SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
Partisipasi Masyarakat Pada Musyawarah
Perencanaan Pembangunan
Studi Kasus Musrenbang Desa Kemamang Kecamatan Balen
Kabupaten Bojonegoro
Chindana pratika
104674217
S1 Ilmu Administrasi Negara
Universitas Negeri Surabaya
Tahun 2014
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Lahirnya era reformasi telah melahirkan berbagai kebijakan untuk mengatur penyelenggaraan
otonomi daerah, perubahan tersebut juga berdampak pada aspek perencanaan pembangunan, yang
lebih terdesentralisasi yang dikembangkan agar dapat meningkatkan derajat kesejahteraan
masyarakat secara berkeadilan. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralistik menuju
desentralistik diharapkan dapat meningkatkan peran serta maupun partisipasi masyarakat dalam
kegiatan pembangunan, Salah satu proses perencanaan pembangunan adalah Musrenbang.
Musrenbang merupakan salah satu wahana perencanaan partisipatif yang melibatkan seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat desa/kelurahan untuk mengenali masalah, potensi,
kebutuhan, tantangan eksternal dan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Musrenbang
desa sebagai forum publik dalam rangka dialog dan pembahasan kegiatan perencanaan program
yang diselenggarakan oleh pemerintah desa/kelurahan bekerjasama dengan warga dan para
pemangku kepentingan lain. Latar belakang diatas menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat
dalam Musrenbang desa. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
“Partisipasi Masyarakat Pada Musrenbang (Studi Kasus Pada Musrenbang Jalan Desa
Kemamang Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro)”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana partisipasi masyarakat pada Musrenbang Desa Kemamang.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Partisipasi masyarat pada Musrenbang di Desa Kemamang Kecamatan Balen
Kabupaten Bojonegoro.
D. Manfaat Penelitian
 Manfaat teoritis
 Melalui penelitian ini diharapkan akan mempunyai implikasi teoritis bagi ilmu administrasi negara
khususnya studi tentang Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (MUSRENBANG-Des).
 Manfaat praktis
 Bagi Desa Kemamang, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan praktis dalam
memberikan masukan bagi desa Kemamang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
 Bagi Mahasiswa, melalui Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman, tambahan wawasan
dan pengetahuan mahasiswa tentang praktek partisipasi masyarakat di desa pada era otonomi
daerah.
 Bagi Universitas Negeri Surabaya, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
berupa hasil atau laporan penelitian. Laporan penelitian tersebut dapat digunakan sebagai referensi
atau literatur untuk penelitian selanjutnya yang serupa.
Kajian teori
A. Pengertian Partisipasi Masyarakat
Begitu juga dengan Cohen dan Uphoff (1977) dalam Lokita (2011:5) yang mendefinisikan
partisipasi adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan tentang apa
yang akan dilakukan dan bagaimana cara kerjanya, keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan
program dan pengambilan keputusan yang telah ditetapkan melalui sumbangan sumberdaya atau
bekerja sama dalam suatu organisasi, keterlibatan masyarakat menikmati hasil dari pembangunan
serta dalam evaluasi pelaksanaan program. Sementara itu F.Cohen dan Uphoff (dalam Soepomo,
1992:137) menguraikan partisipasi sebagai berikut :
Partisipasi dalam bentuk pengambilan keputusan
 Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dimaksudkan untuk keputusan yang
menyangkut rencana desa yang dapat dilihat dari empat aspek yaitu :
1. 1. Frekuensi menghadiri rapat desa.
 2. Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam rapat-rapat desa.
 3. Memberikan data atau informasi dalam setiap pertemuan rapat pembangunan.
 4. Keikutsertaan masyarakat dalam proses atau rumusan pembuatan keputusan.
B. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat
Ndraha (1987:103) membagi partisipasi menjadi 6 bentuk atau tahapan yaitu:
 Partisipasi dalam/melalui kontak dengan pihak lain (contact change) sebagai salah satu titik awal
perubahan sosial.
 Partisipasi dalam memperhatikan/menyerap dan memberi tanggapan terhadap informasi, baik dalam
arti menerima, menerima dengan syarat, maupun dalam arti menolaknya.
