SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
LINDA SUSANTI LAY MOY
ROZALINA AMELIA MENNO
RIBKA LILIANI LENA DJILA
AVES
AV E S A D A L A H U N G G A S ATA U B U R U N G .
C I R I U TA M A AV E S YA N G T I D A K D I M I L I K I O L E H
K E L O M P O K L A I N N YA , YA I T U B U L U S E B A G A I P E N U T U P
T U B U H .
M E N U R U T E VO L U S I N YA , B U L U M E R U PA K A N
M O D I F I K A S I D A R I S I S I K R E P T I L I A .
Evolusi
Aves berevolusi selama radiasi reptil , yang terjadi kadang selama era
Mesozoikum. Karakteristik Abadi reptil dapat dilihat pada Aves modern di
telur amniotik dan kaki bersisik. Yang paling terkenal dari burung Mesozoikum
adalah Archaeopteryx , yang pertama kali muncul selama periode Jurassic
akhir. The Archaeopteryx memiliki anggota tubuh bagian depan, gigi, ekor
panjang, dan bulu. Karena struktur sayap, ahli paleontologi menentukan
bahwa itu adalah "brosur lemah", mereka mungkin digunakan sayap mereka
semata-mata untuk meluncur dari pohon ke pohon. Meskipun Archaeopteryx
bukanlah nenek moyang langsung dari Aves modern, itu tidak memberikan
link dalam evolusi burung dari reptil ke burung. Fosil yang ditemukan di Cina
Confuciusornis menunjukkan lebih dekat dengan kekerabatan dengan Aves,
melainkan antara Archaeopteryx dan Aves modern dalam hal evolusi. The
Confuciusornis tidak memiliki gigi atau ekor, dan itu bulu.
Morfologi & Anatomi
Anatomi
Setiap karakteristik anatomi sebuah Aves dimodifikasi untuk meningkatkan penerbangan. Tulang-tulang
yang Aves sarang lebah , yang berarti bahwa mereka tidak solid di seluruh, tetapi memiliki celah kecil di
tulang itu sendiri. Hal ini menguntungkan karena membuat tulang jauh lebih ringan dari tulang mamalia
lainnya, merupakan faktor penting dalam aerodinamika. Aves juga memiliki organ yang hilang dan
struktur yang tidak digunakan dan karena itu hanya berfungsi sebagai berat badan, misalnya, Aves
perempuan hanya memiliki satu ovarium. Karena terbang membutuhkan banyak energi, Aves adalah
endotermik, yang berarti bahwa mereka menggunakan panas metabolisme mereka sendiri untuk menjaga
hangat, suhu tubuh yang konstan. Feathers adalah fitur dari Aves yang membantu melindungi tubuh
endotermik mereka. Bulu adalah karakteristik diagnostik yang sangat penting untuk mendefinisikan
Aves. Bulu terbuat dari keratin , bahan yang sama yang ditemukan di rambut manusia dan kuku.
Feathers melayani berbagai tujuan; menarik pasangan mungkin, untuk membentuk airfoil, yang bekerja
sama dengan sayap pesawat dalam hal aerodinamika. Meskipun bulu sangat penting dalam terbang, telah
dihipotesiskan bahwa bulu tidak berevolusi secara ketat untuk tujuan aerodinamis, melainkan sebagai
bentuk termoregulasi. Aves memiliki empat jenis bulu. Bawah Feathers lembut dan menjaga semua
burung (tanpa memandang usia) hangat. Filoplumes tipis, bulu mirip rambut. Contour Feathers
adalah bulu yang memberikan Aves warna, dan mereka memberikan perlindungan. Quill Feathers besar
dan kuat, dan mereka membantu Aves di terbang dengan menjadi komponen sayap. (NI) 4 . Karakteristik
lain dalam kaitannya dengan penerbangan adalah bahwa burung dapat berupa precocial atau altricial .
Mereka yang precocial dilahirkan dengan bulu dan belajar yo terbang own.Those mereka yang altricial
lahir tanpa bulu dan mencapai investasi orangtua yang tinggi. (KS) Di bawah ini adalah gambar dan
diagram tulang sarang lebah, yang disebutkan di atas.
Anatomi
Secara umum, tubuh aves (burung) terdiri atas kepala, leher, tubuh, dan ekor.
Respirasi
Respirasi pada Aves sangat efisien karena fakta bahwa terbang adalah proses yang sangat
mahal dalam hal energi, dan burung harus dapat menerima oksigen sebanyak mungkin
dengan energi yang hilang. Selain paru-paru tunggal mereka, Aves memiliki sekitar
delapan atau sembilan kantung udara , yang menembus bagian lain dari tubuh, seperti
perut, leher, dan sayap. Kantung udara ditandai baik sebagai anterior (di depan tubuh)
atau posterior (di bagian belakang tubuh). Kantung udara tidak langsung fungsional
