SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 30
PORIFERA
Oleh:
Nur Indah M X-2/ 21
Porifera (Porus = pori , fer = membawa) adalah hewan
invertebrata yang tidak memiliki jaringan sejati (parazoa),
tanpa organ dan jaringan yang terspeliasisasi, serta
tubuhnya memiliki banyak pori.
Animalia yang paling sederhana atau primitif.
Ciri-ciri
Cara
Hidup
dan
Habitat
Struktur
Tubuh
Sistem
Saluran
Air
Reproduksi
Klasifikasi
Peranan
• Bagian tubuh berpori-pori, disebut hewan spons
• Multiseluler Paling sederhana
• Tidak mempunyai alat pencernaan
• Memiliki lubang-lubang kecil yang disebut ostium
• Tidak bisa berpindah tempat (sessil)
• Bagian tubuh luar tersusun dari sel pinakosit, bagian dalam tersusun dari
sel koanosit, dan berflagel
• Di antara pinakosit dan koanosit terdapat lapisan zat gelatin berisi sel
mesagela, di dalamnya terdapat spikula yang tersusun dari protein spongin,
CaCO3, silikat.
Ciri-Ciri Porifera
• Mengambil makanan
dengan sistem saluran air
• Tubuh berbentuk simetri
radial dan asimetri
• Tubuhnya diploblastik (2
lapisan), lapisan dalam
(endodermis) dan luar
(ektodermis)
• Pernapasannya secara difusi
• Pernapasannya secara difusi
• Tubuh dilengkapi saluran air
guna mensirkulasikan air
didalam tubuhnya.
Cara Hidup dan Habitat
Porifera
Sebagian besar Porifera hidup di laut dan sebagian kecil hidup di
air tawar. Pada umumnya Porifera hidup di perairan yang dangkal
dan jernih, namun ada pula yang hidup di perairan berpasir atau
berlumpur. Porifera dewasa hidup sesil atau melekat pada suatu
substrat. Porifera hidup secara heterotrof dengan memakan
bakteri dan plankton.
Diantara epidermis dan koanosit terdapat lapisan
tengah berupa bahan kental yang disebut
mesoglea atau mesenkim. Di dalam Mesoglea
terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit,
sel skleroblas, sel arkheosit.
Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk
mengambil makanan yang telah dicerna di
dalam koanosit. Sel skleroblas berfungsi
membentuk duri (spikula) atau spongin. Spikula
terbuat dari kalsium karbonat atau silikat.
Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut
spongin yang lunak, berongga seperti spon.
Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel
reproduktif, misalnya pembentuk tunas,
pembentukan gamet, pembentukan bagian-
bagian yang rusak dan regenerasi.
Struktur Tubuh Porifera
Lapisan Tubuh Porifera
1.Epidermis ( Lapisan terluar)
Tersusun dari sel sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang di
sebut Pinakosit
2.Endodermis ( Lapisan Dalam)
Lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang
memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencernaan makanan.
• Oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol.
• Mesoglea : pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar.
• Porosit : penghubung antara pori-pori dan spongosol
• Spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera.
• Ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan
• Spikula : pembentuk/ penyusun tubuh
• Flagela : alat gerak koanosit.
• Koanosit : pelapis spongosol serta sebagai pencerna makanan
Pinakosit (Pinakoderm)
Sel-sel lapisan tubuh terluar. Sel-
sel berbentuk pipih, tersusun rapat
dan berfungsi untuk melindungi
tubuh bagian dalam. Pinakosit
dapat berkontraksi pada tubuh. Di
dalam pinakosit terdapat ostium
yang mebentuk saluran air menuju
ke spongosol.
Mesohil (Mesoglea)
Terletak di tengah-tengah lapisan.
Mesohil berupa protein bergelatin
yang mengandung bahan tulang dan
sel-sel ameboid yang disebut
amebosit. Terdapat beberapa
macam amebosit dengan fungsi
berbeda, yaitu mengedarkan
makanan dan oksigen, membuang
partikel sisa-sia metabolisme,
membuat spikula (serat spons), dan
membentuk sel reproduktif.
SPIKULA
Tetraxon Monaxon Poliaxon Benang SponginHexaxon/Triaxon
Koanosit
Merupakan sel-sel lapisan tubuh
paling dalam yang melapisi rongga
atrium atau spongosol. Koanosit
berbentuk agak lonjong, salah satu
ujungnya melekat pada mesoil, ujung
lainnya berada di spongosol,
berflagela, dan dikelilingi oleh
serangkaian penjuluran yang dilapisi
oleh mukus. Koanosit berfungsi
mencerna makanan secara
intraseluker
Tubuh porifera yang lunak dapat
berdiri tegak pada substrat karena
ditunjang oleh spikula dan serat
organik sebagai rangkanya.
Bagian tubuh Porifera yang rusak
akan mengalami regenerasi menjadi
utuh kembali, dikarenakan tubuh
porifera yang memiliki daya
regenerasi yang tinggi.
Sistem Saluran Air
Ascon