 Partisipasi dalam perencanaan pembangunan termasuk pengambilan keputusan.
 Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan.
 Partisipasi dalam menerima, memelihara dan mengembangan hasil pembangunan.
 Partisipasi dalam menilai pembangunan yaitu keterlibatan masyarakat dalam menilai sejauh mana
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana dan sejauh mana hasilnya dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
C. Tingkat Partisipasi
Goldhamer (dalam Slamet, 1994:84) mengukur tingkat partisipasi masyarakat dengan menggunakan
lima variabel yaitu:
 Jumlah asosiasi yang dimasuki
 Frekuensi kehadiran
 Jumlah asosiasi dimana dia memangku jabatan
 Lamanya menjadi anggota
 Tipe asosiasi yang dimasuki
D. Musrenbang Desa
 Musrenbang adalah forum perencanaan (program) yang diselenggarakan oleh lembaga publik, yaitu
pemerintah desa, bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya. Musrenbang
yang bermakna akan mampu membangun kesepahaman tentang kepentingan dan kemajuan desa,
dengan cara memotret potensi dan sumber-sumber pembangunan yang tersedia baik dari dalam
maupun luar desa. Pembangunan tidak dapat berjalan maju apabila salah satu dari tiga komponen
tata pemerintahan (pemerintah, masyarakat dan swasta) tidak berperan atau berfungsi, karena itu
Musrenbang juga merupakan forum pendidikan warga agar menjadi bagian aktif dari tata
pemerintahan dan pembangunan.
E. Dasar Hukum Musrenbang
UU no 25 Tahun 2004 dan Permendagri no 66 Tahun 2007.
F. Perencanaan Partisipatif
Perencanaan partisipatif merupakan perencanaan yang melibatkan semua (rakyat) dalam rangka
memecahkan masalah yang dihadapi yang bertujuan untuk mencapai kondisi yang diinginkan, Dari
pengertian tersebut bahwa perencanaan partisipatif adalah perencanaan yang melibatkan semua
(rakyat) dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi yang tujuannya untuk memperoleh
kondisi yang diharapkan, meciptakan aspirasi dan rasa memiliki.
G. Partisipasi Masyarakat Dalam Musrenbang Desa
Konsep Musyawarah menunjukkan bahwa forum musrenbang bersifat partisipatif dan dialogis.
Musyawarah adalah istilah sebenarnya mempunyai arti yang jelas merupakan forum untuk
merembugkan sesuatu dan berakhir pada pengambilan kesepakatan atau pengambilan keputusan
bersama, Musrenbang desa adalah forum dialogis antara pemerintah desa dengan pemangku
kepentingan lainnya untuk mendiskusikan atau menyepakati program pembangunan yang dapat
memajukan keadaan desa. Dalam Musrenbang desa, pemerintah desa dan berbagai komponen
warga bekerjasama memikirkan cara memajukan desanya melalui program pembangunan desa.
H. Tujuan Musrenbang
Menyepakati prioritas kebutuhan / masalah dalam kegiatan desa yang akan menjadi bahan
penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa.
Metodologi Penelitian
A. Jenis Penelitian
Melalui metode penelitian deskriptif, metode ini berusaha mendeskripsikan secara terperinci dan
mengevaluasi tentang partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang. Dengan
pemilihan rancangan deskriptif kualitatif, maka peneliti akan melakukan pendekatan terhadap
obyek penelitian dengan menggali informasi sesuai dengan persepsi penulis dan informan dan dapat
berkembang sesuai dengan interaksi yang terjadi dalam proses wawancara.
B. Lokasi penelitian
Tempat penelitian ini adalah di Desa Kemamang Kecamatan balen Kabupaten Bojonegoro.
C. Fokus Penelitian
 Fokus penelitian ini adalah mengenai partisipasi masyarakat dalam Musrenbang Desa, Partisipasi
masyarakat dalam pengambilan keputusan dimaksudkan untuk keputusan yang menyangkut rencana
desa yang dapat dilihat dari empat aspek yaitu :
 Frekuensi menghadiri rapat desa.
 Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam rapat-rapat desa.
 Memberikan data atau informasi dalam setiap pertemuan rapat pembangunan.
 Keikutsertaan masyarakat dalam proses atau rumusan pembuatan keputusan.
D. Sumber Data
Data Pimer
Kepala Desa Kemamang, Bapak Wariman. Informasi yang ingin didapatkan yaitu berkaitan dengan
pelaksanaan Musrenbang Desa Kemamang.
Masyarakat Desa Kemamang, yang berjumlah 3 yaitu Bapak Sukirno Koordinator masyarakat
dimana bapak Sukirno menjabat sebagai Ketua RT 7.
Data Sekunder
 Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung. Data ini diperoleh dari studi
kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan melihat beberapa literatur, antara lain:
catatan, buku, dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, Analisis
data pada dasarnya sudah dilakukan sejak awal kegiatan penelitian sampai akhir penelitian, Dalam
model ini kegiatan analis dibagi menjadi 3 tahap yaitu Tahap reduksi, Tahap penyajian data, Tahap
verifikasi data atau penarikan kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umun
Luas Desa Kemamang Kecamatan Balen secara geografis seluas 158,566 Ha, batas Desa Kemamang
sebelah utara adalah Desa Suwaloh, sebelah selatan Desa Sidobandung, sebelah barat Desa Ngadiluhur,
dan sebelah timur Desa Bulu.
Kondisi sosial budaya Desa Kemamang, dari segi agama mayoitas Desa Kemamang adalah Muslim, mata
pencaharian masyarakat Desa Kemamang petani/buuh tani.
B. Deskripsi Program
Desar Hukum Musrenbang Desa Kemamang
UU no 25 Tahun 2004 dan Permendagri no 66 Tahun 2007.
Pelaku dan Peserta Musrenbang diatur Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 Bab 3 tentang
Pengorganisasian, Pasal 8 ayat 3 mengatakan bahwa peserta forum musrenbang desa terdiri atas :
Lembaga Pemberdayaan Mayarakat Desa (LPMD), tokoh masyarakat, tokoh agama, serta warga
masyarakat.
Partisipasi Masyarakat Dalam Musrenbang Desa Kemamang.
Musrenbang Desa Kemamang dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Januari 2013 bertempat di Balai Desa
Kemamang, dihadiri oleh 75 orang, dimulai pukul 13.00 WIB, musrenbang Desa Kemamang di
agendakan sekali dalam satu tahun.
Dalam pelaksanaannya, musrenbang Desa Kemamang mengikuti prinsip-prinsip musrenbang desa,
berlaku bagi semua pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan musrenbang, baik untuk pemandu, peserta
maupun narasumber, prinsip-prinsip tersebut adalah pinsip kesetaraan, prinsip musyawarah, pinsip anti
dominasi, prinsip keberpihakan, prinsip anti diskriminasi, Prinsip pembangunan secara holistik.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengambilan Keputusan Di Musrenbang Desa Kemamang.
Dalam proses pengambilan keputusan harus melibatkan peran dan partisipasi dari masyarakat, sehingga
suatu hasil keputusan yang diambil pemerintah desa merupakan keputusan yang diharapkan dan
dikehendaki oleh masyarakat.
Keterlibatan Masyarakat Dalam Musrenbang Desa Kemamang.
Keterlibatan masyarakat dalam menghadiri rapat Musrenbang sangat berpengaruh, semakin tinggi orang
atau masyarakat yang menhadiri rapat, maka semakin besar pula peran serta partisipasi yang mereka
lakukan.
Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam Musrenbang Desa Kemamang.
Berbagai bentuk partisipasi atau kontribusi yang di berikan masyarakat dalam proses rapat atau
musyawarah rencana pembangunan desa, hal tersebut menunujkkan peran aktif serta keterlibatan
masyarakat dlaam rapat misalnya menyumbangkan berbagai ide-ide, sebuah gagasan, atau mengajukan
usul, serta memberikan saran-saran dalam rapat desa, sehingga terjadi komunikasi melalui dialog anta
masyarakat dengan perangkat desa yang memberikan tanggapan atau kritik terhadap masalah-masalah
yang dibicarakan serta ikut memberikan suaranya dalam pengambilan keputusan.
Partisipasi Masyarakat Dalam Memberikan Data dan Informasi Untuk Musrenbang Desa
Kemamang.
Data dan informasi sebagai acuan dasar untuk perencanaan pembangunan, penyelenggaraan musrenbang
membutuhkan materi atau informasi sebagai berikut, dokumen RPJM Desa, hasil kajian desa per dusun /
RT, RW.
Partisipasi Masyarakat Merumuskan Pembuatan Keputusan.
Proses rumusan pembuatan keputusan merupakan proses dimana hasil musrenbang desa dibahas, dari
berbagai hasil keputusan akan dibuat proses rumusan pembuatan keputusan.
C. Pembahasan
Melihat pada hasil data yang telah diambil pada variabel-variabel yang terlibat pada partisipasi
masyarakat dalam musrenbang desa Kemamang, maka dapat dilakukan analisis partisipasi masyarakat
dalam musrenbang sesuai dengan teori yang dijadikan dasar untuk menilai baik tidaknya suatu kebijakan
dengan penyesuaian berdasarkan satu indikator yang terdiri dari empat variabel yang disebutkan oleh
F.Cohen dan Uphoff (dalam Soepomo, 1992:137).
Keterlibatan Masyarakat Dalam Musrenbang Desa Kemamang.
Keterlibatan masyarakat Desa Kemamang dalam menghadiri rapat Musrenbang sangat berpengaruh,