selama proses respirasi yang sebenarnya, melainkan mereka menjaga udara mengalir
melalui paru-paru. Perkembangan kantung udara dapat meningkatkan aerodinamika
karena mengurangi kepadatan . Kedua paru-paru dan kantung udara yang berventilasi saat
burung menghirup. Selama inhalasi , kantung udara penuh. Udara kemudian mengalir
melalui sistem dalam sebuah rangkaian, melewati paru-paru hanya dalam satu arah.
Arahnya tidak berubah tergantung pada apakah burung menghirup atau menghembuskan
napas. Aves tidak memiliki alveoli, mereka memiliki saluran kecil yang disebut
parabronkhus, di mana udara mengalir dalam satu arah. Ketika burung mengembuskan
napas , kantung udara kosong, tapi paru-paru penuh dari udara yang berada di kantung-
kantung udara selama inhalasi.
Sistem respirasi di Aves ini menguntungkan karena sepenuhnya pertukaran udara di paru-
paru dalam setiap napas. Ini memaksimalkan konsentrasi oksigen di paru-paru, yang
mengapa Aves dapat berfungsi pada ketinggian yang lebih tinggi.
Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong-kantong udara (Sakus
pneumatikus) yang berhubungan pula dengan tulang-tulang pipa.
Pada waktu tidak terbang, pernapasan terjadi karena gerakan tulang dada sehingga tulang-
tulang rusuk bergerak ke depan dan ke arah bawah. Akibatnya, rongga dada membesar dan
paru-paru mengembang. Mengembangnya paru-paru menyebabkan udara luar masuk
(inspirasi). Sebaliknya dengan mengecilnya rongga dada, paru-paru akan mengempis sampai
udara dari kantung udara kembali ke paru. Jadi, udara segar mengalir melalui parabronkus
pada waktu inspirasi maupun ekspirasi.
Pada waktu terbang, gerakan aktif dari rongga dada tak dapat bertahan karena tulang-tulang
dada dan tulang rusuk merupakan pangkal pelekatan yang kuat untuk otot terbang. Akibatnya,
inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung udara diketiak, caranya adalah dengan
menggerak-gerakkan sayap ke atas dan ke bawah. Gerakkan ini dapat menekan dan
mengurangi kantong udara tersebut sehingga terjadilah pertukaran udara didalam paru-paru.
Semakin tinggi terbang, burung harus semakin cepat menggerakkan sayap untuk mengakuisisi
semakin banyak oksigen.
Metabolik Removal Limbah
Seperti nenek moyang mereka, reptil, Aves mengeluarkan asam urat sebagai bentuk utama mereka
limbah nitrogen. Asam urat mirip dengan urea dalam bahwa itu adalah non-toksik . Namun, asam
urat berbeda dengan kedua amonia dan urea di bahwa itu adalah terutama tidak larut dalam air, dan
dapat diekskresikan sebagai semipadat a.
Hal ini menguntungkan karena menyebabkan sedikit atau tidak ada kehilangan air selama ekskresi.
Banyak Aves laut, seperti albatros dan burung camar, menghabiskan banyak waktu mereka di perairan
terbuka, yang berarti bahwa mereka harus mempertahankan diri dengan minum hanya air garam.
Mereka mampu melakukan hal ini dengan evolusi kelenjar hidung yang dapat mengeluarkan kotoran
yang memiliki komposisi garam lebih tinggi dari laut itu sendiri. Oleh karena itu, meskipun burung
tersebut minum air asin, ia memiliki keuntungan bersih dari air murni.
Sistem Gerak
Karena burung dirancang untuk tujuan terbang, tulang-tulang
mereka berongga dan terbungkus otot-otot, yang
menghasilkan keringanan luar biasa tanpa mengorbankan
kekuatan.
Sayap tertarik ke bawah oleh otot yang mengerut. Ketika
sayap diangkat dan otot dada kecil (supracoracoideus)
mengerut, otot dada besar (pectoralis major) mengendur.
Ketika otot dada besar dikerutkan dan otot dada kecil
dikendurkan, sayap turun.
o Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala
o Tulang leher :Untuk menghubungkan ke tempurung kepala
o Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap
o Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
o Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
o Korakoid : Penghubung tulang dada
o Tulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbang
o Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut
o Pelvis : Penghubung tulang ekor
o Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka
o Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis
o Tulang paha : Untuk persendian.
Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap
dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang
dada.
Burung memiliki dua otot terbang, ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik
sayap ke atas. Bulu burung selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi
untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot pada tubuhnya
bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Contohnya pada burung merpati.
Burung memiliki teknik untuk terbang (teknik terbang). Burung terbang dengan mengepakkan
sayap, yaitu mengepakkan sayap dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan yang mengangkat
dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan
kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang
lebih kecil.Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk
memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh kembali.
Sirkulasi
Jantung burung terdiri atas 4 ruangan, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Sistem
peredaran darahnya adalah system peredaran darah ganda dan tertutup.
Dalam semua burung dan mamalia, ventrikel dibagi sepenuhnya menjadi dua
ruang terpisah , kiri dan kanan. Sisi kiri jantung baik menerima dan memompa
darah kaya oksigen, sementara sisi kanan jantung menangani darah miskin
oksigen. Pengiriman oksigen meningkat karena darah kaya oksigen tidak
bercampur dengan darah miskin oksigen.
Hal ini juga menguntungkan karena sirkulasi ganda mengembalikan tekanan
untuk sirkuit setelah darah telah melewati kapiler paru-paru.
o Darah kaya oksigen pada burung dipompa dari bilik kiri menuju
seluruh tubuh melalui aorta.
o Di sel-sel tubuh, oksigen dibebaskan dan CO2 diikat.
o Darah yang kaya CO2 melalui vena menuju ke serambi kanan dan
masuk bilik kanan. Dari bilik kanan, darah yang kaya CO2 dipompa
agar mengalir ke paru-paru. Di paru-paru CO2 dan O2 diikat.
o Darah dari paru-paru kaya O2 masuk ke jantung lagi melalui
serambi kiri. Dari serambi kiri, darah masuk ke bilik kiri.
Diagram ini menunjukkan
darah miskin oksigen
bergerak melewati paru-
paru, mendapatkan oksigen,
dan yang dipompa melalui
ventrikel kiri jantung dan
keluar ke dalam tubuh.
Darah kemudian
memberikan oksigen ke sel-
sel burung dan membuat
jalan ke ventrikel kanan dan
kembali ke paru-paru
Sistem Pencernaan
Alat Pencernaan pada burung mulai dari mulut,
kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung
empedal, usus halus, usus besar, dan kloaka.
Mulut burung berupa paruh dari zat tanduk. Pada tembolok
makanan disimpan sementara. Lambung empedal sebagai
tempat penguyah, sesuai dengan fungsinya dinding lambung
empedal disusun oleh sel-sel otot yang tebal dan kuat. Dan
dibantu kerikil, pada kelas aves banyak yang memakan kerikil
dan pasir berfungsi unguk menghancurkan makanannya.
Sistem pencernaan makanan sempurna dari :
mulut → kerongkongan → tembolok → lambung kelenjar → lambung
otot atau empedal (ventrikulus) berdinding tebal → usus halus terdiri
atas duodenum, jejunum, dan ileum yang digantung oleh mesentrium
→ usus besar (ada sepasang usus buntu antara usus halus dan usus
besar) → bermuara pada kloaka di bawah ekor.
Memiliki kelenjar ludah, kelenjar pancreas, dan hati yang
menghasilkan empedu.
Sistem regulasi aves atau Saraf
Sistem regulasi aves sama seperti sistem regulasi vertebrata lainnya yaitu sistem saraf,
endokrin dan indra. Sistem saraf pusat berupa otak dengan 12 pasang saraf cranial. Ada
kelenjar tiroid, adrenal, dan endokrin pituitary (hipofisis) yang terletak di dasar otak.
Susunan saraf pada burung adalah:
o Otak
o Sumsum belakang.
Otak dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
o Otak besar.
Pada otak besar tidak banyak mempunyai neuron dan bentuknya juga tidak berlipat-lipat.
o Otak kecil.
Pada otak kecil mempunyai perkembangan yang berguna sebagai pengatur keseimbangan
pada waktu terbang atau melayang-layang.
o Otak tengah.
Pada otak tengah mempunyai perkembangan yang berguna sebagai fungsi penglihatan.
o Sumsum lanjutan.
Evolusi Aves
Evolusi Aves

