SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
KEBIJAKAN ANGGARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN TAHUN 2017
JAKARTA, 25 PEBRUARI 2016
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TN. Danau Sentarum.
Foto oleh Sandi Kusuma.
SISTEMATIKA PAPARAN
1. ARAH KEBI JAKAN, DAN
PRI ORI TAS PEMBANGUNAN
NASI ONAL 2017
2. KEBI JAKAN ANGGARAN
KEMENTERI AN LI NGKUNGAN
HI DUP DAN KEHUTANAN
TN. Betung Kerihun.
Foto oleh Balai Besar TN. Betung Kerihun
ARAH KEBIJAKAN, DAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
Perjalanan udara dari Pontianak-Sintang.
Foto oleh Sandi Kusuma.
25/02/16
VI SI DAN MI SI PEMBANGUNAN 2015 – 2019
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati
diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju,
dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
*) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015
RKP 2015*)
MELANJUTKAN REFORMASI
BAGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
YANG BERKEADILAN
RKP 2016
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT
FONDASI PEMBANGUNAN YANG
BERKUALITAS
RKP 2017
TEMA DITETAPKAN
DALAM
SIDANG KABINET
PENYUSUNAN
RKP 2017
RKP 2018
Ditentukan dalam
proses penyusunan
RKP 2018
RKP 2019
Ditentukan dalam
proses penyusunan
RKP 2019
Slide - 5
INDIKATOR MAKRO 2014
(BASELINE)
2015 2016 2017 2018* 2019*
Pertumbuhan Ekonomi (%)
(Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
5,1
(5,0)
5,8
(4,8)
6,6
(5,3)**
7,1
(5,5 – 5,9)
7,5 8,0
Rasio Pajak terhadap PDB (%)
(Angka Realisasi & Proyeksi)
11,5
(10,9)
13,2
(10,6)
14,2
(12,2)**
14,6
(12,6-12,8)
15,2 16,0
Pengangguran (%)
(Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
5,6-5,9
(5,94)
5,5-5,8
(6,18)
5,2-5,5
(5,6 – 5,9)
5,0-5,3
(5,3 – 5,6)
4,6-5,1 4,0-5,0
Angka Kemiskinan (%)
(Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
9,0-10,0
(10,96)
9,5-10,5
(11,13)
9,0-10,0
(10,0 – 10,8)
8,5-9,5
(9,5-10,5)
7,5-8,5 7,0-8,0
Gini ratio (indeks)
(Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
n.a
(0,41)
0,40
(0,41)
0,39 0,38 0,37 0,36
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,8 74,8 75,3 75,7 76,1 76,3
Indeks Pembangunan Masyarakat
(IPMAS)***
0,55 n.a n.a n.a n.a meningkat
SASARAN PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
*) Dengan perkembangan keadaan saat ini, target-target tersebut perlu dipertimbangkan kembali
**) Target APBN 2016
Sumber: RPJMN 2015-2019
Realisasi 2014 dan perkiraan realisasi 2015
***) Indeks baru dengan parameter: gotong royong, toleransi, dan rasa aman. Konsep masih dalam proses penyempurnaan dan pematangan, termasuk pembahasan
variabel, sehingga target masih belum dapat ditetapkan secara kuantitatif.
Slide - 6
Lapangan Usaha 2014* 2015* 2016** 2017
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
4,2 4,0 4.2 4.2-4,3
Industri Pengolahan 4,6 4,3 5,4 6,2-6,5
Konstruksi 7,0 6,7 8,0 7,7-8,4
Jasa-jasa 6,6 7,9 8,5 8,5-8,8
Lainnya 4,6 2,5 4,3 4,9-5,3
PDB 5,0 4,8 5,3 5,6-5,9
TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI 2017
Kebijakan lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang lebih kondusif, antara lain:
Peningkatan ketersediaan infrastruktur pendukung, terutama energi, jalan, dan pelabuhan
Penyederhanaan prosedur perijinan, termasuk pengurangan jumlah waktu, prosedur dan biaya perijinan di pusat dan daerah.
Transparansi proses perijinan secara konsisten dan menyeluruh di pusat dan daerah
Penerapan standar pelayanan PTSP di seluruh Indonesia dan pelimpahan kewenangan perijinan
Optimalisasi layanan PTSP-Nasional melalui pengembangan sistem layanan dan informasi PTSP seluruh Indonesia berbasis elektronik
secara terintegrasi
Harmonisasi dan sinkronisasi peraturan tingkat pusat dan daerah
Slide - 7
Target Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran (Persen) Target Pertumbuhan Ekonomi Sisi Produksi (Persen)
* Realisasi (BPS,2016); **Bappenas, data diolah
Slide 74
Slide 75
* Realisasi (BPS,2016); **Bappenas, data diolah
* * **
Sasaran 2014
(BASELINE)
2015 2016 2017 2019
Akses Air Minum Layak 70% 70,25% 77% 84% 100%
Akses Sanitasi Layak 69,42%
Akses Layak:
61,08%
Akses Dasar:
8,34%
72,2%
Akses Layak:
62,4%
Akses Dasar:
9,8%
77,4%
Akses Layak:
66,3%
Akses Dasar:
11,1%
83,2%
Akses Layak:
70,7%
Akses Dasar:
12,4%
100%
Akses Layak:
85%
Akses Dasar:
15%
Kawasan Permukiman
Kumuh Perkotaan
38.431 Ha
(Kondisi kumuh
100%)
38.431 Ha
(Kondisi kumuh
85%)
38.431 Ha
(Kondisi kumuh
70%)
38.431 Ha
(Kondisi kumuh
45%)
38.431 Ha
(Kondisi kumuh
0%)
Kekurangan Tempat
Tinggal (Backlog)
Berdasarkan Perspektif
Menghuni *
7,6 Juta 7 Juta 6,5 Juta 6 Juta 5 Juta
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
Sasaran dan Arah Kebijakan
Arah Kebijakan:
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
*) Pencapaian target termasuk program “satu juta rumah”.
Meningkatkan akses masyarakat berpendapatan
rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan
terjangkau serta didukung oleh penyediaan
prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai
Menjamin ketahanan air melalui peningkatan
pengetahuan perubahan sikap dan perilaku
dalam pemanfaatan air minum
dan pengelolaan sanitasi
Penyediaan infrastruktur produktif dan
manajemen layanan melalui penerapan
manajemen asset
Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi
yang dilakukan di tingkat nasional, provinsi,
kabupaten/kota, dan masyarakat
Peningkatan Efektivitas dan efisiensi pendanaan
infrastruktur air minum dan sanitasi
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
Masyarakat peduli lingkungan (Reduce, Reuse,