semakin tinggi orang atau masyarakat yang menhadiri rapat, maka semakin besar pula peran serta
partisipasi yang mereka lakukan, baik dari kalangan pemuda, orang tua laki-laki maupun perempuan.
Pemerintah desa Kemamang mempunyai strategi yang jitu dalam menarik masyarakat untuk datang dalam
musyawarah rencana pembangunan desa, dengan berbagai cara untuk menghadirkan masyarakat
diharapkan bahwa masyarakat masih antusias untuk memberikan kontribusi atau dapat terlibat dalam
pembangunan desanya.
Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam Musrenbang Desa Kemamang.
Dengan sumbangan gagasan atau pendapat serta saran dan kritik yang diberikan oleh masyarakat
diharapkan dapat memberikan suatu solusi yang dikehendaki masyarakat secara keseluruan, sehingga
dengan keputusan yang di ambil dari pendapat-pendapat masyarakat akan dapat menyatukan persepsi
serta tujuan yang di inginkan bersama, gagasan yang dikemukakan oleh masyarakat desa bisa dalam
bentuk pendapat yang telah dirumuskan terlebih dahulu melalui rapat per RT, sehingga dalam rapat
Musrenbang Desa, RT dapat mengajukan gagasan-gagasan maupun saran.
Partisipasi Masyarakat Dalam Memberikan Data dan Informasi Untuk Musrenbang Desa
Kemamang.
Salah satu kegiatan penting dalam mempersiapkan musrenbang desa kemamang adalah mengumpulkan
data atau informasi kondisi desa kemamang sendiri, permasalahan desa dan potensi yang menjadi bahan
penting bagi penyusunan rencana kerja pembangunan desa (RKP Desa). Kajian yang dilakukan perlu
melibatkan masyarakat agar menjadi kesepakan bersama tentang hal-hal penting yang terjadi di desa dan
apa pandangan masyarakat tentang permasalahan yang perlu ditangani dalam upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat di desa kemamang.
Pengumpulan data desa kemamang sendiri dilakukan melalui metode pengumpulan data / informasi yang
menggambarkan keadaan desa (ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, pemerintahan,
lingkungan/sumber daya alam) yang dilakukan bersama warga masyarakat. Tujuannya masyarakat
menguasai informasi tentang kondisi dan situasi desanya sehingga bisa terlibat aktif dalam
penyelenggaraan musrenbang desa.
Partisipasi Masyarakat Merumuskan Pembuatan Keputusan.
Dalam proses rumusan pembuatan keputusan jajaran pemerintah desa beserta masyarakat langsung ikut
berpartisipasi dalam pembuatan rumusan tersebut, apakah hasilnya akan langsung berdampak baik pada
masyarakat atau sebaliknya, perumusan tersebut harus mengacu pada data-data dan infomasi yang
disampaikan oleh peserta musrenbang, jika dalam perumusan pembuatan keputusan sudah ditetapkan akan
pembangunan infrastruktur desa maka pemerintah desa harus mengajak masyarakat desa terjun langsung
dalam tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan.
Penutup
A. Kesimpulan
Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator frekuensi
menghadiri rapat desa sudah baik dilihat dari hasil wawancara dan buku hadir musrenbang Desa
Kemamang, itu tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah Desa Kemamang dan masyarakat Desa
Kemamang yang menyertakan partisipasi masyarakat pada musrenbang desa.
Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator tindakan yang
dilakukan masyarakat dalam rapat-rapat desa dapat dikatakan baik dikarenakan sumbangan gagasan atau
pendapat masyarakat serta saran dan kritik yang diberikan oleh masyarakat desa sudah seperti yang
diharapkan oleh pemerintah desa, yaitu dengan memberikan suatu solusi yang dikehendaki masyarakat
secara keseluruan, sehingga dengan keputusan yang di ambil dari pendapat-pendapat masyarakat akan
dapat menyatukan persepsi serta tujuan yang di inginkan bersama.
Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator memberikan data
atau informasi dalam setiap pertemuan rapat pembangunan dapat dikatakan sudah baik, ini dikarenakan
masyarakat dan tim survey dari pemerintah desa bekerja secara maksimal untuk memberian data tentang
pembangunan infrastruktur desa.
Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator keikutsertaan
masyarakat dalam proses atau rumusan pembuatan keputusan dapat dikatan sudah maksimal, ini dilihat
dari hasil wawancara dengan narasumber yang berpendapat dalam proses rumusan pembuatan keputusan
sudah melibatkan partisipasi masyarakat Desa Kemamang.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Ian Setiawan
 
