SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Dasar-dasar dan Syarat Pembentukan Koperasi
Koperasi dapat didirikan oleh masyarakat atau perorangan dengan memahami terlebih dahulu
dasar dan syarat dari koperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk
meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka.

Dasar-dasar pendirian Koperasi Indonesia mencakup beberapa hal yaitu:

        Undang-undang Dasar 1945, Pasal 33, Ayat (1) beserta penjelasannya.
        Undang-undang (UU) RI No. 79 tahun 1958, sebagai usaha penyempurnaan undang-
        undang sebelumnya, yaitu Undang-Undang No. 179 tahun 1949 yang hanya mengatur
        mengenai pendiri, pengarahan, dan cara kerja koperasi. Menurut undang-undang tersebut
        pemerintah bersifat pasif, hanya sebagai pendaftar dan penasehat. Jadi, pemerintah
        kurang mempunyai peran dalam pertumbuhan koperasi. Dengan Undang-Undang No. 79
        tahun 1958, pemerintah lebih aktif dalam membina dan menumbuhkan koperasi,
        sehingga perkembangan koperasi semakin membaik. Namun, dipandang dari segi
        perekonomian nasional belum memadai. Dengan kembalinya kepada Undang-Undang
        Dasar 1945, dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 tahun 1959, yang lebih
        banyak memberikan peran pada pemerintah dalam membina pertumbuhan koperasi,
        seperti:

   1.   Menumbuhkan koperasi dalam segala sektor perekonomian.
   2.   Meningkatkan pengawasan dan bimbingan pada koperasi.
   3.   Memberikan bantuan berupa bimbingan dan permodalan kepada koperasi, dan
   4.   Memberikan pengesahan badan hukum kepada koperasi.

        Undang-Undang RI No. 14 tahun 1965. Dengan undang-undang ini, pertumbuhan
        koperasi tidak sesuai dengan harapan karena koperasi menjadi alat politik, bukan sebagai
        alat untuk memperbaiki perekonomian rakyat.
        Undang-undang No. 12 tahun 1967. Undang-undang tersebut merupakan pelaksanaan
        ketepatan MPRS No. XXIII/MPRS/1966. Ketetapan itu berisi pembaruan di bidang
        perekonomian dan pembangunan, sehingga perlu diikuti dengan pembaruan
        perkoperasian dengan jalan kembali kepada fungsi semula, yaitu alat perjuangan ekonomi
        untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat. Undang-undang ini telah diganti oleh Undang-
        undang No. 25 tahun 1992 pada tanggal 21 Oktober 1992.

Di samping peraturan koperasi yang bersifat umum seperti tersebut di atas, ada pula peraturan
khusus, seperti:

        Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
        Keputusan rapat anggota, dan
        Keputusan rapat pengurus.

Syarat-syarat Mendirikan Sebuah Koperasi
Sebuah koperasi dapat didirikan apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Koperasi harus memiliki sejumlah anggota

Anggota harus terdiri dari warga negara Indonesia yang:

       Mampu untuk melakukan tindakan hukum,
       Menerima landasan idiil sebagai asas dan sendi dasar koperasi,
       Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota sebagaimana
       tercantum dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992, Anggaran Dasar, dan Anggaran
       Rumah Tangga serta peraturan koperasi lainnya.

Anggota yang sudah memenuhi syarat tersebut harus berjumlah sekurang-kurangnya 20 orang.

Koperasi harus memiliki AD dan ART

Dalam melakukan kegiatan, tiap organisasi harus memiliki pedoman dan tata cara bagaimana
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di mana tempat dan daerah kerja koperasi, apa asas,
tujuan, dan usahanya itu semua terdapat dalam AD dan ART.

