SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
Descargar para leer sin conexión
Kajian Kritis Pendekatan Marxist Terhadap Peran
 Greenpeace Dalam Memberikan Kontribusi Terhadap
                     Lingkungan

                              Oleh Danu Dean Asmoro
*This paper for discussion in Communication and Environmental classes, Lecturer :
Yohanes Widodo, M.Sc.


INTRODUCTION
   The capitalist system degraded workers in all of their relationships. Since they had to
   fight against others of their own class for bare subsistence, they could never hope to
   estavlish any short of valid relationships with another person. ( Sargent, 1987 : p. 112 )

   Kapitalisme dapat muncul dalam relasi kehidupan manusia. Bukan hanya sistem
kapitalisme dalam lingkup yang besar seperti relasi antar negara, korporasi, media, tetapi
juga pada lingkup komunikasi yang lebih sempit ( misalnya interpersonal ). Tulisan ini
mencoba untuk membongkar sistem kapitalisme yang diterapkan dalam organisasi yang
menyuarakan „go green‟ atau „save the planet‟ secara kritis. Obyek dalam tulisan ini adalah
Greenpeace. Greenpeace melakukan pendekatan environmental untuk melakukan aksinya.
Pada prakteknya, Greenpeace merupakan organisasi profit yang bergerak dalam
lingkungan. Organisasi Ini kemudian meluas seperti korporasi – korporasi industri dibidang
lain. Hanya saja, Greenpeace selalu melakukan campaign untuk ‘go green‟ atau „save the
planet‟. Friedrich Engels – pun mengingatkan kita bahwa sistem kapitalisme ini dapat
bekerja dalam relasi pernikahan ataupun kerja. Engels selalu menekankan adanya class
struggle. Mengapa Greenpeace adalah organisasi profit? Alasannya adalah sebagai berikut:
   1. Untuk mendaftar, members harus membayar keanggotaan.
   2. Dengan dalih menyelamatkan lingkungan. Kita harus menyumbang dana agar
       Greenpeace dapat beraksi layaknya „hero‟ bagi lingkungan.
   3. Greenpeace menggunakan „green‟ sebagai komoditas. Dimana bisnis lingkungan
       menjadi menarik dan mempunyai peluang pasar yang besar.
Tulisan ini secara lebih lanjut mempertanyakan : “ Apa yang bisa dilakukan untuk
berkontribusi terhadap lingkungan, apabila saya tidak mempunyai sepersen – pun uang? “


                          Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 1
ENVIRONMENTALIST : Pendekatan Lingkungan, Politik, Ekonomi, dan Sosial
   In diverse array of issues and campaigns, environmentalists critize rising social and
   economic inequalities, the proliferation of environmental risk and global consumerism,
   and limited acess to political participation. ( Harper, 2006 : p.2 )

          Para lembaga environmentalists selalu memberikan masukan dan mengkritisi
bagaimana pertumbuhan yang tidak seimbang antara sektor sosial dan sektor eknomomi.
Munculnya berbagai industri yang ada sebagai dampak dari modernisasi, menciptakan
munculnya resiko lingkungan dan tingkat konsumsi masyarakat dalam konteks global serta
keterbatasan dalam akses politik. Environmentalists selalu menyuarakan bahwa bumi harus
diselamatkan. Penyelamatan ini dengan berupa aksi yang dilakukan dan mengajak manusia
untuk terlibat masuk ke dalam gerakan tersebut.
          Kesukesan Greenpeace dikarenakan terdapat mitos dalam masyarakat mengenai
lingkungan. Orang kemungkinan akan berfikir bahwa menjadi „green‟ adalah opsi untuk
memberikan solusi terhadap permasalahan – permasalahan lingkungan. Greenpeace
berhasil memenangkan mitos tersebut. Watson yang meninggalkan Greenpeace pada tahun
1977, menyatakan Greenpeace mempunyai 5 juta anggota di dunia dan berkantor di 24
negara.
          Dalam tulisan ini penekanannya adalah : Pertama, kenapa solusinya harus uang?
Kedua, mengapa semakin banyak uang yang diseumbangkan semakin banyak
membantu? Ketiga, lalu apa kontribusi masyarakat yang tidak mempunyai uang
terhadap lingkungan?


   Under its recently departed guru, David McTaggart, 59, the $157 million (1990
   revenues) Greenpeace became a skillfully managed business, mastering the tools of
   direct mail and image manipulation - and indulging in forms of lobbying that would
   bring instant condemnation if practiced by a for-profit corporation. Ironical, this,
   considering that McTaggart marketed Greenpeace as very much the nemesis of the
   powerful multinational corporation.( Spencer, Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes )

          David McTaggart adalah orang yang mempunyai peran penting dalam Greenpeace
dan pendiri organisasi tersebut. Penghasilan David McTaggart juga mencapai angka yang


                           Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 2
fantastis yaitu $157 juta pada tahun 1990. Greenpeace menjadi pusat bisnis yang
mempunyai ketrampilan manajemen yang baik, menguasai peralatan pengiriman pesan/
laporan dan manipulasi gambar dan juga dapat melakukan loby secara instan yang
dipraktekkan oleh perusahaan – perusahaan profit. Ironisnya, Greenpeace menjadi
perusahaan multinasional yang sangat powerfull. Sekali lagi, bahwa ada kesamaan antara
Greenpeace dengan korporasi bisnis lain yaitu dalam pengembangan market secara lebih
luas. Analisis pendekatan yang akan dilakukan adalah berdasarkan pendekatan Marxisme
yang dijelaskan dalam referensi ( Storey, John. 1993. An Introduction Guide to Cultural
Theory and Popular Culture. New York : Harvester Whatsheaf. ( p. 97 – 124 ) )
Mode Of Production
       Satu konsep yang ditekankan Marxis, bahwa sistem kapitalisme itu diciptakan
dimana ada kebutuhan – kebutuhan tertentu yang harus dicukupi oleh manusia dalam
hidupnya. Pendekatan Marxis selalu mengaitkan bagaimana relasi antara pekerja dan non
pekerja dalam suatu institusi. Pertama, Greenpeace memroduksi relasi antara manusia
dalam konteks menyelamatkan lingkungan. Relasi ini apabila dilihat lebih mendalam, akan
memperlihatkan members Greenpeace seperti ‘mesin uang’ dan uang digunakan sebagai
satu – satunya solusi yang dapat menyelamatkan lingkungan. ‘Workers‟ dan „non –
workers‟ yang dilakukan oleh para Marxis selalu mendekatkan pada bagaimana masyarakat
diproduksi oleh sistem politik, sosial, dan budaya. „Go green‟ misalnya, bukan hanya
menjadi view dalam lingkungan. Kita melihat „go green‟ ini menjadi politik, ‘lahan’ untuk
orang mencari uang dan penghasilan serta memperkaya diri, dan budaya yang dimaknai
bahwa dengan hal itu kita menciptakan lingkungan yang lebih baik. Penghasilan David
McTaggart yang dilaporkan, adalah salah satu penguat argumen ini.


Base dan Superstructure
       Superstructure merupakan institusi ( politik, legal, edukasi, budaya, dan lain
sebagainya ) dan mendefinisikan pada suatu kesadaran, kita juga dapat menemukan dalam
politik, religi, etika, filosofi, seni, budaya, dan lain sebagainya ) yang merupakan basis dari
mode of production. Dalam hal ini Greenepeace juga dapat menjadi superstructure, karena
Greenpeace sendirilah yang memunculkan dan menggerakkan orang untuk sadar terhadap


                           Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 3
lingkungan. Sedangkan base mengarah pada kondisi antara konten dan bentuk dari mode of
production. Kita melihat bahwa aksi lingkungan ini dimaknai dalam relasi ekonomi.