More Related Content

What's hot

PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataf' yagami
 
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusi
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusiBukti-bukti petunjuk adanya evolusi
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusiYulandari Nusi
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataDwy D'fg-cweety
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaUNIB
 
SISTEM RANGKA PADA REPTIL.pptx
SISTEM RANGKA PADA REPTIL.pptxSISTEM RANGKA PADA REPTIL.pptx
SISTEM RANGKA PADA REPTIL.pptxNabillaGezy
 
filum chordata
filum chordatafilum chordata
filum chordataTri Licia
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungSelly Noviyanty Yunus
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesSinggih Azwar Anas
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaf' yagami
 
Klasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas XKlasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas XRiana Indah
 

What's hot (20)

Bab 9. Reptil
Bab 9. ReptilBab 9. Reptil
Bab 9. Reptil
 
laporan praktikum anatomi hewan
laporan praktikum anatomi hewanlaporan praktikum anatomi hewan
laporan praktikum anatomi hewan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordata
 
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusi
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusiBukti-bukti petunjuk adanya evolusi
Bukti-bukti petunjuk adanya evolusi
 
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrata
 
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
SISTEM RANGKA PADA REPTIL.pptx
SISTEM RANGKA PADA REPTIL.pptxSISTEM RANGKA PADA REPTIL.pptx
SISTEM RANGKA PADA REPTIL.pptx
 
filum chordata
filum chordatafilum chordata
filum chordata
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
Makalah morfologi daun
Makalah morfologi daunMakalah morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Evolusi Vertebrata 1
Evolusi Vertebrata 1Evolusi Vertebrata 1
Evolusi Vertebrata 1
 
Klasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas XKlasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas X
 

Viewers also liked

SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESAida
 
Aves 2
Aves 2Aves 2
Aves 2UNIB
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aveskrisnasuryanti
 
Sistem pernapasan burung (1)
Sistem pernapasan burung (1)Sistem pernapasan burung (1)
Sistem pernapasan burung (1)Dewi Pratiwi
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Avesarkhanprada
 
1 ppt sistem sirkulasi
1 ppt   sistem sirkulasi1 ppt   sistem sirkulasi
1 ppt sistem sirkulasienda151510
 