Perkembangan administrasi-publik
Perkembangan administrasi-publikPerkembangan administrasi-publik
Perkembangan administrasi-publik
W. Riany
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanDampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Fahrul Azmi
 
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKANTEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
Fahrul Azmi
 

La actualidad más candente (20)

siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
ILMU PEMERINTAHAN
ILMU PEMERINTAHAN ILMU PEMERINTAHAN
ILMU PEMERINTAHAN
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan PublikModul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
 
Perkembangan administrasi-publik
Perkembangan administrasi-publikPerkembangan administrasi-publik
Perkembangan administrasi-publik
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat KemenparPraktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanDampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
 
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKANTEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 

Destacado (7)

Kd 6 presentasi 1
Kd 6 presentasi 1Kd 6 presentasi 1
Kd 6 presentasi 1
 
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerahManajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
Manajemen pemerintahan desa dalam rangka otonomi daerah
 
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIKSUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi  MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 
Manajemen infrastruktur
Manajemen infrastrukturManajemen infrastruktur
Manajemen infrastruktur
 
Teori partisipasi
Teori partisipasiTeori partisipasi
Teori partisipasi
 

Similar a Skripsi

Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
ricky04
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
ricky04
 
Persentasi tasik
Persentasi tasikPersentasi tasik
Persentasi tasik
Andiyasa
 
Teknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desaTeknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desa
PEMPROP JABAR
 
Fild stadi peran kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa
Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desaFild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa
Fild stadi peran kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar a Skripsi (20)

Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunanJurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
 
Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptxMahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
Mahfudzathul M ( Perencanaan Pembangunan ).pptx
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
 
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
Tugas praktikum 2013 stpmd yogyakarta (ilmu pemerintahan)
 
Persentasi tasik
Persentasi tasikPersentasi tasik
Persentasi tasik
 
presentasi ujian.pptx
presentasi ujian.pptxpresentasi ujian.pptx
presentasi ujian.pptx
 
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdfPPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
 
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdfPPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
PPT PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2.pdf
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiPNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
 
Teknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desaTeknik perencanaan pembangunan desa
Teknik perencanaan pembangunan desa
 
Amerashinghe part 1
Amerashinghe part 1Amerashinghe part 1
Amerashinghe part 1
 
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijauTingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
 
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
Jurnal Perencanaan Desa Terpadu1
 
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
10_PARTICIPATORY_RURAL_APPRAISAL_PRA_ppt.pptx
 
Tugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANG
Tugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANGTugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANG
Tugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANG
 
B liswanti1202
B liswanti1202B liswanti1202
B liswanti1202
 
PNPM-MP dari perspektif akademisi
PNPM-MP dari perspektif akademisiPNPM-MP dari perspektif akademisi
PNPM-MP dari perspektif akademisi
 
Fild stadi peran kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa
Fild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desaFild stadi peran  kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa
Fild stadi peran kepala desan dalam pembangunan masyarakat desa
 
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptxSPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
 

Último

Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Novi Cherly
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
LeoRahmanBoyanese
 

Último (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docxKisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
 