Dalam Anggaran Dasar dalam akta pendirian koperasi memuat sekurang-kurangnya:

       Daftar nama pendiri,
       Nama dan tempat kedudukan,
       Maksud dan tujuan serta bidang usaha,
       Ketentuan mengenai keanggotaa,
       Ketentuan mengenai Rapat Anggota,
       Ketentuan mengenai pengelolaan,
       Ketentuan mengenai permodalan,
       Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya,
       Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha,
       Ketentuan mengenai sanksi.

Koperasi harus memiliki pengurus

Setiap organisasi, termasuk organisasi ekonomi, baik sektor negara, swasta maupun koperasi
harus mempunyai pengurus dan ketentuan sebagai berikut:

       Tugas/kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi
       serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan rapat
       anggota.
       Pengurus dapat mempekerjakan seorang atau beberapa orang untuk melakukan pekerjaan
       sehari-hari.
       Pengurus bertanggung jawab melaporkan kepada rapat anggota tentang:

   1. Segala sesuatu yang menyangkut tata kehidupan koperasi dan
2. Segala laporan pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi. Khusus mengenai laporan
      tertulis dari badan pemeriksa, pengurus menyampaikan pula salinannya kepada pejabat.

       Tiap-tiap anggota pengurus harus memberi bantuan kepada pejabat yang sedang
       melakukan tugasnya. Untuk keperluan itu, ia diwajibkan memberi keterangan yang
       diminta oleh pejabat dan memperlihatkan segala pembukuan perbendaharaan, serta
       persediaan dan alat-alat inventaris yang menjadi dan merupakan kekayaan koperasi.
       Pengurus wajib menyelenggarakan rapat anggota tahunan menurut ketentuan yang
       tercantum di dalam anggaran dasar.
       Pengurus wajib mengadakan buku daftar anggota pengurus yang cara penyusunannya
       dilakukan menurut ketentuan yang ditetapkan oleh pejabat.
       Pengurus harus menjaga kerukunan anggota dan melayaninya.

Koperasi harus memperoleh pengesahan sebagai bahan hukum koperasi

Cara-cara mendapatkan badan hukum koperasi adalah sebagai berikut:

       Untuk mendapatkan hak badan hukum, pendiri koperasi mengajukan akta pendirian
       kepada pejabat. Akta pendirian yang dibuat dalam rangkap 2 (dua), satu di antaranya
       bermaterai, bersama-sama petikan berita acara tentang rapat pembentukan yang memuat
       catatan tentang jumlah anggota dan nama mereka yang diberi kuasa untuk
       menandatangani akta pendirian, dikirim kepada pejabat.
       Pada waktu menerima akta pendirian, pejabat mengirim/menyerahkan sehelai tanda
       terima yang bertanggal kepada pendiri koperasi.
       Jika pejabat berpendapat bahwa isi akta pendirian itu tidak bertentangan dengan undang-
       undang, maka akta pendirian didaftar dengan memakai nomor urut dalam buku daftar
       umum yang disediakan untuk keperluan itu pada kantor pejabat.
       Tanggal pendaftaran akta pendirian berlaku sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi.
       Kedua buah akta pendirian tersebut dibubuhi tanggal, nomor pendaftaran, serta tanda
       pengesahan oleh pejabat atas kuasa menteri. Sebuah akta pendirian yang tidak
       bermaterai disimpan di kantor pejabat, sedangkan yang lainnya (yang bermaterai)
       dikirimkan kepada pendiri koperasi.
       Jika terdapat perbedaan antara kedua fakta pendirian yang telah disahkan tersebut maka
       akta pendirian yang disimpan di kantor pejabatlah yang dianggap benar.
       Pejabat mengumumkan setiap pengesahan koperasi di dalam berita negara.
       Buku daftar umum berserta akta yang disimpan pada kantor pejabat dapat dilihat dengan
       cuma-cuma oleh umum; salinan ataupun petikan akta dapat diperoleh dengan mengganti
       biaya.
       Menteri dapat mengadakan pengecualian mengenai pembayaran bea materai atas akta
       pendirian.

Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh pemerintah.
Untuk mendapat pengesahan sebagaimana dimaksud di atas, para pendiri mengajukan
permintaan tertulis disertai akta pendirian koperasi.

Pengesahan akta pendirian koperasi:
Diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan
       pengesahan.
       Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian koperasi ditolak, maka alasan penolakan
diberitahukan kepada para pendiri koperasi secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah diterimanya permintaan.

Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian koperasi sebagaimana dimaksud di atas, para
pendiri koperasi yang bersangkutan dapat mengajukan permintaan ulang dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya penolakan.

Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang dimaksud, diberikan dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang.

Perubahan Anggaran Dasar suatu koperasi dilakukan oleh Rapat Anggota koperasi yang
bersangkutan. Terhadap perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut penggabungan,
pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi, perlu dimintakan pengesahan kepada
pemerintah.

Hanya perubahan yang mendasar yang perlu dimintakan pengesahan pemerintah, yaitu yang
menyangkut penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha.

Pengesahan yang dimaksud dalam penggabungan dan perubahan bidang usaha merupakan
pengesahan perubahan Anggaran Dasar, dan dalam hal pembagian merupakan pengesahan
perubahan Anggaran Dasar atau pengesahan badan hukum baru.

Untuk keperluan pengembangan dan/atau efisiensi usaha, atau koperasi akan lebih dapat:

       Menggabungkan diri menjadi satu dengan koperasi lain, atau
       Bersama koperasi lain meleburkan diri dengan membentuk koperasi baru.

Penggabungan atau peleburan dilakukan dengan persetujuan Rapat Anggota masing-masing
koperasi. Penggabungan atau yang dikenal dengan istilah amalgamasi dan peleburan hanya dapat
dilakukan apabila berdasarkan atas pertimbangan pengembangan dan/atau efisiensi usaha
pengelolaan koperasi sesuai dengan kepentingan anggota.

Bentuk Koperasi

Undang-undang No. 25 tahun 1992 mengenal 2 bentuk koperasi. Yaitu koperasi primer dan
koperasi sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
orang seorang. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
koperasi.

Mengenai syarat pembentukan, maka koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) orang. Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianUu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Doni Sadoni
 
Pengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasPengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatas
Dua Dunia
 
Pengertian yayasan ja 011
Pengertian yayasan ja 011Pengertian yayasan ja 011
Pengertian yayasan ja 011
jeumpa-aceh
 

La actualidad más candente (20)

Prosedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapProsedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
 
Implementasi Undang-undang Perkoperasian
Implementasi Undang-undang Perkoperasian Implementasi Undang-undang Perkoperasian
Implementasi Undang-undang Perkoperasian
 
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
 
Uu no 17_2012
Uu no 17_2012Uu no 17_2012
Uu no 17_2012
 
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianUu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
 
Bentuk+badan+usaha
Bentuk+badan+usahaBentuk+badan+usaha
Bentuk+badan+usaha
 
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunyaBadan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
 
Proses Koperasi
Proses KoperasiProses Koperasi
Proses Koperasi
 
Pelaksanaan Beneficiary Ownership pada Koperasi
Pelaksanaan Beneficiary Ownership pada KoperasiPelaksanaan Beneficiary Ownership pada Koperasi
Pelaksanaan Beneficiary Ownership pada Koperasi
 
Pengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasPengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatas
 
5. badan usaha berbadan hukum
5. badan usaha berbadan hukum5. badan usaha berbadan hukum
5. badan usaha berbadan hukum
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
 
Uu 25 92 Tentang Perkoperasian
Uu 25 92 Tentang PerkoperasianUu 25 92 Tentang Perkoperasian
Uu 25 92 Tentang Perkoperasian
 
Uu no 25 tahun 1992
Uu no 25 tahun 1992Uu no 25 tahun 1992
Uu no 25 tahun 1992
 
Presentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasiPresentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasi
 
