Menjalin hidup penuh manfaat dengan menghindari berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad.pptx
1. Let’s begin our study
Menjalin hidup penuh
manfaat dengan
menghindari
berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabbur,
dan hasad
2. Menghindari sifat hidup berfoya-foya
Islam melarang perilaku berlebih-lebihan atau melampaui batas
(israf) dan boros (tabzir) dalam membelanjakan harta, keduanya
termasuk perbuatan setan. Sebaliknya, Islam menganjurkan umatnya
untuk hidup bersahaja, seimbang dan proporsional.
3. Dalil Naqli dari Boros (tabdzir) dalam Q.S. Al-Isra’: 26-27
و
اً
يرِ
ذْبَت ْ
رِ
ذَبُت َ
َلَ
و ِ
يلِبَّ
ٱلس َ
نْٱبَ
و َ
نيِ
كْ
سِ
مْلٱَ
و ۥُهَّ
قَ
ح َٰ
َبْ
رُ
قْلٱ اَ
ذ ِ
اتَء َ
َ
)
٢٦
(
َ
نَٰ
وْ
خِإ
۟
آ
وُانَ
ك َ
ينِ
رِ
ذَبُ
مْلٱ َّ
نِإ
اًًۭ
ورُ
فَ
كۦِ
هِبَ
رِل ُ
نَٰطَّْي
ٱلش َ
ناَ
كَ
و ۖ ِ
نيِ
طََّٰي
ٱلش
)
٢٧
(
Artinya: “Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam
perjalanan; dan janganlah kamu menghamburhamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-
orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Q.S al-
Isra’/17: 26-27)
Dalil Naqli dari israf dalam Q.S. Al-Furqon: 67
ا ًًۭ
امَ
وَق َ
كِلَٰ
ذ َْ
نيَب َ
ناَ
كَ
و
۟
اوُُ
ُتْ
قَي َْ
َلَ
و
۟
اوُفِ
رْ
سُي َْ
َل
۟
اوُ
قَ
فَنأ ٓاَ
ذِإ َ
ينِ
ذَّلٱَ
و
)
٦٧
(
Artinya: “Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orangorang yang apabila
menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar”.
(Q.S al-Furqan/25: 67)
Dalil Naqli
4. Pengertian
01 02
Tabdzir (boros)
perilaku membelanjakan harta
tidak pada jalannya. Dengan
kata lain, yang dimaksud
pemborosan yaitu
mengeluarkan harta tidak haq.
Israf
Seseorang disebut
berperilaku israf apabila ia
membelanjakan harta
melewati batas kepatutan
menurut ajaran Islam, dan
tidak ada nilai manfaatnya
untuk kepentingan dunia
maupun akhirat.
5. Contoh tabzir dan israf dalam makan dan minum:
Seseorang mengambil banyak makanan dan minuman pada suatu acara tasyakuran. Ia takut tidak
mendapat bagian, tanpa sama sekali tidak mempertimbangkan daya tampung perut. Akhirnya ia
tidak sanggup menghabiskan makanan dan minuman tersebut.
Contoh tabzir dan israf dalam penampilan:
Memakai perhiasan emas di kedua tangan, leher, jari jemari, dan kaki pada saat pertemuan warga.
Contoh perilaku israf dan tabdzir
6. Dampak Negatif dari hidup foya-foya
Terlalu sibuk mengurusi
kebahagiaan duniawi,
melalaikan akhirat
Dapat memicu frustasi
apabila hartanya habis
Menimbulkan sifat iri,
dengki, dan pamer
Berpotensi menimbulkan
sifat kikir
1
3
2
4
7. 1
4
3
5 6
2
Membelanjakan harta
sesuai dengan skala
prioritas kebutuhan
Selalu bersyukur
Bergaya hidup sederhana
Bertindak selektif dan
terencana
Bersikap rendah hati
Membiasakan bersedekah
dan membantu orang lain
Cara menghindari sifat hidup foya-foya
8. ًْ
يَ
خ َ
وُ
ه ِ
هِلْ
ضَف ْ
نِ
م َُّ
اَّلل ُ
مُ
هَ
آَت اَِ
ِب َ
نوُلَ
خْبَي َ
ينِ
ذَّلا ََّ
َبَ
سَْ
َي َ
َلَ
و
ٌّ
رَ
ش َ
وُ
ه ْ
لَب ۖ ْ
مَُ
َل ا
ِ
اتَ
اوَ
مَّ
الس ُ
اثَ
يِ
م َِِّ
َّللَ
و ۗ ِ
ةَ
امَيِ
قْلا َ
مْ
وَي ِ
هِب اوُلَِ
َب اَ
م َ
نوُقَّ
وَطُيَ
س ۖ ْ
مَُ
َل
ۗ ِ
ضْ
َرْ
اْلَ
و
ر
يِبَ
خ َ
نوُلَ
مْعَت اَِ
ِب َُّ
اَّللَ
و
Artinya: “Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada
mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi
mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik
Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."