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGMEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGgitaatr
 

Viewers also liked (13)

termoregulasi
termoregulasitermoregulasi
termoregulasi
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
peredaran darah Aves
peredaran darah Avesperedaran darah Aves
peredaran darah Aves
 
Aves 2
Aves 2Aves 2
Aves 2
 
Aves (bio 1)
Aves (bio 1)Aves (bio 1)
Aves (bio 1)
 
Perbandingan rangka
Perbandingan rangkaPerbandingan rangka
Perbandingan rangka
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aves
 
Sistem pernapasan burung (1)
Sistem pernapasan burung (1)Sistem pernapasan burung (1)
Sistem pernapasan burung (1)
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Aves
 
1 ppt sistem sirkulasi
1 ppt   sistem sirkulasi1 ppt   sistem sirkulasi
1 ppt sistem sirkulasi
 
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGMEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
 

Similar to Evolusi Aves

240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrataReni Pratiwy
 
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptx
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptxvertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptx
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptxMarisaRintania
 
Biologi vertebrata
Biologi vertebrata Biologi vertebrata
Biologi vertebrata Siti Dewi
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanRetno Suhabibi
 
Kelompok 11 super kelas aves
Kelompok 11 super kelas avesKelompok 11 super kelas aves
Kelompok 11 super kelas avesf' yagami
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiOperator Warnet Vast Raha
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiOperator Warnet Vast Raha
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiOperator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewanKelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewanUNIB
 

Similar to Evolusi Aves (20)

240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
240933692 makalah-sistem-respirasi-pada-hewan-vertebrata-dan-invertebrata
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Aves .pptx
Aves .pptxAves .pptx
Aves .pptx
 
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptx
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptxvertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptx
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptx
 
Biologi vertebrata
Biologi vertebrata Biologi vertebrata
Biologi vertebrata
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewan
 
Kelompok 11 super kelas aves
Kelompok 11 super kelas avesKelompok 11 super kelas aves
Kelompok 11 super kelas aves
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1Sistem pernapasan pada hewan 1
Sistem pernapasan pada hewan 1
 
Pernapasan Hewan
Pernapasan HewanPernapasan Hewan
Pernapasan Hewan
 
Aves part 2
Aves part 2Aves part 2
Aves part 2
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusiPernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi
 
Kelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewanKelompok 3 respirasi hewan
Kelompok 3 respirasi hewan
 
Group 8 phylum aves
Group 8 phylum avesGroup 8 phylum aves
Group 8 phylum aves
 
Avertebrata aves
Avertebrata avesAvertebrata aves
Avertebrata aves
 
Alif
AlifAlif
Alif
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Evolusi Aves

