SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
BAB 5


SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA
NETWORK


TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Memahami Format IP Addressing versi 4 beserta pembagian kelasnya.
2. Memahami Subnetting Classfull & Classless secara CIDR / VLSM.
3. Dapat mengkonfigurasi IP pada jaringan Local Area Network.


PENDAHULUAN


Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host harus mempunyai IP
(Internet Protocol) address. Pada praktikum ini, IP yang digunakan adalah IPv4 yang memiliki
panjang 32 bit (4 byte).


IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network address dan node/host
address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas D digunakan untuk multicasting,
sedangkan kelas E untuk riset.
Gambar Contoh Penggunaan IP Address




Berikut adalah alokasi bit untuk alamat IPv4 :
Kelas A :




Kelas B :




Kelas C :
Berikut adalah IP Address Range untuk masing-masing kelas :




Subnetting :


Mengapa dilakukan subnetting ?
   1. Untuk mengurangi lalu lintas jaringan (mengurangi broadcast storm/ memperkecil
       broadcast domain)
   2. Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan
   3. Pengelolaan yang disederhanakan (memudahkan pengelolaan, mengidentifikasikan
       permasalahan)
   4. Penghematan alamat IP


Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP danme-
eserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya adalah
emakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak jumkah subnet, semakin sedikit
umlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host bit.


Contoh Subneting
Misalkan tersedia network address 192.168.1.0 / 24 → “ berarti kelas C ”. (Lihat tabel di atas)
Misal kita membutuhkan 6 kelompok jaringan/network, maka yang kita lakukan adalah membagi
alamat tersebut menjadi 6 subnet. Maka rumus yang digunakan adalah 2^n >= jumlah subnet.
Variabel n menunjukkan jumlah bit yang dipinjam dari bit-bit host untuk dijadikan bit subnet.


Perhitungan:
2^n >= 6 => 2^3 >= 6 ,sehingga n = 3


Perhitungan dengan metode binary :


- subnet mask default (dlm biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
- tambahkan 3 bit 1 di ruas paling belakang :
11111111.11111111.11111111.11100000
- konversi subnet tsb ke desimal : 255.255.255. 224
(Berarti subnet mask addressnya adalah 255.255.255.224 untuk mendapatkan 6 subnet)


Sekarang untuk mengetahui jumlah IP yang dapat dipakai untuk tiap host di tiapsubnet, lakukan
operasi berikut :


256     jumlah rentang dari 0 – 255
224 - nilai ruas terakhir dari subnet yang baru
32     digunakan sebagai range buat subnetnya


Hasil 32 menunjukkan IP yang dapat dipakai untuk tiap subnet mask yang baru. Berikut ini
adalah daftar semua subnet untuk subnet mask class C 255.255.255 224 :


Subnet ke 0 : 192.168.1.0 – 192.168. 1. 31
Subnet ke 1 : 192.168.1.32 - 192.168.1. 63
Subnet ke 2 : 192.168.1.64 - 192.168.1. 95
Subnet ke 3 : 192.168.1.96 - 192.168.1.127
……………….
Subnet ke 7 : 192.168.1.224 – 192.168.1.255
Contoh menghitung broadcast address
Coba hitung broadcast address dan network address untuk IP 192.168.1.4 /29
Jawab                 : /29 berarti netmask = 255.255.255.248
IP Adress             : 192.168.1.4 11000000.10101000.00000001.00000100
netmask               : 255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.11111000
Network Addr          : 192.168.1.0 11000000.10101000.00000001.00000000
(AND)
Broadcast Addr        : 192.168.1.7 11000000.10101000.00000001.00000111
(invers)


CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)


Perhitungan subnetting pada CIDR merupakan perhitungan lanjutan mengenai IP Addressing
dengan menggunakan metode VLSM ( Variable Length Subnet Mask ), namun sebelum
membahas VLSM perlu direview terlebih dahulu subnetting menggunakan CIDR.


Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep perhitungan IP Address yang
dinamakan supernetting atau classless inter domain routing (CIDR), metode ini menggunakan
notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini
menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan
notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan
lebih efektif. Menggunakan metode CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang
tidak berkelas sesukanya tergantung dari kebutuhan pemakai.


