Makalah ini membahas tentang injeksi sebagai salah satu cara pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan obat ke dalam tubuh melalui kulit atau jaringan. Injeksi dapat diberikan secara intra vena, intra muskular, dan subkutan, dengan memperhatikan prosedur dan teknik yang tepat untuk mencegah komplikasi. Makalah ini juga menjelaskan prinsip-prinsip pemberian obat secara umum.
1. INJEKSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
anugerah kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah yang berjudul “Pemberian
obat melalui Injeksi”.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik berupa Internet
dan media cetak.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam
menambah pengetahuan atau wawasan mengenai Pemberian obat melalui Injeksi.
Penyusun sadar makalah ini belumlah sempurna maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi sempurna.
Ciamis, 17 September 2012
Penyusun
Andang herdiana
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………… 1
Daftar Isi…………………………………………………………………………….. 2
BAB I Pendahuluan………………………………………………………………… 3
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 3
1.2 Tujuan Penulisan …………………………………………………… 3
BAB II Pembahasan……………………………………………………………….. 4
2.1 Pengertian Injeksi …………………………………………………… 4
2.2 Tujuan injeksi…………………………………………………………4
2.3 mengidentifikasi penyebab penyakit……………………………….4
2.4 Definisi pemberian obat………………………………………………4
2.5 Mengetahui dosis obat……………………………………………… 5
2.6 Macam-macam injeksi………………………………………………..7
2.7 Prosedur Pemberian obat secara Oral ……………………………. 9
BAB III Penutup…………………………………………………………………… 10
3.1 Simpulan ………………………………………………………………. 10
3.2 Saran …………………………………………………………………… 10
3. Daftar Pustaka……………………………………………………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat-obatan melalui injeksi
yang aman. Perawat juga harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian
obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau jelas/dosis yang
diberikan diluar batas yang direkomendasikan.
Adapun prinsip-prinspi pemberian obat yang benar meluputi 6 hal, yaitu :
Benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute dan benar
dokumentasi. Benar pasien dapat dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dan
harus dilakukan setiap akan memberikan obat. Benar obat memastikan pasien setuju
dengan obat yang telah diresepkan berdasarkan kategori perintah pemberian obat,
yaitu :perintah tetap (standing order), perintah satu kali (single order), perintah PRN
(jika perlu), perintah stat (segera). Benar dosis adalah dosis yang diresepkan pada
pasien tertentu. Benar waktu adalah saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan.
Benar rute disesuaikan dengan tingkat penyerapan tubuh pada obat yang telah
4. diresepkan. Benar dokumentasi meliputi nama, tanggal, waktu, rute, dosis dan tanda
tangan atau insial petugas.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui prinsip-prinsp pemberian obat melalui injeksi
b. Mengetahui pedoman pemberian obat melalui injeksi
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN INJEKSI
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk
yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang
disuntikkan secara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput
lendir.
Pemberian injeksi merupakan prosedur invasif yang harus dilakukan dengan
menggunakan teknik steril.
2.2 TUJUAN INJEKSI
Pada umumnya Injeksi dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses
penyerapan (absorbsi) obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat.
2.3 MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB PENYAKIT
Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk
bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan
pada fungsi atau struktur dari organisasi atau sistem tubuh.
• Manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu.
Pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit.
• Penyakit terjadi akibat kontak antara satu orang dengan orang lain
• Penyakit timbul akibat pengaruh lingkungan (air, udara, tanah, cuaca, dll)
2.4 DEFINISI PEMBERIAN OBAT
Salah satu tugas terpenting dari seorang perawat adalah memberikan obat yang
aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati
klien yang memiliki masalah klien. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang
bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat
dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang
berbahaya bila tidak tepat diberikan.
6. Seorang perawat memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek
samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien,
dan membantu klien menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.
2.5 MENGETAHUI DOSIS OBAT
a. DM tercantum berlaku untuk orang dewasa, bila resep mengandung obat yang ber-DM.
b. Bila ada zat yang bekerja searah, harus dihitung DM searah (dosis ganda).
c. Urutan melihat daftar DM berdasarkan Farmakope Indonesia edisi terakhir (FI.
