SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
LUKA BERSIH TERKONTAMINASI
(Clean-contamined Wounds)
DISUSUN OLEH :
 ARIO SUGANDI
 AGUSTIN MALIANTI
 HELMI NUR AMIN
 HENNY JULIANA .T
 JULITA WANDARINA
 M. DWIKY .S
 YESI MELINDA WATI
 SUNARTI
 PARMAN
 RISCHI PRATAMA
 RAJA IZWARDI AZRA
 RAHMATAN AINI
DEFINISI
- Luka yang disebabkan oleh suatu tindakan
operasi yang dilakukan oleh seorang yang
ahli di bidangnya, tetapi terkontaminasi
pada saat dilakukannya pembedahan.
- Luka jenis ini biasanya terjadi di kamar
operasi atau pada saat pasien dirawat di
ruang perawatan pasca pemulihan operasi.
- kontaminasi tidak selalu
terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka
adalah 3% - 11%
Luka operasi terkontaminasi terjadi akibat
prosedur operasi yang memasuki saluran
pencernaan, traktur respiratorius, atau traktur
genitourinaria dalam keadaan terkontrol, tanpa
terkontaminasi tidak lazim.
Penyimpangan ringan dalam teknik atau
pemasangan drain saat operasi juga merupakan
luka bersih terkontaminasi. Contohnya adalah
histerektomi vagina, sistektomi dengan biakan urin
negatif, dan kolesistektomi tanpa adanya infeksi
empedu
Contoh gambar luka bersih
terkontaminasi
Penrouse drain pada bekas
insisi tumor jinak payudara
Tube drain pada bekas operasi amputasi
pada tungkai bawah sebelah kanan
Tube drain pada bekas operasi pengangkatan kelenjar
gondok yang tidak beracun
PERAWATAN LUKA BERSIH
TERKONTAMINASI
TUJUAN :
1. Mencegah infeksi
2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
3. Mempercepat penyembuhan
4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran
eksudat
6. Mencegah perdarahan
7. Memberikan rasa aman dan nyaman
8. Memberikan lingkungan fisiologis yang sesuai
untuk penyembuhan luka
PENATALAKSANAAN PERAWATAN LUKA
BERSIH TERKONTAMINASI
• Persiapan Alat
1. Alat-alat steril
a. Pinset anatomis 1 buah
b. Pinset sirugis 1 buah
c. Kassa kering dalam kom tertutup
secukupnya
d. Kassa desinfektan dalam kom tertutup
e. sarung tangan 1 pasang
f. korentang/forcep
2. Alat-alat tidak steril
a. Gunting verban 1 buah
b. Plester
c. Pengalas
d. Kom kecil 2 buah (bila dibutuhkan)
e. Nierbeken 2 buah
f. Kapas alcohol
g. Sabun cair anti septik
h. NaCl 9 %
i. Cairan antiseptic (bila dibutuhkan)
j. Sarung tangan 1 pasang
k. Masker
l. Air hangat (bila dibutuhkan)
m. Kantong plastic/baskom untuk
tempat sampah
Bahan yang Digunakan dalam
Perawatan Luka
a. Sodium Klorida 0,9 %
Sodium klorida adalah larutan fisiologis
yang ada di seluruh tubuh karena
antikseptik ini ini tidak ada reaksi
hipersensitivitas dari sodium klorida.
Sodium klorida tersedia dalam beberapa
konsentrasi, yang paling sering adalah
sodium klorida 0,9 %
b. Larutan povodine-iodine.
Iodine adalah element non metalik yang
tersedia dalam bentuk garam yang
dikombinasi dengan bahan lain. Iodide
antiseptik dan solution keduanya aktif
melawan spora tergantung konsentrasi dan
waktu pelaksanaan (Lilley & Aucker, 1999).
PELAKSANAAN
1. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Dekatkan alat-alat ke pasien
3. Pasang sampiran
4. Perawat cuci tangan
5. Pasang masker dan sarung tangan bersih
6. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
7. Letakkan pengalas dibawah area luka
8. Letakkan nierbeken didekat pasien
9. Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai
menyentuh luka) dengan menggunakan
pinset anatomi, buang balutan bekas kedalam
nierbeken.
Jika menggunakan plester lepaskan plester
dengan cara melepaskan ujungnya dan
menahan kulit dibawahnya, setelah itu tarik
secara perlahan sejajar dengan kulit dan
kearah balutan. ( Bila masih terdapat sisa
perekat dikulit, dapat dihilangkan dengan
aceton/ bensin )
10. Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan
dibasahi, tapi angkat balutan
11. Letakkan balutan kotor ke neirbeken lalu buang
kekantong plastic, hindari kontaminasi dengan
permukaan luar wadah
12. Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka
13. Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan
pencuci luka dan obat luka dengan memperhatikan
tehnik aseptic
14. Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril
15. Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau
NaCl 9 %
16. Memberikan obat atau antikbiotik pada area luka
(disesuaikan dengan terapi)
17. Menutup luka dengan cara:
a. Balutan kering
1.Lapisan pertama kassa kering u/ menutupi daerah insisi dan bagian
sekeliling kulit
2.Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
3.Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
b. Balutan basah – kering
1.Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau
untuk menutupi area luka
2.Lapisan kedua kassa steril yang lembab yang sifatnya menyerap
3.Lapisan ketiga kassasteril yang tebal pada bagian luar
c. Balutan basah – basah
1.Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan fisiologik u/
menutupi luka
2.Lapisan kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
3.Lapisan keriga (paling luar) kassa steril yang sudah dilembabkan
dengan cairan fisiologik
18. Plester dengan rapi
19. Buka sarung tangan dan masukan kedalam nierbeken
20. Lepaskan masker
21. Atur dan rapikan posisi pasien
22. Buka sampiran
23. Evaluasi keadaan umum pasien
24. Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam
keadaan bersih, kering dan rapi
25. perawat cuci tangan
26. Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiJoni Iswanto
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary surveyIra Rahmawati
 