Sebelum kita melakukan perhitungan IP address menggunakan metode CIDR berikut ini adalah
nilai subnet yang dapat dihitung dan digunakan :


                      Subnet Mask      CIDR       Subnet Mask         CIDR
                     255.128.0.0      /9        255.255.240.0        /20
                     255.192.0.0      /10       255.255.248.0        /21
                     255.224.0.0      /11       255.255.252.0        /22
255.240.0.0      /12      255.255.254.0         /23
                     255.248.0.0      /13      255.255.255.0         /24
                     255.252.0.0      /14      255.255.255.128       /25
                     255.254.0.0      /15      255.255.255.192       /26
                     255.255.0.0      /16      255.255.255.224       /27
                     255.255.128.     /17      255.255.255.240       /28
                     0
                     255.255.192.     /18      255.255.255.248       /29
                     0
                     255.255.224.     /19      255.255.255.252       /30
                     0



Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask dimana :


       - untuk IP Address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat terakhir
       karena pada IP Address kelas C subnet mask default-nya adalah 255.255.255.0


       - untuk IP Address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 2 oktat terakhir
       karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya adalah 255.255.0.0
       - untuk IP Address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3 oktat terakhir
       karena IP Address kelas A subnet mask default-nya adalah 255.0.0.0


VLSM ( Variable Length Subnet Mask )


Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan
memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR
dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar
disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya
dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata
lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun
tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan
internet hanya mengenal IP Address berkelas.
Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP
Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address
tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas,
biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang
terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP
Public).


Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi
kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan ;
routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix
untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan
bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2), semua perangkat router yang digunakan dalam
jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet
informasi. Tahapan perihitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung
menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh :


130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20


Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan
        subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
        - Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita
        gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi
        sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
        Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
        Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24, dst..sampai ke 16


        - Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0
        kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network
        ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32


        - sehingga didapat :
        Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
        Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
        Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
        Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
        Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
        Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27, dst


IPv6 Addresses (TAMBAHAN)


IPv6 adalah format IP dengan panjang 128 bit dan umumnya ditulis sebagai 8 bilangan 16 bit
hexadecimal.Memiliki jumlah alamat IP = 2128 (sekitar 3.4x 1038). Bandingkan dengan IPv4
dengan format hanya 32 bit yang berarti memiliki jumlah IP = 232 (sekitar 4.3x109). Format
penulisannya adalah dengan hexadecimal yang masing-masing 16 bit dengan dipisahkan dengan
tanda titik dua (:) Representasi alamat pada IPv6 ada beberapa macam


- Model x: x: x: x: x: x: x: x
X adalah nilai berupa hexadecimal 16 bit dari porsi alamat. Karena terdapat 8 buah ‘x’,
jumlah total = 816 = 128 bit.
Contohnya : FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210


-Jika format pengalamatan IP mengandung kumpulan group 16 bit bernilai ‘0’, maka
direpresentasikan dengan “::”.
Contohnya : 3FFE:0:0:0:0:0:FE56:3210 dapat direpresentasikan menjadi 3FFE::FE56:3210


-Model x: x: x: x: x: d: d: d
d adalah alamat IPv4 32 bit. Contohnya : 0:0:0:0:FFFF:13.1.68.3
direpresentasikan menjadi ::FFFF:13.1.68.3
Tugas Tambahan


   1. Untuk mengelola manajemen pembagian kerja yang baik sebuah perusahaan akan
       melakukan pembagian area kerja berdasarkan divisi atau unit kerja yang spesifik dengan
       mengalokasikan sejumlah perangkat komputer (host) sesuai kebutuhan. Sebagai contoh:
       Perusahaan “Kreatip Corp” membagi perusahaannya ke dalam 5 divisi dengan distribusi
       alokasi kebutuhan hostnya masing-masing
       Network 1 :
       Network 2 :
       Network 3:
       Network 4 :
       Network 5:
       Dengan Metode VLSM tentukan Network Address, First Usable Address, Last Usable
       Address, dan Broadcast Address, jika diberikan IP License ………………..


