Ulasan dan Komentar mengenai Contoh Bisnis Spekulatif
1. TUGAS INDIVIDU
“ ULASAN DAN KOMENTAR TENTANG BISNIS
SPEKULATIF DUAL CURRENCY DEPOSIT CITIBANK “
Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi dan
Kewirausahaan Pendidikan
Dosen pengampu : Fitri Maulida Rahmawati, SE, M.Si
Disusun oleh :
Abdau Qur’ani Habib (12490128)
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
2. Ulasan Singkat Mengenai Dual Currency Deposit Citibank
Sumber:
http://www.citibank.co.id/IDGCB/APPS/portal/loadPage.do?tabNo=1&htmlPageNa
me=/promo/det/dual_currency_deposit.htm&locale=in_ID
Dual Currency Deposit (DCD) merupakan deposito jangka pendek yang di
dalamnya terdapat kemungkinan terjadi konversi antara valuta asing dengan mata
uang rupiah, yang bunganya dihubungkan dengan pergerakan kurs dari dua mata
uang tersebut. Jangka waktu dari produk ini juga relatif sangat singkat yaitu mulai
dari 2 minggu, 1 bulan dan 3 bulan. Pada saat jatuh tempo, nasabah akan
menerima pokok dan bunga dalam mata uang penempatan deposito atau dalam
mata uang pasangannya, tergantung mana yang lebih lemah dibandingkan dengan
kurs konversi yang disetujui. Dan produk ini juga menawarkan keuntungan yang
sangat besar dengan memberikan potensi bunga yang lebih tinggi dari deposito
berjangka mata uang asing pada umumnya. Produk dapat dimulai oleh nasabah
dengan menyetor deposito minimum sebesar USD 25.000 atau setara dalam mata
uang yang ditawarkan oleh pihak bank dan nasabah diberi kesempatan untuk
memilih beberapa pilihan mata uang alternatif. Kemudian nasabah membuka
investasi dalam bentuk mata uang dasar pilihan nasabah. Mata uang dasar dan
alternatif yang ditawarkan ialah USD, AUD, EUR, JPY, NZD, GBP, dan IDR.
Proses kerjanya ialah jika posisi mata uang Dasar melemah terhadap mata uang
Alternatif, maka nasabah akan mendapatkan bunga dalam mata uang Dasar yang
lebih tinggi daripada deposito berjangka pada umumnya. Jika posisi mata uang
Dasar menguat terhadap mata uang Alternatif, maka nasabah akan mendapatkan
bunga dalam mata uang Alternatif yang tinggi untuk membantu mengurangi
kemungkinan resiko kerugian pada saat melakukan konversi ke mata uang Dasar.
Dalam proses investasi produk ini juga diperlukan ketepatan waktu terutama pada
saat nilai tukar mata uang Dasar cenderung stabil atau meningkat dari mata uang
Alternatif. Dan dalam mendukung produk yang pihak bank tawarkan ini, mereka
menawarkan jasa konsultasi kepada para nasabahnya dengan memberikan
pandangan dan pertimbangan dari para tim analis pihak bank.
3. Komentar Mengenai Dual Currency Deposit Citibank
Dari ulasan diatas dapat diperhatikan bahwa produk Dual Currency
Deposit yang dikeluarkan oleh Citibank sangat bersifat spekulatif. Karena
menjanjikan keuntungan yang besar hanya dalam waktu yang singkat. Dan
prinsipnya ialah kita jangan bekerja untuk uang, tetapi biarlah uang itu yang
bekerja untuk kita. Dalam proses kerjanya juga tergantung dengan nilai tukar mata
uang itu sendiri yang keadaannya selalu berubah setiap harinya. Dan pada saat
jatuh tempo, Nasabah akan menerima pokok dan bunga dalam mata uang yang
lebih lemah. Dari hal ini saya dapat menangkap bahwa pihak bank terkesan tidak
mau mengambil resiko yang ditanggung oleh nasabahnya dengan berusaha
memberikan iming-iming kepada para nasabahnya tanpa menjelaskan lebih detail
tentang konsekuensi yang nanti akan diterima oleh para nasabah. Kemudian juga
yang sangat perlu diperhatikan bahwa Dual Currency Deposit bukan merupakan
deposito berjangka biasa dan tidak dijamin oleh Bank Indonesia, Lembaga
Penjaminan Simpanan (LPS) atau instansi pemerintah manapun. Oleh karena itu
keamanan dana yang diinvestasikan sangat kurang terjamin dan beresiko besar
bagi nasabah mengalami kerugian. Dikarenakan investasi dalam mata uang asing
selalu bergantung dari naik turunnya pertukaran nilai mata uang yang dapat
memberikan keuntungan ataupun kerugian. Oleh karena itu nasabah dapat
mengalami kerugian pada saat ia mengkonversikan mata uang asing kembali ke
dalam mata uang asal negara nasabah ketika mata uang negara asal melemah
terhadap mata uang asing seperti yang terjadi pada tahun ini di indonesia dimana
nilai tukar rupiah menurun terhadap dollar dan mata uang asing lainnya. Oleh
karena itu sekarang masyarakat dituntut untuk lebih bijak dalam
menginvestasikan dana yang dimilikinya dengan mempertimbangkan berbagai
macam aspek dan kondisi sebelum mereka menyimpan dananya di bank dan
jangan mudah tergiur dengan mendapat keuntungan yang besar dalam waktu
singkat karena resiko kerugian juga menjadi besar serta menyimpan atau
menginvestasikan dananya di instansi bank yang telah dilindungi oleh pemerintah
dari dampak spekulasi-spekulasi yang merugikan.