Recycle;hemat air, penangan sampah, lingkungan
sanitasi bersih dan sehat)
Penegakan hukum dan disiplin (tata ruang,
membayar kewajiban air minum, listrik, dll.)
Slide - 20
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKI MAN
Per encanaan Ter i nt egr asi
Penyediaan
Hunian Layak
berserta
Prasarana,
Sarana, dan
Utilitas
KKemen PUPR
Kemenkeu,
Pengembang,
Perumnas
Pemda, SMF
(Sarana
Multigriya
Finansial
KKemen PUPR
Kemenkeu,
Pengembang,
Perumnas
Pemda, SMF
(Sarana
Multigriya
Finansial
KKemen PUPR
Kemen LHK,
Pemda,
Perhutani
KKemen PUPR
Kemensos,
Kemen ATR,
Pemda
KKemen PUPR
Kemenkes,
Kemen PDT,
Pemda
KKemen PUPR
Kemenkes,
Kemenkeu,
PDAM, Pemda
Level 1
RENCANA TERI NTEGRASI PEMBANGUNAN
PERUMAHAN DAN PERMUKI MAN
Peni ngkat an Ket er sedi aan Ai r
Baku
Peningkatan
Ketersediaan
Air Baku
Level 2
Simpan
Air
Hemat Air Jaga Air
• - Penguganan
• Kemen PUPR,KLHK,
Pemda, Perhutani,
masyarakat (
• Konservasi Sumberdaya
Air (KLHK, Pemda,
Perhutani)
• - Penguganan
• Penyehatan dan Pengawasan Kualitas
Lingkungan (Kemen PUPR, KLHK,
KemensosPDTT, Perhutani, Pemda)
• Peningkatan Kualitas DAS (KemenPUPR,
Ditjen SDA, KLHK, Perhutani, Pemda)
• Pembangunan dan Pengelolaan
Waduk/Embung (KemenPUPR, Ditjen
SDA, KLHK, Perhutani, Pemda
• Pembangunan Infrastruktur Sanitasi
(IPAL, IPLT, TPA, TPST 3R dan Bank
Sampah) (KemenPUPPR, KLHK, Pemda)
• - Penguganan
• Turbinwash Sanitasi dan Air
Minum (NSPK)
• Bauran Air Domestik
• Penampungan Air Hujan
(KemenPUPR, Kemenkes,
Kemendagri, Pemda,
Masyarakat
• Kampanye Hemat Air
(Kemenkes, Kemendikbud,
Pemda, Masyarakat)
Sasaran 2014
(Baseline)
2015 2016 2017 2019
Wisatawan
Mancanegara (Orang)
9,4 juta 9,7 juta 12,0 juta 13,0 juta 20,0 juta
Wisatawan Nusantara
(Kunjungan)
250 juta 259 juta 260 juta 263 juta 275 juta
 Devisa (triliun rupiah)
(kurs Rp12.000)
133,9 150 172,8 185,9 260
ARAH KEBIJAKAN:
1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan sebanyak
mungkin wisatawan manca negara dan mendorong
peningkatan wisatawan nusantara
2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya
tarik daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di
dalam negeri dan di luar negeri
3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan
partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional
serta meningkatkan keragaman dan daya saing
produk/jasa pariwisata nasional di setiap destinasi
periwisata yang menjaDi fokus pemasaran
4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun
sumber daya manusia pariwisata serta organisasi
kepariwisataan nasional
PEMBANGUNAN PARIWISATA
Sasaran dan Arah Kebi j akan
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
Membentuk masyarakat yang ramah dan lingkungan yang
nyaman bagi pelancong
Petugas yang ramah dan melayani
Penegakan hukum dan disiplin
Slide - 36
PEMBANGUNAN PARIWISATA
Perencanaan Teri nt egrasi
LEVEL 1
Slide - 37
WONDERFUL
INDONESIA
“Pembangunan
Pariwisata Indonesia”
Promosi Wisata
Pengembangan
Destinasi Wisata
Sikap
masyarakat
yang bersahabat
Layanan
Keimigrasian,
Bebas Visa, Visa
On Arrival
Jaminan
keamanan dan
ketertiban
Kemenpar,
Badan Promosi Indonesia
Kemenkumham
POLRI,
Pemda
Kemenpar,
Pemda
Kemenpar,
Kemendikbud,
Kemenristekdikti,
Kemenaker
SDM Pariwisata
Kemenpar,
Kemendikbud,
Pemda
Pengembangan
10 Destinasi
Penyiapan
Objek Wisata
Pembangunan
Sarana dan
Prasarana
Transportasi
Pembangunan
Fasilitas Umum
dalam Kawasan
Penyediaan
BBM dan Listrik
Kelembagaan
Pengembangan
Destinasi
Koordinasi
Pembangunan
Destinasi
PEMBANGUNAN PARIWISATA
Perencanaan Terintegrasi Pengembangan 10 Destinasi
Kemen PUPR,
Kemenhub,
Pemda
Kemen PUPR,
Kemenkominfo,
Kemen BUMN,
Pemda
Kemen ESDM,
Kemen BUMN
Kemenpar,
Kemen BUMN,
Kemenkeu,
Pemda
Kemenko Maritim,
Kemenko Ekon
Kemenpar,
Kemen ESDM,
Kemen KP,
Kemen LHK,
Pemda
LEVEL 2
Slide - 38
PEMBANGUNAN PARIWISATA
Sebaran 10 Destinasi Wisata Prioritas
Danau Toba Tanjung Kelayang Pulau MorotaiKepulauan Seribu
Labuan BajoTanjung Lesung
Wakatobi
Borobudur Kawasan Gunung Bromo Mandalika
= KEK Pariwisata
= KSPN
TN. Danau Sentarum.
Foto oleh Agus Triyanto
KEBI JAKAN ANGGARAN KEMENTERI AN
LI NGKUNGAN HI DUP DAN KEHUTANAN 2017
SASARAN STRATEGIS KEMENTERIANSASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN
11
ParameterParameter
Lingkungan diberikanLingkungan diberikan
intervensi secaraintervensi secara
langsung di 15 DASlangsung di 15 DAS
dan perbaikandan perbaikan
kondisi lingkungan dikondisi lingkungan di
280 kab/kota yang280 kab/kota yang
menjaminmenjamin
peningkatanpeningkatan
ketahanan airketahanan air
22
Menata danMenata dan
meningkatkanmeningkatkan
intervensi secaraintervensi secara
langsung 229 KPH, 50langsung 229 KPH, 50
TN dan kawasanTN dan kawasan
hutan yang diberikanhutan yang diberikan
ijin usaha, yangijin usaha, yang
memungkinkanmemungkinkan
peningkatan produksipeningkatan produksi
hutanhutan
33
Menjaga keberadaanMenjaga keberadaan
ekosistem di 15 DAS,ekosistem di 15 DAS,
50 TN dan 229 KPH50 TN dan 229 KPH
untuk menjaminuntuk menjamin
keberlangsungankeberlangsungan
sistem di alam dalamsistem di alam dalam
mendukungmendukung
Kehidupan manusiaKehidupan manusia
JARAK ANTARA MANGGALAJARAK ANTARA MANGGALA
WANABAKTI DENGAN TAPAKWANABAKTI DENGAN TAPAK
TERASA JAUHTERASA JAUH
Grafis oleh Sandi K (Biro Perencanaan).Grafis oleh Sandi K (Biro Perencanaan).
SEMANGAT PEMBANGUNANSEMANGAT PEMBANGUNAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANLINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
MEMPERBAIKI KONDISI TAPAK, BAIK LINGKUNGAN DANMEMPERBAIKI KONDISI TAPAK, BAIK LINGKUNGAN DAN
HUTAN, MENJADI LEBIH BAIKHUTAN, MENJADI LEBIH BAIK