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Julianti Mursidi
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Al-Ikhlas14
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Keperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaruKeperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaruSholi Solehudin
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Modul 3 kb3 perawatan dan irigasi kolostomi
Modul 3 kb3 perawatan dan irigasi kolostomiModul 3 kb3 perawatan dan irigasi kolostomi
Modul 3 kb3 perawatan dan irigasi kolostomiUwes Chaeruman
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanNona Zesifa
 

La actualidad más candente (20)

Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksi
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Keperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaruKeperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaru
 
Ppt kdpk
Ppt kdpkPpt kdpk
Ppt kdpk
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Modul 3 kb3 perawatan dan irigasi kolostomi
Modul 3 kb3 perawatan dan irigasi kolostomiModul 3 kb3 perawatan dan irigasi kolostomi
Modul 3 kb3 perawatan dan irigasi kolostomi
 
Dasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomiDasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomi
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Patofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasanPatofisiologi sistem pernapasan
Patofisiologi sistem pernapasan
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 

Destacado

Antibiotik Profilaksis Mencegah Infeksi Daerah Operasi pada Pembedahan Obgin
Antibiotik Profilaksis Mencegah Infeksi Daerah Operasi pada Pembedahan ObginAntibiotik Profilaksis Mencegah Infeksi Daerah Operasi pada Pembedahan Obgin
Antibiotik Profilaksis Mencegah Infeksi Daerah Operasi pada Pembedahan Obginpogisurabaya
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTito Ahmad
 
Prof. sunarto penggunaan antibiotik-profilaksis
Prof. sunarto penggunaan antibiotik-profilaksisProf. sunarto penggunaan antibiotik-profilaksis
Prof. sunarto penggunaan antibiotik-profilaksisYou Wahyu Permadi
 
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan lukaModul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan lukapjj_kemenkes
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Iwan Saputra
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorKhomsha Sholikhah
 
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda UmmDavid Kurniawan
 
Luka dan pendarahan
Luka dan pendarahanLuka dan pendarahan
Luka dan pendarahanTuan Haroun
 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radangBang Jay
 
Luka Dan Pendarahan
Luka Dan PendarahanLuka Dan Pendarahan
Luka Dan PendarahannorazanePBSM
 
Kuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolonKuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolonWrochaenihusniar
 

Destacado (17)

Antibiotika dalam pembedahan
Antibiotika dalam pembedahanAntibiotika dalam pembedahan
Antibiotika dalam pembedahan
 