  • 1. LINDA SUSANTI LAY MOY ROZALINA AMELIA MENNO RIBKA LILIANI LENA DJILA AVES
  • 2. AV E S A D A L A H U N G G A S ATA U B U R U N G . C I R I U TA M A AV E S YA N G T I D A K D I M I L I K I O L E H K E L O M P O K L A I N N YA , YA I T U B U L U S E B A G A I P E N U T U P T U B U H . M E N U R U T E VO L U S I N YA , B U L U M E R U PA K A N M O D I F I K A S I D A R I S I S I K R E P T I L I A .
  • 3. Evolusi Aves berevolusi selama radiasi reptil , yang terjadi kadang selama era Mesozoikum. Karakteristik Abadi reptil dapat dilihat pada Aves modern di telur amniotik dan kaki bersisik. Yang paling terkenal dari burung Mesozoikum adalah Archaeopteryx , yang pertama kali muncul selama periode Jurassic akhir. The Archaeopteryx memiliki anggota tubuh bagian depan, gigi, ekor panjang, dan bulu. Karena struktur sayap, ahli paleontologi menentukan bahwa itu adalah "brosur lemah", mereka mungkin digunakan sayap mereka semata-mata untuk meluncur dari pohon ke pohon. Meskipun Archaeopteryx bukanlah nenek moyang langsung dari Aves modern, itu tidak memberikan link dalam evolusi burung dari reptil ke burung. Fosil yang ditemukan di Cina Confuciusornis menunjukkan lebih dekat dengan kekerabatan dengan Aves, melainkan antara Archaeopteryx dan Aves modern dalam hal evolusi. The Confuciusornis tidak memiliki gigi atau ekor, dan itu bulu.
  • 5.
  • 6. Anatomi Setiap karakteristik anatomi sebuah Aves dimodifikasi untuk meningkatkan penerbangan. Tulang-tulang yang Aves sarang lebah , yang berarti bahwa mereka tidak solid di seluruh, tetapi memiliki celah kecil di tulang itu sendiri. Hal ini menguntungkan karena membuat tulang jauh lebih ringan dari tulang mamalia lainnya, merupakan faktor penting dalam aerodinamika. Aves juga memiliki organ yang hilang dan struktur yang tidak digunakan dan karena itu hanya berfungsi sebagai berat badan, misalnya, Aves perempuan hanya memiliki satu ovarium. Karena terbang membutuhkan banyak energi, Aves adalah endotermik, yang berarti bahwa mereka menggunakan panas metabolisme mereka sendiri untuk menjaga hangat, suhu tubuh yang konstan. Feathers adalah fitur dari Aves yang membantu melindungi tubuh endotermik mereka. Bulu adalah karakteristik diagnostik yang sangat penting untuk mendefinisikan Aves. Bulu terbuat dari keratin , bahan yang sama yang ditemukan di rambut manusia dan kuku. Feathers melayani berbagai tujuan; menarik pasangan mungkin, untuk membentuk airfoil, yang bekerja sama dengan sayap pesawat dalam hal aerodinamika. Meskipun bulu sangat penting dalam terbang, telah dihipotesiskan bahwa bulu tidak berevolusi secara ketat untuk tujuan aerodinamis, melainkan sebagai bentuk termoregulasi. Aves memiliki empat jenis bulu. Bawah Feathers lembut dan menjaga semua burung (tanpa memandang usia) hangat. Filoplumes tipis, bulu mirip rambut. Contour Feathers adalah bulu yang memberikan Aves warna, dan mereka memberikan perlindungan. Quill Feathers besar dan kuat, dan mereka membantu Aves di terbang dengan menjadi komponen sayap. (NI) 4 . Karakteristik lain dalam kaitannya dengan penerbangan adalah bahwa burung dapat berupa precocial atau altricial . Mereka yang precocial dilahirkan dengan bulu dan belajar yo terbang own.Those mereka yang altricial lahir tanpa bulu dan mencapai investasi orangtua yang tinggi. (KS) Di bawah ini adalah gambar dan diagram tulang sarang lebah, yang disebutkan di atas.
  • 7. Anatomi Secara umum, tubuh aves (burung) terdiri atas kepala, leher, tubuh, dan ekor.
  • 8.
