Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Skripsi
1. Partisipasi Masyarakat Pada Musyawarah
Perencanaan Pembangunan
Studi Kasus Musrenbang Desa Kemamang Kecamatan Balen
Kabupaten Bojonegoro
Chindana pratika
104674217
S1 Ilmu Administrasi Negara
Universitas Negeri Surabaya
Tahun 2014
2. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Lahirnya era reformasi telah melahirkan berbagai kebijakan untuk mengatur penyelenggaraan
otonomi daerah, perubahan tersebut juga berdampak pada aspek perencanaan pembangunan, yang
lebih terdesentralisasi yang dikembangkan agar dapat meningkatkan derajat kesejahteraan
masyarakat secara berkeadilan. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralistik menuju
desentralistik diharapkan dapat meningkatkan peran serta maupun partisipasi masyarakat dalam
kegiatan pembangunan, Salah satu proses perencanaan pembangunan adalah Musrenbang.
Musrenbang merupakan salah satu wahana perencanaan partisipatif yang melibatkan seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat desa/kelurahan untuk mengenali masalah, potensi,
kebutuhan, tantangan eksternal dan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Musrenbang
desa sebagai forum publik dalam rangka dialog dan pembahasan kegiatan perencanaan program
yang diselenggarakan oleh pemerintah desa/kelurahan bekerjasama dengan warga dan para
pemangku kepentingan lain. Latar belakang diatas menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat
dalam Musrenbang desa. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
“Partisipasi Masyarakat Pada Musrenbang (Studi Kasus Pada Musrenbang Jalan Desa
Kemamang Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro)”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana partisipasi masyarakat pada Musrenbang Desa Kemamang.
3. C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Partisipasi masyarat pada Musrenbang di Desa Kemamang Kecamatan Balen
Kabupaten Bojonegoro.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis
Melalui penelitian ini diharapkan akan mempunyai implikasi teoritis bagi ilmu administrasi negara
khususnya studi tentang Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (MUSRENBANG-Des).
Manfaat praktis
Bagi Desa Kemamang, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan praktis dalam
memberikan masukan bagi desa Kemamang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Bagi Mahasiswa, melalui Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman, tambahan wawasan
dan pengetahuan mahasiswa tentang praktek partisipasi masyarakat di desa pada era otonomi
daerah.
Bagi Universitas Negeri Surabaya, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
berupa hasil atau laporan penelitian. Laporan penelitian tersebut dapat digunakan sebagai referensi
atau literatur untuk penelitian selanjutnya yang serupa.
4. Kajian teori
A. Pengertian Partisipasi Masyarakat
Begitu juga dengan Cohen dan Uphoff (1977) dalam Lokita (2011:5) yang mendefinisikan
partisipasi adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan tentang apa
yang akan dilakukan dan bagaimana cara kerjanya, keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan
program dan pengambilan keputusan yang telah ditetapkan melalui sumbangan sumberdaya atau
bekerja sama dalam suatu organisasi, keterlibatan masyarakat menikmati hasil dari pembangunan
serta dalam evaluasi pelaksanaan program. Sementara itu F.Cohen dan Uphoff (dalam Soepomo,
1992:137) menguraikan partisipasi sebagai berikut :
Partisipasi dalam bentuk pengambilan keputusan
Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dimaksudkan untuk keputusan yang
menyangkut rencana desa yang dapat dilihat dari empat aspek yaitu :
1. 1. Frekuensi menghadiri rapat desa.
2. Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam rapat-rapat desa.
3. Memberikan data atau informasi dalam setiap pertemuan rapat pembangunan.
4. Keikutsertaan masyarakat dalam proses atau rumusan pembuatan keputusan.
5. B. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat
Ndraha (1987:103) membagi partisipasi menjadi 6 bentuk atau tahapan yaitu:
Partisipasi dalam/melalui kontak dengan pihak lain (contact change) sebagai salah satu titik awal
perubahan sosial.
Partisipasi dalam memperhatikan/menyerap dan memberi tanggapan terhadap informasi, baik dalam
arti menerima, menerima dengan syarat, maupun dalam arti menolaknya.
Partisipasi dalam perencanaan pembangunan termasuk pengambilan keputusan.
Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan.
Partisipasi dalam menerima, memelihara dan mengembangan hasil pembangunan.
