SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
INJEKSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
anugerah kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah yang berjudul “Pemberian
obat melalui Injeksi”.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik berupa Internet
dan media cetak.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam
menambah pengetahuan atau wawasan mengenai Pemberian obat melalui Injeksi.
Penyusun sadar makalah ini belumlah sempurna maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi sempurna.
Ciamis, 17 September 2012
Penyusun
Andang herdiana
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………… 1
Daftar Isi…………………………………………………………………………….. 2
BAB I Pendahuluan………………………………………………………………… 3
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 3
1.2 Tujuan Penulisan …………………………………………………… 3
BAB II Pembahasan……………………………………………………………….. 4
2.1 Pengertian Injeksi …………………………………………………… 4
2.2 Tujuan injeksi…………………………………………………………4
2.3 mengidentifikasi penyebab penyakit……………………………….4
2.4 Definisi pemberian obat………………………………………………4
2.5 Mengetahui dosis obat……………………………………………… 5
2.6 Macam-macam injeksi………………………………………………..7
2.7 Prosedur Pemberian obat secara Oral ……………………………. 9
BAB III Penutup…………………………………………………………………… 10
3.1 Simpulan ………………………………………………………………. 10
3.2 Saran …………………………………………………………………… 10
Daftar Pustaka……………………………………………………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat-obatan melalui injeksi
yang aman. Perawat juga harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian
obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau jelas/dosis yang
diberikan diluar batas yang direkomendasikan.
Adapun prinsip-prinspi pemberian obat yang benar meluputi 6 hal, yaitu :
Benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute dan benar
dokumentasi. Benar pasien dapat dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dan
harus dilakukan setiap akan memberikan obat. Benar obat memastikan pasien setuju
dengan obat yang telah diresepkan berdasarkan kategori perintah pemberian obat,
yaitu :perintah tetap (standing order), perintah satu kali (single order), perintah PRN
(jika perlu), perintah stat (segera). Benar dosis adalah dosis yang diresepkan pada
pasien tertentu. Benar waktu adalah saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan.
Benar rute disesuaikan dengan tingkat penyerapan tubuh pada obat yang telah
diresepkan. Benar dokumentasi meliputi nama, tanggal, waktu, rute, dosis dan tanda
tangan atau insial petugas.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui prinsip-prinsp pemberian obat melalui injeksi
b. Mengetahui pedoman pemberian obat melalui injeksi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN INJEKSI
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk
yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang
disuntikkan secara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput
lendir.
Pemberian injeksi merupakan prosedur invasif yang harus dilakukan dengan
menggunakan teknik steril.
2.2 TUJUAN INJEKSI
Pada umumnya Injeksi dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses
penyerapan (absorbsi) obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat.
2.3 MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB PENYAKIT
Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk
bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan
pada fungsi atau struktur dari organisasi atau sistem tubuh.
• Manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu.
Pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit.
• Penyakit terjadi akibat kontak antara satu orang dengan orang lain
• Penyakit timbul akibat pengaruh lingkungan (air, udara, tanah, cuaca, dll)
2.4 DEFINISI PEMBERIAN OBAT
Salah satu tugas terpenting dari seorang perawat adalah memberikan obat yang
aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati
klien yang memiliki masalah klien. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang
bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat
dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang
berbahaya bila tidak tepat diberikan.
Seorang perawat memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek
samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien,