  • 9. Respirasi Respirasi pada Aves sangat efisien karena fakta bahwa terbang adalah proses yang sangat mahal dalam hal energi, dan burung harus dapat menerima oksigen sebanyak mungkin dengan energi yang hilang. Selain paru-paru tunggal mereka, Aves memiliki sekitar delapan atau sembilan kantung udara , yang menembus bagian lain dari tubuh, seperti perut, leher, dan sayap. Kantung udara ditandai baik sebagai anterior (di depan tubuh) atau posterior (di bagian belakang tubuh). Kantung udara tidak langsung fungsional selama proses respirasi yang sebenarnya, melainkan mereka menjaga udara mengalir melalui paru-paru. Perkembangan kantung udara dapat meningkatkan aerodinamika karena mengurangi kepadatan . Kedua paru-paru dan kantung udara yang berventilasi saat burung menghirup. Selama inhalasi , kantung udara penuh. Udara kemudian mengalir melalui sistem dalam sebuah rangkaian, melewati paru-paru hanya dalam satu arah. Arahnya tidak berubah tergantung pada apakah burung menghirup atau menghembuskan napas. Aves tidak memiliki alveoli, mereka memiliki saluran kecil yang disebut parabronkhus, di mana udara mengalir dalam satu arah. Ketika burung mengembuskan napas , kantung udara kosong, tapi paru-paru penuh dari udara yang berada di kantung- kantung udara selama inhalasi. Sistem respirasi di Aves ini menguntungkan karena sepenuhnya pertukaran udara di paru- paru dalam setiap napas. Ini memaksimalkan konsentrasi oksigen di paru-paru, yang mengapa Aves dapat berfungsi pada ketinggian yang lebih tinggi.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong-kantong udara (Sakus pneumatikus) yang berhubungan pula dengan tulang-tulang pipa. Pada waktu tidak terbang, pernapasan terjadi karena gerakan tulang dada sehingga tulang- tulang rusuk bergerak ke depan dan ke arah bawah. Akibatnya, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Mengembangnya paru-paru menyebabkan udara luar masuk (inspirasi). Sebaliknya dengan mengecilnya rongga dada, paru-paru akan mengempis sampai udara dari kantung udara kembali ke paru. Jadi, udara segar mengalir melalui parabronkus pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Pada waktu terbang, gerakan aktif dari rongga dada tak dapat bertahan karena tulang-tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal pelekatan yang kuat untuk otot terbang. Akibatnya, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung udara diketiak, caranya adalah dengan menggerak-gerakkan sayap ke atas dan ke bawah. Gerakkan ini dapat menekan dan mengurangi kantong udara tersebut sehingga terjadilah pertukaran udara didalam paru-paru. Semakin tinggi terbang, burung harus semakin cepat menggerakkan sayap untuk mengakuisisi semakin banyak oksigen.
  • 14. Metabolik Removal Limbah Seperti nenek moyang mereka, reptil, Aves mengeluarkan asam urat sebagai bentuk utama mereka limbah nitrogen. Asam urat mirip dengan urea dalam bahwa itu adalah non-toksik . Namun, asam urat berbeda dengan kedua amonia dan urea di bahwa itu adalah terutama tidak larut dalam air, dan dapat diekskresikan sebagai semipadat a. Hal ini menguntungkan karena menyebabkan sedikit atau tidak ada kehilangan air selama ekskresi. Banyak Aves laut, seperti albatros dan burung camar, menghabiskan banyak waktu mereka di perairan terbuka, yang berarti bahwa mereka harus mempertahankan diri dengan minum hanya air garam. Mereka mampu melakukan hal ini dengan evolusi kelenjar hidung yang dapat mengeluarkan kotoran yang memiliki komposisi garam lebih tinggi dari laut itu sendiri. Oleh karena itu, meskipun burung tersebut minum air asin, ia memiliki keuntungan bersih dari air murni.
  • 15.
  • 16.
  • 17. Sistem Gerak Karena burung dirancang untuk tujuan terbang, tulang-tulang mereka berongga dan terbungkus otot-otot, yang menghasilkan keringanan luar biasa tanpa mengorbankan kekuatan. Sayap tertarik ke bawah oleh otot yang mengerut. Ketika sayap diangkat dan otot dada kecil (supracoracoideus) mengerut, otot dada besar (pectoralis major) mengendur. Ketika otot dada besar dikerutkan dan otot dada kecil dikendurkan, sayap turun.
  • 18.
  • 19.
  • 20. o Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala o Tulang leher :Untuk menghubungkan ke tempurung kepala o Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap o Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan o Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan o Korakoid : Penghubung tulang dada o Tulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbang o Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut o Pelvis : Penghubung tulang ekor o Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka o Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis o Tulang paha : Untuk persendian.