Tipe Ascon merupakan tipe Porifera yang mempunyai sistem saluran
air sederhana. Air masuk melalui pori-pori yang pendek, lurus ke
spongocoel (rongga tubuh) lalu keluar melalui oskulum. Contoh tipe
Ascon, misalnya Leucoslenia , Clatharina Blanca
Sycon
Tipe Sycon merupakan Porifera yang mempunyai dua tipe
saluran air, tetapi hanya radialnya yang mempunyai koanosit.
Air masuk melalui pori –pori ke saluran radial yang berdinding
koanosit ’spongocoel’ keluar melalui oskulum, misalnya :
Scypha , Sycon Gelati
Rhagon (Leucon)
Tipe Rhagon merupakan Porifera dengan tipe saluran air yang
paling kompleks/rumit. Porifera ini mempunyai lapisan masoglea
yang tebal dengan sistem saluran air bercabang-cabang. Koanosit
dibatasi oleh suatu rongga yang bersilia berbentuk bulat.
Air masuk melalui pori-pori saluran radial yang bercabang-cabang
keluar melalui oskulum. misalnya Euspongia dan Spongida.
 Reproduksi Aseksual
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan
gemmule. Dilakukan dengan membentuk tunas pada tubuh induk,
kemudian akan terbentuk koloni porifera. Fragmen-fragmen kecil
melepaskan diri dari spons induk, menempel pada substrat, dan tumbuh
menjadi spons baru.
Reproduksi aseksual porifera air tawar dapat mengatasi kondisi
lingkungan yang kering dengan pembentukan gemule ( butir benih /
tunas internal), yaitu sel amebosit yang dibungkus oleh tiga lapisan
kuat. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh
Porifera yang hidup di air tawar. Gemule akan terlihat pada saat induk
hancur. Jika kondisi lingkungan membaik kembali, maka lapisan
pelindung pecah dan kehidupan dilangsungkan kembali.
Reproduksi
Reproduksi seksual
Pada umumnya, Porifera adalah hermafrodit (memiliki dua alat
kelamin dalam tubuhnya). Masing-masing individu menghasilkan
sperma dan ovum. Kedua sel kelamin terbentuk dari perkembangan
sel-sel amebosit atau koanosit.
Sel-sel sperma dilepaskan ke dalam air, kemudian masuk ke tubuh
spons lain bersama aliran air melalui ostium untuk melakukan
fertilisasi. Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang
menjadi larva bersilia. Larva tersebut akan keluar dari tubuh porifera
induk melalui oskulum, kemudian melekat di dasar perairan untuk
tumbuh menjadi dewasa.
1. Aseksual :
• Kuncup
• gemmulae
2. Seksual :
• Amoebosit → arkeosit →
zigot → amfiblastula →
porifera dewasa.
Klasifikasi Porifera
Terdapat sekitar 10.000
spesies Porifera yang
sudah diidentifikasi.
Porifera dikelompokkan
menjadi empat kelas
berdasarkan penyusun
kerangka tubuhnya.
a. Calcarea
(Calcispongiae)
b. Hexactinellida
(Hyalospongiae)
c. Demospongiae
d. Sclerospongiae
 Kerangka tubuh kelas Calcarea
berupa spikula seperti duri-duri
kecil dari Kalsium Karbonat
 Bunga karang dengan spikulum
dari kapur
 Tubuhnya berbentuk silindris
dengan panjang tubuh kira-kira 2,5
cm
 Dinding sel radial berflagelum
untuk pencerna makanan
 Makanannya berupa plankton,
hewan, tumbuhan kecil, dan bahan
organik
 Memiliki tinggi sekitar 3-4 inci
 Spikula mengadung zat kapur
(CH3COOH)
 Contoh : Sycon ciliantum,
Clathrina, Leucosolenia
Cycon ciliantum
Clathrina Sp
HEXATINELLIDA
 Kerangka tubuh berupa
spikula yang mengandung
Silikat atau Kersik (SiO2)
 Terkenal dengan nama bunga
karang gelas ( Hylaspongiae)
 Hidup di laut
 Mempunyai spikula dengan
enam jejari polong
 Bentuk tubuh : silinder atau
corong, datar atau bertangkai
 Tipe saluran air sikonoid
 Hidup di kedalaman 90 cm -
5000 m
 Contoh : Hyalonema,
Euplectella aspergillum
Hyalonema
Euplectella
Demospongia
 Kerangka tubuh terbuat dari
spongin saja/campuran spongin &
zat kersik
 Dapat hidup di air laut dan air
tawar
 Bertubuh lunak karena tidak
memiliki rangka dan spikula
 Tipe saluran airnya leukonoid
 Tinggi dan diameter ada yang
mencapai lebih dari 1 m
 Umumnya berwarna cerah
 90% Porifera berjenis
Demospongia
 Contoh : Oscarella, Microciona,
Cliona celata
Callyspongia sp
Oscarella
Sclerospongiae
 Disebut juga spons
karang
 Rangka tersusun atas
kalsium karbonat
 Banyak ditemukan di
daerah terumbu karang
 Diameter bisa
mencapai 1 m
 Contoh : Ceratoporella,
Stromatospongia
Peranan Porifera bagi
Manusia
 Penyusun biodiversitas dalam lingkungan
(berperan sebagai konsumen)
 Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai
spons mandi
 Euspongia oficinalis : spons yang digunakan untuk
mencuci
 Euspongia mollisima : alat pembersih toilet yang
harganya mahal
 Dapat merugikan peternak karang dan tiram karena
melubangi dan merusak kulit kerang
Klasifikasi Porifera kelas X