dan membantu klien menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.
2.5 MENGETAHUI DOSIS OBAT
a. DM tercantum berlaku untuk orang dewasa, bila resep mengandung obat yang ber-DM.
b. Bila ada zat yang bekerja searah, harus dihitung DM searah (dosis ganda).
c. Urutan melihat daftar DM berdasarkan Farmakope Indonesia edisi terakhir (FI.
Ed.III, Ekstra Farmakope, FI. Ed.I, Pharm. Internasional, Ph. Ned. Ed. V,
CMN dan lain-lain).
d. Setelah diketahui umur pasien, kalau dewasa langsung dihitung, yaitu untuk
sekali minum :
jumlah dalam satu takaran dibagi dosis sekali dikali 100%. Begitu juga untuk
sehari
minum : jumlah sehari dibagi dosis sehari dikali 100%.
e. Dosis Maksimum (DM) searah : dihitung untuk sekali dan sehari.
f. Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral berdasarkan :
1. Young
Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus :
Da = n/ n +12 x Dd (mg) tidak untuk anak > 12 tahun
n = umur dalam tahun
2. Dilling
Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus :
Da = n / 20 + Dd ( mg )
n = umur dalam tahun
3. Gaubius
Da = 1/12 + Dd ( mg ) ( untuk anak sampai umur 1 tahun )
Da = 1/8 + Dd ( mg ) ( untuk anak 1-2 tahun )
Da = 1/6 + Dd ( mg ) ( untuk anak 2-3 tahun )
Da = 1/ 4 + Dd ( mg ) ( untuk anak 3-4 tahun )
Da = 1/3 + Dd ( mg ) ( untuk anak 4 – 7 tahun )
4. Fried
Da = m/150 x Dd ( mg )
5. Sagel
Da = (13 w + 15)/100 + Dd ( mg ) ( umur 0 – 20 minggu )
Da = ( 8w + 7)/100 + Dd ( mg ) ( umur 20 – 52 minggu )
Da = ( 3w+ 12)/100 + Dd ( mg ) ( umur 1-9 minggu )
Berikutiniadalahcontohdariefeksampingobat yang biasanyaterjadi:
1. Aborsiataukeguguran, akibat Misoprostol, obat yang digunakanuntukpencegahan
(gastric ulcer) boroklambung yang disebabkanolehobat anti inflamasi non steroid.
2. Ketagihan, akibatobat-obatanpenenangdananalgesikseperti diazepam sertamorfin.
3. Kerusakanjanin, akibat Thalidomide dan Accutane.
4. Pendarahanusus, akibat Aspirin.
5. Penyakitkardiovaskular, akibatobatpenghambat COX-2.
6. Tulidangagalginjal, akibatantibiotikGentamisin.
7. Kematian, akibatPropofol.
8. Depresidanlukapadahati, akibat Interferon.
9. Diabetes, yang disebabkanolehobat-obatanpsikiatrikneuroleptik.
10. Diare, akibatpenggunaanOrlistat.
2.6 MACAM-MACAM INJEKSI
INJEKSI INTRA VENA (IV)
Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI INTRA VENA (IV):
 Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.
 Gunakan jarum paling tipis (JARUM NO.30) atau WING NEEDLE (no. 27). Bila jenis
produk yang digunakan LEBIH dari 1, disarankan untuk memasukkan satu per satu
secara BERGANTIAN dengan wing needle (Pangkal wing needle dapat dipisahkan
dengan spuit TANPA harus MELEPAS jarum)
 Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai CAIRAN KELUAR
SEDIKIT untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.
 Posisi jarum waktu dimasukkan adalah SEJAJAR dengan kulit (1 S/D 5 DERAJAT)
 Masukan cairan secara PERLAHAN-LAHAN untuk mencegah pecahnya pembuluh
darah. Dalam hal ini, wing needle dapat membantu memperlambat proses injeksi.
INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM)
Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM):
 Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.
 UKURAN jarum yang ideal adalah NO.23.
 Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai CAIRAN KELUAR
SEDIKIT untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.
 Posisi jarum waktu dimasukkan adalah TEGAK LURUS (90 derajat)
 Pastikan jarum MASUK sampai HABIS, untuk sampai ke jaringan otot
 Sebelum menyuntikan obat, pastikan untuk melakukan "ASPIRATE" (sedikit menarik
pompa spuit) untuk mengecek apa betul jarum sudah MASUK SEMPURNA pada
pembuluh darah. Pada injeksi INTRA MUSCULAR, bila MASUK sedikit DARAH ke
dalam spuit = SALAH. Bila ada darah yang masuk, artinya jarum berada di posisi
pembuluh darah.
 Masukan cairan PERLAHAN-LAHAN.
INJEKSI SUB CUTAN (SC)
Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI SUB CUTAN (SC):
 Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.
 Ukuran jarum yang ideal adalah NO.26
 Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai cairan KELUAR SEDIKIT
untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.
 3 lokasi umum untuk SC adalah:
o PERUT bawah
o LENGAN atas
o PAHA atas
 Jumlah maximal yang boleh disuntikkan per titik adalah 1 CC/TITIK (untuk L-carnitine
