunting - Anti Perundungan.pptxAdiBugman5
Similar a Berikut ini adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari kasus-kasus tersebut:Kasus 1:- Perubahan sikap dan perilaku Andin yang biasanya aktif tapi sekarang menjadi pasif. Ini bisa menjadi tanda adanya bullying. - Siswa lain yang mengikuti dan berbisik sambil tertawa di belakang Andin. Ini bisa menunjukkan adanya intimidasi atau penindasan.Kasus ini menunjukkan tanda-tanda kemungkinan terjadinya bullying (20)
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
Berikut ini adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari kasus-kasus tersebut:Kasus 1:- Perubahan sikap dan perilaku Andin yang biasanya aktif tapi sekarang menjadi pasif. Ini bisa menjadi tanda adanya bullying. - Siswa lain yang mengikuti dan berbisik sambil tertawa di belakang Andin. Ini bisa menunjukkan adanya intimidasi atau penindasan.Kasus ini menunjukkan tanda-tanda kemungkinan terjadinya bullying
2. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan pada sesi ini
peserta dapat :
1. Mengidentifikasi / mengenali alasan motivasi
dibalik prilaku tidak pantas anak.
2. Mampu menangani berbagai prilaku tidak
pantas di sekolah ( didalam dan diluar kelas )
4. Tujuan dan harapan yang dicapai
Peserta mempunyai
pemahaman yang sama
tentang Perilaku Negative
dan Bullying
5. Curah pendapat “Perilaku Negative
dan Bullying”
• Kenapa mereka
melakukan prilaku/
tindakan negatif ?
• Apa yang anda
lakukan terhadap
prilaku negative
anak ?
8. Apa itu misbehave?
• Misbehave = karakter yang melekat pada
anak?
• Misbehave: “tidak lebih dari kurangnya
pengetahuan (kesadaran), ketidakefektifan
keterampilan dan perilaku yang berkembang
tidak efektif, dan discouraged.”
9. • Misbehave adalah tindakan tidak tepat
seseorang (anak) untuk memperoleh perasaan
dimiliki/memiliki dan bernilai
(sense of belonging and significant)
• Anak yang ‘nakal’ adalah anak yang patah
hati/berkecil hati/putus asa ( A
misbehaving child is a discourged child)
10. Penyebab Misbehave
Misbehave
Bagaian dari
Perkembangan
Faktor Luar
(Ekonomi, Sosial,
Geografis, Politik, dll)
Untuk Memenuhi
“rasa dimiliki dan
rasa bernilai” (sense
of belonging and
significance)
Mencari
Perhatian
Menunjukkan
Kekuasaan
Balas
Dendam
Merasa Tidak
Mampu
(Menghindari
Kegagalan)
11. Bagaimana kita merespon Perilaku
Negative
Berempati Perspektif baru
terhadap perilaku
negativ
Mengidentifikasi
penyebab
Memberi respon
Memahami
perasaan dan
perspektif anak
1. Kesalahan sebagai
kesempatan untuk
belajar
2. Kita punya andil
dalam kesalahan
anak
1. Apakah bagian
dari perkembangan
anak?
2. Apakah faktor
dari lingkungan
(social, ekonomi,
dll)
3. Apakah untuk
mendapatkan
perasaan dimiliki
dan perasaan
berharga
1. Konsekuensi
Logis
2. Positif
Encouragement
3. Positif Time Out
12. Mengidentifikasi Alasan dan Tujuan
Misbehave Anak
• Mengidentifikasi apakah perilaku tersebut
bagian dari perkembangan anak.