   2. Berdasarkan gambar Topologi Jaringan berikut ini, tentukan pembagian subnetwork
       dengan metode VLSM, default gateway, dan host pada masingmasing bagian.


Tugas Pendahuluan
   1. Jelaskan ip addressing version 4 dan pembagian kelasnya ! berikan contoh beserta
       perinciannya.
   2. Jelaskan mengenai IP Public & IP Private, serta metode NAT !
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Broadcast Domain dan Default Gateway, serta berikan
        berikan penjelasan jika muncul “ Destination unreachable & Request Time Out pada
        proses Ping !
   4. Jelaskan mengenai IP Subnetting Classfull & Classless menggunakan CIDR & VLSM !
   5. Dengan metode CIDR, berikan perincian subnetwork jika diberikan IP Network
        200.200.200.0/24 dan dibutuhkan 8 subnetwork, tentukan pula network, first, last, dan
        broadcast address pada masing-masing subnetwork, serta gambarkan perhitungannya !
   6. Dengan metode VLSM, jika dibutuhkan pembagian jaringan untuk 4 divisi dengan
        masing-masing :
        Network A       : 30 host
        Network B       : 60 host
        Network C       : 6 host
        Network D       : 2 host
        Jika diberikan IP License nya : 192.168.1.0/24 tentukan pembagian IP Address pada
        masing-masing network beserta Network Address, First UsableAddress, Last Usable
        Address, & Broadcast Address.




Tugas


   1.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

RPP - Administrasi Infrastruktur Jaringan | Kelas XI
RPP - Administrasi Infrastruktur Jaringan | Kelas XIRPP - Administrasi Infrastruktur Jaringan | Kelas XI
RPP - Administrasi Infrastruktur Jaringan | Kelas XIWalid Umar
 
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkombalahong
 
Latihan Soal Nubneting Jaringan Komputer
Latihan Soal Nubneting Jaringan KomputerLatihan Soal Nubneting Jaringan Komputer
Latihan Soal Nubneting Jaringan KomputerSimon Patabang
 
IP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxIP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxDediTriLaksono1
 
Laporan kerja praktek jaringankomputer
Laporan kerja praktek jaringankomputerLaporan kerja praktek jaringankomputer
Laporan kerja praktek jaringankomputerElytua Napitupulu
 
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Riyo D'lasphaga
 
Pengantar Administrasi Infrastruktur Jaringan kelas 12.pptx
Pengantar Administrasi Infrastruktur Jaringan kelas 12.pptxPengantar Administrasi Infrastruktur Jaringan kelas 12.pptx
Pengantar Administrasi Infrastruktur Jaringan kelas 12.pptxZulmiArifah2
 
Modul cisco-packet-tracer
Modul cisco-packet-tracerModul cisco-packet-tracer
Modul cisco-packet-tracerdedipj89
 
Laporan Mikrotik
Laporan MikrotikLaporan Mikrotik
Laporan Mikrotikguest843b00
 
Blok Situs di Mikrotik Menggunakan Layer 7 Protokol
Blok Situs di Mikrotik Menggunakan Layer 7 ProtokolBlok Situs di Mikrotik Menggunakan Layer 7 Protokol
Blok Situs di Mikrotik Menggunakan Layer 7 ProtokolDinaRosdianaFauziah
 
RPP PPG TKJ (PENERAPAN PJBL & PBL) - ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN (WAL...
RPP PPG TKJ (PENERAPAN PJBL & PBL) - ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN (WAL...RPP PPG TKJ (PENERAPAN PJBL & PBL) - ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN (WAL...
RPP PPG TKJ (PENERAPAN PJBL & PBL) - ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN (WAL...Walid Umar
 
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3I Putu Hariyadi
 
Jenis jenis jaringan komputer
Jenis jenis jaringan komputerJenis jenis jaringan komputer
Jenis jenis jaringan komputerKarina Silvia
 
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptxMATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptxrosminailham02
 