Relations Of Production dan Forces Of Production

       Dalam pendekatan Marxis, terdapat relations of production. Forces of production di
Greenpeace ini dapat dilihat pada material, alat, teknologi, pekerja, dan keterampilan dalam
proses produksi. Kita menemukan hal ini pada bagaimana hal ini membantu Greenpeace
untuk memproduksi pesan – pesan mengenai lingkungan. Selain itu, ada pula relations of
production yang mengarahkan Greenpeace pada relasi kelas dalam proses produksi. Relasi
kelas ini juga muncul pada Greenpeace, karena mereka juga merupakan organisasi yang
mempunyai struktur.

False Consciousness

       False consciousness yang merupakan kesadaran palsu yang legal dilakukan sebagai
jalan hidup, terjadi. Bahwa kita didoktrin mengenai lingkungan dan para activist
lingkungan juga menggunakan langkah propaganda dan manipulasi untuk tujuan tertentu.
Lalu yang paling mengerikan adalah bahwa uang merupakan jalan solusi bagi
permasalahan lingkungan, lalu masyarakat percaya dengan cerita tersebut.

Hegemony dan Counter Hegemony

   Hegemony is used to refer to a condition in process in which a dominant class(es)
   doesn‟t merely rule but leads a society through the exertion of moral and intellectual
   leaderships. ( Storey. 1993. P : 119 )

   Hegemoni merupakan kondisi dalam proses dimana kelas dominan memenangkan
interaksi yang dilakukan. Hal ini bukan hanya mengarah dalam peran sebagai sang
dominan, tetapi sampai pada kepemimpinan dengan adanya kekuasaan moral dan
intelektual. Hal ini mengarahkan kita bahwa hegemoni adalah kondisi dimana ada kelas
dominan yang memimpin dan mempunyai power. Untuk memeranginya, maka diperlukan




                          Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 4
counter – hegemony, yaitu kelas yang memperjuangkan untuk melawan kuasa sang kelas
dominan.

   Awalnya kita dapat menganalisis bahwa aktivis lingkungan ( seperti Greenpeace )
adalah counter – hegemony dari koporasi – korporasi bisnis yang merusak lingkungan. Kita
memahami pada awalnya, bahwa Greenpeace ingin menyelamatkan lingkungan. Tetapi apa
yang terjadi? Greenpeace justru menjadi hegemony pada saat ini. Greenpeace menjadi kelas
dominan dengan alasan moral dan intelektual yang dimiliki.



GREENPEACE DAN EKONOMI POLITIK
   Greenpeace Germany, for instance, second-largest branch operation after Greenpeace
   U.S.A., had revenues last year of $36 million and 700,000 members, of whom 320,000
   permit Greenpeace to automatically debit their bank accounts annually for the dues of
   50 deutsche marks ($30). ( Spencer, Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes )

   Greenpeace Jerman misalnya yang merupakan Greenpeace terbesar setelah yang berada
di Amerika Serikat, dimana penghasilan pada tahun terakhir berjumlah $36 juta dan
mempunyai 700.000 anggota dimana 320.000 anggota secara setuju dan otomatis
mendaftarkan diri melalui bank agar mempunyai keanggotaan di Greenpeace dengan
membayar 50 deutschemarks atau sekitar $30 pada keanggotaannya. Bukti tersebut, dapat
kita lakukan analisis menggunakan pendekatan eknonomi politik.

Commertialization

       Komersialisasi ini muncul ketika dijelaskan sebelumnya, bahwa akhirnya
Greenpeace menerapkan uang sebagai alat untuk memperluas lahan gerakannya. Kita tidak
dapat melihat lagi tujuan mulia hanya untuk lingkungan, tetapi kita akhirnya menemukan
berbagai motif ekonomi yang dilakukan oleh Greenpeace.

Commodification
    Commodification is the process of transformation use values into exchange values. (
    Mosco, 1996 : p. 141 )



                         Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 5
Komodifikasi merupakan proses tranasformasi atau perubahan dimana nilai guna
berubah menjadi nilai tukar. Berikut penjelasannya :
   a) Use value dalam Greenpeace adalah bagaimana lingkungan seharusnya dijaga dan
       manusia harus menjaga lingkungan agar meminimalisir dampak – dampak
       lingkungan yang akan terjadi. Nilai dalam Greenpeace kemudian berubah ke
       exchange values.
   b) Exchange value dalam Greenpeace adalah bagaimana kemudian nilai guna untuk
       lingkungan tersebut, kemudian berganti ke nilai tukar. Dalam tahapan ini, harus ada
       materi yang dikeluarkan. Jadi lingkungan dikomodifikasi dalam bentuk kampanye –
       kampanye atau program lingkungan, kemudian hal tersebut mendatangkan uang.


Spatialization
….. Henri Lefebvre ( 1979 ) to denote the process of overcoming the constraints of space
and time in social life. ( Mosco, 1996 : p. 173 )

       Dalam konteks ekonomi politik, kemudian kita mengenal bahwa ekspansi
multinasional yang dilakukan oleh Greenpeace merupakan bentuk spatialization. Orang
kemudian semakin mudah untuk melakukan aksi peduli lingkungan dengan Greenpeace di
negara – negara tertentu, tanpa khawatir adanya perbedaan jarak dan waktu.


Structuration
Structuration therefore describes a process by which structures are constituted out of
human agency, even as they provide they very „medium‟ of that constitution. ( Mosco, 1996
: p.212 )
       Dalam hal ini, kemudian terjadi proses pengonstitusian/ pelegalan struktur dalam
kehidupan. Hal ini misalnya dalam pendekatan Ekonomi Politik membuat media menjadi
konstitusi. Dalam Greenpeace, kita menemukan bahwa Greenpeace juga akhirnya menjadi
konstitusi. Kita dapat melihat bagaimana organisasi tersebut menciptakan power dalam
kehidupan masyarakat. Human agency pastinya adalah manusia yang diajak untuk peduli
terhadap lingkungan.




                          Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 6
KONTEKS MATERIAL HISTORIS DAN SOSIAL

       Dalam tulisan Milja Kurki : “ Menurut Marx, yang terpenting adalah jika kita
menganalisis orang dalam hubungan dengan konteks material historis dan sosial mereka,
maka kita dapat melihat peran berbagai kekuatan structural dan penindasan struktural yang
terkandung dalam sistem modern ekonomi kapitalis dan dalam pemerintahan “ borjuis
demokratis “ yang melekat padanya. “
   Who is this somewhat mysterious David McTaggart, regarded by many as a near
   saintly figure? McTaggart's skillful image manipulation begins with his own life story.
   There is the official version, as told in the 1989 book, The Greenpeace Story, and
   repeated over the years in many newspaper and magazine stories about the
   organization. According to this official version, McTaggart was once a successful real
   estate executive who saw the light at age 39 and decided to save the planet. ( Spencer,
   Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes )

   David McTaggart mempunyai image orang yang ‘canggih’ dalam memanipulasi dalam
ksiah hidupnya. Dia juga sukses dalam masa muda, dengan politik “ save the planet”. Kita
pastinya juga menjadi ragu, apakah Greenpeace juga menerapkan manipulasi terhadap
image mengenai lingkungan. Sejarah David McTaggart mengarahkan kita untuk
memikirkan pada hal tersebut. Kemudian dikarenakan kita mengetahui bagaimana
keuntungan yang didapatkan oleh Greenpeace, kita juga dapat melakukan berbagai
pendekatan lain. Greenpeace kemudian menjadi korporasi modern yang mempunyai
kewenangan, pengawasan dengan pemerintahan. Greenpeace melaporkan laporan mengenai
kasus tertentu dengan adanya advertorial press dan dapat diketahui oleh para shareholders.
Baik media maupun Greenpeace, pada akhirnya mengambil keuntungan dari hal tersebut.
McTaggart juga mendapatkan penghasilan yang luar biasa yaitu $60,000.