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 

Skripsi

  • 1. Partisipasi Masyarakat Pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Studi Kasus Musrenbang Desa Kemamang Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Chindana pratika 104674217 S1 Ilmu Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya Tahun 2014
  • 2. Pendahuluan A. Latar Belakang Lahirnya era reformasi telah melahirkan berbagai kebijakan untuk mengatur penyelenggaraan otonomi daerah, perubahan tersebut juga berdampak pada aspek perencanaan pembangunan, yang lebih terdesentralisasi yang dikembangkan agar dapat meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralistik menuju desentralistik diharapkan dapat meningkatkan peran serta maupun partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan, Salah satu proses perencanaan pembangunan adalah Musrenbang. Musrenbang merupakan salah satu wahana perencanaan partisipatif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat desa/kelurahan untuk mengenali masalah, potensi, kebutuhan, tantangan eksternal dan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Musrenbang desa sebagai forum publik dalam rangka dialog dan pembahasan kegiatan perencanaan program yang diselenggarakan oleh pemerintah desa/kelurahan bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan lain. Latar belakang diatas menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam Musrenbang desa. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Partisipasi Masyarakat Pada Musrenbang (Studi Kasus Pada Musrenbang Jalan Desa Kemamang Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro)”. B. Rumusan Masalah Bagaimana partisipasi masyarakat pada Musrenbang Desa Kemamang.
  • 3. C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Partisipasi masyarat pada Musrenbang di Desa Kemamang Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. D. Manfaat Penelitian  Manfaat teoritis  Melalui penelitian ini diharapkan akan mempunyai implikasi teoritis bagi ilmu administrasi negara khususnya studi tentang Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (MUSRENBANG-Des).  Manfaat praktis  Bagi Desa Kemamang, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan praktis dalam memberikan masukan bagi desa Kemamang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.  Bagi Mahasiswa, melalui Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman, tambahan wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang praktek partisipasi masyarakat di desa pada era otonomi daerah.  Bagi Universitas Negeri Surabaya, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan berupa hasil atau laporan penelitian. Laporan penelitian tersebut dapat digunakan sebagai referensi atau literatur untuk penelitian selanjutnya yang serupa.
  • 4. Kajian teori A. Pengertian Partisipasi Masyarakat Begitu juga dengan Cohen dan Uphoff (1977) dalam Lokita (2011:5) yang mendefinisikan partisipasi adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana cara kerjanya, keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program dan pengambilan keputusan yang telah ditetapkan melalui sumbangan sumberdaya atau bekerja sama dalam suatu organisasi, keterlibatan masyarakat menikmati hasil dari pembangunan serta dalam evaluasi pelaksanaan program. Sementara itu F.Cohen dan Uphoff (dalam Soepomo, 1992:137) menguraikan partisipasi sebagai berikut : Partisipasi dalam bentuk pengambilan keputusan  Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dimaksudkan untuk keputusan yang menyangkut rencana desa yang dapat dilihat dari empat aspek yaitu : 1. 1. Frekuensi menghadiri rapat desa.  2. Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam rapat-rapat desa.  3. Memberikan data atau informasi dalam setiap pertemuan rapat pembangunan.  4. Keikutsertaan masyarakat dalam proses atau rumusan pembuatan keputusan.
  • 5. B. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat Ndraha (1987:103) membagi partisipasi menjadi 6 bentuk atau tahapan yaitu:  Partisipasi dalam/melalui kontak dengan pihak lain (contact change) sebagai salah satu titik awal perubahan sosial.  Partisipasi dalam memperhatikan/menyerap dan memberi tanggapan terhadap informasi, baik dalam arti menerima, menerima dengan syarat, maupun dalam arti menolaknya.  Partisipasi dalam perencanaan pembangunan termasuk pengambilan keputusan.  Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan.  Partisipasi dalam menerima, memelihara dan mengembangan hasil pembangunan.  Partisipasi dalam menilai pembangunan yaitu keterlibatan masyarakat dalam menilai sejauh mana pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana dan sejauh mana hasilnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. C. Tingkat Partisipasi Goldhamer (dalam Slamet, 1994:84) mengukur tingkat partisipasi masyarakat dengan menggunakan lima variabel yaitu:
  • 6.  Jumlah asosiasi yang dimasuki  Frekuensi kehadiran  Jumlah asosiasi dimana dia memangku jabatan  Lamanya menjadi anggota  Tipe asosiasi yang dimasuki D. Musrenbang Desa  Musrenbang adalah forum perencanaan (program) yang diselenggarakan oleh lembaga publik, yaitu pemerintah desa, bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya. Musrenbang yang bermakna akan mampu membangun kesepahaman tentang kepentingan dan kemajuan desa, dengan cara memotret potensi dan sumber-sumber pembangunan yang tersedia baik dari dalam maupun luar desa. Pembangunan tidak dapat berjalan maju apabila salah satu dari tiga komponen tata pemerintahan (pemerintah, masyarakat dan swasta) tidak berperan atau berfungsi, karena itu Musrenbang juga merupakan forum pendidikan warga agar menjadi bagian aktif dari tata pemerintahan dan pembangunan. E. Dasar Hukum Musrenbang UU no 25 Tahun 2004 dan Permendagri no 66 Tahun 2007.