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI aakkiittaa
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)akmallala
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisSinggih Azwar Anas
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt molluscaindmal
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanikhsan saputra
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Raden Iqrafia Ashna
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
 
PORIFERA
PORIFERAPORIFERA
PORIFERAAida
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
 

La actualidad más candente (20)

PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Ppt alga
Ppt algaPpt alga
Ppt alga
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt mollusca
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
 
Evolusi Mammalia
Evolusi MammaliaEvolusi Mammalia
Evolusi Mammalia
 
Subclass Dialypetalae
Subclass DialypetalaeSubclass Dialypetalae
Subclass Dialypetalae
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
PORIFERA
PORIFERAPORIFERA
PORIFERA
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 

Destacado (20)

Klasifikasi porifera
Klasifikasi poriferaKlasifikasi porifera
Klasifikasi porifera
 
Biologi poriferaaa
Biologi poriferaaaBiologi poriferaaa
Biologi poriferaaa
 
PHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERAPHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERA
 
Filum porifera
Filum poriferaFilum porifera
Filum porifera
 
PORIFERA
PORIFERAPORIFERA
PORIFERA
 
Wulandari r
Wulandari rWulandari r
Wulandari r
 
Aturan penentuan biloks
Aturan penentuan biloksAturan penentuan biloks
Aturan penentuan biloks
 
Phylum porifera
Phylum poriferaPhylum porifera
Phylum porifera
 
porifera
poriferaporifera
porifera
 
Soal penyetaraan reaksi redoks, sel elektrokimia,
Soal penyetaraan reaksi redoks, sel elektrokimia,Soal penyetaraan reaksi redoks, sel elektrokimia,
Soal penyetaraan reaksi redoks, sel elektrokimia,
 
Euspongia sp
Euspongia spEuspongia sp
Euspongia sp
 
Biology practical #1 (part 1)
Biology practical #1 (part 1)Biology practical #1 (part 1)
Biology practical #1 (part 1)
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Siklus hidup obelia
Siklus hidup obeliaSiklus hidup obelia
Siklus hidup obelia
 
Pengenalan hewan power point
Pengenalan hewan power pointPengenalan hewan power point
Pengenalan hewan power point
 
porifera
poriferaporifera
porifera
 
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthesFilum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
 
Animalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas XAnimalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas X
 