Bumn
BumnBumn
Bumn
 
Perseroan terbatas
Perseroan terbatasPerseroan terbatas
Perseroan terbatas
 
Bab IV
Bab IVBab IV
Bab IV
 
Pengertian yayasan ja 011
Pengertian yayasan ja 011Pengertian yayasan ja 011
Pengertian yayasan ja 011
 

Destacado

Textual analysis of munford and sons the cave
Textual analysis of munford and sons the caveTextual analysis of munford and sons the cave
Textual analysis of munford and sons the cave
shakenbake874
 
Textual analysis of munford and sons the cave
Textual analysis of munford and sons the caveTextual analysis of munford and sons the cave
Textual analysis of munford and sons the cave
shakenbake874
 
Architectural record (2004.10)
Architectural record (2004.10)Architectural record (2004.10)
Architectural record (2004.10)
SPAV
 
Architectural.record.magazine.apr.2005
Architectural.record.magazine.apr.2005Architectural.record.magazine.apr.2005
Architectural.record.magazine.apr.2005
SPAV
 
Architectural record magazine mar 2006
Architectural record magazine   mar 2006Architectural record magazine   mar 2006
Architectural record magazine mar 2006
SPAV
 
Architectural record magazine april 2006
Architectural record magazine april 2006Architectural record magazine april 2006
Architectural record magazine april 2006
SPAV
 
Portfolio_Alice Soranidis
Portfolio_Alice SoranidisPortfolio_Alice Soranidis
Portfolio_Alice Soranidis
Alice Soranidis
 
Architectural.record.magazine.august.2005
Architectural.record.magazine.august.2005Architectural.record.magazine.august.2005
Architectural.record.magazine.august.2005
SPAV
 
Architectural record 2005 06 jun
Architectural record 2005 06 junArchitectural record 2005 06 jun
Architectural record 2005 06 jun
SPAV
 
E book architecture - architectural record - 2004-07
E book   architecture - architectural record - 2004-07E book   architecture - architectural record - 2004-07
E book architecture - architectural record - 2004-07
SPAV
 
Architectural.record.magazine.february.2006
Architectural.record.magazine.february.2006Architectural.record.magazine.february.2006
Architectural.record.magazine.february.2006
SPAV
 
Architectural record 2005 05 santiago calatrava aia honor award
Architectural record 2005 05 santiago calatrava aia honor awardArchitectural record 2005 05 santiago calatrava aia honor award
Architectural record 2005 05 santiago calatrava aia honor award
SPAV
 
E book architecture - architectural record - 2004-07
E book   architecture - architectural record - 2004-07E book   architecture - architectural record - 2004-07
E book architecture - architectural record - 2004-07
SPAV
 

Destacado (15)

Activist Burnout & Broken Comment Culture
Activist Burnout & Broken Comment CultureActivist Burnout & Broken Comment Culture
Activist Burnout & Broken Comment Culture
 
Textual analysis of munford and sons the cave
Textual analysis of munford and sons the caveTextual analysis of munford and sons the cave
Textual analysis of munford and sons the cave
 
Textual analysis of munford and sons the cave
Textual analysis of munford and sons the caveTextual analysis of munford and sons the cave
Textual analysis of munford and sons the cave
 
Architectural record (2004.10)
Architectural record (2004.10)Architectural record (2004.10)
Architectural record (2004.10)
 
Architectural.record.magazine.apr.2005
Architectural.record.magazine.apr.2005Architectural.record.magazine.apr.2005
Architectural.record.magazine.apr.2005
 
Architectural record magazine mar 2006
Architectural record magazine   mar 2006Architectural record magazine   mar 2006
Architectural record magazine mar 2006
 
Antibacterials summary by Laith Yahya
Antibacterials summary by Laith YahyaAntibacterials summary by Laith Yahya
Antibacterials summary by Laith Yahya
 