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer - Laporan Praktikum 1 Teknik Pengkabelan
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer - Laporan Praktikum 1 Teknik PengkabelanKomunikasi Data dan Jaringan Komputer - Laporan Praktikum 1 Teknik Pengkabelan
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer - Laporan Praktikum 1 Teknik PengkabelanDiah Arindia Putri
 

La actualidad más candente (20)

Laporan praktikum jarkom_2
Laporan praktikum jarkom_2Laporan praktikum jarkom_2
Laporan praktikum jarkom_2
 
RPP - Administrasi Infrastruktur Jaringan | Kelas XI
RPP - Administrasi Infrastruktur Jaringan | Kelas XIRPP - Administrasi Infrastruktur Jaringan | Kelas XI
RPP - Administrasi Infrastruktur Jaringan | Kelas XI
 
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
 
Latihan Soal Nubneting Jaringan Komputer
Latihan Soal Nubneting Jaringan KomputerLatihan Soal Nubneting Jaringan Komputer
Latihan Soal Nubneting Jaringan Komputer
 
IP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxIP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptx
 
Laporan kerja praktek jaringankomputer
Laporan kerja praktek jaringankomputerLaporan kerja praktek jaringankomputer
Laporan kerja praktek jaringankomputer
 
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
 
Pengantar Administrasi Infrastruktur Jaringan kelas 12.pptx
Pengantar Administrasi Infrastruktur Jaringan kelas 12.pptxPengantar Administrasi Infrastruktur Jaringan kelas 12.pptx
Pengantar Administrasi Infrastruktur Jaringan kelas 12.pptx
 
Subnetting IPv4 dan IPv6
Subnetting IPv4 dan IPv6Subnetting IPv4 dan IPv6
Subnetting IPv4 dan IPv6
 
Modul cisco-packet-tracer
Modul cisco-packet-tracerModul cisco-packet-tracer
Modul cisco-packet-tracer
 
Laporan 5 routing static
Laporan 5 routing staticLaporan 5 routing static
Laporan 5 routing static
 
Laporan Mikrotik
Laporan MikrotikLaporan Mikrotik
Laporan Mikrotik
 
Blok Situs di Mikrotik Menggunakan Layer 7 Protokol
Blok Situs di Mikrotik Menggunakan Layer 7 ProtokolBlok Situs di Mikrotik Menggunakan Layer 7 Protokol
Blok Situs di Mikrotik Menggunakan Layer 7 Protokol
 
[PBO] Pertemuan 5 - Inheritance
[PBO] Pertemuan 5 - Inheritance[PBO] Pertemuan 5 - Inheritance
[PBO] Pertemuan 5 - Inheritance
 
RPP PPG TKJ (PENERAPAN PJBL & PBL) - ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN (WAL...
RPP PPG TKJ (PENERAPAN PJBL & PBL) - ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN (WAL...RPP PPG TKJ (PENERAPAN PJBL & PBL) - ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN (WAL...
RPP PPG TKJ (PENERAPAN PJBL & PBL) - ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN (WAL...
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3
Membangun Server Virtualisasi dengan Proxmox Virtual Environment (PVE) 5.3
 
Jenis jenis jaringan komputer
Jenis jenis jaringan komputerJenis jenis jaringan komputer
Jenis jenis jaringan komputer
 
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptxMATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
MATERI JARINGAN NIRKABEL TKJ.pptx
 
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer - Laporan Praktikum 1 Teknik Pengkabelan
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer - Laporan Praktikum 1 Teknik PengkabelanKomunikasi Data dan Jaringan Komputer - Laporan Praktikum 1 Teknik Pengkabelan
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer - Laporan Praktikum 1 Teknik Pengkabelan
 

Destacado

17 Incredibly simple ways to create an awesome Interview Experience
17 Incredibly simple ways to create an awesome Interview Experience17 Incredibly simple ways to create an awesome Interview Experience
17 Incredibly simple ways to create an awesome Interview Experiencemanishwisestep
 
Turn your website into a Talent Magnet
Turn your website into a Talent MagnetTurn your website into a Talent Magnet
Turn your website into a Talent Magnetmanishwisestep
 
Ecomm101- How I learned to make money doing what I love.
Ecomm101- How I learned to make money doing what I love.Ecomm101- How I learned to make money doing what I love.
Ecomm101- How I learned to make money doing what I love.Jordan Childs
 