Partisipasi dalam menilai pembangunan yaitu keterlibatan masyarakat dalam menilai sejauh mana
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana dan sejauh mana hasilnya dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
C. Tingkat Partisipasi
Goldhamer (dalam Slamet, 1994:84) mengukur tingkat partisipasi masyarakat dengan menggunakan
lima variabel yaitu:
6. Jumlah asosiasi yang dimasuki
Frekuensi kehadiran
Jumlah asosiasi dimana dia memangku jabatan
Lamanya menjadi anggota
Tipe asosiasi yang dimasuki
D. Musrenbang Desa
Musrenbang adalah forum perencanaan (program) yang diselenggarakan oleh lembaga publik, yaitu
pemerintah desa, bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya. Musrenbang
yang bermakna akan mampu membangun kesepahaman tentang kepentingan dan kemajuan desa,
dengan cara memotret potensi dan sumber-sumber pembangunan yang tersedia baik dari dalam
maupun luar desa. Pembangunan tidak dapat berjalan maju apabila salah satu dari tiga komponen
tata pemerintahan (pemerintah, masyarakat dan swasta) tidak berperan atau berfungsi, karena itu
Musrenbang juga merupakan forum pendidikan warga agar menjadi bagian aktif dari tata
pemerintahan dan pembangunan.
E. Dasar Hukum Musrenbang
UU no 25 Tahun 2004 dan Permendagri no 66 Tahun 2007.
7. F. Perencanaan Partisipatif
Perencanaan partisipatif merupakan perencanaan yang melibatkan semua (rakyat) dalam rangka
memecahkan masalah yang dihadapi yang bertujuan untuk mencapai kondisi yang diinginkan, Dari
pengertian tersebut bahwa perencanaan partisipatif adalah perencanaan yang melibatkan semua
(rakyat) dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi yang tujuannya untuk memperoleh
kondisi yang diharapkan, meciptakan aspirasi dan rasa memiliki.
G. Partisipasi Masyarakat Dalam Musrenbang Desa
Konsep Musyawarah menunjukkan bahwa forum musrenbang bersifat partisipatif dan dialogis.
Musyawarah adalah istilah sebenarnya mempunyai arti yang jelas merupakan forum untuk
merembugkan sesuatu dan berakhir pada pengambilan kesepakatan atau pengambilan keputusan
bersama, Musrenbang desa adalah forum dialogis antara pemerintah desa dengan pemangku
kepentingan lainnya untuk mendiskusikan atau menyepakati program pembangunan yang dapat
memajukan keadaan desa. Dalam Musrenbang desa, pemerintah desa dan berbagai komponen
warga bekerjasama memikirkan cara memajukan desanya melalui program pembangunan desa.
H. Tujuan Musrenbang
Menyepakati prioritas kebutuhan / masalah dalam kegiatan desa yang akan menjadi bahan
penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa.
8. Metodologi Penelitian
A. Jenis Penelitian
Melalui metode penelitian deskriptif, metode ini berusaha mendeskripsikan secara terperinci dan
mengevaluasi tentang partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang. Dengan
pemilihan rancangan deskriptif kualitatif, maka peneliti akan melakukan pendekatan terhadap
obyek penelitian dengan menggali informasi sesuai dengan persepsi penulis dan informan dan dapat
berkembang sesuai dengan interaksi yang terjadi dalam proses wawancara.
B. Lokasi penelitian
Tempat penelitian ini adalah di Desa Kemamang Kecamatan balen Kabupaten Bojonegoro.
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah mengenai partisipasi masyarakat dalam Musrenbang Desa, Partisipasi
masyarakat dalam pengambilan keputusan dimaksudkan untuk keputusan yang menyangkut rencana
desa yang dapat dilihat dari empat aspek yaitu :
Frekuensi menghadiri rapat desa.
Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam rapat-rapat desa.
Memberikan data atau informasi dalam setiap pertemuan rapat pembangunan.
Keikutsertaan masyarakat dalam proses atau rumusan pembuatan keputusan.
9. D. Sumber Data
Data Pimer
Kepala Desa Kemamang, Bapak Wariman. Informasi yang ingin didapatkan yaitu berkaitan dengan
pelaksanaan Musrenbang Desa Kemamang.
Masyarakat Desa Kemamang, yang berjumlah 3 yaitu Bapak Sukirno Koordinator masyarakat
dimana bapak Sukirno menjabat sebagai Ketua RT 7.
Data Sekunder
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung. Data ini diperoleh dari studi
kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan melihat beberapa literatur, antara lain:
catatan, buku, dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
10. F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, Analisis
data pada dasarnya sudah dilakukan sejak awal kegiatan penelitian sampai akhir penelitian, Dalam
model ini kegiatan analis dibagi menjadi 3 tahap yaitu Tahap reduksi, Tahap penyajian data, Tahap
verifikasi data atau penarikan kesimpulan.
11. Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umun
Luas Desa Kemamang Kecamatan Balen secara geografis seluas 158,566 Ha, batas Desa Kemamang
sebelah utara adalah Desa Suwaloh, sebelah selatan Desa Sidobandung, sebelah barat Desa Ngadiluhur,
dan sebelah timur Desa Bulu.
Kondisi sosial budaya Desa Kemamang, dari segi agama mayoitas Desa Kemamang adalah Muslim, mata
pencaharian masyarakat Desa Kemamang petani/buuh tani.
B. Deskripsi Program
Desar Hukum Musrenbang Desa Kemamang
UU no 25 Tahun 2004 dan Permendagri no 66 Tahun 2007.
Pelaku dan Peserta Musrenbang diatur Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 Bab 3 tentang
Pengorganisasian, Pasal 8 ayat 3 mengatakan bahwa peserta forum musrenbang desa terdiri atas :
Lembaga Pemberdayaan Mayarakat Desa (LPMD), tokoh masyarakat, tokoh agama, serta warga
masyarakat.
Partisipasi Masyarakat Dalam Musrenbang Desa Kemamang.
Musrenbang Desa Kemamang dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Januari 2013 bertempat di Balai Desa
Kemamang, dihadiri oleh 75 orang, dimulai pukul 13.00 WIB, musrenbang Desa Kemamang di
agendakan sekali dalam satu tahun.
Dalam pelaksanaannya, musrenbang Desa Kemamang mengikuti prinsip-prinsip musrenbang desa,
berlaku bagi semua pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan musrenbang, baik untuk pemandu, peserta
maupun narasumber, prinsip-prinsip tersebut adalah pinsip kesetaraan, prinsip musyawarah, pinsip anti
dominasi, prinsip keberpihakan, prinsip anti diskriminasi, Prinsip pembangunan secara holistik.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengambilan Keputusan Di Musrenbang Desa Kemamang.
Dalam proses pengambilan keputusan harus melibatkan peran dan partisipasi dari masyarakat, sehingga
suatu hasil keputusan yang diambil pemerintah desa merupakan keputusan yang diharapkan dan
dikehendaki oleh masyarakat.
12. Keterlibatan Masyarakat Dalam Musrenbang Desa Kemamang.
Keterlibatan masyarakat dalam menghadiri rapat Musrenbang sangat berpengaruh, semakin tinggi orang
atau masyarakat yang menhadiri rapat, maka semakin besar pula peran serta partisipasi yang mereka
lakukan.
Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam Musrenbang Desa Kemamang.
Berbagai bentuk partisipasi atau kontribusi yang di berikan masyarakat dalam proses rapat atau
musyawarah rencana pembangunan desa, hal tersebut menunujkkan peran aktif serta keterlibatan
masyarakat dlaam rapat misalnya menyumbangkan berbagai ide-ide, sebuah gagasan, atau mengajukan
usul, serta memberikan saran-saran dalam rapat desa, sehingga terjadi komunikasi melalui dialog anta
masyarakat dengan perangkat desa yang memberikan tanggapan atau kritik terhadap masalah-masalah
yang dibicarakan serta ikut memberikan suaranya dalam pengambilan keputusan.
Partisipasi Masyarakat Dalam Memberikan Data dan Informasi Untuk Musrenbang Desa
Kemamang.
Data dan informasi sebagai acuan dasar untuk perencanaan pembangunan, penyelenggaraan musrenbang
membutuhkan materi atau informasi sebagai berikut, dokumen RPJM Desa, hasil kajian desa per dusun /
RT, RW.
Partisipasi Masyarakat Merumuskan Pembuatan Keputusan.
Proses rumusan pembuatan keputusan merupakan proses dimana hasil musrenbang desa dibahas, dari
berbagai hasil keputusan akan dibuat proses rumusan pembuatan keputusan.
13. C. Pembahasan
Melihat pada hasil data yang telah diambil pada variabel-variabel yang terlibat pada partisipasi
masyarakat dalam musrenbang desa Kemamang, maka dapat dilakukan analisis partisipasi masyarakat
dalam musrenbang sesuai dengan teori yang dijadikan dasar untuk menilai baik tidaknya suatu kebijakan
dengan penyesuaian berdasarkan satu indikator yang terdiri dari empat variabel yang disebutkan oleh
F.Cohen dan Uphoff (dalam Soepomo, 1992:137).
Keterlibatan Masyarakat Dalam Musrenbang Desa Kemamang.