– Mencocokkan dengan ciri-ciri perkembangan anak
– Mengamati anak secara intens
14. Mengidentifikasi tujuan misbehave anak
• Mengidentitifikasi perasaan kita
Tujuan misbehave Perasaan kita
Mencari perhatian - Terganggu
- Cemas
- Merasa tidak dianggap
Menunjukkan
kekuasaan
- Terprovokasi
- Tertantang
- Merasa kehormatan kita direndahkan
Balas dendam - Merasa tersakiti (bagaimana mungkin anak bertindak seperti itu)
- Kecewa
- Tidak menyenangkan
Menghindari
kegagalan (merasa
tidak mampu)
- Tidak cocok
- Kehilangan harapan (anak ini memang sudah susah untuk diajar)
- Ingin membantu
- Tidak mampu (untuk membantu)
15. Mengidentifikasi respon anak
Tujuan misbehave Respon Anak
Mencari perhatian Berhenti sejenak, tetapi biasanya akan melakukan tindakan
yang sama atau tindakan lain untuk mencari perhatian
Menunjukkan
kekuasaan
Tetap melakukan misbehave, biasanya melawan (dengan kata-
kata, dll)
Balas dendam Anak biasanya retaliates dengan melakukan sesuatu yang
merusak atau mengatakan sesuatu yang menyakitkan
Menghindari kegagalan
(merasa tidak mampu)
Anak cenderung pasif, berharap kita menyerah untuk
menyemangatinya atau memarahinya lalu meninggalkannya
sendiri
16. Mengklarifikasi pada anak (menanyakan pada
anak)
• Tunjukkan empati
• Menanyakan apakah mereka menyadari apa yang
mereka lakukan: “Christin, apakah kamu tahu kenapa
kamu mengganggu temanmu padahal seharusnya kamu
mengerjakan tugas?”
• Memberikan pilihan: “Apakah kamu mengganggu
temanmu agar Ibu guru memperhatikanmu?”
17. Menghadapi Prilaku negatif Anak
• Tunjukkan bahwa kita memahami perasaan
anak
• Tunjukkan empati
• Bagikan perasaan dan persepsi kita
• Ajak anak untuk fokus pada penyelesaian
solusi
28. Pengertian
Bullying (dikenal sebagai “penindasan/risak”
dalam bahasa Indonesia) merupakan segala
bentuk penindasan atau kekerasan yang
dilakukan dengan sengaja oleh satu atau
sekelompok orang yang lebih kuat atau
berkuasa terhadap orang lain, bertujuan
untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus
29.
30. Candaan = Bullying?
Candaan (Teasing) Bullying
Dijadikan cara untuk membuat
riang/gembira melalui humor
Disengaja untuk menyakiti
Dilakukan oleh seseorang yang
peduli padanya
Tujuan bullying adalah untuk
menunjjukkan kekuasaan dengan
cara menyakiti orang lain atau
merusak reputasinya
Setiap orang memiliki
kesempatan untuk melakukan
tease satu sama lain
Hanya satu sisi. Satu orang
sebagai pem-bully yang lain
menjadi korban
Dihentikan ketika menimbulkan
perasaan tidak enak dan
Tidak dihentikan meskipun
menimbulkan rasa sakit
33. MENGAPA SALING BULLY ???
Lebih dari 5000 anak ditanya saat
wawancara
Beberapa alasan yang mereka berikan:
▪- BALAS DENDAM – saya sendiri dibully
▪- SAYA TIDAK SUKA DIA
▪- SEBAGAI BAHAN CANDAAN
▪- SEMUA ORANG MELAKUKAN ITU
34. Tanda-Tanda Siswa yang
(kemungkinan) Melakukan Bully
• Lebih besar atau lebih kuat daripada teman lainnya
• Menikmati keadaan dimana dia dapat mengontrol
atau mengendalikan orang lain
• Kurangnya empati atau kasih sayang terhadap
orang lain
• Merasa lebih kuat daripada yang lain
• Kurangnya emosi atau rasa penyesalan ketika
mendiskusikan perilaku negatif
• Menikmati konflik dan menolak untuk bertanggung
jawab terhadap perilaku negatif yang dilakukan
• Sering mengalami masalah di sekolah
35. Tanda-Tanda Siswa yang
(kemungkinan) Dibully
• Tanda-tanda fisik seperti pakaian robek, rusak, atau kotor;
goresan, memar, luka yang tidak bisa dijelaskan; barang-barang
pribadi yang hilang atau rusak seperti buku atau PR atau tugas
sekolah tanpa penjelasan yang masuk akal
• Terisolasi secara sosial (terkucilkan)
• Bolos atau sering memiliki alasan agar diijinkan pulang ke rumah
• Mulai menunjukkan performa yang buruk di sekolah, mengalami
penurunan nilai
36. Arseneault, Bowes & Shakoor (2010). Psychol Med
Bullying menimbulkan MASALAH!!