Top 10 Reasons Why A Student In Class I - V Should Join Meritnation
Top 10 Reasons Why A Student In Class I - V Should Join MeritnationTop 10 Reasons Why A Student In Class I - V Should Join Meritnation
Top 10 Reasons Why A Student In Class I - V Should Join MeritnationMeritnation.com
 
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์ บี
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์  บีหน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์  บี
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์ บีPheeranan Thetkham
 
The eurozone is working just fine…... as far as Germany is concerned
The eurozone is working just fine…...   as far as Germany is concernedThe eurozone is working just fine…...   as far as Germany is concerned
The eurozone is working just fine…... as far as Germany is concernedYannick Naud
 
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตบี
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตบีความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตบี
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตบีPheeranan Thetkham
 
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์ โรจ
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์  โรจหน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์  โรจ
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์ โรจPheeranan Thetkham
 
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ย
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ยความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ย
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ยPheeranan Thetkham
 
Street Games USA Rules Book
Street Games USA Rules BookStreet Games USA Rules Book
Street Games USA Rules Bookstreetgamesusa
 
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ย
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ยความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ย
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ยPheeranan Thetkham
 
기업의 정보보호(영업비밀, 개인정보보호) 체계 구축을 위한 세미나
기업의 정보보호(영업비밀, 개인정보보호) 체계 구축을 위한 세미나기업의 정보보호(영업비밀, 개인정보보호) 체계 구축을 위한 세미나
기업의 정보보호(영업비밀, 개인정보보호) 체계 구축을 위한 세미나TEK & LAW, LLP
 
Community protocol
Community protocolCommunity protocol
Community protocolAhmed Ali
 
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์..แมว
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์..แมวหน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์..แมว
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์..แมวPheeranan Thetkham
 
Orientació professional
Orientació professional   Orientació professional
Orientació professional rsalip
 
Happy Mothers Day
Happy  Mothers  DayHappy  Mothers  Day
Happy Mothers Daymcbs101
 
Using Twitter to Develop Worldwide Professional Learning Networks
Using Twitter to Develop Worldwide Professional Learning NetworksUsing Twitter to Develop Worldwide Professional Learning Networks
Using Twitter to Develop Worldwide Professional Learning NetworksKenneth McKee
 
Iuavcamp social-network
Iuavcamp social-networkIuavcamp social-network
Iuavcamp social-networkRiccardo Bona
 

Destacado (20)

17 Incredibly simple ways to create an awesome Interview Experience
17 Incredibly simple ways to create an awesome Interview Experience17 Incredibly simple ways to create an awesome Interview Experience
17 Incredibly simple ways to create an awesome Interview Experience
 
Turn your website into a Talent Magnet
Turn your website into a Talent MagnetTurn your website into a Talent Magnet
Turn your website into a Talent Magnet
 
Ecomm101- How I learned to make money doing what I love.
Ecomm101- How I learned to make money doing what I love.Ecomm101- How I learned to make money doing what I love.
Ecomm101- How I learned to make money doing what I love.
 
Top 10 Reasons Why A Student In Class I - V Should Join Meritnation
Top 10 Reasons Why A Student In Class I - V Should Join MeritnationTop 10 Reasons Why A Student In Class I - V Should Join Meritnation
Top 10 Reasons Why A Student In Class I - V Should Join Meritnation
 
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์ บี
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์  บีหน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์  บี
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์ บี
 
The eurozone is working just fine…... as far as Germany is concerned
The eurozone is working just fine…...   as far as Germany is concernedThe eurozone is working just fine…...   as far as Germany is concerned
The eurozone is working just fine…... as far as Germany is concerned
 
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตบี
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตบีความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตบี
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตบี
 
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์ โรจ
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์  โรจหน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์  โรจ
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์ โรจ
 
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ย
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ยความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ย
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ย
 
antixidant coffee
antixidant coffeeantixidant coffee
antixidant coffee
 
Street Games USA Rules Book
Street Games USA Rules BookStreet Games USA Rules Book
Street Games USA Rules Book
 