   How has Greenpeace used this power? Ruthlessly. There is a kind of ends-justify-the-
   means mentality at work here. Greenpeace pressured the University of Florida into
   firing marine biologist Richard Lambertsen in 1986. Lambertsen's offense: doing
   research that required tissue samples from whale organs, research that Greenpeace
   had decided wasn't scientifically useful. Greenpeace made the preposterous claim that
   Lambertsen was just a front for commercial whalers. Lambertsen, now at the Woods
   Hole Oceanographic Institution, says his research was aimed at identifying whale
   diseases. Greenpeace's tactics, he says, included trucking protesters to the campus and




                          Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 7
flying over football games with banners that said "U of F stop killing whales." (
   Spencer, Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes )

Power dan Control

   Greenpeace juga melegitimasi power sebagai kekuatan yang sah, dimana misalnya
Greenpeace juga memanfaatkan riset – riset untuk ‘proyek politik – ya’. Dari contoh
tersebut, Greenpeace memohon periset Universitas Florida untuk mengadakan riset
mengenai sampel tissue dari organ ikan paus, dan Richard Lambertsen mengatakan bahwa
riset tersebut tidak hanya bertujuan untuk keilmuwan. Riset tersebut pada akhirnya
digunakan untuk mengidentifikasi ancaman terhadap ikan paus. Kemudian, Greenpeace
mengadakan taktik untuk berkampanye. Dari contoh tersebut, kita menjadi bertanya : “
Apakah lingkungan kemudian menjadi asset untuk diperbaiki, atau lahan memperoleh
keuntungan? “ Dan ada kecenderungan bahwa riset dimanfaatkan oleh Greenpeace sebagai
alat untuk memperkuat data dan fakta yang ditemukan.

   Kembali kita memikirkan mengenai manipulasi image. Jika kita kembali memikirkan
bagaimana kedekatan antara Greenpeace dengan pemerintahan dan media massa menjadi
sangat dekat. Pemerintah selalu mengira bahwa Greenpeace merupakan pahlawan,
sedangkan media juga menganggap bahwa temuan – temuan Greenpeace adalah hal yang
menarik dan dapat dijadikan lahan bisnis yang besar. Dari sini, kita mengetahui bahwa
permasalahannya menjadi sistemik. Tidak hanya lagi berbicara pada Greenpeace, akan
tetapi sampai pada stakeholder ( bahkan di level multinasional ).

   If Greenpeace's ends justify such means, what are these noble ends? It's impossible to
   say precisely, though unmistakable is a hatred of business and free markets.
   Greenpeace U.S.A. Executive Director Peter Bahouth told the newspaper In These
   Times in April 1990: "I don't believe in the market approach.... It results in treating
   toxics or pollution as a commodity.... When companies have a bottom line of profit you
   won't have them thinking about the environment." ( Spencer, Bolwlrek & Morais. 1991
   in Forbes )

   Executive Director Greenpeace Amerika Serikat juga menegaskan bahwa Greenpeace
tidak melakukan pendekatan pasar. Karena pendekatan tersebut, dirasakan sebagai racun



                          Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 8
atau membuat polusi sebagai komoditas. Ia menegaskan bahwa ketika korporasi bergerak
dengan kuasa profit, pastinya akan melupakan lingkungannya. Mendekatkan diri kita pada
membongkar discourse yang dilakukan oleh Greenpeace. Rasanya dari pendapat tersebut
muncul power, dimana bukan hanya lagi membela Greenpeace ( tetapi lebih ke – adanya
justifikasi bahwa Greenpeace tidaklah sama dengan korporasi bisnis yang lain.

   German environmental consultant Joseph Huber, talking about militant elements in
   Greenpeace Germany, sums up an informed outsider's view: "These Greenpeacers do
   not know what they are longing for. But they do feel the strong need to protest the
   perceived destruction of the earth by industrialism and capitalism. The Marxist
   elements are interspersed with a new kind of romanticism and anarchism." ( Spencer,
   Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes )

   Konsultan lingkungan dari Jerman yang bernama Joseph Huber, mengatakan terdapat
elemen militant dalam Greenpeace di Jerman. Para pengikut Greenpeace tidak mengetahui,
untuk apa mereka mengikuti aksi – aksi yang dilakukan. Tetapi mereka merasakan perlu
menghujat, merotes, mengenai kerusakan lingkungan akibat individualism ataupun
kapitalisme. Hubler menyatakan bahwa pada akhirnya terdapat bentuk baru yaitu
Romantism dan Anarchism yang berada pada elemen dari pendekatan Marxist.

   Kutipan menarik dari The Bozeman, Mont.-based Political Economy Research Center,
yang menyatakan : “Its philosophy is that pollution is a sin, not a cost, and should be
outlawed, not taxed - even if that means shutting down industry.”
       Hal tersebut mengingatkan pada kita bahwa kita harus berfikir secara filosofis
terhadap polusi lingkungan. Polusi merupakan suatu tindakan yang salah/ dosa, dan bukan
merupakan permasalahan harga/ ongkos, dan harusnya diluar perlindungan hukum ( dalam
artian tidak mempunyai kuasa untuk masuk dalam sitem hitung untung – rugi ), tidak
mengenakan pajak, dan itu berarti menutup adanya industri. Greenpeace juga selalu
mengadakan investigasi rahasia, yang pada akhirnya mengeluarkan biaya yang sangat
mahal sekali. Misalnya kasus investigasi rahasia yang kemudian dipublikasikan, banyak
negara yang harus mendapatkan laporan tersebut dengan cara membayar mahal.




                          Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 9
Ada satu konsep menarik mengenai wild capitalism dari penelitian Krista Harper yang
dilakukannya di Hongaria, adapun beberapa link yang dapat ditarik dalam konsep wild
capitalism tersebut, adalah :
 1.    Bahwa para environmentalist menggunakan pendekatan environmentalism untuk
       mengadakan gerakan lingkungan yang lebih besar dan menciptakan suatu identitas
       aktivias. Implikasinya adalah gerakan tersebut tidak dapat dilihat secara tunggal
       sebagai kegiatan untuk menyelamatkan lingkungan. Gerakan itu kemudian
       bersinggungan misalnya dengan motif eknomi, politik, sosial, budaya, dan lainnya.
       Kemudian, karena gerakan tersebut adalah identitas. Maka akan terjadi pertarungan
       antara identitas korporasi dan aktivis. Mencoba dengan pendekatan dekonstruksi
       Derrida, bahwa dikotomi antara merusak dan memperbaiki yang diciptakan
       tersebut, sangat problematis.
 2.    Knowledge dan power saling bertempur dalam environmental struggles. Kita
       melihat bahwa para environmentalist menggunakan kedua hal tersebut dalam
       beraksi. Greenpeace juga melakukan hal yang sama. Tanpa adanya knowledge dan
       power, pasti apa yang dilakukan tidaklah digubris oleh publik.
 3.    Aktivis melakukan propaganda. Misalnya Greenpeace yang memanfaatkan iklan
       sebagai alat untuk kampanye. Permasalahannya, tidak sedikit propaganda yang
       dilakukan ternyata justru salah.
 4.    Eco – colonialism, kita melakukan pendekatan ini ketika Greenpeace menjadi
       multinasional. Kita mengetahui bahwa ada ‘penjajahan baru’ dalam hal ini antara
       East dan West. Apa implikasinya? Barat dianggap lebih maju dan Timur adalah
       lahan untuk memperluas jaringan bisnis para environmentalist.
 5.    Issue mengenai degradasi lingkungan menjadi konsesus bagi semua kalangan.
       Seolah hal ini sangat penting. Dan mengapa juga gerakan ini harus sangat berpaku
       pada uang. Apakah tidak lebih baik, membangun kesadaran diri pada masing –
       masing orang?