mixture).
 Pastikan jarum MASUK sampai HABIS, untuk sampai ke jaringan lemak yang berada
diantara jaringan kulit dengan otot.
 Sebelum menyuntikan obat, pastikan untuk melakukan "ASPIRATE" (sedikit menarik
pompa spuit) untuk mengecek apa betul jarum sudah masuk sempurna pada pembuluh
darah. Pada injeksi sub cutan, bila MASUK sedikit DARAH ke dalam spuit = SALAH.
Bila ada darah yang masuk, artinya jarum berada di posisi pembuluh darah.
 Masukan cairan PERLAHAN-LAHAN.
 Pastikan anda berada dalam kondisi FIT (cukup makan, cukup tidur) sebelum
melakukan injeksi. Apabila merasa kurang fit namun ingin memaksakan, lakukan TEST
TEKANAN DARAH sebelum melakukan injeksi.
 Setelah injeksi, MINUMLAH banyak AIR PUTIH. Untuk sementara waktu disarankan
untuk menghindari konsumsi minuman lain khususnya KOPI, TEH, dan minuman
BERALKOHOL.
LIPODISSOLVE / LIPOMELT / MICRO SUB CUTAN INJECTION
Sedikit penjelasan mengenai MICRO SUB CUTAN INJECTION
(LIPODISSOLVE/LIPOMELT):
 Lakukan PEMETAAN awal untuk menentukan TITIK-TITIK injeksi. Jarak MINIMAL
untuk setiap titik adalah 3 CM.
 Ukuran JARUM yang ideal adalah NO.30.
 Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai cairan KELUAR SEDIKIT
untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah KELUAR.Hanya suntikkan
produk ini di PERUT, PAHA ATAS, dan LENGAN ATAS! JANGAN suntikkan pada
PAYUDARA ataupun sekitar WAJAH! Apabila anda ingin mengecilkan BAGIAN SELAIN
bagian tubuh diatas, suntikkan produk ini secara INTRA VENA (tanpa campuran).
Aplikasi secara intra vena akan meningkatkan Tempat injeksi
 Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)
 Pada tungkai (vena saphenous)
 Pada leher (vena jugularis)
 Pada kepala (vena frontalisatau vena temporalis)
Peralatan
 Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
 Kapas alkohol
 Sarung tangan
 Spuit 2 ml – 5 ml
 Plester
 Perlak pengalas
 Pembendung vena (torniquet)
 Kassa steril (bilaperlu)
 Bengkok
2.7 PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL
A. Prosedur
Persiapan:
Pasiendankeluarga :
 Menjelaskanprosedurdantujuanpemberianobat
Alat-alat :
 Obat-obatan yang akandiberikan
 Mangkokatausendokobatatau pipet
 Daftarpemberianobat
 Air minum (air putih) dan -bilaperlu- sedotan
 Perlakdanalasnya, bilaperlu.
 Penggerusobat, bilaperlu.
Lingkungan :perhatikanprivasipasien
Perawat : mencucitangan
B. Pelaksanaan
1. Periksakembalidaftarobatpasien
2. Membawa obat dan daftar obat kehadapan pasien sambil mencocokkan nama
pada tepat tidur dengan nama pada daftar obat.
3. Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada daftar obat (memanggil dengan
nama lengkap, misalnya ”nysrihastuti” jgn ”nysri” saja)
4. Memberikan obat satu persatu pada pasien sambil menunggu pasien selesai minum
obat, dengan menjelaskan kegunaan obat dan cara memakan obat sesuai jenis obat,
misalny apasien dianjurkan untuk langsung menelan obat atau obat dikunyah dulu, atau
obat dihisap pelan-pelan atau obat diletakkan dibawah lidah, setelah selesai beri pasien
air minum, kalau perlu.
5. Menyimpan kembali obat-obat persediaan milik pasien ketempatnya
6. Mengobservasi keadaan umum pasien
7. Mencuci tangan.
8. Membuat catatan keperawatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan melihat definisi, ciri injeksi yang telah disebutkan diatas dapat kita
analisis bahwa keperawatan di Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi.
Karena memiliki ciri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge, berhubungan
dengan nilai-nilai sosial, masa pendidikan, motivasi, otonomi, komitmen, kesadaran
bermasyarakat, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu,
keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang
bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam
mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dalam menentukan tindakan
keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal serta
memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.
3.2 Saran
Penyusun berharap agar semua perawat dapat meningkatkan kualitas kerjanya
dan mampu menjadi seseorang yang profesional dalam bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional.
- Pro-Health. 2010. Pemberian obat melalui injeksi.
- (http://kamuskesehatan.com/arti/heparin/)
- (http://www.ahlinyalambung.com)
- (http://www.farmasiku.com)