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ย
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ยความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ย
ความรู้เกี่ยวกับอินเทอร์เน็ตดุ่ย
 
기업의 정보보호(영업비밀, 개인정보보호) 체계 구축을 위한 세미나
기업의 정보보호(영업비밀, 개인정보보호) 체계 구축을 위한 세미나기업의 정보보호(영업비밀, 개인정보보호) 체계 구축을 위한 세미나
기업의 정보보호(영업비밀, 개인정보보호) 체계 구축을 위한 세미나
 
Community protocol
Community protocolCommunity protocol
Community protocol
 
E coli
E coliE coli
E coli
 
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์..แมว
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์..แมวหน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์..แมว
หน่วยประมวลผลของเครื่องคอมพิวเตอร์..แมว
 
Orientació professional
Orientació professional   Orientació professional
Orientació professional
 
Happy Mothers Day
Happy  Mothers  DayHappy  Mothers  Day
Happy Mothers Day
 
Using Twitter to Develop Worldwide Professional Learning Networks
Using Twitter to Develop Worldwide Professional Learning NetworksUsing Twitter to Develop Worldwide Professional Learning Networks
Using Twitter to Develop Worldwide Professional Learning Networks
 
Iuavcamp social-network
Iuavcamp social-networkIuavcamp social-network
Iuavcamp social-network
 

Similar a subnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN

Similar a subnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN (20)

Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Jaringan Komputer dan Internet 8
Jaringan Komputer dan Internet 8Jaringan Komputer dan Internet 8
Jaringan Komputer dan Internet 8
 
Sunetting IPv4 dan IPv6
Sunetting IPv4 dan IPv6Sunetting IPv4 dan IPv6
Sunetting IPv4 dan IPv6
 
Jaringan Komputer dan Internet 6
Jaringan Komputer dan Internet 6Jaringan Komputer dan Internet 6
Jaringan Komputer dan Internet 6
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Konsep Subnetting - Jaringan Komputer
Konsep Subnetting - Jaringan KomputerKonsep Subnetting - Jaringan Komputer
Konsep Subnetting - Jaringan Komputer
 
Penghitungan subnetting
Penghitungan subnettingPenghitungan subnetting
Penghitungan subnetting
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5
 
Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5
 
Sesi Pertemuan IP Subnet .ppt
Sesi Pertemuan IP Subnet .pptSesi Pertemuan IP Subnet .ppt
Sesi Pertemuan IP Subnet .ppt
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3
 
Konsep subnetting
Konsep subnettingKonsep subnetting
Konsep subnetting
 
VLSM DAN KLASIFIKASI IP
VLSM DAN KLASIFIKASI IPVLSM DAN KLASIFIKASI IP
VLSM DAN KLASIFIKASI IP
 
Pertemuan 12 subnetting cara cepat
Pertemuan 12   subnetting cara cepatPertemuan 12   subnetting cara cepat
Pertemuan 12 subnetting cara cepat
 
IP Address
IP AddressIP Address
IP Address
 
M09-jarKomp-1_.pdf
M09-jarKomp-1_.pdfM09-jarKomp-1_.pdf
M09-jarKomp-1_.pdf
 
VLSM (Variable Length Subnet Mask) .ppt
VLSM (Variable Length Subnet Mask)  .pptVLSM (Variable Length Subnet Mask)  .ppt
VLSM (Variable Length Subnet Mask) .ppt
 
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.pptJarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
 
Subnetting Cara Cepat.ppt
Subnetting Cara Cepat.pptSubnetting Cara Cepat.ppt
Subnetting Cara Cepat.ppt
 

Último

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 

Último (20)