• Masalah fisik – luka, memar, cacat, dsb
• Masalah emosional – depresi, resah, menyakiti diri
sendiri, bunuh diri...
• Masalah perilaku – mudah menyerang dan membalas
dendam
• Motivasi hidup yang rendah, menarik diri dari
masyarakat
43. Mengintervensi Perilaku Bullying
1. Hentikan bullying di tempat saat itu juga.
2. Cari tahu apa yang terjadi.
3. Berikan dukungan kepada siswa (bila perlu kunjungi ke
rumah).
44. Saat berhadapan dengan anak Bullying
Kendalikan Emosi Anda
LAKUKAN: Tampil tenang, rileks, dan percaya diri; gunakan nada rendah dengan
suara yang tenang. Sadari pilihan kata. Tetaplah hargai perasaan anak. Jika Anda
merasa kehilangan kontrol, panggillah rekan Anda, guru lain, satpam, atau (dalam
kasus yang lebih serius) polisi.
JANGAN LAKUKAN: Defensif atau menunjukkan emosi jika komentar atau
penghinaan ditujukan pada Anda.
Berkomunikasi Secara Efektif (Tunjukkan Bahasa Tubuh)
LAKUKAN: Berikan ruang fisik antara Anda dan siswa, posisikan tatapan mata
Anda sejajar (berlutut, duduk, atau membungkuk jika diperlukan), jaga tangan
Anda agar tidak berada di dalam saku, dan berdiri serong di depan siswa.
JANGAN LAKUKAN: Membalikkan punggung Anda, berdiri secara penuh di
depan siswa, mempertahankan kontak mata secara konstan, senyum, atau
berdebat.
Berdiskusilah
LAKUKAN: Percaya pada insting Anda, berempati dengan perasaan tapi tidak
ditunjukkan dengan perilaku (ikut menangis, marah, dsb), menyarankan
alternatif, dan jelaskan dengan nada tegas tapi hormat.
JANGAN LAKUKAN: Bersuara keras, berteriak, menjerit, berpendapat, atau
menganalisis.
45. Pencegahan Bullying
Individual
• Mengemb
angkan
karakter
anak
• Mengemb
angkan
kemampu
an (social,
emosional
, dll)
Interpesonal
• Membangu
n
komunikasi
efektif
antar siswa
• Membangu
n nilai
persahabat
(kegiatan
bersama,
dll)
Tingkat Sekolah
• Menetapkan aturan
• Menyusun kegiatan
anti-bullying (kegiatan
yang mendorong
kebersamaan antar
siswa)
• Integrasi dalam proses
pembelajaran
• Membentu tim khusus
bullying (bisa juga
digabungkan dengan
tim disiplin positif)
• Pelatihan mengenai
bullying (siswa, orang
tua, guru)
• Koordinasi dengan
Masyarakat
• Mengadakan
kegiatan yang
mendorong
kebersamaan
46. Perilaku Mana yang Termasuk
Bullying?
Kartu Merah: Contoh yang jelas mengenai perilaku
bullying — sesuai dengan unsur-unsur yang telah
dijelaskan.
Kartu Hijau: Perilaku yang menarik perhatian saya, tapi
tidak termasuk kategori perilaku bullying.
Kartu Kuning: Saya tidak tahu — saya membutuhkan
informasi lebih.
Silahkan angkat kartu di tangan Anda!
