Dokumen tersebut membahas tentang protein, termasuk definisi, komponen, struktur primer hingga kuartener, jenis asam amino esensial dan nonesensial, ikatan peptida, hidrolisis, denaturasi, penggolongan, dan reaksi pengenalan protein seperti uji ninhidrin, biuret, xantoproteat dan balerang.
3. PENGERTIAN PROTEIN
KOMPONEN PROTEIN
STRUKTUR PROTEIN
PROTEIN
PENGGOLONGAN PROTEIN
DENATURASI PROTEIN
REAKSI PENGENALAN
PROTEIN
4. Protein adalah senyawa organik
kompleks berbobot molekultinggi
yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida.
6. Struktur sekunder
protein berkaitan
dengan bentuk dari
berbagai
rangkaian asam
amino pada protein,
oleh ikatan hidrogen
antara
atom hidrogen
darigugus amino
dengan atom oksigen
dari gugus
karboksil.
9. 1. ASAM AMINO
Asam amino adalah sembarang
senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (-COOH) dan
amina (biasanya -NH2).
Dalam bentuk larutan, asam amino
bersifat amfoterik: cenderung menjadi
asam pada larutan basa dan menjadi
basa pada larutan asam.
11. ASAM AMINO
ESENSIAL
ASAM AMINO
ASAM AMINO
NONESENSIAL
12. *Asam amino esensial yaitu asam-
asam amino yang tidak dapat
disintesis dalam tubuh.
Contoh asam amino esensial :
valin, leusin, isoleusin, histidin, ar
ginin, treonin, triptofan, metionin,
fenilalanin, dan lisin.
13. *Asam amino nonesensial yaitu
asam amino yang dapat
disintesis dalam tubuh.
Contoh asam amino nonesensial :
glisin, alanin, serin, glutamin,
tirosin, prolin, asparagin, aspartat,
sistein, dan asam glutamat.
14. ION ZWITTER
Zwitter-ion adalah senyawa yang
memiliki sekaligus gugus bersifat
asam dan basa. Pada pH netral
zwitter-ion akan bermuatan
positif (kation) maupun
bermuatan negatif (anion).
16. Ikatan peptida
adalah secara kimia merupakan ikatan kovalen yg terbentuk antara group
alfa amino dari molekol asam amino dengan group alfa karboksil dari
molekul asam amino yg lain
Dua asam amino bergabung = dipeptida
Sampai 25 asam amino bergabung = oligopeptida
Diatas 25 asam amino bergabung = polipeptida = protein
17. HIDROLISIS PEPTIDA
Suatu polipeptida atau protein dapat
mengalami hidrolisis jika dipanaskan
dengan asam klorida pekat sekitar 6 M.
Ikatan peptida diputuskan sehingga
dihasilkan asam-asam amino bebas.
Dalam tubuh manusia atau hewan,
hidrolisis polipeptida atau protein
terjadi karena pengaruh enzim.
18. DENATURASI PROTEIN
Setiap perubahan terhadap struktur
sekunder/tertier protein
Molekul protein dapat pula
mengendap peristiwa koagulasi
Denaturasi belum tentu
mengakibatkan koagulasi. Protein
dapat saja mengendap, tetapi dapat
kembali ke keadaan semula
flokulasi
19. Faktor-faktor penyebab denaturasi
protein :
• perubahan pH : penggumpalan kasein
• Panas : merusak ikatan hidrogen dan
jembatan garam
• Radiasi : sinar X dan U.V
• Pelarut organik : aseton, alkohol.
• Garam-garam dari logam berat :
Ag2+, Hg2+, Pb2+
• Pereaksi-pereaksi alkaloid : asam
tannat, asam pikrat bisa
menggumpalkan protein
menurunkan infeksi.
• Pereduksi : thioglikolat
20. PENGGOLONGAN PROTEIN
Berdasarkan fungsi biologis-
nya, protein dapat dibedakan
atas 7 golongan yaitu :
1. Enzim, yaitu protein yang
berfungsi sebagai biokatalis.
2. Protein transpor, yaitu protein
yang mengikat dan memindahkan
molekul atau ion spesifik.
21. 3. Protein nutrien dan
penyimpanan, yaitu protein yang
berfungsi sebagai cadangan
makanan.
4. Protein kontraktil, yaitu protein
yang memberikan kemampuan pada
sel dan organisme untuk mengubah
bentuk atau bergerak.
22. 5. Protein struktur, yaitu protein
yang berperan sebagai penyangga
untuk memberikan struktur biologi
kekuatan atau perlindungan.
6. Protein pertahanan
(antibodi), yaitu protein yang
melindungi organisme terhadap
serangan organisme (penyakit).
23. 7. Protein pengatur, yaitu protein
yang berfungsi mengatur
aktivitas seluler atau fisiologi.
24. REAKSI PENGENALAN PROTEIN
1).Uji Ninhidrin
Adalah uji umum untuk protein dan
asam amino. Ninhidrin dapat mengubah
asam amino menjadi suatu aldehida. Uji
ninhidrin dilakukan dengan menambah-
kan beberapa tetes larutan ninhidrin yang
tidak bewarna ke dalam
sampel., kemudian dipanaskan beberapa
menit. Adanya protein ditunjukkan oleh
terbentuknya warna ungu.
25. 2).Uji Biuret
Adalah uji untuk protein
(ikatan peptida) tetapi tidak
dapat menunjukkan asam amino
bebas. Zat yang akan diselidiki
mula-mula ditetesi larutan
NaOH, kemudian larutan
tembaga(II) sulfat yang encer.
Jika terbentuk warna ungu
berarti zat itu mengandung
protein.
26. 3).Uji Xantoproteat
Adalah uji terhadap protein
yang mengandung gugus fenil
(cincin benzena). Apabila protein
yang mengandung cincin benzena
dipanaskan dengan asam nitrat
pekat, maka terbentuk warna
kuning yang kemudian menjadi
warna jingga bila dibuat alkalis
(basa) dengan larutan NaOH.
27. 4).Uji Balerang
Adanya unsur balerang dalam
protein dapat ditunjukkan dengan
melarutkan larutan protein dengan
larutan NaOH pekat (± 6 M)
dipanaskan, kemudian diberi
beberapa tetes larutan timbel asetat.
Bila berbentuk endapan hitam (dari
PbS) menunjukkan adanya
balerang.