SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
HUKUM PEMERINTAHAN
     DAERAH :

Perubahan Politik
     Hukum

         MODUL 2
      [Pertemuan 4-5]
Perubahan politik hukum :
• Era UUD 1945 Periode I
• Era Konstitusi Republik Indonesia Serikat
  (KRIS) 1949
• Era Undang-undang Dasar Sementara (UUDS)
  1950
• Era UUD 1945 Periode II
  - Dekrit Presiden 5 Juli 1959
  - Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966
• Era Orde Baru
  - Masa Konsolidasi 1966-1979
  - Masa Stabilisasi 1979-1980 (Perumusan
  Politik Hukum)
  - Masa Pertumbuhan 1980-1990
  - Masa Pemerataan & Globalisasi 1990-1998
• Tap XV / MPR / 1998
Perubahan politik hukum...
• Era Undang-undang Dasar Negara
  Republik Indonesia (UUDNRI) Tahun
  1945
  - Perumusan Paradigma Bernegara
  - Pengaturan Pradigma Otonomi Daerah:
    • Pemilihan Kepala Daerah (KDH) secara
      langsung.
    • Pemilihan Umum DPRD dengan sistem
      proporsional Terbuka
    • Sistem Pemerintahan soft bicameral.
    • Jaminan Hak-hak masyarakat adat/daerah
      dalam Konstitusi.
    • Jaminan prinsip keadilan dalam pengelolaan
      Sumber Daya Nasional
    • Jaminan terhadap sistem hukum lokal.
• Dua kamar parlemen Indonesia.
KEBIJAKAN DESENTRALISASI
             DARI WAKTU KE WAKTU
                                                 32/ 2004
                                      UU 22 / 1999
                                      desentralisasi dominan
                                 UU 5 / 1974
                                 dekonsentrasi dominan
                           UU 18 / 1965
                           desentralisasi dominan
                     PENPRES 6 / 1959
                     dekonsentrasi dominan
                UU 1 / 1957
                desentralisasi dominan
          UU 22 / 1948
          desentralisasi dominan
     UU 1 / 1945
     dekonsentrasi dominan
DESENTRALISATIE WET 1903
dekonsentrasi dominan
Ketentuan Pemerintahan Daerah
              dalam Pasal 18 UUD 1945


1. Pembagian Daerah di Indonesia atas besar dan kecil dengan bentuk
   susunan pemerintahanya ditetapkan dengan undang-undang,
   dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam
   sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-
   daerah yang bersifat istimewa.
2. karena negara Indonesia itu suatu ”eenheidstaat” (negara kesatuan),
   maka Indonesia tidak akan mempunyai daerah di dalam
   lingkungannya yang bersifat ”staat” juga. Daerah Indonesia akan
   dibagi dalam daerah provinsi, dan daerah provinsi akan dibagi pula
   dalam daerah yang lebih kecil. Daerah-daerah itu bersifat otonom
   (streek dan locale rechstgemeenschappen) atau bersifat daerah
   administrasi belaka ;
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
     Undang-undang No. 22 Tahun 1948


1. Daerah-daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri
   dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
a.      Daerah otonom (biasa), dan
b.      Daerah istimewa
2. tiga tingkatan dalam setiap jenis daerah, yakni:
     a. provinsi, yang berada dibawah pengawasan presiden
     b. kabupaten/kota besar, dibawah pengawasan provinsi dan
     c. desa/kota kecil, dibawah pengawasan kabupate/kota besar

3. Tiap daerah mempunyai dua macam kekuasaan, yaitu:
     a. otonomi, ialah hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangga
        daerahnya,
     b. Medebewind (sementara), ialah hak menjalankan peraturan-peraturan
        dari              Pemerintah Pusat atau Daerah tingkat atasan
        berdasarkan perintah      pihak atasan itu.
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
   Undang-undang No. 1 Tahun 1957


Undang-undang ini dibentuk dalam rangka untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 131 UUDS RI. Berdasar ketentuan Undang-undang
ini wilayah Republik Indonesia dibagi dalam daerah besar dan kecil
yang berhak mengurus rumah tangganya sendiri, dan yang
merupakan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) tingkat yang derajatnya dar
atas ke bawah adalah:


1. Daerah Tingkat I termasuk Kotapraja Jakarta Raya
2. Daerah Tingkat I termasuk Kotapraja
3. Daerah Tingkat III
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
     Penetapan Presiden No. 6 Tahun 1959

1. Pemerintahan Daerah Tingkat I dan II terdiri dari kepala
      daerah termasuk kepala daerah istimewa
      Yogyakarta (dibantu oleh Badan Pemerintahan
      Harian-BPH) dan DPRD
2. pengawasan dan pelaksanaan pemerintahan daerah
      berada        dalam satu tangan yaitu Kepala
      Daerah. Kedudukan           Kepala Daerah disini
      sangat kuat, karena ia tak hanya menjadi kepala
      eksekutif tetapi juga menjadi kepala     legislatif.
3. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Daerah dibantu
      oleh suatu Badan Pemerintah Harian (BPH).
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
   UU No. 18 Tahun 1965

Undang-undang No. 18 Tahun 1965 ini merupakan gabungan
dari segala pokok-pokok (unsur-unsur) pemerintahan daerah
yang diatur dalam peraturan yang ada sebelumnya. Undang-
undang ini mengatur:
 1. Pembagian Negara Kesatuan RI dalam daerah-daerah dan
     tersusun dalam tiga tingkatan antara lain sebagai berikut:
 •       provinsi dan/atau Kotapraja sebagai Daerah Tingkat I;
 •       Kabupaten dan/atau Kotamadaya sebagai Daerah
     ingkat II;
 •       Kecamatan dan/atau Kotapraja sebagai Daerah
     Tingkat III
 2. Pemerintah daerah terdiri dari:
 • Kepala daerah
 • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
     UU No. 5 Tahun 1974

1. Politik Desentralisasi dan Dekonsentrasi
  UUD 1945 Pasal 18 mengharuskan pemerintah untuk            melaksanakan
   politik desentralisasi di bidang ketatanegaraan, yang menegaskan
   bahwa:
         daerah Indonesia dibagi dalam daerah provinsi, dan akan
          dibagi pula dalam daerahyang lebih kecil;
         daerah-daerah itu bersifat otonom atau bersifat daerah
          administrasi belaka.

2.     Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah dari pemerintah
     atau daerah tingkat atasnya kepada daerah menjadi urusan rumah
     tangganya.

3. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah atau
   kepala wilayah atau kepala instansi vertikal tingkat atasnya kepada
   pejabat-pejabatnya di daerah.
Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam
      Penetapan Presiden No. 32 Tahun 2004


Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

       Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
        provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupatendan kota yang
        masing-masing mempunyai pemerintahan daerah. Negara
        mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerimtahan daerah
        yang bersifat khusus atau bersifat istimewa
 •     Pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri
       urusan pmerintahannya menurut asas otonomi dan tugas
       pembantuan serta menjalankan otonomi seluas-luasnya
       (kecuali urusan pemerintah)yang diarahkan untuk
       mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
       peningkatan pelayanan,pemberdayaan, peran serta
       masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan
       memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
       keistimewaan serta kekhususan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Smywlndr wlndr
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarEvi Rohmatul Aini
 
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAANJUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAANFair Nurfachrizi
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaRahmanzie Share
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahKaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahTri Widodo W. UTOMO
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian hannurul khaiva
 
Sejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - ModernSejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - ModernIzzatul Ulya
 

La actualidad más candente (20)

(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
 
Perancangan kontrak
Perancangan kontrakPerancangan kontrak
Perancangan kontrak
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAANJUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
 
Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahKaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han
 
Konstitusi Negara
Konstitusi NegaraKonstitusi Negara
Konstitusi Negara
 
Sejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - ModernSejarah Konstitusi: Yunani - Modern
Sejarah Konstitusi: Yunani - Modern
 

Destacado

Perubahan politik dan konflik
Perubahan politik dan konflikPerubahan politik dan konflik
Perubahan politik dan konflikSylvia Marselis
 
PENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnal
PENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnalPENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnal
PENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnalnorafifah05
 
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosialFalsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosialSabrina Qurrotaa'yun
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)Elisabeth Lita
 

Destacado (7)

Perubahan politik dan konflik
Perubahan politik dan konflikPerubahan politik dan konflik
Perubahan politik dan konflik
 
PENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnal
PENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnalPENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnal
PENGUKURAN INTENSITAS KONFLIK DALAM MASYARAKAT MAJEMUKJurnal
 
Tipe tipe spi
Tipe tipe spiTipe tipe spi
Tipe tipe spi
 
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosialFalsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
Falsafah muhammadiyah dalam gerakan sosial
 
Politik hukum
Politik hukumPolitik hukum
Politik hukum
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
Makalah Pengantar Ilmu Politik (PIP)
 

Similar a Perubahan Politik Hukum

otonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxotonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxHamidMukhlis1
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Farid Ma'ruf
 
Sejarah sistem pemerintahan di indoneia
Sejarah sistem pemerintahan di indoneiaSejarah sistem pemerintahan di indoneia
Sejarah sistem pemerintahan di indoneiaAgusPrastyawan2
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamanatal kristiono
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaSiti Sahati
 
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptxPertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptxNovySetiaYunas
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesiadwifebri10
 
presentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdfpresentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdfJhonwilla2
 
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahPkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahLisa Tri Setiawati
 
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kotaHubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kotaEvan Setio
 

Similar a Perubahan Politik Hukum (20)

Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
otonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxotonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptx
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
 
Sejarah sistem pemerintahan di indoneia
Sejarah sistem pemerintahan di indoneiaSejarah sistem pemerintahan di indoneia
Sejarah sistem pemerintahan di indoneia
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
 
Tabel Politik Hukum Pemda
Tabel Politik Hukum Pemda Tabel Politik Hukum Pemda
Tabel Politik Hukum Pemda
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
 
Kelompok 9 otonomi daerah
Kelompok 9   otonomi daerahKelompok 9   otonomi daerah
Kelompok 9 otonomi daerah
 
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptxPertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Makalah pemerintah desa
Makalah pemerintah desaMakalah pemerintah desa
Makalah pemerintah desa
 
presentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdfpresentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdf
 
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahPkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
 
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kotaHubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
 
Paparan menteri dn
Paparan menteri dnPaparan menteri dn
Paparan menteri dn
 

Último

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfSriHandayaniLubisSpd
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAkhyar33
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxsarimuliati80
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docLeoRahmanBoyanese
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfssuser8410f71
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRazefZulkarnain1
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 

Último (20)

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 

Perubahan Politik Hukum

  • 1. HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH : Perubahan Politik Hukum MODUL 2 [Pertemuan 4-5]
  • 2. Perubahan politik hukum : • Era UUD 1945 Periode I • Era Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) 1949 • Era Undang-undang Dasar Sementara (UUDS) 1950 • Era UUD 1945 Periode II - Dekrit Presiden 5 Juli 1959 - Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966 • Era Orde Baru - Masa Konsolidasi 1966-1979 - Masa Stabilisasi 1979-1980 (Perumusan Politik Hukum) - Masa Pertumbuhan 1980-1990 - Masa Pemerataan & Globalisasi 1990-1998 • Tap XV / MPR / 1998
  • 3. Perubahan politik hukum... • Era Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUDNRI) Tahun 1945 - Perumusan Paradigma Bernegara - Pengaturan Pradigma Otonomi Daerah: • Pemilihan Kepala Daerah (KDH) secara langsung. • Pemilihan Umum DPRD dengan sistem proporsional Terbuka • Sistem Pemerintahan soft bicameral. • Jaminan Hak-hak masyarakat adat/daerah dalam Konstitusi. • Jaminan prinsip keadilan dalam pengelolaan Sumber Daya Nasional • Jaminan terhadap sistem hukum lokal. • Dua kamar parlemen Indonesia.
  • 4. KEBIJAKAN DESENTRALISASI DARI WAKTU KE WAKTU 32/ 2004 UU 22 / 1999 desentralisasi dominan UU 5 / 1974 dekonsentrasi dominan UU 18 / 1965 desentralisasi dominan PENPRES 6 / 1959 dekonsentrasi dominan UU 1 / 1957 desentralisasi dominan UU 22 / 1948 desentralisasi dominan UU 1 / 1945 dekonsentrasi dominan DESENTRALISATIE WET 1903 dekonsentrasi dominan
  • 5. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam Pasal 18 UUD 1945 1. Pembagian Daerah di Indonesia atas besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahanya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah- daerah yang bersifat istimewa. 2. karena negara Indonesia itu suatu ”eenheidstaat” (negara kesatuan), maka Indonesia tidak akan mempunyai daerah di dalam lingkungannya yang bersifat ”staat” juga. Daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah provinsi, dan daerah provinsi akan dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil. Daerah-daerah itu bersifat otonom (streek dan locale rechstgemeenschappen) atau bersifat daerah administrasi belaka ;
  • 6. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1948 1. Daerah-daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu: a. Daerah otonom (biasa), dan b. Daerah istimewa 2. tiga tingkatan dalam setiap jenis daerah, yakni: a. provinsi, yang berada dibawah pengawasan presiden b. kabupaten/kota besar, dibawah pengawasan provinsi dan c. desa/kota kecil, dibawah pengawasan kabupate/kota besar 3. Tiap daerah mempunyai dua macam kekuasaan, yaitu: a. otonomi, ialah hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya, b. Medebewind (sementara), ialah hak menjalankan peraturan-peraturan dari Pemerintah Pusat atau Daerah tingkat atasan berdasarkan perintah pihak atasan itu.
  • 7. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1957 Undang-undang ini dibentuk dalam rangka untuk melaksanakan ketentuan Pasal 131 UUDS RI. Berdasar ketentuan Undang-undang ini wilayah Republik Indonesia dibagi dalam daerah besar dan kecil yang berhak mengurus rumah tangganya sendiri, dan yang merupakan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) tingkat yang derajatnya dar atas ke bawah adalah: 1. Daerah Tingkat I termasuk Kotapraja Jakarta Raya 2. Daerah Tingkat I termasuk Kotapraja 3. Daerah Tingkat III
  • 8. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam Penetapan Presiden No. 6 Tahun 1959 1. Pemerintahan Daerah Tingkat I dan II terdiri dari kepala daerah termasuk kepala daerah istimewa Yogyakarta (dibantu oleh Badan Pemerintahan Harian-BPH) dan DPRD 2. pengawasan dan pelaksanaan pemerintahan daerah berada dalam satu tangan yaitu Kepala Daerah. Kedudukan Kepala Daerah disini sangat kuat, karena ia tak hanya menjadi kepala eksekutif tetapi juga menjadi kepala legislatif. 3. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Daerah dibantu oleh suatu Badan Pemerintah Harian (BPH).
  • 9. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam UU No. 18 Tahun 1965 Undang-undang No. 18 Tahun 1965 ini merupakan gabungan dari segala pokok-pokok (unsur-unsur) pemerintahan daerah yang diatur dalam peraturan yang ada sebelumnya. Undang- undang ini mengatur: 1. Pembagian Negara Kesatuan RI dalam daerah-daerah dan tersusun dalam tiga tingkatan antara lain sebagai berikut: • provinsi dan/atau Kotapraja sebagai Daerah Tingkat I; • Kabupaten dan/atau Kotamadaya sebagai Daerah ingkat II; • Kecamatan dan/atau Kotapraja sebagai Daerah Tingkat III 2. Pemerintah daerah terdiri dari: • Kepala daerah • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
  • 10. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam UU No. 5 Tahun 1974 1. Politik Desentralisasi dan Dekonsentrasi UUD 1945 Pasal 18 mengharuskan pemerintah untuk melaksanakan politik desentralisasi di bidang ketatanegaraan, yang menegaskan bahwa: daerah Indonesia dibagi dalam daerah provinsi, dan akan dibagi pula dalam daerahyang lebih kecil; daerah-daerah itu bersifat otonom atau bersifat daerah administrasi belaka. 2. Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah dari pemerintah atau daerah tingkat atasnya kepada daerah menjadi urusan rumah tangganya. 3. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah atau kepala wilayah atau kepala instansi vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabatnya di daerah.
  • 11.
  • 12. Ketentuan Pemerintahan Daerah dalam Penetapan Presiden No. 32 Tahun 2004 Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah  Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupatendan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah. Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerimtahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa • Pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pmerintahannya menurut asas otonomi dan tugas pembantuan serta menjalankan otonomi seluas-luasnya (kecuali urusan pemerintah)yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,pemberdayaan, peran serta masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan serta kekhususan