SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
DIsperSI
CAHAYA
OLEH
KELOMPOK 1
NAMA

: DEDEK GUNAWAN
: ELFIANTI
: MASITAH
: MULTAZAM HUTABARAT
: NUR ATIKA

: PUTRI RAHIMI
Dispersi Cahaya
Dispersi yaitu peristiwa terurainya cahaya putih menjadi
cahaya yang berwarna-warni, seperti terjadinya pelangi.
Pelangi merupakan peristiwa terurainya cahaya matahari
oleh butiran-butiran air hujan. Peristiwa peruraian cahaya
ini disebabkan oleh perbedaan indeks bias dari masingmasing cahaya, di mana indeks bias cahaya merah paling
kecil, sedangkan cahaya ungu memiliki indeks bias paling
besar. Cahaya putih yang dapat terurai menjadi cahaya
yang berwarna-warni disebut cahaya polikromatik
sedangkan cahaya tunggal yang tidak bisa diuraikan
lagi disebut cahaya monokromatik. Peristiwa dispersi
juga terjadi apabila seberkas cahaya putih, misalnya
cahaya matahari dilewatkan pada suatu prisma seperti
pada Gambar 2.2.
Cahaya polikromatik jika dilewatkan pada
prisma akan terurai menjadi warna merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Kumpulan cahaya warna tersebut disebut
spektrum. Lebar spektrum yang dihasilkan oleh
prisma tergantung pada selisih sudut deviasi
antara cahaya ungu dan cahaya merah.
Selisih sudut deviasi antara cahaya ungu dan
merah disebut sudut dispersi yang dirumuskan :
• Jika sudut pembias prisma kecil (<15 o) dan n menyatakan
indeks bias prisma serta medium di sekitar prisma adalah udara,
maka besarnya sudut dispersi dapat dinyatakan :

dengan :

φ = sudut dispersi

Dm = sudut deviasi cahaya merah
Du = sudut deviasi cahaya ungu
nm = indeks bias cahaya merah
nu = indeks bias cahaya ungu
ß = sudut pembias prisma
Sudut Dispersi (φ)


Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut
kemudian terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu. Tiap-tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang
berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah
disebut sudut dispersi. Besar sudut dispersi dapat dituliskan sebagai
berikut:

φ = δu - δm = (nu – nm) β .......................................2


Keterangan:
φ = sudut dispersi
nu = indeks bias sinar ungu
nm = indeks bias sinar merah
δu = deviasi sinar ungu
δm = deviasi sinar merah
Sudut Deviasi
Sudut yang dibentuk antara arah sinar datang dengan arah sinar yang
meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang δ. Besarnya sudut
deviasi tergantung pada sudut datangnya sinar.

δ = i1 + r2 – β
Keterangan :
δ = sudut deviasi
i1 = sudut datang pada prisma
r2 = sudut bias sinar meninggalkan
prisma
β = sudut pembias prisma
Sudut Deviasi Minimum
Sudut Deviasi dapat bernilai minimum apabila besar
sudut datang i1 sama dengan besar sudut bias r2.
δ m = 2i1 – β

Keterangan :
δ m = sudut deviasi
i1
= sudut datang pada
prisma
β = sudut pembias prisma
Syarat Deviasi Minimum :
i1 = r2 atau i2 = r1
*
1. Sebuah prisma memiliki sudut pembias 60o. Indeks
bias untuk sinar merah 1,52 dan untuk sinar ungu
1,54. Seberkas sinar putih jatuh pada salah satu
sisi prisma. Apabila dianggap semua cahaya
mengalami deviasi minimum, hitunglah sudut
dispersinya!

* Penyelesaian :
* Diketahui : ß

= 60o

nm = 1,52
nu = 1,54
Ditanyakan : φ = ...? (deviasi minimum)
CONTOH SOAL 2 :

Hitung sudut dispersi antara sinar merah dan ungu pada prisma dengan sudut
puncak 15o ketika suatu cahaya putih datang pada prisma dengan sudut datang 12o.
Indeks bias kaca 1,64 untuk cahaya merah dan 1,66 untuk cahaya ungu.
Dik :

ß = 15o

Dit

: φ = ..... ?

Nm = 1,64
Nu = 1,66
Penyelesaia :
Karena ß = 15o dapat di anggap kecil, maka sudut dispersi dapat dihitung dengan
φ = Nu - Nm (ß) = 1,66-1,64 (15)
= 0,3o

CONTOH SOAL 3 :
CONTOH SOAL 4 :
Suatu percobaan dilakukan untuk menentukan
indeks bias bahan suatu prisma, yang memiliki
sudut
puncak
10o.
Sinar
monokromatis
dijatuhkan pada salah satu sisi prisma dan sudut
datangnya diatur sedemikian sehingga sama
dengan sudut bias sinar yang keluar dari sisi
prisma lainnya. Pada saat itu diukur sudut
deviasi prisma 6o. Berapa indeks bias yang
diperoleh dari percobaan ini ?

Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010eli priyatna laidan
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayasuyono fis
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaMuhammad Ramdhani
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)Khoirul Ummah
 
Efek Fotolistrik
Efek FotolistrikEfek Fotolistrik
Efek Fotolistrikfarahdibacm
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Nurfaizatul Jannah
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12Nabila Nursafera
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias aji indras
 
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaLaporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaFitri Kurniawati
 

La actualidad más candente (20)

LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Gaya lorentz
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahaya
 
induktansi diri
induktansi diriinduktansi diri
induktansi diri
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
 
Efek Fotolistrik
Efek FotolistrikEfek Fotolistrik
Efek Fotolistrik
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
 
ppt optik
ppt optikppt optik
ppt optik
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
 
Efek zeeman
Efek zeemanEfek zeeman
Efek zeeman
 
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaLaporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
 

Destacado (20)

Deviasi dan dispersi
Deviasi dan dispersiDeviasi dan dispersi
Deviasi dan dispersi
 
Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Gelombang cahaya
Gelombang cahayaGelombang cahaya
Gelombang cahaya
 
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
 
cahaya dapat diuraikan
cahaya dapat diuraikancahaya dapat diuraikan
cahaya dapat diuraikan
 
Lensa
LensaLensa
Lensa
 
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
 
Fis 11-sifat-mekanik-zat
Fis 11-sifat-mekanik-zatFis 11-sifat-mekanik-zat
Fis 11-sifat-mekanik-zat
 
Fis 02-pembacaan-masalah-mekanik
Fis 02-pembacaan-masalah-mekanikFis 02-pembacaan-masalah-mekanik
Fis 02-pembacaan-masalah-mekanik
 
Fis 18-lensa-dan-cermin
Fis 18-lensa-dan-cerminFis 18-lensa-dan-cermin
Fis 18-lensa-dan-cermin
 
lensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekunglensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekung
 
Manfaat dan bahaya spektrum gem
Manfaat dan bahaya spektrum gemManfaat dan bahaya spektrum gem
Manfaat dan bahaya spektrum gem
 
Animasi Gaya Magnet
Animasi Gaya MagnetAnimasi Gaya Magnet
Animasi Gaya Magnet
 
Sinar x dan sinar tampak
Sinar  x dan sinar tampakSinar  x dan sinar tampak
Sinar x dan sinar tampak
 
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNGLENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
 
Spektrum gelombang-elektromagnet
Spektrum gelombang-elektromagnetSpektrum gelombang-elektromagnet
Spektrum gelombang-elektromagnet
 
Pembuatan Sistem Koloid
Pembuatan Sistem KoloidPembuatan Sistem Koloid
Pembuatan Sistem Koloid
 
Cahaya Tampak
Cahaya TampakCahaya Tampak
Cahaya Tampak
 
Cahaya tampak 12
Cahaya tampak 12Cahaya tampak 12
Cahaya tampak 12
 

Similar a Dispersi cahaya

Kelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisisKelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisisNanda Reda
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Dika Wahyu Suryadi
 
gelombang-cahaya-ppt.pptx
gelombang-cahaya-ppt.pptxgelombang-cahaya-ppt.pptx
gelombang-cahaya-ppt.pptxFarahArrumy
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLydia Nurkumalawati
 
Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahayaprihase
 
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxGelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxHarizaldo1
 
Optika fisis
Optika fisisOptika fisis
Optika fisisauliarika
 
Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Erni Listyowati
 
Ppt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahayaPpt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahayaRizky Hutami
 
Inferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahayaInferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahayaYoga Pratama
 
Materi Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxMateri Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxssuser286a3e
 
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaPembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaRacmat Ridho
 
optika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensioptika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensiAjeng Rizki Rahmawati
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriAris Widodo
 

Similar a Dispersi cahaya (20)

Optika Fisis
Optika Fisis Optika Fisis
Optika Fisis
 
Bahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyayaBahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyaya
 
Kelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisisKelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisis
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
Dispersi
DispersiDispersi
Dispersi
 
gelombang-cahaya-ppt.pptx
gelombang-cahaya-ppt.pptxgelombang-cahaya-ppt.pptx
gelombang-cahaya-ppt.pptx
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
 
Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahaya
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxGelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
 
Optika fisis
Optika fisisOptika fisis
Optika fisis
 
sifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombangsifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombang
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2
 
Ppt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahayaPpt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahaya
 
Inferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahayaInferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahaya
 
Materi Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxMateri Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptx
 
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaPembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
 
optika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensioptika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensi
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometri
 

