SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
HUKUM PEMERINTAHAN
     DAERAH :

Perubahan Politik
     Hukum

         MODUL 2
      [Pertemuan 4-5]
Perubahan politik hukum :
• Era UUD 1945 Periode I
• Era Konstitusi Republik Indonesia Serikat
  (KRIS) 1949
• Era Undang-undang Dasar Sementara (UUDS)
  1950
• Era UUD 1945 Periode II
  - Dekrit Presiden 5 Juli 1959
  - Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966
• Era Orde Baru
  - Masa Konsolidasi 1966-1979
  - Masa Stabilisasi 1979-1980 (Perumusan
  Politik Hukum)
  - Masa Pertumbuhan 1980-1990
  - Masa Pemerataan & Globalisasi 1990-1998
• Tap XV / MPR / 1998
Perubahan politik hukum...
• Era Undang-undang Dasar Negara
  Republik Indonesia (UUDNRI) Tahun
  1945
  - Perumusan Paradigma Bernegara
  - Pengaturan Pradigma Otonomi Daerah:
    • Pemilihan Kepala Daerah (KDH) secara
      langsung.
    • Pemilihan Umum DPRD dengan sistem
      proporsional Terbuka
    • Sistem Pemerintahan soft bicameral.
    • Jaminan Hak-hak masyarakat adat/daerah
      dalam Konstitusi.
    • Jaminan prinsip keadilan dalam pengelolaan
      Sumber Daya Nasional
    • Jaminan terhadap sistem hukum lokal.
• Dua kamar parlemen Indonesia.
KEBIJAKAN DESENTRALISASI
             DARI WAKTU KE WAKTU
                                                 32/ 2004
                                      UU 22 / 1999
                                      desentralisasi dominan
                                 UU 5 / 1974
                                 dekonsentrasi dominan
                           UU 18 / 1965
                           desentralisasi dominan
                     PENPRES 6 / 1959
                     dekonsentrasi dominan
                UU 1 / 1957
                desentralisasi dominan
          UU 22 / 1948
          desentralisasi dominan
     UU 1 / 1945
     dekonsentrasi dominan
DESENTRALISATIE WET 1903
dekonsentrasi dominan
Ketentuan Pemerintahan Daerah
              dalam Pasal 18 UUD 1945


1. Pembagian Daerah di Indonesia atas besar dan kecil dengan bentuk
   susunan pemerintahanya ditetapkan dengan undang-undang,
   dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam
   sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-
   daerah yang bersifat istimewa.
2. karena negara Indonesia itu suatu ”eenheidstaat” (negara kesatuan),
   maka Indonesia tidak akan mempunyai daerah di dalam
   lingkungannya yang bersifat ”staat” juga. Daerah Indonesia akan
   dibagi dalam daerah provinsi, dan daerah provinsi akan dibagi pula
   dalam daerah yang lebih kecil. Daerah-daerah itu bersifat otonom
   (streek dan locale rechstgemeenschappen) atau bersifat daerah
   administrasi belaka ;
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
     Undang-undang No. 22 Tahun 1948


1. Daerah-daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri
   dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
a.      Daerah otonom (biasa), dan
b.      Daerah istimewa
2. tiga tingkatan dalam setiap jenis daerah, yakni:
     a. provinsi, yang berada dibawah pengawasan presiden
     b. kabupaten/kota besar, dibawah pengawasan provinsi dan
     c. desa/kota kecil, dibawah pengawasan kabupate/kota besar

3. Tiap daerah mempunyai dua macam kekuasaan, yaitu:
     a. otonomi, ialah hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangga
        daerahnya,
     b. Medebewind (sementara), ialah hak menjalankan peraturan-peraturan
        dari              Pemerintah Pusat atau Daerah tingkat atasan
        berdasarkan perintah      pihak atasan itu.
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
   Undang-undang No. 1 Tahun 1957


Undang-undang ini dibentuk dalam rangka untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 131 UUDS RI. Berdasar ketentuan Undang-undang
ini wilayah Republik Indonesia dibagi dalam daerah besar dan kecil
yang berhak mengurus rumah tangganya sendiri, dan yang
merupakan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) tingkat yang derajatnya dar
atas ke bawah adalah:


1. Daerah Tingkat I termasuk Kotapraja Jakarta Raya
2. Daerah Tingkat I termasuk Kotapraja
3. Daerah Tingkat III
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
     Penetapan Presiden No. 6 Tahun 1959

1. Pemerintahan Daerah Tingkat I dan II terdiri dari kepala
      daerah termasuk kepala daerah istimewa
      Yogyakarta (dibantu oleh Badan Pemerintahan
      Harian-BPH) dan DPRD
2. pengawasan dan pelaksanaan pemerintahan daerah
      berada        dalam satu tangan yaitu Kepala
      Daerah. Kedudukan           Kepala Daerah disini
      sangat kuat, karena ia tak hanya menjadi kepala
      eksekutif tetapi juga menjadi kepala     legislatif.
3. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Daerah dibantu
      oleh suatu Badan Pemerintah Harian (BPH).
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
   UU No. 18 Tahun 1965

Undang-undang No. 18 Tahun 1965 ini merupakan gabungan
dari segala pokok-pokok (unsur-unsur) pemerintahan daerah
yang diatur dalam peraturan yang ada sebelumnya. Undang-
undang ini mengatur:
 1. Pembagian Negara Kesatuan RI dalam daerah-daerah dan
     tersusun dalam tiga tingkatan antara lain sebagai berikut:
 •       provinsi dan/atau Kotapraja sebagai Daerah Tingkat I;
 •       Kabupaten dan/atau Kotamadaya sebagai Daerah
     ingkat II;
 •       Kecamatan dan/atau Kotapraja sebagai Daerah
     Tingkat III
 2. Pemerintah daerah terdiri dari:
 • Kepala daerah
 • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
     UU No. 5 Tahun 1974

1. Politik Desentralisasi dan Dekonsentrasi
  UUD 1945 Pasal 18 mengharuskan pemerintah untuk            melaksanakan
   politik desentralisasi di bidang ketatanegaraan, yang menegaskan
   bahwa:
         daerah Indonesia dibagi dalam daerah provinsi, dan akan
          dibagi pula dalam daerahyang lebih kecil;
         daerah-daerah itu bersifat otonom atau bersifat daerah
          administrasi belaka.

2.     Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah dari pemerintah
     atau daerah tingkat atasnya kepada daerah menjadi urusan rumah
     tangganya.

3. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah atau
   kepala wilayah atau kepala instansi vertikal tingkat atasnya kepada
   pejabat-pejabatnya di daerah.
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
      Penetapan Presiden No. 32 Tahun 2004


Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

       Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
        provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupatendan kota yang
        masing-masing mempunyai pemerintahan daerah. Negara
        mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerimtahan daerah
        yang bersifat khusus atau bersifat istimewa
 •     Pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri
       urusan pmerintahannya menurut asas otonomi dan tugas
       pembantuan serta menjalankan otonomi seluas-luasnya
       (kecuali urusan pemerintah)yang diarahkan untuk
       mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
       peningkatan pelayanan,pemberdayaan, peran serta
       masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan
       memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
       keistimewaan serta kekhususan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
Fenti Anita Sari
 
kedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementeriankedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementerian
abd_
 
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
Dheea Resta
 
Pengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraPengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negara
Muskamal Lau
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Farid Ma'ruf
 

La actualidad más candente (20)

Peraturan lelang new
Peraturan lelang newPeraturan lelang new
Peraturan lelang new
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
 
Dinamika perubahan isu kebijakan pemerintah
Dinamika perubahan isu kebijakan pemerintahDinamika perubahan isu kebijakan pemerintah
Dinamika perubahan isu kebijakan pemerintah
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
 
kedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementeriankedudukan dan fungsi kementerian
kedudukan dan fungsi kementerian
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
 
Bidang bidang hukum perdata dan sistimatiknya
Bidang bidang hukum perdata dan sistimatiknyaBidang bidang hukum perdata dan sistimatiknya
Bidang bidang hukum perdata dan sistimatiknya
 