  • 7. F. Perencanaan Partisipatif Perencanaan partisipatif merupakan perencanaan yang melibatkan semua (rakyat) dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi yang bertujuan untuk mencapai kondisi yang diinginkan, Dari pengertian tersebut bahwa perencanaan partisipatif adalah perencanaan yang melibatkan semua (rakyat) dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi yang tujuannya untuk memperoleh kondisi yang diharapkan, meciptakan aspirasi dan rasa memiliki. G. Partisipasi Masyarakat Dalam Musrenbang Desa Konsep Musyawarah menunjukkan bahwa forum musrenbang bersifat partisipatif dan dialogis. Musyawarah adalah istilah sebenarnya mempunyai arti yang jelas merupakan forum untuk merembugkan sesuatu dan berakhir pada pengambilan kesepakatan atau pengambilan keputusan bersama, Musrenbang desa adalah forum dialogis antara pemerintah desa dengan pemangku kepentingan lainnya untuk mendiskusikan atau menyepakati program pembangunan yang dapat memajukan keadaan desa. Dalam Musrenbang desa, pemerintah desa dan berbagai komponen warga bekerjasama memikirkan cara memajukan desanya melalui program pembangunan desa. H. Tujuan Musrenbang Menyepakati prioritas kebutuhan / masalah dalam kegiatan desa yang akan menjadi bahan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa.
  • 8. Metodologi Penelitian A. Jenis Penelitian Melalui metode penelitian deskriptif, metode ini berusaha mendeskripsikan secara terperinci dan mengevaluasi tentang partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang. Dengan pemilihan rancangan deskriptif kualitatif, maka peneliti akan melakukan pendekatan terhadap obyek penelitian dengan menggali informasi sesuai dengan persepsi penulis dan informan dan dapat berkembang sesuai dengan interaksi yang terjadi dalam proses wawancara. B. Lokasi penelitian Tempat penelitian ini adalah di Desa Kemamang Kecamatan balen Kabupaten Bojonegoro. C. Fokus Penelitian  Fokus penelitian ini adalah mengenai partisipasi masyarakat dalam Musrenbang Desa, Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dimaksudkan untuk keputusan yang menyangkut rencana desa yang dapat dilihat dari empat aspek yaitu :  Frekuensi menghadiri rapat desa.  Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam rapat-rapat desa.  Memberikan data atau informasi dalam setiap pertemuan rapat pembangunan.  Keikutsertaan masyarakat dalam proses atau rumusan pembuatan keputusan.
  • 9. D. Sumber Data Data Pimer Kepala Desa Kemamang, Bapak Wariman. Informasi yang ingin didapatkan yaitu berkaitan dengan pelaksanaan Musrenbang Desa Kemamang. Masyarakat Desa Kemamang, yang berjumlah 3 yaitu Bapak Sukirno Koordinator masyarakat dimana bapak Sukirno menjabat sebagai Ketua RT 7. Data Sekunder  Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung. Data ini diperoleh dari studi kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan melihat beberapa literatur, antara lain: catatan, buku, dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara 2. Observasi 3. Dokumentasi
  • 10. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, Analisis data pada dasarnya sudah dilakukan sejak awal kegiatan penelitian sampai akhir penelitian, Dalam model ini kegiatan analis dibagi menjadi 3 tahap yaitu Tahap reduksi, Tahap penyajian data, Tahap verifikasi data atau penarikan kesimpulan.
  • 11. Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umun Luas Desa Kemamang Kecamatan Balen secara geografis seluas 158,566 Ha, batas Desa Kemamang sebelah utara adalah Desa Suwaloh, sebelah selatan Desa Sidobandung, sebelah barat Desa Ngadiluhur, dan sebelah timur Desa Bulu. Kondisi sosial budaya Desa Kemamang, dari segi agama mayoitas Desa Kemamang adalah Muslim, mata pencaharian masyarakat Desa Kemamang petani/buuh tani. B. Deskripsi Program Desar Hukum Musrenbang Desa Kemamang UU no 25 Tahun 2004 dan Permendagri no 66 Tahun 2007. Pelaku dan Peserta Musrenbang diatur Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 Bab 3 tentang Pengorganisasian, Pasal 8 ayat 3 mengatakan bahwa peserta forum musrenbang desa terdiri atas : Lembaga Pemberdayaan Mayarakat Desa (LPMD), tokoh masyarakat, tokoh agama, serta warga masyarakat. Partisipasi Masyarakat Dalam Musrenbang Desa Kemamang. Musrenbang Desa Kemamang dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Januari 2013 bertempat di Balai Desa Kemamang, dihadiri oleh 75 orang, dimulai pukul 13.00 WIB, musrenbang Desa Kemamang di agendakan sekali dalam satu tahun. Dalam pelaksanaannya, musrenbang Desa Kemamang mengikuti prinsip-prinsip musrenbang desa, berlaku bagi semua pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan musrenbang, baik untuk pemandu, peserta maupun narasumber, prinsip-prinsip tersebut adalah pinsip kesetaraan, prinsip musyawarah, pinsip anti dominasi, prinsip keberpihakan, prinsip anti diskriminasi, Prinsip pembangunan secara holistik. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengambilan Keputusan Di Musrenbang Desa Kemamang. Dalam proses pengambilan keputusan harus melibatkan peran dan partisipasi dari masyarakat, sehingga suatu hasil keputusan yang diambil pemerintah desa merupakan keputusan yang diharapkan dan dikehendaki oleh masyarakat.