Architectural record magazine april 2006
Architectural record magazine april 2006Architectural record magazine april 2006
Architectural record magazine april 2006
 
Portfolio_Alice Soranidis
Portfolio_Alice SoranidisPortfolio_Alice Soranidis
Portfolio_Alice Soranidis
 
Architectural.record.magazine.august.2005
Architectural.record.magazine.august.2005Architectural.record.magazine.august.2005
Architectural.record.magazine.august.2005
 
Architectural record 2005 06 jun
Architectural record 2005 06 junArchitectural record 2005 06 jun
Architectural record 2005 06 jun
 
E book architecture - architectural record - 2004-07
E book   architecture - architectural record - 2004-07E book   architecture - architectural record - 2004-07
E book architecture - architectural record - 2004-07
 
Architectural.record.magazine.february.2006
Architectural.record.magazine.february.2006Architectural.record.magazine.february.2006
Architectural.record.magazine.february.2006
 
Architectural record 2005 05 santiago calatrava aia honor award
Architectural record 2005 05 santiago calatrava aia honor awardArchitectural record 2005 05 santiago calatrava aia honor award
Architectural record 2005 05 santiago calatrava aia honor award
 
E book architecture - architectural record - 2004-07
E book   architecture - architectural record - 2004-07E book   architecture - architectural record - 2004-07
E book architecture - architectural record - 2004-07
 

Similar a Tugas adrt (20)

Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptMendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
 
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 BPpt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
 
Cara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasiCara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasi
 
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASITATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI
 
Cara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasiCara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasi
 
Cara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasiCara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasi
 
Softskill1
Softskill1Softskill1
Softskill1
 
Softskill1
Softskill1Softskill1
Softskill1
 
Softskill1
Softskill1Softskill1
Softskill1
 
Softskill1
Softskill1Softskill1
Softskill1
 
Cara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasiCara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasi
 
Cara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasiCara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasi
 
Softskill1
Softskill1Softskill1
Softskill1
 
Softskill1
Softskill1Softskill1
Softskill1
 
Softskill1
Softskill1Softskill1
Softskill1
 
Mengurus badan hukum koperasi
Mengurus badan hukum koperasiMengurus badan hukum koperasi
Mengurus badan hukum koperasi
 
Softskill1
Softskill1Softskill1
Softskill1
 
Cara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasiCara mendirikan koperasi
Cara mendirikan koperasi
 
PPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
PPT PENDIRIAN KOPERASI.pptPPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
PPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
 
Prosedur pendirian koperasi
Prosedur pendirian koperasiProsedur pendirian koperasi
Prosedur pendirian koperasi
 