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
PPT Pemerintahan pusat dan daerah ( Pendidikan Kewarganegaraan / PKN Kelas 10 )
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Makalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publikMakalah pelayanan publik
Makalah pelayanan publik
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIANHUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
 
Pengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraPengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negara
 
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
 
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGANpkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
 
Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-Menyewa
 

Destacado (7)

Perubahan politik dan konflik
Perubahan politik dan konflikPerubahan politik dan konflik
Perubahan politik dan konflik
 
PENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnal
PENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnalPENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnal
PENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnal
 
Tipe tipe spi
Tipe tipe spiTipe tipe spi
Tipe tipe spi
 
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosialFalsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
 
Politik hukum
Politik hukumPolitik hukum
Politik hukum
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
 

Similar a Perubahan Politik Hukum

Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Operator Warnet Vast Raha
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Operator Warnet Vast Raha
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
natal kristiono
 
presentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdfpresentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdf
Jhonwilla2
 
Materippknsmaxiibab3
Materippknsmaxiibab3Materippknsmaxiibab3
Materippknsmaxiibab3
abd_
 

Similar a Perubahan Politik Hukum (20)

Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
otonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxotonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptx
 
Sejarah sistem pemerintahan di indoneia
Sejarah sistem pemerintahan di indoneiaSejarah sistem pemerintahan di indoneia
Sejarah sistem pemerintahan di indoneia
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
 
Tabel Politik Hukum Pemda
Tabel Politik Hukum Pemda Tabel Politik Hukum Pemda
Tabel Politik Hukum Pemda
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
 
Kelompok 9 otonomi daerah
Kelompok 9   otonomi daerahKelompok 9   otonomi daerah
Kelompok 9 otonomi daerah
 
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptxPertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Makalah pemerintah desa
Makalah pemerintah desaMakalah pemerintah desa
Makalah pemerintah desa
 
presentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdfpresentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdf
 
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahPkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
 
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kotaHubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
 
Paparan menteri dn
Paparan menteri dnPaparan menteri dn
Paparan menteri dn
 
Materippknsmaxiibab3
Materippknsmaxiibab3Materippknsmaxiibab3
Materippknsmaxiibab3
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Perubahan Politik Hukum

  • 1. HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH : Perubahan Politik Hukum MODUL 2 [Pertemuan 4-5]
  • 2. Perubahan politik hukum : • Era UUD 1945 Periode I • Era Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) 1949 • Era Undang-undang Dasar Sementara (UUDS) 1950 • Era UUD 1945 Periode II - Dekrit Presiden 5 Juli 1959 - Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966 • Era Orde Baru - Masa Konsolidasi 1966-1979 - Masa Stabilisasi 1979-1980 (Perumusan Politik Hukum) - Masa Pertumbuhan 1980-1990 - Masa Pemerataan & Globalisasi 1990-1998 • Tap XV / MPR / 1998
  • 3. Perubahan politik hukum... • Era Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUDNRI) Tahun 1945 - Perumusan Paradigma Bernegara - Pengaturan Pradigma Otonomi Daerah: • Pemilihan Kepala Daerah (KDH) secara langsung. • Pemilihan Umum DPRD dengan sistem proporsional Terbuka • Sistem Pemerintahan soft bicameral. • Jaminan Hak-hak masyarakat adat/daerah dalam Konstitusi. • Jaminan prinsip keadilan dalam pengelolaan Sumber Daya Nasional • Jaminan terhadap sistem hukum lokal. • Dua kamar parlemen Indonesia.
  • 4. KEBIJAKAN DESENTRALISASI DARI WAKTU KE WAKTU 32/ 2004 UU 22 / 1999 desentralisasi dominan UU 5 / 1974 dekonsentrasi dominan UU 18 / 1965 desentralisasi dominan PENPRES 6 / 1959 dekonsentrasi dominan UU 1 / 1957 desentralisasi dominan UU 22 / 1948 desentralisasi dominan UU 1 / 1945 dekonsentrasi dominan DESENTRALISATIE WET 1903 dekonsentrasi dominan
  • 5. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam Pasal 18 UUD 1945 1. Pembagian Daerah di Indonesia atas besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahanya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah- daerah yang bersifat istimewa. 2. karena negara Indonesia itu suatu ”eenheidstaat” (negara kesatuan), maka Indonesia tidak akan mempunyai daerah di dalam lingkungannya yang bersifat ”staat” juga. Daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah provinsi, dan daerah provinsi akan dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil. Daerah-daerah itu bersifat otonom (streek dan locale rechstgemeenschappen) atau bersifat daerah administrasi belaka ;
  • 6. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1948 1. Daerah-daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu: a. Daerah otonom (biasa), dan b. Daerah istimewa 2. tiga tingkatan dalam setiap jenis daerah, yakni: a. provinsi, yang berada dibawah pengawasan presiden b. kabupaten/kota besar, dibawah pengawasan provinsi dan c. desa/kota kecil, dibawah pengawasan kabupate/kota besar 3. Tiap daerah mempunyai dua macam kekuasaan, yaitu: a. otonomi, ialah hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya, b. Medebewind (sementara), ialah hak menjalankan peraturan-peraturan dari Pemerintah Pusat atau Daerah tingkat atasan berdasarkan perintah pihak atasan itu.
  • 7. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1957 Undang-undang ini dibentuk dalam rangka untuk melaksanakan ketentuan Pasal 131 UUDS RI. Berdasar ketentuan Undang-undang ini wilayah Republik Indonesia dibagi dalam daerah besar dan kecil yang berhak mengurus rumah tangganya sendiri, dan yang merupakan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) tingkat yang derajatnya dar atas ke bawah adalah: 1. Daerah Tingkat I termasuk Kotapraja Jakarta Raya 2. Daerah Tingkat I termasuk Kotapraja 3. Daerah Tingkat III
  • 8. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam Penetapan Presiden No. 6 Tahun 1959 1. Pemerintahan Daerah Tingkat I dan II terdiri dari kepala daerah termasuk kepala daerah istimewa Yogyakarta (dibantu oleh Badan Pemerintahan Harian-BPH) dan DPRD 2. pengawasan dan pelaksanaan pemerintahan daerah berada dalam satu tangan yaitu Kepala Daerah. Kedudukan Kepala Daerah disini sangat kuat, karena ia tak hanya menjadi kepala eksekutif tetapi juga menjadi kepala legislatif. 3. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Daerah dibantu oleh suatu Badan Pemerintah Harian (BPH).
  • 9. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam UU No. 18 Tahun 1965 Undang-undang No. 18 Tahun 1965 ini merupakan gabungan dari segala pokok-pokok (unsur-unsur) pemerintahan daerah yang diatur dalam peraturan yang ada sebelumnya. Undang- undang ini mengatur: 1. Pembagian Negara Kesatuan RI dalam daerah-daerah dan tersusun dalam tiga tingkatan antara lain sebagai berikut: • provinsi dan/atau Kotapraja sebagai Daerah Tingkat I; • Kabupaten dan/atau Kotamadaya sebagai Daerah ingkat II; • Kecamatan dan/atau Kotapraja sebagai Daerah Tingkat III 2. Pemerintah daerah terdiri dari: • Kepala daerah • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
  • 10. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam UU No. 5 Tahun 1974 1. Politik Desentralisasi dan Dekonsentrasi UUD 1945 Pasal 18 mengharuskan pemerintah untuk melaksanakan politik desentralisasi di bidang ketatanegaraan, yang menegaskan bahwa: daerah Indonesia dibagi dalam daerah provinsi, dan akan dibagi pula dalam daerahyang lebih kecil; daerah-daerah itu bersifat otonom atau bersifat daerah administrasi belaka. 2. Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah dari pemerintah atau daerah tingkat atasnya kepada daerah menjadi urusan rumah tangganya. 3. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah atau kepala wilayah atau kepala instansi vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabatnya di daerah.
  • 11.
  • 12. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam Penetapan Presiden No. 32 Tahun 2004 Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah  Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupatendan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah. Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerimtahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa • Pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pmerintahannya menurut asas otonomi dan tugas pembantuan serta menjalankan otonomi seluas-luasnya (kecuali urusan pemerintah)yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,pemberdayaan, peran serta masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan serta kekhususan