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 

subnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN

  • 1. BAB 5 SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA NETWORK TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami Format IP Addressing versi 4 beserta pembagian kelasnya. 2. Memahami Subnetting Classfull & Classless secara CIDR / VLSM. 3. Dapat mengkonfigurasi IP pada jaringan Local Area Network. PENDAHULUAN Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host harus mempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini, IP yang digunakan adalah IPv4 yang memiliki panjang 32 bit (4 byte). IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network address dan node/host address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas D digunakan untuk multicasting, sedangkan kelas E untuk riset.
  • 2. Gambar Contoh Penggunaan IP Address Berikut adalah alokasi bit untuk alamat IPv4 : Kelas A : Kelas B : Kelas C :
  • 3. Berikut adalah IP Address Range untuk masing-masing kelas : Subnetting : Mengapa dilakukan subnetting ? 1. Untuk mengurangi lalu lintas jaringan (mengurangi broadcast storm/ memperkecil broadcast domain) 2. Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan 3. Pengelolaan yang disederhanakan (memudahkan pengelolaan, mengidentifikasikan permasalahan) 4. Penghematan alamat IP Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP danme- eserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya adalah emakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak jumkah subnet, semakin sedikit umlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host bit. Contoh Subneting
  • 4. Misalkan tersedia network address 192.168.1.0 / 24 → “ berarti kelas C ”. (Lihat tabel di atas) Misal kita membutuhkan 6 kelompok jaringan/network, maka yang kita lakukan adalah membagi alamat tersebut menjadi 6 subnet. Maka rumus yang digunakan adalah 2^n >= jumlah subnet. Variabel n menunjukkan jumlah bit yang dipinjam dari bit-bit host untuk dijadikan bit subnet. Perhitungan: 2^n >= 6 => 2^3 >= 6 ,sehingga n = 3 Perhitungan dengan metode binary : - subnet mask default (dlm biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000 - tambahkan 3 bit 1 di ruas paling belakang : 11111111.11111111.11111111.11100000 - konversi subnet tsb ke desimal : 255.255.255. 224 (Berarti subnet mask addressnya adalah 255.255.255.224 untuk mendapatkan 6 subnet) Sekarang untuk mengetahui jumlah IP yang dapat dipakai untuk tiap host di tiapsubnet, lakukan operasi berikut : 256 jumlah rentang dari 0 – 255 224 - nilai ruas terakhir dari subnet yang baru 32 digunakan sebagai range buat subnetnya Hasil 32 menunjukkan IP yang dapat dipakai untuk tiap subnet mask yang baru. Berikut ini adalah daftar semua subnet untuk subnet mask class C 255.255.255 224 : Subnet ke 0 : 192.168.1.0 – 192.168. 1. 31 Subnet ke 1 : 192.168.1.32 - 192.168.1. 63 Subnet ke 2 : 192.168.1.64 - 192.168.1. 95 Subnet ke 3 : 192.168.1.96 - 192.168.1.127 ……………….
  • 5. Subnet ke 7 : 192.168.1.224 – 192.168.1.255 Contoh menghitung broadcast address Coba hitung broadcast address dan network address untuk IP 192.168.1.4 /29 Jawab : /29 berarti netmask = 255.255.255.248 IP Adress : 192.168.1.4 11000000.10101000.00000001.00000100 netmask : 255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.11111000 Network Addr : 192.168.1.0 11000000.10101000.00000001.00000000 (AND) Broadcast Addr : 192.168.1.7 11000000.10101000.00000001.00000111 (invers) CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing) Perhitungan subnetting pada CIDR merupakan perhitungan lanjutan mengenai IP Addressing dengan menggunakan metode VLSM ( Variable Length Subnet Mask ), namun sebelum membahas VLSM perlu direview terlebih dahulu subnetting menggunakan CIDR. Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep perhitungan IP Address yang dinamakan supernetting atau classless inter domain routing (CIDR), metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif. Menggunakan metode CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung dari kebutuhan pemakai. Sebelum kita melakukan perhitungan IP address menggunakan metode CIDR berikut ini adalah nilai subnet yang dapat dihitung dan digunakan : Subnet Mask CIDR Subnet Mask CIDR 255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20 255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21 255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