Ed.III, Ekstra Farmakope, FI. Ed.I, Pharm. Internasional, Ph. Ned. Ed. V,
CMN dan lain-lain).
d. Setelah diketahui umur pasien, kalau dewasa langsung dihitung, yaitu untuk
sekali minum :
jumlah dalam satu takaran dibagi dosis sekali dikali 100%. Begitu juga untuk
sehari
minum : jumlah sehari dibagi dosis sehari dikali 100%.
e. Dosis Maksimum (DM) searah : dihitung untuk sekali dan sehari.
f. Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral berdasarkan :
1. Young
Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus :
Da = n/ n +12 x Dd (mg) tidak untuk anak > 12 tahun
n = umur dalam tahun
2. Dilling
Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus :
Da = n / 20 + Dd ( mg )
n = umur dalam tahun
3. Gaubius
Da = 1/12 + Dd ( mg ) ( untuk anak sampai umur 1 tahun )
Da = 1/8 + Dd ( mg ) ( untuk anak 1-2 tahun )
Da = 1/6 + Dd ( mg ) ( untuk anak 2-3 tahun )
Da = 1/ 4 + Dd ( mg ) ( untuk anak 3-4 tahun )
Da = 1/3 + Dd ( mg ) ( untuk anak 4 – 7 tahun )
4. Fried
7. Da = m/150 x Dd ( mg )
5. Sagel
Da = (13 w + 15)/100 + Dd ( mg ) ( umur 0 – 20 minggu )
Da = ( 8w + 7)/100 + Dd ( mg ) ( umur 20 – 52 minggu )
Da = ( 3w+ 12)/100 + Dd ( mg ) ( umur 1-9 minggu )
Berikutiniadalahcontohdariefeksampingobat yang biasanyaterjadi:
1. Aborsiataukeguguran, akibat Misoprostol, obat yang digunakanuntukpencegahan
(gastric ulcer) boroklambung yang disebabkanolehobat anti inflamasi non steroid.
2. Ketagihan, akibatobat-obatanpenenangdananalgesikseperti diazepam sertamorfin.
3. Kerusakanjanin, akibat Thalidomide dan Accutane.
4. Pendarahanusus, akibat Aspirin.
5. Penyakitkardiovaskular, akibatobatpenghambat COX-2.
6. Tulidangagalginjal, akibatantibiotikGentamisin.
7. Kematian, akibatPropofol.
8. Depresidanlukapadahati, akibat Interferon.
9. Diabetes, yang disebabkanolehobat-obatanpsikiatrikneuroleptik.
10. Diare, akibatpenggunaanOrlistat.
2.6 MACAM-MACAM INJEKSI
INJEKSI INTRA VENA (IV)
Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI INTRA VENA (IV):
Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.
Gunakan jarum paling tipis (JARUM NO.30) atau WING NEEDLE (no. 27). Bila jenis
produk yang digunakan LEBIH dari 1, disarankan untuk memasukkan satu per satu
secara BERGANTIAN dengan wing needle (Pangkal wing needle dapat dipisahkan
dengan spuit TANPA harus MELEPAS jarum)
Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai CAIRAN KELUAR
SEDIKIT untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.
Posisi jarum waktu dimasukkan adalah SEJAJAR dengan kulit (1 S/D 5 DERAJAT)
Masukan cairan secara PERLAHAN-LAHAN untuk mencegah pecahnya pembuluh
darah. Dalam hal ini, wing needle dapat membantu memperlambat proses injeksi.
8. INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM)
Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM):
Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.
UKURAN jarum yang ideal adalah NO.23.
Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai CAIRAN KELUAR
SEDIKIT untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.
Posisi jarum waktu dimasukkan adalah TEGAK LURUS (90 derajat)
Pastikan jarum MASUK sampai HABIS, untuk sampai ke jaringan otot
Sebelum menyuntikan obat, pastikan untuk melakukan "ASPIRATE" (sedikit menarik
pompa spuit) untuk mengecek apa betul jarum sudah MASUK SEMPURNA pada
pembuluh darah. Pada injeksi INTRA MUSCULAR, bila MASUK sedikit DARAH ke
dalam spuit = SALAH. Bila ada darah yang masuk, artinya jarum berada di posisi
pembuluh darah.
Masukan cairan PERLAHAN-LAHAN.
INJEKSI SUB CUTAN (SC)
Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI SUB CUTAN (SC):
Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.
Ukuran jarum yang ideal adalah NO.26
Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai cairan KELUAR SEDIKIT
untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.
3 lokasi umum untuk SC adalah:
o PERUT bawah
o LENGAN atas
o PAHA atas
Jumlah maximal yang boleh disuntikkan per titik adalah 1 CC/TITIK (untuk L-carnitine
mixture).
Pastikan jarum MASUK sampai HABIS, untuk sampai ke jaringan lemak yang berada
diantara jaringan kulit dengan otot.