Más contenido relacionado

Destacado

Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sin...
Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sin...Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sin...
Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sin...
Septian Muna Barakati
 
Altics - Etude sur les solutions de micro-paiement sur ordinateur et en mobilité
Altics - Etude sur les solutions de micro-paiement sur ordinateur et en mobilitéAltics - Etude sur les solutions de micro-paiement sur ordinateur et en mobilité
Altics - Etude sur les solutions de micro-paiement sur ordinateur et en mobilité
ALTICS
 
Comment réconcilier les relations de presse et l'information spectacle ?
Comment réconcilier les relations de presse et l'information spectacle ?Comment réconcilier les relations de presse et l'information spectacle ?
Comment réconcilier les relations de presse et l'information spectacle ?
Stephane Prud'homme
 
La crédibilité n'est pas le fruit du hasard
La crédibilité n'est pas le fruit du hasardLa crédibilité n'est pas le fruit du hasard
La crédibilité n'est pas le fruit du hasard
Stephane Prud'homme
 

Destacado (17)

Makalah filsafat pancasila
Makalah filsafat pancasilaMakalah filsafat pancasila
Makalah filsafat pancasila
 
Label obat injeksi
Label obat injeksiLabel obat injeksi
Label obat injeksi
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Soal ulangan ipa
Soal ulangan ipaSoal ulangan ipa
Soal ulangan ipa
 
Penyakit sistem musculoskeletal pasa
Penyakit sistem musculoskeletal pasaPenyakit sistem musculoskeletal pasa
Penyakit sistem musculoskeletal pasa
 
Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sin...
Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sin...Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sin...
Lipatan itu terdiri atas batuan yang mudah tererosi sementara batuan pada sin...
 
Makalah sejarah liangkabori dan metanduno
Makalah sejarah liangkabori dan metandunoMakalah sejarah liangkabori dan metanduno
Makalah sejarah liangkabori dan metanduno
 
Bidang ipa
Bidang ipaBidang ipa
Bidang ipa
 
226372818 injeksi
226372818 injeksi226372818 injeksi
226372818 injeksi
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidupMakalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidup
 
Altics - Etude sur les solutions de micro-paiement sur ordinateur et en mobilité
Altics - Etude sur les solutions de micro-paiement sur ordinateur et en mobilitéAltics - Etude sur les solutions de micro-paiement sur ordinateur et en mobilité
Altics - Etude sur les solutions de micro-paiement sur ordinateur et en mobilité
 
Brand culture
Brand cultureBrand culture
Brand culture
 
Brand Content L U X E
Brand  Content  L U X EBrand  Content  L U X E
Brand Content L U X E
 
Comment réconcilier les relations de presse et l'information spectacle ?
Comment réconcilier les relations de presse et l'information spectacle ?Comment réconcilier les relations de presse et l'information spectacle ?
Comment réconcilier les relations de presse et l'information spectacle ?
 
La crédibilité n'est pas le fruit du hasard
La crédibilité n'est pas le fruit du hasardLa crédibilité n'est pas le fruit du hasard
La crédibilité n'est pas le fruit du hasard
 
Guide Publicis Consultants - LInkedIn : le contenu, moteur d'influence
Guide Publicis Consultants - LInkedIn : le contenu, moteur d'influenceGuide Publicis Consultants - LInkedIn : le contenu, moteur d'influence
Guide Publicis Consultants - LInkedIn : le contenu, moteur d'influence
 
Presentation 2009 offre Social Computing
Presentation 2009 offre Social ComputingPresentation 2009 offre Social Computing
Presentation 2009 offre Social Computing
 

Similar a 258456140 injeksi

Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Wayan Febrianzky
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar a 258456140 injeksi (20)

Praktikum 1
Praktikum 1Praktikum 1
Praktikum 1
 
Intra mukular
Intra mukularIntra mukular
Intra mukular
 
Intra mukular
Intra mukularIntra mukular
Intra mukular
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
346513313-Sediaan-Parenteral-1.pptx
346513313-Sediaan-Parenteral-1.pptx346513313-Sediaan-Parenteral-1.pptx
346513313-Sediaan-Parenteral-1.pptx
 
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
La rangki inksiiii sam
La rangki inksiiii samLa rangki inksiiii sam
La rangki inksiiii sam
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
La rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutanLa rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutan
 