   The editorial compares Eastern Europe's command economies to the West's "savage
   capitalism." Mindless of the environmental devastation caused by socialism, the
   editorial concludes: "From a purely ecological perspective, the two competing


                          Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 10
ideologies were barely distinguishable." That outrageous statement would hardly sell in
   the newly freed countries of Eastern Europe, although Greenpeace has recently opened
   two offices there, but in the pampered West it apparently finds believers. ( Spencer,
   Bolwlrek & Morais.1991 in Forbes )

   Tulisan ini menyatakan bahwa pendekatan lingkungan berbeda dengan permasalahan
ideologi kapitalisme ataupun sosialisme. Kedua ideologi tersebut justru dapat mengancam
lingkungan itu sendiri. Pendekatan mendasar adalah bagaimana lingkungan dapat dilakukan
pendekatan melalui perspektif ekologi. Dimana lingkungan benar – benar menjadi concern
utama. Saat ini, relasi berdasarkan uang juga menghantui kehidupan kita dalam hal apapun.
Mirisnya adalah ketika tujuan mulia yaitu ‘menyelamatkan lingkungan’ menjadi tujuan
untuk ‘mencari lahan uang layaknya emas’. Greenpeace memang mempunyai tujuan baik.
Tetapi bukankah sulit untuk mendapatkan seseorang/ organisasi yang benar – benar tulus
pada saat ini? Tidak ada yang benar – benar ‘gratis’ di dunia ini.




REFERENSI

Buku
-----------Edkins, Jenny & Williams, Nick Vaughan. 2009. Teori – Teori Kritis Menantang
Pandangan Utama Studi Politik Internasional. Yogyakarta : Baca Publisher ( licence
Routledge ).
-----------Harper, Krista. 2006. Wild Capitalism : Environmental Activism and Postsocialist
Political Ecology in Hungary. Amherst : University of Massachusetts.
-----------Sargent, Lyman Tower. 1987. Contemporary Political Ideologies A Comparative
Analysis. California : Brooks/ Cole Publishing Company.
-----------Storey, John. 1993. An Introduction Guide to Cultural Theory and Popular
Culture. New York : Harvester Wheatsheaf.

Lain – Lain
-----------Spencer, Leslie ; Bollwerk, Jan & Morais, Richard C. The Not So Peaceful World
Of Greenpeace. ( November, 11, 1991 : Forbes )




                          Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 11

Más contenido relacionado

Destacado

2012 01-04 - dia mundial do braille
2012 01-04 - dia mundial do braille2012 01-04 - dia mundial do braille
2012 01-04 - dia mundial do brailleO Ciclista
 
Clase 1 c9 ago_12_2013
Clase 1 c9 ago_12_2013Clase 1 c9 ago_12_2013
Clase 1 c9 ago_12_2013Luis Stolz
 
Imagens da Viagem ao Alentejo 1
Imagens da Viagem ao Alentejo 1Imagens da Viagem ao Alentejo 1
Imagens da Viagem ao Alentejo 1O Ciclista
 
Movilizacion y redes sociales FLISoL Cúcuta - TIC TAC
Movilizacion y redes sociales FLISoL Cúcuta - TIC TACMovilizacion y redes sociales FLISoL Cúcuta - TIC TAC
Movilizacion y redes sociales FLISoL Cúcuta - TIC TACRosa Cristina Parra Lozano
 
2013 11-27 - escrever é - grupo joel - 8 e
2013 11-27 - escrever é - grupo joel - 8 e2013 11-27 - escrever é - grupo joel - 8 e
2013 11-27 - escrever é - grupo joel - 8 eO Ciclista
 
2011 07-11 - dia mundial da população - mónica lopes
2011 07-11 - dia mundial da população - mónica lopes 2011 07-11 - dia mundial da população - mónica lopes
2011 07-11 - dia mundial da população - mónica lopes O Ciclista
 
C:\Fakepath\Comemoração dos 25 Anos da nossa Escola
C:\Fakepath\Comemoração dos 25 Anos da nossa EscolaC:\Fakepath\Comemoração dos 25 Anos da nossa Escola
C:\Fakepath\Comemoração dos 25 Anos da nossa EscolaO Ciclista
 
Dia da Alimentação - Mostra sopas
Dia da Alimentação - Mostra sopasDia da Alimentação - Mostra sopas
Dia da Alimentação - Mostra sopasO Ciclista
 
CoerêNcia E Unidade
CoerêNcia E UnidadeCoerêNcia E Unidade
CoerêNcia E UnidadeLuciane Lira
 
Ideologia E EstereóTipo
Ideologia E EstereóTipoIdeologia E EstereóTipo
Ideologia E EstereóTipoLuciane Lira
 
Pio.La Uso Herramientas Web Articulacion Redes
Pio.La Uso Herramientas Web Articulacion RedesPio.La Uso Herramientas Web Articulacion Redes
Pio.La Uso Herramientas Web Articulacion RedesRosa Cristina Parra Lozano
 
2012夏季訓練標語詩歌
2012夏季訓練標語詩歌2012夏季訓練標語詩歌
2012夏季訓練標語詩歌國恩 洪
 

Destacado (19)

Ximena
XimenaXimena
Ximena
 
2012 01-04 - dia mundial do braille
2012 01-04 - dia mundial do braille2012 01-04 - dia mundial do braille
2012 01-04 - dia mundial do braille
 
dumpster rental fanwood njnj
dumpster rental fanwood njnjdumpster rental fanwood njnj
dumpster rental fanwood njnj
 
Rut
RutRut
Rut
 
Clase 1 c9 ago_12_2013
Clase 1 c9 ago_12_2013Clase 1 c9 ago_12_2013
Clase 1 c9 ago_12_2013
 
Imagens da Viagem ao Alentejo 1
Imagens da Viagem ao Alentejo 1Imagens da Viagem ao Alentejo 1
Imagens da Viagem ao Alentejo 1
 
Movilizacion y redes sociales FLISoL Cúcuta - TIC TAC
Movilizacion y redes sociales FLISoL Cúcuta - TIC TACMovilizacion y redes sociales FLISoL Cúcuta - TIC TAC
Movilizacion y redes sociales FLISoL Cúcuta - TIC TAC
 
2013 11-27 - escrever é - grupo joel - 8 e
2013 11-27 - escrever é - grupo joel - 8 e2013 11-27 - escrever é - grupo joel - 8 e
2013 11-27 - escrever é - grupo joel - 8 e
 
El Slideshare
El SlideshareEl Slideshare
El Slideshare
 
2011 07-11 - dia mundial da população - mónica lopes
2011 07-11 - dia mundial da população - mónica lopes 2011 07-11 - dia mundial da população - mónica lopes
2011 07-11 - dia mundial da população - mónica lopes
 
C:\Fakepath\Comemoração dos 25 Anos da nossa Escola
C:\Fakepath\Comemoração dos 25 Anos da nossa EscolaC:\Fakepath\Comemoração dos 25 Anos da nossa Escola
C:\Fakepath\Comemoração dos 25 Anos da nossa Escola
 
