4. ANALISIS INSTRUMEN I
PENETAPAN TETAPAN KECEPATAN REAKSI ORDE I
DENGAN POLARIMETER
Abdul Wahid Al Wahdi
Afifah Nur Ismawati
Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor
5. • DASAR
• REAKSI
• ALAT & BAHAN
• CARA KERJA
• PENGAMATAN
• PERHITUNGAN
• PEMBAHASAN
• CATATAN KAKI
6. DASAR
Gula dapat di hidrolisis menjadi fruktosa
dan glukosa, jika dalam suasana asam maka
sakarosa atau gula dan glukosa bersifat pemutar
ke kanan bagi cahaya terkutub. Sedangkan
fruktosa bersifat pemutar ke kiri. Karena sifat
pemutar kiri dari fruktosa lebih kuat dari
pemutar kanan glukosa, maka dalam pengamatan
sudut polarisasi akan selalu menurun dan pada
akhir reaksi akan bersifat pemutar kiri. Untuk
mengukur besarnya polarisasi diperlukan
polarimeter.
8. ALAT & BAHAN
Alat yang di gunakan :
1. Polarimeter Manual
2. Polarimeter Digital
3. Tabung Polarimeter
4. Neraca Digital
5. Cawan Petri
6. Pengaduk
7. Corong Kecil
8. Erlenmeyer
9. Labu Ukur 100ml
10. Piala Gelas 400&800ml
11. Pipet Volum 25ml
12. Bulb
13. Thermometer
14. Stopwatch
15. Kaki Tiga
16. Penangas Air
9. ALAT & BAHAN
Bahan yang di gunakan :
1. Gula Pasir
2. Larutan HCl 1 N
3. Air Suling
10. CARA KERJA
• Menentukan α air
Tabung polarimeter dibilas Tabung polarimeter diisi dengan air Tabung ditutup tidak
dengan air suling minimal 3x hingga permukaan cembung boleh ada gelembung
Lampu Natrium dinyalakan Catat skala pada posisi II
1 menit sebelum sebagai α air
Pengukuran
Tabung polarimeter dimasukkan
ke dalam polarimeter
11. CARA KERJA
Menentukan α air
1. Posisi Polarimeter Digital
Posisi I Posisi II Posisi III
2. Posisi Polarimeter Manual
Posisi I Posisi II Posisi III
12. CARA KERJA
20 gram gula
Dilarutkan sampai Himpitkan dan Bila keruh disaring dahulu
100ml ,air suling homogenkan
Tabung polarimeter
Dibilas dengan larutan Larutan gula 20% dimasukkan kedalam Tabung polarimeter ditutup,
gula 20% tabung polarimeter hilangkan gelembung udara
Tabung polarimeter dimasukkan Catat skala pada posisi II sebagai
kedalam polarimeter α gula 20%
Menentukan α gula 20%
13. CARA KERJA
• Menentukan α gula 20%
1. Posisi Polarimeter Digital
Posisi I Posisi II Posisi III
2. Posisi Polarimeter Manual
Posisi I Posisi II Posisi III
14. CARA KERJA
Menentukan α t
Dimasukkam ke
erlenmeyer
Pipet 25ml
larutan gula 20%
Pipet 25 ml HCL 1N
Stopwatch dinyalakan
pada saat HCL 1N
mencapai setengah volume
Larutan gula +
HCL
Dimasukkan ke dalam
tabung polarimeter
Larutan
gula 20%
Catat skala pada
posisi II sebaga A t
Tabung polarimeter
dimasukkan ke
dalam polarimeter
15. CARA KERJA
• Menentukan α t
1. Posisi Polarimeter Digital
Posisi I Posisi II Posisi III
2. Posisi Polarimeter Manual
Posisi I Posisi II Posisi III
16. CARA KERJA
Larutan gula+HCl d
Dipanaskan 70oC
15 menit
Didinginkan
Tabung polarimeter
dimasukkan
ke polarimeter
Tabung polari
Ditutup dihilangkan
gelembung udara
Dimasukkan
kedalam
tabung
polarimeter
Catat skala pada posisi II sebagai α tak
terhingga
Menentukan α tak terhingga
17. CARA KERJA
• Menentukan α tak terhingga
1. Posisi Polarimeter Digital
Posisi I Posisi II Posisi III
2. Posisi Polarimeter Manual
Posisi I Posisi II Posisi III
18. PENGAMATAN
• Bagan Data
No Waktu(menit) α t α t – α tak hingga Log = α 0 – α tak hingga
α t – α tak hingga
1. 5 menit
2. 10 menit
3. 15 menit
4. 30 menit
5. 45 menit
6. 60 menit
19. PENGAMATAN
• α air =
• α gula 20% =
• α tak hingga =
• α 0 = α gula 20% - α air
2
20. GRAFIK
Log= α 0 – α tak hingga Y2
α t – α tak hingga
X1 X2 , Y1
waktu (menit)
22. PEMBAHASAN
Polarimeter adalah instrumen ilmiah yang digunakan untuk
mengukur sudut rotasi yang disebabkan oleh melewati cahaya
terpolarisasi melalui zat optik aktif
Gula yang dilarutkan dalam air akan terhidrolisis. Penggunaan
HCl pada penetapan ini bertujuan mempercepat reaksi. HCl berfungsi
sebagai katalis, katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi. Apabila tidak dilakukan penambahan katalis maka
proses hidrolisis gula dapat memakan waktu yang cukup lama.
Sudut polarisasi atau alfa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti suhu(apabila suhu semakin tinggi maka alfa semakin kecil),
panjang gelombang cahaya, jenis zat optik, panjang zat aktif, dan
konsentrasi zat
23. PEMBAHASAN
• Saat memasukkan HCl 1 N, Stopwatch baru dinyalakan setelah setengah larutan
dari pipet volum masuk ke erlenmeyer. Karena bila dihidupkan dari awal
dikhawatirkan larutan gula belum terhidrolisis secara sempurna.
• Tujuan pemanasan adalah untuk mempercepat reaksi hidrolisis gula. Suhu tidak
boleh kurang dari 70oC, karena reaksi akan sangat lambat sehingga untuk
mencari sudut putar akhir menjadi tidak akurat. Jika suhu lebih dari 70oC akan
merusak larutan gula, sehingga menjadi caramel dan kita tidak bisa mencari
sudut putarnya.
• Pada awalnya sudut putar yang diamati cenderung ke kanan(+). Tetapi lama-
kelamaan nilai sudut putar berkurang dan semakin kecil dan akhirnya sudut putar
bergerak ke kiri(-). Hal ini disebabkan hidrolisis sudah terjadi secara sempurna.
Artinya gula sudah berubah menjadi glukosa dan fruktosa yang membuat sudut
putar bernilai (-) karena fruktosa lebih kuat dari glukosa.