Más de Septian Muna Barakati

Más de Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Último

Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
ssupi412
 
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
mumtaza6
 
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
sukmawatirajalan
 
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdfCTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
HarizalJanisah
 
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdfRPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
AsepGustiana
 

Último (6)

WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di SemarangWA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
 
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
 
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
 
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
 
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdfCTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
 
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdfRPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
 

258456140 injeksi

  • 1. INJEKSI KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah yang berjudul “Pemberian obat melalui Injeksi”. Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik berupa Internet dan media cetak. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam menambah pengetahuan atau wawasan mengenai Pemberian obat melalui Injeksi. Penyusun sadar makalah ini belumlah sempurna maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi sempurna. Ciamis, 17 September 2012 Penyusun Andang herdiana
  • 2. DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………………………………………………… 1 Daftar Isi…………………………………………………………………………….. 2 BAB I Pendahuluan………………………………………………………………… 3 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 3 1.2 Tujuan Penulisan …………………………………………………… 3 BAB II Pembahasan……………………………………………………………….. 4 2.1 Pengertian Injeksi …………………………………………………… 4 2.2 Tujuan injeksi…………………………………………………………4 2.3 mengidentifikasi penyebab penyakit……………………………….4 2.4 Definisi pemberian obat………………………………………………4 2.5 Mengetahui dosis obat……………………………………………… 5 2.6 Macam-macam injeksi………………………………………………..7 2.7 Prosedur Pemberian obat secara Oral ……………………………. 9 BAB III Penutup…………………………………………………………………… 10 3.1 Simpulan ………………………………………………………………. 10 3.2 Saran …………………………………………………………………… 10
  • 3. Daftar Pustaka……………………………………………………………………. 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat-obatan melalui injeksi yang aman. Perawat juga harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau jelas/dosis yang diberikan diluar batas yang direkomendasikan. Adapun prinsip-prinspi pemberian obat yang benar meluputi 6 hal, yaitu : Benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute dan benar dokumentasi. Benar pasien dapat dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dan harus dilakukan setiap akan memberikan obat. Benar obat memastikan pasien setuju dengan obat yang telah diresepkan berdasarkan kategori perintah pemberian obat, yaitu :perintah tetap (standing order), perintah satu kali (single order), perintah PRN (jika perlu), perintah stat (segera). Benar dosis adalah dosis yang diresepkan pada pasien tertentu. Benar waktu adalah saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan. Benar rute disesuaikan dengan tingkat penyerapan tubuh pada obat yang telah
  • 4. diresepkan. Benar dokumentasi meliputi nama, tanggal, waktu, rute, dosis dan tanda tangan atau insial petugas. 1.2 Tujuan a. Mengetahui prinsip-prinsp pemberian obat melalui injeksi b. Mengetahui pedoman pemberian obat melalui injeksi
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN INJEKSI Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan secara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Pemberian injeksi merupakan prosedur invasif yang harus dilakukan dengan menggunakan teknik steril. 2.2 TUJUAN INJEKSI Pada umumnya Injeksi dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses penyerapan (absorbsi) obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat. 2.3 MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB PENYAKIT Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur dari organisasi atau sistem tubuh. • Manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu. Pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit. • Penyakit terjadi akibat kontak antara satu orang dengan orang lain • Penyakit timbul akibat pengaruh lingkungan (air, udara, tanah, cuaca, dll) 2.4 DEFINISI PEMBERIAN OBAT Salah satu tugas terpenting dari seorang perawat adalah memberikan obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah klien. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan.
