1. Kelompok 3
XI MIA 8
• ZAFFIANI
• M. AULIA RAMADHAN
• ANGGYA SOPHIA IMANNISA
• EVA ZETTIRA
• FARAH AULIA
• DEVI YULIASARI
• ARIEF RACHMAN
• M. AKHYAR
3. A. PENGERTIAN KOLOID
Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang
ilmuwan Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat
difusi beberapa larutan melalui membran kertas perkamen.
Graham menemukan bahwa larutan natrium klorida mudah
berdifusi sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat
atau sama sekali tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi
tersebut disebut koloid.
4. Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua
zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid
(fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium
pendispersi). Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi.
Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi.
Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran
partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara
partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan
sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar
merata dalam medium pendispersinya Perbedaan antara larutan
sejati, sistem koloid, dan suspensi dapat dilihat pada Tabel berikut.
5. Pembeda Larutan Sejati Sistem Koloid Suspensi Kasar
Jumlah fase 1 2 3
Distribusi
partikel
Homogen Heterogen Heterogen
Ukuran partikel < 10–7 cm 10–7 – 10–5 cm > 10–5 cm
Penyaringan
TidakdapatDisarin
g
Tidak dapat disaring,
kecuali dengan
penyaring ultra
Dapat disaring
Kestabilan
Stabil,
tidakMemisah
Stabil, tidak memisah Tidak stabil, Memisah
Contoh
- Larutan gula
- Larutan gula
- Tepung dalam air
- Susu
Campuran pasir dalam
air
Tabel Perbedaan larutan sejati, sistem koloid dan
suspensi kasar.
6. Sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi)
partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar,
kemudian diaduk dengan medium pendispersi.
Pembuatan koloid dilakukan dengan beberapa proses;
B. PEMBUATAN KOLOID
Larutan Koloid Suspensi
Kondensasi Dispersi
7. 1.Kondensasi
Cara kondensasi dapat dilakukan dengan cara kimia atau dapat
dilakukan dengan cara penurunan kelarutan. Atau partikel-
partikel diubah menjadi partikel besar yang berukuran koloid.
Untuk menurunkan kelautan zat tersebut kita ganti pelantnya.
Dalam proses kondensasi, molekul molekul dari larutan
direaksikan menghasilkan suatu senyawa yang sukar larut dalam
air dan membentuk partikel koloid.
Partikel molekuler (kondensasi) —> Partikel koloid
8. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi
dilakukan melalui :
Kondensasi :
Reaksi redoks
Reaksi
hidrolisis
Reaksi
substitusi
Reaksi
penggaraman
9. a. Reaksi Redoks
reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Pada reaksi berikut terjadi perubahan bilangan oksidasi:
• Pembuatan sol belerang
sol belerang ini dapat dibuat dengan mengalirkan gas H2S kedalam
lantan SO2
2H2S + SO2 3S + 2H2O
• Pembuatan sol emas
2AuCl3 + 3HCOH + 3H2O 2Au + 6HCl + 3HCOOH
AuCl3 + 3FeSO4 Au + Fe2(SO4)2 + FeCl3
10. b. Reaksi Hidrolisis
• Dengan penambahan larutan FeCl3 ke dalam air yang sedang
mendidih membentuk sol Fe(OH)3, maka reaksi elektrolisa dapat
terbentuk sebagai berikut
FeCl3 + 3H2S Fe(OH)3 + 3HCl
• Sol senyawa hidrolisis yang sukar larut seperti Fe(OH)3.
Al(OH)3 dapat dibuat dari reaksi hidrolisis dengan air.
1. Pembuatan sol Fe(OH)3
Dalam air yang mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terjadi
FeCl2 +H20 Fe(OH)3 + 3HCl
2. Pembuatan sol Al(OH)3
Jika air dimasukan larutan Al(SO4)3, atau AlCl3 (tawas) akan terjadi :
AlCl3 + 3H2O Al(OH)3 + 3HCl
11. c. Reaksi penggaraman
Pada pereaksi yang encer dapat membentuk partikel koloid
dari beberapa sol garam yang sukar larut, seperti BaSO4, PbI2,
AgCl, PbSO4, AgBr
Contoh
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
d. Reaksi substitusi
Dalam larutan asam arsent encer melalui reaksi subtitusi,
dialirkan gas H2S membentuk sol As2S3 sebagai berikut.