Animalphylum
AnimalphylumAnimalphylum
Animalphylum
 
Dunia hewan (animalia)
Dunia hewan (animalia)Dunia hewan (animalia)
Dunia hewan (animalia)
 

Similar a Klasifikasi Porifera kelas X (20)

porifera.pptx
porifera.pptxporifera.pptx
porifera.pptx
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
01. Porifera.pptx
01. Porifera.pptx01. Porifera.pptx
01. Porifera.pptx
 
Biologi porifera dan coelenterata versi 2
Biologi porifera dan coelenterata versi 2Biologi porifera dan coelenterata versi 2
Biologi porifera dan coelenterata versi 2
 
filum porifera materi kelas X
filum porifera materi kelas Xfilum porifera materi kelas X
filum porifera materi kelas X
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Porifera kelompok 2
Porifera kelompok 2Porifera kelompok 2
Porifera kelompok 2
 
Artikel porifera 2
Artikel porifera 2Artikel porifera 2
Artikel porifera 2
 
Materi Porifera
Materi Porifera Materi Porifera
Materi Porifera
 
filum Porifera
filum Porifera filum Porifera
filum Porifera
 
Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
MATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIAMATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIA
 
porifera (1).pptx
porifera (1).pptxporifera (1).pptx
porifera (1).pptx
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
Xmia1 porifera
Xmia1 poriferaXmia1 porifera
Xmia1 porifera
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
 

Más de Riana Indah

Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiKerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiRiana Indah
 
Bandung lautan api
Bandung lautan apiBandung lautan api
Bandung lautan apiRiana Indah
 
Upaya Penegakkan Ham
Upaya Penegakkan HamUpaya Penegakkan Ham
Upaya Penegakkan HamRiana Indah
 
Resensi angels of morning star club
Resensi angels of morning star club Resensi angels of morning star club
Resensi angels of morning star club Riana Indah
 
Kimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumiKimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumiRiana Indah
 
Peranan rumah tangga konsumen dan perusahaan
Peranan rumah tangga konsumen dan perusahaanPeranan rumah tangga konsumen dan perusahaan
Peranan rumah tangga konsumen dan perusahaanRiana Indah
 
Kaitan antara manusia purba dan manusia modern
Kaitan antara manusia purba dan  manusia modernKaitan antara manusia purba dan  manusia modern
Kaitan antara manusia purba dan manusia modernRiana Indah
 
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi Pemakainya
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi PemakainyaNarkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi Pemakainya
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi PemakainyaRiana Indah
 

Más de Riana Indah (12)

Alkali tanah
Alkali tanahAlkali tanah
Alkali tanah
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Supernova
Supernova Supernova
Supernova
 
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiKerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
 
Bandung lautan api
Bandung lautan apiBandung lautan api
Bandung lautan api
 
Upaya Penegakkan Ham
Upaya Penegakkan HamUpaya Penegakkan Ham
Upaya Penegakkan Ham
 
Benua eropa
Benua eropaBenua eropa
Benua eropa
 
Resensi angels of morning star club
Resensi angels of morning star club Resensi angels of morning star club
Resensi angels of morning star club
 
Kimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumiKimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumi
 
Peranan rumah tangga konsumen dan perusahaan
Peranan rumah tangga konsumen dan perusahaanPeranan rumah tangga konsumen dan perusahaan
Peranan rumah tangga konsumen dan perusahaan
 
Kaitan antara manusia purba dan manusia modern
Kaitan antara manusia purba dan  manusia modernKaitan antara manusia purba dan  manusia modern
Kaitan antara manusia purba dan manusia modern
 
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi Pemakainya
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi PemakainyaNarkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi Pemakainya
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi Pemakainya
 

Último

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 

Último (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Klasifikasi Porifera kelas X

