SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Descargar para leer sin conexión
Netralitas dalam pilkada, sebuah keharusan!
Dewi Sartika, SE., MM
Peneliti Muda PKP2A III LAN, anggota tim Kajian Penyusunan Pedoman
Kebijakan dan Pengawasan Netralitas Aparatur Sipil Negara
Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2018,
pemilihan legislative (pileg) tahun 2019, dan pemilihan presiden (pilpres) tahun
2019. Perhelatan akbar ini menjadi ajang perebutan pengaruh dan kekuasaan.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki hak pilih dan dipilih, sekaligus menjadi
sasaran empuk bagi kepentingan politik praktis. Jumlah aparatur sipil Negara
yang terdiri dari PNS, TNI dan Polri bukanlah jumlah yang sedikit. Pegawai
Negeri Sipil sekitar 4,3 juta orang setara 1,7% jumlah penduduk Indonesia.
PNS Pusat berjumlah 918.444 orang, PNS provinsi berjumlah 301.781 orang
dan PNS Kabupaten/Kota berjumlah 3.154.124 orang. (BKN, 2017). Jumlah
TNI sekitar 1.118.410 orang dan jumlah Polri sekitar 387.470 orang
(Wikipedia). Jumlah yang menggoda untuk diperebutkan. Wajah birokrat masa
depan memiliki karakter professional. Dalam rangka profesionalisme itulah
pelayanan publik diberikan dengan prima dan kompeten, bebas dari intervensi
politis. Harapan yang kuat dari netralitas ASN ini adalah menghindari adanya
penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) terhadap birokrasi, baik itu
dalam bentuk penempatan jabatan dalam birokrasi dipenuhi unsur intervensi
politik timbang pertimbangan prestasi (merit system) ataupun hubungan
pribadi (impersonal). Ataupun, sumber daya birokrasi dijadikan modalitas
politik. Hingga keberpihakan pada kelompok sealiran politik dengan birokrat.
Dimana ujungnya adalah mengembalikan birokrasi pada khittah nya yaitu
sebagai instrument pelayan publik. Karenanya terbitlah regulasi yang
mengatur tentang etika netralitas ASN, diantaranya :
a. Undang – undang (UU) Nomor 5/2014 tentang ASN bahwa : ASN berpegang
pada asas netralitas yaitu tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh
manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun; PNS
diberhentikan dengan tidak hormat karena menjadi anggota dan/atau
pengurus partai politik: PNS yang mencalonkan diri sebagai bakal calon
(balon)/pasangan calon (paslon) pilkada wajib menyatakan pengunduran diri
secara tertulis sebagai PNS sejak ditetapkan dan dijatuhi hukuman disipilin
jika mengabaikan.
b. UU No. 10/2016 tentang Perubahan Kedua atas UU NO 1/2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah (PP) No.1 tentang pemilihan Gubernur,
Bupati dan Walikota menjadi Undang-undang. Memuat tentang diantaranya :
balon/paslon dilarang melibatkan ASN, anggota POLRI/ TNI; balon/paslon
dilarang melibatkan kades/lurah/perangkat desa/kelurahan; Pejabat Negara,
pejabat daerah, pejabat ASN, anggota TNI/Polri dilarang membuat keputusan
dan/atau tindakan yang menguntungkan/merugikan salahsatu balon/paslon;
Kepala Daerah dilarang melakukan penggantian pejabat 6 (enam) bulan
sebelum tanggal penetapan balon/paslon sampai dengan akhir masa jabatan
kecuali disetujui tertulis dari Menteri; kepala daerah dilarang menggunakan
kewenangan program dan kegiatan yang menguntungkan/merugikan
balon/paslon baik di daerah sendiri/daerah lain dalam waktu 6(enam) bulan
sebelum tanggal penetapan balon/paslon sampai terpilih; kepala daerah
seperti yang dimaksud diatas, termasuk juga pejabat gubernur atau pejabat
bupati/walikota.
c. PP No. 42/2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS,
menerangkan tentang diantaranya :
1) Etika PNS terhadap diri sendiri ; menghindari konflik interest dan
berpolitik praktis, yaitu a) lobi ke parpol; b) memasang spanduk/baliho
bacalon; c) mendeklarasikan diri sebagai balon/paslon; d) menghadiri
deklarasi balon/paslon dengan atau tanpa atribut balon/paslon/parpol;
