1. 1. Analisis kasus mengenai kondensator berikut :
a. Mengapa pada saat kapasitas kondensator terlalu besar platina (+) yang
cepat kropos?
b. Mengapa pada saat kondensator bocor platina (-) yang cepat kropos?
Jawaban :
Pertama yang harus dipahami adalah apabila kapasitas kondensator itu terlalu
besar adalah artinya kondesator tersebut dapat menyimpan arus secara sementara
dengan lebih baik, yang dapat diartikan bahwa arus yang dialirkan ke platina (+)
semakin dibatasi (Sedikit). Sedangkan yang dimaksud dengan kondensator bocor
artinya adalah kondensator tersebut tidak dapat menyimpan arus secara sementara
yang artinya arus langsung dialirkan ke platina (+) secara keseluruhan.
a. Platina (+) cepat kropos karena arus yang mengalir ke platina (+) lebih
sedikit sehingga arus cenderung lebih banyak yang di platina (-). Analisis
sementara adalah karena beda potensial yang terjadi di arus (+) dan arus (-
) lebih besar di arus (-) sehingga terjadi endapan logam di platina (-) yang
apabila terjadi kontak secara terus menerus menyebabkan platina (+)
akhirnya menjadi kropos.
b. Platina (-) cepat kropos karena arus yang mengalir ke platina (+) tidak ada
yang membatasi sehingga arus yang mengalir di platina (+) lebih banyak
sehingga beda potensial lebih besar di arus (+) yang menyebabkan
endapan logam di platina (+). Apabila terjadi kontak secara terus menerus
maka akan menyebabkan platina (-) menjadi kropos.
2. Analisis kasus mengenai dampak gap platina berikut :
Gap platina sesuai standar pabrik 0,4 mm. Ukuran celah tersebut merupakan
celah platina yang dapat menghasilkan tegangan sekunder maksimal. Artinya
apabila celah platina lebih besar/kecil maka berpengaruh pada besarnya
tegangan sekunder.
a. Terhadap ignition timing
b. Terhadap besarnya tegangan sekunder ignition coil
2. Apabila celah platina pas (Sesuai standar pabrik = 0,4) maka tegangan
sekunder yang dihasilkan maksimal. Namun jika celah platina terlalu
kecil/besar maka tegangan sekunder yang dihasilkan menjadi tidak
maksimal.
c. Terhadap jumlah putaran mesin
d. Terhadap daya mesin
Gap platina yang sesuai akan menghasilkan tegangan sekunder yang
maksimal yang artinya percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi juga
maksimal yang berdampak pada maksimalnya proses pembakaran
sehingga daya mesin yang dihasilkan juga maksimal. Namun, jika gap
platina tidak sesuai (terlalu besar/kecil) maka tegangan sekunder yang
dihasilkan juga tidak maksimal sehingga percikan bunga api juga tidak
maksimal sehingga proses pembakaran juga tidak maksimal yang
berdampak pada daya mesin yang tidak maksimal.
e. Terhadap besar sudut dwell
Gap platina besar maka sudut dwell kecil.
Maksudnya adalah apabila gap platina itu besar artinya waktu untuk
platina menutup lebih lama (platina dalam keadaaan tertutup
sebentar/membuka lebih cepat).
Gap platina kecil maka sudut dwell besar.
Maksudnya adalah apabila gap platina itu kecil artinya waktu untuk platina
menutup lebih cepat (platina dalam keadaan tertutup lebih lama/membuka
lebih lambat)
f. Terhadap emisi gas buang
Percikan bunga api dari busi dapat maksimal apabila tegangan sekunder
yang dihasilkan oleh ignition coil besar akibat pengaruh dari gap platina
yang pas. Namun, apabila gap platina tidak sesuai (lebih besar/kecil) maka
percikan bunga api tidak maksimal sehingga pembakaran menjadi tidak
sempurna sehingga emisi gas buang menjadi kurang baik.
g. Terhadap konsumsi bahan bakar
3. Apabila gap platina sudah sesuai maka percikan bunga api yang dihasilkan
juga maksimal yang berdampak pada pembakaran yang sempurna
sehingga daya mesin yang diperlukan sudah sesuai kebutuhan. Namun,
apabila gap platina tidak sesuai maka pembakaran yang dihasilkan tidak
sempurna sehingga daya mesin juga tidak maksimal sehingga belum dapat
memenuhi kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka harus
menambah konsumsi bahan bakar.