SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
DIsperSI
CAHAYA
OLEH
KELOMPOK 1
NAMA

: DEDEK GUNAWAN
: ELFIANTI
: MASITAH
: MULTAZAM HUTABARAT
: NUR ATIKA

: PUTRI RAHIMI
Dispersi Cahaya
Dispersi yaitu peristiwa terurainya cahaya putih menjadi
cahaya yang berwarna-warni, seperti terjadinya pelangi.
Pelangi merupakan peristiwa terurainya cahaya matahari
oleh butiran-butiran air hujan. Peristiwa peruraian cahaya
ini disebabkan oleh perbedaan indeks bias dari masingmasing cahaya, di mana indeks bias cahaya merah paling
kecil, sedangkan cahaya ungu memiliki indeks bias paling
besar. Cahaya putih yang dapat terurai menjadi cahaya
yang berwarna-warni disebut cahaya polikromatik
sedangkan cahaya tunggal yang tidak bisa diuraikan
lagi disebut cahaya monokromatik. Peristiwa dispersi
juga terjadi apabila seberkas cahaya putih, misalnya
cahaya matahari dilewatkan pada suatu prisma seperti
pada Gambar 2.2.
Cahaya polikromatik jika dilewatkan pada
prisma akan terurai menjadi warna merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Kumpulan cahaya warna tersebut disebut
spektrum. Lebar spektrum yang dihasilkan oleh
prisma tergantung pada selisih sudut deviasi
antara cahaya ungu dan cahaya merah.
Selisih sudut deviasi antara cahaya ungu dan
merah disebut sudut dispersi yang dirumuskan :
• Jika sudut pembias prisma kecil (<15 o) dan n menyatakan
indeks bias prisma serta medium di sekitar prisma adalah udara,
maka besarnya sudut dispersi dapat dinyatakan :

dengan :

φ = sudut dispersi

Dm = sudut deviasi cahaya merah
Du = sudut deviasi cahaya ungu
nm = indeks bias cahaya merah
nu = indeks bias cahaya ungu
ß = sudut pembias prisma
Sudut Dispersi (φ)


Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut
kemudian terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu. Tiap-tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang
berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah
disebut sudut dispersi. Besar sudut dispersi dapat dituliskan sebagai
berikut:

φ = δu - δm = (nu – nm) β .......................................2


Keterangan:
φ = sudut dispersi
nu = indeks bias sinar ungu
nm = indeks bias sinar merah
δu = deviasi sinar ungu
δm = deviasi sinar merah
Sudut Deviasi
Sudut yang dibentuk antara arah sinar datang dengan arah sinar yang
meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang δ. Besarnya sudut
deviasi tergantung pada sudut datangnya sinar.

δ = i1 + r2 – β
Keterangan :
δ = sudut deviasi
i1 = sudut datang pada prisma
r2 = sudut bias sinar meninggalkan
prisma
β = sudut pembias prisma
Sudut Deviasi Minimum
Sudut Deviasi dapat bernilai minimum apabila besar
sudut datang i1 sama dengan besar sudut bias r2.
δ m = 2i1 – β

Keterangan :
δ m = sudut deviasi
i1
= sudut datang pada
prisma
β = sudut pembias prisma
Syarat Deviasi Minimum :
i1 = r2 atau i2 = r1
*
1. Sebuah prisma memiliki sudut pembias 60o. Indeks
bias untuk sinar merah 1,52 dan untuk sinar ungu
1,54. Seberkas sinar putih jatuh pada salah satu
sisi prisma. Apabila dianggap semua cahaya
mengalami deviasi minimum, hitunglah sudut
dispersinya!

* Penyelesaian :
* Diketahui : ß

= 60o

nm = 1,52
nu = 1,54
Ditanyakan : φ = ...? (deviasi minimum)
CONTOH SOAL 2 :

Hitung sudut dispersi antara sinar merah dan ungu pada prisma dengan sudut
puncak 15o ketika suatu cahaya putih datang pada prisma dengan sudut datang 12o.
Indeks bias kaca 1,64 untuk cahaya merah dan 1,66 untuk cahaya ungu.
Dik :

ß = 15o

Dit

: φ = ..... ?

Nm = 1,64
Nu = 1,66
Penyelesaia :
Karena ß = 15o dapat di anggap kecil, maka sudut dispersi dapat dihitung dengan
φ = Nu - Nm (ß) = 1,66-1,64 (15)
= 0,3o

CONTOH SOAL 3 :
CONTOH SOAL 4 :
Suatu percobaan dilakukan untuk menentukan
indeks bias bahan suatu prisma, yang memiliki
sudut
puncak
10o.
Sinar
monokromatis
dijatuhkan pada salah satu sisi prisma dan sudut
datangnya diatur sedemikian sehingga sama
dengan sudut bias sinar yang keluar dari sisi
prisma lainnya. Pada saat itu diukur sudut
deviasi prisma 6o. Berapa indeks bias yang
diperoleh dari percobaan ini ?

Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Metode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. Fizeau
Metode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. FizeauMetode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. Fizeau
Metode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. FizeauChoi Fatma
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelDayana Florencia
 
Energi Potensial dan Potensial Listrik
Energi Potensial dan Potensial ListrikEnergi Potensial dan Potensial Listrik
Energi Potensial dan Potensial ListrikDyah Puspagarini
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTameliarizkap
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayasuyono fis
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Nurfaizatul Jannah
 
Fisika dasar optik geometri
Fisika dasar   optik geometriFisika dasar   optik geometri
Fisika dasar optik geometriEdi B Mulyana
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 

La actualidad más candente (20)

Metode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. Fizeau
Metode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. FizeauMetode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. Fizeau
Metode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. Fizeau
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralel
 
Energi Potensial dan Potensial Listrik
Energi Potensial dan Potensial ListrikEnergi Potensial dan Potensial Listrik
Energi Potensial dan Potensial Listrik
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
induktansi diri
induktansi diriinduktansi diri
induktansi diri
 
Ppt1 kemagnetan
Ppt1 kemagnetanPpt1 kemagnetan
Ppt1 kemagnetan
 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahaya
 
Percepatan Gravitasi
Percepatan GravitasiPercepatan Gravitasi
Percepatan Gravitasi
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
 
Fisika dasar optik geometri
Fisika dasar   optik geometriFisika dasar   optik geometri
Fisika dasar optik geometri
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 

Destacado (20)

Deviasi dan dispersi
Deviasi dan dispersiDeviasi dan dispersi
Deviasi dan dispersi
 
Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Gelombang cahaya
Gelombang cahayaGelombang cahaya
Gelombang cahaya
 
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
 
cahaya dapat diuraikan
cahaya dapat diuraikancahaya dapat diuraikan
cahaya dapat diuraikan
 
Lensa
LensaLensa
Lensa
 
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
Fisika (SINAR ISTIMEWA LENSA)
 
Fis 11-sifat-mekanik-zat
Fis 11-sifat-mekanik-zatFis 11-sifat-mekanik-zat
Fis 11-sifat-mekanik-zat
 
Fis 02-pembacaan-masalah-mekanik
Fis 02-pembacaan-masalah-mekanikFis 02-pembacaan-masalah-mekanik
Fis 02-pembacaan-masalah-mekanik
 
Fis 18-lensa-dan-cermin
Fis 18-lensa-dan-cerminFis 18-lensa-dan-cermin
Fis 18-lensa-dan-cermin
 
lensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekunglensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekung
 
Manfaat dan bahaya spektrum gem
Manfaat dan bahaya spektrum gemManfaat dan bahaya spektrum gem
Manfaat dan bahaya spektrum gem
 
Animasi Gaya Magnet
Animasi Gaya MagnetAnimasi Gaya Magnet
Animasi Gaya Magnet
 
Sinar x dan sinar tampak
Sinar  x dan sinar tampakSinar  x dan sinar tampak
Sinar x dan sinar tampak
 
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNGLENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
 
Spektrum gelombang-elektromagnet
Spektrum gelombang-elektromagnetSpektrum gelombang-elektromagnet
Spektrum gelombang-elektromagnet
 
Pembuatan Sistem Koloid
Pembuatan Sistem KoloidPembuatan Sistem Koloid
Pembuatan Sistem Koloid
 
Cahaya Tampak
Cahaya TampakCahaya Tampak
Cahaya Tampak
 
Cahaya tampak 12
Cahaya tampak 12Cahaya tampak 12
Cahaya tampak 12
 

Similar a Dispersi cahaya

Kelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisisKelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisisNanda Reda
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Dika Wahyu Suryadi
 
gelombang-cahaya-ppt.pptx
gelombang-cahaya-ppt.pptxgelombang-cahaya-ppt.pptx
gelombang-cahaya-ppt.pptxFarahArrumy
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLydia Nurkumalawati
 
Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahayaprihase
 
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxGelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxHarizaldo1
 
Optika fisis
Optika fisisOptika fisis
Optika fisisauliarika
 
Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Erni Listyowati
 
Ppt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahayaPpt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahayaRizky Hutami
 
Inferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahayaInferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahayaYoga Pratama
 
Materi Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxMateri Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxssuser286a3e
 
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaPembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaRacmat Ridho
 
optika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensioptika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensiAjeng Rizki Rahmawati
 

Similar a Dispersi cahaya (20)

Optika Fisis
Optika Fisis Optika Fisis
Optika Fisis
 
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
 
Bahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyayaBahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyaya
 
Kelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisisKelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisis
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
Dispersi
DispersiDispersi
Dispersi
 
gelombang-cahaya-ppt.pptx
gelombang-cahaya-ppt.pptxgelombang-cahaya-ppt.pptx
gelombang-cahaya-ppt.pptx
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
 
Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahaya
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxGelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
 
Optika fisis
Optika fisisOptika fisis
Optika fisis
 
sifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombangsifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombang
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2
 
Ppt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahayaPpt hyperlink gelombang cahaya
Ppt hyperlink gelombang cahaya
 
Inferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahayaInferensi dan difraksi cahaya
Inferensi dan difraksi cahaya
 
Materi Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxMateri Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptx
 
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaPembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
 
optika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensioptika tentang difraksi interferensi
optika tentang difraksi interferensi
 

Dispersi cahaya

  • 2. OLEH KELOMPOK 1 NAMA : DEDEK GUNAWAN : ELFIANTI : MASITAH : MULTAZAM HUTABARAT : NUR ATIKA : PUTRI RAHIMI
  • 3. Dispersi Cahaya Dispersi yaitu peristiwa terurainya cahaya putih menjadi cahaya yang berwarna-warni, seperti terjadinya pelangi. Pelangi merupakan peristiwa terurainya cahaya matahari oleh butiran-butiran air hujan. Peristiwa peruraian cahaya ini disebabkan oleh perbedaan indeks bias dari masingmasing cahaya, di mana indeks bias cahaya merah paling kecil, sedangkan cahaya ungu memiliki indeks bias paling besar. Cahaya putih yang dapat terurai menjadi cahaya yang berwarna-warni disebut cahaya polikromatik
  • 4. sedangkan cahaya tunggal yang tidak bisa diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik. Peristiwa dispersi juga terjadi apabila seberkas cahaya putih, misalnya cahaya matahari dilewatkan pada suatu prisma seperti pada Gambar 2.2.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Cahaya polikromatik jika dilewatkan pada prisma akan terurai menjadi warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Kumpulan cahaya warna tersebut disebut spektrum. Lebar spektrum yang dihasilkan oleh prisma tergantung pada selisih sudut deviasi antara cahaya ungu dan cahaya merah. Selisih sudut deviasi antara cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi yang dirumuskan :
  • 8. • Jika sudut pembias prisma kecil (<15 o) dan n menyatakan indeks bias prisma serta medium di sekitar prisma adalah udara, maka besarnya sudut dispersi dapat dinyatakan : dengan : φ = sudut dispersi Dm = sudut deviasi cahaya merah Du = sudut deviasi cahaya ungu nm = indeks bias cahaya merah nu = indeks bias cahaya ungu ß = sudut pembias prisma
  • 9. Sudut Dispersi (φ)  Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap-tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi. Besar sudut dispersi dapat dituliskan sebagai berikut: φ = δu - δm = (nu – nm) β .......................................2  Keterangan: φ = sudut dispersi nu = indeks bias sinar ungu nm = indeks bias sinar merah δu = deviasi sinar ungu δm = deviasi sinar merah
  • 10. Sudut Deviasi Sudut yang dibentuk antara arah sinar datang dengan arah sinar yang meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang δ. Besarnya sudut deviasi tergantung pada sudut datangnya sinar. δ = i1 + r2 – β Keterangan : δ = sudut deviasi i1 = sudut datang pada prisma r2 = sudut bias sinar meninggalkan prisma β = sudut pembias prisma
  • 11. Sudut Deviasi Minimum Sudut Deviasi dapat bernilai minimum apabila besar sudut datang i1 sama dengan besar sudut bias r2. δ m = 2i1 – β Keterangan : δ m = sudut deviasi i1 = sudut datang pada prisma β = sudut pembias prisma
  • 12. Syarat Deviasi Minimum : i1 = r2 atau i2 = r1
  • 13. * 1. Sebuah prisma memiliki sudut pembias 60o. Indeks bias untuk sinar merah 1,52 dan untuk sinar ungu 1,54. Seberkas sinar putih jatuh pada salah satu sisi prisma. Apabila dianggap semua cahaya mengalami deviasi minimum, hitunglah sudut dispersinya! * Penyelesaian : * Diketahui : ß = 60o nm = 1,52 nu = 1,54 Ditanyakan : φ = ...? (deviasi minimum)
  • 14.
  • 15.
  • 16. CONTOH SOAL 2 : Hitung sudut dispersi antara sinar merah dan ungu pada prisma dengan sudut puncak 15o ketika suatu cahaya putih datang pada prisma dengan sudut datang 12o. Indeks bias kaca 1,64 untuk cahaya merah dan 1,66 untuk cahaya ungu. Dik : ß = 15o Dit : φ = ..... ? Nm = 1,64 Nu = 1,66 Penyelesaia : Karena ß = 15o dapat di anggap kecil, maka sudut dispersi dapat dihitung dengan φ = Nu - Nm (ß) = 1,66-1,64 (15) = 0,3o
  • 17.
  • 19. CONTOH SOAL 4 : Suatu percobaan dilakukan untuk menentukan indeks bias bahan suatu prisma, yang memiliki sudut puncak 10o. Sinar monokromatis dijatuhkan pada salah satu sisi prisma dan sudut datangnya diatur sedemikian sehingga sama dengan sudut bias sinar yang keluar dari sisi prisma lainnya. Pada saat itu diukur sudut deviasi prisma 6o. Berapa indeks bias yang diperoleh dari percobaan ini ?
  • 20.