e) mengunggah, menanggapi, menyebarluaskan gambar balon/paslon,
visi misi balon/paslon, atau keterkaitan lain dengan balon/paslon
melalui media online maupun media sosial; f) berfoto bersama dengan
balon/paslon dan mengikuti simbol tangan/gerakan bentuk
keberpihakan; g) pembicara/narasumber pada kegiatan pertemuan
parpol;
2) Pelanggaran dikenai sanksi moral;
3) Rekomendasi Majelis Kode Etik (MKE) PNS yang melakukan pelanggaran
kode etik selain dikenakan sanksi moral, dikenakan tindakan
administratif sesuai dengan perundang-undangan;
4) Tindakan administratif; sanksi hukuman disiplin ringan maupun berat
sesuai pertimbangan Tim Pemeriksa;
5) Poin 4 diatas diatur dalam PP No. 53 tentang Disiplin PNS dan Perka
BKN No. 21/2010 tentang Disiplin PNS
6) PNS pada poin 1 diatas adalah PNS selain Sekretaris Daerah,
pembentukan MKE dan Tim Pemeriksa dilakukan oleh PPK Instansi
7) PNS pada poin 6 diatas adalah Sekda Provinsi, pembentukan MKE dan
Tim Pemeriksa dilakukan Mendagri
d. PP No. 53/2010 tentang Disiplin PNS ; diantaranya mengatur bentuk sanksi
hukuman disiplin pada pelanggaran pasal 4 (angka 14, 15) dijatuhi hukuman
disiplin pasal 12 (angka 8, 9) dan pasal 13 (angka 13) yaitu
1) Hukuman disiplin tingkat sedang berupa : (i) penundaan Kenaikan gaji
berkala (KGB) selama 1(satu) tahun; (ii) penundaan pangkat selama
1(satu) tahun; (iii) penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
1(satu ) tahun, bagi PNS : a) memberikan dukungan dengan fotokofi KTP
atau Surat Keterangan KTP sesuai perUUan; b) terlibat kampanye
mendukung calon kepala daerah serta berkegiatan yang mengarah
kepada keberpihakan terhadap paslon sebelum, selama dan sesudah
masa kampanye;
2) Hukuman disiplin tingkat berat berupa : (i) penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 3(tiga) tahun, (ii) pemindahan dalam
rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; (iii) pembebasan dari
jabatan; (iv) atau pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS, bagi PNS : a) memberikan dukungan kepada
balon/paslon, dengan cara menggunakan fasilitas terkait jabatan dalam
kegiatan kampanye; b) membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu paslon selama masa
kampanye; c) penjatuhan hukuman disiplin sesuai peraturan terkait
Sebagai penutup, selain gencar mensosialisasikan kebijakan netralitas ini
ke seluruh aparatur sipil Negara, perlu dibangun kondusifitas iklim netralitas
dari semua pihak, diantaranya Komisi ASN sebagai pengawas ASN, pemimpin
puncak birokrasi (gubernur, bupati, walikota) sebagai pejabat publik, elit
parpol yang membebaskan birokrasi dari buhul kepentingan politisnya,
inspektorat daerah sebagai pengawas urusan pemeirntahan, Komisi Pemilihan
Umum (KPU) dan KPU di Daerah (KPU Provinsi, KPU Kota dan kabupaten)
sebagai penyelenggara pemilu dan pilkada, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
dan Pengawas pilkada di daerah (Bawaslu Provinsi dan Panitia Pengawas
Pemilu /Paswaslu kabupaten/kota) sebagai pengawas penyelenggaraan
pemilu, serta masyarakat sipil (civil society) dari unsur perguruan tinggi,
lembaga swadaya masyarakat (LSM), tokoh masyarakat, media massa, pemuka
adat dan agama serta elemen masyarakat strategis lainnya membantu
mendukung dan mengawasi tanpa tendensi kenetralitasan ASN dalam kancah
demokrasi, serta warga masyarakat yang aktif berdayaguna terutama ketka
menemukan pelanggaran netralitas. Akhirnya, netralitas ini berpulang kepada
ASN itu dengan tetap taat aturan, menjaga kebersamaan dan jiwa korps dan
tidak terpengaruh kegiatan yang mengarah pada keberpihakan/indikasi
ketidaknetralan.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sosialisasi Pembentukan PPK,PPS, KPPS
Sosialisasi Pembentukan PPK,PPS, KPPSSosialisasi Pembentukan PPK,PPS, KPPS
Sosialisasi Pembentukan PPK,PPS, KPPSFakhrur Al Izza
 
pkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpupkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpuKPU KOTA KENDARI
 
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...Lesmana Putra
 
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPKKisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPKHelmi Irfansah
 
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluLesmana Putra
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkAnnaArbaatin
 
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIFTAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIFIndah Muthmainnah
 
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_Albar Lulung
 
Pemilu dan pemilukada berkualitas
Pemilu dan pemilukada berkualitasPemilu dan pemilukada berkualitas
Pemilu dan pemilukada berkualitasElection Commision
 

La actualidad más candente (20)

Sosialisasi Pembentukan PPK,PPS, KPPS
Sosialisasi Pembentukan PPK,PPS, KPPSSosialisasi Pembentukan PPK,PPS, KPPS
Sosialisasi Pembentukan PPK,PPS, KPPS
 
pkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpupkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpu
 
DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN
DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKNDIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN
DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN
 
(25.2.2013) pkpu 03 2013
(25.2.2013) pkpu 03 2013(25.2.2013) pkpu 03 2013
(25.2.2013) pkpu 03 2013
 
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
 
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
 
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPKKisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
 
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
 
Pkpu 25 2013
Pkpu 25 2013Pkpu 25 2013
Pkpu 25 2013
 
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
 
PKPU Nomor 13 Tahun 2020
PKPU Nomor 13 Tahun 2020PKPU Nomor 13 Tahun 2020
PKPU Nomor 13 Tahun 2020
 
Pkpu 05 2013 dapil-ok
Pkpu 05 2013 dapil-okPkpu 05 2013 dapil-ok
Pkpu 05 2013 dapil-ok
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
 
PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017
 
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIFTAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
 
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
 
PKPU Nomor 13 Tahun 2017
PKPU Nomor 13 Tahun 2017PKPU Nomor 13 Tahun 2017
PKPU Nomor 13 Tahun 2017
 
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan CalonBuku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
 
Pemilu dan pemilukada berkualitas
Pemilu dan pemilukada berkualitasPemilu dan pemilukada berkualitas
Pemilu dan pemilukada berkualitas
 
PKPU 10 Tahun 2020
PKPU 10 Tahun 2020PKPU 10 Tahun 2020
PKPU 10 Tahun 2020
 

Similar a Netralitas ASN, Keharusan Dalam Pemilu

Netralitas ASN dalam pilkada ende 2018.pptx
Netralitas ASN dalam pilkada ende 2018.pptxNetralitas ASN dalam pilkada ende 2018.pptx
Netralitas ASN dalam pilkada ende 2018.pptxdjauntung
 
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdfNetralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdfRochmaHidayati2
 
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian GratifikasiPerbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian GratifikasiLesmana Putra
 
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...Isme Thian
 
presentasi pemilu.pptx
presentasi pemilu.pptxpresentasi pemilu.pptx
presentasi pemilu.pptxADHY ARJUNA
 
Netralitas birokrasi dalam pilkada
Netralitas birokrasi dalam pilkadaNetralitas birokrasi dalam pilkada
Netralitas birokrasi dalam pilkadaAhsanul Minan
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010Sofyan Saputra
 
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Ahsanul Minan
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Nithayun_
 
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptx
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptxTATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptx
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptxHardiFadli1
 
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaPotensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaElection Commision
 
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptxKampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptxInungSepuluh
 
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptxPotensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptxMatchSaid
 
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSBilly Buhaiba
 
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsPp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsrickygunawan84
 
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxDISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxNurmalita11
 

Similar a Netralitas ASN, Keharusan Dalam Pemilu (20)

Netralitas ASN dalam pilkada ende 2018.pptx
Netralitas ASN dalam pilkada ende 2018.pptxNetralitas ASN dalam pilkada ende 2018.pptx
Netralitas ASN dalam pilkada ende 2018.pptx
 
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdfNetralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
 
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian GratifikasiPerbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
 
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
 
presentasi pemilu.pptx
presentasi pemilu.pptxpresentasi pemilu.pptx
presentasi pemilu.pptx
 
Netralitas birokrasi dalam pilkada
Netralitas birokrasi dalam pilkadaNetralitas birokrasi dalam pilkada
Netralitas birokrasi dalam pilkada
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010
 
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
 
Disiplin PNS
Disiplin PNSDisiplin PNS
Disiplin PNS
 
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptx
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptxTATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptx
TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN PANWASLU KECAMATAN DENGAN SEKRETARIAT.pptx
 
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaPotensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
 
Pp532010
Pp532010Pp532010
Pp532010
 
2022pkpu008.pdf
2022pkpu008.pdf2022pkpu008.pdf
2022pkpu008.pdf
 
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptxKampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
 
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptxPotensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
 
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
 
Disiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. ppDisiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. pp
 
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsPp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
 
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxDISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
 

Más de National Institute of Administration Public

Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...National Institute of Administration Public
 
"Ruslani" Social Innovation in Public Service Based on Community Empowerment ...
"Ruslani" Social Innovation in Public Service Based on Community Empowerment ..."Ruslani" Social Innovation in Public Service Based on Community Empowerment ...
"Ruslani" Social Innovation in Public Service Based on Community Empowerment ...National Institute of Administration Public
 
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...National Institute of Administration Public
 
Penyusunan Standar Kompetensi Sosio Kultural untuk Jabatan Pimpinan Tinggi di...
Penyusunan Standar Kompetensi Sosio Kultural untuk Jabatan Pimpinan Tinggi di...Penyusunan Standar Kompetensi Sosio Kultural untuk Jabatan Pimpinan Tinggi di...
Penyusunan Standar Kompetensi Sosio Kultural untuk Jabatan Pimpinan Tinggi di...National Institute of Administration Public
 
Inovasi Organisasi dan Kinerja Organisasi : Studi Kasus pada Pusat Kajian dan...
Inovasi Organisasi dan Kinerja Organisasi : Studi Kasus pada Pusat Kajian dan...Inovasi Organisasi dan Kinerja Organisasi : Studi Kasus pada Pusat Kajian dan...
Inovasi Organisasi dan Kinerja Organisasi : Studi Kasus pada Pusat Kajian dan...National Institute of Administration Public
 
Analisis Kebijakan Penyehatan Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (...
Analisis Kebijakan Penyehatan Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (...Analisis Kebijakan Penyehatan Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (...
Analisis Kebijakan Penyehatan Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (...National Institute of Administration Public
 
Meneropong Visi Misi Calon Kepala Daerah terhadap Pengembangan Sumber Daya Ap...
Meneropong Visi Misi Calon Kepala Daerah terhadap Pengembangan Sumber Daya Ap...Meneropong Visi Misi Calon Kepala Daerah terhadap Pengembangan Sumber Daya Ap...
Meneropong Visi Misi Calon Kepala Daerah terhadap Pengembangan Sumber Daya Ap...National Institute of Administration Public
 

Más de National Institute of Administration Public (11)

Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...
 
"Ruslani" Social Innovation in Public Service Based on Community Empowerment ...
"Ruslani" Social Innovation in Public Service Based on Community Empowerment ..."Ruslani" Social Innovation in Public Service Based on Community Empowerment ...
"Ruslani" Social Innovation in Public Service Based on Community Empowerment ...
 
Model Reformasi Birokrasi di Kabupaten Tanah Bumbu
Model Reformasi Birokrasi di Kabupaten Tanah BumbuModel Reformasi Birokrasi di Kabupaten Tanah Bumbu
Model Reformasi Birokrasi di Kabupaten Tanah Bumbu
 
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...
 
Penyusunan Standar Kompetensi Sosio Kultural untuk Jabatan Pimpinan Tinggi di...
Penyusunan Standar Kompetensi Sosio Kultural untuk Jabatan Pimpinan Tinggi di...Penyusunan Standar Kompetensi Sosio Kultural untuk Jabatan Pimpinan Tinggi di...
Penyusunan Standar Kompetensi Sosio Kultural untuk Jabatan Pimpinan Tinggi di...
 
Inovasi Organisasi dan Kinerja Organisasi : Studi Kasus pada Pusat Kajian dan...
Inovasi Organisasi dan Kinerja Organisasi : Studi Kasus pada Pusat Kajian dan...Inovasi Organisasi dan Kinerja Organisasi : Studi Kasus pada Pusat Kajian dan...
Inovasi Organisasi dan Kinerja Organisasi : Studi Kasus pada Pusat Kajian dan...
 
Analisis Kebijakan Penyehatan Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (...
Analisis Kebijakan Penyehatan Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (...Analisis Kebijakan Penyehatan Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (...
Analisis Kebijakan Penyehatan Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (...
 
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil NegaraKajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
 
Corporate University : Antara Komitmen Pimpinan dan Visi Birokrasi Kelas Dunia
Corporate University : Antara Komitmen Pimpinan dan Visi Birokrasi Kelas DuniaCorporate University : Antara Komitmen Pimpinan dan Visi Birokrasi Kelas Dunia
Corporate University : Antara Komitmen Pimpinan dan Visi Birokrasi Kelas Dunia
 
Meneropong Visi Misi Calon Kepala Daerah terhadap Pengembangan Sumber Daya Ap...
Meneropong Visi Misi Calon Kepala Daerah terhadap Pengembangan Sumber Daya Ap...Meneropong Visi Misi Calon Kepala Daerah terhadap Pengembangan Sumber Daya Ap...
Meneropong Visi Misi Calon Kepala Daerah terhadap Pengembangan Sumber Daya Ap...
 
Kartini dan Juang Literasi
Kartini dan Juang LiterasiKartini dan Juang Literasi
Kartini dan Juang Literasi
 

Último

KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Último (10)

KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

Netralitas ASN, Keharusan Dalam Pemilu

  • 1. Netralitas dalam pilkada, sebuah keharusan! Dewi Sartika, SE., MM Peneliti Muda PKP2A III LAN, anggota tim Kajian Penyusunan Pedoman Kebijakan dan Pengawasan Netralitas Aparatur Sipil Negara Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2018, pemilihan legislative (pileg) tahun 2019, dan pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019. Perhelatan akbar ini menjadi ajang perebutan pengaruh dan kekuasaan. Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki hak pilih dan dipilih, sekaligus menjadi sasaran empuk bagi kepentingan politik praktis. Jumlah aparatur sipil Negara yang terdiri dari PNS, TNI dan Polri bukanlah jumlah yang sedikit. Pegawai Negeri Sipil sekitar 4,3 juta orang setara 1,7% jumlah penduduk Indonesia. PNS Pusat berjumlah 918.444 orang, PNS provinsi berjumlah 301.781 orang dan PNS Kabupaten/Kota berjumlah 3.154.124 orang. (BKN, 2017). Jumlah TNI sekitar 1.118.410 orang dan jumlah Polri sekitar 387.470 orang (Wikipedia). Jumlah yang menggoda untuk diperebutkan. Wajah birokrat masa depan memiliki karakter professional. Dalam rangka profesionalisme itulah pelayanan publik diberikan dengan prima dan kompeten, bebas dari intervensi politis. Harapan yang kuat dari netralitas ASN ini adalah menghindari adanya penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) terhadap birokrasi, baik itu dalam bentuk penempatan jabatan dalam birokrasi dipenuhi unsur intervensi politik timbang pertimbangan prestasi (merit system) ataupun hubungan pribadi (impersonal). Ataupun, sumber daya birokrasi dijadikan modalitas politik. Hingga keberpihakan pada kelompok sealiran politik dengan birokrat. Dimana ujungnya adalah mengembalikan birokrasi pada khittah nya yaitu sebagai instrument pelayan publik. Karenanya terbitlah regulasi yang mengatur tentang etika netralitas ASN, diantaranya :
  • 2. a. Undang – undang (UU) Nomor 5/2014 tentang ASN bahwa : ASN berpegang pada asas netralitas yaitu tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun; PNS diberhentikan dengan tidak hormat karena menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik: PNS yang mencalonkan diri sebagai bakal calon (balon)/pasangan calon (paslon) pilkada wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis sebagai PNS sejak ditetapkan dan dijatuhi hukuman disipilin jika mengabaikan. b. UU No. 10/2016 tentang Perubahan Kedua atas UU NO 1/2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah (PP) No.1 tentang pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-undang. Memuat tentang diantaranya : balon/paslon dilarang melibatkan ASN, anggota POLRI/ TNI; balon/paslon dilarang melibatkan kades/lurah/perangkat desa/kelurahan; Pejabat Negara, pejabat daerah, pejabat ASN, anggota TNI/Polri dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan/merugikan salahsatu balon/paslon; Kepala Daerah dilarang melakukan penggantian pejabat 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan balon/paslon sampai dengan akhir masa jabatan kecuali disetujui tertulis dari Menteri; kepala daerah dilarang menggunakan kewenangan program dan kegiatan yang menguntungkan/merugikan balon/paslon baik di daerah sendiri/daerah lain dalam waktu 6(enam) bulan sebelum tanggal penetapan balon/paslon sampai terpilih; kepala daerah seperti yang dimaksud diatas, termasuk juga pejabat gubernur atau pejabat bupati/walikota. c. PP No. 42/2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS, menerangkan tentang diantaranya : 1) Etika PNS terhadap diri sendiri ; menghindari konflik interest dan berpolitik praktis, yaitu a) lobi ke parpol; b) memasang spanduk/baliho bacalon; c) mendeklarasikan diri sebagai balon/paslon; d) menghadiri deklarasi balon/paslon dengan atau tanpa atribut balon/paslon/parpol; e) mengunggah, menanggapi, menyebarluaskan gambar balon/paslon, visi misi balon/paslon, atau keterkaitan lain dengan balon/paslon melalui media online maupun media sosial; f) berfoto bersama dengan balon/paslon dan mengikuti simbol tangan/gerakan bentuk keberpihakan; g) pembicara/narasumber pada kegiatan pertemuan parpol; 2) Pelanggaran dikenai sanksi moral;
  • 3. 3) Rekomendasi Majelis Kode Etik (MKE) PNS yang melakukan pelanggaran kode etik selain dikenakan sanksi moral, dikenakan tindakan administratif sesuai dengan perundang-undangan; 4) Tindakan administratif; sanksi hukuman disiplin ringan maupun berat sesuai pertimbangan Tim Pemeriksa; 5) Poin 4 diatas diatur dalam PP No. 53 tentang Disiplin PNS dan Perka BKN No. 21/2010 tentang Disiplin PNS 6) PNS pada poin 1 diatas adalah PNS selain Sekretaris Daerah, pembentukan MKE dan Tim Pemeriksa dilakukan oleh PPK Instansi 7) PNS pada poin 6 diatas adalah Sekda Provinsi, pembentukan MKE dan Tim Pemeriksa dilakukan Mendagri d. PP No. 53/2010 tentang Disiplin PNS ; diantaranya mengatur bentuk sanksi hukuman disiplin pada pelanggaran pasal 4 (angka 14, 15) dijatuhi hukuman disiplin pasal 12 (angka 8, 9) dan pasal 13 (angka 13) yaitu 1) Hukuman disiplin tingkat sedang berupa : (i) penundaan Kenaikan gaji berkala (KGB) selama 1(satu) tahun; (ii) penundaan pangkat selama 1(satu) tahun; (iii) penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1(satu ) tahun, bagi PNS : a) memberikan dukungan dengan fotokofi KTP atau Surat Keterangan KTP sesuai perUUan; b) terlibat kampanye mendukung calon kepala daerah serta berkegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap paslon sebelum, selama dan sesudah masa kampanye; 2) Hukuman disiplin tingkat berat berupa : (i) penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3(tiga) tahun, (ii) pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; (iii) pembebasan dari jabatan; (iv) atau pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, bagi PNS : a) memberikan dukungan kepada balon/paslon, dengan cara menggunakan fasilitas terkait jabatan dalam kegiatan kampanye; b) membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu paslon selama masa kampanye; c) penjatuhan hukuman disiplin sesuai peraturan terkait Sebagai penutup, selain gencar mensosialisasikan kebijakan netralitas ini ke seluruh aparatur sipil Negara, perlu dibangun kondusifitas iklim netralitas dari semua pihak, diantaranya Komisi ASN sebagai pengawas ASN, pemimpin puncak birokrasi (gubernur, bupati, walikota) sebagai pejabat publik, elit parpol yang membebaskan birokrasi dari buhul kepentingan politisnya, inspektorat daerah sebagai pengawas urusan pemeirntahan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan KPU di Daerah (KPU Provinsi, KPU Kota dan kabupaten)
  • 4. sebagai penyelenggara pemilu dan pilkada, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Pengawas pilkada di daerah (Bawaslu Provinsi dan Panitia Pengawas Pemilu /Paswaslu kabupaten/kota) sebagai pengawas penyelenggaraan pemilu, serta masyarakat sipil (civil society) dari unsur perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), tokoh masyarakat, media massa, pemuka adat dan agama serta elemen masyarakat strategis lainnya membantu mendukung dan mengawasi tanpa tendensi kenetralitasan ASN dalam kancah demokrasi, serta warga masyarakat yang aktif berdayaguna terutama ketka menemukan pelanggaran netralitas. Akhirnya, netralitas ini berpulang kepada ASN itu dengan tetap taat aturan, menjaga kebersamaan dan jiwa korps dan tidak terpengaruh kegiatan yang mengarah pada keberpihakan/indikasi ketidaknetralan.