Dokumen ini membahas beberapa tumbuhan yang mendekati kepunahan di Indonesia seperti pohon cendana, durian merah, kantong semar, gaharu, dan rafflesia Arnoldii. Tumbuhan-tumbuhan tersebut terancam punah karena berkurangnya habitat alam dan overeksploitasi oleh manusia.
2. Tumbuhan Yang Mendekati Kepunahan
1. Pohon Cendana (Sanlallum album)
Tumbuhan cendana banyak ditemukan di Nusa Tenggara
Timur. Pohon cendana termasuk tumbuhan berkayu yang dapat
menghasilkan bau harum pada batang dan akarnya. Karena
keharumannya pohon ini menjadi sangat berharga. Kayu
cendana dipakai sebagai bahan dasar parfum dan sabun. Sifat
kayunya yang halus digunakan untuk membuat hiasan. Pohon
cendana merupakan tumbuhan kebanggaan dan ciri khas
provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pohon cendana sekarang
jumlahnya semakin berkurang sehingga digolongkan tumbuhan
langka
3. Durian Merah
Durian merah adalah sejenis durian yang daging
buahnya kuning kemerahan. Tumbuhan ini tumbuh di
hutan Kalimantan Timur. Manusia bukan satu-satunya
makhluk hidup yang menyukai buah durian merah.
Kera, babi liar, dan bahkan harimau mencari buah
durian merah pada musimnya. Durian merah hanya
dijumpai di kawasan Kalimantan. Bila tidak dilindungi
dan dilestarikan, durian merah dapat menjadi punah.
4. Kantong Semar (Nepenthes)
Tumbuhan itu tumbuh di daerah yang kekurangan unsur
nitrogen. Hutan di Tangkuban Perahu, Jawa Barat, merupakan salah
satu tempat hidup kantong semar. Terdapat 3 spesies kantong semar
(Nepenthes) yang tergolong sebagai tanaman langka dengan status
Endangered (Terancam), yaitu:Nepenthes boschiana, Nepenthes
pilosa, dan Nepenthes talangensis.
Gaharu ( Aquilaria sp).
Gaharu banyak digunakan sebagai bahan wewangian yang
mahal. Gaharu tumbuh di hutan Sumatra, Kalimantan, Nusa
Tenggara, dan Maluku. Gaharu juga dibakar sebagai dupa.
Coba, kalian sebutkan acara keagamaan apa saja yang
memakai dupa? Gaharu masih banyak dibutuhkan di
Indonesia. Permintaan gaharu yang tinggi ini
menyebabkannya terancam punah di Pulau Siberut. Di tempat
lain, pohon gaharu sudah jarang ditemui.
5. Raflesia Arnoldii
Bunga Rafflesia hidup di Taman Nasional
Bengkulu, mempunyai ukuran dengan diameter
bunga yang hampir mencapai 1 meter. Bunga ini juga
terkenal dengan sebutan bunga bangkai karena
mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Bau busuk
yang dikeluarkan oleh bunga digunakan untuk
menarik lalat yang hinggap dan membantu
penyerbukan. Raflesia Arnoldi merupakan tumbuhan
parasit yang memerlukan inang untuk hidupnya. Saat
ini kondisi habitat Raflesia Arnoldi sangat
memprihatinkan sehingga jumlahnya menurun drastis
dari tahun ke tahun. Menyusutnya habitat bunga
tersebut di antaranya disebabkan kegiatan manusia
seperti pembukaan wilayah hutan baik untuk kegiatan
pertambangan, pertanian, maupun permukiman.
Apalagi teknik budi daya yang tepat untuk menjaga
kelestariannya belum ditemukan.