Keterlibatan masyarakat Desa Kemamang dalam menghadiri rapat Musrenbang sangat berpengaruh,
semakin tinggi orang atau masyarakat yang menhadiri rapat, maka semakin besar pula peran serta
partisipasi yang mereka lakukan, baik dari kalangan pemuda, orang tua laki-laki maupun perempuan.
Pemerintah desa Kemamang mempunyai strategi yang jitu dalam menarik masyarakat untuk datang dalam
musyawarah rencana pembangunan desa, dengan berbagai cara untuk menghadirkan masyarakat
diharapkan bahwa masyarakat masih antusias untuk memberikan kontribusi atau dapat terlibat dalam
pembangunan desanya.
Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam Musrenbang Desa Kemamang.
Dengan sumbangan gagasan atau pendapat serta saran dan kritik yang diberikan oleh masyarakat
diharapkan dapat memberikan suatu solusi yang dikehendaki masyarakat secara keseluruan, sehingga
dengan keputusan yang di ambil dari pendapat-pendapat masyarakat akan dapat menyatukan persepsi
serta tujuan yang di inginkan bersama, gagasan yang dikemukakan oleh masyarakat desa bisa dalam
bentuk pendapat yang telah dirumuskan terlebih dahulu melalui rapat per RT, sehingga dalam rapat
Musrenbang Desa, RT dapat mengajukan gagasan-gagasan maupun saran.
14. Partisipasi Masyarakat Dalam Memberikan Data dan Informasi Untuk Musrenbang Desa
Kemamang.
Salah satu kegiatan penting dalam mempersiapkan musrenbang desa kemamang adalah mengumpulkan
data atau informasi kondisi desa kemamang sendiri, permasalahan desa dan potensi yang menjadi bahan
penting bagi penyusunan rencana kerja pembangunan desa (RKP Desa). Kajian yang dilakukan perlu
melibatkan masyarakat agar menjadi kesepakan bersama tentang hal-hal penting yang terjadi di desa dan
apa pandangan masyarakat tentang permasalahan yang perlu ditangani dalam upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat di desa kemamang.
Pengumpulan data desa kemamang sendiri dilakukan melalui metode pengumpulan data / informasi yang
menggambarkan keadaan desa (ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, pemerintahan,
lingkungan/sumber daya alam) yang dilakukan bersama warga masyarakat. Tujuannya masyarakat
menguasai informasi tentang kondisi dan situasi desanya sehingga bisa terlibat aktif dalam
penyelenggaraan musrenbang desa.
Partisipasi Masyarakat Merumuskan Pembuatan Keputusan.
Dalam proses rumusan pembuatan keputusan jajaran pemerintah desa beserta masyarakat langsung ikut
berpartisipasi dalam pembuatan rumusan tersebut, apakah hasilnya akan langsung berdampak baik pada
masyarakat atau sebaliknya, perumusan tersebut harus mengacu pada data-data dan infomasi yang
disampaikan oleh peserta musrenbang, jika dalam perumusan pembuatan keputusan sudah ditetapkan akan
pembangunan infrastruktur desa maka pemerintah desa harus mengajak masyarakat desa terjun langsung
dalam tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan.
15. Penutup
A. Kesimpulan
Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator frekuensi
menghadiri rapat desa sudah baik dilihat dari hasil wawancara dan buku hadir musrenbang Desa
Kemamang, itu tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah Desa Kemamang dan masyarakat Desa
Kemamang yang menyertakan partisipasi masyarakat pada musrenbang desa.
Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator tindakan yang
dilakukan masyarakat dalam rapat-rapat desa dapat dikatakan baik dikarenakan sumbangan gagasan atau
pendapat masyarakat serta saran dan kritik yang diberikan oleh masyarakat desa sudah seperti yang
diharapkan oleh pemerintah desa, yaitu dengan memberikan suatu solusi yang dikehendaki masyarakat
secara keseluruan, sehingga dengan keputusan yang di ambil dari pendapat-pendapat masyarakat akan
dapat menyatukan persepsi serta tujuan yang di inginkan bersama.
Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator memberikan data
atau informasi dalam setiap pertemuan rapat pembangunan dapat dikatakan sudah baik, ini dikarenakan
masyarakat dan tim survey dari pemerintah desa bekerja secara maksimal untuk memberian data tentang
pembangunan infrastruktur desa.
Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator keikutsertaan
masyarakat dalam proses atau rumusan pembuatan keputusan dapat dikatan sudah maksimal, ini dilihat
dari hasil wawancara dengan narasumber yang berpendapat dalam proses rumusan pembuatan keputusan
sudah melibatkan partisipasi masyarakat Desa Kemamang.