  • 2. Porifera (Porus = pori , fer = membawa) adalah hewan invertebrata yang tidak memiliki jaringan sejati (parazoa), tanpa organ dan jaringan yang terspeliasisasi, serta tubuhnya memiliki banyak pori. Animalia yang paling sederhana atau primitif.
  • 4. • Bagian tubuh berpori-pori, disebut hewan spons • Multiseluler Paling sederhana • Tidak mempunyai alat pencernaan • Memiliki lubang-lubang kecil yang disebut ostium • Tidak bisa berpindah tempat (sessil) • Bagian tubuh luar tersusun dari sel pinakosit, bagian dalam tersusun dari sel koanosit, dan berflagel • Di antara pinakosit dan koanosit terdapat lapisan zat gelatin berisi sel mesagela, di dalamnya terdapat spikula yang tersusun dari protein spongin, CaCO3, silikat. Ciri-Ciri Porifera
  • 5. • Mengambil makanan dengan sistem saluran air • Tubuh berbentuk simetri radial dan asimetri • Tubuhnya diploblastik (2 lapisan), lapisan dalam (endodermis) dan luar (ektodermis) • Pernapasannya secara difusi • Pernapasannya secara difusi • Tubuh dilengkapi saluran air guna mensirkulasikan air didalam tubuhnya.
  • 6. Cara Hidup dan Habitat Porifera Sebagian besar Porifera hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar. Pada umumnya Porifera hidup di perairan yang dangkal dan jernih, namun ada pula yang hidup di perairan berpasir atau berlumpur. Porifera dewasa hidup sesil atau melekat pada suatu substrat. Porifera hidup secara heterotrof dengan memakan bakteri dan plankton.
  • 7. Diantara epidermis dan koanosit terdapat lapisan tengah berupa bahan kental yang disebut mesoglea atau mesenkim. Di dalam Mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel skleroblas, sel arkheosit. Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) atau spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat. Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak, berongga seperti spon. Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, pembentukan gamet, pembentukan bagian- bagian yang rusak dan regenerasi. Struktur Tubuh Porifera
  • 8. Lapisan Tubuh Porifera 1.Epidermis ( Lapisan terluar) Tersusun dari sel sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang di sebut Pinakosit 2.Endodermis ( Lapisan Dalam) Lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencernaan makanan. • Oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol. • Mesoglea : pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar. • Porosit : penghubung antara pori-pori dan spongosol • Spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera. • Ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan • Spikula : pembentuk/ penyusun tubuh • Flagela : alat gerak koanosit. • Koanosit : pelapis spongosol serta sebagai pencerna makanan
  • 9. Pinakosit (Pinakoderm) Sel-sel lapisan tubuh terluar. Sel- sel berbentuk pipih, tersusun rapat dan berfungsi untuk melindungi tubuh bagian dalam. Pinakosit dapat berkontraksi pada tubuh. Di dalam pinakosit terdapat ostium yang mebentuk saluran air menuju ke spongosol. Mesohil (Mesoglea) Terletak di tengah-tengah lapisan. Mesohil berupa protein bergelatin yang mengandung bahan tulang dan sel-sel ameboid yang disebut amebosit. Terdapat beberapa macam amebosit dengan fungsi berbeda, yaitu mengedarkan makanan dan oksigen, membuang partikel sisa-sia metabolisme, membuat spikula (serat spons), dan membentuk sel reproduktif.
  • 10. SPIKULA Tetraxon Monaxon Poliaxon Benang SponginHexaxon/Triaxon
  • 11. Koanosit Merupakan sel-sel lapisan tubuh paling dalam yang melapisi rongga atrium atau spongosol. Koanosit berbentuk agak lonjong, salah satu ujungnya melekat pada mesoil, ujung lainnya berada di spongosol, berflagela, dan dikelilingi oleh serangkaian penjuluran yang dilapisi oleh mukus. Koanosit berfungsi mencerna makanan secara intraseluker Tubuh porifera yang lunak dapat berdiri tegak pada substrat karena ditunjang oleh spikula dan serat organik sebagai rangkanya. Bagian tubuh Porifera yang rusak akan mengalami regenerasi menjadi utuh kembali, dikarenakan tubuh porifera yang memiliki daya regenerasi yang tinggi.
  • 12. Sistem Saluran Air Ascon Tipe Ascon merupakan tipe Porifera yang mempunyai sistem saluran air sederhana. Air masuk melalui pori-pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu keluar melalui oskulum. Contoh tipe Ascon, misalnya Leucoslenia , Clatharina Blanca