47. STUDI KASUS 1
Andin—biasanya dia teman yang baik dan ramah di
kelas—tiba-tiba duduk di belakang dan tidak banyak
berbicara saat diskusi di kelas. Suatu hari kamu
melihat saat dia meninggalkan kelas, dua siswa lain
ikut keluar kelas dan berjalan di belakang Andin,
mereka berbisik satu sama lain dan cekikikan.
48. STUDI KASUS 2
Kelasmu sedang melakukan diskusi untuk mengerjakan
sebuah tugas menulis. Setiap siswa membicarakan hobi
yang dia suka sebagai topik tulisan. Beni—seorang
anak dengan autis dan ADHD—berteriak secara keras
bahwa ia ingin menulis tentang hobinya menjadi koboi.
Semua anak laki-laki tertawa. Besoknya, Beni datang ke
sekolah memakai celana jeans dan topi koboi. Kamu
mendengar salah satu anak laki-laki berkata, “Ih pakai
baju koboi dia! Hahaha”
49. STUDI KASUS 3
Selama hampir satu semester, Saipul merupakan
seorang siswa yang sering duduk bersama temannya di
kelas dan secara aktif bekerja dengan tim untuk tugas-
tugas di kelas. Dalam beberapa minggu terakhir, ketika
Saipul duduk bersama sebuah kelompok, mereka
mengabaikannya, berpura-pura kalau Saipul tidak ada
di situ. Sekarang Saipul mulai duduk sendiri di sudut
ruangan terpisah dari kelompoknya. Ibu Saipul
melaporkan bahwa anaknya sekarang sering diam di
rumah dan ….
50. STUDI KASUS 3 cont….
… sering berbicara bahwa dia ingin pindah sekolah. Malam
sebelumnya, Ibu Saipul masuk ke kamar Saipul dan melihat
pesan-pesan mengerikan yang mengejek dan mengancam
Saipul di halaman Facebook-nya yang dibiarkan terbuka di
laptop. Sebagai Ibu, dia datang kepada Anda karena pesan-
pesan tersebut dating dari para siswa yang sama yang
menjadi teman kelompok Saipul— yaitu para siswa dari
kelas Anda. Ketika Ibu Saipul menanyakan tentang pesan
itu kepada Saipul, dia malah menangis dan mengatakan
bahwa pesan-pesan tersebut selalu dating setiap malam
selama beberapa minggu terakhir.
51. STUDI KASUS 4
Hari ini merupakan hari dimana siswa akan
mempresentasikan poster untuk tugas akhir
mereka. Semua siswa diminta berdiri dan
mempresentasikan mengenai keluarga mereka
yang digambar dalam bentuk poster. Ketika Rita
membicarakan tentang Ayahnya, seseorang di
bagian belakang kelas berteriak, “Ihh aneh!”
52. STUDI KASUS 5
Karin merupakan siswa pintar yang selalu mengerjakan
semua tugas dengan baik di kelas Anda selama satu
semester sebelumnya. Walaupun masih remaja, Karin
juga merupakan anak yang memiliki kelebihan berat
badan dan postur tubuh yang gemuk. Anda sangat
terkesan dengan sifatnya yang ramah dan baik kepada
semua orang, sehingga dia disukai banyak siswa dan
menjadi siswa populer di sekolah ………
53. STUDI KASUS 5 cont….
Dalam sebuah tugas IPS, Karin juga mendapat nilai yang
sangat baik dan mampu melakukan presentasi yang baik di
depan kelas. Dia mendapatkan nilai 100 dalam ulangannya,
namun sejak saat itu Anda melihat perubahan pada
kepribadiannya. Dia menjadi semakin sering tidak hadir di
kelas, dan tugas-tugasnya tidak dikerjakan. Khawatir
mengenai perubahan yang Anda lihat, Anda memintanya
untuk bertemu sepulang sekolah. Ketika Anda mengatakan
kekhawatiran Anda, Karin langsung meledak marah,
berteriak mengenai “semua orang di sekolah ini memang
bodoh,” dan pergi dari ruangan tersebut ...