  • 21.
  • 22. Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang, ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas. Bulu burung selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot pada tubuhnya bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Contohnya pada burung merpati. Burung memiliki teknik untuk terbang (teknik terbang). Burung terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan sayap dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih kecil.Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh kembali.
  • 23. Sirkulasi Jantung burung terdiri atas 4 ruangan, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Sistem peredaran darahnya adalah system peredaran darah ganda dan tertutup. Dalam semua burung dan mamalia, ventrikel dibagi sepenuhnya menjadi dua ruang terpisah , kiri dan kanan. Sisi kiri jantung baik menerima dan memompa darah kaya oksigen, sementara sisi kanan jantung menangani darah miskin oksigen. Pengiriman oksigen meningkat karena darah kaya oksigen tidak bercampur dengan darah miskin oksigen. Hal ini juga menguntungkan karena sirkulasi ganda mengembalikan tekanan untuk sirkuit setelah darah telah melewati kapiler paru-paru.
  • 24.
  • 25. o Darah kaya oksigen pada burung dipompa dari bilik kiri menuju seluruh tubuh melalui aorta. o Di sel-sel tubuh, oksigen dibebaskan dan CO2 diikat. o Darah yang kaya CO2 melalui vena menuju ke serambi kanan dan masuk bilik kanan. Dari bilik kanan, darah yang kaya CO2 dipompa agar mengalir ke paru-paru. Di paru-paru CO2 dan O2 diikat. o Darah dari paru-paru kaya O2 masuk ke jantung lagi melalui serambi kiri. Dari serambi kiri, darah masuk ke bilik kiri.
  • 26. Diagram ini menunjukkan darah miskin oksigen bergerak melewati paru- paru, mendapatkan oksigen, dan yang dipompa melalui ventrikel kiri jantung dan keluar ke dalam tubuh. Darah kemudian memberikan oksigen ke sel- sel burung dan membuat jalan ke ventrikel kanan dan kembali ke paru-paru
  • 27. Sistem Pencernaan Alat Pencernaan pada burung mulai dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung empedal, usus halus, usus besar, dan kloaka. Mulut burung berupa paruh dari zat tanduk. Pada tembolok makanan disimpan sementara. Lambung empedal sebagai tempat penguyah, sesuai dengan fungsinya dinding lambung empedal disusun oleh sel-sel otot yang tebal dan kuat. Dan dibantu kerikil, pada kelas aves banyak yang memakan kerikil dan pasir berfungsi unguk menghancurkan makanannya.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Sistem pencernaan makanan sempurna dari : mulut → kerongkongan → tembolok → lambung kelenjar → lambung otot atau empedal (ventrikulus) berdinding tebal → usus halus terdiri atas duodenum, jejunum, dan ileum yang digantung oleh mesentrium → usus besar (ada sepasang usus buntu antara usus halus dan usus besar) → bermuara pada kloaka di bawah ekor. Memiliki kelenjar ludah, kelenjar pancreas, dan hati yang menghasilkan empedu.
  • 31. Sistem regulasi aves atau Saraf Sistem regulasi aves sama seperti sistem regulasi vertebrata lainnya yaitu sistem saraf, endokrin dan indra. Sistem saraf pusat berupa otak dengan 12 pasang saraf cranial. Ada kelenjar tiroid, adrenal, dan endokrin pituitary (hipofisis) yang terletak di dasar otak. Susunan saraf pada burung adalah: o Otak o Sumsum belakang. Otak dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: o Otak besar. Pada otak besar tidak banyak mempunyai neuron dan bentuknya juga tidak berlipat-lipat. o Otak kecil. Pada otak kecil mempunyai perkembangan yang berguna sebagai pengatur keseimbangan pada waktu terbang atau melayang-layang. o Otak tengah. Pada otak tengah mempunyai perkembangan yang berguna sebagai fungsi penglihatan. o Sumsum lanjutan.