  • 12. Keterlibatan Masyarakat Dalam Musrenbang Desa Kemamang. Keterlibatan masyarakat dalam menghadiri rapat Musrenbang sangat berpengaruh, semakin tinggi orang atau masyarakat yang menhadiri rapat, maka semakin besar pula peran serta partisipasi yang mereka lakukan. Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam Musrenbang Desa Kemamang. Berbagai bentuk partisipasi atau kontribusi yang di berikan masyarakat dalam proses rapat atau musyawarah rencana pembangunan desa, hal tersebut menunujkkan peran aktif serta keterlibatan masyarakat dlaam rapat misalnya menyumbangkan berbagai ide-ide, sebuah gagasan, atau mengajukan usul, serta memberikan saran-saran dalam rapat desa, sehingga terjadi komunikasi melalui dialog anta masyarakat dengan perangkat desa yang memberikan tanggapan atau kritik terhadap masalah-masalah yang dibicarakan serta ikut memberikan suaranya dalam pengambilan keputusan. Partisipasi Masyarakat Dalam Memberikan Data dan Informasi Untuk Musrenbang Desa Kemamang. Data dan informasi sebagai acuan dasar untuk perencanaan pembangunan, penyelenggaraan musrenbang membutuhkan materi atau informasi sebagai berikut, dokumen RPJM Desa, hasil kajian desa per dusun / RT, RW. Partisipasi Masyarakat Merumuskan Pembuatan Keputusan. Proses rumusan pembuatan keputusan merupakan proses dimana hasil musrenbang desa dibahas, dari berbagai hasil keputusan akan dibuat proses rumusan pembuatan keputusan.
  • 13. C. Pembahasan Melihat pada hasil data yang telah diambil pada variabel-variabel yang terlibat pada partisipasi masyarakat dalam musrenbang desa Kemamang, maka dapat dilakukan analisis partisipasi masyarakat dalam musrenbang sesuai dengan teori yang dijadikan dasar untuk menilai baik tidaknya suatu kebijakan dengan penyesuaian berdasarkan satu indikator yang terdiri dari empat variabel yang disebutkan oleh F.Cohen dan Uphoff (dalam Soepomo, 1992:137). Keterlibatan Masyarakat Dalam Musrenbang Desa Kemamang. Keterlibatan masyarakat Desa Kemamang dalam menghadiri rapat Musrenbang sangat berpengaruh, semakin tinggi orang atau masyarakat yang menhadiri rapat, maka semakin besar pula peran serta partisipasi yang mereka lakukan, baik dari kalangan pemuda, orang tua laki-laki maupun perempuan. Pemerintah desa Kemamang mempunyai strategi yang jitu dalam menarik masyarakat untuk datang dalam musyawarah rencana pembangunan desa, dengan berbagai cara untuk menghadirkan masyarakat diharapkan bahwa masyarakat masih antusias untuk memberikan kontribusi atau dapat terlibat dalam pembangunan desanya. Tindakan yang dilakukan masyarakat dalam Musrenbang Desa Kemamang. Dengan sumbangan gagasan atau pendapat serta saran dan kritik yang diberikan oleh masyarakat diharapkan dapat memberikan suatu solusi yang dikehendaki masyarakat secara keseluruan, sehingga dengan keputusan yang di ambil dari pendapat-pendapat masyarakat akan dapat menyatukan persepsi serta tujuan yang di inginkan bersama, gagasan yang dikemukakan oleh masyarakat desa bisa dalam bentuk pendapat yang telah dirumuskan terlebih dahulu melalui rapat per RT, sehingga dalam rapat Musrenbang Desa, RT dapat mengajukan gagasan-gagasan maupun saran.
  • 14. Partisipasi Masyarakat Dalam Memberikan Data dan Informasi Untuk Musrenbang Desa Kemamang. Salah satu kegiatan penting dalam mempersiapkan musrenbang desa kemamang adalah mengumpulkan data atau informasi kondisi desa kemamang sendiri, permasalahan desa dan potensi yang menjadi bahan penting bagi penyusunan rencana kerja pembangunan desa (RKP Desa). Kajian yang dilakukan perlu melibatkan masyarakat agar menjadi kesepakan bersama tentang hal-hal penting yang terjadi di desa dan apa pandangan masyarakat tentang permasalahan yang perlu ditangani dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa kemamang. Pengumpulan data desa kemamang sendiri dilakukan melalui metode pengumpulan data / informasi yang menggambarkan keadaan desa (ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, pemerintahan, lingkungan/sumber daya alam) yang dilakukan bersama warga masyarakat. Tujuannya masyarakat menguasai informasi tentang kondisi dan situasi desanya sehingga bisa terlibat aktif dalam penyelenggaraan musrenbang desa. Partisipasi Masyarakat Merumuskan Pembuatan Keputusan. Dalam proses rumusan pembuatan keputusan jajaran pemerintah desa beserta masyarakat langsung ikut berpartisipasi dalam pembuatan rumusan tersebut, apakah hasilnya akan langsung berdampak baik pada masyarakat atau sebaliknya, perumusan tersebut harus mengacu pada data-data dan infomasi yang disampaikan oleh peserta musrenbang, jika dalam perumusan pembuatan keputusan sudah ditetapkan akan pembangunan infrastruktur desa maka pemerintah desa harus mengajak masyarakat desa terjun langsung dalam tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan.
  • 15. Penutup A. Kesimpulan Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator frekuensi menghadiri rapat desa sudah baik dilihat dari hasil wawancara dan buku hadir musrenbang Desa Kemamang, itu tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah Desa Kemamang dan masyarakat Desa Kemamang yang menyertakan partisipasi masyarakat pada musrenbang desa. Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator tindakan yang dilakukan masyarakat dalam rapat-rapat desa dapat dikatakan baik dikarenakan sumbangan gagasan atau pendapat masyarakat serta saran dan kritik yang diberikan oleh masyarakat desa sudah seperti yang diharapkan oleh pemerintah desa, yaitu dengan memberikan suatu solusi yang dikehendaki masyarakat secara keseluruan, sehingga dengan keputusan yang di ambil dari pendapat-pendapat masyarakat akan dapat menyatukan persepsi serta tujuan yang di inginkan bersama. Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator memberikan data atau informasi dalam setiap pertemuan rapat pembangunan dapat dikatakan sudah baik, ini dikarenakan masyarakat dan tim survey dari pemerintah desa bekerja secara maksimal untuk memberian data tentang pembangunan infrastruktur desa. Pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam musrenbang Desa Kemamang pada indikator keikutsertaan masyarakat dalam proses atau rumusan pembuatan keputusan dapat dikatan sudah maksimal, ini dilihat dari hasil wawancara dengan narasumber yang berpendapat dalam proses rumusan pembuatan keputusan sudah melibatkan partisipasi masyarakat Desa Kemamang.