  • 6. 255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23 255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24 255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25 255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26 255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27 255.255.128. /17 255.255.255.240 /28 0 255.255.192. /18 255.255.255.248 /29 0 255.255.224. /19 255.255.255.252 /30 0 Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask dimana : - untuk IP Address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat terakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask default-nya adalah 255.255.255.0 - untuk IP Address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya adalah 255.255.0.0 - untuk IP Address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3 oktat terakhir karena IP Address kelas A subnet mask default-nya adalah 255.0.0.0 VLSM ( Variable Length Subnet Mask ) Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.
  • 7. Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public). Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan ; routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2), semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi. Tahapan perihitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh : 130.20.0.0/20 Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat 11111111.11111111.11110000.00000000 = /20 Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16 Maka blok tiap subnetnya adalah : Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20 Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20 Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20 Dst … sampai dengan Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20 Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
  • 8. - Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16 - Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu : Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24 Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24, dst..sampai ke 16 - Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 - sehingga didapat : Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27 Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27 Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27 Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27 Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27 Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27, dst IPv6 Addresses (TAMBAHAN) IPv6 adalah format IP dengan panjang 128 bit dan umumnya ditulis sebagai 8 bilangan 16 bit hexadecimal.Memiliki jumlah alamat IP = 2128 (sekitar 3.4x 1038). Bandingkan dengan IPv4 dengan format hanya 32 bit yang berarti memiliki jumlah IP = 232 (sekitar 4.3x109). Format penulisannya adalah dengan hexadecimal yang masing-masing 16 bit dengan dipisahkan dengan tanda titik dua (:) Representasi alamat pada IPv6 ada beberapa macam - Model x: x: x: x: x: x: x: x X adalah nilai berupa hexadecimal 16 bit dari porsi alamat. Karena terdapat 8 buah ‘x’, jumlah total = 816 = 128 bit.
  • 9. Contohnya : FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210 -Jika format pengalamatan IP mengandung kumpulan group 16 bit bernilai ‘0’, maka direpresentasikan dengan “::”. Contohnya : 3FFE:0:0:0:0:0:FE56:3210 dapat direpresentasikan menjadi 3FFE::FE56:3210 -Model x: x: x: x: x: d: d: d d adalah alamat IPv4 32 bit. Contohnya : 0:0:0:0:FFFF:13.1.68.3 direpresentasikan menjadi ::FFFF:13.1.68.3 Tugas Tambahan 1. Untuk mengelola manajemen pembagian kerja yang baik sebuah perusahaan akan melakukan pembagian area kerja berdasarkan divisi atau unit kerja yang spesifik dengan mengalokasikan sejumlah perangkat komputer (host) sesuai kebutuhan. Sebagai contoh: Perusahaan “Kreatip Corp” membagi perusahaannya ke dalam 5 divisi dengan distribusi alokasi kebutuhan hostnya masing-masing Network 1 : Network 2 : Network 3: Network 4 : Network 5: Dengan Metode VLSM tentukan Network Address, First Usable Address, Last Usable Address, dan Broadcast Address, jika diberikan IP License ……………….. 2. Berdasarkan gambar Topologi Jaringan berikut ini, tentukan pembagian subnetwork dengan metode VLSM, default gateway, dan host pada masingmasing bagian. Tugas Pendahuluan 1. Jelaskan ip addressing version 4 dan pembagian kelasnya ! berikan contoh beserta perinciannya. 2. Jelaskan mengenai IP Public & IP Private, serta metode NAT !
  • 10. 3. Jelaskan yang dimaksud dengan Broadcast Domain dan Default Gateway, serta berikan berikan penjelasan jika muncul “ Destination unreachable & Request Time Out pada proses Ping ! 4. Jelaskan mengenai IP Subnetting Classfull & Classless menggunakan CIDR & VLSM ! 5. Dengan metode CIDR, berikan perincian subnetwork jika diberikan IP Network 200.200.200.0/24 dan dibutuhkan 8 subnetwork, tentukan pula network, first, last, dan broadcast address pada masing-masing subnetwork, serta gambarkan perhitungannya ! 6. Dengan metode VLSM, jika dibutuhkan pembagian jaringan untuk 4 divisi dengan masing-masing : Network A : 30 host Network B : 60 host Network C : 6 host Network D : 2 host Jika diberikan IP License nya : 192.168.1.0/24 tentukan pembagian IP Address pada masing-masing network beserta Network Address, First UsableAddress, Last Usable Address, & Broadcast Address. Tugas 1.