INTERVENSI SECARA LANGSUNGINTERVENSI SECARA LANGSUNG :: DAS, KPH,DAS, KPH, TN,TN,
KAB/KOTA, LOKASIKAB/KOTA, LOKASI AKSES MASYARAKATAKSES MASYARAKAT, LOKASI, LOKASI
REFORMA AGRARIAREFORMA AGRARIA SERTA PENINGKATANSERTA PENINGKATAN
MODAL SOSIALMODAL SOSIAL
SELURUH ENTITAS PENGUKURAN SUDAHSELURUH ENTITAS PENGUKURAN SUDAH
MEMBERIKAN GAMBARANMEMBERIKAN GAMBARAN PERBAIKANPERBAIKAN
LINGKUNGAN DAN TAPAK HUTANLINGKUNGAN DAN TAPAK HUTAN
2016
PENINGKATAN KUALITASPENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN DANLINGKUNGAN DAN
TAPAK HUTAN, DIMANA CAPAIAN NUMERIKTAPAK HUTAN, DIMANA CAPAIAN NUMERIK
MENCERMINKAN KONDISI FAKTUAL TAPAKMENCERMINKAN KONDISI FAKTUAL TAPAK
ARTIKULASI DUKUNGANARTIKULASI DUKUNGAN SEKTOR LHK THDSEKTOR LHK THD
PEMBANGUNAN NASIONAL : (KETAHANAN AIR,PEMBANGUNAN NASIONAL : (KETAHANAN AIR,
TENAGA KERJA, AKSELERASI PEMBANGUNANTENAGA KERJA, AKSELERASI PEMBANGUNAN
EKONOMI NASIONAL)EKONOMI NASIONAL)
2017
2018
2019
Masalah diMasalah di
tingkattingkat
tapak,tapak,
diberikandiberikan
intervensiintervensi
(regulasi,(regulasi,
anggaran)anggaran)
sehinggasehingga
perbaikanperbaikan
kinerjakinerja
senantiasasenantiasa
diikutidiikuti
perbaikanperbaikan
di tingkatdi tingkat
tapaktapak
ProgressKinerja
PEMBANGUNANPEMBANGUNAN 20162016 : SEBUAH LANDASAN, SEBUAH: SEBUAH LANDASAN, SEBUAH
PERUBAHANPERUBAHAN
20172017
Seluruh entitas pengukuran sudah memberikanSeluruh entitas pengukuran sudah memberikan
gambarangambaran perbaikanperbaikan lingkungan dan tapaklingkungan dan tapak
hutanhutan
20162016
Intervensi secara langsungIntervensi secara langsung :: DAS,DAS,
KPH,KPH, TN, Kab/Kota, lokasiTN, Kab/Kota, lokasi aksesakses
masyarakatmasyarakat, lokasi reforma agraria, lokasi reforma agraria
serta peningkatan modal sosialserta peningkatan modal sosial
• Kayu (HA, HT, HR)Kayu (HA, HT, HR)
• HHBK (HP, HL)HHBK (HP, HL)
• TSL (HK)TSL (HK)
• Jasling (HP, HL, HK)Jasling (HP, HL, HK)
• Sampah (kab, kota)Sampah (kab, kota)
TARGET DANTARGET DAN
LOKASILOKASI
PERKIRAAN DIPERKIRAAN DI
TAHUN 2017TAHUN 2017
Sumbangan LainnyaSumbangan Lainnya ::
•Energi Baru dan Terbarukan : MikroEnergi Baru dan Terbarukan : Mikro
dan Mini Hydro, Pembangkit Listrikdan Mini Hydro, Pembangkit Listrik
Tenaga Biomassa, Geothermal,Tenaga Biomassa, Geothermal,
SampahSampah
•Pangan : Padi, Jagung dan KedelaiPangan : Padi, Jagung dan Kedelai
dari pemanfaatan bawah tegakandari pemanfaatan bawah tegakan
(HKm, HTR, HD dan HR)(HKm, HTR, HD dan HR)
KPH, DAS,KPH, DAS,
TN,TN,
Kab/Kota,Kab/Kota,
AksesAkses
Masy.Masy.
KERANGKA EKONOMI MAKRO SEKTORKERANGKA EKONOMI MAKRO SEKTOR LH DAN KEHUTANANLH DAN KEHUTANAN 20172017
Grafis oleh Sandi K (Biro Perencanaan).Grafis oleh Sandi K (Biro Perencanaan).
money followmoney follow
programsprograms
Pengelolaan SumberPengelolaan Sumber
Daya Alam danDaya Alam dan
Lingkungan HidupLingkungan Hidup
BerkelanjutanBerkelanjutan
Kota Hijau yangKota Hijau yang
berketahanan iklim danberketahanan iklim dan
bencanabencana
KEMENTERIAN LH DAN KEHUTANANKEMENTERIAN LH DAN KEHUTANAN
Arahan Kebijakan DAK/DekonArahan Kebijakan DAK/Dekon 20172017
1.1. Penganggaran harus berbasisPenganggaran harus berbasis
prioritas,prioritas, ““Money followMoney follow
programprogram”.”.
2.2. Sesuai UU.23/2014, DAK bid. LHKSesuai UU.23/2014, DAK bid. LHK
terbagi 2 :terbagi 2 :
- DAK Sub Bidang LH :DAK Sub Bidang LH : di Provinsi,di Provinsi,
Kab./Kota (wajib)Kab./Kota (wajib)
- DAK Sub Bidang KehutananDAK Sub Bidang Kehutanan :: didi
ProvinsiProvinsi
3.3. Memastikan anggaranMemastikan anggaran DAK &DAK &
Dekon subbid Kehutanan difokuskanDekon subbid Kehutanan difokuskan
pada kegiatanpada kegiatan di KPH.di KPH.
5.5. Sinergisitas anggaranSinergisitas anggaran antara APBDantara APBD
dan DAK/ Dekon.dan DAK/ Dekon.
DAK DAN DEKON sebagai bentukDAK DAN DEKON sebagai bentuk Intervensi di tingkatIntervensi di tingkat
TapakTapak DAS, KPH, Kab/Kota,DAS, KPH, Kab/Kota,
DA
S
DA
S
KP
H
KP
H
TNTN
KAB/
KOT
A
KAB/
KOT
A
LOKASI
AKSES
MASYARAKA
T
LOKASI
AKSES
MASYARAKA
T
PeningkatanPeningkatan
kualitas air dankualitas air dan
DASDAS
ProduksiProduksi
barang danbarang dan
jasajasa
KeefektifanKeefektifan
pengelolaan,pengelolaan,
peningkatanpeningkatan
populasipopulasi
spesiesspesies
PeningkatanPeningkatan
kualitaskualitas
lingkunganlingkungan
PeningkatanPeningkatan
modal sosialmodal sosial20172017
20162016
LOKUS PEMANTAUAN DANLOKUS PEMANTAUAN DAN
PENGUKURAN KINERJAPENGUKURAN KINERJA
DAK&DekonDAK&Dekon LOKUS SEBAGAILOKUS SEBAGAI
ENTITAS DAN MEDANENTITAS DAN MEDAN
SINERGITASSINERGITAS
No.
Nama
KPH
Unit
KPHP
DUKUNGAN ANGGARAN
APBN Dekonsentrasi APBD DAK Mitra/Donor
Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPHP RPHJP Koordinasi Perencanaan Sarpras Perjadin Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPHP
Kantor
Mobil
Opr.
Motor Boat
Alat
Kantor/
Survey
Rapat
Koordinasi
Teknis
Sosialisasi
Pembinaan
dan
Pengendalian
KPHP
Rapat
Koordinasi
Teknis
Kantor Resort
Perjadin
dlm
Patroli
Mobil
Pemadam
peralatan
HHBK
Motor
Patroli
Kantor
Resort
1
KPHP
Gularaya
Unit
XXIV
V V V V V V V V V V V V V V V V V
SINERGISITAS ANGGARAN UNTUK PERBAIKANSINERGISITAS ANGGARAN UNTUK PERBAIKAN
LINGKUNGAN DAN TAPAK HUTANLINGKUNGAN DAN TAPAK HUTAN
Output : Operasionalisasi KPH
CONTOH KEGIATAN :CONTOH KEGIATAN :
Refleksi Sinergi AnggaranRefleksi Sinergi Anggaran
Sumber Dukungan Anggaran :Sumber Dukungan Anggaran :
APBD, DAK, Dekosentrasi,APBD, DAK, Dekosentrasi,
Mitra/DonorMitra/Donor
25/02/16
TERI MA KASI H
TN. Danau Sentarum.
Foto oleh Sandi Kusuma.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

9 presentasi sidang kabinet laporan akhir
9 presentasi sidang kabinet laporan akhir9 presentasi sidang kabinet laporan akhir
9 presentasi sidang kabinet laporan akhirPuguh Nugroho
 
Sosialisasi P2KP Kota Surakarta
Sosialisasi P2KP Kota SurakartaSosialisasi P2KP Kota Surakarta
Sosialisasi P2KP Kota SurakartaBagus ardian
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanOswar Mungkasa
 
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...Oswar Mungkasa
 
Pengantar program kotaku
Pengantar program kotakuPengantar program kotaku
Pengantar program kotakuAsmandat Ziano
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehDadang Solihin
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengahkhoiril anwar
 
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...Muhamad Suharsa
 
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-201920150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019Advisory Specialist for P2KP
 

La actualidad más candente (10)

9 presentasi sidang kabinet laporan akhir
9 presentasi sidang kabinet laporan akhir9 presentasi sidang kabinet laporan akhir
9 presentasi sidang kabinet laporan akhir
 
Sosialisasi P2KP Kota Surakarta
Sosialisasi P2KP Kota SurakartaSosialisasi P2KP Kota Surakarta
Sosialisasi P2KP Kota Surakarta
 
20150626 gambaran umum p2 kp 100 0-100
20150626 gambaran umum p2 kp 100 0-10020150626 gambaran umum p2 kp 100 0-100
20150626 gambaran umum p2 kp 100 0-100
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
 
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
 
Pengantar program kotaku
Pengantar program kotakuPengantar program kotaku
Pengantar program kotaku
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
 
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
 
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-201920150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019
20150308 draft pedoman pelaksanaan p2 kp kota 100 0-100 tahun 2015-2019
 

Destacado

Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuJhon Blora
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014Jhon Blora
 
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutanPengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutanakasia16
 
Diagram alir s/d 6000
Diagram alir s/d  6000Diagram alir s/d  6000
Diagram alir s/d 6000guest904f0f2
 
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANANPERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN01112015
 
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPM
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPMPpt Presentation Press Release Q II 2015 BKPM
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPMArita Soenarjono
 
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...CIFOR-ICRAF
 
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)Konfiantza Faza
 
Pengendalian pelaksanaan penanaman modal
Pengendalian pelaksanaan penanaman modalPengendalian pelaksanaan penanaman modal
Pengendalian pelaksanaan penanaman modalgua_loh
 
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDAEfektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDAPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDN
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDNUrus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDN
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDNpersadajeklindo
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...01112015
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Yudhi Aldriand
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...01112015
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
07 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 27607 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 276Rave Van
 

Destacado (20)

Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
Implementasi Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat di BKPM bagi Sektor...
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014
 
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutanPengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
 
Diagram alir s/d 6000
Diagram alir s/d  6000Diagram alir s/d  6000
Diagram alir s/d 6000
 
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANANPERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN
 
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPM
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPMPpt Presentation Press Release Q II 2015 BKPM
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPM
 
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...
 
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
 
Pengendalian pelaksanaan penanaman modal
Pengendalian pelaksanaan penanaman modalPengendalian pelaksanaan penanaman modal
Pengendalian pelaksanaan penanaman modal
 
HTR
HTRHTR
HTR
 
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDAEfektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
 
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDN
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDNUrus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDN
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDN
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
 
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor KehutananTata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba dalam Kerangka Implementasi UU Pemda...
 
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
 
07 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 27607 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 276
 

Similar a KEBIJAKAN ANGGARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017

ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptxca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptxbayu silvat
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfssuserc48fc3
 
Presentase Evaluasi Renstra.pptx
Presentase Evaluasi Renstra.pptxPresentase Evaluasi Renstra.pptx
Presentase Evaluasi Renstra.pptxAsrulUl
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxDungtji
 
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014Anton Setiadi
 
PPT DPUP MUSREMBANG 2024.pptx
PPT DPUP MUSREMBANG 2024.pptxPPT DPUP MUSREMBANG 2024.pptx
PPT DPUP MUSREMBANG 2024.pptxyansesa
 
Presentasi Terkait SDGs Award.pptx
Presentasi Terkait SDGs Award.pptxPresentasi Terkait SDGs Award.pptx
Presentasi Terkait SDGs Award.pptxMattula Ada
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasDeki Zulkarnain
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...Elly Ratni
 
Materi 3 Konsep & Pembangunan Desa Berbasis SDGs.pptx
Materi 3 Konsep & Pembangunan Desa Berbasis SDGs.pptxMateri 3 Konsep & Pembangunan Desa Berbasis SDGs.pptx
Materi 3 Konsep & Pembangunan Desa Berbasis SDGs.pptxEdithaDewi
 
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di IndonesiaPengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di IndonesiaInstansi
 
Infrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanInfrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanedi sofyan
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Ridho Fitrah Hyzkia
 
materi panorama kabid.ppt
materi panorama kabid.pptmateri panorama kabid.ppt
materi panorama kabid.pptFennyPuspadewi1
 
Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017 Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017 93220872
 
Sosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_baliSosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_baliUut Fauzan Katanya
 
RAPAT PENENTUAN TEMA RKPD 2019.pptx
RAPAT PENENTUAN TEMA RKPD 2019.pptxRAPAT PENENTUAN TEMA RKPD 2019.pptx
RAPAT PENENTUAN TEMA RKPD 2019.pptxbappedakmtrc
 
files525185. BEST PRACTISE STUNTING SUMEDANG.pdf
files525185. BEST PRACTISE  STUNTING SUMEDANG.pdffiles525185. BEST PRACTISE  STUNTING SUMEDANG.pdf
files525185. BEST PRACTISE STUNTING SUMEDANG.pdfRudyArisPurwanto
 

Similar a KEBIJAKAN ANGGARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017 (20)

ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptxca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
ca99d_PERUBAHAN_MINDSET_DAN_KEBIJAKAN_PEMB_JIAT_DI_JKT.pptx
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
 
Presentase Evaluasi Renstra.pptx
Presentase Evaluasi Renstra.pptxPresentase Evaluasi Renstra.pptx
Presentase Evaluasi Renstra.pptx
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
 
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
 
PPT DPUP MUSREMBANG 2024.pptx
PPT DPUP MUSREMBANG 2024.pptxPPT DPUP MUSREMBANG 2024.pptx
PPT DPUP MUSREMBANG 2024.pptx
 
Presentasi Terkait SDGs Award.pptx
Presentasi Terkait SDGs Award.pptxPresentasi Terkait SDGs Award.pptx
Presentasi Terkait SDGs Award.pptx
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...
Kebijakan perencanaan pembangunan kota blitar dalam mendukung pengelolaan lin...
 
Materi 3 Konsep & Pembangunan Desa Berbasis SDGs.pptx
Materi 3 Konsep & Pembangunan Desa Berbasis SDGs.pptxMateri 3 Konsep & Pembangunan Desa Berbasis SDGs.pptx
Materi 3 Konsep & Pembangunan Desa Berbasis SDGs.pptx
 
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di IndonesiaPengembangan Kota Cerdas di Indonesia
Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia
 
Infrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitanInfrastruktur minapolitan
Infrastruktur minapolitan
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
materi panorama kabid.ppt
materi panorama kabid.pptmateri panorama kabid.ppt
materi panorama kabid.ppt
 
Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017 Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017
 
Sosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_baliSosialisasi pamsimas 22nov12_bali
Sosialisasi pamsimas 22nov12_bali
 
RAPAT PENENTUAN TEMA RKPD 2019.pptx
RAPAT PENENTUAN TEMA RKPD 2019.pptxRAPAT PENENTUAN TEMA RKPD 2019.pptx
RAPAT PENENTUAN TEMA RKPD 2019.pptx
 
files525185. BEST PRACTISE STUNTING SUMEDANG.pdf
files525185. BEST PRACTISE  STUNTING SUMEDANG.pdffiles525185. BEST PRACTISE  STUNTING SUMEDANG.pdf
files525185. BEST PRACTISE STUNTING SUMEDANG.pdf
 

Más de 01112015

Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 201401112015
 
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...01112015
 
Abdul wahib situmorang - presentasi IP4T
Abdul wahib situmorang - presentasi IP4TAbdul wahib situmorang - presentasi IP4T
Abdul wahib situmorang - presentasi IP4T01112015
 
NEW DECENTRALIZATION OF COASTAL MANAGEMENT: ISSUES AND PROSPECTS
NEW DECENTRALIZATION OF COASTAL MANAGEMENT:ISSUES AND PROSPECTSNEW DECENTRALIZATION OF COASTAL MANAGEMENT:ISSUES AND PROSPECTS
NEW DECENTRALIZATION OF COASTAL MANAGEMENT: ISSUES AND PROSPECTS01112015
 
LAHIRNYA UU 23/2014 DITINJAU DARI PERSPEKTIF OTDA DAN PENGELOLAAN SDA
LAHIRNYA UU 23/2014 DITINJAU DARI PERSPEKTIF OTDA DAN PENGELOLAAN SDA LAHIRNYA UU 23/2014 DITINJAU DARI PERSPEKTIF OTDA DAN PENGELOLAAN SDA
LAHIRNYA UU 23/2014 DITINJAU DARI PERSPEKTIF OTDA DAN PENGELOLAAN SDA 01112015
 
PERSPEKTIF POLITIK HUKUM DAMPAK UU 23/2014 TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA...
PERSPEKTIF  POLITIK HUKUM DAMPAK UU 23/2014  TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA...PERSPEKTIF  POLITIK HUKUM DAMPAK UU 23/2014  TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA...
PERSPEKTIF POLITIK HUKUM DAMPAK UU 23/2014 TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA...01112015
 
Tantangan Keadilan Ekologi dan Pembangunan Lokal dalam UU no. 23 tahun 2014
Tantangan Keadilan Ekologi dan Pembangunan Lokal dalam UU no. 23 tahun 2014Tantangan Keadilan Ekologi dan Pembangunan Lokal dalam UU no. 23 tahun 2014
Tantangan Keadilan Ekologi dan Pembangunan Lokal dalam UU no. 23 tahun 201401112015
 
Investasi SDA di Indonesia
Investasi SDA di IndonesiaInvestasi SDA di Indonesia
Investasi SDA di Indonesia01112015
 
Arah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter
Arah Politik Kebijakan Pembangunan SmelterArah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter
Arah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter01112015
 

Más de 01112015 (9)

Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
 
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...
Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam ...
 
Abdul wahib situmorang - presentasi IP4T
Abdul wahib situmorang - presentasi IP4TAbdul wahib situmorang - presentasi IP4T
Abdul wahib situmorang - presentasi IP4T
 
NEW DECENTRALIZATION OF COASTAL MANAGEMENT: ISSUES AND PROSPECTS
NEW DECENTRALIZATION OF COASTAL MANAGEMENT:ISSUES AND PROSPECTSNEW DECENTRALIZATION OF COASTAL MANAGEMENT:ISSUES AND PROSPECTS
NEW DECENTRALIZATION OF COASTAL MANAGEMENT: ISSUES AND PROSPECTS
 
LAHIRNYA UU 23/2014 DITINJAU DARI PERSPEKTIF OTDA DAN PENGELOLAAN SDA
LAHIRNYA UU 23/2014 DITINJAU DARI PERSPEKTIF OTDA DAN PENGELOLAAN SDA LAHIRNYA UU 23/2014 DITINJAU DARI PERSPEKTIF OTDA DAN PENGELOLAAN SDA
LAHIRNYA UU 23/2014 DITINJAU DARI PERSPEKTIF OTDA DAN PENGELOLAAN SDA
 
PERSPEKTIF POLITIK HUKUM DAMPAK UU 23/2014 TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA...
PERSPEKTIF  POLITIK HUKUM DAMPAK UU 23/2014  TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA...PERSPEKTIF  POLITIK HUKUM DAMPAK UU 23/2014  TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA...
PERSPEKTIF POLITIK HUKUM DAMPAK UU 23/2014 TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA...
 
Tantangan Keadilan Ekologi dan Pembangunan Lokal dalam UU no. 23 tahun 2014
Tantangan Keadilan Ekologi dan Pembangunan Lokal dalam UU no. 23 tahun 2014Tantangan Keadilan Ekologi dan Pembangunan Lokal dalam UU no. 23 tahun 2014
Tantangan Keadilan Ekologi dan Pembangunan Lokal dalam UU no. 23 tahun 2014
 
Investasi SDA di Indonesia
Investasi SDA di IndonesiaInvestasi SDA di Indonesia
Investasi SDA di Indonesia
 
Arah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter
Arah Politik Kebijakan Pembangunan SmelterArah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter
Arah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter
 

KEBIJAKAN ANGGARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017

  • 1. KEBIJAKAN ANGGARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017 JAKARTA, 25 PEBRUARI 2016 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TN. Danau Sentarum. Foto oleh Sandi Kusuma.
  • 2. SISTEMATIKA PAPARAN 1. ARAH KEBI JAKAN, DAN PRI ORI TAS PEMBANGUNAN NASI ONAL 2017 2. KEBI JAKAN ANGGARAN KEMENTERI AN LI NGKUNGAN HI DUP DAN KEHUTANAN TN. Betung Kerihun. Foto oleh Balai Besar TN. Betung Kerihun
  • 3. ARAH KEBIJAKAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 2017 Perjalanan udara dari Pontianak-Sintang. Foto oleh Sandi Kusuma.
  • 4. 25/02/16 VI SI DAN MI SI PEMBANGUNAN 2015 – 2019 VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019: "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong" Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu: 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
  • 5. STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL *) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015 RKP 2015*) MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN RKP 2016 MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS RKP 2017 TEMA DITETAPKAN DALAM SIDANG KABINET PENYUSUNAN RKP 2017 RKP 2018 Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2018 RKP 2019 Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2019 Slide - 5
  • 6. INDIKATOR MAKRO 2014 (BASELINE) 2015 2016 2017 2018* 2019* Pertumbuhan Ekonomi (%) (Angka Realisasi & Penyesuaian Target) 5,1 (5,0) 5,8 (4,8) 6,6 (5,3)** 7,1 (5,5 – 5,9) 7,5 8,0 Rasio Pajak terhadap PDB (%) (Angka Realisasi & Proyeksi) 11,5 (10,9) 13,2 (10,6) 14,2 (12,2)** 14,6 (12,6-12,8) 15,2 16,0 Pengangguran (%) (Angka Realisasi & Penyesuaian Target) 5,6-5,9 (5,94) 5,5-5,8 (6,18) 5,2-5,5 (5,6 – 5,9) 5,0-5,3 (5,3 – 5,6) 4,6-5,1 4,0-5,0 Angka Kemiskinan (%) (Angka Realisasi & Penyesuaian Target) 9,0-10,0 (10,96) 9,5-10,5 (11,13) 9,0-10,0 (10,0 – 10,8) 8,5-9,5 (9,5-10,5) 7,5-8,5 7,0-8,0 Gini ratio (indeks) (Angka Realisasi & Penyesuaian Target) n.a (0,41) 0,40 (0,41) 0,39 0,38 0,37 0,36 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,8 74,8 75,3 75,7 76,1 76,3 Indeks Pembangunan Masyarakat (IPMAS)*** 0,55 n.a n.a n.a n.a meningkat SASARAN PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019 *) Dengan perkembangan keadaan saat ini, target-target tersebut perlu dipertimbangkan kembali **) Target APBN 2016 Sumber: RPJMN 2015-2019 Realisasi 2014 dan perkiraan realisasi 2015 ***) Indeks baru dengan parameter: gotong royong, toleransi, dan rasa aman. Konsep masih dalam proses penyempurnaan dan pematangan, termasuk pembahasan variabel, sehingga target masih belum dapat ditetapkan secara kuantitatif. Slide - 6
  • 7. Lapangan Usaha 2014* 2015* 2016** 2017 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,2 4,0 4.2 4.2-4,3 Industri Pengolahan 4,6 4,3 5,4 6,2-6,5 Konstruksi 7,0 6,7 8,0 7,7-8,4 Jasa-jasa 6,6 7,9 8,5 8,5-8,8 Lainnya 4,6 2,5 4,3 4,9-5,3 PDB 5,0 4,8 5,3 5,6-5,9 TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI 2017 Kebijakan lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang lebih kondusif, antara lain: Peningkatan ketersediaan infrastruktur pendukung, terutama energi, jalan, dan pelabuhan Penyederhanaan prosedur perijinan, termasuk pengurangan jumlah waktu, prosedur dan biaya perijinan di pusat dan daerah. Transparansi proses perijinan secara konsisten dan menyeluruh di pusat dan daerah Penerapan standar pelayanan PTSP di seluruh Indonesia dan pelimpahan kewenangan perijinan Optimalisasi layanan PTSP-Nasional melalui pengembangan sistem layanan dan informasi PTSP seluruh Indonesia berbasis elektronik secara terintegrasi Harmonisasi dan sinkronisasi peraturan tingkat pusat dan daerah Slide - 7 Target Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran (Persen) Target Pertumbuhan Ekonomi Sisi Produksi (Persen) * Realisasi (BPS,2016); **Bappenas, data diolah Slide 74 Slide 75 * Realisasi (BPS,2016); **Bappenas, data diolah * * **
  • 8. Sasaran 2014 (BASELINE) 2015 2016 2017 2019 Akses Air Minum Layak 70% 70,25% 77% 84% 100% Akses Sanitasi Layak 69,42% Akses Layak: 61,08% Akses Dasar: 8,34% 72,2% Akses Layak: 62,4% Akses Dasar: 9,8% 77,4% Akses Layak: 66,3% Akses Dasar: 11,1% 83,2% Akses Layak: 70,7% Akses Dasar: 12,4% 100% Akses Layak: 85% Akses Dasar: 15% Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 38.431 Ha (Kondisi kumuh 100%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 85%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 70%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 45%) 38.431 Ha (Kondisi kumuh 0%) Kekurangan Tempat Tinggal (Backlog) Berdasarkan Perspektif Menghuni * 7,6 Juta 7 Juta 6,5 Juta 6 Juta 5 Juta PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Sasaran dan Arah Kebijakan Arah Kebijakan: 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. *) Pencapaian target termasuk program “satu juta rumah”. Meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta didukung oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai Menjamin ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum dan pengelolaan sanitasi Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen layanan melalui penerapan manajemen asset Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat Peningkatan Efektivitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi Kebijakan terkait Revolusi Mental: Masyarakat peduli lingkungan (Reduce, Reuse, Recycle;hemat air, penangan sampah, lingkungan sanitasi bersih dan sehat) Penegakan hukum dan disiplin (tata ruang, membayar kewajiban air minum, listrik, dll.) Slide - 20
  • 9. PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKI MAN Per encanaan Ter i nt egr asi Penyediaan Hunian Layak berserta Prasarana, Sarana, dan Utilitas KKemen PUPR Kemenkeu, Pengembang, Perumnas Pemda, SMF (Sarana Multigriya Finansial KKemen PUPR Kemenkeu, Pengembang, Perumnas Pemda, SMF (Sarana Multigriya Finansial KKemen PUPR Kemen LHK, Pemda, Perhutani KKemen PUPR Kemensos, Kemen ATR, Pemda KKemen PUPR Kemenkes, Kemen PDT, Pemda KKemen PUPR Kemenkes, Kemenkeu, PDAM, Pemda Level 1
  • 10. RENCANA TERI NTEGRASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKI MAN Peni ngkat an Ket er sedi aan Ai r Baku Peningkatan Ketersediaan Air Baku Level 2 Simpan Air Hemat Air Jaga Air • - Penguganan • Kemen PUPR,KLHK, Pemda, Perhutani, masyarakat ( • Konservasi Sumberdaya Air (KLHK, Pemda, Perhutani) • - Penguganan • Penyehatan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan (Kemen PUPR, KLHK, KemensosPDTT, Perhutani, Pemda) • Peningkatan Kualitas DAS (KemenPUPR, Ditjen SDA, KLHK, Perhutani, Pemda) • Pembangunan dan Pengelolaan Waduk/Embung (KemenPUPR, Ditjen SDA, KLHK, Perhutani, Pemda • Pembangunan Infrastruktur Sanitasi (IPAL, IPLT, TPA, TPST 3R dan Bank Sampah) (KemenPUPPR, KLHK, Pemda) • - Penguganan • Turbinwash Sanitasi dan Air Minum (NSPK) • Bauran Air Domestik • Penampungan Air Hujan (KemenPUPR, Kemenkes, Kemendagri, Pemda, Masyarakat • Kampanye Hemat Air (Kemenkes, Kemendikbud, Pemda, Masyarakat)
  • 11. Sasaran 2014 (Baseline) 2015 2016 2017 2019 Wisatawan Mancanegara (Orang) 9,4 juta 9,7 juta 12,0 juta 13,0 juta 20,0 juta Wisatawan Nusantara (Kunjungan) 250 juta 259 juta 260 juta 263 juta 275 juta  Devisa (triliun rupiah) (kurs Rp12.000) 133,9 150 172,8 185,9 260 ARAH KEBIJAKAN: 1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan manca negara dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara 2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam negeri dan di luar negeri 3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk/jasa pariwisata nasional di setiap destinasi periwisata yang menjaDi fokus pemasaran 4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun sumber daya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional PEMBANGUNAN PARIWISATA Sasaran dan Arah Kebi j akan Kebijakan terkait Revolusi Mental: Membentuk masyarakat yang ramah dan lingkungan yang nyaman bagi pelancong Petugas yang ramah dan melayani Penegakan hukum dan disiplin Slide - 36
  • 12. PEMBANGUNAN PARIWISATA Perencanaan Teri nt egrasi LEVEL 1 Slide - 37 WONDERFUL INDONESIA “Pembangunan Pariwisata Indonesia” Promosi Wisata Pengembangan Destinasi Wisata Sikap masyarakat yang bersahabat Layanan Keimigrasian, Bebas Visa, Visa On Arrival Jaminan keamanan dan ketertiban Kemenpar, Badan Promosi Indonesia Kemenkumham POLRI, Pemda Kemenpar, Pemda Kemenpar, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenaker SDM Pariwisata Kemenpar, Kemendikbud, Pemda
  • 13. Pengembangan 10 Destinasi Penyiapan Objek Wisata Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Pembangunan Fasilitas Umum dalam Kawasan Penyediaan BBM dan Listrik Kelembagaan Pengembangan Destinasi Koordinasi Pembangunan Destinasi PEMBANGUNAN PARIWISATA Perencanaan Terintegrasi Pengembangan 10 Destinasi Kemen PUPR, Kemenhub, Pemda Kemen PUPR, Kemenkominfo, Kemen BUMN, Pemda Kemen ESDM, Kemen BUMN Kemenpar, Kemen BUMN, Kemenkeu, Pemda Kemenko Maritim, Kemenko Ekon Kemenpar, Kemen ESDM, Kemen KP, Kemen LHK, Pemda LEVEL 2 Slide - 38
  • 14. PEMBANGUNAN PARIWISATA Sebaran 10 Destinasi Wisata Prioritas Danau Toba Tanjung Kelayang Pulau MorotaiKepulauan Seribu Labuan BajoTanjung Lesung Wakatobi Borobudur Kawasan Gunung Bromo Mandalika = KEK Pariwisata = KSPN
  • 15. TN. Danau Sentarum. Foto oleh Agus Triyanto KEBI JAKAN ANGGARAN KEMENTERI AN LI NGKUNGAN HI DUP DAN KEHUTANAN 2017
  • 16. SASARAN STRATEGIS KEMENTERIANSASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN 11 ParameterParameter Lingkungan diberikanLingkungan diberikan intervensi secaraintervensi secara langsung di 15 DASlangsung di 15 DAS dan perbaikandan perbaikan kondisi lingkungan dikondisi lingkungan di 280 kab/kota yang280 kab/kota yang menjaminmenjamin peningkatanpeningkatan ketahanan airketahanan air 22 Menata danMenata dan meningkatkanmeningkatkan intervensi secaraintervensi secara langsung 229 KPH, 50langsung 229 KPH, 50 TN dan kawasanTN dan kawasan hutan yang diberikanhutan yang diberikan ijin usaha, yangijin usaha, yang memungkinkanmemungkinkan peningkatan produksipeningkatan produksi hutanhutan 33 Menjaga keberadaanMenjaga keberadaan ekosistem di 15 DAS,ekosistem di 15 DAS, 50 TN dan 229 KPH50 TN dan 229 KPH untuk menjaminuntuk menjamin keberlangsungankeberlangsungan sistem di alam dalamsistem di alam dalam mendukungmendukung Kehidupan manusiaKehidupan manusia
  • 17. JARAK ANTARA MANGGALAJARAK ANTARA MANGGALA WANABAKTI DENGAN TAPAKWANABAKTI DENGAN TAPAK TERASA JAUHTERASA JAUH Grafis oleh Sandi K (Biro Perencanaan).Grafis oleh Sandi K (Biro Perencanaan).
  • 18. SEMANGAT PEMBANGUNANSEMANGAT PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANLINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN MEMPERBAIKI KONDISI TAPAK, BAIK LINGKUNGAN DANMEMPERBAIKI KONDISI TAPAK, BAIK LINGKUNGAN DAN HUTAN, MENJADI LEBIH BAIKHUTAN, MENJADI LEBIH BAIK INTERVENSI SECARA LANGSUNGINTERVENSI SECARA LANGSUNG :: DAS, KPH,DAS, KPH, TN,TN, KAB/KOTA, LOKASIKAB/KOTA, LOKASI AKSES MASYARAKATAKSES MASYARAKAT, LOKASI, LOKASI REFORMA AGRARIAREFORMA AGRARIA SERTA PENINGKATANSERTA PENINGKATAN MODAL SOSIALMODAL SOSIAL SELURUH ENTITAS PENGUKURAN SUDAHSELURUH ENTITAS PENGUKURAN SUDAH MEMBERIKAN GAMBARANMEMBERIKAN GAMBARAN PERBAIKANPERBAIKAN LINGKUNGAN DAN TAPAK HUTANLINGKUNGAN DAN TAPAK HUTAN 2016 PENINGKATAN KUALITASPENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN DANLINGKUNGAN DAN TAPAK HUTAN, DIMANA CAPAIAN NUMERIKTAPAK HUTAN, DIMANA CAPAIAN NUMERIK MENCERMINKAN KONDISI FAKTUAL TAPAKMENCERMINKAN KONDISI FAKTUAL TAPAK ARTIKULASI DUKUNGANARTIKULASI DUKUNGAN SEKTOR LHK THDSEKTOR LHK THD PEMBANGUNAN NASIONAL : (KETAHANAN AIR,PEMBANGUNAN NASIONAL : (KETAHANAN AIR, TENAGA KERJA, AKSELERASI PEMBANGUNANTENAGA KERJA, AKSELERASI PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL)EKONOMI NASIONAL) 2017 2018 2019 Masalah diMasalah di tingkattingkat tapak,tapak, diberikandiberikan intervensiintervensi (regulasi,(regulasi, anggaran)anggaran) sehinggasehingga perbaikanperbaikan kinerjakinerja senantiasasenantiasa diikutidiikuti perbaikanperbaikan di tingkatdi tingkat tapaktapak ProgressKinerja
  • 19. PEMBANGUNANPEMBANGUNAN 20162016 : SEBUAH LANDASAN, SEBUAH: SEBUAH LANDASAN, SEBUAH PERUBAHANPERUBAHAN 20172017 Seluruh entitas pengukuran sudah memberikanSeluruh entitas pengukuran sudah memberikan gambarangambaran perbaikanperbaikan lingkungan dan tapaklingkungan dan tapak hutanhutan 20162016 Intervensi secara langsungIntervensi secara langsung :: DAS,DAS, KPH,KPH, TN, Kab/Kota, lokasiTN, Kab/Kota, lokasi aksesakses masyarakatmasyarakat, lokasi reforma agraria, lokasi reforma agraria serta peningkatan modal sosialserta peningkatan modal sosial
  • 20. • Kayu (HA, HT, HR)Kayu (HA, HT, HR) • HHBK (HP, HL)HHBK (HP, HL) • TSL (HK)TSL (HK) • Jasling (HP, HL, HK)Jasling (HP, HL, HK) • Sampah (kab, kota)Sampah (kab, kota) TARGET DANTARGET DAN LOKASILOKASI PERKIRAAN DIPERKIRAAN DI TAHUN 2017TAHUN 2017 Sumbangan LainnyaSumbangan Lainnya :: •Energi Baru dan Terbarukan : MikroEnergi Baru dan Terbarukan : Mikro dan Mini Hydro, Pembangkit Listrikdan Mini Hydro, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa, Geothermal,Tenaga Biomassa, Geothermal, SampahSampah •Pangan : Padi, Jagung dan KedelaiPangan : Padi, Jagung dan Kedelai dari pemanfaatan bawah tegakandari pemanfaatan bawah tegakan (HKm, HTR, HD dan HR)(HKm, HTR, HD dan HR) KPH, DAS,KPH, DAS, TN,TN, Kab/Kota,Kab/Kota, AksesAkses Masy.Masy. KERANGKA EKONOMI MAKRO SEKTORKERANGKA EKONOMI MAKRO SEKTOR LH DAN KEHUTANANLH DAN KEHUTANAN 20172017 Grafis oleh Sandi K (Biro Perencanaan).Grafis oleh Sandi K (Biro Perencanaan).
  • 21. money followmoney follow programsprograms Pengelolaan SumberPengelolaan Sumber Daya Alam danDaya Alam dan Lingkungan HidupLingkungan Hidup BerkelanjutanBerkelanjutan Kota Hijau yangKota Hijau yang berketahanan iklim danberketahanan iklim dan bencanabencana KEMENTERIAN LH DAN KEHUTANANKEMENTERIAN LH DAN KEHUTANAN
  • 22. Arahan Kebijakan DAK/DekonArahan Kebijakan DAK/Dekon 20172017 1.1. Penganggaran harus berbasisPenganggaran harus berbasis prioritas,prioritas, ““Money followMoney follow programprogram”.”. 2.2. Sesuai UU.23/2014, DAK bid. LHKSesuai UU.23/2014, DAK bid. LHK terbagi 2 :terbagi 2 : - DAK Sub Bidang LH :DAK Sub Bidang LH : di Provinsi,di Provinsi, Kab./Kota (wajib)Kab./Kota (wajib) - DAK Sub Bidang KehutananDAK Sub Bidang Kehutanan :: didi ProvinsiProvinsi 3.3. Memastikan anggaranMemastikan anggaran DAK &DAK & Dekon subbid Kehutanan difokuskanDekon subbid Kehutanan difokuskan pada kegiatanpada kegiatan di KPH.di KPH. 5.5. Sinergisitas anggaranSinergisitas anggaran antara APBDantara APBD dan DAK/ Dekon.dan DAK/ Dekon.
  • 23. DAK DAN DEKON sebagai bentukDAK DAN DEKON sebagai bentuk Intervensi di tingkatIntervensi di tingkat TapakTapak DAS, KPH, Kab/Kota,DAS, KPH, Kab/Kota, DA S DA S KP H KP H TNTN KAB/ KOT A KAB/ KOT A LOKASI AKSES MASYARAKA T LOKASI AKSES MASYARAKA T PeningkatanPeningkatan kualitas air dankualitas air dan DASDAS ProduksiProduksi barang danbarang dan jasajasa KeefektifanKeefektifan pengelolaan,pengelolaan, peningkatanpeningkatan populasipopulasi spesiesspesies PeningkatanPeningkatan kualitaskualitas lingkunganlingkungan PeningkatanPeningkatan modal sosialmodal sosial20172017 20162016 LOKUS PEMANTAUAN DANLOKUS PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJAPENGUKURAN KINERJA DAK&DekonDAK&Dekon LOKUS SEBAGAILOKUS SEBAGAI ENTITAS DAN MEDANENTITAS DAN MEDAN SINERGITASSINERGITAS
  • 24. No. Nama KPH Unit KPHP DUKUNGAN ANGGARAN APBN Dekonsentrasi APBD DAK Mitra/Donor Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPHP RPHJP Koordinasi Perencanaan Sarpras Perjadin Fasilitasi Sarana dan Prasarana KPHP Kantor Mobil Opr. Motor Boat Alat Kantor/ Survey Rapat Koordinasi Teknis Sosialisasi Pembinaan dan Pengendalian KPHP Rapat Koordinasi Teknis Kantor Resort Perjadin dlm Patroli Mobil Pemadam peralatan HHBK Motor Patroli Kantor Resort 1 KPHP Gularaya Unit XXIV V V V V V V V V V V V V V V V V V SINERGISITAS ANGGARAN UNTUK PERBAIKANSINERGISITAS ANGGARAN UNTUK PERBAIKAN LINGKUNGAN DAN TAPAK HUTANLINGKUNGAN DAN TAPAK HUTAN Output : Operasionalisasi KPH CONTOH KEGIATAN :CONTOH KEGIATAN : Refleksi Sinergi AnggaranRefleksi Sinergi Anggaran Sumber Dukungan Anggaran :Sumber Dukungan Anggaran : APBD, DAK, Dekosentrasi,APBD, DAK, Dekosentrasi, Mitra/DonorMitra/Donor
  • 25. 25/02/16 TERI MA KASI H TN. Danau Sentarum. Foto oleh Sandi Kusuma.