Quinhentismo(1)
Quinhentismo(1)Quinhentismo(1)
Quinhentismo(1)
 
Dia da Alimentação - Mostra sopas
Dia da Alimentação - Mostra sopasDia da Alimentação - Mostra sopas
Dia da Alimentação - Mostra sopas
 
Carnaval 2010/2011
Carnaval 2010/2011Carnaval 2010/2011
Carnaval 2010/2011
 
CoerêNcia E Unidade
CoerêNcia E UnidadeCoerêNcia E Unidade
CoerêNcia E Unidade
 
Ideologia E EstereóTipo
Ideologia E EstereóTipoIdeologia E EstereóTipo
Ideologia E EstereóTipo
 
Nova Cultura2
Nova Cultura2Nova Cultura2
Nova Cultura2
 
Pio.La Uso Herramientas Web Articulacion Redes
Pio.La Uso Herramientas Web Articulacion RedesPio.La Uso Herramientas Web Articulacion Redes
Pio.La Uso Herramientas Web Articulacion Redes
 
2012夏季訓練標語詩歌
2012夏季訓練標語詩歌2012夏季訓練標語詩歌
2012夏季訓練標語詩歌
 

Similar a Danu dean asmoro studi kritis terhadap environmentalist

sebuah tulisan singkat untuk mencegah kiamat.docx
sebuah tulisan singkat untuk mencegah kiamat.docxsebuah tulisan singkat untuk mencegah kiamat.docx
sebuah tulisan singkat untuk mencegah kiamat.docxirsyadibadullohdatar
 
4, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Environmenta...
4, BE  & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Environmenta...4, BE  & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Environmenta...
4, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Environmenta...NovitaHerlissha
 
Green Theories in International Relations
Green Theories in International RelationsGreen Theories in International Relations
Green Theories in International Relationsrumahbianglala
 
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...dyahruthw
 
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...dyahruthw
 
4, be gg, vidya anggraeni, environmenthal ethics, universitas mercubuana,2019
 4, be gg, vidya anggraeni, environmenthal ethics, universitas mercubuana,2019 4, be gg, vidya anggraeni, environmenthal ethics, universitas mercubuana,2019
4, be gg, vidya anggraeni, environmenthal ethics, universitas mercubuana,2019Vidya Anggraeni
 
Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial ...
Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial ...Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial ...
Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial ...INSISTPress
 
4. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, environmental...
4. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, environmental...4. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, environmental...
4. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, environmental...arisatrias
 
Pelatihan 2013 new paradigma ext (yuti)
Pelatihan 2013   new paradigma ext (yuti)Pelatihan 2013   new paradigma ext (yuti)
Pelatihan 2013 new paradigma ext (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHTINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHKuliahMandiri.org
 
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...An Nisa Rizki Yulianti
 
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...petraaja
 
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...Kurniawan Bramanta
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1Diana Amelia Bagti
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1Diana Amelia Bagti
 
Pendekatan Lingkungan Hidup
Pendekatan Lingkungan HidupPendekatan Lingkungan Hidup
Pendekatan Lingkungan Hidupflorindaeka_pw
 
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...SukrasnoSukrasno
 
4 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-environmental ethics,universitas mercu buana
4 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-environmental ethics,universitas mercu buana4 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-environmental ethics,universitas mercu buana
4 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-environmental ethics,universitas mercu buanasalomoroyfreddy
 

Similar a Danu dean asmoro studi kritis terhadap environmentalist (20)

sebuah tulisan singkat untuk mencegah kiamat.docx
sebuah tulisan singkat untuk mencegah kiamat.docxsebuah tulisan singkat untuk mencegah kiamat.docx
sebuah tulisan singkat untuk mencegah kiamat.docx
 
4, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Environmenta...
4, BE  & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Environmenta...4, BE  & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Environmenta...
4, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Environmenta...
 
43005 13-980429387195
43005 13-98042938719543005 13-980429387195
43005 13-980429387195
 
Green Theories in International Relations
Green Theories in International RelationsGreen Theories in International Relations
Green Theories in International Relations
 
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...
 
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...
 
4, be gg, vidya anggraeni, environmenthal ethics, universitas mercubuana,2019
 4, be gg, vidya anggraeni, environmenthal ethics, universitas mercubuana,2019 4, be gg, vidya anggraeni, environmenthal ethics, universitas mercubuana,2019
4, be gg, vidya anggraeni, environmenthal ethics, universitas mercubuana,2019
 
Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial ...
Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial ...Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial ...
Dinamika Wacana Perubahan Iklim dan Keterkaitannya dengan Hukum dan Tenurial ...
 
4. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, environmental...
4. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, environmental...4. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, environmental...
4. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, environmental...
 
Po gerakan presentasi 2012
Po gerakan presentasi 2012Po gerakan presentasi 2012
Po gerakan presentasi 2012
 
Pelatihan 2013 new paradigma ext (yuti)
Pelatihan 2013   new paradigma ext (yuti)Pelatihan 2013   new paradigma ext (yuti)
Pelatihan 2013 new paradigma ext (yuti)
 
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAHTINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
 
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
 
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...
3, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; envirome...
 
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 1
 
Pendekatan Lingkungan Hidup
Pendekatan Lingkungan HidupPendekatan Lingkungan Hidup
Pendekatan Lingkungan Hidup
 
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...
 
4 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-environmental ethics,universitas mercu buana
4 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-environmental ethics,universitas mercu buana4 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-environmental ethics,universitas mercu buana
4 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-environmental ethics,universitas mercu buana
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Último (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Danu dean asmoro studi kritis terhadap environmentalist