(Q.S. Ali Imran/3: 180)
Dalil Naqli hukuman bakhil
9. ● Secara bahasa, sum’ah berarti memperdengarkan.
● Menurut istilah, sum’ah yaitu memberitahukan atau memperdengarkan amal
ibadah yang dilakukan kepada orang lain agar dirinya mendapat pujian atau
sanjungan.
● Riya’, secara bahasa berarti menampakkan atau memperlihatkan.
● Secara istilah, riya’ yaitu melakukan ibadah dengan niat supaya mendapat pujian
atau penghargaan dari orang lain.
● Rasulullah Saw. menegaskan bahwa riya’ termasuk syirik khafi, yaitu syirik yang
samar dan tersembunyi. Hal ini dikarenakan sifat riya’ terkait dengan niat dalam
hati, sedangkan isi hati manusia hanya diketahui oleh Allah Swt.
Menghindari riya’ dan sum’ah
11. Tingkatan Riya’
01 02
Riya’ Khalish
melakukan ibadah hanya
untuk mendapat pujian dari
manusia semata.
Riya’ Syirik
melakukan suatu perbuatan
karena niat menjalankan
perintah Allah, dan sekaligus
juga karena ingin
mendapatkan sanjungan dari
orang lain.
13. Selalu
menyebut
dan
mengungkit
amal baik
yang pernah
dilakukan
Ciri-ciri Riya’ dan Sum’ah
Beramal
hanya
sekadar
ikut-ikutan
bersama
orang lain
enggan
melakukan
amal shaleh
apabila
tidak dilihat
oleh orang
lain
Melakukan
amal
kebaikan
apabila
sedang
berada di
tengah
khalayak
ramai
Amalannya
selalu ingin
dilihat dan
didengar
agar dipuji
oleh orang
lain
Ekspresi
amal
berbeda
karena
sedang
dilihat oleh
orang lain
atau tidak
Semangat
beramal
bertambah
jika dipuji
dan
berkurang
jika di hina
14. Dampak Negatif Riya’ dan Sum’ah
• Muncul rasa tidak puas atas amal yang telah dikerjakan
• Muncul rasa gelisah saat melakukan amal kebaikan
• Merusak nilai pahala dari suatu ibadah, bahkan bisa hilang sama sekali
• Mengurangi kepercayaan dan simpati dari orang lain
• Menyesal apabila amalnya tidak diperhatikan oleh orang lain
• Menimbulkan sentimen pribadi dari orang lain karena adanya perasaan iri dan dengki
15. 1
4
3
5 6
2
Meluruskan niat
Selalu bersyukur
Memohon pertolongan
Allah Swt.
Memperbanyak ingat
kematian
Hidup sederhana
Menyadari bahwa dirinya
adalah hamba Allah Swt.
Cara menghindari sifat Riya’ dan Sum’ah
16. Benteng Amal
Merasa bahwa hidayah itu datangnya dari
Allah Swt.
Berniat meraih ridha Allah Swt. agar dapat
mengalahkan hawa nafsu,
Berharap pahala dari Allah Swt. dengan
menghilangkan riya’ dan sum’ah.
17. Menghindari sifat Takabbur
• Takabur adalah sikap seseorang yang menunjukkan sifat sombong atau merasa lebih kuat,
lebih hebat dibanding orang lain.
• Orang takabur selalu meremehkan dan merendahkan orang lain, tidak mau mengakui
kehebatan dan keberhasilan orang lain, dan menolak kebenaran.
• Allah Swt.berfirman dalam Q.S al-A’raf/7: 40
•
َْ
ال َ
نوُلُ
خْ
دَي َ
َلَ
و ِ
اءَ
مَّ
الس ُ
ابَ
وَْبأ ْ
مَُ
َل ُ
َّحتَ
فُت َ
َل اَ
هْنَ
ع اوَُ
َبْ
كَتْ
اسَ
و اَنِتَ
َيِ
ِب اوُبَّ
ذَ
ك َ
ينِ
ذَّلا َّ
نِإ
َّن
َي َّٰ
َّتَ
ح َة
ِ
مَ
س ِ
ِف ُ
لَ
مَْ
ال َ
جِل
َ
نيِ
مِ
رْ
جُ
مْلا يِ
زَْ
َن َ
كِلَٰ
ذَ
كَ
و ۚ ِ
اطَيِْ
اْل
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan
diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan
masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat jahat.” (Q.S al-A’raf/7: 40)
18. Dampak Negatif sifat Takabbur
Satu
Dibenci oleh Allah Swt. dan
rasul-Nya
Tiga
30%
Mata hatinya terkunci dari
memperoleh hidayah
kebenaran
10%
Dua
20%
Dibenci dan dijauhi oleh
masyarakat
Empat
40%
Mendapatkan siksa dan
kehinaan di akhirat
50%
Lima
Dimasukkan kedalam neraka
19. Cara menghindari sifat Takabbur
Satu
Menyadari kekurangan
dan kelemahan dirinya
Menyadari bahwa
hidup di dunia hanya
sementara
Berusaha selalu
menghargai orang lain
Tiga
Dua
Empat
Bersifat rendah hati
(tawadhu’)
Ikhlas dalam
melakukan ibadah
Lima
20. Menghindari sifat hasad
• Hasad adalah sifat seseorang yang merasa tidak senang terhadap kebahagiaan orang lain
karena memperoleh suatu nikmat dan berusaha menghilangkan nikmat tersebut.
• Allah Swt. secara tegas melarang sifat hasad. Perhatikan Q.S an-Nisa’/4: 32 :
ِلَ
و ۖ اوُبَ
سَتْ
كا اَِّ
ِم ر
يبِ
صَن ِ
الَ
جِ
لرِل ۚ ٍ
ضْعَب ٰ
ىَلَ
ع ْ
مُ
كَ
ضْعَب ِ
هِب َُّ
اَّلل َ
لَّ
ضَف اَ
م اْ
َّونَ
مَتَت َ
َلَ
و
َن ِ
اءَ
سِلن
اَِّ
ِم ر
يبِ
ص
اً
يمِلَ
ع ٍ
ءْ
يَ
ش ِ
لُ
كِب َ
ناَ
كََّ
اَّلل َّ
نِإ ۗ ِ
هِلْ
ضَف ْ
نِ
م ََّ
اَّلل اوُلَأْ
اسَ
و ۚ َْ
َبَ
سَتْ
كا
Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada
sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang
mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan.
Mohonlah kepada Allah sebagian dari karuniaNya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu. (Q.S an-Nisa’/4: 32).
21. Jenis Hasad
Merasa tidak ridha
terhadap nikmat yang
diberikan oleh Allah Swt.
kepada orang lain,
Mengharapkan hilangnya
kenikmatan yang dimiliki
orang lain, dan ia
mendapatkan nikmat
tersebut
Menurut Imam Ghazali, ada tiga jenis hasad yang membahayakan manusia, yaitu:
Mengharapkan
hilangnya kebahagiaan
orang lain, sekalipun ia
tidak mendapatkan apa
yang membuat orang
tersebut bahagia.
Asalkan orang lain jatuh
menderita, maka ia
merasa bahagia.
1
2
3
23. ● Menentang takdir Allah Swt.
● Hati menjadi susah
● Menghalangi keinginan berdoa kepada Allah Swt.
● Meremehkan nikmat dari Allah Swt.
● Merendahkan martabat orang lain
Dampak Negatif lain dari sifat Hasad
24. Menjaga sifat rendah
hati (tawadhu’)
Cara menghindari sifat hasad
Senang membantu
orang lain
Meyakini keadilan Allah
Swt.
Memperbanyak rasa
syukur
Mempererat tali
silaturahmi
Mendahulukan
kepentingan umum
25. Terima Kasih
This can be the part of the presentation where
you introduce yourself, write your email…