  • 6. Seorang perawat memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan. 2.5 MENGETAHUI DOSIS OBAT a. DM tercantum berlaku untuk orang dewasa, bila resep mengandung obat yang ber-DM. b. Bila ada zat yang bekerja searah, harus dihitung DM searah (dosis ganda). c. Urutan melihat daftar DM berdasarkan Farmakope Indonesia edisi terakhir (FI. Ed.III, Ekstra Farmakope, FI. Ed.I, Pharm. Internasional, Ph. Ned. Ed. V, CMN dan lain-lain). d. Setelah diketahui umur pasien, kalau dewasa langsung dihitung, yaitu untuk sekali minum : jumlah dalam satu takaran dibagi dosis sekali dikali 100%. Begitu juga untuk sehari minum : jumlah sehari dibagi dosis sehari dikali 100%. e. Dosis Maksimum (DM) searah : dihitung untuk sekali dan sehari. f. Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral berdasarkan : 1. Young Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus : Da = n/ n +12 x Dd (mg) tidak untuk anak > 12 tahun n = umur dalam tahun 2. Dilling Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus : Da = n / 20 + Dd ( mg ) n = umur dalam tahun 3. Gaubius Da = 1/12 + Dd ( mg ) ( untuk anak sampai umur 1 tahun ) Da = 1/8 + Dd ( mg ) ( untuk anak 1-2 tahun ) Da = 1/6 + Dd ( mg ) ( untuk anak 2-3 tahun ) Da = 1/ 4 + Dd ( mg ) ( untuk anak 3-4 tahun ) Da = 1/3 + Dd ( mg ) ( untuk anak 4 – 7 tahun ) 4. Fried
  • 7. Da = m/150 x Dd ( mg ) 5. Sagel Da = (13 w + 15)/100 + Dd ( mg ) ( umur 0 – 20 minggu ) Da = ( 8w + 7)/100 + Dd ( mg ) ( umur 20 – 52 minggu ) Da = ( 3w+ 12)/100 + Dd ( mg ) ( umur 1-9 minggu ) Berikutiniadalahcontohdariefeksampingobat yang biasanyaterjadi: 1. Aborsiataukeguguran, akibat Misoprostol, obat yang digunakanuntukpencegahan (gastric ulcer) boroklambung yang disebabkanolehobat anti inflamasi non steroid. 2. Ketagihan, akibatobat-obatanpenenangdananalgesikseperti diazepam sertamorfin. 3. Kerusakanjanin, akibat Thalidomide dan Accutane. 4. Pendarahanusus, akibat Aspirin. 5. Penyakitkardiovaskular, akibatobatpenghambat COX-2. 6. Tulidangagalginjal, akibatantibiotikGentamisin. 7. Kematian, akibatPropofol. 8. Depresidanlukapadahati, akibat Interferon. 9. Diabetes, yang disebabkanolehobat-obatanpsikiatrikneuroleptik. 10. Diare, akibatpenggunaanOrlistat. 2.6 MACAM-MACAM INJEKSI INJEKSI INTRA VENA (IV) Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI INTRA VENA (IV):  Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.  Gunakan jarum paling tipis (JARUM NO.30) atau WING NEEDLE (no. 27). Bila jenis produk yang digunakan LEBIH dari 1, disarankan untuk memasukkan satu per satu secara BERGANTIAN dengan wing needle (Pangkal wing needle dapat dipisahkan dengan spuit TANPA harus MELEPAS jarum)  Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai CAIRAN KELUAR SEDIKIT untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.  Posisi jarum waktu dimasukkan adalah SEJAJAR dengan kulit (1 S/D 5 DERAJAT)  Masukan cairan secara PERLAHAN-LAHAN untuk mencegah pecahnya pembuluh darah. Dalam hal ini, wing needle dapat membantu memperlambat proses injeksi.
  • 8. INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM) Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM):  Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.  UKURAN jarum yang ideal adalah NO.23.  Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai CAIRAN KELUAR SEDIKIT untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.  Posisi jarum waktu dimasukkan adalah TEGAK LURUS (90 derajat)  Pastikan jarum MASUK sampai HABIS, untuk sampai ke jaringan otot  Sebelum menyuntikan obat, pastikan untuk melakukan "ASPIRATE" (sedikit menarik pompa spuit) untuk mengecek apa betul jarum sudah MASUK SEMPURNA pada pembuluh darah. Pada injeksi INTRA MUSCULAR, bila MASUK sedikit DARAH ke dalam spuit = SALAH. Bila ada darah yang masuk, artinya jarum berada di posisi pembuluh darah.  Masukan cairan PERLAHAN-LAHAN. INJEKSI SUB CUTAN (SC) Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI SUB CUTAN (SC):  Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.  Ukuran jarum yang ideal adalah NO.26  Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai cairan KELUAR SEDIKIT untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.  3 lokasi umum untuk SC adalah: o PERUT bawah o LENGAN atas o PAHA atas  Jumlah maximal yang boleh disuntikkan per titik adalah 1 CC/TITIK (untuk L-carnitine mixture).  Pastikan jarum MASUK sampai HABIS, untuk sampai ke jaringan lemak yang berada diantara jaringan kulit dengan otot.