Dispersi cahaya

  • 2. OLEH KELOMPOK 1 NAMA : DEDEK GUNAWAN : ELFIANTI : MASITAH : MULTAZAM HUTABARAT : NUR ATIKA : PUTRI RAHIMI
  • 3. Dispersi Cahaya Dispersi yaitu peristiwa terurainya cahaya putih menjadi cahaya yang berwarna-warni, seperti terjadinya pelangi. Pelangi merupakan peristiwa terurainya cahaya matahari oleh butiran-butiran air hujan. Peristiwa peruraian cahaya ini disebabkan oleh perbedaan indeks bias dari masingmasing cahaya, di mana indeks bias cahaya merah paling kecil, sedangkan cahaya ungu memiliki indeks bias paling besar. Cahaya putih yang dapat terurai menjadi cahaya yang berwarna-warni disebut cahaya polikromatik
  • 4. sedangkan cahaya tunggal yang tidak bisa diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik. Peristiwa dispersi juga terjadi apabila seberkas cahaya putih, misalnya cahaya matahari dilewatkan pada suatu prisma seperti pada Gambar 2.2.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Cahaya polikromatik jika dilewatkan pada prisma akan terurai menjadi warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Kumpulan cahaya warna tersebut disebut spektrum. Lebar spektrum yang dihasilkan oleh prisma tergantung pada selisih sudut deviasi antara cahaya ungu dan cahaya merah. Selisih sudut deviasi antara cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi yang dirumuskan :
  • 8. • Jika sudut pembias prisma kecil (<15 o) dan n menyatakan indeks bias prisma serta medium di sekitar prisma adalah udara, maka besarnya sudut dispersi dapat dinyatakan : dengan : φ = sudut dispersi Dm = sudut deviasi cahaya merah Du = sudut deviasi cahaya ungu nm = indeks bias cahaya merah nu = indeks bias cahaya ungu ß = sudut pembias prisma
  • 9. Sudut Dispersi (φ)  Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap-tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi. Besar sudut dispersi dapat dituliskan sebagai berikut: φ = δu - δm = (nu – nm) β .......................................2  Keterangan: φ = sudut dispersi nu = indeks bias sinar ungu nm = indeks bias sinar merah δu = deviasi sinar ungu δm = deviasi sinar merah
  • 10. Sudut Deviasi Sudut yang dibentuk antara arah sinar datang dengan arah sinar yang meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang δ. Besarnya sudut deviasi tergantung pada sudut datangnya sinar. δ = i1 + r2 – β Keterangan : δ = sudut deviasi i1 = sudut datang pada prisma r2 = sudut bias sinar meninggalkan prisma β = sudut pembias prisma
  • 11. Sudut Deviasi Minimum Sudut Deviasi dapat bernilai minimum apabila besar sudut datang i1 sama dengan besar sudut bias r2. δ m = 2i1 – β Keterangan : δ m = sudut deviasi i1 = sudut datang pada prisma β = sudut pembias prisma
  • 12. Syarat Deviasi Minimum : i1 = r2 atau i2 = r1
  • 13. * 1. Sebuah prisma memiliki sudut pembias 60o. Indeks bias untuk sinar merah 1,52 dan untuk sinar ungu 1,54. Seberkas sinar putih jatuh pada salah satu sisi prisma. Apabila dianggap semua cahaya mengalami deviasi minimum, hitunglah sudut dispersinya! * Penyelesaian : * Diketahui : ß = 60o nm = 1,52 nu = 1,54 Ditanyakan : φ = ...? (deviasi minimum)
  • 14.
  • 15.
  • 16. CONTOH SOAL 2 : Hitung sudut dispersi antara sinar merah dan ungu pada prisma dengan sudut puncak 15o ketika suatu cahaya putih datang pada prisma dengan sudut datang 12o. Indeks bias kaca 1,64 untuk cahaya merah dan 1,66 untuk cahaya ungu. Dik : ß = 15o Dit : φ = ..... ? Nm = 1,64 Nu = 1,66 Penyelesaia : Karena ß = 15o dapat di anggap kecil, maka sudut dispersi dapat dihitung dengan φ = Nu - Nm (ß) = 1,66-1,64 (15) = 0,3o
  • 17.
  • 19. CONTOH SOAL 4 : Suatu percobaan dilakukan untuk menentukan indeks bias bahan suatu prisma, yang memiliki sudut puncak 10o. Sinar monokromatis dijatuhkan pada salah satu sisi prisma dan sudut datangnya diatur sedemikian sehingga sama dengan sudut bias sinar yang keluar dari sisi prisma lainnya. Pada saat itu diukur sudut deviasi prisma 6o. Berapa indeks bias yang diperoleh dari percobaan ini ?
  • 20.