Tugas adrt

  • 1. Dasar-dasar dan Syarat Pembentukan Koperasi Koperasi dapat didirikan oleh masyarakat atau perorangan dengan memahami terlebih dahulu dasar dan syarat dari koperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka. Dasar-dasar pendirian Koperasi Indonesia mencakup beberapa hal yaitu: Undang-undang Dasar 1945, Pasal 33, Ayat (1) beserta penjelasannya. Undang-undang (UU) RI No. 79 tahun 1958, sebagai usaha penyempurnaan undang- undang sebelumnya, yaitu Undang-Undang No. 179 tahun 1949 yang hanya mengatur mengenai pendiri, pengarahan, dan cara kerja koperasi. Menurut undang-undang tersebut pemerintah bersifat pasif, hanya sebagai pendaftar dan penasehat. Jadi, pemerintah kurang mempunyai peran dalam pertumbuhan koperasi. Dengan Undang-Undang No. 79 tahun 1958, pemerintah lebih aktif dalam membina dan menumbuhkan koperasi, sehingga perkembangan koperasi semakin membaik. Namun, dipandang dari segi perekonomian nasional belum memadai. Dengan kembalinya kepada Undang-Undang Dasar 1945, dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 tahun 1959, yang lebih banyak memberikan peran pada pemerintah dalam membina pertumbuhan koperasi, seperti: 1. Menumbuhkan koperasi dalam segala sektor perekonomian. 2. Meningkatkan pengawasan dan bimbingan pada koperasi. 3. Memberikan bantuan berupa bimbingan dan permodalan kepada koperasi, dan 4. Memberikan pengesahan badan hukum kepada koperasi. Undang-Undang RI No. 14 tahun 1965. Dengan undang-undang ini, pertumbuhan koperasi tidak sesuai dengan harapan karena koperasi menjadi alat politik, bukan sebagai alat untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Undang-undang No. 12 tahun 1967. Undang-undang tersebut merupakan pelaksanaan ketepatan MPRS No. XXIII/MPRS/1966. Ketetapan itu berisi pembaruan di bidang perekonomian dan pembangunan, sehingga perlu diikuti dengan pembaruan perkoperasian dengan jalan kembali kepada fungsi semula, yaitu alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat. Undang-undang ini telah diganti oleh Undang- undang No. 25 tahun 1992 pada tanggal 21 Oktober 1992. Di samping peraturan koperasi yang bersifat umum seperti tersebut di atas, ada pula peraturan khusus, seperti: Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Keputusan rapat anggota, dan Keputusan rapat pengurus. Syarat-syarat Mendirikan Sebuah Koperasi
  • 2. Sebuah koperasi dapat didirikan apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Koperasi harus memiliki sejumlah anggota Anggota harus terdiri dari warga negara Indonesia yang: Mampu untuk melakukan tindakan hukum, Menerima landasan idiil sebagai asas dan sendi dasar koperasi, Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992, Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan koperasi lainnya. Anggota yang sudah memenuhi syarat tersebut harus berjumlah sekurang-kurangnya 20 orang. Koperasi harus memiliki AD dan ART Dalam melakukan kegiatan, tiap organisasi harus memiliki pedoman dan tata cara bagaimana mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di mana tempat dan daerah kerja koperasi, apa asas, tujuan, dan usahanya itu semua terdapat dalam AD dan ART. Dalam Anggaran Dasar dalam akta pendirian koperasi memuat sekurang-kurangnya: Daftar nama pendiri, Nama dan tempat kedudukan, Maksud dan tujuan serta bidang usaha, Ketentuan mengenai keanggotaa, Ketentuan mengenai Rapat Anggota, Ketentuan mengenai pengelolaan, Ketentuan mengenai permodalan, Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya, Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha, Ketentuan mengenai sanksi. Koperasi harus memiliki pengurus Setiap organisasi, termasuk organisasi ekonomi, baik sektor negara, swasta maupun koperasi harus mempunyai pengurus dan ketentuan sebagai berikut: Tugas/kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan rapat anggota. Pengurus dapat mempekerjakan seorang atau beberapa orang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Pengurus bertanggung jawab melaporkan kepada rapat anggota tentang: 1. Segala sesuatu yang menyangkut tata kehidupan koperasi dan
  • 3. 2. Segala laporan pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi. Khusus mengenai laporan tertulis dari badan pemeriksa, pengurus menyampaikan pula salinannya kepada pejabat. Tiap-tiap anggota pengurus harus memberi bantuan kepada pejabat yang sedang melakukan tugasnya. Untuk keperluan itu, ia diwajibkan memberi keterangan yang diminta oleh pejabat dan memperlihatkan segala pembukuan perbendaharaan, serta persediaan dan alat-alat inventaris yang menjadi dan merupakan kekayaan koperasi. Pengurus wajib menyelenggarakan rapat anggota tahunan menurut ketentuan yang tercantum di dalam anggaran dasar. Pengurus wajib mengadakan buku daftar anggota pengurus yang cara penyusunannya dilakukan menurut ketentuan yang ditetapkan oleh pejabat. Pengurus harus menjaga kerukunan anggota dan melayaninya. Koperasi harus memperoleh pengesahan sebagai bahan hukum koperasi Cara-cara mendapatkan badan hukum koperasi adalah sebagai berikut: Untuk mendapatkan hak badan hukum, pendiri koperasi mengajukan akta pendirian kepada pejabat. Akta pendirian yang dibuat dalam rangkap 2 (dua), satu di antaranya bermaterai, bersama-sama petikan berita acara tentang rapat pembentukan yang memuat catatan tentang jumlah anggota dan nama mereka yang diberi kuasa untuk menandatangani akta pendirian, dikirim kepada pejabat. Pada waktu menerima akta pendirian, pejabat mengirim/menyerahkan sehelai tanda terima yang bertanggal kepada pendiri koperasi. Jika pejabat berpendapat bahwa isi akta pendirian itu tidak bertentangan dengan undang- undang, maka akta pendirian didaftar dengan memakai nomor urut dalam buku daftar umum yang disediakan untuk keperluan itu pada kantor pejabat. Tanggal pendaftaran akta pendirian berlaku sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi. Kedua buah akta pendirian tersebut dibubuhi tanggal, nomor pendaftaran, serta tanda pengesahan oleh pejabat atas kuasa menteri. Sebuah akta pendirian yang tidak bermaterai disimpan di kantor pejabat, sedangkan yang lainnya (yang bermaterai) dikirimkan kepada pendiri koperasi. Jika terdapat perbedaan antara kedua fakta pendirian yang telah disahkan tersebut maka akta pendirian yang disimpan di kantor pejabatlah yang dianggap benar. Pejabat mengumumkan setiap pengesahan koperasi di dalam berita negara. Buku daftar umum berserta akta yang disimpan pada kantor pejabat dapat dilihat dengan cuma-cuma oleh umum; salinan ataupun petikan akta dapat diperoleh dengan mengganti biaya. Menteri dapat mengadakan pengecualian mengenai pembayaran bea materai atas akta pendirian. Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh pemerintah. Untuk mendapat pengesahan sebagaimana dimaksud di atas, para pendiri mengajukan permintaan tertulis disertai akta pendirian koperasi. Pengesahan akta pendirian koperasi:
  • 4. Diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan. Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian koperasi ditolak, maka alasan penolakan diberitahukan kepada para pendiri koperasi secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan. Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian koperasi sebagaimana dimaksud di atas, para pendiri koperasi yang bersangkutan dapat mengajukan permintaan ulang dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya penolakan. Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang dimaksud, diberikan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang. Perubahan Anggaran Dasar suatu koperasi dilakukan oleh Rapat Anggota koperasi yang bersangkutan. Terhadap perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi, perlu dimintakan pengesahan kepada pemerintah. Hanya perubahan yang mendasar yang perlu dimintakan pengesahan pemerintah, yaitu yang menyangkut penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha. Pengesahan yang dimaksud dalam penggabungan dan perubahan bidang usaha merupakan pengesahan perubahan Anggaran Dasar, dan dalam hal pembagian merupakan pengesahan perubahan Anggaran Dasar atau pengesahan badan hukum baru. Untuk keperluan pengembangan dan/atau efisiensi usaha, atau koperasi akan lebih dapat: Menggabungkan diri menjadi satu dengan koperasi lain, atau Bersama koperasi lain meleburkan diri dengan membentuk koperasi baru. Penggabungan atau peleburan dilakukan dengan persetujuan Rapat Anggota masing-masing koperasi. Penggabungan atau yang dikenal dengan istilah amalgamasi dan peleburan hanya dapat dilakukan apabila berdasarkan atas pertimbangan pengembangan dan/atau efisiensi usaha pengelolaan koperasi sesuai dengan kepentingan anggota. Bentuk Koperasi Undang-undang No. 25 tahun 1992 mengenal 2 bentuk koperasi. Yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi. Mengenai syarat pembentukan, maka koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang. Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi.