SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
cara membuat jilbab bundar. Kain yang dibutuhkan adalah kain yang lebarnya 1,5 m sepanjang 2,5 m. Jilbab
dengan ukuran ini bila dipakai oleh akhowat yang tinggi badannya sekitar 150 cm panjangnya hampir mencapai
mata kaki. kalau mau dikecilkan tinggal disesuaikan ukuran lebar dan panjangnya, tapi kalau mau lebih besar
lagi harus mencari kain yang lebarnya lebih dari 1,5 m.

Caranya adalah sebagai berikut :

Bentangkan kain yang lebarnya 1,5 m panjang 2,5 m (gambar 1). Lalu lipat kain menjadi 2 bagian yang sama
panjang (gambar 2).




Potong kain secara melengkung seperti pada gambar 3 (tanda garis putus-putus), sehingga menjadi seperti
gambar 4.




Jahit bagian tepi seperti pada gambar 5 (tanda garis putus-putus). Bagian tepi tidak dijahit semuanya, tetapi
disisakan bagian atas untuk wajah (yaitu ukuran lingkar wajah dibagi dua).
Untuk membuat penutup dahi gunakan sisa kain yang ada. Caranya ukur lebar dahi dan tinggi dahi, lalu lipat
kain sisa dan potong elips dengan panjang sama dengan lebar dahi dan lebar sama dengan tinggi dahi seperti
gambar 6. Kalau dibuka lipatannya, hasilnya seperti gambar 7.
Lalu tempelkan penutup dahi di bagian dalam jilbab, jahit lingkar muka bersamaan dengan penutup dahi seperti
gambar 8.

Kain penutup dahi akan menyisakan kain di bagian atas, bagian ini sebaiknya di-obras (biasanya di toko alat2
jahit). Lalu bagian bawah jilbab (gambar 9) di-neci (ini juga biasanya di toko alat2 jahit). Sehingga hasil
akhirnya (dari belakang) seperti gambar 10 berikut ini:




Gambar 10

Untuk kain sisa tadi sebenarnya masih bisa untuk dibuat cadar tempel atau ikat, tapi agak susah
menjelaskannya, mungkin lain kali…

Selamat mencoba!!
jilbab segitiga… kain yg dibutuhkan cuma 1,5 m x 1,5m aja… Jilbab ini lebarnya hampir sama seperti jilbab
bundar selutut, padahal untuk membuat jilbab bundar selutut kain yang membutuhkan adalah 2,25 meter.

Jika kita andaikan harga kain yang kita gunakan adalah Rp. 20 ribu per meter, maka untuk membuat jilbab
segitiga ini hanya memerlukan 1,5 meter atau Rp. 30 ribu aja… sedangkan untuk membuat jilbab bundar selutut
diperlukan 2,25 meter atau Rp. 45 ribu. Jadi ada selisih 15 ribu dengan ukuran jilbab yang hampir sama…

Jilbab ini bagian depan berbentuk melingkar seperti jilbab bundar, panjangnya kira2 selutut bagi akhwat yang
tingginya sekitar 150-160 cm. Adapun bagian belakang jilbab berbentuk segitiga, panjangnya kurang lebih
sebetis atau hampir semata kaki. Bagian samping jilbab sedikit lebih pendek tapi sudah bisa menutupi tangan.

Mau tau cara buatnya? Ikuti langkah2nya sebagai berikut :

1. Siapkan kain berbentuk persegi ukuran 150 cm x 150 cm.




2. Lalu gunting seperti yang ditandai garis putus2 pada gambar:
3. Kain jadi terdiri dari 2 potong, kita sebut saja bagian yg besar sebagai bagian 1 dan bagian segitiga sebagai




bagian 2.

4. Lipat bagian 1 jadi dua seperti pada gambar & jahit seperti yang ditandai pada gambar (garis putus2 hijau),
dan sisakan kira2 25 cm untuk lingkar wajah.
5. Hasilnya bila dibuka akan tampak seperti pada gambar:
6. Lalu jahit tepi lingkar wajahnya sebagaimana gambar dibawah:




7. Tempelkan bagian 1 dengan bagian 2 seperti pada gambar, lalu gunting bagian tepinya bentuk melingkar
seperti pada gambar, lalu jahit bagian 1 dengan bagian 2 seperti garis putus-putus hijau pada gambar:




8. Sehingga hasilnya:
Catatan: ana sarankan gunakan kain polos yang seratnya tidak terlalu kelihatan, karena kalau serat kainnya
terlihat nanti hasil sambungan bagian 1 dan bagian 2 akan terlihat belang.

9. Finishingnya tinggal bagian bawahnya di neci dan… selesai!

hasilnya jika dipakai akan tampak seperti dibawah ini:
Jilbab ini tanpa penutup jidat… cara memakainya adalah dengan melipat dua sisi bagian kepala kedalam… Tapi
bagi yang ingin memakai penutup jidat bisa juga ditambahkan dengan cara seperti pada cara membuat jilbab
bundar di postingan terdahulu..

Selamat mencoba… semoga Alloh memudahkan…

Berikut ini adalah cara mengukur badan wanita dewasa yang biasa digunakan di Rumah Jahit Haifa. Sebenarnya
ada beberapa ukuran lagi, cuma ukuran inilah yang biasa dan cukup digunakan disini.

1. Lingkar Badan / Lingkar dada

Meteran kita sekeliling badan melalui buah dada diukur pas + 4cm




2. Lebar Punggung / Pundak

Diukur dari batas tengah kerung lengan kiri sampai kanan
3. Lingkar Pinggang

Diukur sekeliling pinggang +2cm




4. Lebar Bahu

Diukur dari lekuk leher sampai pada ujung bahu yang terendah




5. Lingkar Kelung Lengan

Diukur sekeliling kerung lengan dari bawah ketiak lalu diselakan atau dimasukkan dua jari




6. Panjang Lengan Pendek

Diukur dari ujung bahu sampai pergelangan tangan siku
7. Panjang Lengan

Diukur dari ujung bahu sampai panjang yang dikehendaki




Ukuran yang dibutuhkan untuk pola sistem Dressmaking


a) Lingkar leher : 38 cm
b) Lebar muka : 33 cm
c) Lingkar badan : 88 cm
d) Tinggi dada : 15 cm
e) Lingkar pinggang : 66 cm
f) Lingkar panggul : 96 cm
g) Tinggi panggul : 16 cm
h) Lebar punggung : 34 cm
i) Panjang punggung : 37 cm
j) Panjang rok : 50 cm
k) Panjang bahu : 12 cm
l) Panjang lengan : 24 cm
m) Tinggi puncak lengan : 12 cm




** ukuran diatas adalah ukuran untuk belajar menggambar pola dasar pakaian wanita dewasa. Jadi untuk
membuat pola baju anda sendiri tinggal mengganti angka-angkanya sesuai ukuran anda
Keterangan Pola

Menggambar pola sistem Dressmaking dimulai dari pola belakang, tetapi sebelumnya ditentukan pedoman
umumnya yaitu ukuran ½ lingkar badan yang dimulai dengan sebuah titik.

A - B = ½ ukuran lingkar badan.
A - C = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm.
B - B1 = 1,5 cm.
B1 - D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E.
B - B2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.

Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang).

C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus (garis bantu).

B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3

B3 - B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkandengan garis tegas.
B1 - G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri nama titik H.
B1 - G1 = 9 cm.
G1 - F1 = ½ lebar punggung (buat garis batas lebar punggung).

Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F seperti gambar.

D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup) dikurang 1 cm.
D - D2 = 1/10 lingkar pinggang.
D2 - D3 = 3 cm (besar lipit kup).

Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan (G dan H) diukur 3 cm kebawah,
dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup.

D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm.

D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang.

Keterangan pola bagian muka

A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.

Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola muka).

A1 - C2 = ukuran panjang bahu.
A2 - A3 = 5 cm.
A3 - F2 = ½ lebar muka.

Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).

E - E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi).
E1 - E4 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk membedakan pola muka
dengan belakang).

E1 - E2 = 1/10 lingkar pinggang.
E2 - E3 = 3 cm (besar lipit kup).

E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu.

A2 - J = ukuran tinggi dada.

Dari J dibuat garis sampai ke J1.

J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup.

F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1.

J1 - K = 2 cm.

Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K.

I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K.

E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka.




Pola dasar baju wanita sistem dressmaking

Ukuran yang dibutuhkan untuk pola sistem Dressmaking


a) Lingkar leher : 38 cm
b) Lebar muka : 33 cm
c) Lingkar badan : 88 cm
d) Tinggi dada : 15 cm
e) Lingkar pinggang : 66 cm
f) Lingkar panggul : 96 cm
g) Tinggi panggul : 16 cm
h) Lebar punggung : 34 cm
i) Panjang punggung : 37 cm
j) Panjang rok : 50 cm
k) Panjang bahu : 12 cm
l) Panjang lengan : 24 cm
m) Tinggi puncak lengan : 12 cm
** ukuran diatas adalah ukuran untuk belajar menggambar pola dasar pakaian wanita dewasa. Jadi untuk
membuat pola baju anda sendiri tinggal mengganti angka-angkanya sesuai ukuran anda




Keterangan Pola

Menggambar pola sistem Dressmaking dimulai dari pola belakang, tetapi sebelumnya ditentukan pedoman
umumnya yaitu ukuran ½ lingkar badan yang dimulai dengan sebuah titik.

A - B = ½ ukuran lingkar badan.
A - C = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm.
B - B1 = 1,5 cm.
B1 - D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E.
B - B2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.

Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang).

C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus (garis bantu).

B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3

B3 - B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkandengan garis tegas.
B1 - G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri nama titik H.
B1 - G1 = 9 cm.
G1 - F1 = ½ lebar punggung (buat garis batas lebar punggung).

Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F seperti gambar.

D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup) dikurang 1 cm.
D - D2 = 1/10 lingkar pinggang.
D2 - D3 = 3 cm (besar lipit kup).

Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan (G dan H) diukur 3 cm kebawah,
dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup.

D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm.
D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang.

Keterangan pola bagian muka

A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.

Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola muka).

A1 - C2 = ukuran panjang bahu.
A2 - A3 = 5 cm.
A3 - F2 = ½ lebar muka.

Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).

E - E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi).
E1 - E4 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk membedakan pola muka
dengan belakang).

E1 - E2 = 1/10 lingkar pinggang.
E2 - E3 = 3 cm (besar lipit kup).

E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu.

A2 - J = ukuran tinggi dada.

Dari J dibuat garis sampai ke J1.

J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup.

F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1.

J1 - K = 2 cm.

Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K.

I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K.

E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka.

Ukuran yang di butuhkan :
Lingkar badan = 86 cm
Lingkar leher = 40 cm
Panjang bahu = 17 cm
Panjang Punggung = 46 cm
Keterangan pola dasar pria
A - B = adalah ½ lingkar badan.
B - B1 = 3 cm
B1 - D = panjang punggung.
Buat garis empat persegi A – B – D – C
C - F = ½ C - D.
Hubungkan E dan F dengan garis putus-putus.
B - G = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm, hubungkan B1 dengan G seperti gambar.
B1 - H = ½ ukuran panjang punggung, buat garis horizontal dari H ke
J.
E - E1 = 3 cm, dibuat garis datar kekiri dan kanan.
G - I = ukur panjang bahu
H - H1 = ½ lebar punggung, dibuat garis vertikal sampai garis bahu.
Hubungkan I dengan K seperti gambar (lingkar kerung lengan pola belakang)
A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.
Hubungkan A1 dengan A2 seperti gambar (leher bagian muka).
A1 - d = panjang bahu.
J - J1 = ½ lebar muka, dibuat garis vertikal sampai garis bahu di namakan titik d1.
Hubungkan d dengan K seperti gambar (lingkar kerung lengan pola bagian muka)

More Related Content

Viewers also liked

Slaide cara2 mengukur badan
Slaide cara2 mengukur badanSlaide cara2 mengukur badan
Slaide cara2 mengukur badan
asilahhussin
 
Tudung Alya Sarah
Tudung Alya SarahTudung Alya Sarah
Tudung Alya Sarah
butik
 

Viewers also liked (16)

Tudung
TudungTudung
Tudung
 
Soalan pengukuhan
Soalan pengukuhanSoalan pengukuhan
Soalan pengukuhan
 
baju kurung kedah kain kipas belakang
baju kurung kedah kain kipas belakangbaju kurung kedah kain kipas belakang
baju kurung kedah kain kipas belakang
 
SULAMAN MANIK
SULAMAN MANIKSULAMAN MANIK
SULAMAN MANIK
 
Slaide cara2 mengukur badan
Slaide cara2 mengukur badanSlaide cara2 mengukur badan
Slaide cara2 mengukur badan
 
Cara mengukur pola
Cara mengukur polaCara mengukur pola
Cara mengukur pola
 
21 core competencies
21 core competencies21 core competencies
21 core competencies
 
desain busana Haniatur.rohmah(xii bb)13
desain busana Haniatur.rohmah(xii  bb)13desain busana Haniatur.rohmah(xii  bb)13
desain busana Haniatur.rohmah(xii bb)13
 
Asas jahitan kursus pendek
Asas jahitan   kursus pendekAsas jahitan   kursus pendek
Asas jahitan kursus pendek
 
Cara mengambil ukuran baju kurung
Cara mengambil ukuran baju kurungCara mengambil ukuran baju kurung
Cara mengambil ukuran baju kurung
 
Pola skirt mendatang
Pola skirt mendatangPola skirt mendatang
Pola skirt mendatang
 
Google scholar pemudah cara penulisan ilmiah
Google scholar pemudah cara penulisan ilmiahGoogle scholar pemudah cara penulisan ilmiah
Google scholar pemudah cara penulisan ilmiah
 
Tudung Alya Sarah
Tudung Alya SarahTudung Alya Sarah
Tudung Alya Sarah
 
Kemeja Wanita
Kemeja WanitaKemeja Wanita
Kemeja Wanita
 
kaedah mengukur badan
kaedah mengukur badankaedah mengukur badan
kaedah mengukur badan
 
Cara mengambil ukuran badan lelaki
Cara mengambil ukuran badan lelaki Cara mengambil ukuran badan lelaki
Cara mengambil ukuran badan lelaki
 

Cara membuat jilbab bundar

  • 1. cara membuat jilbab bundar. Kain yang dibutuhkan adalah kain yang lebarnya 1,5 m sepanjang 2,5 m. Jilbab dengan ukuran ini bila dipakai oleh akhowat yang tinggi badannya sekitar 150 cm panjangnya hampir mencapai mata kaki. kalau mau dikecilkan tinggal disesuaikan ukuran lebar dan panjangnya, tapi kalau mau lebih besar lagi harus mencari kain yang lebarnya lebih dari 1,5 m. Caranya adalah sebagai berikut : Bentangkan kain yang lebarnya 1,5 m panjang 2,5 m (gambar 1). Lalu lipat kain menjadi 2 bagian yang sama panjang (gambar 2). Potong kain secara melengkung seperti pada gambar 3 (tanda garis putus-putus), sehingga menjadi seperti gambar 4. Jahit bagian tepi seperti pada gambar 5 (tanda garis putus-putus). Bagian tepi tidak dijahit semuanya, tetapi disisakan bagian atas untuk wajah (yaitu ukuran lingkar wajah dibagi dua).
  • 2. Untuk membuat penutup dahi gunakan sisa kain yang ada. Caranya ukur lebar dahi dan tinggi dahi, lalu lipat kain sisa dan potong elips dengan panjang sama dengan lebar dahi dan lebar sama dengan tinggi dahi seperti gambar 6. Kalau dibuka lipatannya, hasilnya seperti gambar 7.
  • 3. Lalu tempelkan penutup dahi di bagian dalam jilbab, jahit lingkar muka bersamaan dengan penutup dahi seperti gambar 8. Kain penutup dahi akan menyisakan kain di bagian atas, bagian ini sebaiknya di-obras (biasanya di toko alat2 jahit). Lalu bagian bawah jilbab (gambar 9) di-neci (ini juga biasanya di toko alat2 jahit). Sehingga hasil akhirnya (dari belakang) seperti gambar 10 berikut ini: Gambar 10 Untuk kain sisa tadi sebenarnya masih bisa untuk dibuat cadar tempel atau ikat, tapi agak susah menjelaskannya, mungkin lain kali… Selamat mencoba!!
  • 4. jilbab segitiga… kain yg dibutuhkan cuma 1,5 m x 1,5m aja… Jilbab ini lebarnya hampir sama seperti jilbab bundar selutut, padahal untuk membuat jilbab bundar selutut kain yang membutuhkan adalah 2,25 meter. Jika kita andaikan harga kain yang kita gunakan adalah Rp. 20 ribu per meter, maka untuk membuat jilbab segitiga ini hanya memerlukan 1,5 meter atau Rp. 30 ribu aja… sedangkan untuk membuat jilbab bundar selutut diperlukan 2,25 meter atau Rp. 45 ribu. Jadi ada selisih 15 ribu dengan ukuran jilbab yang hampir sama… Jilbab ini bagian depan berbentuk melingkar seperti jilbab bundar, panjangnya kira2 selutut bagi akhwat yang tingginya sekitar 150-160 cm. Adapun bagian belakang jilbab berbentuk segitiga, panjangnya kurang lebih sebetis atau hampir semata kaki. Bagian samping jilbab sedikit lebih pendek tapi sudah bisa menutupi tangan. Mau tau cara buatnya? Ikuti langkah2nya sebagai berikut : 1. Siapkan kain berbentuk persegi ukuran 150 cm x 150 cm. 2. Lalu gunting seperti yang ditandai garis putus2 pada gambar:
  • 5. 3. Kain jadi terdiri dari 2 potong, kita sebut saja bagian yg besar sebagai bagian 1 dan bagian segitiga sebagai bagian 2. 4. Lipat bagian 1 jadi dua seperti pada gambar & jahit seperti yang ditandai pada gambar (garis putus2 hijau), dan sisakan kira2 25 cm untuk lingkar wajah.
  • 6. 5. Hasilnya bila dibuka akan tampak seperti pada gambar:
  • 7. 6. Lalu jahit tepi lingkar wajahnya sebagaimana gambar dibawah: 7. Tempelkan bagian 1 dengan bagian 2 seperti pada gambar, lalu gunting bagian tepinya bentuk melingkar seperti pada gambar, lalu jahit bagian 1 dengan bagian 2 seperti garis putus-putus hijau pada gambar: 8. Sehingga hasilnya:
  • 8. Catatan: ana sarankan gunakan kain polos yang seratnya tidak terlalu kelihatan, karena kalau serat kainnya terlihat nanti hasil sambungan bagian 1 dan bagian 2 akan terlihat belang. 9. Finishingnya tinggal bagian bawahnya di neci dan… selesai! hasilnya jika dipakai akan tampak seperti dibawah ini:
  • 9. Jilbab ini tanpa penutup jidat… cara memakainya adalah dengan melipat dua sisi bagian kepala kedalam… Tapi bagi yang ingin memakai penutup jidat bisa juga ditambahkan dengan cara seperti pada cara membuat jilbab bundar di postingan terdahulu.. Selamat mencoba… semoga Alloh memudahkan… Berikut ini adalah cara mengukur badan wanita dewasa yang biasa digunakan di Rumah Jahit Haifa. Sebenarnya ada beberapa ukuran lagi, cuma ukuran inilah yang biasa dan cukup digunakan disini. 1. Lingkar Badan / Lingkar dada Meteran kita sekeliling badan melalui buah dada diukur pas + 4cm 2. Lebar Punggung / Pundak Diukur dari batas tengah kerung lengan kiri sampai kanan
  • 10. 3. Lingkar Pinggang Diukur sekeliling pinggang +2cm 4. Lebar Bahu Diukur dari lekuk leher sampai pada ujung bahu yang terendah 5. Lingkar Kelung Lengan Diukur sekeliling kerung lengan dari bawah ketiak lalu diselakan atau dimasukkan dua jari 6. Panjang Lengan Pendek Diukur dari ujung bahu sampai pergelangan tangan siku
  • 11. 7. Panjang Lengan Diukur dari ujung bahu sampai panjang yang dikehendaki Ukuran yang dibutuhkan untuk pola sistem Dressmaking a) Lingkar leher : 38 cm b) Lebar muka : 33 cm c) Lingkar badan : 88 cm d) Tinggi dada : 15 cm e) Lingkar pinggang : 66 cm f) Lingkar panggul : 96 cm g) Tinggi panggul : 16 cm h) Lebar punggung : 34 cm i) Panjang punggung : 37 cm j) Panjang rok : 50 cm k) Panjang bahu : 12 cm l) Panjang lengan : 24 cm m) Tinggi puncak lengan : 12 cm ** ukuran diatas adalah ukuran untuk belajar menggambar pola dasar pakaian wanita dewasa. Jadi untuk membuat pola baju anda sendiri tinggal mengganti angka-angkanya sesuai ukuran anda
  • 12. Keterangan Pola Menggambar pola sistem Dressmaking dimulai dari pola belakang, tetapi sebelumnya ditentukan pedoman umumnya yaitu ukuran ½ lingkar badan yang dimulai dengan sebuah titik. A - B = ½ ukuran lingkar badan. A - C = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm. B - B1 = 1,5 cm. B1 - D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E. B - B2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm. Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang). C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus (garis bantu). B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3 B3 - B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkandengan garis tegas. B1 - G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri nama titik H. B1 - G1 = 9 cm. G1 - F1 = ½ lebar punggung (buat garis batas lebar punggung). Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F seperti gambar. D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup) dikurang 1 cm. D - D2 = 1/10 lingkar pinggang. D2 - D3 = 3 cm (besar lipit kup). Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan (G dan H) diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup. D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm. D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang. Keterangan pola bagian muka A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm. A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm. Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola muka). A1 - C2 = ukuran panjang bahu. A2 - A3 = 5 cm. A3 - F2 = ½ lebar muka. Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka). E - E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi). E1 - E4 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk membedakan pola muka
  • 13. dengan belakang). E1 - E2 = 1/10 lingkar pinggang. E2 - E3 = 3 cm (besar lipit kup). E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu. A2 - J = ukuran tinggi dada. Dari J dibuat garis sampai ke J1. J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup. F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1. J1 - K = 2 cm. Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K. I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K. E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka. Pola dasar baju wanita sistem dressmaking Ukuran yang dibutuhkan untuk pola sistem Dressmaking a) Lingkar leher : 38 cm b) Lebar muka : 33 cm c) Lingkar badan : 88 cm d) Tinggi dada : 15 cm e) Lingkar pinggang : 66 cm f) Lingkar panggul : 96 cm g) Tinggi panggul : 16 cm h) Lebar punggung : 34 cm i) Panjang punggung : 37 cm j) Panjang rok : 50 cm k) Panjang bahu : 12 cm l) Panjang lengan : 24 cm m) Tinggi puncak lengan : 12 cm
  • 14. ** ukuran diatas adalah ukuran untuk belajar menggambar pola dasar pakaian wanita dewasa. Jadi untuk membuat pola baju anda sendiri tinggal mengganti angka-angkanya sesuai ukuran anda Keterangan Pola Menggambar pola sistem Dressmaking dimulai dari pola belakang, tetapi sebelumnya ditentukan pedoman umumnya yaitu ukuran ½ lingkar badan yang dimulai dengan sebuah titik. A - B = ½ ukuran lingkar badan. A - C = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm. B - B1 = 1,5 cm. B1 - D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E. B - B2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm. Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang). C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus (garis bantu). B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3 B3 - B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkandengan garis tegas. B1 - G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri nama titik H. B1 - G1 = 9 cm. G1 - F1 = ½ lebar punggung (buat garis batas lebar punggung). Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F seperti gambar. D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup) dikurang 1 cm. D - D2 = 1/10 lingkar pinggang. D2 - D3 = 3 cm (besar lipit kup). Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan (G dan H) diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup. D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm.
  • 15. D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang. Keterangan pola bagian muka A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm. A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm. Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola muka). A1 - C2 = ukuran panjang bahu. A2 - A3 = 5 cm. A3 - F2 = ½ lebar muka. Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka). E - E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi). E1 - E4 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk membedakan pola muka dengan belakang). E1 - E2 = 1/10 lingkar pinggang. E2 - E3 = 3 cm (besar lipit kup). E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu. A2 - J = ukuran tinggi dada. Dari J dibuat garis sampai ke J1. J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup. F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1. J1 - K = 2 cm. Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K. I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K. E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka. Ukuran yang di butuhkan : Lingkar badan = 86 cm Lingkar leher = 40 cm Panjang bahu = 17 cm Panjang Punggung = 46 cm
  • 16. Keterangan pola dasar pria A - B = adalah ½ lingkar badan. B - B1 = 3 cm B1 - D = panjang punggung. Buat garis empat persegi A – B – D – C C - F = ½ C - D. Hubungkan E dan F dengan garis putus-putus. B - G = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm, hubungkan B1 dengan G seperti gambar. B1 - H = ½ ukuran panjang punggung, buat garis horizontal dari H ke J. E - E1 = 3 cm, dibuat garis datar kekiri dan kanan. G - I = ukur panjang bahu H - H1 = ½ lebar punggung, dibuat garis vertikal sampai garis bahu. Hubungkan I dengan K seperti gambar (lingkar kerung lengan pola belakang) A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm. A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm. Hubungkan A1 dengan A2 seperti gambar (leher bagian muka). A1 - d = panjang bahu. J - J1 = ½ lebar muka, dibuat garis vertikal sampai garis bahu di namakan titik d1. Hubungkan d dengan K seperti gambar (lingkar kerung lengan pola bagian muka)