9. Sebelum menyuntikan obat, pastikan untuk melakukan "ASPIRATE" (sedikit menarik
pompa spuit) untuk mengecek apa betul jarum sudah masuk sempurna pada pembuluh
darah. Pada injeksi sub cutan, bila MASUK sedikit DARAH ke dalam spuit = SALAH.
Bila ada darah yang masuk, artinya jarum berada di posisi pembuluh darah.
Masukan cairan PERLAHAN-LAHAN.
Pastikan anda berada dalam kondisi FIT (cukup makan, cukup tidur) sebelum
melakukan injeksi. Apabila merasa kurang fit namun ingin memaksakan, lakukan TEST
TEKANAN DARAH sebelum melakukan injeksi.
Setelah injeksi, MINUMLAH banyak AIR PUTIH. Untuk sementara waktu disarankan
untuk menghindari konsumsi minuman lain khususnya KOPI, TEH, dan minuman
BERALKOHOL.
LIPODISSOLVE / LIPOMELT / MICRO SUB CUTAN INJECTION
Sedikit penjelasan mengenai MICRO SUB CUTAN INJECTION
(LIPODISSOLVE/LIPOMELT):
Lakukan PEMETAAN awal untuk menentukan TITIK-TITIK injeksi. Jarak MINIMAL
untuk setiap titik adalah 3 CM.
Ukuran JARUM yang ideal adalah NO.30.
Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai cairan KELUAR SEDIKIT
untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah KELUAR.Hanya suntikkan
produk ini di PERUT, PAHA ATAS, dan LENGAN ATAS! JANGAN suntikkan pada
PAYUDARA ataupun sekitar WAJAH! Apabila anda ingin mengecilkan BAGIAN SELAIN
bagian tubuh diatas, suntikkan produk ini secara INTRA VENA (tanpa campuran).
Aplikasi secara intra vena akan meningkatkan Tempat injeksi
Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)
Pada tungkai (vena saphenous)
Pada leher (vena jugularis)
Pada kepala (vena frontalisatau vena temporalis)
Peralatan
Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
10. Kapas alkohol
Sarung tangan
Spuit 2 ml – 5 ml
Plester
Perlak pengalas
Pembendung vena (torniquet)
Kassa steril (bilaperlu)
Bengkok
2.7 PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL
A. Prosedur
Persiapan:
Pasiendankeluarga :
Menjelaskanprosedurdantujuanpemberianobat
Alat-alat :
Obat-obatan yang akandiberikan
Mangkokatausendokobatatau pipet
Daftarpemberianobat
Air minum (air putih) dan -bilaperlu- sedotan
Perlakdanalasnya, bilaperlu.
Penggerusobat, bilaperlu.
Lingkungan :perhatikanprivasipasien
Perawat : mencucitangan
B. Pelaksanaan
1. Periksakembalidaftarobatpasien
2. Membawa obat dan daftar obat kehadapan pasien sambil mencocokkan nama
pada tepat tidur dengan nama pada daftar obat.
3. Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada daftar obat (memanggil dengan
nama lengkap, misalnya ”nysrihastuti” jgn ”nysri” saja)
4. Memberikan obat satu persatu pada pasien sambil menunggu pasien selesai minum
obat, dengan menjelaskan kegunaan obat dan cara memakan obat sesuai jenis obat,
misalny apasien dianjurkan untuk langsung menelan obat atau obat dikunyah dulu, atau
11. obat dihisap pelan-pelan atau obat diletakkan dibawah lidah, setelah selesai beri pasien
air minum, kalau perlu.
5. Menyimpan kembali obat-obat persediaan milik pasien ketempatnya
6. Mengobservasi keadaan umum pasien
7. Mencuci tangan.
8. Membuat catatan keperawatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan melihat definisi, ciri injeksi yang telah disebutkan diatas dapat kita
analisis bahwa keperawatan di Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi.
Karena memiliki ciri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge, berhubungan
dengan nilai-nilai sosial, masa pendidikan, motivasi, otonomi, komitmen, kesadaran
bermasyarakat, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu,
keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang
bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam
mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dalam menentukan tindakan
keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal serta
memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.
3.2 Saran
Penyusun berharap agar semua perawat dapat meningkatkan kualitas kerjanya
dan mampu menjadi seseorang yang profesional dalam bidangnya.
12. DAFTAR PUSTAKA
- Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional.
- Pro-Health. 2010. Pemberian obat melalui injeksi.
- (http://kamuskesehatan.com/arti/heparin/)
- (http://www.ahlinyalambung.com)
- (http://www.farmasiku.com)