3. 2Maret2020
2 orang
positif
Covid-19
di
Indonesia
AkhirDesember2019
27 kasus
pneumonia
tanpa sebab
jelas di Wuhan
Semuanya
pernah
berkunjung di
pasar basah
seafood dan
hewan liar
Huanan
1Januari2020
Pasar
Huanan
resmi
ditutup
Pemerintah
China
7Januari2020
CDC China
mengumumkan
penyebabnya
diberi nama
SARS-Cov2
Transmisiutamanya
humantohuman
Penyebarandemikiancepatdan
luashinggaseluruhpenjuru
China
23Januari2020
Pemerintah
China
menutup
semua jalur
transportasi
30Januari2020
WHO mengumumkan
pandemi Global
dan
kegawatdaruratan
kesehatan
masyarakat
Covid-19initelahmenyebardi
Taiwan,Thailand,Vietnam,
Malaysia,Nepal,SriLanka,
Cambodia,Jepang,Singapura,
KoreaSelatan,UnitEmiratArab,
AmerikaSerikat,Filipina,India,
Australia,Kanada,Finlandia,
Perancis,danJerman
10April2020
Covid-19
telah
menyebar
ke 210
negara di
dunia
Nama versi
WHO
2019nCov
4. Kota Wuhan
Provinsi Hubei
China
Bulan Desember 2019
Akhir musim dingin
5 juta perjalanan musim semi dari Wuhan ke negeri China dan luar negeri
3 bulan Viral ke 210 negara
5. Kapal Diamond Princes Cruise dapat dianggap sebagai model
epidemiologi untuk mendapatkan data tentang tingkat penularan. Pada kapal tersebut terdapat 3711 orang
penumpang beserta kru kapal. Nilai median tingkat penularan /angka reproduksi dasar R0 sekitar 2,28
(95% CI 2,06-2,52) selama tahap awal “wabah’ yang dialami di kapal pesiar Diamond Princess dalam 5 hari
perjalanan dari tanggal 20 Januari 2020 di Yokohama dan melabuh di Hongkong pada tanggal 25 Januari
2020. Setelah tanggal 16 Februari 2020 telah terkonfirmasi Covid-19 positif sebanyak 355 kasus (Zhang et
al, 2020_c). Pada tanggal 18 Februari terkonfirmasi 454 kasus, dan pada tanggal 22 Februari terkonfirmasi
lagi menjadi 621 kasus. Pada puncak epidemi di kapal ini pada tanggal 18 Februari, angka reproduksi
sewaktu mencapai lebih dari 11 (Mizumoto and Chowell, 2020). Terakhir dari kapal ini 20% [705 dari
3711] penumpang dan kru kapal yang terinfeksi Covid-19 (Flahault, 2020). Peneliti lain membuat perkiraan
bahwa total jumlah penumpang dan kru yang terinfeksi berkisar antara 850 – 1009 orang (Fang et al,
2020).
6. Pola epidemi
SARS-Cov2 / Covid-19 / 2019
“Flattening the curve,” a mitigation approach
to lower and delay the epidemic peak
10. SARS-Cov MERS-Cov SARS-Cov2
Guangdong China Jeddah, Saudi Arabia Wuhan, China
Civet (musang)
Nov 2002 – Juli 2003 Juni 2012 – sekarang Desember 2019 – sekarang
Onta Kelelawar ?)
8096 2494 1,607,912 ++
10 % 37 % 5.9 %
26 Negara 27 Negara 210 Negara
April 2003 Oktober 2012 7 Januari 2020
Time line
Awal jangkitan
Hewan asal
Kasus terkonfirmasi
Case Fatality Rate
Impact Global
Tanggal identifikasi
virus
Reseptor target ACE II ACE II ACE II
12. Protein
Spike
Reseptor
ACE II
Permukaan sel
pneumosit II
Afinitas protein spike Covid 19 pada ACE II 10 – 20 kali lebih kuat dibanding protein
spike milik SARS-Cov dan MERS-Cov
Sel pneumosit II
Reseptor ACE II tersebar di seluruh tubuh konsentrasi tertinggi di paru
13. Brake et al, 2020
Jumlahreseptor
ACE II lebih
banyak
pada PPOK perokok /
perokok
19. Perubahan histologis dari kasus 1. (A) Eksudat protein dalam ruang alveolar, dengan bentuk granul-granul; (B) globuli protein
besar yang tersebar (panah); (C) fibrin intra-alveolar dengan pembentukan awal, sel inflamasi mononuklear, dan sel raksasa
berinti banyak; (D) pneumosit hiperplastik, beberapa dengan dugaan inklusi virus [viral inclusions] (panah) (Tian et al, 2020_b).
20. Perubahan histologis penyakit pneumonia coronavirus 2019 pada kasus 2. (A) Eksudat protein dan fibrin jelas; (B) perluasan
dinding alveolar dan septa secara difus karena proliferasi fibroblastik dan hiperplasia pneumosit tipe II, konsisten dengan pola
kerusakan alveolar awal yang difus; (C) sumbatan proliferasi fibroblast atau “bola fibroblast” di interstitium (panah); (D) infiltrasi
makrofag berlimpah dalam ruang udara dan hiperplasia pneumosit tipe II.
21. CT scan thorax seorang wanita berusia 48 tahun dengan diagnosis pneumonia terkonfirmasi COVID-19. Pasien
mengalami demam dan batuk. Area konsolidasi subpleural dan perifer yang tidak jelas (A, B) Sebagai catatan, pada
kedua lapang paru pasien ini terdapat gambaran pneumonia COVID-19 yang tidak spesifik (Kooraki et al, 2020)
23. Pasien 1 (diduga karier asimptomatik), seorang wanita berusia 20 tahun, tinggal di Wuhan dan
melakukan perjalanan ke Anyang pada 10 Januari 2020. Awalnya pasien 1 bertemu dengan
pasien 2 dan 3 pada 10 Januari. Pada 13 Januari, dia menemani 5 saudaranya ( pasien 2
sampai 6) untuk mengunjungi kerabat mereka yang dirawat di rumah sakit lain di Rumah Sakit
Distrik Anyang (Gambar). Bai et al, 2020
25. Seorang wanita berusia 46 tahun datang dengan demam suhu 38.3oC tanpa keluhan lain (tanggal
17 Januari 2020). Setelah mengonsumsi antibiotik per oral selama dua hari suhu tubuh kembali
normal. Pada tanggal 23 Januari 2020, datang kembali dengan keluhan nyeri tenggorok, batuk dan
dada terganggu dengan suhu 37.3oC. Pada hari selanjutnya pasien demam dan menjalani rawat
inap. Pasien secara terbuka menceritakan bahwa pada tanggal 11 – 13 Januari melakukan
perjalanan ke Wuhan bersama dengan teman yang telah didiagnosis dan terkonfirmasi positif
Covid-19. Pasien menyangkal terpapar kunjungan ke pasar seafood dan hewan liar Huanan.
17 Januari demam
26. Hasil pencitraan CT Scan resolusi tinggi pada tanggal 23 Januari 2020 menunjukkan bercak
multipel bilateral di area sub-pleura (panah merah)
34. Zhou et al, 2020
Peningkatan hs-CRP dalam
keadaan non infeksi bisa dipicu
karena obesitas, stres, skor
risiko kardiovaskuler tinggi
96 kali lebih tinggi