  • 9.  Sebelum menyuntikan obat, pastikan untuk melakukan "ASPIRATE" (sedikit menarik pompa spuit) untuk mengecek apa betul jarum sudah masuk sempurna pada pembuluh darah. Pada injeksi sub cutan, bila MASUK sedikit DARAH ke dalam spuit = SALAH. Bila ada darah yang masuk, artinya jarum berada di posisi pembuluh darah.  Masukan cairan PERLAHAN-LAHAN.  Pastikan anda berada dalam kondisi FIT (cukup makan, cukup tidur) sebelum melakukan injeksi. Apabila merasa kurang fit namun ingin memaksakan, lakukan TEST TEKANAN DARAH sebelum melakukan injeksi.  Setelah injeksi, MINUMLAH banyak AIR PUTIH. Untuk sementara waktu disarankan untuk menghindari konsumsi minuman lain khususnya KOPI, TEH, dan minuman BERALKOHOL. LIPODISSOLVE / LIPOMELT / MICRO SUB CUTAN INJECTION Sedikit penjelasan mengenai MICRO SUB CUTAN INJECTION (LIPODISSOLVE/LIPOMELT):  Lakukan PEMETAAN awal untuk menentukan TITIK-TITIK injeksi. Jarak MINIMAL untuk setiap titik adalah 3 CM.  Ukuran JARUM yang ideal adalah NO.30.  Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai cairan KELUAR SEDIKIT untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah KELUAR.Hanya suntikkan produk ini di PERUT, PAHA ATAS, dan LENGAN ATAS! JANGAN suntikkan pada PAYUDARA ataupun sekitar WAJAH! Apabila anda ingin mengecilkan BAGIAN SELAIN bagian tubuh diatas, suntikkan produk ini secara INTRA VENA (tanpa campuran). Aplikasi secara intra vena akan meningkatkan Tempat injeksi  Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)  Pada tungkai (vena saphenous)  Pada leher (vena jugularis)  Pada kepala (vena frontalisatau vena temporalis) Peralatan  Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
  • 10.  Kapas alkohol  Sarung tangan  Spuit 2 ml – 5 ml  Plester  Perlak pengalas  Pembendung vena (torniquet)  Kassa steril (bilaperlu)  Bengkok 2.7 PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL A. Prosedur Persiapan: Pasiendankeluarga :  Menjelaskanprosedurdantujuanpemberianobat Alat-alat :  Obat-obatan yang akandiberikan  Mangkokatausendokobatatau pipet  Daftarpemberianobat  Air minum (air putih) dan -bilaperlu- sedotan  Perlakdanalasnya, bilaperlu.  Penggerusobat, bilaperlu. Lingkungan :perhatikanprivasipasien Perawat : mencucitangan B. Pelaksanaan 1. Periksakembalidaftarobatpasien 2. Membawa obat dan daftar obat kehadapan pasien sambil mencocokkan nama pada tepat tidur dengan nama pada daftar obat. 3. Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada daftar obat (memanggil dengan nama lengkap, misalnya ”nysrihastuti” jgn ”nysri” saja) 4. Memberikan obat satu persatu pada pasien sambil menunggu pasien selesai minum obat, dengan menjelaskan kegunaan obat dan cara memakan obat sesuai jenis obat, misalny apasien dianjurkan untuk langsung menelan obat atau obat dikunyah dulu, atau
  • 11. obat dihisap pelan-pelan atau obat diletakkan dibawah lidah, setelah selesai beri pasien air minum, kalau perlu. 5. Menyimpan kembali obat-obat persediaan milik pasien ketempatnya 6. Mengobservasi keadaan umum pasien 7. Mencuci tangan. 8. Membuat catatan keperawatan BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Dengan melihat definisi, ciri injeksi yang telah disebutkan diatas dapat kita analisis bahwa keperawatan di Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena memiliki ciri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge, berhubungan dengan nilai-nilai sosial, masa pendidikan, motivasi, otonomi, komitmen, kesadaran bermasyarakat, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga, maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya. 3.2 Saran Penyusun berharap agar semua perawat dapat meningkatkan kualitas kerjanya dan mampu menjadi seseorang yang profesional dalam bidangnya.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA - Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. - Pro-Health. 2010. Pemberian obat melalui injeksi. - (http://kamuskesehatan.com/arti/heparin/) - (http://www.ahlinyalambung.com) - (http://www.farmasiku.com)