Antibiotik Profilaksis Mencegah Infeksi Daerah Operasi pada Pembedahan Obgin
Antibiotik Profilaksis Mencegah Infeksi Daerah Operasi pada Pembedahan ObginAntibiotik Profilaksis Mencegah Infeksi Daerah Operasi pada Pembedahan Obgin
Antibiotik Profilaksis Mencegah Infeksi Daerah Operasi pada Pembedahan Obgin
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
Merawat luka
Merawat lukaMerawat luka
Merawat luka
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
 
Prof. sunarto penggunaan antibiotik-profilaksis
Prof. sunarto penggunaan antibiotik-profilaksisProf. sunarto penggunaan antibiotik-profilaksis
Prof. sunarto penggunaan antibiotik-profilaksis
 
Obat antibiotik
Obat antibiotikObat antibiotik
Obat antibiotik
 
Perawatan luka
Perawatan luka Perawatan luka
Perawatan luka
 
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan lukaModul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
 
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
 
Luka dan pendarahan
Luka dan pendarahanLuka dan pendarahan
Luka dan pendarahan
 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radang
 
Luka Dan Pendarahan
Luka Dan PendarahanLuka Dan Pendarahan
Luka Dan Pendarahan
 
Kuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolonKuinolon dan florokuinolon
Kuinolon dan florokuinolon
 

Similar a Luka Bersih Terkontaminasi

Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2IwanHamzah1
 
Modern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdfModern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdficha582186
 
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .pptPERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .pptPPIRSUSyifaMedina
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaRidhaaa0
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBLAstriYuliaSariLubis1
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureyetiindrawati3
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomialmateri-x2
 
Edukasi perawatan luka
Edukasi perawatan lukaEdukasi perawatan luka
Edukasi perawatan lukaHafidh Bagus
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxMulyantiUnisaBandung
 
Panduan alat pelindung diri
Panduan alat pelindung diriPanduan alat pelindung diri
Panduan alat pelindung diriYudhaafrizal
 
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiTeknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiSugeng Ma'arif
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptxRetnoListyawati
 
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.pptperawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.pptFadiljen
 

Similar a Luka Bersih Terkontaminasi (20)

Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
Modern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdfModern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdf
 
25. DRAPING.pdf
25. DRAPING.pdf25. DRAPING.pdf
25. DRAPING.pdf
 
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .pptPERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
 
3. perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA
3. perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA 3. perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA
3. perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Edukasi perawatan luka
Edukasi perawatan lukaEdukasi perawatan luka
Edukasi perawatan luka
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
 
Draping.pdf
Draping.pdfDraping.pdf
Draping.pdf
 
Panduan alat pelindung diri
Panduan alat pelindung diriPanduan alat pelindung diri
Panduan alat pelindung diri
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiTeknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
 
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.pptperawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
 

Último

Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfMeboix
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 

Último (16)

Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 

Luka Bersih Terkontaminasi

  • 1. LUKA BERSIH TERKONTAMINASI (Clean-contamined Wounds) DISUSUN OLEH :  ARIO SUGANDI  AGUSTIN MALIANTI  HELMI NUR AMIN  HENNY JULIANA .T  JULITA WANDARINA  M. DWIKY .S  YESI MELINDA WATI  SUNARTI  PARMAN  RISCHI PRATAMA  RAJA IZWARDI AZRA  RAHMATAN AINI
  • 2. DEFINISI - Luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang dilakukan oleh seorang yang ahli di bidangnya, tetapi terkontaminasi pada saat dilakukannya pembedahan. - Luka jenis ini biasanya terjadi di kamar operasi atau pada saat pasien dirawat di ruang perawatan pasca pemulihan operasi. - kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%
  • 3. Luka operasi terkontaminasi terjadi akibat prosedur operasi yang memasuki saluran pencernaan, traktur respiratorius, atau traktur genitourinaria dalam keadaan terkontrol, tanpa terkontaminasi tidak lazim. Penyimpangan ringan dalam teknik atau pemasangan drain saat operasi juga merupakan luka bersih terkontaminasi. Contohnya adalah histerektomi vagina, sistektomi dengan biakan urin negatif, dan kolesistektomi tanpa adanya infeksi empedu
  • 4. Contoh gambar luka bersih terkontaminasi Penrouse drain pada bekas insisi tumor jinak payudara Tube drain pada bekas operasi amputasi pada tungkai bawah sebelah kanan
  • 5. Tube drain pada bekas operasi pengangkatan kelenjar gondok yang tidak beracun
  • 6. PERAWATAN LUKA BERSIH TERKONTAMINASI TUJUAN : 1. Mencegah infeksi 2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan 3. Mempercepat penyembuhan 4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris 5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat 6. Mencegah perdarahan 7. Memberikan rasa aman dan nyaman 8. Memberikan lingkungan fisiologis yang sesuai untuk penyembuhan luka
  • 7. PENATALAKSANAAN PERAWATAN LUKA BERSIH TERKONTAMINASI • Persiapan Alat 1. Alat-alat steril a. Pinset anatomis 1 buah b. Pinset sirugis 1 buah c. Kassa kering dalam kom tertutup secukupnya d. Kassa desinfektan dalam kom tertutup e. sarung tangan 1 pasang f. korentang/forcep
  • 8. 2. Alat-alat tidak steril a. Gunting verban 1 buah b. Plester c. Pengalas d. Kom kecil 2 buah (bila dibutuhkan) e. Nierbeken 2 buah f. Kapas alcohol
  • 9. g. Sabun cair anti septik h. NaCl 9 % i. Cairan antiseptic (bila dibutuhkan) j. Sarung tangan 1 pasang k. Masker l. Air hangat (bila dibutuhkan) m. Kantong plastic/baskom untuk tempat sampah
  • 10. Bahan yang Digunakan dalam Perawatan Luka a. Sodium Klorida 0,9 % Sodium klorida adalah larutan fisiologis yang ada di seluruh tubuh karena antikseptik ini ini tidak ada reaksi hipersensitivitas dari sodium klorida. Sodium klorida tersedia dalam beberapa konsentrasi, yang paling sering adalah sodium klorida 0,9 %
  • 11. b. Larutan povodine-iodine. Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam yang dikombinasi dengan bahan lain. Iodide antiseptik dan solution keduanya aktif melawan spora tergantung konsentrasi dan waktu pelaksanaan (Lilley & Aucker, 1999).
  • 12. PELAKSANAAN 1. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 2. Dekatkan alat-alat ke pasien 3. Pasang sampiran 4. Perawat cuci tangan 5. Pasang masker dan sarung tangan bersih 6. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan 7. Letakkan pengalas dibawah area luka 8. Letakkan nierbeken didekat pasien
  • 13. 9. Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan menggunakan pinset anatomi, buang balutan bekas kedalam nierbeken. Jika menggunakan plester lepaskan plester dengan cara melepaskan ujungnya dan menahan kulit dibawahnya, setelah itu tarik secara perlahan sejajar dengan kulit dan kearah balutan. ( Bila masih terdapat sisa perekat dikulit, dapat dihilangkan dengan aceton/ bensin )
  • 14. 10. Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi, tapi angkat balutan 11. Letakkan balutan kotor ke neirbeken lalu buang kekantong plastic, hindari kontaminasi dengan permukaan luar wadah 12. Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka 13. Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci luka dan obat luka dengan memperhatikan tehnik aseptic 14. Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril 15. Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau NaCl 9 % 16. Memberikan obat atau antikbiotik pada area luka (disesuaikan dengan terapi)
  • 15. 17. Menutup luka dengan cara: a. Balutan kering 1.Lapisan pertama kassa kering u/ menutupi daerah insisi dan bagian sekeliling kulit 2.Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap 3.Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar b. Balutan basah – kering 1.Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau untuk menutupi area luka 2.Lapisan kedua kassa steril yang lembab yang sifatnya menyerap 3.Lapisan ketiga kassasteril yang tebal pada bagian luar c. Balutan basah – basah 1.Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan fisiologik u/ menutupi luka 2.Lapisan kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap 3.Lapisan keriga (paling luar) kassa steril yang sudah dilembabkan dengan cairan fisiologik
  • 16. 18. Plester dengan rapi 19. Buka sarung tangan dan masukan kedalam nierbeken 20. Lepaskan masker 21. Atur dan rapikan posisi pasien 22. Buka sampiran 23. Evaluasi keadaan umum pasien 24. Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih, kering dan rapi 25. perawat cuci tangan 26. Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan