SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
3
2
1
ANALISIS INSTRUMEN I
PENETAPAN TETAPAN KECEPATAN REAKSI ORDE I
DENGAN POLARIMETER
Abdul Wahid Al Wahdi
Afifah Nur Ismawati
Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor
• DASAR
• REAKSI
• ALAT & BAHAN
• CARA KERJA
• PENGAMATAN
• PERHITUNGAN
• PEMBAHASAN
• CATATAN KAKI
DASAR
Gula dapat di hidrolisis menjadi fruktosa
dan glukosa, jika dalam suasana asam maka
sakarosa atau gula dan glukosa bersifat pemutar
ke kanan bagi cahaya terkutub. Sedangkan
fruktosa bersifat pemutar ke kiri. Karena sifat
pemutar kiri dari fruktosa lebih kuat dari
pemutar kanan glukosa, maka dalam pengamatan
sudut polarisasi akan selalu menurun dan pada
akhir reaksi akan bersifat pemutar kiri. Untuk
mengukur besarnya polarisasi diperlukan
polarimeter.
REAKSI
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6
Sakarosa Glukosa Fruktosa
ALAT & BAHAN
Alat yang di gunakan :
1. Polarimeter Manual
2. Polarimeter Digital
3. Tabung Polarimeter
4. Neraca Digital
5. Cawan Petri
6. Pengaduk
7. Corong Kecil
8. Erlenmeyer
9. Labu Ukur 100ml
10. Piala Gelas 400&800ml
11. Pipet Volum 25ml
12. Bulb
13. Thermometer
14. Stopwatch
15. Kaki Tiga
16. Penangas Air
ALAT & BAHAN
Bahan yang di gunakan :
1. Gula Pasir
2. Larutan HCl 1 N
3. Air Suling
CARA KERJA
• Menentukan α air
Tabung polarimeter dibilas Tabung polarimeter diisi dengan air Tabung ditutup tidak
dengan air suling minimal 3x hingga permukaan cembung boleh ada gelembung
Lampu Natrium dinyalakan Catat skala pada posisi II
1 menit sebelum sebagai α air
Pengukuran
Tabung polarimeter dimasukkan
ke dalam polarimeter
CARA KERJA
Menentukan α air
1. Posisi Polarimeter Digital
Posisi I Posisi II Posisi III
2. Posisi Polarimeter Manual
Posisi I Posisi II Posisi III
CARA KERJA
20 gram gula
Dilarutkan sampai Himpitkan dan Bila keruh disaring dahulu
100ml ,air suling homogenkan
Tabung polarimeter
Dibilas dengan larutan Larutan gula 20% dimasukkan kedalam Tabung polarimeter ditutup,
gula 20% tabung polarimeter hilangkan gelembung udara
Tabung polarimeter dimasukkan Catat skala pada posisi II sebagai
kedalam polarimeter α gula 20%
Menentukan α gula 20%
CARA KERJA
• Menentukan α gula 20%
1. Posisi Polarimeter Digital
Posisi I Posisi II Posisi III
2. Posisi Polarimeter Manual
Posisi I Posisi II Posisi III
CARA KERJA
Menentukan α t
Dimasukkam ke
erlenmeyer
Pipet 25ml
larutan gula 20%
Pipet 25 ml HCL 1N
Stopwatch dinyalakan
pada saat HCL 1N
mencapai setengah volume
Larutan gula +
HCL
Dimasukkan ke dalam
tabung polarimeter
Larutan
gula 20%
Catat skala pada
posisi II sebaga A t
Tabung polarimeter
dimasukkan ke
dalam polarimeter
CARA KERJA
• Menentukan α t
1. Posisi Polarimeter Digital
Posisi I Posisi II Posisi III
2. Posisi Polarimeter Manual
Posisi I Posisi II Posisi III
CARA KERJA
Larutan gula+HCl d
Dipanaskan 70oC
15 menit
Didinginkan
Tabung polarimeter
dimasukkan
ke polarimeter
Tabung polari
Ditutup dihilangkan
gelembung udara
Dimasukkan
kedalam
tabung
polarimeter
Catat skala pada posisi II sebagai α tak
terhingga
Menentukan α tak terhingga
CARA KERJA
• Menentukan α tak terhingga
1. Posisi Polarimeter Digital
Posisi I Posisi II Posisi III
2. Posisi Polarimeter Manual
Posisi I Posisi II Posisi III
PENGAMATAN
• Bagan Data
No Waktu(menit) α t α t – α tak hingga Log = α 0 – α tak hingga
α t – α tak hingga
1. 5 menit
2. 10 menit
3. 15 menit
4. 30 menit
5. 45 menit
6. 60 menit
PENGAMATAN
• α air =
• α gula 20% =
• α tak hingga =
• α 0 = α gula 20% - α air
2
GRAFIK
Log= α 0 – α tak hingga Y2
α t – α tak hingga
X1 X2 , Y1
waktu (menit)
PERHITUNGAN
• Slope = y2 – y1
x2 – x1
• k = slope x 2,303
PEMBAHASAN
Polarimeter adalah instrumen ilmiah yang digunakan untuk
mengukur sudut rotasi yang disebabkan oleh melewati cahaya
terpolarisasi melalui zat optik aktif
Gula yang dilarutkan dalam air akan terhidrolisis. Penggunaan
HCl pada penetapan ini bertujuan mempercepat reaksi. HCl berfungsi
sebagai katalis, katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi. Apabila tidak dilakukan penambahan katalis maka
proses hidrolisis gula dapat memakan waktu yang cukup lama.
Sudut polarisasi atau alfa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti suhu(apabila suhu semakin tinggi maka alfa semakin kecil),
panjang gelombang cahaya, jenis zat optik, panjang zat aktif, dan
konsentrasi zat
PEMBAHASAN
• Saat memasukkan HCl 1 N, Stopwatch baru dinyalakan setelah setengah larutan
dari pipet volum masuk ke erlenmeyer. Karena bila dihidupkan dari awal
dikhawatirkan larutan gula belum terhidrolisis secara sempurna.
• Tujuan pemanasan adalah untuk mempercepat reaksi hidrolisis gula. Suhu tidak
boleh kurang dari 70oC, karena reaksi akan sangat lambat sehingga untuk
mencari sudut putar akhir menjadi tidak akurat. Jika suhu lebih dari 70oC akan
merusak larutan gula, sehingga menjadi caramel dan kita tidak bisa mencari
sudut putarnya.
• Pada awalnya sudut putar yang diamati cenderung ke kanan(+). Tetapi lama-
kelamaan nilai sudut putar berkurang dan semakin kecil dan akhirnya sudut putar
bergerak ke kiri(-). Hal ini disebabkan hidrolisis sudah terjadi secara sempurna.
Artinya gula sudah berubah menjadi glukosa dan fruktosa yang membuat sudut
putar bernilai (-) karena fruktosa lebih kuat dari glukosa.
Analisis instrumen i

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
ChaLim Yoora
 
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiPik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasi
wahyuddin S.T
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
praditya_21
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
wd_amaliah
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Dila Adila
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Fitri Andriani
 

La actualidad más candente (20)

Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenLaporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
Aldehid dan keton ( 3 )
Aldehid dan keton ( 3 )Aldehid dan keton ( 3 )
Aldehid dan keton ( 3 )
 
Laporan spektronic-20
Laporan spektronic-20Laporan spektronic-20
Laporan spektronic-20
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiPik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasi
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Titrasi redoks 2
Titrasi redoks 2Titrasi redoks 2
Titrasi redoks 2
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
 
PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlich
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 

Destacado (9)

Polarimetri (physics chemistry)59
Polarimetri (physics chemistry)59Polarimetri (physics chemistry)59
Polarimetri (physics chemistry)59
 
Polarimeter
PolarimeterPolarimeter
Polarimeter
 
Analisis karbohidrat
Analisis karbohidratAnalisis karbohidrat
Analisis karbohidrat
 
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratLaporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
Laporan Analisa Pangan Acara 5 Kabohidrat
 
Refraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetriRefraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetri
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
 
Briket kulit biji coklat 1
Briket kulit biji coklat 1Briket kulit biji coklat 1
Briket kulit biji coklat 1
 
Polarimetry
Polarimetry Polarimetry
Polarimetry
 

Similar a Analisis instrumen i

PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
Mas Mahardika
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
Mas Mahardika
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
DaPiDaBi
 
Percobaan pak abu
Percobaan pak abuPercobaan pak abu
Percobaan pak abu
Tya Setiia
 
Laporan tetap ph meter 632
Laporan tetap ph meter 632Laporan tetap ph meter 632
Laporan tetap ph meter 632
Esa Nawawi
 
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp0210 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
Indriati Dewi
 

Similar a Analisis instrumen i (20)

Kelompok 8 modul 2
Kelompok 8 modul 2Kelompok 8 modul 2
Kelompok 8 modul 2
 
I
II
I
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulanAlat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
Alat bahan,hasil pengamatan,pembahasan,kesimpulan
 
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatanAnalisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
 
Urin ibd 2012 rev
Urin ibd 2012 revUrin ibd 2012 rev
Urin ibd 2012 rev
 
Laporan praktikum biofisika polarimeter won2
Laporan praktikum biofisika polarimeter won2Laporan praktikum biofisika polarimeter won2
Laporan praktikum biofisika polarimeter won2
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
PPT Laporan Pengujian Garam Konsumsi.pptx
PPT Laporan Pengujian Garam Konsumsi.pptxPPT Laporan Pengujian Garam Konsumsi.pptx
PPT Laporan Pengujian Garam Konsumsi.pptx
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
analisis glukosa sebelum inversi
analisis glukosa sebelum inversianalisis glukosa sebelum inversi
analisis glukosa sebelum inversi
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
 
Percobaan pak abu
Percobaan pak abuPercobaan pak abu
Percobaan pak abu
 
Laporan tetap ph meter 632
Laporan tetap ph meter 632Laporan tetap ph meter 632
Laporan tetap ph meter 632
 
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp0210 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 

Analisis instrumen i

  • 1. 3
  • 2. 2
  • 3. 1
  • 4. ANALISIS INSTRUMEN I PENETAPAN TETAPAN KECEPATAN REAKSI ORDE I DENGAN POLARIMETER Abdul Wahid Al Wahdi Afifah Nur Ismawati Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor
  • 5. • DASAR • REAKSI • ALAT & BAHAN • CARA KERJA • PENGAMATAN • PERHITUNGAN • PEMBAHASAN • CATATAN KAKI
  • 6. DASAR Gula dapat di hidrolisis menjadi fruktosa dan glukosa, jika dalam suasana asam maka sakarosa atau gula dan glukosa bersifat pemutar ke kanan bagi cahaya terkutub. Sedangkan fruktosa bersifat pemutar ke kiri. Karena sifat pemutar kiri dari fruktosa lebih kuat dari pemutar kanan glukosa, maka dalam pengamatan sudut polarisasi akan selalu menurun dan pada akhir reaksi akan bersifat pemutar kiri. Untuk mengukur besarnya polarisasi diperlukan polarimeter.
  • 7. REAKSI C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6 Sakarosa Glukosa Fruktosa
  • 8. ALAT & BAHAN Alat yang di gunakan : 1. Polarimeter Manual 2. Polarimeter Digital 3. Tabung Polarimeter 4. Neraca Digital 5. Cawan Petri 6. Pengaduk 7. Corong Kecil 8. Erlenmeyer 9. Labu Ukur 100ml 10. Piala Gelas 400&800ml 11. Pipet Volum 25ml 12. Bulb 13. Thermometer 14. Stopwatch 15. Kaki Tiga 16. Penangas Air
  • 9. ALAT & BAHAN Bahan yang di gunakan : 1. Gula Pasir 2. Larutan HCl 1 N 3. Air Suling
  • 10. CARA KERJA • Menentukan α air Tabung polarimeter dibilas Tabung polarimeter diisi dengan air Tabung ditutup tidak dengan air suling minimal 3x hingga permukaan cembung boleh ada gelembung Lampu Natrium dinyalakan Catat skala pada posisi II 1 menit sebelum sebagai α air Pengukuran Tabung polarimeter dimasukkan ke dalam polarimeter
  • 11. CARA KERJA Menentukan α air 1. Posisi Polarimeter Digital Posisi I Posisi II Posisi III 2. Posisi Polarimeter Manual Posisi I Posisi II Posisi III
  • 12. CARA KERJA 20 gram gula Dilarutkan sampai Himpitkan dan Bila keruh disaring dahulu 100ml ,air suling homogenkan Tabung polarimeter Dibilas dengan larutan Larutan gula 20% dimasukkan kedalam Tabung polarimeter ditutup, gula 20% tabung polarimeter hilangkan gelembung udara Tabung polarimeter dimasukkan Catat skala pada posisi II sebagai kedalam polarimeter α gula 20% Menentukan α gula 20%
  • 13. CARA KERJA • Menentukan α gula 20% 1. Posisi Polarimeter Digital Posisi I Posisi II Posisi III 2. Posisi Polarimeter Manual Posisi I Posisi II Posisi III
  • 14. CARA KERJA Menentukan α t Dimasukkam ke erlenmeyer Pipet 25ml larutan gula 20% Pipet 25 ml HCL 1N Stopwatch dinyalakan pada saat HCL 1N mencapai setengah volume Larutan gula + HCL Dimasukkan ke dalam tabung polarimeter Larutan gula 20% Catat skala pada posisi II sebaga A t Tabung polarimeter dimasukkan ke dalam polarimeter
  • 15. CARA KERJA • Menentukan α t 1. Posisi Polarimeter Digital Posisi I Posisi II Posisi III 2. Posisi Polarimeter Manual Posisi I Posisi II Posisi III
  • 16. CARA KERJA Larutan gula+HCl d Dipanaskan 70oC 15 menit Didinginkan Tabung polarimeter dimasukkan ke polarimeter Tabung polari Ditutup dihilangkan gelembung udara Dimasukkan kedalam tabung polarimeter Catat skala pada posisi II sebagai α tak terhingga Menentukan α tak terhingga
  • 17. CARA KERJA • Menentukan α tak terhingga 1. Posisi Polarimeter Digital Posisi I Posisi II Posisi III 2. Posisi Polarimeter Manual Posisi I Posisi II Posisi III
  • 18. PENGAMATAN • Bagan Data No Waktu(menit) α t α t – α tak hingga Log = α 0 – α tak hingga α t – α tak hingga 1. 5 menit 2. 10 menit 3. 15 menit 4. 30 menit 5. 45 menit 6. 60 menit
  • 19. PENGAMATAN • α air = • α gula 20% = • α tak hingga = • α 0 = α gula 20% - α air 2
  • 20. GRAFIK Log= α 0 – α tak hingga Y2 α t – α tak hingga X1 X2 , Y1 waktu (menit)
  • 21. PERHITUNGAN • Slope = y2 – y1 x2 – x1 • k = slope x 2,303
  • 22. PEMBAHASAN Polarimeter adalah instrumen ilmiah yang digunakan untuk mengukur sudut rotasi yang disebabkan oleh melewati cahaya terpolarisasi melalui zat optik aktif Gula yang dilarutkan dalam air akan terhidrolisis. Penggunaan HCl pada penetapan ini bertujuan mempercepat reaksi. HCl berfungsi sebagai katalis, katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. Apabila tidak dilakukan penambahan katalis maka proses hidrolisis gula dapat memakan waktu yang cukup lama. Sudut polarisasi atau alfa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu(apabila suhu semakin tinggi maka alfa semakin kecil), panjang gelombang cahaya, jenis zat optik, panjang zat aktif, dan konsentrasi zat
  • 23. PEMBAHASAN • Saat memasukkan HCl 1 N, Stopwatch baru dinyalakan setelah setengah larutan dari pipet volum masuk ke erlenmeyer. Karena bila dihidupkan dari awal dikhawatirkan larutan gula belum terhidrolisis secara sempurna. • Tujuan pemanasan adalah untuk mempercepat reaksi hidrolisis gula. Suhu tidak boleh kurang dari 70oC, karena reaksi akan sangat lambat sehingga untuk mencari sudut putar akhir menjadi tidak akurat. Jika suhu lebih dari 70oC akan merusak larutan gula, sehingga menjadi caramel dan kita tidak bisa mencari sudut putarnya. • Pada awalnya sudut putar yang diamati cenderung ke kanan(+). Tetapi lama- kelamaan nilai sudut putar berkurang dan semakin kecil dan akhirnya sudut putar bergerak ke kiri(-). Hal ini disebabkan hidrolisis sudah terjadi secara sempurna. Artinya gula sudah berubah menjadi glukosa dan fruktosa yang membuat sudut putar bernilai (-) karena fruktosa lebih kuat dari glukosa.