  • 1. Kajian Kritis Pendekatan Marxist Terhadap Peran Greenpeace Dalam Memberikan Kontribusi Terhadap Lingkungan Oleh Danu Dean Asmoro *This paper for discussion in Communication and Environmental classes, Lecturer : Yohanes Widodo, M.Sc. INTRODUCTION The capitalist system degraded workers in all of their relationships. Since they had to fight against others of their own class for bare subsistence, they could never hope to estavlish any short of valid relationships with another person. ( Sargent, 1987 : p. 112 ) Kapitalisme dapat muncul dalam relasi kehidupan manusia. Bukan hanya sistem kapitalisme dalam lingkup yang besar seperti relasi antar negara, korporasi, media, tetapi juga pada lingkup komunikasi yang lebih sempit ( misalnya interpersonal ). Tulisan ini mencoba untuk membongkar sistem kapitalisme yang diterapkan dalam organisasi yang menyuarakan „go green‟ atau „save the planet‟ secara kritis. Obyek dalam tulisan ini adalah Greenpeace. Greenpeace melakukan pendekatan environmental untuk melakukan aksinya. Pada prakteknya, Greenpeace merupakan organisasi profit yang bergerak dalam lingkungan. Organisasi Ini kemudian meluas seperti korporasi – korporasi industri dibidang lain. Hanya saja, Greenpeace selalu melakukan campaign untuk ‘go green‟ atau „save the planet‟. Friedrich Engels – pun mengingatkan kita bahwa sistem kapitalisme ini dapat bekerja dalam relasi pernikahan ataupun kerja. Engels selalu menekankan adanya class struggle. Mengapa Greenpeace adalah organisasi profit? Alasannya adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendaftar, members harus membayar keanggotaan. 2. Dengan dalih menyelamatkan lingkungan. Kita harus menyumbang dana agar Greenpeace dapat beraksi layaknya „hero‟ bagi lingkungan. 3. Greenpeace menggunakan „green‟ sebagai komoditas. Dimana bisnis lingkungan menjadi menarik dan mempunyai peluang pasar yang besar. Tulisan ini secara lebih lanjut mempertanyakan : “ Apa yang bisa dilakukan untuk berkontribusi terhadap lingkungan, apabila saya tidak mempunyai sepersen – pun uang? “ Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 1
  • 2. ENVIRONMENTALIST : Pendekatan Lingkungan, Politik, Ekonomi, dan Sosial In diverse array of issues and campaigns, environmentalists critize rising social and economic inequalities, the proliferation of environmental risk and global consumerism, and limited acess to political participation. ( Harper, 2006 : p.2 ) Para lembaga environmentalists selalu memberikan masukan dan mengkritisi bagaimana pertumbuhan yang tidak seimbang antara sektor sosial dan sektor eknomomi. Munculnya berbagai industri yang ada sebagai dampak dari modernisasi, menciptakan munculnya resiko lingkungan dan tingkat konsumsi masyarakat dalam konteks global serta keterbatasan dalam akses politik. Environmentalists selalu menyuarakan bahwa bumi harus diselamatkan. Penyelamatan ini dengan berupa aksi yang dilakukan dan mengajak manusia untuk terlibat masuk ke dalam gerakan tersebut. Kesukesan Greenpeace dikarenakan terdapat mitos dalam masyarakat mengenai lingkungan. Orang kemungkinan akan berfikir bahwa menjadi „green‟ adalah opsi untuk memberikan solusi terhadap permasalahan – permasalahan lingkungan. Greenpeace berhasil memenangkan mitos tersebut. Watson yang meninggalkan Greenpeace pada tahun 1977, menyatakan Greenpeace mempunyai 5 juta anggota di dunia dan berkantor di 24 negara. Dalam tulisan ini penekanannya adalah : Pertama, kenapa solusinya harus uang? Kedua, mengapa semakin banyak uang yang diseumbangkan semakin banyak membantu? Ketiga, lalu apa kontribusi masyarakat yang tidak mempunyai uang terhadap lingkungan? Under its recently departed guru, David McTaggart, 59, the $157 million (1990 revenues) Greenpeace became a skillfully managed business, mastering the tools of direct mail and image manipulation - and indulging in forms of lobbying that would bring instant condemnation if practiced by a for-profit corporation. Ironical, this, considering that McTaggart marketed Greenpeace as very much the nemesis of the powerful multinational corporation.( Spencer, Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes ) David McTaggart adalah orang yang mempunyai peran penting dalam Greenpeace dan pendiri organisasi tersebut. Penghasilan David McTaggart juga mencapai angka yang Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 2
  • 3. fantastis yaitu $157 juta pada tahun 1990. Greenpeace menjadi pusat bisnis yang mempunyai ketrampilan manajemen yang baik, menguasai peralatan pengiriman pesan/ laporan dan manipulasi gambar dan juga dapat melakukan loby secara instan yang dipraktekkan oleh perusahaan – perusahaan profit. Ironisnya, Greenpeace menjadi perusahaan multinasional yang sangat powerfull. Sekali lagi, bahwa ada kesamaan antara Greenpeace dengan korporasi bisnis lain yaitu dalam pengembangan market secara lebih luas. Analisis pendekatan yang akan dilakukan adalah berdasarkan pendekatan Marxisme yang dijelaskan dalam referensi ( Storey, John. 1993. An Introduction Guide to Cultural Theory and Popular Culture. New York : Harvester Whatsheaf. ( p. 97 – 124 ) ) Mode Of Production Satu konsep yang ditekankan Marxis, bahwa sistem kapitalisme itu diciptakan dimana ada kebutuhan – kebutuhan tertentu yang harus dicukupi oleh manusia dalam hidupnya. Pendekatan Marxis selalu mengaitkan bagaimana relasi antara pekerja dan non pekerja dalam suatu institusi. Pertama, Greenpeace memroduksi relasi antara manusia dalam konteks menyelamatkan lingkungan. Relasi ini apabila dilihat lebih mendalam, akan memperlihatkan members Greenpeace seperti ‘mesin uang’ dan uang digunakan sebagai satu – satunya solusi yang dapat menyelamatkan lingkungan. ‘Workers‟ dan „non – workers‟ yang dilakukan oleh para Marxis selalu mendekatkan pada bagaimana masyarakat diproduksi oleh sistem politik, sosial, dan budaya. „Go green‟ misalnya, bukan hanya menjadi view dalam lingkungan. Kita melihat „go green‟ ini menjadi politik, ‘lahan’ untuk orang mencari uang dan penghasilan serta memperkaya diri, dan budaya yang dimaknai bahwa dengan hal itu kita menciptakan lingkungan yang lebih baik. Penghasilan David McTaggart yang dilaporkan, adalah salah satu penguat argumen ini. Base dan Superstructure Superstructure merupakan institusi ( politik, legal, edukasi, budaya, dan lain sebagainya ) dan mendefinisikan pada suatu kesadaran, kita juga dapat menemukan dalam politik, religi, etika, filosofi, seni, budaya, dan lain sebagainya ) yang merupakan basis dari mode of production. Dalam hal ini Greenepeace juga dapat menjadi superstructure, karena Greenpeace sendirilah yang memunculkan dan menggerakkan orang untuk sadar terhadap Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 3
  • 4. lingkungan. Sedangkan base mengarah pada kondisi antara konten dan bentuk dari mode of production. Kita melihat bahwa aksi lingkungan ini dimaknai dalam relasi ekonomi. Relations Of Production dan Forces Of Production Dalam pendekatan Marxis, terdapat relations of production. Forces of production di Greenpeace ini dapat dilihat pada material, alat, teknologi, pekerja, dan keterampilan dalam proses produksi. Kita menemukan hal ini pada bagaimana hal ini membantu Greenpeace untuk memproduksi pesan – pesan mengenai lingkungan. Selain itu, ada pula relations of production yang mengarahkan Greenpeace pada relasi kelas dalam proses produksi. Relasi kelas ini juga muncul pada Greenpeace, karena mereka juga merupakan organisasi yang mempunyai struktur. False Consciousness False consciousness yang merupakan kesadaran palsu yang legal dilakukan sebagai jalan hidup, terjadi. Bahwa kita didoktrin mengenai lingkungan dan para activist lingkungan juga menggunakan langkah propaganda dan manipulasi untuk tujuan tertentu. Lalu yang paling mengerikan adalah bahwa uang merupakan jalan solusi bagi permasalahan lingkungan, lalu masyarakat percaya dengan cerita tersebut. Hegemony dan Counter Hegemony Hegemony is used to refer to a condition in process in which a dominant class(es) doesn‟t merely rule but leads a society through the exertion of moral and intellectual leaderships. ( Storey. 1993. P : 119 ) Hegemoni merupakan kondisi dalam proses dimana kelas dominan memenangkan interaksi yang dilakukan. Hal ini bukan hanya mengarah dalam peran sebagai sang dominan, tetapi sampai pada kepemimpinan dengan adanya kekuasaan moral dan intelektual. Hal ini mengarahkan kita bahwa hegemoni adalah kondisi dimana ada kelas dominan yang memimpin dan mempunyai power. Untuk memeranginya, maka diperlukan Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 4
  • 5. counter – hegemony, yaitu kelas yang memperjuangkan untuk melawan kuasa sang kelas dominan. Awalnya kita dapat menganalisis bahwa aktivis lingkungan ( seperti Greenpeace ) adalah counter – hegemony dari koporasi – korporasi bisnis yang merusak lingkungan. Kita memahami pada awalnya, bahwa Greenpeace ingin menyelamatkan lingkungan. Tetapi apa yang terjadi? Greenpeace justru menjadi hegemony pada saat ini. Greenpeace menjadi kelas dominan dengan alasan moral dan intelektual yang dimiliki. GREENPEACE DAN EKONOMI POLITIK Greenpeace Germany, for instance, second-largest branch operation after Greenpeace U.S.A., had revenues last year of $36 million and 700,000 members, of whom 320,000 permit Greenpeace to automatically debit their bank accounts annually for the dues of 50 deutsche marks ($30). ( Spencer, Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes ) Greenpeace Jerman misalnya yang merupakan Greenpeace terbesar setelah yang berada di Amerika Serikat, dimana penghasilan pada tahun terakhir berjumlah $36 juta dan mempunyai 700.000 anggota dimana 320.000 anggota secara setuju dan otomatis mendaftarkan diri melalui bank agar mempunyai keanggotaan di Greenpeace dengan membayar 50 deutschemarks atau sekitar $30 pada keanggotaannya. Bukti tersebut, dapat kita lakukan analisis menggunakan pendekatan eknonomi politik. Commertialization Komersialisasi ini muncul ketika dijelaskan sebelumnya, bahwa akhirnya Greenpeace menerapkan uang sebagai alat untuk memperluas lahan gerakannya. Kita tidak dapat melihat lagi tujuan mulia hanya untuk lingkungan, tetapi kita akhirnya menemukan berbagai motif ekonomi yang dilakukan oleh Greenpeace. Commodification Commodification is the process of transformation use values into exchange values. ( Mosco, 1996 : p. 141 ) Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 5
  • 6. Komodifikasi merupakan proses tranasformasi atau perubahan dimana nilai guna berubah menjadi nilai tukar. Berikut penjelasannya : a) Use value dalam Greenpeace adalah bagaimana lingkungan seharusnya dijaga dan manusia harus menjaga lingkungan agar meminimalisir dampak – dampak lingkungan yang akan terjadi. Nilai dalam Greenpeace kemudian berubah ke exchange values. b) Exchange value dalam Greenpeace adalah bagaimana kemudian nilai guna untuk lingkungan tersebut, kemudian berganti ke nilai tukar. Dalam tahapan ini, harus ada materi yang dikeluarkan. Jadi lingkungan dikomodifikasi dalam bentuk kampanye – kampanye atau program lingkungan, kemudian hal tersebut mendatangkan uang. Spatialization ….. Henri Lefebvre ( 1979 ) to denote the process of overcoming the constraints of space and time in social life. ( Mosco, 1996 : p. 173 ) Dalam konteks ekonomi politik, kemudian kita mengenal bahwa ekspansi multinasional yang dilakukan oleh Greenpeace merupakan bentuk spatialization. Orang kemudian semakin mudah untuk melakukan aksi peduli lingkungan dengan Greenpeace di negara – negara tertentu, tanpa khawatir adanya perbedaan jarak dan waktu. Structuration Structuration therefore describes a process by which structures are constituted out of human agency, even as they provide they very „medium‟ of that constitution. ( Mosco, 1996 : p.212 ) Dalam hal ini, kemudian terjadi proses pengonstitusian/ pelegalan struktur dalam kehidupan. Hal ini misalnya dalam pendekatan Ekonomi Politik membuat media menjadi konstitusi. Dalam Greenpeace, kita menemukan bahwa Greenpeace juga akhirnya menjadi konstitusi. Kita dapat melihat bagaimana organisasi tersebut menciptakan power dalam kehidupan masyarakat. Human agency pastinya adalah manusia yang diajak untuk peduli terhadap lingkungan. Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 6
  • 7. KONTEKS MATERIAL HISTORIS DAN SOSIAL Dalam tulisan Milja Kurki : “ Menurut Marx, yang terpenting adalah jika kita menganalisis orang dalam hubungan dengan konteks material historis dan sosial mereka, maka kita dapat melihat peran berbagai kekuatan structural dan penindasan struktural yang terkandung dalam sistem modern ekonomi kapitalis dan dalam pemerintahan “ borjuis demokratis “ yang melekat padanya. “ Who is this somewhat mysterious David McTaggart, regarded by many as a near saintly figure? McTaggart's skillful image manipulation begins with his own life story. There is the official version, as told in the 1989 book, The Greenpeace Story, and repeated over the years in many newspaper and magazine stories about the organization. According to this official version, McTaggart was once a successful real estate executive who saw the light at age 39 and decided to save the planet. ( Spencer, Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes ) David McTaggart mempunyai image orang yang ‘canggih’ dalam memanipulasi dalam ksiah hidupnya. Dia juga sukses dalam masa muda, dengan politik “ save the planet”. Kita pastinya juga menjadi ragu, apakah Greenpeace juga menerapkan manipulasi terhadap image mengenai lingkungan. Sejarah David McTaggart mengarahkan kita untuk memikirkan pada hal tersebut. Kemudian dikarenakan kita mengetahui bagaimana keuntungan yang didapatkan oleh Greenpeace, kita juga dapat melakukan berbagai pendekatan lain. Greenpeace kemudian menjadi korporasi modern yang mempunyai kewenangan, pengawasan dengan pemerintahan. Greenpeace melaporkan laporan mengenai kasus tertentu dengan adanya advertorial press dan dapat diketahui oleh para shareholders. Baik media maupun Greenpeace, pada akhirnya mengambil keuntungan dari hal tersebut. McTaggart juga mendapatkan penghasilan yang luar biasa yaitu $60,000. How has Greenpeace used this power? Ruthlessly. There is a kind of ends-justify-the- means mentality at work here. Greenpeace pressured the University of Florida into firing marine biologist Richard Lambertsen in 1986. Lambertsen's offense: doing research that required tissue samples from whale organs, research that Greenpeace had decided wasn't scientifically useful. Greenpeace made the preposterous claim that Lambertsen was just a front for commercial whalers. Lambertsen, now at the Woods Hole Oceanographic Institution, says his research was aimed at identifying whale diseases. Greenpeace's tactics, he says, included trucking protesters to the campus and Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 7