2H3AsO3 + 3H2S As2S3 + 6H20
12. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi
Pembuatan koloid sol dengan metode kondensasi
melibatkan penggabungan partikel-partikel larutan (atom, ion
atau molekul) menjadi partikel-partikel berukuran koloid. Hal ini
dilakukan dengan reaksi kimia (dekomposisi rangkap,
hidrolisis, dan redoks).
Contoh pembuatan koloid dengan cara dispersi dengan
bahan sehari hari adalah pembuatan larutan kanji. Kanji atau
pati yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah salah satu bahan yang dapat digunakan untuk
pembuatan koloid.
13. Pati adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam
air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Larutan kanji
dibuat dengan menampahkan air pada pati. Larutan kanji ini
memiliki fase terdispersi padat dan medium pendispersi zat cair.
Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan
makanan cair seperti sup dan sebagainya.
14. 2. Dispersi
jalan Cara Dispersi adalah suatu cara pembuatan larutan
koloid dengan mengubah partikel-partikcl kasar menjadi partikel
koloid.
Partikel kasar –> Partikel Koloid
Cara dispersi ini dapat dilakukan dengan cara kimia atau cara
mekanik
15. a. Dengan cara Mekanik
Materi yang besar dihaluskan dengan cara menggunakan
penggilingan koloid. karbon kasar dijadikan halus lalu
didispersikan ke dalam air.
Contoh:
– Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang
bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir),
– kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
16. Mekanik
Dengan jalan menggerus partikel kasar sampai terbentuk partikel
berukuran koloid, lalu didispersikan kedalam medium
pendispersinya.
Contohnya : Penggilingan dari padi menjadi beras putih
18. Industri makanan
untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dan
sebagainya.
krim - jus buah - es krimmesin pembuat es krim
Industri kimia rumah tangga
untuk membuat pasta gigi,
semir sepatu, deterjen, dan
sebagainya.
19. Industri kimia
untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.
Industri-industri lainnya seperti industri plastik, farmasi,
tekstil, dan kertas.
20. b. Dengan cara Peptisasi
Dengan penambahan elektrolit (zat kimia) maka endapan yang
terjadi dapat diubah menjadi partikel koloid. Endapan Al(OH)3, terjadi
apabila reaksi pembentukan Al(OH)3 dalam jumlah yang banyak.
Endapan tersebut dapat berubah menjadi koloid apabila ditambah AlCl3
Jika Gas H2S dialirkan keendapan cas atau endapan NiS akan terbentuk
Sol S yang terdispersi. Maka endapan ini membentuk sol sulfida bukan
dan larutan.
Contoh:
- Agar-agar dipeptisasi oleh air - Nitroselulosa oleh aseton
- Karet olehbensin - Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S
– Endapan Al(OH)3 oleh AlCl3.
21. Peptisasi
Dengan jalan menambahkan zat pemecah/peneptisasi kedalam
suatu endapan, sehingga endapan itu pecah menjadi partikel-
partikel koloid.
Contohnya : Agar-agar dipeptisasi oleh air
22. c. Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam.
Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode
yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi
loncatan listrik di antara kedua ujungnya.
Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air,
lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi, sehingga
membentuk partikel koloid.
Jadi, cara busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara
kondensasi. la-mula
23. 3. Dialisis
Dialisis adalah pemisahan campuran melalui proses difusi
menggunakan selaput semipermeabel. Prinsip dialisis digunakan
pada pembuatan senyawa koloid Fe(OH)3 atau As2S3 untuk
membersihkan ion-ion yang menempel pada permukaan senyawa
koloid.
Proses dialisis akan cepat dengan mengalirkan air
kedalam kantong semipermeabel. Ion mengalir keluar bersama
air dan partikel tetap didlam kantong selaput semipermeabel.
24. Penerapan Koloid
Bidang Industri
Cat, sabun, detergen, pasta gigi, peptisida, insektisida, tinta, lem.
Bidang Makanan
Keju, mentega, saus, agar-agar, es krim, sirup, kecap, susu.
Bidang Farmasi
Minyak ikan, penisilin untuk suntikan, obat batuk sirup, salep.
Bidang Kosmetik
Body lotion, krim minyak rambut, parfum.