  • 13. Sycon Tipe Sycon merupakan Porifera yang mempunyai dua tipe saluran air, tetapi hanya radialnya yang mempunyai koanosit. Air masuk melalui pori –pori ke saluran radial yang berdinding koanosit ’spongocoel’ keluar melalui oskulum, misalnya : Scypha , Sycon Gelati
  • 14. Rhagon (Leucon) Tipe Rhagon merupakan Porifera dengan tipe saluran air yang paling kompleks/rumit. Porifera ini mempunyai lapisan masoglea yang tebal dengan sistem saluran air bercabang-cabang. Koanosit dibatasi oleh suatu rongga yang bersilia berbentuk bulat. Air masuk melalui pori-pori saluran radial yang bercabang-cabang keluar melalui oskulum. misalnya Euspongia dan Spongida.
  • 15.  Reproduksi Aseksual Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Dilakukan dengan membentuk tunas pada tubuh induk, kemudian akan terbentuk koloni porifera. Fragmen-fragmen kecil melepaskan diri dari spons induk, menempel pada substrat, dan tumbuh menjadi spons baru. Reproduksi aseksual porifera air tawar dapat mengatasi kondisi lingkungan yang kering dengan pembentukan gemule ( butir benih / tunas internal), yaitu sel amebosit yang dibungkus oleh tiga lapisan kuat. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar. Gemule akan terlihat pada saat induk hancur. Jika kondisi lingkungan membaik kembali, maka lapisan pelindung pecah dan kehidupan dilangsungkan kembali. Reproduksi
  • 16. Reproduksi seksual Pada umumnya, Porifera adalah hermafrodit (memiliki dua alat kelamin dalam tubuhnya). Masing-masing individu menghasilkan sperma dan ovum. Kedua sel kelamin terbentuk dari perkembangan sel-sel amebosit atau koanosit. Sel-sel sperma dilepaskan ke dalam air, kemudian masuk ke tubuh spons lain bersama aliran air melalui ostium untuk melakukan fertilisasi. Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia. Larva tersebut akan keluar dari tubuh porifera induk melalui oskulum, kemudian melekat di dasar perairan untuk tumbuh menjadi dewasa.
  • 17. 1. Aseksual : • Kuncup • gemmulae 2. Seksual : • Amoebosit → arkeosit → zigot → amfiblastula → porifera dewasa.
  • 18. Klasifikasi Porifera Terdapat sekitar 10.000 spesies Porifera yang sudah diidentifikasi. Porifera dikelompokkan menjadi empat kelas berdasarkan penyusun kerangka tubuhnya. a. Calcarea (Calcispongiae) b. Hexactinellida (Hyalospongiae) c. Demospongiae d. Sclerospongiae
  • 19.  Kerangka tubuh kelas Calcarea berupa spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat  Bunga karang dengan spikulum dari kapur  Tubuhnya berbentuk silindris dengan panjang tubuh kira-kira 2,5 cm  Dinding sel radial berflagelum untuk pencerna makanan  Makanannya berupa plankton, hewan, tumbuhan kecil, dan bahan organik  Memiliki tinggi sekitar 3-4 inci  Spikula mengadung zat kapur (CH3COOH)  Contoh : Sycon ciliantum, Clathrina, Leucosolenia
  • 22. HEXATINELLIDA  Kerangka tubuh berupa spikula yang mengandung Silikat atau Kersik (SiO2)  Terkenal dengan nama bunga karang gelas ( Hylaspongiae)  Hidup di laut  Mempunyai spikula dengan enam jejari polong  Bentuk tubuh : silinder atau corong, datar atau bertangkai  Tipe saluran air sikonoid  Hidup di kedalaman 90 cm - 5000 m  Contoh : Hyalonema, Euplectella aspergillum
  • 25. Demospongia  Kerangka tubuh terbuat dari spongin saja/campuran spongin & zat kersik  Dapat hidup di air laut dan air tawar  Bertubuh lunak karena tidak memiliki rangka dan spikula  Tipe saluran airnya leukonoid  Tinggi dan diameter ada yang mencapai lebih dari 1 m  Umumnya berwarna cerah  90% Porifera berjenis Demospongia  Contoh : Oscarella, Microciona, Cliona celata
  • 28. Sclerospongiae  Disebut juga spons karang  Rangka tersusun atas kalsium karbonat  Banyak ditemukan di daerah terumbu karang  Diameter bisa mencapai 1 m  Contoh : Ceratoporella, Stromatospongia
  • 29. Peranan Porifera bagi Manusia  Penyusun biodiversitas dalam lingkungan (berperan sebagai konsumen)  Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi  Euspongia oficinalis : spons yang digunakan untuk mencuci  Euspongia mollisima : alat pembersih toilet yang harganya mahal  Dapat merugikan peternak karang dan tiram karena melubangi dan merusak kulit kerang