  • 8. flying over football games with banners that said "U of F stop killing whales." ( Spencer, Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes ) Power dan Control Greenpeace juga melegitimasi power sebagai kekuatan yang sah, dimana misalnya Greenpeace juga memanfaatkan riset – riset untuk ‘proyek politik – ya’. Dari contoh tersebut, Greenpeace memohon periset Universitas Florida untuk mengadakan riset mengenai sampel tissue dari organ ikan paus, dan Richard Lambertsen mengatakan bahwa riset tersebut tidak hanya bertujuan untuk keilmuwan. Riset tersebut pada akhirnya digunakan untuk mengidentifikasi ancaman terhadap ikan paus. Kemudian, Greenpeace mengadakan taktik untuk berkampanye. Dari contoh tersebut, kita menjadi bertanya : “ Apakah lingkungan kemudian menjadi asset untuk diperbaiki, atau lahan memperoleh keuntungan? “ Dan ada kecenderungan bahwa riset dimanfaatkan oleh Greenpeace sebagai alat untuk memperkuat data dan fakta yang ditemukan. Kembali kita memikirkan mengenai manipulasi image. Jika kita kembali memikirkan bagaimana kedekatan antara Greenpeace dengan pemerintahan dan media massa menjadi sangat dekat. Pemerintah selalu mengira bahwa Greenpeace merupakan pahlawan, sedangkan media juga menganggap bahwa temuan – temuan Greenpeace adalah hal yang menarik dan dapat dijadikan lahan bisnis yang besar. Dari sini, kita mengetahui bahwa permasalahannya menjadi sistemik. Tidak hanya lagi berbicara pada Greenpeace, akan tetapi sampai pada stakeholder ( bahkan di level multinasional ). If Greenpeace's ends justify such means, what are these noble ends? It's impossible to say precisely, though unmistakable is a hatred of business and free markets. Greenpeace U.S.A. Executive Director Peter Bahouth told the newspaper In These Times in April 1990: "I don't believe in the market approach.... It results in treating toxics or pollution as a commodity.... When companies have a bottom line of profit you won't have them thinking about the environment." ( Spencer, Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes ) Executive Director Greenpeace Amerika Serikat juga menegaskan bahwa Greenpeace tidak melakukan pendekatan pasar. Karena pendekatan tersebut, dirasakan sebagai racun Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 8
  • 9. atau membuat polusi sebagai komoditas. Ia menegaskan bahwa ketika korporasi bergerak dengan kuasa profit, pastinya akan melupakan lingkungannya. Mendekatkan diri kita pada membongkar discourse yang dilakukan oleh Greenpeace. Rasanya dari pendapat tersebut muncul power, dimana bukan hanya lagi membela Greenpeace ( tetapi lebih ke – adanya justifikasi bahwa Greenpeace tidaklah sama dengan korporasi bisnis yang lain. German environmental consultant Joseph Huber, talking about militant elements in Greenpeace Germany, sums up an informed outsider's view: "These Greenpeacers do not know what they are longing for. But they do feel the strong need to protest the perceived destruction of the earth by industrialism and capitalism. The Marxist elements are interspersed with a new kind of romanticism and anarchism." ( Spencer, Bolwlrek & Morais. 1991 in Forbes ) Konsultan lingkungan dari Jerman yang bernama Joseph Huber, mengatakan terdapat elemen militant dalam Greenpeace di Jerman. Para pengikut Greenpeace tidak mengetahui, untuk apa mereka mengikuti aksi – aksi yang dilakukan. Tetapi mereka merasakan perlu menghujat, merotes, mengenai kerusakan lingkungan akibat individualism ataupun kapitalisme. Hubler menyatakan bahwa pada akhirnya terdapat bentuk baru yaitu Romantism dan Anarchism yang berada pada elemen dari pendekatan Marxist. Kutipan menarik dari The Bozeman, Mont.-based Political Economy Research Center, yang menyatakan : “Its philosophy is that pollution is a sin, not a cost, and should be outlawed, not taxed - even if that means shutting down industry.” Hal tersebut mengingatkan pada kita bahwa kita harus berfikir secara filosofis terhadap polusi lingkungan. Polusi merupakan suatu tindakan yang salah/ dosa, dan bukan merupakan permasalahan harga/ ongkos, dan harusnya diluar perlindungan hukum ( dalam artian tidak mempunyai kuasa untuk masuk dalam sitem hitung untung – rugi ), tidak mengenakan pajak, dan itu berarti menutup adanya industri. Greenpeace juga selalu mengadakan investigasi rahasia, yang pada akhirnya mengeluarkan biaya yang sangat mahal sekali. Misalnya kasus investigasi rahasia yang kemudian dipublikasikan, banyak negara yang harus mendapatkan laporan tersebut dengan cara membayar mahal. Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 9
  • 10. Ada satu konsep menarik mengenai wild capitalism dari penelitian Krista Harper yang dilakukannya di Hongaria, adapun beberapa link yang dapat ditarik dalam konsep wild capitalism tersebut, adalah : 1. Bahwa para environmentalist menggunakan pendekatan environmentalism untuk mengadakan gerakan lingkungan yang lebih besar dan menciptakan suatu identitas aktivias. Implikasinya adalah gerakan tersebut tidak dapat dilihat secara tunggal sebagai kegiatan untuk menyelamatkan lingkungan. Gerakan itu kemudian bersinggungan misalnya dengan motif eknomi, politik, sosial, budaya, dan lainnya. Kemudian, karena gerakan tersebut adalah identitas. Maka akan terjadi pertarungan antara identitas korporasi dan aktivis. Mencoba dengan pendekatan dekonstruksi Derrida, bahwa dikotomi antara merusak dan memperbaiki yang diciptakan tersebut, sangat problematis. 2. Knowledge dan power saling bertempur dalam environmental struggles. Kita melihat bahwa para environmentalist menggunakan kedua hal tersebut dalam beraksi. Greenpeace juga melakukan hal yang sama. Tanpa adanya knowledge dan power, pasti apa yang dilakukan tidaklah digubris oleh publik. 3. Aktivis melakukan propaganda. Misalnya Greenpeace yang memanfaatkan iklan sebagai alat untuk kampanye. Permasalahannya, tidak sedikit propaganda yang dilakukan ternyata justru salah. 4. Eco – colonialism, kita melakukan pendekatan ini ketika Greenpeace menjadi multinasional. Kita mengetahui bahwa ada ‘penjajahan baru’ dalam hal ini antara East dan West. Apa implikasinya? Barat dianggap lebih maju dan Timur adalah lahan untuk memperluas jaringan bisnis para environmentalist. 5. Issue mengenai degradasi lingkungan menjadi konsesus bagi semua kalangan. Seolah hal ini sangat penting. Dan mengapa juga gerakan ini harus sangat berpaku pada uang. Apakah tidak lebih baik, membangun kesadaran diri pada masing – masing orang? The editorial compares Eastern Europe's command economies to the West's "savage capitalism." Mindless of the environmental devastation caused by socialism, the editorial concludes: "From a purely ecological perspective, the two competing Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 10
  • 11. ideologies were barely distinguishable." That outrageous statement would hardly sell in the newly freed countries of Eastern Europe, although Greenpeace has recently opened two offices there, but in the pampered West it apparently finds believers. ( Spencer, Bolwlrek & Morais.1991 in Forbes ) Tulisan ini menyatakan bahwa pendekatan lingkungan berbeda dengan permasalahan ideologi kapitalisme ataupun sosialisme. Kedua ideologi tersebut justru dapat mengancam lingkungan itu sendiri. Pendekatan mendasar adalah bagaimana lingkungan dapat dilakukan pendekatan melalui perspektif ekologi. Dimana lingkungan benar – benar menjadi concern utama. Saat ini, relasi berdasarkan uang juga menghantui kehidupan kita dalam hal apapun. Mirisnya adalah ketika tujuan mulia yaitu ‘menyelamatkan lingkungan’ menjadi tujuan untuk ‘mencari lahan uang layaknya emas’. Greenpeace memang mempunyai tujuan baik. Tetapi bukankah sulit untuk mendapatkan seseorang/ organisasi yang benar – benar tulus pada saat ini? Tidak ada yang benar – benar ‘gratis’ di dunia ini. REFERENSI Buku -----------Edkins, Jenny & Williams, Nick Vaughan. 2009. Teori – Teori Kritis Menantang Pandangan Utama Studi Politik Internasional. Yogyakarta : Baca Publisher ( licence Routledge ). -----------Harper, Krista. 2006. Wild Capitalism : Environmental Activism and Postsocialist Political Ecology in Hungary. Amherst : University of Massachusetts. -----------Sargent, Lyman Tower. 1987. Contemporary Political Ideologies A Comparative Analysis. California : Brooks/ Cole Publishing Company. -----------Storey, John. 1993. An Introduction Guide to Cultural Theory and Popular Culture. New York : Harvester Wheatsheaf. Lain – Lain -----------Spencer, Leslie ; Bollwerk, Jan & Morais, Richard C. The Not So Peaceful World Of Greenpeace. ( November, 11, 1991 : Forbes ) Danu Dean Asmoro – FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2012 | 11